Anda di halaman 1dari 17

ABSTRAK

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. MATA PELANGI CHEMINDO

(STUDI KASUS PADA PT MATA PELANGI CHEMINDO TANGERANG)

Oleh:
Caesar Wahyu Mahardika

Dosen Pembimbing:
Nurul Fachriyah , SE.,MSA.,Ak.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas fungsi produksi pada PT. Mata Pelangi
Chemindo Tangerang. Selain itu juga untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses
produksi. Penelitian ini juga memberikan saran dan rekomendasi kepada perusahaan untuk perbaikan masa
mendatang berdasarkan keadaan dan temuan yang ada. Audit manajemen fungsi produksi ini dilaksanakan
dalam beberapa tahapan audit yang terdiri dari survey pendahuluan, review, dan pengujian pengendalian
manajemen dan pengujian terinci. Hasil penelitian ini yaitu, Aktivitas fungsi produksi mulai dari jadwal
induk produksi, perolehan bahan baku, dan perawatan peralatan dan kapasitas produksi secara umum telah
dilaksanakan dengan baik. Secara umum aktivitas fungsi produksi telah efektif. Kelangkaan bahan baku
yang disebabkan oleh situasi pandemi saat ini menjadi kendala dalam pelaksanaan fungsi produksi pada PT
Mata Pelangi Chemindo. Akibat dari kelangkaan bahan baku tersebut, membuat harga bahan baku menjadi
naik dan membuat biaya produksi perusahaan meningkat Oleh karena itu, diperlukan evaluasi dalam
mencari dan memilih pemasok dan mencari alternatif bahan baku agar proses produksi perusahaan tetap
berjalan.

Kata Kunci: Audit Manajemen, Audit Manajemen Fungsi Produksi, Fungsi Produksi, Prosedur Audit.

1
ABSTRACT

THE MANAGEMENT AUDIT OF PRODUCTION FUNCTION OF PT MATA PELANGI


CHEMINDO TANGERANG

(A CASE STUDY ON PT MATA PELANGI CHEMINDO TANGERANG)

By:

Caesar Wahyu Mahardika

Advisor:

Nurul Fachriyah , SE.,MSA.,Ak.

Abstract

This study aims to assess the efficiency and effectiveness of production functions, and determine the
strengths and weaknesses of the production process of PT. Mata Pelangi Chemindo Tangerang. The
findings of the study are anticipated to provide improvement recommendations for the company. This
production function management audit is conducted in several stages of audit: preliminary survey, review,
and detailed management control and testing. The results of this study reveals that (1) the production
function activities including the main schedule of production, acquisition of raw materials, and
maintenance of equipment and production capacity generally have been well conducted, (2) the production
function activities have been effective, and (3) the raw material scarcity due to the pandemic situation has
triggered the escalating material price, thus have posed a major problem for production function
implementation at PT Mata Pelangi Chemindo as the company has to deal with production costs increase,
making finding and selecting suppliers and search for alternative raw materials be of critical consideration
to keep the company's production process running.

Keywords: Management Audit, Management Audit of Production Function, Production Function, Audit
Procedure.

PENDAHULUAN dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk


Modern Auditing saat ini penekanannya mempercepat proses perkembangan manajemen.
lebih pada pemeriksaan internal yang digunakan Dalam hal ini, manajemen perusahaan untuk
untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara meningkatkan dan mengevaluasi kinerja
keseluruhan. Hal ini dilakukan secermat mungkin manajemen perusahaan dalam usahanya untuk
agar area-area kelemahan bisa diidentifikasi, mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu
untuk kemudian ditunjukkan kepada manajemen, melakukan audit manajemen. Audit 2 manajemen

2
adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai yang memiliki standar dan penanganan khusus
efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi dalam pengolahannya. Sehingga perusahaan
dalam prosesnya untuk mencapai tujuan perlu meningkatkan dan menjaga kualitas dan
organisasi yang digunakan untuk mencapai kuantitas produk yang dihasilkan. Maka dari itu,
tujuan yang telah ditetapkan (Bayangkara, diperlukannya audit manajemen terhadap fungsi
2008:2). Manajemen audit digunakan untuk produksi perusahaan untuk menilai apakah proses
memastikan seberapa baik manajemen, baik produksi perusahaan telah berjalan efektif dan
dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar efisien. Penelitian ini juga didukung oleh
maupun efisiensi internalnya. penelitian sebelumnya oleh Khalishah Putri
Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas Hakim dengan judul Audit Operasional Fungsi
pada unit produksi tetapi untuk keseluruhan Produksi Untuk Menilai Efisiensi dan Efektivitas
proses produksi, yang mana melibatkan banyak PT Wijaya Karya Beton Pasuruan (Studi pada PT.
fungsi di dalam operasional perusahaan yang Wijaya Karya Beton Pasuruan) dan penelitian
dipengaruhi maupun mempengaruhi dari oleh Prayogi Pangestu dengan judul Audit
berjalannya fungsi produksi di dalam operasional Operasional Untuk Menilai Efektivitas dan
perusahaan. Untuk mengidentifikasi dan Efisiensi Fungsi Produksi Pada PT. Tonggak
mengetahui kekurangan, kelemahan, dan Ampuh Malang. Dalam kedua penelitian tersebut
tindakan apa yang sebaiknya atau perlu dilakukan membahas bagaimana pentingnya efektivitas dan
atas temuan dari proses produksi yang efisiensi fungsi produksi dan standar kualitas
dilaksanakan. Audit manajemen bertujuan untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
yang masih memerlukan perbaikan, sehingga peneliti mengambil judul ““AUDIT
dengan rekomendasi yang diberikan nantinya MANAJEMEN ATAS FUNGSI PRODUKSI
akan dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai PADA PT. MATA PELANGI CHEMINDO”.
program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.
TELAAH PUSTAKA
PT. Mata Pelangi Chemindo merupakan
Pengertian Audit Manajemen
perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
Audit manajemen (management audit)
industri kimia yang berfokus bidang manufaktur
adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan
dan trading. 4 Yang memproduksi produk di
efektifitas operasi perusahaan (Bayangkara,
antaranya Pigment Pasta, Special Addictive,
2008:2). Dalam konteks audit manajemen,
Silicon dan Polimer. Dalam proses produksinya,
manajemen meliputi seluruh operasi internal
perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi
perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan
permintaan spesifikasi pelanggan dan juga
kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang
persaingan pasar, terutama dalam industri kimia
lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara

