Anda di halaman 1dari 12

Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

KINERJA FUNDAMENTAL
PT ASTRA AGRO LESTARI, Tbk 2002-2008:
EXELLENT VALUE MANAGER

PERDANA WAHYU SANTOSA


Fakultas Ekonomi Universitas YARSI
Email: pws@capitalprice.com

Abstract
This researh is use financial ratio and trend analysis about long-term performance of PT Astra
Agro Lestari, Tbk (AALI) at Indonesia Stock Exchange (IDX). The analysis focused on 2002-2008
period and interested in price movement and volatility, compound annual growth rate (CAGR),
Sales and Net Income, Capital Structure and Degree of Combined Leverage, Profitability, Marker
Value Added and Market Risk. This research also try to analysis the market perception in 2008 for
AALI that combined current performance with future growth opportunity. This analysis informed
that CAGR of AALI: Sales (14,02%), Operating Profit (37,66), Net Income (53,78), Total Equity
(25,45%) and Total Assets (15,44%). During 2002-2007, Debt to Assets ratio of PT Astra Agro
Lestari Tbk fluktuated around 17-50%. This market perception analysis for 2008 of AALI is
Excellent Value Manager. These findings aimed to allows companies to track their positions and
learn how to build their corporate image, as well as how to compete in both global and local
markets.
Keywords; Return on Equity, , market value added, Market Risk, Market perception

PENDAHULUAN yang kurang kondusif terhadap objektivitas


penelitian tersebut.
Latar Belakang Untuk memecahkan masalah konflik
Analisis fundamental emiten BEI kepentingan tersebut, maka diperlukan analisis
merupakan faktor yang sangat penting bagi para yang lebih objektif dan independen agar para
investor dalam membantu pengambilan investor dapat menggunakannya sebagai dasar
keputusan investasi jangka panjang yang lebih pengambilan keputusan investasi jangka
akurat dan handal. Minimnya analisis panjangnya. Salah satu emiten penting di BEI
fundamental berdasarkan kinerja jangka panjang adalah PT Astra Agro Lestari, Tbk yang dikenal
melalui data historis sekitar 5 tahun menjadi sebagai salah satu unit bisnis strategik dari PT
kendala utama dalam menciptakan iklim Astra International, Tbk yang juga salah satu
invetasi yang lebih efisien di pasar modal Bursa emiten ternama di BEI. Beberapa syarat penting
Efek Indonesia (BEI). Analisis fundamental agar para investor dapat mengambil keputusan
yang ada selama ini pada umumnya dilakukan investasi jangka panjangnya dengan lebih baik
oleh beberapa sekuritas ternama seperti JP dan akurat adalah:
Morgan, Credit-Suisse, Morgan Stanley, CIMB- 1. Analisis kinerja fundamental jangka panjang
GK, Trimegah Securities dan lainnya. Namun sebagai acuan utama jejak rekam (track
hasil analisis emiten yang dirilis oleh sekuritas record) kinerja perusahaan meliputi
tersebut dinilai mengandung unsur conflict of pertumbuhan rata-rata tahunan (Compound
interest yang kental. Konflik kepentingan antara Annual Growth Rate) terkait 5 (lima) faktor
pihak sekuritas yang melakukan analisis dengan kunci perusahaan yaitu: Penjualan (Sales),
pihak investor menyebabkan berbagai praduga Laba Operasi (Operating Profit), Laba

