Anda di halaman 1dari 17

Volume I No.

1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PRODUKSI


PERUSAHAAN
(STUDI KASUS PADA PT. JAYA BRIX INDONESIA)

Rosdiyati
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pelaksanaan fungsi produksi telah
sesuai dengan standar fungsi produksi yang telah ditetapkan pada perusahaan PT. Jaya
Brix Indonesia. 2) mengetahui fungsi produksi PT. Jaya Brix Indonesia melakukan
perencanaan dalam mencapai tujuan produksi. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu metode
dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, menganalisis dan
menginterpretasikan data secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran
yang cukup jelas atas objek yang diteliti sehingga dapat dihasilkan suatu kesimpulan
yang dijadikan dasar untuk memberikan saran. Hasil penelitian ini adalah 1) aktivitas
fungsi produksi mulai dari jadwal induk produksi, penilaian atas tingkat persediaan,
jadwal maintance, produktivitas dan nilai tambah, peralatan dan fasilitas produksi,
pengendalian kualitas dan pengendalian barang jadi secara umum telah dilaksanakan
dengan baik.2) secara umum aktivitas fungsi produksi telah efektif namun ada terdapat
beberapa permasalahan.Sehingga perusahan perlu memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada agar kedepannya operasional produksi bisa efektif.

Kata kunci: audit operasional, fungsi produksi, efektivitas.

1. PENDAHULUAN keunggulan bersaing agar mampu


Pada 2015 ini negara Indonesia berkompetitif dengan perusahaan yang
mulai dilaksankannya perdagangan lainnya.Faktor desain, mutu barang,
bebas dalam regional ASEAN, yang pengembangan produk, input teknologi,
mana perdagangan barang dari negara- nilai tambah, harga, penyerahan tepat
negara ASEAN bebas memasuki waktu dan layanan purna jual sangat
wilayah tertentu negara Indonesia.Secara menentukan keunggulan daya saing
tidak langsung menyebabkan tingkat suatu perusahaan.dalam hal ini
persaingan usaha semakin sulit dan mengharuskan suatu perusahaan dapat
ketat. mengambil keputusan yang cepat dan
Persaingan dalam dunia usaha tepat untuk memungkinkan
menuntut perusahaan harus mempunyai

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 57


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

kelangsungan hidup dan pertumbuhan produksi karena bagian produksi


usaha perusahaan. merupakan faktor penentu keberhasilan
Pihak manajemen perusahaan perusahaan. Masalah umum sebuah
dituntut untuk lebih bertanggung jawab perusahaan dalam pengelolaan proses
agar cepat tanggap dalam menghadapi produksinya adalah rendahnya tingkat
permasalahan yang nantinya akan pengawasan fungsi produksi dan
menghambat kegiatan operasional rendahnya pengawasan atas standar
perusahaan. Perusahaan harus memiliki dan target yang ditetapkan, sehingga
alat yang mampu mengukur seberapa proses produksi tidak berjalan dengan
baik penggunaan sumber daya yang maksimal dan target awal yang
dimilikinya untuk mengelola manajemen ditetapkan perusahaan tidak dapat
agar dapat mencapai tujuan yang telah tercapai dengan baik. Pada penelitian
ditetapkan. Alat yang dimaksud adalah ini, audit operasional atau dikenal
pemeriksaan atau audit operasional. dengan istilah pemeriksaan manajemen
Audit operasional merupakan difokuskan pada fungsi produksi di PT.
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi Jaya Brix Indonesia, yang kegiatannya
suatu perusahaan, termasuk kebijakan adalah memproduksi batu bata ringan
akuntansi dan kebijakan operasional (ACC Block) dan Papan Semen (Mega
yang telah ditentukan manajemen untuk Board).
mengetahui apakah kegiatan operasi Pemeriksaan yang berkesinam-
tersebut sudah dilakukan secara efektif, bungan perlu dilakukan guna
efisien, dan ekonomis (Agoes, mengetahui efisiensi dan efektifitas
2012:158). Dari aktifitas ini akan proses produksi. Tujuan audit
memberikan manfaat bagi kontinuitas operasional adalah untuk mengevaluasi
perusahaan karena dapat menunjang kinerja, mengidentifikasi kesempatan
kelangsungan dari proses produksi untuk peningkatan, dan membuat
perusahaan. rekomendasi untuk perbaikan atau
Audit operasional dapat dilaksana- tindakan lebih lanjut. Sehingga
kan oleh berbagai macam perusahaan membantu manajer agar tanggung jawab
manufaktur. Dalam menjalankan masing-masing bagian dapat dilaksana-
kegiatan operasionalnya, perusahaan kan secara efisien dan efektif.
industri tidak terlepas dari proses

