c. Model ketiga, yaitu menguji secara simultan pengaruh variabel eksogen dan
mediasi terhadap variabel endogen. Pada pengujian tahap terakhir, jika hasil dari
> 1,96, maka variabel mediasi terbukti dat memediasi pengaruh variabel eksogen
BAB IV
70
4.1 Deskripsi Kuesioner Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Aceh Syariah
Cabang Bireuen yang berjumlah 124 orang. Mengingat jumlah populasi relatif
sensus. Dengan demikian jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 124 orang.
karyawan Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen. Dalam penelitian ini disebarkan
sebanyak 124 kuesioner kepada 124 responden. Kuesioner yang dikembalikan dan
dapat diolah sebanyak 124 eksemplar, jadi respon rate-nya sebanyak 100%.
Kuesioner yang terjawab lengkap dengan baik dan layak dianalisis dalam penelitian
Aceh Syariah Cabang Bireuen yang terdiri dari jenis kelamin jenjang pendidikan,
usia dan masa kerja. Dari hasil angket yang telah disembarkan diperoleh hasil
71
Laki-laki 75 61
Usia Jumlah Persentase (%)
≤ 20 tahun 0 0
20-30 tahun 24 19
31-40 tahun 90 73
≥ 41 tahun 10 8
Masa Kerja Jumlah Persentase
Kurang dari 5 tahun 4 3
5 - 10 tahun 30 24
> 10 tahun 90 73
Jumlah 124 100
Sumber : Data Primer yang diolah 2019
Karakteristik Responden
95
90 90
90
85
80
75
75
70
65
Jumlah
Dari Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden
72
pada bagian operasional produksi, diharapkan dengan tenaga kerja laki-laki
memiliki tingkat mobilitas tinggi maka kinerjanya juga akan semakin meningkat.
Hal ini disebabkan karena segmen atau karakteristik pekerjaan Bank Aceh Syariah
memiliki komitmen yang lebih rendah daripada pria yang disebabkan adanya
dengan pria sehingga kebanyakan wanita memperoleh kedudukan atau posisi yang
lebih rendah dan kurang terlibat dalam masalah-masalah organisasi (Alwi &
peran ganda yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Dalam pandangan
terhadap peran yang dimainkannya, pria dan wanita mempunyai pandangan yang
berbeda. Teori peran gender menyatakan bahwa wanita lebih melihat perannya di
keluarga sebagai bagian dari identitas sosial mereka, jika dibandingkan dengan pria
(Grandey et al., 2005 :305-323). Ketika peran wanita di tempat kerja semakin
keluarganya tidaklah hilang (Grandey et al., 2005 :305-323). Oleh karena itu,
pria, karena pekerjaan dilihatnya lebih sebagai ancaman bagi peran sosial
Dari Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa responden mayoritas
berusia 31-40 tahun, yaitu sebesar 90 atau 73 persen, kemudian usia 20-30 tahun
73
persen. Kenyataan ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan perusahaan adalah
diharapkan karyawan memiliki kinerja yang tinggi pula. Mayoritas karyawan yang
memiliki mobilitas yang tinggi dan biasanya mereka ditempatkan pada bagian
marketing atau penjualan. Menurut BPS (2018 : 1) usia produktif seorang karyawan
atau pekerja adalah 15 sampai 64 tahun. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
menyatakan bahwa mengetahui umur bawahan adalah sangat penting karena umur
Dari Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa responden mayoritas
mempunyai masa kerja >10 tahun, yaitu sebesar 90 atau 73 persen, kemudian
sebesar 30 persen mempunyai masa kerja 5-10 tahun, dan mempunyai masa kerja
Dengan bekal ketrampilan dan keahlian yang dimiliki diharapkan karyawan mampu
seseorang dalam organisasi itu dapat menjadi salah satu indikator tentang
2012: 81). Kesempatan individu untuk mendapatkan pekerjaan lain menjadi lebih
74
terbatas sejalan dengan meningkatnya usia dan masa kerja individu tersebut.
Keterbatasan tersebut dipihak lain dapat meningkatkan persepsi yang lebih positif
dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
ditunjukkan dengan nilai rata-rata variabel. Berpedoman pada nilai minimum dan
Skor minimum :1
Skor maksimum :4
responden tertinggi dengan skor 4 dan skor terendah adalah 1 maka dapat
ditentukan interval :
4-1
Interval = = 0,75
75
Tabel 4.2 Kategori Penilaian Masing-Masing Variabel
a. Variabel Eksogen
Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah work family conflict dan
jawaban yaitu jawaban sangat tinggi, tinggi, rendah, dan jawaban rendah
menunjukkan tingkat penilaian yang sangat rendah dan jawaban sangat setuju
76
Saya terbebani dengan tanggung
Sangat
6 jawab pekerjaan ketika berada di 1,52 38,10
Tinggi
rumah.
Saya kurang dapat berkonsentrasi
Sangat
7 mengurus keluarga karena tanggung 1,66 41,53
Tinggi
jawab pekerjaan
Saya merasa tidak cocok dengan
8 penerapan pemecahan masalah di 1,85 46,37 Tinggi
rumah tangga
Saya tidak bisa menerapkan aturan di
9 1,77 44,35 Tinggi
kantor ke dalam keluarga
Sebagai ibu rumah tangga/kepala
rumah tangga, saya merasa
10 1,77 44,15 Tinggi
terpengaruh dengan perilaku efektif
sebagai karyawan.