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 89


Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

Bersih (Net Income), Total Aset dan Total emiten AALI sangat menentukan pergerakan
Ekuitas. harga sahamnya dimasa mendatang.
2. Analisis struktur modal (capital structure) 5. Hal-hal penting lainnya adalah meliputi
yang terkait erat dengan struktur ekuitas dan perkembangan terbaru (recent development),
hutang perusahaan sebagai leverage. Rasio aksi korporasi (corporate action) dan good
Debt-Equity merupakan salah satu faktor corporate governance (GCG) emiten
penting bagi para investor. Disamping itu, sebagai tanggung jawab profesionalisme
analisis jangka panjang terhadap Biaya manajemen terhadap para investor.
Modal (Cost of Capital), Return of Invested
Capital serta nilai tambah ekonomi Profil Emiten PT Astra Agro Lestari, Tbk
(Economic Value Added) merupakan hal PT Astra Agro Lestari Tbk. adalah
yang harus dipertimbangkan. perusahaan yang bergerak dibidang pertanian
3. Selanjutnya analisis profitabilitas perusa- khususnya perkebunan kelapa sawit yang
haan menjadi faktor penentu keputusan didirikan pada tahun 1981. Bisnis utamanya
investasi yang meliputi Return on Equity ádalah oil palm plantations yang memproduksi
(ROE), Return on Assets (ROA) dan Total dan memasarkan produk unggulan Crude Palm
Assets Turnover (TAT). Kemampu-labaan Oil (CPO) yang didapat melalui pengolahan
jangka panjang emiten merefleksikan buah kelapa sawit yang berfungsi sebagai bahan
efesiensi dan efektivitas manajemen dalam dasar minyak goreng (cooking oil), margarine
mengelola perusahaan. sekaligus bahan bakar alternatif Biodiesel. Pada
4. Aspek terpenting berikutnya adalah persepsi Desember 1997 perusahaan melakukan listing di
pasar (market perception) para analis dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
pelaku pasar BEI terhadap emiten PT Astra Surabaya (BES) yang saat ini bernama BEI
Agro Lestari, Tbk tersebut. Persepsi pasar dengan kode perdagangan AALI berada pada
dikuantifikasikan dari 2 (dua) faktor penting sektor pertanian dengan sub sektor perkebunan.
yaitu: kinerja saat ini (current performance) Emiten perkebunan AALI ini juga termasuk
dengan peluang tumbuh dimasa depan saham yang memenuhi persyaratan syariah dan
(future growth opprtunity). Persepsi pasar termasuk ke dalam anggota Jakarta Islamic
Index (JII) dan indeks unggulan LQ-45.

Gambar 1. Struktur Kepemilikan Saham AALI 2009

Sumber: http://www.astra-agro.co.id/ (2009)

Sebagian besar saham perusahaan selain CPO dengan tujuan lebih berkosentrasi
dengan moto Take Care for the Future ini, lebih pada produk CPO yang dinilai memiliki masa
dari 79% dimiliki oleh PT Astra Internasional, depan yang lebih menjanjikan. Sampai dengan
Tbk dan sisanya sekitar 21% dimiliki oleh tahun 2008, luas lahan kelapa sawit perusahaan
publik. Pada tahun 2004, perusahaan agrobisnis AALI mencapai 250.000 hektar yang tersebar
tersebut mendivestasi semua bisnisnya yang luas di wilayah Sumatera, Kalimantan dan