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 58


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

Berdasarkan pemikiran tersebut, audit kepatuhan dan audit operasional.


penulis tertarik untuk meneliti audit Pada penelitian ini lebih ke audit
operasional dengan ruang lingkup operasional atau istilah lain audit
penelitian dibatasi pada kegiatan manajemen. Pengertian dari audit
produksi dan mencoba menuangkannya operasional menurut Bayangkara
dalam skripsi dengan judul : “Audit (2014:2) adalah pengevaluasian terhadap
Operasional Atas Fungsi Produksi efisiensi dan efektivitas operasi
Perusahaan” ( Suatu studi pada PT.Jaya perusahaan. Ruang lingkup audit
Brix Indonesia, Kemantren, Paciran, operasional meliputi seluruh aspek
Lamongan). kegiatan operasional seperti kegiatan,
Tujuan dari penelitian adalah untuk aktivitas, program dan bidang-bidang
mengetahui pelaksanaan fungsi produksi dalam perusahaan yang diketahui atau
telah sesuai standar fungsi produksi yang diidentifikasi masih memerlukan
telah ditetapkan oleh PT. Jaya Brix perbaikan/ peningkatan baik segi
Indonesi dan untuk mengetahui ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas.
efektivitas aktivitas fungsi produksi PT. Sedangkan elemen pokok dalam tujuan
Jaya Brix Indonesia. audit yaitu 1) criteria adalah standar atau
pedoman bagi setiap individu/ kelompok
2. TINJAUAN PUSTAKA dalam melakukan aktivitasnya didalam
2.1 Audit Operasional perusahaan. 2) cause adalah tindakan
Audit adalah suatu proses sistematik yang dilakukan setiap individu/
untuk memperoleh dan mengevaluasi kelompok dalam perusahaan. 3) effect
bukti secara objektif mengenai mengenai adalah perbandingan antara penyebab
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan penyebab dan kriteria.
dan kejadian ekonomi dengan tujuan Dalam melakukan audit operasional
untuk menetapkan tingkat kesesuaian harus sesuai dengan tahapan-tahapan
antara pernyatan-pernyataan tersebut yang ada. Menurut Bayangkara
dengan kriteria yang ditetapkan serta (2014:178) ada lima tahapan audit
penyampaian hasil-hasilnya kepada operasional yaitu 1) survey pendahuluan
pemakai yang berkepentingan. diawali dengan perkenalan antara pihak
Untuk jenis-jenis audit dibagi auditor dengan organisasi auditee,
menjadi 3 yaitu: audit laporan keuangan, mengkonfirmasi scope audit,

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 59


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

mendiskusikan rencana audit, mengenal dari keseluruhan tahapan audit


lebih lanjut perusahaan dan mempelajari sebelumnya telah diringkaskan dalam
prosedur yang diterapkan pada proses kertas kerja audit (KKA), merupakan
produksi. 2) review dan pengujian dasar dalam membuat kesimpulan audit
pengendalian manajemen. Tahap ini dan rumusan rekomendasi yang akan
auditor melakukan review dan pengujian diberikan auditor sebagai alternatif
terhadap beberapa perubahan yang solusi atas kekurangan-kekurangan yang
terjadi pada struktur perusahaan, sistem masih ditemukan. 5) tindak lanjut.
manajemen kualitas, fasilitas yang Rekomendasi auditor dalam laporannya
digunakan dan atau personalia kunci merupakan alternatif perbaikan yang
dalam perusahaan, sejak hasil audit ditawarkan untuk mengingkatkan
terakhir. Dan juga mengidentifikasi, berbagai kelemahan yang masih terjadi
mengklasifikasikan peyimpangan dan pada perusahaan.Tindak lanjut yang
gangguan-gangguan yang terjadi yang dilakukan merupakan komitmen
mengakibatkan terhambatnya manajemen untuk menjadikan
pencapaian tujuan produksi dan operasi. perusahaannya menjadi yang lebih baik
3) audit lanjutan. Tahap ini auditor dari sebelumnya.
melakukan audit yang lebih dalam dan
pengembangan temuan terhadap 2.2 Fungsi Produksi
fasilitas, prosedur, catatan-catatan Secara umum fungsi produksi
(dokumen) yang berkaitan dengan terkait dengan pertanggung jawaban
produksi dan operasi. Konfirmasi kepada dalam pengolahan dan
pihak perusahaan selama audit dilakukan pentransformasian masukan (input)
untuk mendapat penjelasan dari pejabat menjadikeluaran (output) berupa barang
yang berwewenang tentang adanya hal- dan jasa yang akan dapat
hal yang merupakan kelemahan memberikanhasil pendapatan bagi
(nonconformance) yang ditemukan perusahaan. Empat fungsi terpenting
auditor. Di samping itu, analisis terhadap dalam fungsi produksi dan operasi
hubungan kapabilitas potensial yang adalah : proses pengolahan, jasa-jasa
dimiliki dan utilisasi kapabilitas tersebut penunjang, perencanaan, dan
di dalam perusahaan sangat penting pengendalian atau pengawasan.
dalam proses audit. 4) pelaporan. Hasil