Saya tidak bisa melakukan hal-hal
11 yang biasa saya lakukan di tempat 1,91 47,78 Tinggi
kerja apabila di rumah
Sangat
Mean Total 1,73 43,13
Tinggi
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 124 responden yang diambil sebagai
pertanyaan variabel work family conflict. Penilaian tertinggi pada item tidak
bisa melakukan hal-hal yang biasa saya lakukan di tempat kerja apabila di
rumah dan penilaian terendah pada item tidak bisa secara seimbang mengurus
memberikan penilaian sangat tinggi pada variabel work family conflict. Hal ini
menunjukkan bahwa work family conflict pada karyawan Bank Aceh Syariah
bentuk dari konflik antar peran di bidang pekerjaan dan lingkungan yang
77
work family conflict dan atau kurang memiliki informasi atau ketidakjelasan
peran dalam pekerjaan yang dilakukan dapat menimbulkan tekanan yang pada
78
Mean Total 3,31 82,82 Sangat Tinggi
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 124 responden yang diambil sebagai
dan penilaain tertinggi pada item Doa mengangkat semangat saya. Secara
sangat penting untuk dimiliki oleh karyawan, karena jika karyawan memiliki
menghasilkan prestasi atau kinerja yang baik juga akan semakin tinggi
(Alfisyah & Anwar, 2018 :99-107). Dengan adanya religiusitas maka seseorang
yang beragama seharusnya akan selalu berusaha melakukan yang terbaik dan
tidak melanggar aturan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam setiap
aktivitasnya, yaitu sesuai dengan norma dan aturan yang telah diatur dalam
agamanya.
b. Variabel Mediasi
sangat puas, puas, tidak puas, dan jawaban sangat tidak puas menunjukkan
tingkat penilaian yang sangat rendah dan jawaban sangat puas menunjukkan
79
tingkat penilaian yang sangat tinggi. Berikut dijelaskan untuk hasil jawaban
80
Saya puas segala macam bentuk
kompensasi yang diberikan kepada para
16 karyawan. Seperti antara gaji yang 3,06 76,61 Puas
diterima dan jumlah pekerjaan yang
dilakukan.
Saya puas dengan kesempatan untuk
Sangat
17 kemajuan dalam keahlian dan ketrampilan 3,28 82,06
Puas
kerja.
Saya puas dengan pengakuan atas
18 3,07 76,81 Puas
pekerjaan yang dilakukan.
Saya puas dengan kondisi kerja atau
19 keadaan tempat kerja di mana karyawan 2,96 73,99 Puas
melakukan pekerjaannya
Saya puas dengan hubungan dengan rekan
20 2,79 69,76 Puas
kerja.
Rata-Rata 3,19 79,84 Puas
Sumber : Data Primer yang diolah 2019
Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa dari 124 responden yang diambil
kerja. Dari hasil perhitungan berdasarkan kuisioner ini berarti karyawan Bank
sudah baik. Penilaian tertinggi pada item puas dengan segala macam bentuk
secara keseluruhan kepuasan bekerja sama dengan rekan kerja saya. Secara
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja karyawan Bank Aceh
yang baik. Kepuasan kerja karyawan merupakan hal yang bersifat individual
81
respons emosional dan efektivitas yang berdampak pada aspek pekerjaan
c. Variabel Endogen
penilaian yang sangat rendah dan jawaban sangat setuju menunjukkan tingkat
penilaian yang sangat tinggi. Berikut dijelaskan untuk hasil jawaban responden
82
Saya bekerja mengedepankan efisiensi
13 2,78 69,56 Tinggi
biaya.
Saya bekerja sesuai dengan biaya yang
14 2,89 72,38 Tinggi
ditetapkan perusahaan
Saya mampu bekerja tanpa Sangat
15 3,44 86,90
membutuhkan bantuan pengawasan Tinggi
Saya bekerja mematuhi tata tertib yang Sangat
16 3,48 87,10
ditetapkan perusahaan Tinggi
17 Saya bekerja penuh tanggung jawab 3,23 80,85 Tinggi
Saya bersedia dikritik dan mampu
18 3,21 80,24 Tinggi
memperbaiki setiap kesalahan
Saya mampu bekerjasama dengan
Sangat
19 karyawan lain dalam menyelesaikan 3,44 86,09
Tinggi
pekerjaan
Saya mampumenciptakan sinergi antar Sangat
20 3,48 87,10
karyawan dalam segala bidang Tinggi
Saya mampumenciptakan sinergi antar
21 3,23 80,85 Tinggi
bagian dalam segala bidang
Saya bersedia ditempatkan dibagian
22 3,23 80,85 Tinggi
manapun
Saya mampu bekerjasama dengan
Sangat
23 karyawan lain dalam menyelesaikan 3,32 83,06
Tinggi
pekerjaan
Sangat
Mean 3,26 81,57
Tinggi
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
dengan mutu, bekerja mematuhi tata tertib yang ditetapkan perusahaan dan
mampu menciptakan sinergi antar karyawan dalam segala bidang yaitu dengan
penilaiaan 3,48, sedangkan nilai terendah yaitu rata-rata 2,78 dengan kategori
diukur dari hasil kerja, hasil tugas, atau hasil kegiatan dalam kurun waktu
83
peningkatan kinerja anggotanya demi kemajuan organisasi (Notoadmodjo,
2012 :124).