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 90


Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

Sulawesi dengan rerata usia tanam sekitar 14 1. Bagaimana pola pergerakan harga saham
tahun yang merupakan usia produktif kelapa AALI?
sawit ( the peak productive age period). 2. Bagaimana Compound Annual Growth Rate
Kapasitas produksi CPO perusahaan mencapai (CAGR) Sales, Operating Profit, Net
990 ribu ton/tahun dengan mempekerjakan Income, Total Asset dan Total Equity
sekitar 22.105 karyawan. perusahaan AALI?
3. Bagaimana kinerja Pendapatan dan Laba
Profil Sektor CPO perusahaan AALI?
Sampai 2007, harga CPO dunia terus 4. Bagaimana tingkat leverage dan struktur
mengalami kenaikan, seiring dengan modal perusahaan AALI?
meningkatnya permintaan dari China dan India 5. Bagaimana tingkat kemampu-labaan
yang mencoba mengeksploitasi sumber daya (profitability) perusahaan AALI?
alam nabati, karena tekanan kenaikan harga 6. Bagaimana tingkat Market Value Added
minyak dunia yang semakin tinggi. Namun (MVA) dan Market Risk perusahaan AALI?
akibat pengaruh krisis finansial di tahun 2008 7. Bagaimana persepsi pasar untuk AALI
harga-harga berbagai komoditas dunia dalam penilaian pelaku pasar modal BEI
mengalami penurunan, termasuk harga CPO ini. pada 2008?
Pada bulan Agustus 2008 harga minyak sawit
mentah (crude palm oil/CPO) terus merosot KAJIAN PUSTAKA
sejak dua bulan terakhir. Pada oktober 2008, Analisis Kinerja Keuangan
harga CPO di bursa Rotterdam hanya berada di Financial review adalah suatu proses
kisaran US$ 733 per ton. Padahal, harga rata- analisis, evaluasi dan penjelasan financial
rata pada bulan sebelumnya masih berada pada history dari sebuah perusahaan yang merupakan
tingkat US$ 1.175 per ton. elemen penting dari proses due diligence yang
Tingkat persaingan pada sektor sangat diperlukan bagi pengambilan keputusan
perkebunan kelapa sawit dengan produk investasi ataupun penawaran akuisisi strategik
andalan CPO juga semakin meningkat (Ferris & Pettit, 2002). Dalam financial review
signifikan. Beberapa pemain yang potensial terdapat empat fungsi penilaian penting dalam
terus melakukan ekspansi kapasitas pabrik menganalisis calon saham/emiten yang akan
kelapa sawit (PKS) dan perluasan area dibeli. Pertama, memberikan informasi yang
perkebunan baik di Sumatera, Kalimantan diperlukan untuk para investor terkait kondisi
bahkan Sulawesi. Pesaing utama bagi AALI keuangan target emiten/saham yang diminati.
sebagian besar tercatat (listing) juga sebagai Kedua, mengidentifikasi kekuatan (strengths)
emiten di BEI seperti PT Sampoerna Agro, Tbk dan kelemahan (weaknesses) keuangan emiten/
(SGRO), PT London Sumatera Plantation, Tbk, perusahaan yang mana dapat menjadi faktor
(LSIP), PT Bakrie Plantation, Tbk (UNSP) dan penentu prospek kinerja keuangan di masa
PT Tunas Baru Lampung, Tbk (TBLA). depan. Ketiga, membantu dan memberikan
Pesaing-pesaing ini belum termasuk perusahaan referensi penting terkait dengan fundamental
CPO yang tidak tercatat di BEI yang jumlah business model emiten/perusahaan serta
produksinya cukup besar. mengidentifikasi pendapatan utama (key
revenue) dan biaya pokok (cost drivers) dari
PERMASALAHAN bisnis emiten tersebut. Dan yang terkahir adalah
memberikan landasan yang kuat dan handal
Berbagai masalah yang teridentifikasi, dalam menyusun prediksi atau proforma
khususnya setelah harga CPO dunia mengalami keuangan dengan realistis melalui asumsi-
penurunan yang signifikan terkait dengan asumsi yang sesuai dengan informasi dan
kinerja fundamental AALI selama 5 tahun analisis financial review. Dalam penelitian ini
terakhir adalah: digunakan ratio analysis sebagai dasar financial
review.
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 91
Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

Ratio analysis adalah sebuah proses Dalam melakukan pengukuran


investigasi dan analisis hubungan penting antara efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
berbagai akun pada neraca (balance sheet), pendapatan digunakan laporan keuangan rugi-
laporan rugi-laba (income statement) dan arus laba (income statement) terutama akun-akun
kas (cash flow statement). Analisis rasio pada yang terkait dengan Cost of Goods Sold
penelitian ini diarahkan untuk menghubungkan (COGS), Sales, General & Administrative
berbagai rasio keuangan secara multiple time Expenses (S, G & A), Interest rate, dan Income
periods yang biasa disebut ratio trend analysis tax. Seluruh akun-akun tersebut membentuk
(Frykman & Tolleryd, 2003) . Hal ini penting Total Cost perusahaan. Maka Net Income (laba
kita lakukan karena tren historis finansial dapat bersih) dapat diperoleh melalui perhitungan:
menggambarkan kondisi keuangan perusahaan Sales – Total Cost = Net Income. Maka Net
dengan lebih jelas lagi sesuai dengan periode Profit Margin dapat dihitung melalui rasio:
analisis rasio keuangannya. Teknik ini juga Net Income after Sales
NPM =
berguna untuk menyusun proforma analysis Net Sales
yang bertujuan memprediksi kinerja keuangan Efektivitas Perusahaan dalam Menggunakan
dalam jangka pendek: 1-2 tahun ke depan. Aset
Hal lain yang dapat digali dari analisis Untuk mengukur seberapa efektif
rasio keuangan perusahaan adalah comparing perusahaan mampu memanfaatkan aset-asetnya,
ratios overtime sesuai dengan sektor, waktu baik aset lancar (current assets) dan aset tetap
ataupun industri bahkan indeks pasar yang juga (fixed assets/non current assets) untuk
menggunakan rasio-rasio keuangan penting menciptakan pendapatan (sales). Untuk
secara komposit. Penggunaan analisis rasio mengetahui ukuran tersebut, digunakan rasio
berdasarkan metode DuPont Model yang cukup Total Assset Turnover (TAT) yang merupakan
baik untuk menjelaskan area profitabilitas dan rasio antara sales terhadap total assets. TAT
manajemen aset perusahaan. Analisis DuPont dirumuskan sebagai berikut ini:
ini meliputi beberapa rasio penting yang Net Sales
bermuara pada Return on Asset perusahaan TAT =
Average Total Assets
melalui tiga area analisis yaitu:
1. Mengukur efetivitas perusahaan dalam Profitabilitas Perusahaan
menggunakan asetnya untuk mencipta- Tujuan utama manajemen perusahaan
kan pendapatan (revenue/sales). adalah memaksimalkan kekayaan pemegang
2. Mengukur investasi perusahaan pada saham sebagai principle goal. Oleh karena itu,
modal kerja (working capital) untuk ukuran kemampulabaan perusahaan atau
menjalankan operasional yang efisien profitabilitas merupakan hal yang sangat
serta ongoing. penting bagi para investor dalam menilai
3. Mengukur investasi perusahaan pada kualitas profesionalisme manajemen mengelola
periode jangka panjang (long-term aset perusahaan dan penciptaan laba bersih
investment) melalui konsep revenue- (Damodaran, 2006). Salah satu rasio yang
producing assets. secara luas digunakan adalah Return on Equity
Efektivitas Perusahaan dalam Menghasilkan (ROE) yang dirumuskan sebagai berikut ini:
Pendapatan