3
sistematis untuk mengaudit aktivitas, program- untuk perbaikan terhadap temuan kelemahan atau
program yang diselenggarakan, atau sebagian kekurangan dan peningkatan dalam pengelolaan
dari entitas yang bias diaudit untuk menilai dan perusahaan.
melaporkan apakah sumber daya dan dana telah Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen
digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari Menurut Agoes (2012:63), tujuan dan
program dan aktivitas yang telah direncanakan manfaat audit manajemen, yaitu :
dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan 1) Menilai kinerja dari manajemen dan
aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan berbagai fungsi dalam perusahaan.
perusahaan. 2) Menilai berbagai sumber daya yang
Menurut Allan J. Sayle: “Manajemen dimiliki dan digunakan perusahaan secara
audit adalah pengujian yang Independen atas efisien dan ekonomis.
bukti yang objektif, yang dilakukan oleh 3) Menilai fektivitas perusahaan dalam
para personil yang kompeten”(Allan J. Sayle mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
dalam Amin Widjaya Tunggal, 2000:3). top management.
Menurut Arens dan Loebbecke (2003:12) 4) Memberikan rekomendasi kepada top
: ”Audit manajemen adalah evaluasi management untuk memperbaiki
terhadap seluruh prosedur dan metode kelemahan-kelemahan dalam rangka
organisasi perusahaan, dalam tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
mengevaluasi tingkat efisiensi dan ekonomisasi dari kegiatan operasi
efektivitas perusahaan.” perusahaan.
Menurut Amin Wijaya Tunggal (2000:4) Menurut Bayangkara (2008:3) tujuan audit
: “Operational Auditing adalah suatu proses manajemen adalah untuk mengidentifikasi
yang sistematis dari penilaian efektivitas, kegiatan, program dan aktivitas yang masih
efisiensi, dan ekonomisasi operasi suatu memerlukan perbaikan sehingga dengan
organisasi yang di bawah pengendalian rekomendasi yang diberikan diharapkan dapat
manajemen dan melaporkan kepada orang tercapainya perbaikan atas pengelolaan program
yang tepat hasil penilaian beserta dan aktivitas pada perusahaan tersebut.Maka
rekomendasi untuk perbaikan” audit diarahkan pada berbagai objek audit yang
Dapat disimpulkan bahwa audit manajemen diperkirakan dapat diperbaiki di masa yang akan
adalah audit yang dilakukan dalam rangka datang , selain juga mencegah terjadinya
pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektifitas kerugian.
dari operasi yang dilakukan oleh suatu entitas Ruang Lingkup Audit Manajemen
atau perusahaan, pelaporan hasil dari penilaian
yang dilakukan dan pemberian rekomendasi

4
Menurut Bayangkara (2008:4) ada tiga Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, IBK
Bayangkara (2008:5)
elemen pokok di dalam ruang lingkup audit, yaitu
:
1) Kriteria (Criteria)
Kriteria merupakan standar (pedoman,
norma) bagi setiap individu/kelompok di
dalam perusahaan dalam melakukan
aktivitasnya.
2) Penyebab (Cause)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas)
yang dilakukan oleh setiap
Prinsip Dasar Audit Manajemen
individu/kelompok di dalam perusahaan.
Terdapat tujuh prinsip dasar yang harus
Penyebab dapat bersifat positif,
diperhatikan auditor agar manajemen dapat
program/aktivitas berjalan dengan tingkat
mencapai tujuan dengan baik (Bayangkara,
efesiensi dan efektivitas yang lebih tinggi,
2008:5), sebagai berikut :
atau sebaliknya bersifat negative,
1) Audit dititikberatkan kepada objek audit
program/aktivitas berjalan dengan tingkat
yang berpeluang dapat diperbaiki.
efisensi dan efektivitas yang lebih rendah
2) Prasyarat penilaian terhadap kegiatan
dari standar yang telah ditetapkan.
objek audit.
3) Akibat (Effect)
3) Pengungkapan dalam laporan mengenai
Akibat merupakan perbandingan antara
temua-temuan yang bersifat positif
penyebab dengan kriteria yang
memberikan penilain objektif terhadap
berhubungan dengan penyebab tersebut.
objek yang diaudit.
Akibat negative menunjukkan program
4) Identifikasi individu-individu yang
atau aktivitas berjalan dengan tingkat
beranggungjawab atas kekurangan-
pencapaian yang lebih rendah dari kriteria
kekurangan yang terjadi.
yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif
5) Penentuan tindakan terhadap petugas yang
menunjukkan bahwa program/aktivitas
seharusnya bertanggungjawab.
telah terselenggara secara baik dengan
6) Pelaggaran hokum.
tingkat pencapaian lebih tinggi dari kriteria
7) Penyelidikan atau pencegahan kecurangan.
yang dtetapkan. Hubungan elemen tujuan
Tahap-tahap Audit
audit ini membentuk kerangka kerja audit
Menurut Bayangkara (2008:9) ada
manajemen seperti yang digambarkan:
beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam
Gambar 1