Variabel Independen
3.5 3.31 3.19 3.26
3
2.5
2 1.73
1.5
1
0.5
0
Mean
Tabel 4.7 dan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada Bank Syariah Aceh
84
Untuk mengetahui hasil uji validitas dan reliabilitas maka dilakukan
pengujian model pengukuran. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan untuk
dapat dikatakan berkolerasi jika nilai lebih dari 0,6 dengan konstruk yang ingin
diukur (Ghozali and Latan, 2015 :48). Dari hasil analisis model pengukuran diatas,
85
diketahui bahwa terdapat beberapa variabel manifest yang nilai factor loading nya
< 0.6, sehingga untuk memenuhi rule of thumb nya, maka variabel manifest yang
Tabel 4.8 Nilai Loading Factor Konstruk Eksogen Work family conflict
Loading
Kode Indikator Ket
Factor
Saya sering melewatkan waktu dengan
TBC1 0,870 Valid
keluarga untuk bekerja
Saya tidak bias secara seimbang
TBC2 mengurus keperluan rumah tangga karena 0,851 Valid
pekerjaan
Saya merasa bersalah ketika tidak
TBC3 mempunyai cukup waktu mengurus 0,759 Valid
keluarga karena bekerja
Saya mengalami kekurangan waktu
TBC4 0,844 Valid
bersama keluarga karena sibuk bekerja
Saya merasa lelah untuk mengerjakan
SBC1 0,725 Valid
pekerjaan rumah tangga, setelah bekerja
Saya terbebani dengan tanggung jawab
SBC2 0,869 Valid
pekerjaan ketika berada di rumah.
Saya kurang dapat berkonsentrasi
SBC3 mengurus keluarga karena tanggung 0,844 Valid
jawab pekerjaan
Saya merasa tidak cocok dengan
BBC1 penerapan pemecahan masalah di rumah 0,868 Valid
tangga
Saya tidak bisa menerapkan aturan di
BBC2 0,851 Valid
kantor ke dalam keluarga
Sebagai ibu rumah tangga/kepala rumah
BBC3 tangga, saya merasa terpengaruh dengan 0,849 Valid
perilaku efektif sebagai karyawan.
Saya tidak bias melakukan hal-hal yang
BBC4 biasa saya lakukan di tempat kerja apabila 0,758 Valid
di rumah
Sumber: Data primer diolah, 2019
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai factor loading semua variabel manifest
> 0.6, maka dapat dinyatakan valid dan tidak ada yang di keluarkan.
86
Loading
Kode Indikator Ket
Factor
PR1 Saya sering melayang mengingat Tuhan 0,834 Valid
PR2 Saya memikirkan Tuhan sepanjang waktu 0,839 Valid
Pikiran saya beralih kepada Allah setiap
PR3 waktu 0,866 Valid
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai factor loading semua variabel manifest
> 0.6, maka dapat dinyatakan valid dan tidak ada yang di keluarkan.
Loading
Kode Indikator Ket
Factor
Saya puas dengan segala macam bentuk
DI1 0,858 Valid
aktivitas pekerjaan perbankan.
87
Saya puas dengan variasi pekerjaan
DI2 0,825 Valid
perbankan.
Saya puas dengan peningkatan derajat
DI3 sosial dan harga diri yang dirasakan 0,825 Valid
akibat dari pekerjaan perbankan
Saya puas dengan pengembangan nilai-
DI4 0,850 Valid
nilai moral dalampekerjaanperbankan
Saya puas dengan rasa aman yang
DI5 0,906 Valid
dirasakan karyawan.
Saya puas dengan kesempatan untuk
DI6 0,656 Valid
melakukan sesuatu untuk orang lain.
Saya puas dengan kesempatan
DI7 menggunakan kemampuan yang dimiliki 0,858 Valid
untuk menyeleseikan pekerjaan.
Saya puas dengan tanggung jawab yang
DI8 0,825 Valid
diemban dan dimiliki.
Saya puas dengan kesempatan untuk
DI9 0,825 Valid
dapat berkreasi pada pekerjaan yang lain.
Saya puas dengan prestasi yang dicapai
DI10 0,850 Valid
selama bekerja.
Saya puas dengan kesempatan
DI11 menggunakan wewenang yang dimiliki 0,906 Valid
terhadap orang lain (rekan kerja).
Saya puas dengan kemandirian yang
DI12 0,656 Valid
dimiliki karyawan dalam bekerja.
Saya puas dengan cara atasan menangani
DE1 0,858 Valid
keluhan karyawan.
Saya puas dengan bimbingan dan bantuan
DE2 teknis yang diberikan atasan kepada 0,825 Valid
karyawan.
Saya puas dengan kebijakan yang
DE3 0,825 Valid
dilakukan adil bagi karyawan.
Saya puas segala macam bentuk
kompensasi yang diberikan kepada para
DE4 karyawan. Seperti antara gaji yang 0,850 Valid
diterima dan jumlah pekerjaan yang
dilakukan.
Saya puas dengan kesempatan untuk
DE5 kemajuan dalam keahlian dan 0,911 Valid
ketrampilan kerja.