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 60


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

Audit operasional atas fungsi lisan maupun tulisan yang berkaitan


produksi dan operasi , dengan dengan masalah yang diteliti.
melakukan penilaian secara kompre- Populasi dalam penelitian ini adalah
hensif keseluruhan fungsi produksi dan aktivitas semua karyawan di PT. Jaya
operasi untuk menentukan apakah Brix Indonesia.Sedang penelitian ini
fungsi ini telah berjalan dengan mengambil sampel SOP (Standar
memuaskan (ekonomis, efektif, dan Operasional Produksi) departemen papan
efisien). Audit ini dilakukan tidak semen. Adapun dalam penelitian ini
hanya terbatas pada unit produksi terdapat variabel-variabel operasi
tetapi juga berlaku untuk keseluruhan sebagai berikut : audit operasional,
proses produksi dan operasi. Audit ini proses produksi dan efektivitas.
juga berperan melengkapi fungsi Analisis data merupakan proses
pengendalian kualitas. Ruang lingkup penyerdehanaan data ke dalam bentuk
audit operasional fungsi produksi dan yang mudah dibaca, dipahami, dan
operasi yaitu menilai tentang rencana diinterpretasikan. Pengolahan data
produksi dan operasi, produktivitas dan dilakukan dengan teknik analisis
nilai tambah, pengendalian peralatan dan deskripsi kualitatif. Teknik ini
fasilitas produksi, pendendalian kualitas memberikan ulasan atau memaparkan
serta pengeendalian barang jadi. data yang diperoleh menjadi lebih jelas
dalam bentuk narasi. Langkah-langkah
3. METODOLOGI PENELITIAN dari teknik ini adalah dengan mereduksi
Desain atau rancangan penelitian ini data dari data yang peneliti dapatkan dari
menggunakan metode deskriptif hasil wawancara, kuesioner dan kajian
kualitatif.Penelitian ini dengan literatur. Proses reduksi data adalah
pendekatan studi kasus, yaitu meneliti pengurangan data melalui codingdan
suatu permasalahan dalam perusahaan kategorisasi. Coding adalah proses
kemudian dibandingkan dengan teori- analitik dimana data kualitatif yang telah
teori yang ada.Menurut Sugiyono dikumpulkan akan dikurangi, diatur
(2014:23) menyatakan bahwa data ulang, dan integrasikan. Tujuan
kualitatif yaitu data yang diperoleh pengkodean adalah untuk membantu
dalam bentuk informasi, baik secara peneliti untuk menarik kesimpulan
dari data hasil wawancara, kuesioner

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 61


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

dan kajian literatur. Setelah proses thinking about explanations for observed
pengkodean selesai maka peneliti patterns and relationships, or by making
melakukan klasifikasi terhadap coding contrasts and comparisons.
yang telah dilakukan agar mengetahui Dalam penelitian kualitatif,
sejauh mana makna atau kesimpulan penarikan kesimpulan merupakan
dari data yang didapatkan sesuai kegiatan terakhir dari menganalisis data.
dengan tujuan dari penelitian. Dalam hal ini peneliti memberikan
Kemudian, peneliti melakukan proses penjelasan mengenai data yang telah
kategorisasi yang merupakanproses dikumpulkan baik data primer
pengorganisasian, mengatur, dan maupun data sekunder dan
mengklasifikasi unit coding. Sehingga menghubungkannya dengan rumusan
makna atau kesimpulan yang telah masalah yang telah peneliti tetapkan
peneliti dapatkan dengan kategori yang sebelumnya atau dengan membuat
ada akan dihubungkan satu dengan sebuah perbandingan.
yang lainnya. Setelah dilakukan proses
reduksi data maka langkah yang 4. HASIL PENELITIAN DAN
berikutnya adalah data display. Data PEMBAHASAN
display merupakan penyajian data 4.1 Audit Manajemen atas Fungsi
dengan bagan, diagram, bahkan teks Produksi
dengan tujuan untuk mempermudah Laporan Audit Manajemen Atas
peneliti memahami data yang telah Fungsi Produksi pada PT. Jaya Brix
didapatkan, Kemudian langkah terakhir Indonesia adalah sebagai berikut:
dalam teknik analisis deskripsi adalah 1. Survey pendahuluan
penarikan kesimpulan. Menurut Sekaran Pelaksanaan survei pendahuluan
dan Bougie (2009:382-383), yang telah dilakukan untuk
Conclusion drawing is the “final” memperoleh informasi mengenai
analytical activity in the process of fungsi produksi pada PT. Jaya Brix
qualitative data analysis. It is the Indonesia adalah sebagai berikut:
essence of data analysis; it is at this mendapatkan informasi umum
point where you answer your mengenai perusahaan seperti profil
researcher questions by determining perusahaan, tujuan umum perusahaan,
what identified themes stand for, by dan menjelaskan secara garis besar

