Anda di halaman 1dari 4

PROBLEM RESEARCH

Ketika mencari problem, kita harus tahu fenomena atas problem tersebut. Missal, problemnya
covid19, nah gejalanya kan da batuk gabisa nyium demam. Gejala ini adalah akibat dr sebuah
problem. Dalam bab 1 harus menjelaskan yang terkait dengan fenomena dulu. Missal lain,
quality control dlm audit, fenomenanya korupsi tidak terdeteksi.

Masalah yang diangkat harus spesifik lebih bagus lagi scr mendalam.
Ketika kita menjelaskan sebuah problem, perlu ada pengetahuan dan teori yang bisa menjelaskan
problem tersebut. Problem itu disebabkan oleh apa? Selanjutnya kita harus punya data untuk
menjawab problem itu. Data ada dua macam, primer dan sekunder.

Harus banyak membaca, banyak referensi, agar peneliti bisa menjawab pertanyaan terkait
problem. Sumber kalo bisa dr jurnal research, bukan buku normative.
Rumusan masalah biasanya dlm bentuk pertanyaan
Konsep bagi hasil rumah makan padang
GEJALA BUKAN MASSALAH. Soalnya gejala belum tentu penyebab dari satu problem aja.
Masalah mengakibatkan sebuah gejala.
Ciri jurnal yang baik:
PNRI, indeks scopus? JAKI, SINTA 2?
DEFINING AND REFINING THE PROBLEM

The Broad Problem Area and Defining The Problem Statement

Sebuah topik penelitian haruslah spesifik dan terfokus. Selain itu penulis juga harus
memilih subjek penelitian yang tepat serta mengatur batasan-batasannya. Masalah sendiri
didefinisikan sebagai situasi dimana terdapat kesenjangan diantara kenyataan dan keadaan ideal
yang diinginkan.

Ketika mencari problem, penulis harus tahu fenomena atas problem tersebut. Gejala
adalah akibat dari sebuah problem. Selain spesifik, akan lebih baik jika penulis juga bisa
merumuskan masalah secara mendalam. Penulis perlu menjelaskan fenomena yang terjadi pada
BAB I.

Pengumpulan Informasi Awal

Informasi yang digunakan dalam penelitian disebut dengan data. Secara umum, data
terbagi menjadi dua jenis: Pertama, data primer yaitu data yang diambil langsung oleh peneliti di
lapangan, tempat terjadinya fenomena, kedua, data sekunder adalah data yang diperoleh melalui
sumber yang ada.

Pengetahuan Umum Tentang Topik

Tinjauan Literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya


publikasi dan non publikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti.
Tinjauan literatur dapat memastikan bahwa tidak ada variabel penting yang ditemukan berulang
yang berpengaruh terhadap suatu masalah yang diabaikan dalam proses perumusan masalah.

Untuk menghasilkan tinjauan literature yang baik, penulis harus banyak membaca.
Banyak referensi akan membantu penulis mencari solusi atas masalah dengan lebih baik. Sumber
yang digunakan lebih baik menggunakan lebih banyak jurnal-jurnal penelitian, thesis, dan
laporan daripada buku normatif.

Literatur dapat memastikan bahwa :

 Variabel penting yang kemungkinan besar memengaruhi situasi masalah tidak


terlewatkan dalam studi.
 Gagasan yang lebih jelas akan muncul
 Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas
 Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat
 Peneliti tidak mengalami resiko “menemukan kembali” yang memboroskan usaha
 Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan penting

Dalam membuat tinjauan literature, ada 3 langkah yang bisa dilakukan:

1. Mengidentifikasi Sumber Relevan


2. Mengumpulkan Informasi Relevan
3. Menulis Tinjauan Literatur

Mendokumentasikan Tinjauan Literatur

Mendokumentasikan reviewliterature bertujuan untuk :

 Meyakinkan pembaca bahwa peneliti paham akan pokok permasalahan dan telah
melakukan tugasnya dengan benar sesuai yang diperlukan untuk membuat penelitian
 Meyakinkan pembaca bahwa kerangka teoritis yang akan disusun telah dilakukan dan
akan semakin memperkuat pondasi dari pengetahuan yang sudah ada.

Menentukan Rumusan Masalah

Definisi Masalah atau pernyataan masalah adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas,
tepat, ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan jawaban atau solusi. Rumusan
masalah ini ditulis dalam bentuk poin-poin pertanyaan. Ada 3 kriteria kunci untuk mengukur
kualitas rumusan masalah: relevan, layak, dan menarik.

Implikasi Manajerial

Manajer kadang menganggap gejala (symptoms) sebagai suatu masalah yang sebenarnya dan
mereka akan menjadi frustasi kalua tidak segera menemukan solusinya. Padahal gejala bukanlah
inti/pokok dari masalah yang sebenarnya.

Suatu gejala tidak hanya mengindikasikan satu masalah tertentu saja. Beberapa masalah bisa jadi
memiliki gejala yang sama. Tentunya masalah-masalah tersebut memiliki solusi yang berbeda.
Di sini lah peran sorang peneliti. Peneliti harus bisa mendefinisikan sebuah fenomena terlebih
dahulu untuk kemudian bisa menentukan gejalanya dan memberikan solusi.

Isu Etis Dalam Tahap Investigasi Awal

Setelah pokok masalah ditetapkan dan rumusan masalah dibuat, peneliti perlu menilai
kemampuan menelitinya. Jika peneliti tidak memiliki kecakapan atau sumber daya untuk
menyelenggarakan proyek, ia harus menghentikan proyeknya.

Anda mungkin juga menyukai