Saya puas dengan pengakuan atas
DE6 0,657 Valid
pekerjaan yang dilakukan.
Saya puas dengan kondisi kerja atau
GS1 keadaan tempat kerja di mana karyawan 0,705 Valid
melakukan pekerjaannya
88
Saya puas dengan hubungan dengan
GS2 0,611 Valid
rekan kerja.
Sumber: Data primer diolah, 2019
manifest > 0.6, maka dapat dinyatakan valid dan tidak ada yang di keluarkan.
Loading
Kode Indikator Ket
Factor
Saya mengtumakanan kepuasan nasabah
KUAL1 0,945 Valid
terhadap pelayanan
Saya mampu melayani nasabah yang
KUAL2 0,863 Valid
sesuai dengan mutu.
Saya menjalankan system kerja yang
KUAL3 0,930 Valid
bermutu.
Saya menerapkan standard kualitas
KUAL4 pelayanan yang sesuai dengan kualitas 0,691 Valid
kerja
Saya bekerja sesuai dengan standard
KUAN1 0,756 Valid
operasional prosedur pelayanan
Saya mampu mencapai target perusahaan
KUAN2 0,945 Valid
dalam melayani nasabah
Saya mampu meningkatkan efektifitas
KUAN3 0,863 Valid
pelayanan
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
WAK1 0,930 Valid
lebih cepat dari waktu yang ditetapkan
Saya mengikuti ritme kerja dalam
WAK2 0,909 Valid
mengerjakan tugas rutin
Saya mengikuti ritme kerja dalam
WAK3 0,836 Valid
mengerjakan tugas mendadak
Saya mampu tepat waktu dalam bekerja
WAK4 sehingga menjadi tolak ukur 0,706 Valid
keberhasilakn kinerja
WAK5 Saya mampu bekerja lembur 0,790 Valid
Saya bekerja mengedepankan efisiensi
EB1 0,686 Valid
biaya.
Saya bekerja sesuai dengan biaya yang
EB2 0,723 Valid
ditetapkan perusahaan
Saya mampu bekerja tanpa membutuhkan
KAP1 0,945 Valid
bantuan pengawasan
Saya bekerja mematuhi tata tertib yang
KAP2 0,863 Valid
ditetapkan perusahaan
89
KAP3 Saya bekerja penuh tanggung jawab 0,930 Valid
Saya bersedia dikritik dan mampu
KAP4 0,756 Valid
memperbaiki setiap kesalahan
Saya mampu bekerjasama dengan
HAP1 karyawan lain dalam menyelesaikan 0,945 Valid
pekerjaan
Saya mampumenciptakan sinergi antar
HAP2 0,863 Valid
karyawan dalam segala bidang
Saya mampumenciptakan sinergi antar
HAP3 0,930 Valid
bagian dalam segala bidang
Saya bersedia ditempatkan dibagian
HAP4 0,886 Valid
manapun
Saya mampu bekerjasama dengan
HAP5 karyawan lain dalam menyelesaikan 0,755 Valid
pekerjaan
Sumber: Data primer diolah, 2019
manifest > 0.6, maka dapat dinyatakan valid dan tidak ada yang di keluarkan.
embandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar
dibandingkan dengan nilai yang lain. Dengan standar nilai untuk setiap konstruk
harus lebih besar dari 0,5. berdasarkan Tabel 4.12 nilai cross loading pada setiap
konstruk memiliki nilai lebih dari 0,5. hal ini menunjukkan bahwa variabel manifest
dalam penelitian ini telah tepat menjelaskan variabel latennya dan membuktikan
KEPUASAN
WFC RELIGIUSITAS KINERJA
KERJA
90
TBC1 0,870 -0,833 -0,872 -0,788
TBC2 0,851 -0,778 -0,810 -0,770
TBC3 0,759 -0,754 -0,755 -0,744
TBC4 0,844 -0,739 -0,713 -0,798
SBC1 0,725 -0,531 -0,527 -0,533
SBC2 0,869 -0,798 -0,799 -0,725
SBC3 0,844 -0,780 -0,791 -0,729
BBC1 0,868 -0,760 -0,805 -0,737
BBC2 0,851 -0,719 -0,721 -0,702
BBC3 0,849 -0,724 -0,734 -0,735
BBC4 0,758 -0,559 -0,536 -0,563
PR1 -0,749 0,834 0,476 0,444
PR2 -0,789 0,839 0,505 0,477
PR3 -0,783 0,866 0,513 0,480
PR4 -0,707 0,846 0,466 0,478
PR5 -0,826 0,897 0,510 0,512
GU1 -0,636 0,722 0,370 0,399
GU2 -0,764 0,823 0,493 0,439
GU3 -0,804 0,807 0,514 0,443
GU4 -0,786 0,848 0,514 0,448
CO1 -0,689 0,818 0,472 0,431
CO2 -0,834 0,893 0,524 0,200
CO3 -0,590 0,676 0,566 0,267
CO4 -0,637 0,738 0,511 0,326
CO5 -0,618 0,749 0,526 0,343
EI1 -0,570 0,689 0,585 0,296
EI2 -0,496 0,685 0,525 0,259
EI3 -0,649 0,738 0,581 0,340
EI4 -0,522 0,645 0,524 0,225
EI5 -0,540 0,656 0,538 0,213
DI1 -0,833 0,528 0,858 0,516
DI2 -0,703 0,436 0,825 0,329
DI3 -0,734 0,446 0,825 0,428
DI4 -0,640 0,458 0,850 0,393
DI5 -0,788 0,490 0,906 0,471
DI6 -0,702 0,333 0,656 0,407
DI7 -0,833 0,528 0,858 0,516
DI8 -0,703 0,436 0,825 0,329
DI9 -0,734 0,446 0,825 0,428
DI10 -0,640 0,458 0,850 0,393