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 62


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

penelitian yang akan dilaksanakan. karyawan yang belum memahami


Mengumpulkan data dan informasi sepenuhnya tentang prosedur
meliputi sejarah perusahaan, struktur tersebut. Dalam pencapaian target
organisasi, visi dan misi perusahaan, produksi belum maksimal itu
proses produksi, observasi langsung disebabkan karena dalam proses
kondisi perusahaan dan membagikan produksi kadang terjadi
kuesioner untuk menilai penetapan permasalahan dan mesin yang
tujuan produksi perusahaan PT. Jaya digunakan mengalami trouble.
Brix Indonesia. b) Penilaian produktivitas dan nilai
2. Review dan pengujian pengendalian tambah
manajemen Perusahaan telah memiliki
Mereview atas kuesioner yang standar produktivitas yang
telah dibagikan dan penilaian dijadikan sebagai pedoman oleh
penetapan tujuan produksi karyawan bagian produksi dan
a) Penilaian rencana induk produksi perusahaan juga telah memberikan
Departemen produksi telah tanggung jawab kepada karyawan
melaksanakan proses produksi dan dalam merencanakan, melaksana-
rencana induk produksi telah sesuai kan, dan mengendalikan aktivi-
dengan standar yang telah tasnya masing-masing. Kelemahan
ditentukan peusahaan dan yang didapat adalah masih sering
menyusun rancangan anggaran terjadi pengerjaan ulang,
produksi serta perencanaan untuk pemborosan bahan dan kegagalan
mencapai tujuan dan target produk dalam memenuhi spesifi-
produksi dengan menyusun skedul kasi standar produk yang harus
produksi maupun bahan baku. dicapai.
Departemen produksi juga telah c) Peralatan dan fasilitas produksi
menyusun laporan produksi Semua peralatan yang
harian.Kelemahan yang didapat- digunakan dalam proses produksi
kan, rencana induk produksi dalam telah sesuai dengan ukuran dan
mensosialisasikan prosedur desain yang telah ditentukan serta
pengendalian persediaan masih lokasi penempatan peralatan sangat
kurang efektif sebab masih terdapat efektif dan efisien sesuai dengan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 63


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

kebutuhan proses. Terdapat untuk dikirim terlebih dahulu ke


prosedur tertulis dalam customer.
penggunaan peralatan proses Kekuatan-kekuatan dalam pengen-
produksi tetapi belum teradapat dalian manajemennya adalah sebagai
instruksi tertulis pemeliharaan dan berikut:
perawatan produksi. 1. Perusahaan memiliki struktur
d) Pengendalian kualitas organisasi yang cukup jelas yang
Perusahaan telah memiliki mengukur tentang wewenang, tugas
pedoman pengendalian kualitas dan tangung jawab masing-masing
secara tertulis tetapi masih terdapat bagian.
beberapa karyawan produksi yang 2. Perusahaan telah memiliki standar
masih belum mengetahui atau operasional produksi yang baik, hal
mendapatkan salinan kebijakan tersebut dapat memudahkan bagian
pengendalian kualitas.Perusahaan pengawasan memantau jalannya
juga memberikan pelatihan dalam proses produksinya.
rangka peningkatan kualitas 3. Perusahaan memiliki pabrik dan
karyawan tetapi diakui oleh gudang yang baik dan rapi. Mesin-
karyawan masih jarang dilakukan. mesin yang digunakan dalam proses
e) Pengendalian barang jadi produksi disusun berdasarkan process
Pengendalian barang jadi lay-out dimana penyusunan dilakukan
maksudnya produk akhir dari dengan mengelompokkan mesin-
papan semen yang akandijual ke mesin yang memiliki fungsi sama
customer akan dipisahkan dengan pada satu tempat. Peyimpanan
produk yang belum selesai. Produk persediaan juga pada tempat yang
yang cacat akan diproses lagi / memadai.
dipotong kembali sehingga tidak 4. Pengecekan terhadap kualitas bahan
ada yang terbuang. Produk yang baku yang akan digunakan sebelum
cacat tersebut akan diolah kembali melakukan proses produksi dilakukan
menjadi papan semen dengan jenis oleh quality control untuk menjamin
yang berbeda (jenis reject). bahan baku sesuai dengan kriteria
Kelemahan yang ada yaitu tidak kualitas yang telah ditetapkan.
produk yang pertama diproduksi