5
audit manajemen, yang secara garis besar sapat rekomendasi yang diberikan pada laporan
dikelompokkan menjadi lima tahap, yaitu : hasil audit.
1) Audit Pendahuluan Untuk mendapatkan
Audit Produksi
informasi latar belakang terhadap objek
Pengertian Audit Produksi
yang akan diaudit. Dari informasi latar
Menurut Bayangkara (2008:177), audit
belakang ini, auditor dapat menentukan
produksi melakukan penilaian secara
beberapa tujuan audit sementara (tentative
komprehensif terhadap keseluruhan fungsi
audit objective).
produksi dan operasi untuk menentukan apakah
2) Review dan Pengujian Pengendalian
fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan
Manajemen Auditor melakukan review
(ekonomis, efektif, dan efisien). Beberapa alasan
dan pengujian terhadap pengendalian
yang mendasari perlunya dilakukan audit
manajemen objek audit, dengan tujuan
produksi, antara lain:
untuk menila efektifitas pengendalian
1) Proses produksi dan operasi harus berjalan
manajemen dalam mendukung tercapainya
sesuai dengan proseduryang telah
tujuan perusahaan.
ditetapkan.
3) Audit Terinci Pada tahap ini, auditor
2) Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus
melakukan pengumpulan bukti yang cukup
ditemukan sehingga segera dapat
dan kompeten untuk mendukung tujuan
diperbaiki.
audit yang telah ditetapkan. Pada tahap ini
3) Konsistensi berjalannya proses harus
juga dilakukan pengembangan temuan
diungkapkan.
untuk mencari keterkaitan antara satu
4) Pendekatan proaktif haras menjadi dasar
temuan dengan temuan yang lain untuk
dalam peningkatan proses.
menguji permasalahn yang berkaitan
5) Berjalannya tindakan korektif harus
dengan tujuan audit.
mendapat dorongan dan dukungan dari
4) Pelaporan Tahap ini bertujuan untuk
berbagai pihak yang terkait.
mengkomunikasikan hasil audit termasuk
Beberapa prinsip umum yang memberikan
rekomendasi yang akan diberikan kepada
panduan terhadap pelaksanaan audit ini, dapat
berbagai pihak yang berkepentingan.
menjadikan pedoman oleh auditor dalam
5) Tindak Lanjut Sebagai tahap akhir audit
menjalankan tugas profesinya. Prinsip- prinsip itu
manajemen, yang bertujuan untuk
antara lain :
mendorong pihak-pihak yang
1) Tujuan utama audit adalah untuk
berkepentingan untuk melaksanakan
menentukan apakah proses produksi dan
tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan
operasi yang berjalan sudah sesuai dengan
criteria yang ditentukan atau tidak.

6
2) Auditor harus secara objektif dan proses secara ekonomis, efektif, dan
sistematis mengumpulkan dan efisiensi.
menganalisis data yang cukup, dan relevan 6) Apakah pemeliharaan dan perbaikan
sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan
perusahaan dalam menerapkan criteria sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
yang ditetapkan. dalam mendukung dihasilkannya produk
3) Auditor harus mengklarifikasi yang sesuai dengan kuantitas, kualitas, dan
ketidaksuaian yang terjadi antara aktivitas waktu yang telah ditetapkan.
produksi dan operasi dengan kebutuhan 7) Apakah setiap bagian yang terlibat dalam
criteria (standart) yang telah ditetapkan proses produksi dan operasi telah
dan membuat rekomendasi untuk melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan
peningkatan. ketentuan serta aturan yang telah
Tujuan Audit Produksi ditetapkan perusahaan.
Tujuan yang ingin dicapai melalui Ruang Lingkup Audit Produksi
pelaksanaan audit ini adalah untuk mengetahui : Secara keseluruhan ruang lingkup audit
1) Apakah produk yang dihasilkan telah memuat :
mencerminkan kebutuhan pelanggan 1) Rencana produksi dan operasi. Suatu
(pasar). rencana induk memuat tentang:
2) Apakah strategi serta rencana produksi dan a) Jadwal induk produksi.
operasi sudah secara cermat Jadwal produksi utama membuat
menghubungkan antara kebutuhan untuk spesifikasi tentang apa yang akan
memuaskan pelanggan dengan dibuat dan kapan akan dibuat sesuai
ketersediaan sumber daya serta fasilitas dengan rencana 18 produksi.
yang dimiliki perusahaan. b) Penilaian atas penggunaankapasitas
3) Apakah strategi, rencana produksi dan produksi.
operasi telah mempertimbangkan Perusahaan harus memiliki
kelemahan-kelemahan internal, ancaman kebijakan dan strategi yang tepat
lingkungan eksternal serta peluang yang berkaitan dengan besaran kapasitas
dimiliki perusahaan. yang harus dimiliki.
4) Apakah proses transformasi telah berjalan c) Tingkat persediaan.
secara efektif dan efisien. Keputusan tentang persediaan
5) Apakah penempatan fasilitas produksi dan bukanlah keputusan yang berdiri
operasi telah mendukung berjalannya sendiri tetapi sangat terkait dengan
keputusan-keputusan lain seperti arus

