Anda di halaman 1dari 67

MAKALAH

PENGAUDITAN MANAJEMEN
BAB 6. AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6/D5 AKUNTANSI

Nama Anggota Kelompok:


1. Ni Kadek Intan Dwita Putri (1633121257)

2. Ni Made Nia Dwi Prapti (1633121283)

3. Ni Putu Diah Utari Astika Putri (1633121285)

4. Ni Nyoman Meila Santi (1633121287)

5. I Gusti Ayu Devy Triantari (1633121390)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2019
BAB 6. PRODUKSI DAN OPERASI

A. Pengertian Audit Produksi dan Operasi


Audit Produksi dan Operasi merupakan suatu kegiatan audit dengan
melakukan penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan
operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan
(ekonomis, efektif, dan efisien). Audit ini juga berperan melengkapi fungsi
pengendalian kualitas.

Alasan yang mendasari perlu diadakannya audit ini, antara lain:

1. Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
2. Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat
diperbaiki.
3. Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
4. Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses,
5. Berjalan tindakan korektif harus mendapat dorongan dengan dukungan dari
berbagai pihak yang terkait.

B. Prinsip-prinsip Umum
1. Tujuan utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan operasi
yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan kriteria (peraturan, kebijakan, tujuan,
rencana, standar).
2. Auditor harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data
yang cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan
dalam menerapkan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Auditor harus mengklarifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas
produksi dan operasi dengan kebutuhan kriteria (standar) yang telah ditetapkan
dan membuat rekomendasi untuk peningkatan.
C. Tujuan Audit
1. Apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan
(pasar)?
2. Apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat
menghubungkan antara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan
ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan?
3. Apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan
kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang
dimiliki perusahaan?
4. Apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien?
5. Apakah penempatan fasilitas produksi dan operasi telah mendukunga berjalannya
proses secara ekonomis, efektif, dan efisien?
6. Apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya
produk yang sesuai dengan kuantitas, kualitas, dan waktu yang telah ditetapkan?
7. Apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah
melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah
ditetapkan perusahaan?

D. Manfaat Audit
Audit fungsi produksi dan operasi dapat membantu manajemen dalam menilai
bagaimana fungsi ini berjalan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Secara terperinci audit ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Dapat memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan tentang ketaatan


dan kemampuan fungsi produksi dan operasi dalam menerapkan kebijakan serta
strategi yan telah ditetapkan.
2. Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan
operasi yang telah dilakukan perusahaan serta hambatan-hambatan yang dihadapi.
3. Dapat menentukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai
tujuan produksi dan operasi serta tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4. Dapat menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta
kebutuhan perbaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap
pencapaian tujuan perusahaan.

E. Tahap-Tahap Audit
Tahap-tahap audit produksi dan operasi meliputi:
1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan diawali dengan perkenalan antara pihak auditor
dengan organisasi auditee. Pertemuan ini juga bertujuan untuk mengonfirmasi
lingkup (scope) audit, mendiskusikan rencana audit dan penggalian informasi
umum tentang organisasi auditee, objek yang akan diaudit, serta mengenai lebih
lanjut kondisi perusahaan dan prosedur yang diterapkan pada proses produksi dan
operasi.
Pada tahap ini auditor melakukan overview terhadap perusahaan secara
umum, produk yang dihasilkan, proses produksi dan operasi yang dijalankan,
melakukan peninjauan terhadap pabrik (fasilitas produk), layout pabrik, sistem
komputer yang digunakan dan berbagai sumber daya penunjang keberhasilan
fungsi ini dalam mencapai tujuannya.
Setelah melakukan tahapan audit ini, auditor dapat memperkirakan
(menduga) kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada fungsi produksi dan
operasi perusahaan auditee. Hasil pengamatan pada tahapan audit ini dirumuskan
ke dalam bentuk tujuan audit sementara (tentative audit objective) yang akan
dibahas lebih lanjut pada proses audit berikutnya.

2. Review dan Pengujian terhadap Pengendalian Manajemen


Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap beberapa
perubahan yang terjadi pada struktur perusahaan, sistem manajemen kualitas,
fasilitas yang digunakan dan/atau personalia kunci dalam perusahaan, sejak hasil
audit terakhir. Berdasarkan data yang diperoleh pada audit pendahuluan, auditor
melakukan penilaian terhadap tujuan utama fungsi produksi dan operasi serta
variabel-variabel yang memengaruhinya. Variabel-variabel ini meliputi berbagai
kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan untuk setiap program/aktivitas,
praktik yang sehat, dokumentasi yang memadai dan ketersediaan sumber daya
yang dibutuhkan dalam menunjang usaha pencapaian tujuan tersebut.
Di samping itu, pada tahap ini auditor juga mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan penyimpangan dan gangguan-gangguan yang mungkin terjadi
yang mengakibatkan terhambatnya pencapaian tujuan produksi dan operasi.
Review terhadap hasil audit terdahulu juga dilakukan untuk menentukan berbagai
tindakan korektif yang harus diambil.
Berdasarkan review dan pengujian yang dilakukan pada tahap ini, auditor
mendapatkan keyakinan tentang dapat diperolehnya data yang cukup dan
kompeten serta tidak terhambatnya akses untuk melakukan pengamatan yang
lebih dalam terhadap tujuan audit sementara yang telah ditetapkan pada tahapan
audit sebelumnya. Dengan menghubungkan permasalahan yang dirumuskan
dalam bentuk tujuan audit sementara dan ketersediaan data serta akses untuk
mendapatkannya, auditor dapat menetapkan tujuan audit yang sesungguhnya
(definitive audit objective) yang akan didalami pada audit lanjutan.

3. Audit Lanjutan
Pada tahap ini auditor melakukan audit yang lebih dalam dan
pengembangan temuan terhadap fasilitas, prosedur, catatan-catatan (dokumen)
yang berkaitan dengan produksi dan operasi. Konfirmasi kepada pihak
perusahaan selama audit dilakuan untuk mendapatkan penjelasan dari pejabat
yang berwenang tentang adanya hal-hal yang merupakan kelemahan
(nonconformance) yang ditemukan auditor. Di samping itu, analisis terhadap
hubungan kapabilitas potensial yang dimiliki dan utilisasi kapabilitas tersebut di
dalam perusahaan sangat penting dalam proses audit.
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, relevan, dan dapat
dipercaya, auditor menggunakan daftar pertanyaan (audit checklist) yang
ditujukan kepada berbagai pihak yang berwenang dan berkompeten berkaitan
dengan masalah yang diaudit. Dalam wawancara yang dilakukan, auditor harus
menyoroti keseluruhan dari ketidaksesuaian yang ditemukan dan menilai
tindakan-tindakan korektif yang telah dilakukan.

4. Pelaporan
Hasil dari keseluruhan tahapan audit sebelumnya yang telah diringkaskan
dalam kertas kerja audit (KKA), merupakan dasar dalam membuat kesimpulan
audit dan rumusan rekomendasi yang akan diberikan auditor sebagai alternatif
solusi atas kekurangan-kekurangan yang masih ditemukan. Pelaporan
menyangkut penyajian hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap hasil audit tersebut. Laporan audit disajikan dengan format sebagai
berikut:
1. Latar Belakang
Menyajikan gambaran umum fungsi produksi dan operasi dari
perusahaan yang diaudit, tujuan dan strategi pencapaiannya serta ketersediaan
sumber daya yang mendukung keberhasilan implementasi strategi tersebut.
2. Kesimpulan Audit dan Ringkasan Temuan Audit
Menyajikan kesimpulan atas hasil audit yang telah dilakukan auditor
dan ringkasan temuan audit sebagai pendukung kesimpulan yang dibuat.
3. Rumusan Rekomendasi
Menyajikan rekomendasi yang diajukan auditor sebagai alternatif
solusi atas kekurangan-kekurangan yang masih terjadi. Rekomendasi harus
didukung hasil analisis dan menjelaskan manfaat yang diperoleh jika
rekomendasi ini diterapkan serta dampak negatif yang mungkin terjadi di masa
depan jika rekomendasi ini tidak diterapkan.
4. Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit menjelaskan tentang cakupan (luas) audit yang
dilakukan, sesuai dengan penugasan yang diterima (disepakati) dengan
pemberi tugas audit.

F. Ruang Lingkup Audit


Ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi keseluruhan dari
program/aktivitas yang dikelola pada fungsi ini, yang merupakan bagian dari
wewenang dan tanggungjawab untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Secara keseluruhan ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi:

1. Rencana Produksi dan Operasi


Rencana ini menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yang
dipersyaratkan, aktivitas pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana
persediaan, keuangan, ketersidaan SDM, bahan baku, dan tingkat imbal hasil
investasi yang dipersyaratkan investor.
Melalui hasil survei pasar dan umpan balik yang diterima dari pelanggan,
dapatdiidentifikasi peluang-peluang yang mungkin untuk dikembangkan, yang
merupakanselisih (kesenjangan) antara kebutuhan pasar dengan kemampuan
industri untuk memenuhinya. Menghubungkan peluang-peluang ini dengan kondisi
internal perusahaan, rencana induk produksi dan operasi mencerminkan berbagai
usaha yangakan dilakukan untuk memuaskan kebutuhan pasar dengan
mengoptimalkanpenggunaan sumber dayanya. Rencana ini akan menjadi pedoman
produksi danoperasi dalam periode tertentu.
Penyusunan rencana induk harus didasarkan pada ketersediaan kapasitas dan
rencana penggunaannya, peluang dan ancaman yang dihadapi dan usaha-usaha
untuk melaukan perbaikan dan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi. Suatu rencana induk memuat tentang:
1) Jadwal induk produksi
2) Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi
3) Tingkat persediaan
4) Perencanaan keseimbangan lintas produksi
Menjadikan rencana produksi utama sebagai pedoman operasi dalam
menunjang startegi pencapaian tujuan perusahaan, beberapa pertanyaan mendasar
yang harus dijawab oleh manajer operasi dalam merumuskan rencana produksi
tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tesebut meliputi:

 Apakah persediaan akan digunakan untuk menyerap perubahan permintaan


selama periode permintaan.
 Apakah perubahan-perubahan yang terjadi dalam volume produksi dan
operasi akan diakomodasi dengan cara mengubah jumlah tenaga kerja.
 Apakah perusahaan akan menggunakan tenaga paruh waktu, atau waktu
lembur jika terjadi lonjakan permintaan yang melebihi kemampuan
kapasitas yang tersedia untuk mengerjakannya dan bagaimana perusahaan
mengelola kapasitas menganggur jika terjaadi penurunan permintaan.
 Apakah perusahaan akan menggunakan subkontaktor dalam mengantisipasi
permintaan yang berfluktuasi, sehingga kestabilan tingkat SDM dapat
dipertahankan.
 Apakah perusahaan memutuskan untuk mengubah harga atau faktor-faktor
yang lain, untuk memengaruhi permintaan.
a. Jadwal Induk Produksi
Jadwal produksi utama membuat spesifikasi tentang apa yang akan
dibuat dan kapan akan dibuat, sesuai dengan rencana produksi. Rencana ini
mencakup input yang akan diproses seperti permintaan konsumen,
kemampuan teknis, ketersediaan SDM, fluktuasi persediaan, kinerja pemasok,
dan berbagaipertimbangan lainnya. Jadwal produksi ini mendiskripsikan
berapa jumlah produksi yang harus dilakukan untuk setiap kelompok barang.
Kapan produk tersebut harus sudah siap untuk diserahkan kepada konsumen,
sumber daya apa saja yang harus tersedia untuk menghasilkan produk sesuai
dengan rencana operasi perusahaan dalam memenuhi spesifikasi pelanggan.
Jadwal produksi yang akurat dapat memininumkan biaya persediaan
dan penyetelan (set up) mesin karena jadwal ini telah menghubungkan antara
kebutuhan konsumen dengan jadwal pengiriman, penerimaan bahan baku dan
pengelolaan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. Disamping itu,
jadwal produksi yang akurat juga dapat meminimumkan kerja lembur (over
time), waktu sumber daya yang menganggur (idle time resources) dan
penentuan tingkat persediaan yang optimal.