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 64


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

3. Audit terinci 4.3 Pemeriksaan atas Pelaksanaan


Berdasarkan hasil dari evaluasi Produksi
atas fungsi produksi pada PT. Jaya Tujuan audit terhadap pelaksanaan
Brix Indonesia, berikut disusun tujuan produksi adalah untuk menilai proses
dan prosedur audit yang dapat produksi pada perusahaan telah berjalan
digunakan untuk melaksanakan tahap sesuai dengan perencanaan produksi
audit terinci. sehingga dapat tercapai efektivitas dan
efisiensi dalam produksi.
4.2 Pemeriksaan atas Perencanaan Prosedur audit terhadap pelaksanaan
Produksi produksi adalah sebagai berikut:
Tujuan audit terhadap perencanaan a. Melakukan wawancara mengenai
produksi adalah untuk menilai apakah prosedur produksi yang telah
perencanaan produksi yang ditetapkan ditetapkan perusahaan.
oleh perusahaan telah efektif, efisien dan b. Memahami prosedur dan cara kerja
ekonomis serta mengevaluasi pencapaian produksi perusahaan.
tersebut. c. Mengevaluasi apakah proses
Prosedur audit terhadap perencanaan produksi yang dilaksanakan sesuai
produksi adalah sebagai berikut: dengan standar produksi
a. Memperoleh informasi mengenai perusahaan.
apakah perusahaan memiliki d. Mengevaluasi apakah perusahaan
perencanaan produksi tiap tahunnya. telah mampu mengendalikan proses
b. Memperoleh informasi mengenai produksi yang dijalankan
standar yang telah ditetapkan perusahaan.
perusahaan dalam merencanakan e. Membagikan kuesioner kepada
produksi tahunan. bagian produksi yang terkait dengan
c. Mengevaluasi apakah rencana proses produksi dan mengevaluasi
produksi telah didukung dengan jawaban kuesioner.
tersedianya bahan baku untuk proses f. Membuat simpulan audit.
produksi.
d. Membuat simpulan audit. 4.4 Pelaporan audit
Laporan hasil audit operasional
adalah sebagai berikut:

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 65


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

1) Perencanaan target produksi masih Rekomendasi:


kurang efektif
Sebaiknya perusahaan melaku-
Kondisi:
kan perencanaan terlebih dahulu,
Berdasarkan hasil evaluasi
sebelum memulai beraktivitas
kuesioner yang dilakukan, diketahui
melakukan operasi produksi,
bahwa PT. Jaya Brix Indonesia
dilakukan toolbox meeting supaya
dalam merencanakan produksinya
manajer mengetahui kendala-kendala
masin kurang efektif. Hal ini diakui
yang sebelumnya terjadi dan
oleh beberapa karyawan bagian
melakukan evaluasi agar bisa
produksi itu sendiri. Para karyawan
menemukan solusi dari kendala yang
mengatakan masih kurang efektif
terjadi sebelumnya. Selain itu setiap
dikarenakan sering terjadinya
departemen dan operator yang
kemacetan (Trouble) dalam
berhubungan dengan produksi bisa
penggunaan mesin produksi pada
menyiapkan yang dibutuhkan dengan
waktu proses produksi. Ketika
baik dan bisa tanggap dalam
terjadi listrik padam mesin otomatis
mengatasi masalah yang nantinya
akan berhenti karena mengikuti
bisa terjadi sewaktu-waktu. Sehingga
aliran listrik yang ada sehingga
jalannya proses produksi bisa efektif
menunggu bagian listrik
dan mampu memenuhi target yang
menghidupkan mesin janset.
direncanakan.

Kriteria:
2) Sering terjadi pengerjaan ulang,
Seharusnya perusahaan
pemborosan bahan baku dan
mencermati permasalahan yang ada
kegagalan produk dalam
dalam proses produksi seperti terjadi
memenuhi spesifikasi standar
kemacetan yang dapat menggangu
produk yang harus dicapai.
kelancaran produksivitas.
Kondisi:
Setiap produk yang akan
Akibatnya:
diproduksi memiliki standar
Produk yang dihasilkan tidak
spesifikasi produk masing-masing
efektif dalam memenuhi target yang
yang harus dicapai atau telah
direncankan sebelumnya.
dinyatakan lulus uji akhir