7
kas (cash flow), jadwal produksi dan
distribusi termasuk komitmen
perusahaan dalam meningkatkan nilai
pelanggan.
d) Perencanaan keseimbangan lintas
produksi.
Keseimbangan lintas produksi
atau disebut juga keseimbangan lini
produksi (production line balancing)
bertujuan untuk memperoleh suatu
arus produksi yang lancer guna
memperoleh optimalisasi penggunaan
fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan
yang tinggi melalui penyeimbangan
e) Produktivitas dan peningkatan nilai
waktu kerja antarstasiun kerja (work
tambah.
station).
Gambar 2 Lean production adalah suatu
Hubungan Berbagai Bagian dalam Perencanaan
Produksi dan Operasi
metode produksi yang ramping, yang
(Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, dikembangkan oleh produsen yang
IBK Bayangkara) (2008:182)
menggunakan focus berulang
dalamrancangan prosesnya mampu
secara signifikan memberikan
keuntungan bagi perusahaan yang
menerapkannya.
f) Pengendalian produksi dan operasi.
Tujuan utama dari pengendalian
produksi dan operasi meliputi tiga hal
penting dalam keunggulan bersaing
perusahaan, meliputi; Maksimumkan
tingkat pelayanan; Minimumkan
investasi pada persediaan; Efisieni
produksi dan operasi.

8
Tujuan Audit Manajemen terhadap Fungsi ketentuan serta aturan yang telah
Produksi Menurut Bayangkara ditetapkan perusahaan.
(2008:178) tujuan yang ingin dicapai melalui Manfaat Audit Manajemen terhadap Fungsi
pelaksanaan audit ini adalah untuk mengetahui: Produksi Audit fungsi produksi dan
1) Apakah produk yang dihasilkan telah operasi dapat membantu manajemen dalam
mencerminkan kebutuhan pelanggan menilai bagaimana fungsi ini berjalan dalam
(pasar). mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara
2) Apakah strategi serta rencana produksi dan keseluruhan. Bayangkara (2008:178) secara rinci
operasi sudah secara cermat memberikan manfaat audit jenis ini sebagai
menghubungkan antara kebutuhan untuk berikut:
memuaskan pelanggan dengan 1) Dapat memberikan gambaran kepada
ketersediaan sumber daya serta fasilitas pihak yang berkepentingan tentang
yang dimiliki perusahaan. ketaatan dan kemampuan fungsi produksi
3) Apakah strategi, rencana produksi dan dan operasi dalam menerapkan kebijakan
operasi telah mempertimbangkan serta strategi yang telah ditetapkan.
kelemahan-kelemahan internal, ancaman 2) Dapat memberikan informasi tentang
lingkungan eksternal serta peluang yang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan
dimiliki perusahaan. operasi yang telah dilakukan perusahaan
4) Apakah proses transformasi telah berjalan serta hambatanhambatan yang dihadapi.
secara efektif dan efisien. 3) Dapat menentukan area permasalahan
5) Apakah penempatan fasilitas produksi dan yang masih dihadapi dalam mencapai
operasi telah mendukung berjalannya tujuan produksi dan operasi serta tujuan
proses secara ekonomis, efektif, dan produksi dan operasi serta tujuan
efisien. perusahaan secara keseluruhan.
6) Apakah pemeliharaan dan perbaikan 4) Dapat menilai kekuatan dan kelemahan
fasilitas produksi dan operasi telah berjalan strategi produksi danoperasi serta
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan kebutuhan perbaikannya dalam
dalam mendukung dihasilkannya produk meningkatkan kontribusi fungsi ini
yang sesuai dengan kuantitas, kualitas, dan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
waktu yang telah ditetapkan.
METODOLOGI PENELITIAN
7) Apakah setiap bagian yang terlibat dalam
Jenis Penelitian
proses produksi dan operasi telah
Penelitian ini menggunakan jenis
melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan
penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Sugiyono
(2012 : 29) penelitian kualitatif deskriptif adalah