b. Penilaian atas Penggunaan Kapasitas Produksi


Perusahaan harus memiliki kebijakan dan strategi yang tepat berkaitan
dengan besaran kapasitas yang harus dimiliki. Perusahaan juga harus memiliki
dasar dan metode yang tepat dalam meramalkan kebutuhan kapasitasnya
dimasa depan. Pengelolaan kelebihan dan penentuan sumber lain jika terjadi
kekurangan dalam memenuhi kebutuhan operasi harus dituangkan dalam suatu
pedoman tertulis sehingga pengambilan keputusan berkaitan dengan kapasitas
tidak bias dengan tujuan produksi dan operasi yang telah ditetapkan.
Pertimbangan kapasitas ini harus mendasari terjadinya praktik optimalisasi
terhadap penggunaan kapasitas produksi.
Jika berdasarkan rencana penjualan ternyata rencana produksi lebih
daripada kemampuan kapasitas yang dimiliki, memungkinkan perusahaan
untuk menerima pesanan produksi dengan harga dibawah tingkat laba normal
untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas. Karena pada kondisi ini biaya
tetap untuk kapasitas yang menganggur yang menjadi dasar perhitungan harga
pokok produk ada dalam posisi nihil (Nol). Rencana induk produksi harus
meminimalkan terjadinya kapasitas menggangur, untuk menjadikan operasi
berjalan secara efektif dan efisien.

c. Tingkat Persediaan
Secara umum persediaan pada industri manufaktur terdiri atas
persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan
perlengkapan (supplies). Kebijakan tentang persediaan bahan baku harus
memerhatikan hubungan permintaan atas persediaan tetsebut, apakah termasuk
dalam kelompok permintaan independen atau permintaan dependen. Hal ini
penting sekali karena akan berpengaruh kepada metode permintaan atas
persediaan tersebut dalam mendukung efektivitas dan efisiensi, proses
produksi dan operasi.
Metode produksi modern seperti just in time mengisyaratkan tingkat
persediaan (zero inventory). Menurut metode ini keunggulan bersaing
perusahaan dirancang mulai dari perencanaan operasi. Rencana induk
produksi dirancang dengan menghubungkan rangkaian nilai internal dan
eksternal, yang dapat mendukung keberhasilan perusahaan. Dalam rencana ini
perusahaan membuka ruang keterlibatan pemasok (penyedia bahan baku),
untuk bekerja sama dalam menyediakan bahan baku yang tepat dari segi
waktu, kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
perusahaan. Dengan keterlibatan pemasok ini perusahaan tidak perlu
membentuk persediaan bahan baku yang berlebihan, karena sudah ada jaminan
dari pemasok untuk mendapatkan bahan baku sesuai dengan kebutuhannya.
Disamping keterlibatan pemasok, perusahaan juga membuka ruang terhadap
keterlibatan pelanggan dalam rencana produksinya. Jadwal distribusi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap produk perusahaan terintegrasikan
dengan jadwal produksi yang dibangun, sehingga perusahaan tidak perlu
membentuk persediaan yang berlebihan dalam memenuhi kebutuhan
pelanggannnya. Disamping itu umpan balik dari pelanggan dapat menjadi
input yang sangat bernilai dalam meningkatkan kinerja fungsi produksi dan
operasi.
d. Keseimbangan Lintas Produksi
Keseimbangan lintas produksi atau disebut juga keseimbangan ini
produksi (production line balancing) bertujuan untuk memperoleh suatu arus
produksi yang lancar guna memperoleh optimalisasi pengguna fasilitas, tenaga
kerja, dan peralatan yang tinggi melalui penyeimbangan waktu kerja
antarstasiun kerja (work station). Elemen-elemen tugas dalam suatu aktivitas
produksi dikelompokkan sedemikian rupa diantara stasiun kerja, sehingga
diperoleh keseimbangan dalam penggunaan sumber daya produksi. Dengan
demikian, tujuan produksi tercapai dengan ekonomis, efektif, dan efisien.
Pengelompokan penugasan dalam mencapai keseimbangan lintas
produksi dapat dilakukan dengan metode coba-coba (trial and error). Metode
ini lebih sederhana sehingga mudah untuk diterapkan untuk kasus-kasus
dengan jumlah elemen tugas yang tidak banyak. Metode pengelompokan
penugasan yang lain adalah metode heuristik, yang memberikan hasil lebih
akurat pada kasus jumlah elemen penugasan yang sangat banyak. Metode ini
mengelompokan penugasan dalam mencapai keseimbangan lintas produksi
yang optimal dengan prosedur sebagai berikut:
- Menetapkan tugas yang dapat dipilih sebagai tugas awal (tidak ada tugas
lain yang mendahuluinya atau tugas yang mendahuluinya sudah selesai
dikerjakan).
- Menetapkan tugas yang cocok dengan waktu yang tersedia.
- Menetapkan penugasan pada suatu stasiun kerja sampai maksimal.
- Melanjutkan kestasiun kerja berikutnya dengan mengulangi prosedur
diatas sampai semua penugasan selesai.

Tabel 1
Kriteria dan Pengukuran Variabel Rencana Induk Produksi dan Opersai

No Variabel Kriteria Pengukuran


1. Jumlah Produksi Induk · Tepat kuantitas Rasio hasil produksi dengan
kebutuhan
Tepat mutu Standar kualitas
(kuantitas)

Tepat waktu Jadwal pelepasan barang


kepasar

2. OptimalisasiPenggunaan Kapasitas penuh Rasio rencana produksi


Sumber Daya dengan kapasitas tersedia
Maksimum utilisasi Rasio pengguna kapasitas
dengan kapasitas tersedia
3. Tingkat Persediaan Persediaan minimum Rasio jumlah persediaan
(zero) akhir dengan hasil produksi
4. Keseimbangan lintas Tidak ada kemacetan Rencana operasi dan
produksi proses produksi pemeliharaan mesin produksi
·
Keseimbangan beban Raiso operator dengan mesin
operator dengan produksi
mesin produksi

TABEL 6.2

Program Audit – Rencana Induk Produksi dan Operasi

Nama Perusahaan : Air Mineral UDAKA Periode Audit No. KKA


Program yang diaudit : Rencana Induk Produksi dan 07/11/2019
Operasi

Nomor Jawaban
Kuisioner dan Langkah Kerja Komentar
Qs Lk Ya Tidak
I Jadwal Induk Produksi
1. Apakah jadwal induk produksi telah Sudah, karena jadwal
mencerminkan kestabilan usaha perusahaan  produksi telah sesuai
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan? dengan jadwal yang
ditentukan dan sumber
dayanya juga memadai
sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan.
2. Apakah jadwal induk produksi disusun Sudah sesuai, karena
berdasarkan rencana penjualan dan secara rutin seyiap hari
pembentukan stok pengaman dalam  perusahaan memproduksi
menjaga kestabilan barang di pasaran? 300 dus produk ha tersebut
sudah sesuai dengan
kebutuhan volume
penjualan dan
pembentukan stok.
3. Apakah jadwal induk produksi mampu Mampu, karena semua
meminimalkan biaya persediaan, biaya sudah sesuai dengan
setup mesin, upah lembur, waktu sumber  jadwal induk produksi jadi
daya menganggur? biaya persediaan, biaya
setup mesin, upah lembur,
waktu sumber daya
menganggur dapat
diminamalkan.
4. Apakah jadwal induk produksi telah Sudah sesuai dengan
mengintegrasikan jadwal penerimaan bahan metode sehingga
baku, pemeliharaan fasilitas dan pengiriman  pemesanan dan
barang ke dalam jadwal produksi regular? penerimaan bahan baku
dapat mendukung proses
produksi dari Perusahaan
Air Mineral Udaka
5. Apakah jadwal induk produksi telah selaras
 Dalam Perusahaan Air
dengan jadwal pada fungsi-fungsi bisnis Mineral Udaka, jadwal
yang lain? induk produksi sudah
sesuai dengan jadwal pada
fungsi-fungsi bisnis lain,
dapat dilihat dari
ketepatwaktuannya dalam
memproduksi produknya.
6. Apakah jadwal induk produksi telah disusun
 Dilihat dari jadwal
berdasarkan penggunaan kapasitas produksi produksinya, semua
optimal? kapasitas digunakan
dengan maksimal dan
sudah sesuai dengan
prosedur yang tertulis.
7. Apakah jadwal induk produksi didukung
 Jadwal induk produksi
dengan metode permintaan material yang sudah didukung dengan
akurat? metode permintaan
material yang akurat, hal
tersebut dapat dilihat dari
rencana produksi yang
sudah menyesuaikan
dengan permintaan
konsumen, ketersediaan
SDM, dan lain sebagainya.
II Penilaian atas Penggunaan Kapasitas
Produksi
8. Apakah seluruh kapasitas yang dimiliki  Seluruh kapasitas yang
terserap dalam rencana produksi yang telah digunakan perusahaan
ditetapkan? telah terserap sesuai
dengan rencana produksi,
pada perusahaan ini
kapasitas produksinya
adalah 300 dus/hari
9. Apakah perusahaan memiliki kebijakan
 Perusahaan tidak memiliki
tertulis tentang pemanfaatan kapasitas kebijakan tertulis tentang
menganggur jika Jadwal Induk Produksi kapasitas menganggur,
tidak disusun pada basis full capacity? karena seluruh kapasitas
produksi perusahaan telah
dimanfaatkan dengan
maksimal.
10. Apakah perusahaan memiliki kebijakan
 Perusahaan belum
tertulis tentang pengelolaan kebutuhan memiliki kebijakan tertulis
produksi di atas kemampuan kapasitas yang tentang pengelolaan
tersedia untuk mengerjakannya? kebutuhan produksi,
dikarenakan pengelolaan
kebutuhan produksi
dilakukan secara langsung
tanpa prosedur.
III Tingkat Persediaan
11. Apakah perusahaan memiliki prosedur Pengendalian persediaan
pengendalian persediaan secara tertulis?  yang dilakukan oleh
perusahaan sudah baik,
namun perusahaan tidak
memiliki prosedur tertulis.
12. Apakah prosedur tersebut telah
 Prosedur tersebut telah
disosialisasikan dengan memadai dan disosialisasikan dengan
dipahami oleh petugas yang melaksanakan? memadai dan dipahami
oleh petugas, hal tersebut
dapat dilihat dari kinerja
petugas bagian produksi
yang telah melaksanakan
tugasnya dengan baik.
13. Apakah Jadwal Induk Produksi telah
 Hal tersebut dapat dilihat
meminimalkan persediaan? dari kapasitas produksi
perusahaan yang telah
disesuaikan dengan
permintaan konsumen.