Net Income after Tax-Preferred Stock Dividends


ROE =
Average Common Stockholder's Equity

ROE = Profitability x Financial Leverage


Net Income after Tax Average Total Assets
= x
Average Total Assets Avg Shareholders's Equity
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 92
Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

Disamping ROE, ukuran profitabilitas bagaimana perusahaan dimodali (financed) serta


perusahaan lainnya adalah Return on Assets seberapa besar manajemen mampu mengungkit
(ROA) yang terkait dengan financial leverage. investasi para pemilik. ROA secara umum
Financial leverage menjelaskan kepada kita dirumuskan sebagai berikut ini:

Profitability = Net Profit Margin x Asset Turnover


Net Income after Tax Net Sales
= x
Net Sales Avg Total Assets

Apabila dokomposisikan antara ROE dengan financial leverage diperoleh persamaan berikut ini:
ROE = (Net Profit Margin x Assets Turnover) x Financial Leverage

METODE PENELITIAN sebagai keterbukaan informasi emiten yang


profesional dan dapat dipertanggung jawabkan.
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis laporan Rancangan Analisis Rasio
keuangan (financial report analysis) selama Rancangan analisis keuangan merupa-
periode 2002-2007. Dalam penelitian ini kan framework yang menjadi acuan analisis
digunakan ratio analysis sebagai dasar financial penelitian ini. Secara substansial, ROE
review. Analisis dilakukan secara merupakan ukuran profitabilitas akhir yang
komphrehensif dan disajikan dalam bentuk dibentuk oleh 3 (tiga) analisis utama yaitu: (1)
grafik/charts yang berurutan dari tahun ke tahun Profitabilitas, (2) Assets Turnover dan (3)
(time series) agar mudah dipahami. Data Financial Leverage. Ketiga faktor fundamental
penelitian yang digunakan adalah laporan utama perusahaan tersebut merupakan acuan
keuangan perusahaan PT Astra Agro Lestari, analisis keuangan penelitian ini dan digambar-
Tbk teraudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) kan sebagai berikut ini (Frykman & Tolleryd,
dan diterima oleh otoritas BEI secara resmi 2003):

Gambar 2. Kerangka Rancangan Analisis

Return on Equity

Profitablity Asset Turnover Financial


L

• COGS:revenues • CA turnover • Quick Ratio


• Gross Profit:revenues • AR turnover • Opr cash flow ratio
• SG&A : revenues • Inventory turnover • Debt-Equity ratio
• R & D Expense:revenues • Acc Payable’s turnover • Debt-Assets ratio
• Interest Exp:revenues • Day’s payable period • Interest coverage
• IBT:revenues Properti, plant,
• Income taxes:revenues equipment turnover

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 93


Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN per lembar saham. Saham AALI sempat berada
pada level tertingginya pada tanggal 26 Ferbuari
Pergerakan Harga Saham AALI 2002-2009 2008 yaitu Rp35,300 per lembar saham dengan
Sampai dengan perdagangan September nilai transaksi harian sebesar Rp106 miliar.
2009, saham AALI ditutup di posisi Rp35,300

Gambar 2 Pergerakan Harga Saham AALI 2002-2007

Sumber: Bursa Efek Indonesia (2008), diolah

Tabel 1 Kinerja Saham AALI di BEI 2007-2008

Sumber: http://www.astra-agro.co.id/ (2009)

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 94


Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

Gambar 3. Harga dan Volume Perdagangan Saham 2007-2008.