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 66


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

sehingga produk tersebut siap Akibat:


dijual ke pasaran. Ternyata ada Pada saat akan dilakukan
beberapa produk yang gagal atau pemeriksaan sebelum produk
tidak memenuhi standar kualitas dipasarkan ditemukan adanya
produk sehingga harus dilakukan beberapa produk yang tidak sesuai
pengerjaan ulang yang atau tidak memenuhi standar
mengakibatkan adanya kualitas produk. Hal ini
pemborosan bahan baku dan mengakibatkan produk papan
waktu. semen tersebut tidak dapat dijual
kepasaran sehingga adanya
Kriteria: pengerjaan ulang terhadap produk
Seharusnya tidak ada tersebut. Pengerjaan ulang
terjadinya kegagalan produk terhadap produk gagal inilah yang
dalam memenuhi berdampak adanya pemborosan
standarspesifikasi sehingga tidak bahan baku dan waktu.
terjadi pengerjaan ulang yang
mengakibatkan pemborosan bahan
Rekomendasi:
baku dan waktu.
Sebaiknya peralatan yang
ada harus dimaksimalkan
Sebab:
penggunaannya atau ada beberapa
Terjadinya kegagalan produk
peralatan yang harus diperbaiki
yang dihasilkan karena tidak sesuai
yang seringkali membuat
dengan spesifikasi produk
kemacetan. Dengan memiliki
sehingga dilakukan pengerjaan
peralatan yang bekerja secara
ulang terhadap produk gagal
efisien dan efektif akan
tersebut. Seringkali produk yang
menghasilkan produk papan
dihasilkan tidak sesuai dengan
semen dengan kualitas yang
ukuran atau terjadi goresan pada
terbaik. Dengan demikian,
papan semen yang mengakibatkan
diharapkan mengurangi
papan semen rusak (pecah).
kemungkinan adanya kegagalan
produk yang berujung pada
pengerjaan ulang produk.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 67


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

peralatan produksi dapat


3) Tidak adanya instruksi tertulis diberitahukan secara lisan dari
mengenai pemeliharaan dan manajer produksi ke karyawan
perawatan peralatan produksi. produksi.Sehingga tidak diperlukan
Kondisi: prosedur secara tertulis karena
Perusahaan tidak memiliki pemberitahuan secara lisan dirasa
instruksi tertulis atau prosedur cukup memadai.
tertulis dalam pemeliharaan dan
jadwal perawatan setiap peralatan. Akibat:
Sehingga karyawan tidak Dengan tidak adanya
mengetahui secara pasti untuk prosedur tertulis maka karyawan
merawat atau membersihkan setiap seakan tidak peduli untuk merawat
peralatan produksi (intensitas dan memelihara peralatan produksi
perawatan dan pemeliharaan yang digunakan. Walaupun dengan
peralatan). adanya pemberitahuan secara lisan
dapat terjadinya kemungkinan
Kriteria: penyimpangan atau kesalahan dalam
Seharusnya di setiap peralatan pemeliharaan dan perawatan
memiliki prosedur tertulis peralatan produksi yang dapat
pemeliharaan dan perawatan merusak peralatan yang ada.
sehingga karyawan mengetahui
kapan waktu dan bagaimana cara Rekomendasi:
merawat dan memelihara peralatan Sebaiknya ditetapkan dan
yang ada sehingga dapat menjaga dibagikan prosedur tertulis kepada
umur ekonomis peralatan yang ada. setiap karyawan yang terkait
langsung dengan proses produksi
Sebab: sehingga peralatan dapat digunakan
Tidak adanya prosedur tertulis secara efektif dan efisien. Dapat juga
yang dibuat atau ditetapkan oleh ditempelkan dibagian sisi setiap
perusahaan. Hal ini dikarenakan peralatan sehingga karyawan dapat
mungkin pimpinan beranggapan membacanya dengan seksama.
bahwa pemeliharaan dan perawatan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 68


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

4) Salinan kebijakan kualitas tidak dikarenakan setiap departemen


diberikan kepada semua karyawan terutama departemen produksi hanya
produksi yang terkait. memiliki satu salinan kebijakan
Kondisi: kualitas.
Perusahaan memiliki salinan
kebijakan kualitas tetapi salinan Akibat:
tersebut hanya diberikan satu pada Dengan tidak adanya salinan
setiap departemen yang kebijakan kualitas yang dipegang
mengakibatkan adanya asimetri oleh setiap karyawan yang
informasi. Karyawan yang terkait berhubungan langsung dengan
langsung dengan proses produksi produksi mengakibatkan
tidak mengetahui secara pasti kemungkinan adanya kegagalan
mengenai kualitas setiap produk produk. Hal ini dikarenakan
yang ingin dicapai oleh perusahaan. karyawan yang tidak mengetahui
mengenai masalah kualitas sehingga
Kriteria: kurangnya pengawasan terhadap
Perusahaan harus memberikan produk.
informasi yang sama mengenai
standar kualitas setiap produk Rekomendasi:
kepada setiap karyawan produksi Sebaiknya setiap karyawan
yang terkait langsung dengan proses yang berkaitan langsung dengan
produksi. Dengan begitu, karyawan proses produksi diberikan salinan
mampu mengawasi jalannya proses kebijakan kualitas sehingga ada
produksi agar mengurangi adanya pengawasan atau pengendalian yang
kemungkinan kegagalan produk. mampu dilakukan selama proses
produksi. Dengan adanya salinan
Sebab: yang dipegang oleh karyawan
Tidak adanya pembagian produksi memungkinkan tidak
salinan kebijakankualitas yang terjadinya kegagalan produk.
diberikan kepada setiap karyawan
produksi yang terkait langsung 5) Tidak adanya prosedur tertulis
dalam proses produksi. Hal ini pengelolaan stok untuk memastikan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 69