14. Apakah penentuan tingkat persediaan


 Perusahaan tidak
minimum telah mempertimbangkan menentukan tingkat
kemungkinan terjadinya: keterlambatan persediaan minimum,
pasokan bahan baku, pemeliharaan fasilitas karena perusahaan
produksi, perubahan permintaan pasar? berproduksi sesuai dengan
permintaan konsumen,
sehingga tidak
mempertimbangkan hal-
hal tersebut.
IV Keseimbangan Lintas Produksi
15. Apakah perusahaan memiliki pedoman Perusahaan memiliki
pemeliharaan fasilitas produksi secara  pedoman pemeliharan
tertulis? secara tertulis, karena
dengan adanya pedoman
tersebut dapat menjaga
sarana dan prasarana air
minum sehingga dapat
diandalkan
kelangsungannya.
Pemeliharaannya ada 2
tahap secara rutin dan
secara berkala.
16. Apakah jadwal pemeliharaan telah
 Jadwal pemeliharaan
terintegrasi dengan rencana produksi? dengan rencana produksi
sudah terintegrasi.
Pemeliharaan fasilitas
dilakukan setiap 1 kali
dalam seminggu. Sehingga
tidak menganggu proses
produksi.
17. Apakah pengoperasian fasilitas produksi
 Tenaga operator di
didukung oleh tenaga operator yang perusahaan ini sudah di
memadai? berikan pelatihan
sebelumnya alhasil dalam
pengoperasian fasilitas
produksi dapat berjalan
sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan
perusahaan.
18. Apakah perusahaan memiliki panduan  Perusahaan memiliki
pengoperasian fasilitas produksi tertulis panduan pengoperasian
untuk mencegah terjadinya kemacetan fasilitas produksi tertulis.
proses produksi? Panduan tersebut
digunakan untuk
memudahkan para
karyawan dalam
mengoperasikan fasilitas
produksi sehingga target
produksi dapat tercapai
sesuai dengan rencana
produksi.

Diaudit oleh: Jawaban Catatan Di-review oleh:

Ya Tidak
(…………………) (…………………)
Tgl……………….. 14 4 Tgl…………………

2. Produktivitas dan Peningkatan Nilai Tambah


Transformasi yang mengubah input menjadi output selalu diikuti dengan
peningkatannilai tambah. Nilai tambah meliputi seluruh usaha dalam meningkatkan
manfaat yang diperoleh baik oleh perusahaan maupun pelanggan. Penerapan
teknologi mutakhir, metode produksi inovatif dapat meningkatkan efisiensi proses.
Peningkatan daya guna produk dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada
pelanggan yang menggunakan produk tersebut. Faktor yang terpenting dalam
usaha peningkatan nilai tambah adalah adanya komitmen untuk beroperasi secara
efisien pada semua tingkatan dalam perusahaan. Komitmen ini akan menyatukan
usaha dari berbagai komponen dalam perusahaan untuk hanya melibatkan aktivitas
bernilai tambah dalam operasinya. Dengan demikian aktivitas-aktivitas tidak
bernilai tambah (nonvalue edded activity) harus dieleminasi semaksimal mungkin.
Pada kondisi ini seluruh sumber daya (kapasitas) yang digunakan, memberikan
nilai tambah kepada perusahaan dan pelanggan, yang berarti operasional
perusahaan telah secara maksimal mampu menekan berbagai pemborosan yang
terjadi.
Lean production adalah suatu metode produksi ramping yang dikembangkan
olehprodusenyangmenggunakan fokus
berulangdalamrancanganprosesnyamampusecarasignifikan memberi keuntungan
bagi perusahaan yang menerapkannya.
Keunggulan laen production, didukung oleh kebijakan dan praktik peroduksi
yang secara maksimal mengoptimalkan pengguna sember daya perusahaan untuk
meningkatkan keunggulan bersaingnya, kebijakan dan praktik tersebut meliputi:
a. Penghapusan persediaan
Produsen dengan laen production memfokuskan produksi dan operasinya
pada penurunan (penghapusan) persediaan. Metode ini menggunakan just
In Time dalam menurunkan persediaan dan pemborosan yang disebabkan
oleh persediaan tersebut. Mereka menurunkan waktu pemborosan dan
biaya, dalam meningkatkan efisiensi proses operasinya.
b. Zero Defect
Metode ini membangun suatu sistem produksi dan operasi yang dapat
membantu karyawan memproduksi unit yang sempurna setiap kalinya.
Persiapan proses produksi dilakukan dengan lebih matang untuk mencegah
terjadinya kegagalan dalam menghasilkan produk sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditetapkan.
c. Meminimalkan Kebutuhan Tempat (Areal)
Upaya meminimalkan jarak tempuh unit produk dapat mengurangi
kebutuhan tempat (areal) dalam proses produksi. Penataan fasilitas produk
yang terintegrasi dengan gudang penyimpanan bahan baku dan/atau
produk jadi, dapat menghemat kebutuhan tempat tanpa mengganggu
jalannya proses produksi.
d. Kemitraan dengan Pemasok
Melibatkan pemasok dalam rencana keberhasilan perusahaan
merupakan model yang banyak dikembangkan dalam praktik produksi
modern ini. Dengan membangun hubungan yang erat (kemitraan) dengan
pemasok dengan menjelasakan rencana dan standar kebutuhan bahan
kepadanya, pemasok menjadi memahami dengan baik kebutuhan
perusahaan terhadap pasokan bahan baku baik dalam kualitas, kuantitas,
dan waktu pasokan tersebut dibutuhkan harus sudah tersedia di
perusahaan.
e. Meminimalkan Aktivitas yang Tidak Menambah Nilai
Melalui suatu analisis aktivitas dan komitmen untuk melakukan
perbaikan secara terus-menerus perusahaan menerapkan metode ini,
meminimalkan aktivitas-aktivitas yang tidak berguna (tidak menmbah
nilai) baik bagi pelanggan maupun bagi perusahaan.

f. Pengembangan Angkatan Kerja


Dengan secara terus menerus memperbaiki desain pekerjaan,
pelatihan, partisipasi, dan pemberdayaan kelompok-kelompok kerja,
metode ini dapat mengembangkan angkatan kerja.
g. Menciptakan Tantangan dalam Bekerja
Pemberdayaan dan pelibatan karyawan dalam keberhasilan
perusahaan dapat menimbulkan tantangan tersendiri pada karyawan dan
mendorong mereka untuk bertanggung jawab dan berprestasi. Selanjutnya
lean production, mengidentifikasi tujuh sumber pemborosan yang
mengakibatkan operasi perusahaan tidak efisien, meliputi:
1. Produksi yang lebih besar dari kebutuhan (penumpukan persediaan)
2. Waktu tunggu dan/atau waktu menganggur
3. Penanganan material yang terlalu sering
4. Persediaan (bahan baku dan/atau barang jadi)
5. Pergerakan peralatan dan operatornya yang tidak menambah nilai bagi
produk
6. Proses produksi yang tidak penting (tidak dibutuhkan)
7. Pengolahan kembali produk cacat.

Perusahaan yang mengoperasikan bisnisnya dengan komitmen


peningkatan nilai tambah akan selalu berinovasi dan mengembangkan
metode operasi yang semaksimal mungkin mengeliminasi aktivitas tidak
bernilai tambah. Rasio input terhadap output berada pada tingkat
produktivitas yang maksimal. Tabel 6.3 menyajikan program audit
terhadap produktivitas dan peningkatan nilai tambah yang dilakukan
perusahaan.

Tabel 6.3
Program AuditProduktivitas dan Nilai Tambah
Nama Perusahaan : Air Mineral UDAKA Periode Audit No. KKA
Program yang diaudit :Produktivitas dan Nilai Kerja

Nomor Jawaban
Kuesioner dan Langkah Kerja Komentar
Qs Lk Ya Tidak
1. Apakah perusahaan memiliki ukuran  Perusahaan
produktivitas standar yang bisa mematok 300 dus,
digunakan sebagai pedoman oleh yaitu air dalam
karyawan dalam beraktivitas? kemasan gelas,
botol mini, botol
Jika Ya: tanggung, dan
Periksalah ukuran produktivitas botol besar per
tersebut dan hubungkan dengan hari.
rencana kinerja perusahaan.
Jika Tidak:
Telusurilah bagaimana perusahaan
memacu produktivitas karyawannya.
2. Apakah perusahaan memiliki standar  Karena perusahaan
pencapaian hasil minimal yang harus air mineral
dicapai setiap karyawan? UDAKA
merupakan
Jika Ya: perusahaan yang
Periksa standar minimal tersebut, berbasis usaha
apakah realitas dihubungkan dengan desa atau usaha
keberadaan karyawan dan kebutuhan bersama sehingga
kinerja perusahaan. penilaian secara
individual dalam
Jika Tidak: menilai
Telusuri dasar penilaian yang produktivitas
digunakan untuk menilai karyawan dinilai
produktifitas karyawan. dari meningkatnya
jumlah produk
yang dihasilkan
bersama dan
meningkatnya
jumlah permintaan
produk tesebut.
3. Apakah perusahaan memberikan  Karena dengan
penghargaan kepada karyawan yang adanya pemberian
memiliki produktivitas lebih tinggi dari penghargaan dari
yang ditetapkan perusahaan? manajer kepada
karyawan, dapat
Jika Ya: memotivasi
Nilai efektivitas dari penghargaan karyawan untuk
tersebut dalam mendorong meningkat kinerja
peningkatan produktivitas karyawan. khususnya dalam
meningkatkan
Jika Tidak: target penjualan
Telusuri apa yang dapat mendorong produk.
karyawan untuk mencapai
produktivitas yang lebih tinggi.
4. Apakah perusahaan memberikan  Karena pada
tanggung jawab yang cukup besar perusahaan telah
kepada karyawannya untuk ditunjuk
merencanakan, melaksanakan, dan koordinator
mengendalikan aktivitasnya sendiri? masing-masing
Jika Ya: divisi untuk
Periksalah bagaimana perusahaan melaksanakan
mengendalikan dan menilai proses produksi.
pelaksanaan tanggung jawab Misalnya bagian
tersebut. produksi diberikan
tanggungjawab
Jika Tidak: untuk
Telusurilah bagaimana perusahaan memproduksi 300
memberdayakan karyawannya. dus perhari dalam
memproduksi
produk tersebut.
5. Apakah perusahaan melakukan evaluasi  Karena tujuan
harian terhadap kinerja diadakannya
individu/kelompok karyawannya? evaluasi untuk
meningkatkan
Jika Ya: kinerja para
Periksalah standar evaluasi yang karyawannya
digunakan dan apakah hasil sehingga produk
evaluasinya disampaikan kepada yang dihasilkan
karyawan yang dinilai. lebih bermutu dan
berkualitas sesuai
Jika Tidak: dengan standar.
Telusurilah bagaimana perusahaan Hasil evaluasinya
mengendalikan pekerjaan langsung
karyawannya. disampaikan
secara langsung
agar
karyawan/individu
tersebut bisa
meningkatkan
kinerjanya
langsung.
6. Apakah perusahaan memiliki kriteria  Perusahaan
yang terdokumentasi tentang aktivitas memiliki kriteria
yang bernilai tambah dan tidak bernilai untuk aktivitas
tambah? yang bernilai
tambah, yaitu
Jika Ya: untuk memenuhi
Periksalah keakuratan permintaan dan
pengelompokan aktivitas tersebut harapan konsumen
dan ketaatan penerapannya. serta berkontribusi
terhadap kepuasan
Jika Tidak: konsumen.
Telusurilah bagaimana perusahaan Sedangkan kriteria
menilai bahwa suatu aktivitas adalah untuk aktivitas
bernilai tambah/tidak, baik bagi yang tidak bernilai
pelanggan maupun bagi perusahaan. tambah yaitu
dilakukan karena
adanya efisiensi
atau kesalahan
dalam proses
produksi dan
operasi
7. Apakah kriteria ini telah  Tentu saja, kriteria
disosialisasikan dan dipahami dengan ini telah di
baik oleh seluruh karyawan? sosialisasikan
kepada karyawan,
Jika Ya: karena sesuai
Peiksalah kemampuan karyawan dengan visi misi
dalam memenuhi kriteria tersebut perusahaan ini
dalam setiap aktivitasnya. harus memenuhi
permintaan dan
Jika Tidak: harapan dalam
Periksalah standar yang digunakan memenuhi
perusahaan sebagai pedoman dalam kepuasan
beraktifitas. konsumen. Dan
dari segi aktivitas
tidak bernilai
tambah juga di
sosialisasikan
karena dalam
perusahaan juga
sering terjadi
namanya
kesalahan-
kesalahan dalam
membuat produk
jadi karyawan
diajarkan untuk
bagaimana caranya
apabila terjadi
kesalahan produksi
karyawan dapat
mengefisiensikan
kesalahan tersebut.
8. Apakah di dalam proses produksi dan  Setelah produk
operasi sering terjadi pengerjaan ulang, jadi dilakukan
pemborosan bahan dan kegagalan pengecekan ulang,
produk dalam memenuhi agar tidak terdapat
spesifikasinya? barang-barang
yang reject dan
Jika Ya: complain dari
Ikuti pengendalian proses produksi konsumen yang
dan operasi dalam perusahaan membeli produk,
tersebut. untuk pemborosan
bahan tidak ada
Jika Tidak: karena bahan yang
Periksa program peningkatan diperlukan untuk
kualitas yang dilakukan perusahaan. melakukan
produksi sudah
ditentukan
jumlahnya dan
juga barang yang
mengalami
kegagalan/ reject
akan
disumbangkan
kepada masyarakat
sehingga tidak
akan terjadi
pemborosan, dan
dalam kegagalan
produk tentu saja
ada karena adanya
kendala dari mesin
yang digunakan
untuk
memproduksi.
9. Apakah perusahaan menilai laporan  Karena perusahaan
terdokumentasi yang akurat tentang tidak menilai
aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah laporan
dalam operainya? terdokumentasi
tentang aktivitas-
Jika Ya: aktivitas tidak
Periksa laporan tersebut dan nilai bernilai tambah
pada bagian mana aktivitas tersebut dalam operasinya
paling sering terjadi.