Sumber: http://www.astra-agro.co.id/ (2009)

Analisis Compund Annual Growth Rate 2002- sales dengan rata-rata pertumbuhan per tahun
2007 (CAGR) sebesar 24,02%. Profitabilitas
Analisis pertumbuhan rata-rata pertahun operasional AALI yang diwakili Operating
(Compound Anual Growth Rate-CAGR) Profit juga meningkat cukup signifikan dengan
periode 2002-2007 terhadap 5 indikator CAGR sebesar 37,66% dan CAGR Net Income
keuangan utama yaitu: (1) Sales (2) Operating yang sangat besar yaitu 53,78%. Temuan ini
Profit (3) Net Income (4) Total Equity dan (5) menunjukkan bahwa fundamental keuangan
Total Assets menunujkkan kinerja yang sangat saham AALI sangat baik dan menjanjikan
baik dan solid. Terlihat, sepanjang 2002-2007, prospek yang sangat cerah dikemudian hari.
kinerja keuangan AALI mampu meningkatkan

Tabel 2 Compound Annual Growth Rate (CAGR) 2002-2007


Growth 2002-2007
CAGR CAGR
Sales 24.02% Total Equity 25.45%
Operating Profit 37.66% Total Assets 15.44%
Net Income 53.78%
Sumber:Astra Agro , diolah (2008)

Pendapatan dan Laba


Sales AALI terus meningkat hingga Sepanjang tahun 2008, PT Astra Agro
mencapai level tertingginya pada 2007 yaitu Lestari (AALI) membukukan kenaikan laba
sebesar Rp5,96 triliun seiring melonjaknya bersih hingga 33% dibanding tahun sebelumnya
harga CPO dunia. Demikian juga dengan marjin yang mencapai Rp 2,63 triliun dari sebelumnya
laba bersih (net profit margin (NPM)), yang Rp 1,97 triliun sementara untuk penjualan
mewakili tingkat efektivitas perusahaan dalam bersih tercatat naik 37% dari sebelumnya Rp
mengelola biaya-biaya untuk mengkonversi 5,96 triliun menjadi Rp 8,12 triliun, dan untuk
sales menjadi net income, meningkat tajam laba usaha tercatat naik 16% menjadi Rp 3,38
khususnya pada periode 2006-2007 hingga triliun sedangkan sebelumnya sebesar Rp 2,9
menjadi sebesar 33,11%. triliun.

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 95


Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

Gambar 4 Tren Pendapatan dan Laba Usaha 2002-2207

Sumber: Astra-Agro, diolah (2008)

Sedangkan pada triwulan satu 2009, hutang dalam proporsi aset AALI, berfluktuasi
AALI mencatat penurunan penjualan bersih pada kisaran 17%-50%. Pada tahun 2002, debt-
sebesar 38% atau turun menjadi Rp 1,41 triliun, to-assets ratio (DAR) hampir mencapai 50%,
sementara pada tahun 2008 sebesar Rp 2,27 sebelum akhirnya menurun pada tahun-tahun
triliun. Sedangkan untuk laba usaha pun juga berikutnya. Sejak tahun 2005, DAR perusahaan
mengalami penurunan dari Rp 1,21 triliun berada di bawah nilai 25%.DAR terendah di
menjadi Rp 278,72 miliar, atau sebesar 77%. capai di tahun 2005 sebesar 17,83%
Sedangkan laba bersih juga tercatat turun 74%, Analisis terhadap ukuran penggunaan
dari Rp 827,05 miliar menjadi Rp 217,72 miliar. leverage perusahaan; rasio yang
menggambarkan penggunaan biaya-biaya tetap
Total Asset & Equity (fixed costs) dalam perusahaan. Terdapat tiga
AALI membukukan CAGR total assets rasio leverage: degree of operating leverage
dan total equity masing-masing sebesar 25,45% (DOL), degree of financial leverage (DFL), dan
dan 15,44%. Selama 2002-2007, debt-to-assets degree of combined leverage (DCL).
ratio (DAR), yang mewakili penggunaan