91
DI11 -0,788 0,490 0,906 0,471
DI12 -0,699 0,321 0,656 0,401
DE1 -0,833 0,528 0,858 0,516
DE2 -0,703 0,436 0,825 0,329
DE3 -0,734 0,446 0,825 0,428
DE4 -0,640 0,458 0,850 0,393
DE5 -0,795 0,494 0,911 0,475
DE6 -0,704 0,322 0,657 0,402
GS1 -0,563 0,280 0,705 0,236
GS2 -0,647 0,260 0,611 0,302
KUAL1 -0,799 0,535 0,505 0,945
KUAL2 -0,737 0,516 0,472 0,863
KUAL3 -0,830 0,475 0,504 0,930
KUAL4 -0,599 0,395 0,323 0,691
KUAN1 -0,591 0,422 0,409 0,756
KUAN2 -0,799 0,535 0,505 0,945
KUAN3 -0,737 0,516 0,472 0,863
WAK1 -0,830 0,504 0,530 0,775
WAK2 -0,835 0,507 0,609 0,763
WAK3 -0,778 0,476 0,536 0,750
WAK4 -0,687 0,337 0,406 0,552
WAK5 -0,624 0,426 0,490 0,706
EB1 -0,685 0,224 0,296 0,686
EB2 -0,607 0,345 0,332 0,723
KAP1 -0,799 0,535 0,505 0,945
KAP2 -0,737 0,516 0,472 0,863
KAP3 -0,830 0,475 0,504 0,930
KAP4 -0,591 0,422 0,409 0,756
HAP1 -0,799 0,535 0,505 0,945
HAP2 -0,737 0,516 0,472 0,863
HAP3 -0,830 0,475 0,504 0,930
HAP4 -0,798 0,454 0,469 0,886
HAP5 -0,611 0,398 0,371 0,755
Sumber: Data primer diolah, 2019
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai – nilai factor loading dari semua
variabel manifest yang diuji. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua nilai
factor loading > 0.4, sehingga semua variabel manifest telah memenuhi kaidah –
92
4.3.1.3 Composit Reliability
Selain melihat nilai dari factor loading konstruk sebagai uji validitas, dalam
model pengukuran juga dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk
reliabilitas suatu konstruk dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
Aplha untuk menguji reliabilitas suatu konstruk akan memberikan nilai yang lebih
Reliability.
nilainya > 0.7. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel – variabel yang
diujikan valid dan juga reliabel, sehingga dapat dilanjutkan untuk menguji model
struktural.
93
Evaluasi model structural atau inner model bertujuan untuk memprediksi
presentase variance yang dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R-Square untuk
religiusitas terhadap kepuasan kerja memberikan nilai sebesar 0.867, yang dapat
dijelaskan oleh variabilitas konstruk work family conflict dan religiusitas adalah
sebesar 86,7% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini
model pengaruh work family conflict, religiusitas dan kepuasan kerja terhadap
variabilitas konstruk kinerja yang dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk work
family conflict, religiusitas dan kepuasan kerja adalah sebesar 82,9%, sedangkan
sisanya dijelaskan oleh variabel – variabel diluar penelitian ini seperti komitmen
conflict (Martinez-Sanchez et al., 2018: 268 ; Choi & Kim, 2012:1011) . Work-family
conflict sering timbul ketika salah satu dari peran dalam pekerjaan menuntut lebih
94
atau membutuhkan lebih banyak perhatian daripada peran dalam keluarga.
(Retnaningrum & Musadieq, 2016 :73). Selain, work family conflict religiusitas
Osman-gani et al., 2012 :360). Semakin tinggi sikap religiusitas seseorang, maka
p-values. Dengan cara tersebut, maka estimasi pengukuran dan standar error tidak
lagi dihitung dengan asumsi statistik, tetapi didasarkan pada observasi empiris.
signifikansi t-values lebih besar dari 1,96 dan atau nilau p-values lebih kecil dari
p-values. Dengan cara tersebut, maka estimasi pengukuran dan standar error tidak
95
lagi dihitung dengan asumsi statistik, tetapi didasarkan pada observasi empiris.
Dalam metode bootstraping pada penelitian ini, hipotesis diterima jika nilai
sebaliknya.
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa konstruk atau variabel work family conflict
variabel kinerja. Nilai t-statistik pada pengaruh konstuk ini ialah 2,315 > 1.96, dan
nilai p – value 0.011 < 0.05. Maka dari itu, sesuai dengan hasil yang terdapat pada
tabel 4.15 hipotesis pertama yang menyatakan bahwa work family conflict
pengaruh positif dan signifikan (O = 0,384) dengan konstruk atau variabel kinerja.