Jiak Tidak:
Telusuri bagaimana perusahaan
mengendalikan berbagai aktivitas
tidak bernilai tambah.
10. Apakah perusahaan mengukur biaya  Perusahaan tidak
tidak bernilai tambah atas aktivitas tidak memiliki biaya
bernilai tambah yang terjadi? yang tidak bernilai
tambah. Seluruh
Jika Ya: biaya yang
Periksa biaya yang paling sering dikeluarkan oleh
terjadi dan hubungkan total biaya perusahaan
tidak bernilai tambah tersebut digunakan se-
dengan total harga pokok penjualan, efisien mungkin
biaya administrasi dan umum, serta untuk keperluan
biaya pemasarannya, lalu hitung perusahaan baik
persentasenya. dalam proses
produksi atau pun
Jika Tidak: pemasaran.
Telusuri bagaimana perusahaan
memperlakukan dan mengendalikan
biaya-biaya tidak bernilai tambah.

Diaudit oleh: Jawaban Catatan Di-review oleh:

Ya Tidak
(………………….) (……………….)

Tgl……………….. 7 3 Tgl……………..
3. PENGENDALIAN PRODUKSI DAN OPERASI
Pengendalian produksi dan operasi menyangkut pengamatan atas hubungan
antara proses yang berjalan dengan standar (kriteria) operasi yang telah ditetapkan.
Pengamatan ini bertujuan untuk memandu proses agar tidak keluar dari standar
operasi pencapaian tujuan perusahaan, agar keseimbangan antara sumber-sumber
daya yang tersedia dengan permintaan total dapat dipertahankan. Dalam praktik
manajemen modern seluruh lapisan manajemen dan karyawan bertanggung jawab
secara proporsional terhadap berjalannya operasi secara efektif dan efisien serta
dihasilkannya produk yang memenuhi standar kualitas, kuantitas, ketepatan waktu
dan dengan pengorbanan yang minimal. Tabel 6.4 dihalaman berikut menyajikan
berbagai tanggung jawab, criteria dan pengukurannya dalam sistem pengukuran
kinerja manufaktur.
Tujuan utama dari pengendalian produksi dan operasi meliputi tiga hal
penting dalam keunggulan bersaing perusahaan, meliputi: (i) maksimumkan tingkat
pelayanan pelanggan, (ii) minimumkan investasi pada persediaan, dan (iii) efisiensi
operasi.
(i) Maksimumkan Tingkat Pelayanan
Pengendalian harus menjamin bahwa pelayanan telah diberikan secara
tepat. Beberapa elemen yang harus mendapat perhatian khusus adalah:
kualitas produk, ketersediaan produk (jika diinginkan), harga yang
kompetitif, penyediaan untuk stok pengaman dan penyerahan yang
tepat waktu. Proses harus memahami bahwa pelanggan yang harus
dilayani dengan tepat bukan saja pelanggan eksternal tetapi tidak kalah
pentingnya adalah pelanggan internal.
(ii) Minimunmkan Investasi pada Persediaan
Pengendalian harus mampu memandu seluruh aktivitas (utama dan
pendukung) manufaktur ke dalam suatu proses yang terintegrasi,
sehingga proses berjalan sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah
ditentukan. Aktivitas pemesanan dan penerimaan bahan harus
terintegrasi dengan jadwal produkasi demikian juga jadwal produksi
harus terintegrasi dengan jadwal penyerahan kepada pelanggan. Semua
hubungan ini harus berjalan seperti halnya hubungan pelanggan
pemasok, dimana setiap pemasok harus memuaskan pelanggannya.
Pengendalian yang baik akan mencapai arus produksi yang mulus
(smooth production flow) dengan persediaan yang minimum dan waktu
tunggu yang pendek
(iii) Efisiensi produksi dan operasi
Untuk memperoleh harga yang kompetitif, pengendalian harus
meminimumkan biaya-biaya yang terjadi dalam produksi dan operasi.
Efisiensi produksi dan operasi adalah sesuatu yang mutlak dan harus
menjadi budaya kerja pada setiap bagian yang terlibat dalam proses
produksi dan operasi. Dalam hal ini pengendalian harus semaksimal
mungkin mampu menekan pemborosan (aktivitas tidak bernilai
tambah) yang terjadi. Perhatian khusus harus diberikan terhadap
supervise pabrik dan tenaga kerja tidak langsung, dukungan dan
keterlibatan pekerja, kesiapan mesin dan peralatan, fasilitas
pendukungyang efektif dan berbagai hal lain yang berpengaruh baik
langsung maupun tidak langsung.

Pengendalian produksi dan operasi meliputi pengendalian


terhadap keseluruhan komponen dan tahapan dalam proses produksi
mulai dari penanganan bahan baku sampai dengan penanganan
penyerahan produk jadi ke gudang. Secara rinci pengendalian tersebut
meliputi hal-hal berikut:

1. Pengendalian Bahan Baku


2. Pengendalian peralatan dan fasilitas produksi
3. Pengendalian transformasi
4. Pengendalian kualitas
5. Pengendalian barang jadi
6. Pengendalian Bahan Baku

1) Pengendalian Bahan Baku


Pengendalian bahan baku bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku
yang diolah dalam proses produksi telah sesuai dengan kebutuhan standar kualitas
produk yang dihasilkan perusahaan. Pengendalian baha baku mencaku keseluruhan
aktivitas yang berhubungan dengan bahan baku mulai dari pembelian, jadwal
penerimaan, penanganan pada saat diterima, penyimpanan sampai dengan bahan
baku tersebut digunakan (diolah) dalam proses produksi.
Pembelian bahan baku menyangkut pemilihan pemasok dan pemesanan
bahan tersebut kepada pemasok terpilih. Untuk mendapatkan keyakinan bahwa
pemasok mampu memasok bahan baku sesuai dengan kebutuhan, pemasok yang
terpilih harus melalui proses verifikasi. Untuk mendapatkan keyakinan
kelangsungan pasokan, inspeksi secara periodic terhadap system kepastian kualitas
pemasok harus dilakukan berdasarkan prosedur tertulis yang dimiliki perusahaan.
Penerimaan bahan baku harus sesuia dengan kebutuhan proses produksi.
Material Requirement Program (MRP) menjabarkan jadwal produksi, sehingga
kebutuhan bahan baku selalu terpenuhi pada saat proses produksi berjalan dan
perusahaan tidak menanggunh beban investasi yang besar dalam bentuk
persediaan.
Penanganan bahan baku merupakan aktivitas sangat penting untuk
memastikan bahwa beabn yang diterima dari pemasok telah sesuai dengan
kebutuhan standar produk yang telah ditetapkan perusahaan. Aktivitas ini harus
didukung dengan peralatan memadai dan prosedur tertulis penanganan bahan,
untuk menentukan apakah bahan yang diterima harus diberikan kode khusus agar
mudah ditelusuri distribusi dan penggunaannya.
Inspeksi penanganan bahan harus melaui audit fisik barang yang diterima,
untuk menentukan kesesuaian bahan dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Perusahaan harus memiliki teknik sampling tertulis untuk pengambilan sampel
yang kosnsiten pada setiap pengujian. Penanganan bahan harus memisakan bahan
yang tidak sesuai dengan spesifikasi untuk menghindari penggunaannya dalam
proses produksi. Setelah bahan dinyatakan memenuhi spesifikasi, penanganan
berikutnya berkaitan dengan penyimpanan yang memadai sehinggan barang tidak
mudah rusak atau terkontaminasi bahan-bahan lain. Kebujakan mendapatkan
garansi dari pemasok sampai bahan diolah dalam proses produksi, dapat
menghindari kerugian yang terjadi sebagai akibat kerusakan bahan sebelum masuk
proses produksi.
Aktivitas penanganan bahan merupakan salah satu bentuk pencegahan
terjadinya kegagalan produk memenuhi spesifikasinya. Aktivitas ini akan semakin
berkurang dengan telah terjalinnya kemitraan denga pemasok di aman komitmen
untuk memberikan bahan baku sesuai dengan standar kebutuhan perusahaan dalam
menghasilkan produk berkualitas sesaui dengan spesifikasi pelanggan, dituangkan
dalam bentuk kontrak jangka panjang.
Tabel 6.5
Program Audit-Pengendalian Bahan Baku

Nama Perusahaan :Air Mineral UDAKA Periode Audit No. KKA


Program yang diaudit : Pengendalian Bahan Baku 8/11/2019

Nomor Jawaban Komentar


Kuisioner dan Langkah Kerja
Qs Lk Ya Tidak
I Pengendalian Pembelian dan Spesifikasi
Bahan Baku