Gambar 5 Tren Assets dan Equity 2002-2007

Sumber: Astra-Agro, diolah (2008)

DCL menggambarkan pengaruh kegiatan perusahaan dan biaya-biaya signifikan


financial leverage terhadap net income sebelum net income (Brown & Reiley, 2009).
perusahaan. Financial leverage melibatkan Semakin tinggi DFL, semakin rentan net
penggunaan fixed costs untuk pendanaan income terhadap perubahan operating profit,
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 96
Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

dengan asumsi ceteris paribus. DCL AALI terhadap keseluruhan aset yang dimiliki
berada pada level tertinggi pada tahun 2004. perusahaan, juga menggambarkan tingkat
efisiensi manajemen perusahaan dalam
Profitabilitas: ROE, ROA dan TAT menggunakan aset perusahaan dalam
Nilai return on equity (ROE) perusahaan menghasilkan keuntungan.
terus meningkat, dengan nilai tertinggi dicapai Total assets turnover (TAT) AALI juga
tahun 2007 (48,60%) dan 2004 (38,77%) terus mengalami peningkatan, dari 0,78 (2002)
Demikian pula, return on assets (ROA) hingga mencapai 1,11 (2007). Rasio TAT
perusahaan terus meningkat dari 8,79% pada mewakili ukuran tingkat efisiensi perusahaan
2002 sampai menjadi 36,87% di tahun 2007. dalam menggunakan aset yang dimiliki untuk
ROE menggambarkan ukuran profitabilitas menghasilkan sales. Semakin tinggi rasio TAT
perusahaan atas uang yang diinvestasikan oleh semakin efisien perusahaan dalam
pemegang sahamnya. Adapun ROA menggunakan asetnya.
menggambarkan ukuran profitabilitas relatif

Gambar 6 Tren ROE, ROA & Total Asset Turnover (TAT) 2002-2007

Sumber: Astra-Agro, diolah (2008)

Price-earnings ratio (PER) menjelaskan meningkatnya shareholder market value added


ekspektasi pasar terhadap perusahaan; semakin (MVA) terhadap equity book value (BV)
tinggi PER, semakin tinggi pasar bersedia perusahaan dari 58,92% (April 2003) menjadi
membayar untuk tiap rupiah pendapatan di atas 766% (April 2008). Rata-rata return
tahunan yang dihasilkan perusahaan. PER (annualized) saham perusahaan pada periode ini
perusahaan cenderung stabil pada April 2003 – juga terus meningkat, dari -12,89% (April 2003)
April 2006 (7 – 12), kemudian meningkat pesat hingga mencapai 99,78% (April 2008),
di April 2007 (27,16) Price to book value walaupun sempat mengalami penurunan di
(PBV) menjelaskan besarnya premium tahun 2006. MVA/BV adalah selisih antara
(tambahan keuntungan) yang bersedia harga saham (market value) perusahaan dengan
dibayarkan oleh pasar di atas nilai buku ekuitas nilai buku ekuitas (book value). Nilai MVA/BV
perusahaan. Antara tahun 2003-2006, PBV yang positif memberikan indikasi yang kuat
AALI juga terus meningkat dari 1,59 (April bahwa manajemen AALI telah memberikan
2003) – 8,66 (April 2008). nilai tambah terhadap nilai buku ekuitasnya.
Semakin tinggi nilai MVA suatu emiten maka
Market Value Added dan Market Risk peluang keuntungan investasi jangka panjang
Kinerja saham perusahaan terus juga semakin baik (Damodaran, 2006).
meningkat secara signifikan, di tandai dengan

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 97


Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

Gambar 7. Tren MVA & Market Risk 2002-2007

Sumber: Astra-AgroI, diolah (2008)