9
metode yang berfungsi untuk mendeskriptifkan PEMBAHASAN
atau memberi gambaran terhadap objek yang Sejarah dan Profil Perusahaan
diteliti melalu data atau sampel yang telah PT. MATA PELANGI CHEMINDO
terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan adalah sebuah perusahaan kimia yang bergerak di
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku bidang Manufacturing dan Trading. Pada bidang
umum. Pengambilan sampel sumber data manufacturing, kami menghasilkan produk
dilakukan secara purposive dan snowbaal dan seperti Pigment Pasta, Special Addictive, Silicon
menggunakan teknik pengumpulan data dengan dan Polimer. Pada bidang trading, perusahaan
trianggulasi (gabungan) dengan analisis data menyediakan berbagai macam bahan baku untuk
yang bersifat induktif/kualitatis yang hasilnya berbagai macam industri. Mata Pelangi
lebih menekankan kepada makna daripada Chemicals berkomitmen untuk terus
generalisasi. meningkatkan standar mutu produk yang ramah
Objek penelitian ini adalah salah satu terhadap lingkungan, mengembangkan divisi
perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur Pigment, Non Pigment, dan Trading sebagai
di Indonesia yaitu PT. Mata Pelangi Chemindo Strategic Business Unit yang profitable dan
yang berada di Kota Tangerang, Banten. berkualitas merupakan visi Matapel Chemicals.
Sedangkan, subjek penelitian pada penelitian ini Pada tahun 1982, perusahaan Mandom
yaitu karyawan bagian produksi dan kepala yang bergerak dalam usaha percetakan merubah
bagian produksi PT.Mata Pelangi Chemindo. bidang usahanya menjadi produsen pigmen pasta.
Teknik Analisis Data Produk pertama yang dihasilkan adalah pasta
Menurut Sugiyono (2013:426) dalam unipol dengan menggunakan mesin Tri Roll Mill
penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai atau lebih dikenal dengan mesin Triple Mill. Di
sumber, dengan menggunakan teknik tahun 1985, tepatnya pada 18 Mei 1985,
pengumpulan data yang bermacammacam perusahaan Mandom berganti nama menjadi
(trianggulasi) dan dilakukan secara terus- Mata Pelangi Chemindo dan status perubahan
menerus sampai datanya jenuh. Menurut Miles dari Perusahaan Perseorangan menjadi Perseroan
and Huberman dalam Sugiyono (2013:430), Terbatas.
bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara Pada tahun 1986, PT. Mata Pelangi
interaktif dan berlangsung secara terus menerus Chemindo membangun membangun sebuah
dan aktivitas dalam analisis data tersebut adalah pabrik di daerah Kawasan Industri Daan Mogot
pengumpulan data (data collection), reduksi data untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang
(data reduction), penyajian data (data display), semakin meningkat permintaannya akan barang
dan pengambilan kesimpulan/verifikasi produksi Matapel. Pada tahun tersebut Matapel
(conclusion drawing/verification). mulai menggunakan mesin lain selain mesin

10
Triple Mill untuk memproduksi pigmen pasta konsumen, kemampuan teknis, ketersediaan
yaitu mesin Visco Mil. Inovasi produk SDM, fluktuasi persediaan, kinerja pemasok
selanjutnya di tahun 1987, untuk pertama kalinya dan lain-lain. Pada bagian produksi PT. Mata
PT. Mata Pelangi Chemindo memproduksi Pelangi Chemindo telah melaksanakan
produk Silicone Emulsion. Untuk memperluas proses produksi dan jadwal induk produksi
pemasaran produk dan perdagangan PT. Mata yang sesuai dengan standar yang telah
Pelangi Chemindo membuka cabang di Surabaya ditentukan perusahaan dan menyusun
pada tahun 1993, dan export untuk pertama rancangan anggaran produksi dengan
kalinya ke negara Malaysia pada tahun 1998. menyusun skedul produksi maupun bahan
Pelaksanaan Audit baku.
Tahap Survei Pendahuluan 2. Penilaian atas penggunaan Kapasitas
Penulis melakukan survey pendahuluan Produksi.
pada bagian produksi untuk memberikan Penilaian atas pengunaan kapasitas
informasi yang cukup mengenai keadaan dari produksi adalah bagaimana kebijakan dan
bagian yang akan diaudit. Hal ini dilakukan strategi perusahaan dalam menentukan
dengan melakukan pengamatan terhadap fasilitas kapasitas yang harus dimiliki. Dalam proses
perusahaan, ruangan produksi, bahan baku dan produksi perusahaan menerapkan sistem
peralatan lain yang digunakan dalam proses order. Pengelolaan kebutuhan produksi di
produksi. atas kapasitas, kepala bagian produksi
Hasil Review dan Pengujian Pengendalian mengevaluasi secara rutin dan menyesuaikan
Fungsi Produksi PT. MATA PELANGI dengan kapasitas produksi dan order yang
CHEMINDO diterima. Perusahaan telah memiliki
Penulis pertama-tama mengelompokkan kebijakan praktis yang baik dan kapasitas
ruang lingkup yang ada di dalam fungsi produksi produksi dikendalikan agar dapat memenuhi
yakni Rencana Produksi dan Operasi dan pesanan pelanggan.
Pengendalian dan evaluasi produksi. Ruang 3. Sistem Persediaan
lingkup tersebut dijelaskan sebagai berikut : Pada fungsi tingkat persediaan ini,
Rencana Produksi dan Operasi perusahaan mengidentifikasi untuk apa dan
1. Penilaian Jadwal Induk Produksi berapa besaran persediaan dibentuk. Pada
Jadwal Induk produksi adalah mengenai PT. Mata Pelangi Chemindo, perusahaan
bagaimana perusahaan membuat spesifikasi menggunakan sistem FIFO (fist-in first out)
tentang apa dan kapan yang akan dibuat dalam sistem persediaannya. Perusahaan
sesuai dengan rencana produksi. Rencana memiliki sistem pencatatan secara
produksi ini mencakup permintaan administratif atas penerimaan maupun