1. Apakah setiap pemasok telah diverifikasi  Karena, Air Mineral


sesuai dengan standar pengendalian produksi UDAKA mempunyai
dan operasi perusahaan ? sumber mata air yang di
dapat langsung melalui
sumur bor yang dibuat
oleh perusahaan
UDAKA.
2. Apakah perusahaan memiliki peralatan dan Karena perusahaan ini
prosedur tertulis untuk menilai apakah tidak menerima bahan
material yang dikirim pemasok dapat diterima  baku dari pemasok
atau ditolak manapun, perusahaan
ini memiliki peralatan
dan prosedur sendiri
untuk menentukan
bahan yang digunakan.
3. Apakah setiap bahan baku yang diterima  Karena air yang
diberikan kode khusus sehingga mudah ditampung biasanya
ditelusuri distribusi dan proses produksinya? hanya didiamkan
semalam karena esok
harinya akan langsung
diproduksi dan setelah
proses produksi selesai
produk akan diberi kode
produksi dan tanggal
kadaluarsa
4. Apakah inspeksi dimulai dengan pengujian  Karena pada bagian lab,
secara visual terhadap setiap material yang biasanya melakukan
diterima? pencatatan terhadap
produk yang telah lulus
uji kelayakan dan
produk yang telah siap
kemas akan melalui
proses Quality Control
5. Apakah perusahaan memiliki teknik sampling Karena pada proses lab,
tertulis dan diikuti pada setiap pengambilan akan diambil beberapa
sample?  produk untuk dijadikan
sample uji kelayakan
dan hasilnya akan
dicatat sebagai laporan
6. Apakah sample yang diambil cukup Karena produk yang
representatif dalam pengujian terhadap setiap dihasilkan sama dan di
material yang diterima?  proses di hari yang
sama, sehingga tidak
memiliki perbedaan satu
sama lain.
7. Apakah material yang diterima digaransi oleh Karena perusahaan
pemasok sampai dengan digunakan? tidak memiliki pemasok
 material atau bahan
baku produk di
dapatkan sendiri oleh
perusahaan. Apabila ada
produk rejectyang
dihasilkan maka akan
disumbangkannya pada
kegiatan desa, seperti
kegiatan sepak bola
yang ada di desa.
8. Apakah seluruh material telah tertangani Karena air langsung
dengan baik sehingga terhindar dari mengalir ke dalam
kerusakan?  tangki tanpa adanya
campur tangan manusia
dalam proses
penanganan bahan baku
sehingga terjamin dari
kerusakan.
9. Apakah material yang ditolak (tidak sesuai Karena setelah air
spesifikasinya) telah dipisahkan untuk selesai dikemas akan
mencegah penggunaannya dalam proses  langsung melewati
produksi? tahap Quality Control
untuk memisahkan
produk yang cacat atau
tidak memenuhi standar
kualifikasi.
II Pengendalian Persediaan

10. Apakah prosedur pengendalian persediaan Perusahaan tidak


tertulis?  memiliki prosedur
tertulis dalam
Jika Ya : Pengendalian
Periksalah ketaatan penerapan prosedur persediaan, persediaan
tersebut. biasanya dipesan
apabila perusahaan akan
Jika Tidak : melakukan produksi,
Telusurilah prosedur yang digunakan dalam sehingga perusahaan
pengendalian persediaan. tidak memiliki
persediaan minimum.
11. Apakah prosedur tersebut mengatur secara  Apabila terdapat
tegas waktu pemusnahan terhadap material material yang rusak/
yang rusak atau kadaluwarsa? kadaluwarsa, biasanya
perusahaan akan
Jika Ya : memilah dan langsung
Periksa ketaatan penerapan prosedur tersebut. membuang material
yang rusak tersebut
Jika Tidak : ditempat khusus yang
Telusuri bagaimana perusahaan menyimpan tidak akan mencemari
dan memusnahkan material tersebut. lingkungan daerah
sekitar perusahaan
produksi, satu hari
setelah material tersebut
diterima.
12. Apakah perputaran persediaan diawasi Karena air (bahan baku)
dengan ketat untuk memastikan bahwa mengalir selalu menuju
material yang dibeli lebih awal digunakan  tangki dan langsung
dalam proses terlebih dahulu? melalui proses
pengolahan untuk
selanjutnya diproduksi.
13. Apakah pemusnahan material yang rusak  Pemusnahan material
(tidak sesuai spesifikasi) didokumentasikan yang tidak sesuai
untuk mengidentifikasi kapan dan dimana spesifikasi dilakukan 1
material tersebut dimusnahkan? hari setelah material
diterima dari pemasok.
Jika Ya : Hal tersebut dilakukan
Periksalah kelengkapan dokumentasi berdasarkan informasi
tersebut. dari manajer produksi
dan keterbatasan tempat
Jika Tidak : penyimpanan material
Telusurilah bagaimana perusahaan dengan tujuan agar
mendapatkan informasi pemusnahan material tidak terjadi
tersebut. penumpukan material
dalam tempat produksi
yang dapat mengganggu
kelangsungan aktivitas
produksi.
III Program Pengendalian Pemasok
14. Apakah pemasok secara periodik diinspeksi Karena perusahaan ini
sesuai dengan prosedur tertulis yang dimiliki  tidak memiliki pemasok
perusahaan? bahan baku, tetapi
bahan baku (air)
diperoleh sendiri, yang
akan dicek (pH) air dan
ketersediaan air dalam
sumur bor.
15. Apakah perusahaan memiliki prosedur  Perusahaan tidak
konfirmasi pemasok tertulis dan diikuti? memiliki prosedur
konfirmasi pemasok
Jika Ya : tertulis. Perusahaan
Periksalah penerapan prosedur konfirmasi mendapatkan informasi
tersedut dan kesesuaian pemasok terpilih tentang pemasok
dengan spesifikasi perusahaan. melalui internet dan
survei lokasi pemasok.
Jika Tidak : Kemudian dipilih
Telusuri bagaimana perusahaan mendapatkan pemasok dari daerah
informasi tentang pemasok yang akan dipilih. tabanan dan Denpasar.

Diaudit oleh : Jawaban Catatan Di-review oleh:


Ya Tidak
(.....................) 8 7 (..............................)
Tgl...................... Tgl.....................

2) Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi


Pengendalian peralatan dan fasilitas produksi bertujuan untuk
memastikan bahwa semua peralatan dan fasilitas produksi ada dalam keadaan
sipa untuk melaksanakan proses produksi sesuai dengan kententuan
penggunaannya. Desain dan penempatan peralatan yang tepat menjadi factor
utama berjalannya proses produksi secara efektif dan efisien serta mampu
menghasilkan produk tepat sesuai dengan yang telah dijadwalkan.
Seluruh peralatan dan fasilitas produksi lainnya harus sesuia dengan
ukuran dan desain produk yang telah ditentukan. Peralatan ini harus berada pada
tempat yang tepat sesuai dengan kebutuhan proses produksi yang efektif dan
efisien. Perusahaan harus memiliki suatu prosedur tertulis yang menjadi
pedoman penggunaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan fasilitas
produksi lainnya. Prosedur tersebut secara jelas memuat tentang pedoman setup
mesin, pembersihan setelah digunakan, jadwal perawatan dan perbaikan–
perbaikan signifikan yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proses
produksi.
Penempatan fasilitas dan peralatan harus sesuai dengan karakterisitik
dan metode produksi yang diterapkan, sehingga arus material dalam proses
produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Di samping itu pengelolaan
fasilitas dan peralatan produksi harus didukung oleh pedoman penggunaan dan
pemeliharaan. Pedoman ini berfungsi untuk melindungi operator dari
kecelakaan akibat tidak bisa mengoperasikan peralatan dan melindungi
peralatan dari kerusakan karena jadwal pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
tepat waktu.

Tabel 6.6
Program AuditPengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi
Nama Perusahaan :Air Mineral UDAKA Periode Audit No. KKA
Program yang diaudit : Pengendalian Perlatan 8/11/2019
dan Fasilitas Produksi

Nomor Jawaban
Kuesioner dan Langkah Kerja Komentar
Qs Lk Ya Tidak
1. Apakah semua peralatan yang  Karena alat yang
digunakan dalam proses produksi sesuai digunakan sudah
dengan ukuran dan desain yang telah diuji standarnya
ditentukan? terlebih dahulu
sebelum digunakan
Jika Ya: untuk
Periksalah spesifikasi fasilitas dan memproduksi
peralatan dan keseuaiannya dengan produk.
ukuran dan desain produk.

Jika Tidak:
Telusurilah bagaimana peralatan dan
fasilitas disesuaikan dengan proses
produksi untuk menghasilkan
produk sesuai dengan rencana.
2. Apakah lokasi penempatan peralatan  Karena dalam
sesuai dengan kebutuhan proses yang penempatan
efektif dan efisien? peralatan sudah
diletakkan di
Jika Ya: tempat yang
Periksalah layout fasilitas dan efektif dan efisien.
peralatan produksi, nilai Tangki-tangki
kemampuannya dalam untuk
melaksanakan proses produksi yang menempatkan air
efektif dan efisien. sebagai bahan
baku diletakkan di
Jika Tidak: tempat yang sesuai
Telusurilah dasar (metode) yang jarang
penempatan peralatan dan fasilitas dilewati pekerja
ini dan nilai kelemahan layout karena diletakkan
tersebut dalam melaksanakan proses terpisah dari ruang
produksi produksi sehingga
tidak mengganggu
gerak ruang dalam
proses produksi
dan dapat
memaksimalkan
tempat yang
tersedia tanpa
harus mengganggu
proses produksi
dan operasi.
3. Apakah setiap peralatan dibersihkan  Karena apabila
setelah digunakan? peralatan tidak
dibersihkan setelah
Jika Ya: digunakan,
Periksalah pedoman adan prosedur peralatan menjadi
pemeliharaan peralatan dan fasilitas tidak higienis
produksi dan ketaatan penerapannya. untuk digunakan,
seperti contohnya
Jika Tidak: adanya
Telusuri bagaimana perusahaan endapan/lumut
memelihara peralatan dan fasilitas yang menyebabkan
produksi setelah digunakan. peralatan menjadi
tidak bersih.
4. Apakah peralatan disimpan pada tempat  Peralatan disimpan
yang telah ditentukan? di ruangan yang
tidak sembarangan
Jika Ya: orang boleh masuk
Periksa kode dan keamanan kecuali staff yang
penempatannya untuk menjamin bertugas (ruangan
keamanan peralatan dan kemudahan yang sudah di
untuk mengambil bila digunakan sterilisasi) staf
harus
Jika Tidak: menggunakan
Telusuri bagaimana perusahaan pakaian khusus
mengatur penyimpanan peralatannya untuk masuk ke
agar aman dan mudah diambil pada dalam ruangan
saat digunaan. untuk mengambil
peralatan, dll.
5. Apakah tersedia prosedur tertulis untuk  Karena dengan
setiap penggunaan peralatan dalam adanya prosedur
proses produksi atau penanganan tertulis untuk
produk jadi? setiap penggunaan
peralatan dalam
Jika Ya: proses produksi
Periksalah ketaatan dari penerapan atau penanganan
prosedur tersebut dan nilai apakah produk dapat
pemborosan produksi terjadi karena membantu
ketidaktaatan dalam penerapan karyawan dalam
prosedur tersebut. proses produksi
Jika Tidak: sehingga tidak
Telusurilah apa yang dijadikan terjadinya
panduan oleh operator dalam pemborosan akibat
mengoperasikan peralatan dan kelalaian dalam
fasilitas produksi. penggunaan
peralatan produksi
dan operasi.
6. Apakah prosedur pembersihan dan  Karena prosedur
startup untuk memastikan bahwa pembersihan wajib
peralatan secara sistematis dan terus dilakukan dalam
menerus dibersihkan? perusahaan air
mineral UDAKA
Jika Ya: ini untuk tetap
Periksalah kecukupan prosedur menjaga
tersebut dan ketaatan penerapannya kebersihan dari
dalam membersihkan dan start-up peralatan
peralatan. mengingat produk
yang dihasilkan
Jika Tidak: adalah produk
Telusurilah prosedur yang yang dikonsumsi
digunakan dalam melakukan start- oleh manusia,
up dan pembersihan peralatan. sehingga penting
untuk terus
menerus dilakukan
prosedir
pembersihan
peralatan secara
sistematis.
7. Apakah setiap peralatan memiliki  Setiap peralatan
instruksi tertulis untuk pemeliharaan memiliki jadwal
peralatan dan termasuk jadwal untuk
perawatannya? pemeliharaan dan
perawatannya.
Jika Ya: Tujuannya supaya
Periksalah ketaatan penerapan dari peralatan dapat
instruksi tersebut. secara berkala dan
terjadwal diperiksa
Jika Tidak: agar dalam proses
Telusurilah bagaimana petugas produksi dan
melakukan perawatan dan operasi dapat
pemeliharaan peralatan dan fasilitas berjalan lancar
produksi. tanpa adaya
kendala peralatan
yang mengalami
gagal fungsi.
8. Apakah peralatan telah diinspeksi  Proses inspeksi
sebelum digunakan? peralatan selalu
dilakukan sebelum
Jika Ya: digunakan.
Periksa dokumentasi hasil inspeksi Fungsinya adalah
tersebut untuk menilai ketaatan sebagai langkah
dalam penerapan prosedur awal dari suatu
perawatan dan pemeliharaan serta proses produksi
pengoperasian peralatan dan fasilitas dan operasi agar
produksi. tidak terjadinya
hambatan dalam
Jika Tidak: proses produksi
Telusurilah bagaimana perusahaan yang nantinya
menilai tentang kesiapan peralatan akan
dan fasilitas sebelum digunakan. mengakibatkan
proses produksi
tertunda dan
perusahaan tidak
dapat memenuhi
target produksi