Setelah mengalami penurunan signifikan Market perception map merupakan


pada April 2004, market risk perusahaan diagnostic tools yang dikembangkan CAPITAL
cenderung berfluktuasi pada kisaran 0,62 – PRICE untuk mengkuantifikasi persepsi atau
1,28. Market risk tertinggi terjadi pada April ekspektasi pasar dalam rangka penciptaan nilai
2003 yaitu sebesar 1,74. Tingkat volatilitas (value) perusahaan. Metrik ini berfungsi sebagai
return perusahaan pada periode ini juga alat ukur dalam melakukan benchmarking
berfluktuasi cukup tinggi pada kisaran 31% - kinerja perusahaan dengan pasar tertentu
58%. Market risk (yang dinotasikan dengan melalui tiga dimensi utama yaitu: kinerja
koefisien beta) menggambarkan risiko yang keseluruhan (overall performance),
terkait dengan pergerakan pasar, atau risiko profitabilitas (profitability), dan pertumbuhan
sitematis (systematic risk). Market risk yang (growth). Hasil analisis current performance
bernilai mendekati 1 mengindikasikan harga dan future growth opportunity AALI
saham perusahaan berfluktuasi hampir sama menunjukkan hasil yang sangat baik dan jauh di
dibandingkan fluktuasi pasar (Damodaran, atas rerata 82 emiten non-financial lainnya yang
2006). Ketika pasar (IHSG) bergerak sebesar 1, dianalisis. Sejak April 2004, ekspektasi pasar
maka AALI bergerak sebesar 1. Gambar di atas terhadap profitabilitas perusahaan jangka
sekaligus menggambarkan hubungan risk- pendek (current performance) dan ekspektasi
return pasar; menghubungkan risiko pasar dan pasar terhadap prospek pertumbuhan
return pasar di atas nilai bukunya. perusahaan di masa depan (future growth
opportunity) perusahaan selalu jauh berada di
Market Perception 2008 atas rata-rata perusahaan lainnya.

Sumber: Astra-Agro dan CAPITAL PRICE (2009)-diolah


Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 98
Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

Hasil analisis yang dipetakan pada sangat besar yaitu sekitar Rp. 30.000
Market Perception Map 2008, menunjukkan perlembar sahamnya.
bahwa perusahaan perkebunan sawit ini berada 2. Analisis menunjukkan bahwa sepanjang
pada kuadran I yang menempatkan perusahaan 2002-2007, kinerja keuangan AALI mampu
pada level excellent value manager. Disamping meningkatkan sales dengan rata-rata
itu, pada tahun 2009, AALI mendapatkan pertumbuhan per tahun (CAGR) sebesar
penghargaan prestisius Indonesia’s Most 24,02%. Profitabilitas operasional AALI
Admired Companies (IMAC) for agrobusiness yang diwakili Operating Profit juga
category oleh Frontier Business Consulting and meningkat cukup signifikan dengan CAGR
BusinessWeek Indonesia magazine. Penghar- sebesar 37,66% dan CAGR Net Income
gaan ini memperkuat citra dan persepsi pasar yang sangat besar yaitu 53,78%. Temuan ini
AALI sesuai dengan hasil penelitian ini. Di menunjukkan bahwa fundamental keuangan
samping itu, penghargaan dan hasil analisis saham AALI sangat baik dan menjanjikan
persepsi pasar AALI mengindikasikan prospek prospek yang sangat cerah dikemudian hari.
cerah perusahaan dalam berkompetisi baik lokal 3. Sales AALI terus meningkat hingga
maupun pasar global. mencapai level tertingginya pada 2007 yaitu
sebesar Rp5,96 triliun seiring melonjaknya
SIMPULAN harga CPO dunia. Demikian juga dengan
marjin laba bersih (net profit margin
1. Pola pergerakan harga saham dan imbal (NPM)), yang mewakili tingkat efektivitas
hasil (return) saham AALI dapat dibagi perusahaan dalam mengelola biaya-biaya
menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: untuk mengkonversi sales menjadi net
• Periode 2002-2006: pergerakan harga income, meningkat tajam khususnya pada
periode ini sudah menunjukkan periode 2006-2007 hingga menjadi sebesar
volatilitas yang tinggi yang mana harga 33,11%. Sepanjang tahun 2008, PT Astra
hanya bergerak pada kisaran Rp. 1000- Agro Lestari (AALI) membukukan
5000. Artinya saham AALI berhasil kenaikan laba bersih hingga 33% dibanding
mencetak return sebesar kurang lebih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,63
350-400% selama kurun 4 tahun. triliun dari sebelumnya Rp 1,97 triliun
• Periode 2006-2008: pergerakan harga sementara untuk penjualan bersih tercatat
pada periode ini menunkkan volatilitas naik 37% dari sebelumnya Rp 5,96 triliun
yang sangat tinggi di mana dalam menjadi Rp 8,12 triliun, dan untuk laba
rentang waktu 2 tahun saham AALI usaha tercatat naik 16% menjadi Rp 3,38
meningkat sangat pesat dari level Rp. triliun sedangkan sebelumnya sebesar Rp
5000 menjadi Rp. 30.000 an. Artinya 2,9 triliun.
dalam waktu 2 tahun saham AALI 4. AALI membukukan CAGR total assets dan
mencetak imbal hasil sekitar 600% bagi total equity masing-masing sebesar 25,45%
para investornya. dan 15,44%. Selama 2002-2007, debt-to-
• Periode 2008: harga saham AALI assets ratio (DAR), yang mewakili
mengalami penurunan yang signifikan penggunaan hutang dalam proporsi aset
akibat krisis ekonomi global yang dipicu AALI, berfluktuasi pada kisaran 17%-50%.
oleh kegagalan subprime mortgage di Pada tahun 2002, debt-to-assets ratio
AS. Harga saham AALI jatuh dari titik (DAR) hampir mencapai 50%, sebelum
tertingginya yaitu Rp. 35.300 per akhirnya menurun pada tahun-tahun
Februari 2008 menjadi hanya pada berikutnya. Sejak tahun 2005, DAR
kisaran Rp. 4600. Para investor saham perusahaan berada di bawah nilai 25%.DAR
AALI mengalami capital loss yang terendah di capai di tahun 2005 sebesar