11
pengeluaran barang. Adapun prosedur disertai dengan petunjuk atau cara
penerimaan barang adalah setiap menerima mengoperasikan peralatan.
barang, barang yang diterima harus Pengendalian dan Evaluasi Produksi
ditimbang, diukur dan diverifikasi untuk 1. Memaksimalkan tingkat pelayanan
mencocokkan apakah barang yang datang Perusahaan harus menjamin bahwa
tersebut sudah sesuai dengan kartu pesanan pelayanan yang diberikan harus tepat agar
yang telah diterbitkan perusahaan, kemudian memaksimalkan. Hal ini ditandai dengan
apabila telah sesuai dengan pesanan, bahan kualitas produk, harga yang kompetitif,
baku yang diterima disimpan pada tempat penyediaan untuk stok dan penyerahan tepat
yang sudah ditentukan. Perusahaan telah waktu kepada pelanggan, dalam hal ini
memiliki prosedur pengendalian persediaan perusahaan memberikan pelayanan dimana
secara tertulis, produk yang ada diawasi sampai ke tangan
4. Keseimbangan Lintas Produksi. pelanggan. Apabila dalam proses
Pada Indikator keseimbangan lintas pengerjaannya terjadi masalah, peruahaan
produksi bertujuan untuk memperoleh suatu segera melakukan evaluasi dan mengirimkan
arus produksi yang lancar agar mendapatkan perwakilan untuk dapat melihat secara
penggunaan fasilitas yang optimal, tenaga langsung permasalahan yang terjadi.
kerja dan peralatan dengan cara Kemudian oleh pihak perusahaan
penyeimbangan waktu kerja antar bagian. diidentifikasi apakah memang terjadi
Dalam hal ini, perusahaan sudah memiliki kesalahan dalam proses produksi atau
pedoman dan SOP (standard operating kesalahan terjadi pada pihak pelanggan.
procedure) untuk melaksanakan proses Pelayanan ini diharapkan mampu menjamin
produksi, SOP ini disosialisasikan kepada kepuasan pelanggan terhadap produk yang
seluruh pekerja, sehingga para pekerja dihasilkan perusahaan.
memahami tugasnya masing-masing. SOP 2. Meminimalkan investasi pada persediaan
tersebut juga dijelaskan mengenai tahapan- Dalam meminimalkan investasi pada
tahapan dalam produksi. Selain itu, persediaan, perusahaan harus mampu
pemeliharaan fasilitas produksi secara tertulis memandu seluruh aktivitas ke dalam suatu
yang dimuat pada SOP. Adanya proses yang terintegrasi aktivitas ini telah
pemeliharaan yang dilakukan sebelum proses dijalankan dengan baik oleh perusahaan.
produksi dapat meminimalisir kemungkinan Dalam hal ini diwujudkan dengan adanya
mesin mengalami kerusakan. Untuk jadwal yang terintegrasi mengenai proses
memastikan semua peralatan telah digunakan produksi hingga sampai pada tangan
dan difungsikan dengan baik, setiap peralatan pelanggan.

12
Efisiensi Produksi dan Operasi. penggunaan peralatan selama proses
Dalam memperoleh harga yang produksi. Sebelum peralatan digunakan
kompetitif, perusahaan berupaya untuk kembali dilakukan pemeriksaan kondisi alat
meminimumkan biaya yang terjadi dalam proses dan membuat Laporan pemeriksaan Kondisi
produksi dan operasi, adapun secara rinci setiap alat.
pengendalian ini meliputi hal hal berikut: 3. Pengendalian transformasi
1. Pengendalian Pembelian dan Spesifikasi Fungsi transformasi bertujuan untuk
Bahan Baku mengolah input menjadi output sesuai
Perusahaan mewujudkan bentuk dengan standar yang ditetapkan.
pengendalian pembelian dan spesifikan Pengendalian ini memegang peranan penting
bahan baku dengan cara adanya standart dalam proses produksi yang efektif dan
operating procedure yang memandu efisien. Dalam hal ini, perusahaan telah
bagaimana saat melakukan pemesanan memiliki prosedur produksi yang telah
kepada pihak pemasok. Perusahaan juga telah disahkan. Prosedur ini telah dituliskan secara
memiliki peralatan dan prosedur tertulis jelas dan rinci sehingga memudahkan proses
untuk menilai bahan baku yang tiba. produksi. Selain itu, adanya evaluasi dan
Perusahaan memiliki laboratorium khusus pengecekan kesiapan mesin dan fasilitas
untuk menilai kualitas bahan baku. Setelah produksi. Selain itu, perusahaan juga
bahan baku tiba lalu diukur dan dicocokkan melakukan perawatan secara mingguan
dengan surat pemesanan barang, setiap bahan terhadap semua jenis mesin yang ada.
baku disimpan di tempat yang telah Perusahaan memiliki prosedur tertulis yang
ditentukan. Bahan baku yang sudah diterima memandu pengujian barang sebelum diproses
hanya bahan baku yang sudah melewati dan diproduksi. Apabila barang telah lolos uji
proses verifikasi oleh perusahaan. laboratorium atau sudah terverifikasi, kepala
2. Pengendalian peralatan dan fasilitas bagian membuat keterangan bahwa bahan
produksi siap dipakai. Apabila dalam prosesnya terjadi
Peralatan yang digunakan sesuai dengan pengerjaan ulang, perusahaan melakukan
ukuran dan desain yang telah ditentukan. evaluasi dan mencari tahu penyebab
Kinerja alat telah diuji dengan metode diulangnya proses produksi atau penambahan
kalibrasi dan dilakukan perawatan secara bahan baku dalam proses produksi, hal ini
terjadwal.Tingkat kerusakan alat ditekan dilengkapi dengan prosedur tertulis untuk
seminimal mungkin sehingga kerusakan alat mengidentifikasi tahapan pemrosesan
jarang terjadi setiap tahunnya. Setiap alat kembali suatu batch produksi.
memiliki prosedur tertulis mengenai 4. Pengendalian Kualitas