Diaudit oleh: Jawaban Catatan Di-review oleh:

Ya Tidak
(…………………) (……………….)

Tgl………………. 8 0 Tgl……………..

3) Pengendalian Transformasi
Fungsi transformasi mengolah input menjadi output sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Pengendalian transformasi memgang peranan
penting untuk memastikan bahwa proses yang efektif dan efisien. Pada
pengendalian ini tugas seorang (tim) pengendali kualitas (quality control) sangat
penting untuk memastikan bahwa proses yang berjalan menghasilkan produk
yang tepat (kuantitas,kualitas,tepat waktu) dengan pengorbanan yang minimum.
Untuk mencapai tujua tersebut, pengendalian ini mencakup pengesahan proses
produksi dan pengendalian perubahan atas permintaan; inspeksi sampel dalam
proses dan pengendalian laboratorium dan pemrosesan ulang.
Setiap proses produksi harus mendapatkan pengesahan dari bagian
yang berwenang. Perusahaan harus memiliki prosedur produksi secara tertulis,
yang memberikan pedoman tentang hal-hal yang harus dipenuhi sebelum proses
produksi dimulai. Prosedur ini mencakup tentang kesiapan fasilitas produksi
sebelum dioperasikan, pejabat yang berwenang memberikan persetujuan dan
pengesahan proses tersebut dijalankan., individu (kelompok) yang
melaksanakan dan/atau bertanggung jawab atas proses yang dijalankan serta
ketentuan-ketentuanlain yang mengatur jalannya proses produksi termasuk
penanganan jika terjadi kemacetan proses (bottleneck).
Untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan telah mampu
memenuhi spesifikasinya, berbagai pengujian dalam proses produski dilakukan.
Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis untuk memonitor apakah proses
telah berjalan sesuai dengan ketentuan, sehingga mampu menghasilkan output
sesuai dengan yang direncanakan. Prosedur ini mencakup tentang teknik
penentuan sampel, memonitor output dan pengesahan produk jadi untuk
dimasukkan ke dalam gudang atau langsung diserahkan kepada pelanggan.
Penerapan prosedur ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kegagalan produk
baik kegagalan internal maupun kegagalan eksternal.
Pengerjaan ulang karena kesalahan proses harus mendapatkan
pengendalian yang memadai. Perusahaan harus menekan secara maksimal
terjadinya pengerjaan ulang terhadap produk yang gagal memenuhi
spesifikasinya karena merupakan salah satu sumber pemborosan dan berakibat
pada tidak efisiennya proses yang berjalan. Kalaupun tidak bisa dihindari
terjadinya, harus ada prosedur tertulis yang mengesahkan adanya pengerjaan
ulang (re-work) terhadap produk gagal. Prosedur ini mencakup persyaratan
tentang produk gagal yang dapat diolah kembali serta siapa yang memiliki
wewenang untuk memutuskan produk gagal diolah kembali atau tidak.

Table 6.7

Progam Audit – Pengendalian Transformasi

Nama Perusahaan : Air Mineral UDAKA Periode Audit No. KKA


Program yang diaudit : Pengendalian Transformasi 8/11/2019

Nomor Kuesioner dan Langkah Kerja Jawaban Komentar


Qs Lk Ya Tidak
I Pengesahan proses operasi dan
pengendalian perubahan pesanan
produksi
1 Adakah prosedur produksi yang telah  Prosedur sudah sesuai
disahkan ? dengan proses produksi
sehingga apapun yang
Jika Ya : dilakukan sesuai
Periksa kecukupan prosedur tersebut dengan jadwal yang
dan ketaatan penerapan dalam sudah ditetapkan.
melaksanakan proses pruduksi sesuai Kecuali jika ada
dengan jadwal yang telah ditetapkan. hambatan seperti
kekurangannya air yang
Jika Tidak : akan diolah, hal
Telusuri prosedur dan pedoman yang tersebut akan
digunakan mengatur proses produksi menghambat jalannya
perusahaan. prosedur operasi
2 Apakah ada prosedur penilaian tertulis  Ada prosedur
atas kesiapan mesin dan fasilitas tertulisnya. Jadii
produksi lainnya untuk menentukan sebelum memulai untuk
kesiapan fasilitas tersebut sebelum memproduksi air
proses produksi dimulai? mineral ini ada banyak
sekali prosedur yang
Jika Ya : dilewati karena untuk
Periksalah kecukupan prosedur dan mengolah air biasa
ketaatan penerapannya dalam menjadi air mineral
mempersiapkan mesin dan fasilitas yang siap konsumsi
yang siap pakai pada saat digunakan. harus melewati
prosedur yang sangat
Jika Tidak : ketat dan tempatnya
Nilai kemampuan perusahaan harus steril
mempersiapkan mesin dan fasilitas
produksi lainnya untuk melaksanakan
proses produksi.
3 Adakah prosedur tertulis yang bisa  Mereka tidak
dijadikan pedoman untuk mengubah mempunyai prosedur
volume produksi jika terjadi perubahan tertulis, tetapi jika ada
permintaan? ambahan pesanan akan
langsung dibuatkan
Jika Ya : berdasarkan pesanan
Periksalah kecukupan prosedur tersebut, yang sudah ditentukan
ketaatan penerapannya dan
pengaruhnya terhadap pengalokasian
sumber daya dalam menjaga stabilitas
proses produksi.

Jika Tidak :
Telusuri pedoman yang digunakan
untuk melakukan perubahan volume
produksi berkaitan dengan terjadinya
perubahan permintaan.
4 Apakah prosedur ini telah  Sudah dipertimbangkan
mempertimbangkan juga pengaruh oleh perusahaan, karena
perubahan volume produksi terhadap sumber daya yang
penggunaan kapasitas produksi ? dimiliki oleh
perusahaan tersebut
Jika Ya : sudah mencukupi untuk
Periksalah kesesuaian perubahan memenuhi kapasitas
volume produksi yang diizinkan dengan produksi yang akan
ketersediaan kapasitas yang aman dicapai tersebut.
dalam melaksanakan proses produksi
yang tepat waktu.

Jika Tidak :
Nilai kemampuan perusahaan dalam
melakukan proses produksi dan
menyerahkan produk tepat waktu
kepada pemesan.
II Inspeksi sampel dalam proses dan
pengendalian laboratorium
5 Apakah perusahaan memiliki prosedur  Perusahaan memiliki
tertulis yang memandu pengujian prosedur tertulis. Dan
barang dalam proses? setiap proses ataupun
penyelesaian
Jika Ya : pembuatan air mineral
Periksa kecukupan prosedur tersebut itu pasti ada
dan konsistensi penerapannya dalam pengecekakan
menghasilkan produk sesuai dengan laboratorium oleh
standar yang telah ditetapkan. bagian lab di
perusahaan tersebut
Jika Tidak : sampai air mineral siap
Telusuri pelaksanaan pengujian barang dipasarkan.
dalam proses yang selama ini dilakukan
perusahaan.
6 Apakah pengujian barang dalam proses  Sudah dilakukan pada
telah dilakukan pada tahapan yang tepat tahap yang tepat.
untuk memastikan indentitas, kekuatan Sehingga air mineral ini
dan kualitas yang sesuai dengan standar sudah teruji kualitasnya
pengendalian kualitas?

Jika Ya :
Periksa kemanpuan pengujian tersebut
dalam mencegah terjadinya produk
cacat atau tidak memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan.

Jika Tidak :
Telusuri pengujian yang dilakukan
terhadap barang dalam proses dan
hubungkan dengan terjadinya beberapa
produk cacat.
III Pemrosesan ulang
7 Apakah pengendalian kualitas me-  Karena jika produk ada
review dan menyetujui permintaan yang rusak atau tidak
untuk melakukan pemrosesan ulang? sesuai dengan standar
yang ditentukan maka
Jika Ya : produk tersebut akan
Periksa dasar pertimbangan yang diproses ulang.
digunakan untuk memutuskan
pemrosesan kembali tersebut dan
hubungkan dengan komitmen
perusahaan dalam menjalankan proses
produksi yang bebas dari produk cacat.

Jika Tidak:
Telusuri aktivitas pemrosesan ulang
produk, pejabat yang mengotorisasi dan
sumber daya yang digunakan dalam
aktivitas tersebut.
8 Adakah prosedur tertulis untuk  Setiap prosedur sudah
mengidentifikasi tahapan pemrosesan memiliki standarnya
kembali suatu batch produksi ? masing-masing

Jika Ya:
Periksa kecukupan prosedur tersebut
dan ketaatan penerapannya dalam
meminimalkan sumber daya yang
digunakan dalam pemrosesan ulang
tersebut.

Jika Tidak:
Telusuri bagaimana tahapan
pemrosesan ulang dilaksanakan dan
sumber daya yang digunakan dalam
pemrosesan tersebut.

9 Apakah sebelum persetujuan  Sebelum melakukan


pemrosesan ulang diberikan telah pemrosesan ulang maka
dilakukan penilaian terlebih dahulu dilakukan penelitian
untuk menentukan penyebab kegagalan terlebih dahulu oleh
produk tersebut. bagian lab untuk
mengidntifikasi
Jika Ya: penyebab kegagalan
Dapatkan komentar pejabat yang yang terjadi agar tidak
berwenang atas persetujuan pemrosesan terulang kembali di
ulang tersebut. produk berikutnya.

Jika Tidak:
Telusuri dasar tertimbangan dalam
menyetujui pemrosesan ulang tersebut.

10 Apakah hasil penilaian tersebut Semua telah


didokumentasikan dengan baik ?  didokumentasikan
dengan baik, karena hal
Jika Ya: tersebut akan
Periksa kelengkapan dokumentasi mengurangi kegagalan
tersebut dan pemanfaatannya dalam yang terjadi di
pengendalian proses produksi. kemudian hari.

Jika Tidak:
Telusurilah bagaimana pengendalian
proses meminimalkan terjadinya
pengerjaan ulang produk.