96
Nilai t-statistik pada pengaruh konstuk ini ialah 3,377 > 1.96, dan nilai p – value
0.000 < 0.05. Maka dari itu, sesuai dengan hasil yang terdapat pada tabel 4.15
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa konstruk atau variabel work family conflict
variabel kepuasan kerja. Nilai t-statistik pada pengaruh konstuk ini ialah 5,104 >
1.96, dan nilai p – value 0.000 < 0.05. Maka dari itu, sesuai dengan hasil yang
terdapat pada tabel 4.15 hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa work family
pengaruh positif dan signifikan (O = 0,529) dengan konstruk atau variabel kepuasan
kerja. Nilai t-statistik pada pengaruh konstuk ini ialah 6,363 > 1.96, dan nilai p –
value 0.000 < 0.05. Maka dari itu, sesuai dengan hasil yang terdapat pada tabel 4.15
memiliki pengaruh positif dan signifikan (O = 0,309) dengan konstruk atau variabel
kinerja. Nilai t-statistik pada pengaruh konstuk ini ialah 2,695 > 1.96, dan nilai p –
value 0.004 < 0.05. Maka dari itu, sesuai dengan hasil yang terdapat pada tabel 4.15
97
Pada tahap ini akan dibahas analisis PLS-SEM dengan efek mediasi, yaitu
Dengan kata lain, pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen bisa
secaralangsung tetapi juga bisa melalui variabel penghubung. Terdapat tiga tahapan
1) Tahap Pertama
endogen dan harus signifikan pada nilai t-statistik lebih besar dari 1.96.
terhadap konstruk kinerja karyawan dengan nilai t – statistic 4,61 (>1.96), dan
dengan nilai t – statistik 6,396 (>1.96), maka dapat dilanjutkan pada tahap yang
kedua.
2) Tahap kedua
Pada tahap ini, akan dilakukan pengujian signifikansi antara variabel eksogen
terhadap variabel mediasi dan harus signifikan pada nilai t – statistik >1.96.
98
Tabel 4.17 Path Coefficient Tahap Kedua Pengujian Tahap Kedua
terhadap konstruk kepuasan kerja dengan nilai t – statistic 5,124 (>1.96), dan
nilai t – statistik 6,788 (>1.96), maka dapat dilanjutkan pada tahap yang kedua.
3) Tahap ketiga
Pada tahap kali ini akan dilakukan pengujian secara simultan dari variabel
eksogen work family conflict dan religiusitas dan variabel mediasi kepuasan kerja
99
Work family
conflict ->
-0,428 -0,421 0,084 0,084 5,104
Kepuasan
Kerja
Work family
conflict -> -0,250 -0,249 0,108 0,108 2,315
Kinerja
Sumber: Data Primer diolah, 2018
Hasil dari analisis PLS tabel 4.18, ditemukan bahwa work family conflict
statistic 2,315 > 1.96. Work family conflict mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
kerja (O = -0,428) dengan nilai t – statistic 5,104 > 1.96. Kepuasan kerja
0.309) dengan nilai t – statistic 2,695 > 1.96. Berdasarkan hasil analisis PLS,
terbukti.
Hasil dari analisis PLS tabel 4.18, ditemukan bahwa religiusitas mempunyai
dengan nilai t – statistic 6,636 > 1.96. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif
2,695 > 1.96. Berdasarkan hasil analisis PLS, hipotesis ketujuh yang menyatakan
100
Original Sample Standard
T Statistics
Sample Mean Error Pvalue
(|O/STERR|)
(O) (M) (STERR)
Work family conflict
-> Kepuasan Kerja-> -0,430 -0,423 0,084 5,126 0.000
Kinerja
Religiusitas ->
Kepuasan Kerja -> 0,531 0,537 0,080 6,713 0.000
Kinerja
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Hasil dari analisis PLS tabel 4.19, ditemukan bahwa work family conflict
kerja dengan nilai t – statistic 5,126 > 1.96 dan pvalue 0,000 < 5%. Berdasarkan
hasil analisis PLS, hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa work family conflict
intervening terbukti
Hasil dari analisis PLS tabel 4.19, ditemukan bahwa religiusitas mempunyai
nilai t – statistic 6,713 > 1.96 dan pvalue 0,000 < 5%. Berdasarkan hasil analisis
101
Work family conflict berpengaruh
1 2,315 Terbukti
negatif terhadap kinerja karyawan
4.4 Pembahasan
kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai original sample sebesar -0,205 yang berarti
memiliki hubungan negatif. Nilai t –statistic pada hubungan konstruk ini adalah
2,315 dengan nilai thitung 1,96 pada signifinance level 5 persen dimana kriteria
yang berarti bahwa kriteria nilai t-statistik harus >1,96 dan nilai p –value 0,011 <
102
signifikan. Oleh karena itu, work family conflict mempunyai pengaruh negatif
Work family conflict ini perlu diperhatikan karena karyawan yang sudah
menikah akan memiliki peran tanggung jawab ganda yaitu sebagai seorang
kepala/ibu rumah tangga dan karyawan. Kedua peran ini sama-sama membutuhkan
peran ganda pada wanita lebih besar dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena
wanita bekerja yang telah berkeluarga dan memiliki anak memiliki dua peran
sekaligus yaitu berperan sebagai istri dan ibu yang menuntut mereka untuk
menyediakan waktu dan perhatian untuk keluarga namun mereka juga berperan