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

barang produksi pertama dijual rusak karena karyawan ingin


terlebih dahulu. pekerjaannya cepat selesai dalam
Kondisi: memindahkan produk papan semen
Perusahaan tidak membuatkan ke truk pengangut untuk dijual.
prosedur tertulis pengelolaan stok Produk pertama yang diproduksi
barang yang akan dijual, biasanya sering diletakkan dibagian bawah
barang yang akan dijual diambil dari dan ditumpuki produk yang
barang yang ditumpuk paling atas diproduksi selanjutnya. Dengan
karena memudahkan pekerjaan. penumpukan sesering produk yang
pertama diletakkan paling bawah
Kriteria: akan mengalami kerusakan.
Seharusnya dibuatkan prose-
dur tertulis tentang pengelolaan stok Rekomendasi:
agar tidak terjadi penumpukan Seharusnya dibuatkan dan
barang terlalu banyak dan ditetapkannya pengelolaan stok atas
memastikan produk yang pertama barang yang akan dijual.
kali dibuat untuk diperjualkan. Mendahulukan produk atau barang
yang pertama diproduksi terlebih
Sebab: dahulu dan meletakkan produk awal
Tidak adanya prosedur diproses di atas produk yang baru
mengenai pengelolaan stok. diproduksi.
Pimpinan beranggapan yang
memudahkan pekerjaan karyawan 5. PENUTUP
barang yang diambil untuk dijual, 5.1 Simpulan
dengan memudahkan pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian dengan
karyawan waktu yang dibutuhkan melakukan tahap-tahap audit operasional
akan efisien. disertai dengan melakukan analisis data
dengan dilandasi dengan teori yang
Akibat: relevan dengan masalah yang diteliti
Dengan tidak adanya prosedur pada PT.Jaya Brix Indonesia, maka
tertulis tentang pengelolaan stok peneliti mengambil kesimpulan sebagai
yang akan dijual, barang produk bisa berikut: pelaksanaan fungsi produksi

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 70


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

telah sesuai dengan standar fungsi standar produk yang harus dicapai.
produksi yang telah ditetapkan oleh Untuk Peralatan dan fasilitas produksi
manajemen perusahaan PT. Jaya Brix yang dimiliki oleh PT. Jaya Brix
Indonesia. Hal ini terlihat dari ruang Indonesia. Semua peralatan yang
lingkup penilaian penetapan tujuan digunakan dalam proses produksi telah
produksi; untuk penilaian rencana induk sesuai dengan ukuran dan desain yang
produksi pada PT. Jaya Brix Indonesia telah ditentukan. Peralatan dan fasilitas
telah melaksanakan proses produksi produksi yang ada cukup efisien tetapi
sesuai dengan standar yang ditentukan ada beberapa peralatan yang belum
oleh perusahaan, memiliki perencanaan terdapat instruksi tertulis pemeliharaan
produksi yang disusun beserta anggaran dan perawatan peralatan produksi.
yang dibutuhkan dan membuat skedul Sehingga diharapkan dengan adanya
produksi terlebih dahulu serta memiliki instruksi tertulis pada setiap peralatan
perencanaan bahan baku. Akan tetapi, maka efisiensi dan efektivitas peralatan
ditemukan target produksi yang telah dapat dirasakan jangka panjang.
ditetapkan masih belum efektif Pengendalian kualitas PT. Jaya Brix
dikarenakan sering terjadi trouble pada Indonesia telah memiliki pedoman
mesin yang digunakan dalam proses pengendalian kualitas secara tertulis dan
produksi. telah memberikan pelatihan pada
Produktivitas dan nilai tambah pada karyawannya. Pengendalian cukup
PT. Jaya Brix Indonesia, perusahaan efisien tetapi masih terdapat beberapa
telah memiliki standar produktivitas karyawan produksi yang belum
yang dijadikan sebagai pedoman oleh mengetahui atau mendapatkan salinan
karyawan bagian produksi dan kebijakan pengendalian kualitas.Untuk
perusahaan juga telah memberikan Pengendalian barang jadi PT. Jaya Brix
tanggung jawab kepada karyawan dalam Indonesia. Perusahaan sudah
merencanakan, melaksanakan, dan memisahkan antara produk yang siap
mengendalikan aktivitasnya masing- dijual dengan produk akhir agar tidak
masing. Kelemahan yang didapatkan terjadi kekeliruan.Perusahaan tidak
adalah sering terjadinya pengerjaan memiliki prosedur tertulis tentang
ulang, pemborosan bahan dan kegagalan pengelolaan stok penanganan
produk dalam memenuhi spesifikasi pengiriman barang. Namun Produk yang