11 Apakah pengujian mengonfirmasikan Pemrosesan ulang telah


bahwa pemrosesan ulang menghasilkan  menghasilkan produk
produk yang sesuai dengan spesifikasi yang sesuai dengan
yang telah ditetapkan ? spesifikasi yang telah
ditetapkan karena
Jika Ya: bagian lab telah terlatih
Periksalah kemampuan produk hasil untuk melakukan hal
pemrosesan ulang dalam memenuhi tersebut.
spesifikasinya, bandingkan antara
manfaat yang diperoleh perusahaan
dengan pengorbanan yang terjadi.

Jika Tidak:
Telusurilah pengendalian yang
dilakukan terhadap pemrosesan ulang
produk tersebut.

12 Adakah prosedur tertulis yang Sudah ada prosedur


menguraikan langkah-langkah  tertulisnya sehingga
permintaan pemrosesan kembali produk dapat berjalan dengan
yang dikembalikan, lancar.

Jika Ya:
Periksalah kecukupan prosedur tersebut
dan ketaatan penerapannya.

Jika Tidak:
Telusurilah terjadinya persetujuan atas
permintaan pemrosesan ulang tersebut

Diaudit oleh : Jawaban Catatan : Di-review oleh :


Ya Tidak
(…………………….) 11 1 (……………………...)
Tgl Tgl …………...................
…………………..

4) Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas tidak cukup dipahami sebagai pengendalian
proses produksi, yang hanya membebankan tanggung jawab kualitas produk
kepada unit kendali kualitas Dihasilkannya produk yag mampu memenuhi
spesifikasi pelanggan sesungguhnya adalah tanggung jawab bersama setiap
komponen yang terlibat di dalam perusahaan. Setiap bagian (fungsi) yang terliat
mulai dari persiapan sampai dengan proses operasionan perusahaan memiliki
tanggung jawab secara proporsional terhadap kualitas produk dan
kemampuannya dalam memenuhi harapan pelanggan. Hal ini masuk akal karena
keseluruhan fungsi dan tingkatan manajemen ikut berperan (terlibat) dalam
proses tersebut baik langsung maupun tidak langsung Hal ini merupakan bentuk
implementasi fokus pelanggan yang menjadi pola pikir dalam pengelolaan
perusahaan, dimana seluruh komponen di dalam perussahaan berkomitmen
untuk memuaskan pelanggan melalui produk yang ditawarkan.
Sebagai contoh, Northern Trust Corporation menetapkan empat tujuan
kualitas yang dapat memandu perusahaan dalam mendapatkan keunggulan
bersaing terdiri dari:
1. Unrivaled client satisfaction
a. Client needs drive improbement decisions.
b. All area need an ongoing process for establishing client and
partener requirement.
c. Prevention of defect is essential to meet or exceed cclient and
partner requirement.
2. Continuous improvement of all processes
a. Everything is a process-and every process can be improved.
b. Process measurement provide the facts that will guide
decisions.
c. To solve problem look beyong symptoms so you an fin remove
root causes.
3. Inspired leadership
a. quality management is achieved through attention to both
process and result.
b. We will delier absolute quality to our client.
c. Manager can lead improvement by creating a climate of
support and respect for all Northern people.
4. Active involvement all people
a. Everyone has a vital role in delivering unrivaled client
satisfaction through absolute quality in everything we do.
b. We exceed client expectations when all Northern people apply a
systematic and disciplined approach to process improvement.
c. Skills improvement and knowledge of the bank are fundamental
tools Northern people.

Apa yang dilakukan di Northern Trust Company ini dapat dipakai sebagai
tolak ukur dalam merencanakan program pelatihan dan pengembangan yang tepat
untuk karyawan sehingga mampu memberikan kinerja terbaiknya bagi perusahaan.

Terbentuknya komitmen bersama dalam menghasilkan produk sesuai dengan


harapan pelanggan, melahirkan tanggung jawab secara professional dalam
menghasilkan produk yang memenuhi standar kualitas sesuai dengan persyaratan
pelanggan Pada kondisi ini setiap bagian (fungsi) bekerja sama dengan bagian
(fungsi) yang lain membentuk suatu rantai nilai, di mana antara fungsi-fungsi yang
terlibat dalam keberhasilan perusahaan, terjadi hubunan pemasok-pelanggan.
Optimalisasi pengelolaan rantai nilai internal (internal value chain) akan
mengintegrasikan seluruh sumber daya yang terlibat dalam proses operasi untuk
saling mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Sistem biaya kualitas dapat memberikan informasi kepada perusahaan


tentang berbagai aktivitas yang terlibat dalam menghasilkan produk sesuai dengan
standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan. Aktivitas tersebut
dikelompokkan menjadi empat, meliputi:

1. Aktivitas pencegahan (prevention activity), merupakan berbagai aktivitas


yang dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadinya kualitas buruk pada
produk yang dihasilkan. Peningkatan aktivitas ini diharapkan dapat
menurunkan terjadinya kegagalan produk.
2. Aktivitas penilaian (apprasioal activity), merupakan aktivitas yang
dilakukan untuk menentukan apakah produk telah sesuai dengan
persyaratan pelanggan. Aktivitas ini memiliki sifat yang sama dengan
aktivitas pencegahan di mana peningkatan aktivitass ini dapat menurunkan
terjadinya produk gagal.
3. Aktivitas kegagalan Internal (internal failure), merupakan aktivitas yang
dilakukan sebagai akibat dari terjadinya kegagalan produk dalam
memenuhi spesifikasinya, di mana hal ini telah terdeteksi sebelum produk
diserahkan kepada pemesan.
4. Aktivitas kegagalan eksternal (external failure), merupakan aktivitas yang
dilakukan sebagai akibat dari terjadinya kegagalan produk dalam
memenuhi spesifikasinya di mana hal ini baru terdekteksi setelah produk
diserahkan kepada pemesan.

Berbagai aktivitas dalam menghasilkan produk sesuai dengan kualitas yang


telah ditetapkan, harus dirumuskan secara seimbangan dalam kebijakan kualitas
perusahaan. Aktivitas pencegahan dan penilaian yang merupakan aktivitas
persiapan untuk mencegah terjadinya kegagalan produk dalam memenuhi
spesifikasinya, harus dikelola dengan lebih baik karena pengelolaan yang tepat
terhadap aktivitas-aktivitas ini dapat secara signifikan menurunkan aktivitas
sebagai akibat produk gagal memenuhi standar kualitas. Laporan biaya kualitas
dapat memberikan informasi tentang bagaimana perussahaan mengelola aktivitas-
aktivitas kualitasnya. Oleh karena itu, laporan ini harus secara akurat menyajikan
informasi tentang komposisi biaya kualitas.
Tabel 6.9
Program Audit-Pengendalian Kualitas

Nama Perusahaan: Air Mineral Periode audit No KKA


UDAKA
Program yang diaudit: 8/11/2019
Pengendalian kualitas

Nomor Kuesioner dan Langkah Jawaban Komentar


Qs Lk Kerja Ya Tidak
I Kebijakan Kualitas

1 Apakah perusahaan  Ada, kebijakan kualitas


memiliki kebijakan tertulis seperti saat
kualitas secara tertulis? memasuki ruangan proses
produksi, para pegawai
Jika Ya: memakai tutup kepala
Periksalah kecukupan agar rambut tidak
kebijakan tersebut dalam berjatuhan ke produk, dan
menghasilkan produk menggunakan pakaian
yang sesuai dengan khusus agar steril.
spesifikasi pelanggan.

Jika tidak:
Telusurilah dasar
kebijakan yang digunakan
dalam menghasilkan
produk sesuai dengan
standar yang telah
ditetapkan.

2 Apakah kebijakan tersebut  Karena, pada saat produk


memerinci tugas-tugas telah siap kemas akan
penting bagian dilakukan tes
pengendalian kualitas laboratorium dan quality
(kepastian kualitas), control terhadap produk
seperti: jadi.
a. Setting spesifikasi dan
dokumentasi kualitas;
b. Menetapkan dokumen
dan prosedur
pengujian
c. Melakukan pengujian;
d. Mengeluarkan
(menolak) produk
untuk setiap tahapan
proses;
e. Menguji kembali
secara periodic
terhadap produk yang
dikeluarkan.

3 Apakah setiap karyawan  Karena seluruh karyawan


dilengkapi dengan salinan bagian produksi dan
kebijakan tersebut, dalam pengujian produk telah
aktivitasnya? melaksanakan kebijakan
produksi tersebut.
Jika Ya:
Nilai kemampuan dan
kemauan karyawan
memahami serta
menerapkan kebijakan
tersebut dalam
aktivitasnya menghasilkan
kualitas produk sesuai
dengan standar yang telah
ditetapkan.

Jika Tidak:
Telusurilah apa yang
menjadi panduan
karyawan dalam aktivitas
kualitasnya.
4. Apakah perusahaan  Karena, letak usaha
memberikan pelatihan tersebut di desa jadi,
dalam rangka masyarakat dan pegawai
meningkatkan kualitas? tidak memiliki
ketrampilan khusus
Jika Ya: sehingga perusahaan
Periksalah kecukupan memberikan pelatihan.
pelatihan tersebut, nilai
kesesuaian materi,
metode, dan peserta
dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam pelatihan
tersebut.

Jika tidak:
Telusurilah bagaimana
perusahaan meningkatkan
keterampilan
karyawannya sesuai
dengan kebutuhan proses
operasi yang berkualitas.
5 Apakah fungsi audit yang  Karena, perusahaan
ditetapkan pada memiliki quality control
departemen kepastian untuk menilai produk
kualitas? jadi.

Jika Ya:
Periksa kecukupan
wewenang dan tanggung
jawab yang didelegasikan
dan dukungan manajemen
terhadap efektivitas
berjalannya fungsi ini.

Jika tidak:
Telusurilah bagaimana
departemen ini melakukan
audit terhadap kualitas
proses dan produk yang
dihasilkan.
6 Apakah SOP tertulis yang  Sudah ada SOPnya.
menspesifikan siapa yang Tetapi, Perusahaan
melakukan audit dan menolak untuk
kualifikasi terhadap memberitahu, karna
auditor tersebut? bersifat privasi.

Jika Ya:
Periksalah kecukupan
kualifikasi auditor dan
kemampuannya
melakukan audit sesuai
dengan kebutuhan
perusahaan.

Jika Tidak:
Telusurilah bagaimana
proses penunjukan auditor
yang dilakukan dan
panduan yang digunakan
dalam melaksanakan
aktivitasnya.
1. Adakah SOP tertulis yang  Sudah ada SOPnya dan
menspesifikasi tentang didokumentasikan dengan
ruang lingkup dan baik. Tetapi, perusahaan
frekuensi audit dan menolak untuk
bagaiamana setiap audit memperlihatkan karena,
didokumentasikan? itu merupakan privasi dari
perusahaan.
Jika Ya:
Periksa kecukupan hasil
audit memenuhi
kebutuhan informasi
tentang kualitas proses
dan produk yang
dibutuhkan manajemen.

Jika tidak:
Telusurilah bagaimana
fungsi audit menentukan
ruang lingkup audit,
frekuensi pelaksanaannya
dan kecukupan
dokumentasi yang dibuat.
7 Adakah prosedur yang  Ada, hasil audit kualitas
mengatur pendistribusian diserahkan kepada kepala
hasil audit kualitas ini? perusahaan dan auditor
yang mengaudit
Jika Ya: perusahaan tersebut.
Periksalah kepada siapa Karena audit ini bersifat
saja hasil audit diserahkan privasi dan hanya boleh
dan kepastian bahwa audit diketahui oleh internal
tidak diserahkan kepada perusahaan.
pejabat yang tidak
berwenang.