13
Pengendalian kualitas dapat ditandai dievaluasi yang kemudian dibuatkan laporan
dengan dihasilkannya produk yang mampu tertulis mengenai kesiapan barang untuk
memenuhi spesifikasi pelanggan. Dalam hal didistribusikan.
ini perusahaan memiliki kebijakan kualitas Tahap Pemeriksaan Terinci
secara tertulis. Kebijakan kualitas ini Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
disesuaikan dengan produk yang dihasilkan data-data yang berkaitan dengan temuan awal
pabrik dan dapat juga berasal dari permintaan secara lebih spesifik dengan melakukan
pelanggan.Untuk meningkatkan kualitas wawancara dengan pihak produksi, khususnya
tenaga kerja, maka pelatihan tenaga kerja pada bidang yang dirasa terdapat kelemahan.
dilakukan secara terjadwal. Perusahaan telah Data yang didapat kemudian dilakukan analitis
memiliki prosedur tertulis untuk dengan membandingkan antara kriteria dan
penyimpanan produk yang sudah jadi. kondisi yang terjadi di dalam proses produksi.
Produk yang telah jadi terlebih dahulu Berikut fungsi-fungsi produksi yang dilakukan
diperiksa dan diinspeksi sebelum dikirimkan pemeriksaan terinci:
kepada pelanggan. Pengujian ini dilakukan 1. Rencana Induk Produksi
oleh bagian pengendalian mutu yang menguji Kondisi : Jadwal induk produksi pada PT
kelayakan barang jadi. Mata Pelangi Chemindo telah berjalan dan
5. Pengendalian barang jadi dilaksanakan dengan baik. Jadwal produksi
Pengendalian barang jadi merupakan pada seluruh unit bisnis telah terdokumentasi
pengendalian yang dilakukan terhadap baik secara tertulis maupun di dalam sistem
pengelolaan barang setelah selesai di terkomputerisasi (SAP) dan pelaksanaannya
produksi. Pengendalian ini memiliki dua telah memenuhi SOP (Standard Operating
tahapan yakni tahap verifikasi, penanganan Procedure) yangtelah ditetapkan perusahaan.
dan penyimpanan, lalu pengujian dan Dalam sehari perusahaan beroperasi selama
distribusi. Untuk memastikan barang jadi 12 jam sehari yang terbagi dalam 2 shift jam
yang diterima dari proses produksi telah kerja.
ditangani dengan baik, perusahaan telah Kriteria : Berdasarkan rencana induk, jadwal
memiliki suatu prosedur tertulis mengenai produksi ditetapkan sesuai dengan
bagaimana dan siapa yang melakukan permintaan pelanggan, kalkulasi dan
pengecekan terhadap produk jadi. permintaan bahan, yang kemudian dilakukan
Pengecekan ini dilakukan oleh bagian tes lab apakah sudah sesuai spesifikasi dan
pengendalian mutu dengan cara permintaan pelanggan, apabila sudah
membandingkannya dengan spesifikasi yang langsung dilakukan pengemasan.
telah diberikan pelanggan. Produk tersebut

14
Penyebab : Pernyebab terjadinya baku yang telah ditetapkan perusahaan tidak
permasalahan adalah ketersediaan bahan berjalan dengan baik.
baku, pesanan yang mendadak, kerusakan Akibat : Aktivitas perolehan bahan baku
atau gangguan pada peralatan produksi dan tidak berjalan dengan baik disebabkan oleh
juga ketidaksesuaian produksi dengan ketersediaan bahan baku pada pemasok atau
permintaan dan spesifikasi pelanggan. spesifikasi bahan baku yang dibutuhkan. Hal
Akibat : Terjadinya keterlambatan jadwal ini menyebabkan keterlambatan proses
induk produksi dan penundaan atau produksi yang telah ditetapkan sebelumnya,
pemrosesan ulang proses produksi yang telah baik karena ditundanya proses prduksi
direncakana atau ditetapkan sebelumnya. ataupun perlunya dilakukan produksi ulang
2. Aktivitas Perolehan Bahan Baku karena hasil tidak sesuai dengan spesifikasi
Kondisi : Aktivitas perolehan bahan baku yang diinginkan pelanggan.
pada PT Mata Pelangi Chemindo telah 3. Aktivitas Perawatan Peralatan dan Kapasitas
berjalan dengan baik dan efektif. Segala Produksi
ketentuan dan persyaratan terkait dengan Kondisi : Perusahaan memiliki SOP dan
proses aktivitas perolehan bahan baku telah kebijakan tertulis dalam pemeliharaan dan
dijalankan dan terdokumentasi di dalam perawatan setiap peralatan atau mesin yang
sistem maupun dokumetasi secara fisik. digunakan untuk berproduksi. Dalam
Namun, dalam memenuhi target perolehan produksinya, terdapat kapasitas yang
bahan baku yang telah direncanakan, menganggur karena penggunaan mesin
perusahan mengalami permasalahan. dengan bahan baku khusus atau pengolahan
Masalah tersebut dapat disebabkan oleh warna tertentu yang tidak dapat digabungkan
pesanan yang menumpuk, kelangkaan bahan penggunaannya dengan yang lainnya.
baku dari pemasok ataupun naiknya harga Kriteria : Perawatan seluruh peralatan dan
pasar dari bahan baku tersebut. mesin dilakukan secara rutin dan berkala,
Kriteria : Aktivitas perolehan bahan baku yang telah diatur di dalam kebijakan tertulis
dilakukan berdasarkan kriteria dan yang telah dibuat oleh perusahaan.
spesifikasi yang telah ditetapkan perusahaan Penyebab : Aktivitas perawatan dan
dalam memenuhi kebutuhan permintaan pengendalian fasilitas produksi telah
produk pelanggan. dilaksanakan berdasarkan dengan baik dan
Penyebab : Ketersediaan bahan baku pada terjadwal sehingga proses produksi dapat
pemasok, spesifikasi bahan baku yang tidak dilaksanakan dengan baik. Pada proses
sesuai dan perubahan harga pada bahan baku produksi, terdapat kapasitas yang
dapat menghambat aktivitas perolehan bahan menganggur dikarenakan terdapat fasilitas