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 71


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

cacat akan diolah kembali menjadi papan itu setiap departemen dan operator yang
semen yang baru atau menjadi jenis berhubungan dengan produksi bisa
reject. Pengendalian barang jadi pada menyiapkan yang dibutuhkan dengan
perusahaan sudah efisien, efektif, dan baik dan bisa tanggap dalam mengatasi
ekonomis karena walaupun terjadi masalah yang nantinya bisa terjadi
kegagalan produk, perusahaan tetap sewaktu-waktu. Sehingga jalannya
mampu mengolah kembali tanpa proses produksi bisa efektif danmampu
membuang papan semen yang tidak memenuhi target yang direncanakan.
memenuhi standar spesifikasi untuk Sebaiknya peralatan yang ada harus
dijual. dimaksimalkan penggunaannya atau ada
Secara umum aktivitas fungsi beberapa peralatan yang harus diperbaiki
produksi telah efektif namun demikian yang seringkali membuat kemacetan.
masih terdapat beberapa permasalahan Dengan memiliki peralatan yang bekerja
pada aktivitas jadwal induk produksi, secara efisien dan efektif akan
produktivitas dan dilai tambah yang menghasilkan produk papan semen
menyebabkan pemborosan bahan baku dengan kualitas yang terbaik. Dengan
dan pengerjaan ulang produk, serta tidak demikian, diharapkan mengurangi
adanya prosedur pengendalian barang kemungkinan adanya kegagalan produk
jadi perlakuan pengiriman barang. yang berujung pada pengerjaan ulang
produk.Sebaiknya ditetapkan dan
5.2 Saran dibagikan prosedur tertulis kepada
Perusahaan sebaiknya melakukan setiap karyawan yang terkait langsung
perencanaan terlebih dahulu, sebelum dengan proses produksi sehingga
memulai aktivitas proses produksinya, peralatan dapat digunakan secara efektif
dilakukan toolbox meeting supaya dan efisien. Dapat juga ditempelkan
semua karyawan mengetahui kendala- dibagian sisi setiap peralatan sehingga
kendala yang sebelumnya terjadi, karyawan dapat membacanya dengan
mengevaluasi dan mengantisipasinya seksama.Sebaiknya setiap karyawan
agar tidak mengalami kendala yang berkaitan langsung dengan proses
lagi.Bagian teknisi selalu mengontrol produksi diberikan salinan kebijakan
jalannya mesin produksi selama kualitas sehingga ada pengawasan atau
kegiatan produksi berlangsung. Selain pengendalian yang mampu dilakukan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 72


Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN 2502 - 3764

selama proses produksi. Dengan adanya Implementasi. Jakarta: Salemba


salinan yang dipegang oleh karyawan Empat.
produksi memungkinkan tidak terjadinya
Sekaran, U. dan Bougie. 2009. Research
kegagalan produk.
Methods for Business: A Skill
Seharusnya dibuatkan dan
Building Approach. John Wiley
ditetapkannya pengelolaan stok atas
and Sons, Limited. Academic
barang yang akan dijual. Mendahulukan
Internet Publishers Incorporated.
produk atau barang yang pertama
diproduksi terlebih dahulu dan
Sugiyono. 2014. Statistika untuk
meletakkan produk awal diproses di atas
Penelitian. Bandung:Alfabeta.
produk yang baru diproduksi.Perusahaan
sebaiknya cepat megambil keputusan
untuk mendukung dan menindak lanjuti
rekomendasi yang dikemukakan oleh
auditor agar permasalahan-permasalahan
yang terjadi bisa diantisipasi dan
membantu fungsi produksi kedepannya
lebih efektif dalam melaksanakan
aktivitasnya.

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing
Petunjuk Praktis Pemeriksaan
Akuntan oleh Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat.

Agoes, Sukrisno. 2013. Bunga Rampai


Auditing. Jakarta: Salemba
Empat.

Bayangkara, IBK. 2008. Audit


Manajemen: Prosedur dan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 73

Anda mungkin juga menyukai