Jika tidak:
Telusurilah keamanan
dalam pendistribusian
hasil audit.
II Biaya Kualitas

8 Apakah perusahaan telah  Perusahaan telah


mengidentifikasi secara mengidentifikasi secara
terperinci aktivitas- terperinci yaitu apabila
aktivitas pencegahan, terdapat barang yang
persiapan (penilaian), reject/rusak perusahaan
kegagalan internal, dan memberikan garansi
kegagalan eksternal kepada konsumen,
berkaitan dengan proses kegagalan internal dalam
pembentukan kualitas perusahaan yaitu adanya
sesuai dengan kebijakan kendala pada mesin yang
kualitas yang telah menyebabkan lambatnya
ditetapkan? proses produksi.

Jika Ya:
Periksalah keakuratan
pengelompokan aktivitas
tersebut dan kecukupan
pengendaliannya.

Jika Tidak:
Telusurilah bagaimana
perusahaan
mengendalikan aktivitas
kualitasnya.

9 Apakah biaya terhadap  Biaya terhadap aktivitas-


aktivitas-aktivitas kualitas aktivitas kualitas tersebut
tersebut telah didokumentasikan
terdokumentasikan dan dan dilaporkan pada
dilaporkan? manajer perusahaan.

Jika Ya:
Periksalah keakuratan
laporan biaya kualitas dan
penggunaannya dalam
pengambilan keputusan
pengendalian kualitas.

Jika Tidak:
Telusurilah bagaimana
aktivitas kualitas
dikendalikan.
10 Adakah kebijakan tertulis  Peusahaan belum
untuk menekan biaya memiliki kebijakan dalam
kualitas? menekan biaya kualitas.

Jika Ya:
Periksa kecukupan
kebijakan tersebut dalam
memandu peningkatan
kualitas dan menekan
biaya kualitas.

Jika Tidak:
Telusuri usaha-usaha yang
dilakukan perusahaan
dalam menekan biaya
kualitas.
11 Adakah fasilitas yang  Perusahaan melakukan
mereview secara periodic pengendalian persediaan
dan formal biaya kualitas? dengan cara melakukan
pengurangan produk yang
Jika Ya: dijual sehingga dapat
Periksalah keandalan menekan biaya-biaya agar
fasilitas tersebut dalam tidak terjadi pemborosan
memberikan hasil review dalam biaya.
yang akurat.
Jika Tidak:
Telusuri bagaimana
perusahaan
mengendalikan dan
meminimalkan biaya
kualitas tersebut.
12 Apakah fasilitas ini  SDM berupa karyawan,
dilengkapi dengan SDM, perangkat lunak berupa
perangkat lunak, dan computer yang digunakan
pencatatan akuntansinya untuk pengoperasian
untuk mengidentifikasi perusahaan, dan
dan mencatat biaya pencatatan akuntansi
kualitas? untuk laporan keuangan.
13 Apakah fasilitas ini dapat  Dapat, SDM yang
membuat usaha secara terpenuhi (diberikan
sadar untuk mengurangi pelatihan) secara
biaya kualitas? maksimal dalam
meningkatkan
produktivitas produksi
perusahaan.
Perangkat lunak diberikan
program khusus untuk
mempercepat dan
memudahkan pekerjaan
SDM tersebut. Dan dalam
pencatatan akuntansi
untuk mengetahui
laba/rugi perusahaan dari
tahun-ketahun.

Diaudit oleh : Jawaban Catatan : Di-review oleh :


Ya Tidak
(…………………….) 11 2 (……………………...)
Tgl Tgl …………...................
…………………..

5) Pengendalian Barang Jadi


Pengendalian barang jadi merupakan pengendalian yang dilakukan terhadap
pengelolaan barang setelah selesai diproduksi. Pengendalian ini bertujuan untuk
memastikan bahwa penanganan barang setelah produksi berjalan sesuai dengan prosedur,
sehingga tidak terjadi kerusakan barang dalam prosese penyimpanan atau
pendistribusiannya. Untuk memastikan bahwa barang dalam kondisi yang sesuai dengan
persyaratan pelangaan pada saat diserahkan, pengendalian ini melakukannya melalui
tahapan:
i. verifikasi penanganan penyimpanan dan inspeksi
ii. pengujian, dan
iii. distribusi.

Verifikasi, penanganan, dan penyimpanan ditujukan untuk memastikan bahwa


barang jadi yang diterima dari proses produksi telah ditangani dengan baik termasuk
penyimpanannya. Berkaitan dengan hal ini perusahaan harus memiliki suatu prosedur
tertulis meyangkut bagaimana dan siapa yang memeriksa kemasan dari produk yang
dihasilkan, penentuan bahwa setiap produk harus mencantumkan tanggal
kadaluwarsanya, adanya pemisahaan produk antara yang telah diaudit dan belum
diaudit oleh bagian pengendalian kualitas dan ketentuan suhu penyimpaan yang tepat
sesuai dengan krakteristik produk.

Inspeksi, pengujian, dan distribusi menyangkut penanganan produk untuk


memastikan bahwa produk yang diserahkan kepada pelanggan adalah sesuai dengan
spesifikasinya. Pengendalian ini menyangkut pengujian tentang kesesuaian produk
dengan spesifikasinya, pengelolaan persediaan untuk mendapatkan kepastian bahwa
produk yang diproduksi pertama didistribusikan terlebih dahulu, prosedur penanganan
terhadap produk yang dikembalikan. Berkaitan dengan hal ini, perusahaan harus
memiliki prosedur tertulis tentang metode pengambilan sampel dalam pengujian,
ketentuan pemasangan label kedaluwarsa, pengelolaan pesediaan, dan penanganan
produk yang dikembalikan pelanggan.
Table 6.10

Progam Audit – Pengendalian Barang Jadi

Nama Perusahaan : Air Mineral UDAKA Periode Audit No. KKA


Program yang diaudit : Pengendalian Barang Jadi

Nomor Jawaban
Kuesioner dan Langkah Kerja Komentar
Qs Lk Ya Tidak
1 Verifikasi, Penanganan, dan
Penyimpanan
Apakah prosedur tertulis yang Semua sudah ditetapkan
1 menunjukkan bagaimana dan siapa yang  oleh standar yang
memeriksa kemasan dan kontainer yang berlaku.
digunakan produk jadi selama proses
akhir (penyelesian) produk ?

Jika Ya :
Periksa kecukupan prosedur tersebut
dan ketaatan penerapannya.

Jika Tidak :
Telusuri bagaimana praktik ini berjalan.
2 Apakah tanggal kadaluarsa tercetak √ Tanggal tertera pada
pada label kemasan ? kemasan dimana
tanggal kadaluarsanya
Jika Ya : tersebut bertahan
Periksa kecukupan prosedur ini dan selama 1 tahun
ketaatan penerapannya.

Jika Tidak :
Telururi bagaimana perusahaan untuk
menginformasikan waktu yang aman
(terbaik) untuk mengonsumsi produk
yang ditawarkan.
3 Apakah seluruh produk jadi dipisahkan √ Selama proses
sampai pengendalian kualitas selesai pengendalian kualitas
melakukan pengujian dan melepaskan maka produk produk
produk untuk dijual ? dipisahkan antara
produk yang cacat dan
Jika Ya : produk yang siap
Periksa keakuratan pengendalian dalam dipasarkan.
memastikan tidak ada produk cacat
yang diserahkan kepada pelanggan.

Jika Tidak :
Telusuri usaha perusahaan dalam
menghindari sampainya produk cacat ke
tangan pelanggan.
4 Apakah produk jadi disimpan pada √ Suhu yang digunakan
tingkat suhu yang sesuai? sudah sesuai dengan
standar yang ditentuka
Jika Ya : untuk penyimpanan air
Periksalah kesesuaian suhu dalam mineral beroksigen dan
penyimpanan dengan standar untuk jauh dari sinar matahari
menghindarkan produk dari kerusakan langsung.
karena tidak sesuai.

Jika Tidak :
Telusuri usaha perusahaan dalam
menjaga produknya agar tetap apa
dalam suhu yang sesuai.
II Inspeksi, Pengujian, dan Distribusi
1 Apakah ada prosedur sampling, √ Semua sudah di atur di
pengujian secara tertulis dan kriteria bagian lab
dapat diterima untuk setiap produk
dalam memastikan kesesuaian produk
jadi dengan spesifikasinya ?

Jika Ya :
Periksa keakuratan metode sampel
tersebut dalam memastikan produk jadi
telah sesuai dengan spesifikasinya.

Jika Tidak :
Telusuri pengujian produk yang
dilakukan perusahaan.
6 Apakah pengungkapan pengendalian √ Sudah termasukke
produk termasuk di dalam pengujian dalam pengujian untuk
untuk menentukan kesesuaian dengan menentukan kesesuaian
spesifikasi waktu pelepasan produk dengan spesifikasi
tersebut ke pasar ? waktu pelepasan produk

Jika Ya :
Periksa kecukupan pengendalian dalam
memastikan bahwa produk yang
diserahkan ke pasar mampu memenuhi
spesifikasinya.

Jika Tidak :
Periksa kesesuaian produk dengan
spesifikasinya pada saat diserahkan ke
pasar.
7 Apakah prosedur tertulis tentang √ Semua sudah diatur
pengelolaan stok untuk memastikan oleh bagian quality
bahwa barang yang diproduksi pertama control dan bagian
dijual terlebih dahulu ? packing pada
perusahaan tersebut
Jika Ya :
Periksa kecukupan prosedur tersebut
dan ketaatan penerapannya.

Jika Tidak :
Telusuri praktik pengeluaran barang
yang terjadi di perusahaan

8 Apakah penyimpangan dari kebijakan di 


atas didokumentasikan ? Seluruh prosedur
didokumentasikan
Jika Ya: dengan baik
Periksa kecukupan dokumentasinya
alasan-alasan penerimaan
penyimpangan tersebut.

Jika Tidak:
Telusurilah bagaimana perusahaan
mendapatkan informasi tentang
penyimpangan yang disetujui terhadap
metode pengeluaran produk yang telah
ditetapkan.

Diaudit oleh : Jawaban Catatan : Di-review oleh :


Ya Tidak
(…………………….) 8 0 (……………………...)
Tgl Tgl …………...................
…………………..
Kesimpulan
Penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan operasi untuk
menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif, dan
efisien). Audit ini tidak terbatas hanya pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk
keseluruhan proses produksi dan operasi. Adapun manfaat audit produksi dan operasi adalah
sebagai berikut:

1. Dapat memberikangambaran kepadapihak yang berkepentingan tentang ketaatan dan


kemampuan fungsi produksidan operasi dalam menerapkan kebijakan serta strategi
yang telah ditetapkan.
2. Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan
operasi yang telah dilakukan perusahaan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. •
Dapat menentukan areapermasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan
produksi dan operasi serta tujuanperusahan secara keseluruhan.
3. Dapat menilai keuatan dan kelemahan strategi produksi danoperasi serta kebutuhan
perabaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap pencapaian tujuan
perusahaan.
Lampiran-Lampiran

Gambar 1 : Mesin untuk memproduksi air minum UDAKA


Gambar 2 : Produk-produk dari Perusahaan Air Minum UDAKA

Gambar 3: Foto Bersama Kepala Bagian Di Perusahaan Air Minum Udaka


Gambar 4: Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 5: Bagian Packing

Anda mungkin juga menyukai