15
dan peralatan produksi yang peruntukkannya Akibat : Dengan dilakukannya penambahan
dikhususkan untuk spesifikasi khusus bahan atau dilakukannya proses produksi
sehingga tidak dapat digunakan untuk ulang, mengakibatkan tertundanya dan
produksi lainnya. mundurnya jadwal induk produksi.
Akibat : Dengan terdapatnya kebijakan 5. Pengendalian barang jadi
tertulis yang mengatur tentang aktivitas Kondisi : Pengendalian barang jadi telah
perawatan peralatan dan fasilitas produksi, dilakukan dan diatur di dalam prosedur
maka mesin dan peralatan produksi yang tertulis oleh perusahaan, yang di dalamnya
digunakan dalam beroperasi dapat terawat mencakup 2 tahapan yaitu tahap verifikasi,
dengan baik sehingga output yang dihasilkan penanganan, dan penyimpanan serta tahap
dapat terjaga kualitasnya. inspeksi, pengujian dan distribusi. Sehingga
4. Pengendalian Tranformasi dari awal proses pengemasan, pengujian
Kondisi : Dalam proses pengolahan input dan produk dan penyimpanan barang telah
outputnya, perusahaan telah menetapkan dilakukan dengan baik dan terdokumentasi
standar pengendalian transformasi yang sesuai dengan kebijakan yang telah dibuat
diatur di dalam SOP yang ditetapkan oleh perusahaan.
perusahaan. Baik dalam pengujian barang Kriteria : Perusahaan telah membuat
sebelum diproses dan diproduksi, ataupun kebijakan tertulis mengenai proses
setelah menjadi barang jadi. pengendalian barang jadi. Di dalamnya
Kriteria : Pengendalian tranformasi dalam mengatur mengenai dari awal pengemasan,
proses mengolah menjadi input dan output pengujian produk hingga penyimpanan
telah diatur di dalam SOP perusahaan baik produk.
dalam persiapan dan pemenuhan produksi Penyebab : Dengan dilakukannya
maupun dalam pengendalian produksinya. pengendalian barang jadi, barang akan
Penyebab : Dengan dilakukannya uji lab dikemas, diuji kembali apakah sesuai dengan
terhadap bahan input, bahan dalam proses spesifikasi yang diinginkan pelanggan dan
sampai nantinya menjadi barang jadi sebelum nantinya dilepas kepada pelanggan.
sehingga output yang dihasilkan sesuai Akibat : Barang jadi yang telah melalui
dengan standar yang ditetapkan perusahaan proses pengendalian barang jadi akan dapat
dan spesifikasi pelanggan. Apabila mutu terjaga kualitasnya sebelum nantinya dilepas
produk tidak sesuai maka dilakukan dan sampai kepada pelanggan.
penambahan bahan atau melakukan proses Tahap Pelaporan Audit
produksi ulang Setelah dilakukan pemeriksaan terinci
pada fungsi-fungsi produksi, adapun temuan

16
masalah yang ditemukan pada tahap pengujian dalam proses produksi perusahaan dapat
terinci yang telah dilakukan adalah sebagai ditangani dengan baik. Dalam hal ini,
berikut: permasalahan atau kendala yang timbul lebih
kepada faktor eksternal perusahaan, yang sifatnya
di luar kendali perusahaan.

Saran
1) Perusahaan perlu mencari alternative bahan
baku apabila terjadi kelangkaan atau sulitnya
bahan baku di pasaran. Hal ini agar
perusahaan tetap dapat menjalankan proses
produksinya dengan baik dan tetap
memaksimalkan tingkat layanan kepada
pelanggan.
2) Perusahaan dapat melakukan tender kontrak
dengan pemasok agar mendapatkan prioritas
dalam mendapatkan bahan baku produksi.
Hal ini dapat mencegah apabila terdapat
kenaikan harga bahan baku di pasaran,
karena harga bahan baku sudah disepakati di
dalam kontrak antara pemasok dengan
perusahaan.

KESIMPULAN
Peneliti dapat menyimpulkan proses
produksipada PT. Mata Pelangi Chemindo telah
berjalan dengan efektif. Hal ini ditunjukkan
dengan telah berjalan dengan baiknya fungsi-
fungsi produksi perusahaan dan sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Perusahaan pun memiliki SOP yang mengatur
apabila terjadi permasalahan dan bagaimana cara
penyelesaiannya. Sehingga masalah yang timbul

17

Anda mungkin juga menyukai