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 99


Dikta Ekonomi Perdana Wahyu Santosa

17,83%. DCL AALI berada pada level Edition, John Willey & Sons, Inc.,
tertinggi pada tahun 2004. Hoboken, New Jersey, USA.
5. Nilai return on equity (ROE) perusahaan Frykman, David & Jakob Tolleryd (2003),
terus meningkat, dengan nilai tertinggi Corporate Valuation: An Easy Guide to
dicapai tahun 2007 (48,60%) dan 2004 Measuring Value, Prentice-Hall-
(38,77%) Demikian pula, return on assets Financial Times, Great Britain, UK.
(ROA) perusahaan terus meningkat dari Frykman, David & Jakob Tolleryd (2003)
8,79% pada 2002 sampai menjadi 36,87% di (1999), Valuation of Knowledge
tahun 2007. Companies-Identifying the Key Drivers,
6. Kinerja saham perusahaan terus meningkat Prentice-Hall-Financia Times, Great
secara signifikan, di tandai dengan Britain, UK.
meningkatnya shareholder market value Lebowitz, Martin L & Stanley Kogelman
added (MVA) terhadap equity book value (1994), Inside the P/E Ratio: The
(BV) perusahaan dari 58,92% (April 2003) Franchise Factor, Financial Analysis
menjadi di atas 766% (April 2008). Rata- Journal, Vol 46. No. 6, pp. 17-35
rata return (annualized) saham perusahaan Miller, Jannet T., ed. (2001), Investment
pada periode ini juga terus meningkat, dari - Counseling for Privete Clients, III,
12,89% (April 2003) hingga mencapai Charlotottesville, VA: AIMR
99,78% (April 2008), walaupun sempat Modigliani, Franco & Leah Modigliani (1997),
mengalami penurunan di tahun 2006. Risk-Adjusted Performance, Journal of
7. 7. Hasil analisis yang dipetakan pada Portfolio Management, Vol 23, No. 2
Market Perception Map 2008, menunjukkan (Winter), pp. 45-54.
bahwa perusahaan perkebunan sawit ini Sembel, Roy., & Perdana Wahyu Santosa., et al
berada pada kuadran I yang menempatkan (2009), Capital Market Trends
perusahaan pada level excellent value 2008/2009: Indonesia Stock Exchange,
manager. Research Bundle of Fundamental
Analysis, CAPITAL PRICE, Jakarta.
Website:
www.bei.co.id
DAFTAR PUSTAKA www.astra-agro.co.id
www.capitalprice.com
Achaya, Viral A., Julian Franks and Henri
Seraes (2007), Private Equity: Boom or
Bust, Journal of Corporate Finance 19,
No. 4 (Fall), pp. 44-53.
Brown, Keith C & Gregory D. Brown (1987),
Does the Portfolio Composition of the
Market Really Matter?, Journal of
Portfolio Management 13, No. 2
(Winter), pp. 22-32
Brown, Keith. C and Frank K. Reiley (2009),
Analysis of Investments and
Management Portfolios, Ninth Edition,
South-Western Cancage Learning,
Canada.
Damodaran, Aswath (2006), Damodaran on
Valuation: Security Analysis for
Investment and Corporate Finance, 2nd

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 100

Anda mungkin juga menyukai