sebagai pekerja yang menuntut mereka untuk menyediakan waktu dan pikiran
untuk pekerjaan. Hal ini akan membuat mereka sulit untuk menyeimbangkan kedua
peran ini, sehingga akan memunculkan ketegangan bahkan emotional yang akan
yang mengalami work family conflict dan atau kurang memiliki informasi atau
Hasil tersebut juga didukung penelitian lain yang menemukan hasil bahwa
karyawan Bank di Indonesia (Warokka & Febrilia, 2015 :1-15) sedangkan hasil
103
policy), sehingga apabila seketika karyawan dihadapkan pada kepentingan keluarga
terlebih kepentingan mendadak, pihak Bank Aceh Cabang Bireuen dapat lebih
hal ini dibuktikan dengan nilai original sample sebesar 0,384 yang berarti memiliki
hubungan positif. Nilai t –statistic pada hubungan konstruk ini adalah 3,3377
dengan nilai thitung 1,96 pada signifinance level 5 persen dimana kriteria yang
berarti bahwa kriteria nilai t-statistik harus >1,96 dan nilai p –value 0,000 < 0,05
ibadah dan seberapa dalam penghayatan agama yang dianut seseorang. Religiusitas
sangat penting untuk dimiliki oleh karyawan, karena jika karyawan memiliki
menghasilkan prestasi atau kinerja yang baik juga akan semakin tinggi (Alfisyah &
Anwar, 2018 :99-107). Dengan adanya religiusitas maka seseorang yang beragama
104
seharusnya akan selalu berusaha melakukan yang terbaik dan tidak melanggar
aturan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam setiap aktivitasnya, yaitu sesuai
dengan norma dan aturan yang telah diatur dalam agamanya. Dalam Agama Islam,
sehari-hari merupakan suatu hal yang wajib untuk dilakukan bagi seorang muslim
sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada Allah (Amaliah et al., 2015 :984-991).
religiusitas berpengaruh positif terhadap kinerja (Wening & Choerudin, 2015 :181-
191) ; Zahrah, Norasyikin, Abdul, et al. 2016 : 195-198 ; Osman-gani et al. 2012 :
kinerja karyawan. Sikap religiusitas yang baik dapat di jadikan dasar dalam
melakukan kegiatan- kegiatan bisnis yang berorientasi kepada hasil, oleh karena itu
dengan memberikan ruang dan waktu bagi tenaga pemasaran untuk melaksanakan
keagamaan.
105
Konstruk work family conflict mempunyai pengaruh negatif dengan konstruk
kepuasan kerja, hal ini dibuktikan dengan nilai original sample sebesar -0,428 yang
berarti memiliki hubungan negatif. Nilai t –statistic pada hubungan konstruk ini
adalah 5,104 dengan nilai thitung 1,96 pada signifinance level 5 persen dimana
kriteria yang berarti bahwa kriteria nilai t-statistik harus > 1,96 dan nilai p –value
0,000 < 0,05 sehingga hubungan work family conflict terhadap kepuasan kerja
dinyatakan signifikan. Oleh karena itu, work family conflict mempunyai pengaruh
Work family conflict sering timbul ketika salah satu dari peran dlam pekerjaan
menuntut lebih atau membutuhkan lebih banyak perhatian daripada peran dalam
dituntut untuk bertanggung jawab dalam mengurus dan membina keluarga secara
baik, di sisi lain sebagai seorang pekerja, karyawan dituntut untuk bekerja sesuai
dengan standar kinerja yang baik. Namun, tidak semua dari mereka bisa
menyelaraskan peran dalam pekerjaan dengan peran dalam keluarga, yang berujung
anak, jumlah waktu yang dihabiskan untuk mngurus rumah tangga dan pekerjaan,
serta tidak adanya dukungan dari psangan dan keluarga merupakan pemicu
yang lainnya sehingga akan berdampak terhadap ketidakpuasan kerja. Hasil ini
106
terhadap kepuasan kerja (Martinez-Sanchez et al., 2018 : 268-394 ; Thi et al.,
Work family conflict akan berdampak buruk kepada kepuasan kerja karyawan.
waktu yang fleksibel dan job sharing. Untuk karyawan dengan kewajiban keluarga,
kendali atas waktu mereka mungkin merupakan manfaat paling berharga yang
dapat diberikan pemberi kerja. Waktu fleksibel atau jadwal kerja yang fleksibel
menghabiskan waktu setiap minggu. engan cara itu, orang dapat memegang, atau
terus memegang, posisi yang mereka inginkan, dan masih punya waktu untuk
dihabiskan bersama anak-anak atau orang tua yang sudah lanjut usia, atau mengurus
kerja, hal ini dibuktikan dengan nilai original sample sebesar 0,529 yang berarti
memiliki hubungan positif. Nilai t –statistic pada hubungan konstruk ini adalah
6,639 dengan nilai thitung 1,96 pada signifinance level 5 persen dimana kriteria
yang berarti bahwa kriteria nilai t-statistik harus >1,96 dan nilai p –value 0,000 <
107
Religiusitas merupakan tingkat keimanan seseorang dalam menghayati dan
emosional atau perasaan emosional tentang agama, dan atau perilaku, seperti
beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan peribadatan (ritual), tapi
juga ketika melakukan aktivitas lain yang di dorong oleh kekuatan supranatural.
Bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat mata,
tapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi dalam hati seseorang. Karena itu,
keberagamaan seseorang akan meliputi berbagai macam sisi atau dimensi. Dengan
demikian, agama adalah sebuah sistem yang berdimensi banyak. Agama adalah
adalah disiplin. Memiliki keyakinan terhadap keberadaan sang maha pencipta, akan
menumbuhkan sikap optimis dalam bekerja. Pengamalan yang benar akan ajaran-
jawab baik antar sesama teman maupun terhadap atasan. Keluasan pengetahuan
108
pengalaman keagamaan, akan menumbuhkan sikap yang selalu menerima
(qona’ah) terhadap apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepadanya. Perilaku
keberagamaan ini, tentunya tidak diperoleh dengan begitu saja, namun melalui
bekerja yang disebabkan oleh rasa keberagamaan (religiusitas) mereka itu, sudah
prestasi kerja tersebut, diharapkan tujuan keberadaan organisasi akan tercapai, dan
Abdul Rani, et al., 2016 :195-198 ; Zotti et al, 2016:1-19). Adanya religiusitas tetap
diadakannya kajian agama / tausiah, bakti sosial dan aktivitas lain yang dapat
kinerja karyawan, hal ini dibuktikan dengan nilai original sample sebesar 0,309
yang berarti memiliki hubungan positif. Nilai t –statistic pada hubungan konstruk
109
ini adalah 2,695 dengan nilai thitung 1,96 pada signifinance level 5 persen dimana
kriteria yang berarti bahwa kriteria nilai t-statistik harus >1,96 dan nilai p –value
0,004 < 0,05 sehingga hubungan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
dinyatakan signifikan. Oleh karena itu, kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari organisasi sektor publik
adalah kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai reaksi dan
perasaan seseorang terhadap tempat ia bekerja (Robbins & Judge, 2014 : 33).
Kepuasan kerja karyawan merupakan hal yang bersifat individual tentang perasaan
dan efektivitas yang berdampak pada aspek pekerjaan(Robbins & Judge, 2014 :33).
Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum yang berupa hasil dari beberapa sikap
2016 : 162-180; Gu & Chi Sen Siu, 2009 : 561-578;Onyebu & Otomayi, 2017 : 48-
merupakan timbal balik dari usaha yang telah dilaksanakan oleh karyawan misalnya
yang diberikan kepada karyawan misalnya diberikannya bonus atau hadiah kepada
110
karyawan yang berprestasi dengan harapan karyawan selalu meningkatkan
Hasil dari analisis PLS, ditemukan bahwa work family conflict mempunyai
pengaruh (O = -0,250) terhadap kinerja karyawan dengan nilai t – statistic 2,315 >
0,428) dengan nilai t – statistic 5,104 > 1.96. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh
statistic 2,695 > 1.96. Berdasarkan hasil analisis PLS, hipotesis keenam yang
antar peran yaitu saat tekanan peran dari pekerjaan dan keluarga saling bertentangan
sehingga partisipasi dalam salah satu peran menjadi lebih sulit karena partisipasi
pada peran lainnya. Pertentangan serta tekanan yang semakin meningkat antara
peran di keluarga dan di tempat kerja menyebabkan efektivitas pada salah satu
peran terhambat oleh kegiatan peran lainnya. Dengan kata lain, work-family conflict
muncul ketika kegiatan dalam suatu peran mengganggu pemenuhan syarat dan
kerja. Kepuasan kerja merupakan keadaan pikiran yang positif, bahagia dan selalu
111
bekerja keras, karyawan yang bekerja keras dan memiliki perasaan senang terhadap
perusahaan, seperti kinerja dan kepuasan kerja. Dampak dari menurunnya kinerja
dan kepuasan kerja dapat menimbulkan kerugian baik bagi individu karyawan
t – statistic 6,636 > 1.96. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap kinerja karyawan (O = 0.309) dengan nilai t – statistic 2,695 >
1.96. Berdasarkan hasil analisis PLS, hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa
112
dan seberapa dalam penghayatan agama yang dianutseseorang. Setiap manusia
memiliki naluri religiusitas, yaitu naluri untuk berkepercayaan. Naluri itu muncul
bersamaan dengan hasrat memperoleh kejelasan tentang hidup dan alam raya yang
dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi
ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika melakukan
aktifitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Bukan hanya yang
berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat mata, tapi juga aktivitas
yang tak tampak dan terjadi dalam hati seseorang. Karena itu, keberagaman
seseorang akan meliputi berbagai macam sisi atau dimensi. Dengan demikian,
konsekuensi dari setiap keputusan yang ada sehingga akan menciptakan kepuasan
dalam diri mereka sehingga kinerja akan meningkat (Fauzan & Tyasari, 2015 :206-
332).
masih ada sedikit pembenahan yang perlu dilakukan untuk terus mempertahankan
dan meningkatkan religiusitas yang sudah ada pada karyawan melalui diadakannya
kajian agama / tausiah, bakti sosial dan aktivitas lain yang dapat menambah
113
tumbuh nilai-nilai religiusitas yang positif dan mempengaruhi hubungan dengan
114