Selektivitas pada alat tangkap trawl dapat dikuur dari ketiga bagian alat tangkap
ini, yaitu:
a. Pemberat trawl
b. Ukuran dan bentuk pembatas (grid)
c. Ukuran mata jaring trawl (codend mesh)
Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa keberadaan pemberat pada alat tangkap trawl
memiliki kontribusi yang cukup tinggi hingga menambah panjang tertangkap ikan
50% (L50) sebesar 3 cm.
Semakin tinggi prosentase tingkat pelolosan sebuah grid, maka akan semakin
tinggi tingkat selektivitas sebuah grid. Dari penelitian tersebut (pada ikan nila dan
patin) juga terlihat perubahan tingkat pelolosan ikan nila. Tingkat pelolosan akan
semakin tinggi dengan semakin lebar grid, hal ini berarti terdapat hubungan linier
antara jumlah ikan nila yang lolos dengan penambahan lebar grid. Hanya pada ikan
patin, perbedaan kisi mempengaruhi pelolosan ikan. Mahiswara et al., (2004)
menyatakan bahwa bentuk tubuh ikan sangat mempengaruhi kemampuan ikan untuk
melewati kisi, ikan yang mempunyai bentuk pipih memiliki kemampuan melewati
kisi lebih besar dibandingkan dengan yang memiliki bentuk lain. Keberadaan grid
akan menyebabkan perubahan tingkah laku ikan hasil tangkapan sampingan
(bycatch). Pada penelitian Matsushita (2004), tampak bahwa keberadaan grid akan
mempengaruhi tingkah laku ikan dimana ikan hasi tangkapan sampingan akan
berenang ke bagian belakang codend. Grid dipasang pada awal bagian codend
(Gambar 5).
DAFTAR PUSTAKA