Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL REVIEW

“DETERMINAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DENGAN VARIABEL


PREFERENSI RESIKO DAN VARIABEL KONDISI KEUANGAN SEBAGAI
VARIABEL MODERASI (STUDI PADA WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA MALANG)”

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh norma subjektif, sikap tidak mendukung
penggelapan pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak, terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
dan pengaruh moderasi preferensi risiko terhadap hubungan persepsi atas pelayanan pajak
dnegan kepatuhan wajib pajak serta pengaruh moderasi kondisi keuangan terhadap hubungan
sikap pelayanan pajak dengan wajib pajak. Objek penelitian adalah wajib pajak UMKM Kota
Malang. Penelitian menggunakan model TBP dan TP. Sebanyak 197 sample dari data survey
dianalisis menggankan partial least square. Hasil pengujian menunjukan bahwa norma subjektif
dan sikap tidak mendukung penggelapan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak. Efek moderasi preferensi risiko terbukti meningkatkan hubungan antara sikap tidak
mendukung penggelapan pajak dengan kepatuhan pajak. Implikasi penelitian ini adalah
pemerintah harus lebih memperhatikan lagi kondisi keuangan dari wajib pajak yang memiliki
umkm sehingga meminimalisir terjadinya penggelapan pajak.

Review:
Komponen-komponen abstrak telah dimuat dalam susunan abstrak periset. Latar belakang,
metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, dan kata kunci telah dijelaskan secara jelas dan
ringkas oleh periset.
Latar Belakang
Penerimaan pajak yang berasal dari kontribusi UMKM adalah sebesar 57,9%. Namun, hal ini
tidak sebanding dengan persentase penerimaan pajak dengan jumlah 7%. Kenaikan rasio
kepatuhan di atas 80% belum sesuai dengan target pada Renstra Kemenkeu 2015-2019. Model
penelitian ini adalah gabungan model TBP dan TP. Variabel penelitian sikap tidak terhadap
penggelapan pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak, dan norma subjektif direplikasi dari model
TBP. Sedangkan variable moderasi preferensi risiko direplikasi dari TP dan variabbel moderasi
kondisi keuangan direplikasi dari model penelitan Alabede et al. (2011).
Penelitian ini menambah bukti empiris terhadap variabel-variabel yang diteliti. Hasil penelitian
ini juga diharapkan bermanfaat bagi Direktorat Jendeal Pajak dalam menentukan upaya untuk
meningkatkan kepatuhan pajak di Indonesia.
Review:
Dalam penelitian ini, periset telah mengungkapkan fenomena dan problem yang diangkat.
Fenomena yang melatarbelakangai problem dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat
kesadaran wajib pajak yang menyebabkan problem ketidakpatuhan pajak UMKM.
Periset juga telah menjabarkan berbagai penelitian terdahulu untuk menjelaskan problem yang
diangkat. Selain itu, periset juga mencantumkan data-data yang menjadi bukti atas adanya
problem yang diteliti.
Rumusan masalah disusun sesuai latar belakang yang telah dijabarkan. Namun, salah satu
rumusan masalah yang dinyatakan periset kurang jelas. Pada rumusan masalah nomor 4 frasa
“sikap tidak mendukung” menyebabkan ambiguitas. Pemabaca tidak mengetahui dengan pasti
apakah yang maksud dari “sikap tidak mendukung” itu merujuk pada sikap tidak mendukung
penggelapan pajak.
Periset telah mengemukakan kontribusi penelitian secara teoritis dan praktis. Sebagaimana
penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan pendidikan akademis dan untuk menguji
fenomena yang terjadi dalam praktik pajak.

Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis


Menurut Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsungdan digunakana untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnyakemakmuran rakyat.
Sedangkan wajib pajak menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah orang
pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Kepatuhan pajak didefinisikan sebagai sifat wajib pajak dalam menaati peraturan perpajakan
yang diatur pemerintah melalui hukum yang mengikat.
Dalam penelitian ini, periset menguji pengaruh norma subjektif, sikap terhadap penggelapan
pajak dengan variabel moderasi preferensi resiko, persepsi tentang kualitas pelayanan pajak yang
dimoderasi oleh kondisi keuangan wajib pajak terhadap kepatuhan pajak.
Berdasarkan berbagai penelitian terdahulu, hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah:
H1: Norma subjektif berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
H2: Sikap Tidak Mendukung Penggelapan Pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak.
H3: Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
H4: Preferensi Resiko Meningkatkan Hubungan antara Sikap tidak terhadap Penggelapan Pajak
dengan Kepatuhan Pajak.
H5: Kondisi Keuangan Meningkatkan Hubungan antara Persepsi terhadap Kualitas Pelayanan
Pajak dengan Kepatuhan Pajak
Review:
Dalam tinjauan pustaka ini, periset telah mendefinisikan problem penelitian yang terkait dengan
perpajakan ini berdasarkan definisi normative dan juga aturan undang-undang yang berlaku.
Selain itu, penulis juga mendefinisikan variabel-variabel yang akan diteliti berdasarkan
penelitian-penelitian terdahulu.
Periset telah menggambarkan kerangka penelitian melalui sebuah grafik yang menghubungkan
variabel-variabel independen beserta variabel yang memoderasi dan variabel dependen.
Hipotesis disusun menggunakan teori yang sudah ada, penjelasan logis ,dan hasil penelitian
sebelumnnya.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data primer yang diperoleh
dari hasil survei dengan terjun langsung ke lapangan. Populasi penelitian ini adalah pemilik
UMKM di Kota Malang berdasakan data Dinas Koperasi dan UMKM.
Metode sampling yang digunakan adalah non-probability sampling karena tidak ada informasi
jumlah pasti populasi penelitian. Peneliti meningkatkan jumlah sampel menjadi dua kali lipat
untuk meningkatkan keakuratan hasil penelitian. Peneliti mengambil 40 responden untuk
dijadikan sampel dalam pilot test untuk menguji validitass dan reliabilitas sinstrumen kuesioner.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah norma subjektif, sikap terhadap penggelapan pajak,
persepsi atas kualitas pelayanan pajak, sikap terhadap penggelapan pajak yang dipengaruhi oleh
variabel moderasi preferensi resiko, dan persepsi atas pelayanan pajak yang dipengaruhi oleh
variabel moderasi kondisi keuangan. Sedangkan variabel terikatnya adalah kepatuhan pajak.
Semua variable penelitian diukur menggunakan skala Likert.
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah statistic deskriptif dengan menggunakan metode
patial least square yang dijelaskan melalui outer model dan inner model.
Setelah dilakukan pengujian, hasil uji validitas konvergen menunjukkan beberapa konstruk
dengan indikator kurang dari 0,4 sehingga peneliti haris menghapus indikator tersebut. Setelah
dilakukan penghapusan indikator, semua nilai konstruk dan indikator berada di atas 0,7 dengan
nilai AVE dan communiality di atas 0,5. Sedangkan pada uji validitas diskriminan, seluruh
instrument telah lolos karena niali akar AVE lebih dari korelasi variabel laten dan nilai cross
loading lebih dari 0,7 dalam satu variabel.
Pada uji reliabilitas, seluruh nilai Cronbach’s alpha lebih besar dair 0,6 dan composite reliability
lebih dari 0,7 sehingga dapat dikatakan jika konstruk dalam penelitian ini telah lolos uji
reliabilitas
Review:

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Peneliti menyebarkan 200 kuesioner dan telah mendapatkan kembali seluruh kuesioner yang
disebar, namun terdapat tiga kuesioner yang memiliki jawaban tidak konsisten sehingga tidak
dapat diolah. Berdasarkan tanggapan responden terhadap setiap konstruk penelitian, nilai standar
deviasi tidak melebihi nilai mean, hal ini berarti penyimpangan data pada setiap konstruk rendah.
Uji Outer Model
Dalam uji validitas konvergen, nilai AVE dan communality telah melebihi parameternya sebesar
0,5. Sedangkan pada faktor loading, peneliti menghapus dua indikator yang memiliki nilai di
bawah 0,7. Sehingga, setelah penghapusan dua indikator tersebut, seluruh nilai faktor loading
telah melebihi parameter 0,7.
Sedangkan pada uji validitas diskriminan, seluruh nilai akar AVE telah melebihi nilai korelasi
variabel laten dan nilai cross loading melebihi parameter 0,7
Nilai uji reliabilitas composite reliability dan cronbach’s alpha telah melebihi parameter 0,7.
Dapat disimpulkan bahwa konstruk dan indikator pada penelitian ini reliabel.

Uji Inner Model


Berdasarkan hasil uji inner model menggunakan path coefficient diperoleh bahwa:
H1 : Diterima
H2 : Diterima
H3 : Ditolak
H4 : Diterima
H5 : Ditolak
Sedangkan pada pengujian variabel moderasi, pada uji tahap 1, variabel sikap tidak terhadap
penggelapan pajak adalah signifikan, sementara variabel persepsi atas kualitas pelayanan pajak
adalah tidak signifikan. Sehingga syarat penambahan variabel moderasi hanya bisa dilakukan
terhadap variabel sikap tidak terhadap penggelapan pajak terhadap kepatuhan pajak.
Pada uji tahap 2, preferensi resiko dapat disebut sebagai partial moderation karena nilai t-
statitsctic terpenuhi syaratnya untuk signifikan. Sehingga, dapat disimpulkan jika pengujian
variabel moderasi terpenuhi terkecuali untuk variabel moderasi keuangan.
Diskusi Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis 1
Berdasarkan uji H1, norma subjektif berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
diterima. Hipotesis ini didukung dengan berbagai bukti empiris seperti Ajzen (1991), Theresia et
al. (2015), dan Hai dan See (2011). Penelitian-penelitian terdahulu ini menunjukkan bahwa
wajib pajak yang memeiliki perhatian lebih tinggi terhadap norma subjektif akan lebih patuh
terhadap kewajiban perpajakannya.
Hioptesis 2
Sikap tidak pada penggelapan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
diterima. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Alabede et al. (2011) dan
Trivedi et al. (2005), serta beberapa penelitian terdahulu. Namun peneliti mengakui bahwa
pengaruh positif dari sikap menolak penggelapan pajak terhadap penggelapan pajak masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menguji apakah yang pemilik umkm yang
mendukung sikap penggelapan pajak berpengaruh atau tidak terhadap kepatuhan wajib pajak,
Hipotesis 3
Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ditolak.
Setelah melakukan analisis penyebab ditolaknya hipotesis ini, diketahui jika selama proses
pengumpulan data peneliti menemukan bahwa adanya ketakutan atau kekhawatiran dari wajib
pajak untuk mendapatkan sanksi pajak yang akan membenani keuangan pribadi mereka.
Hipotesis 4
Preferensi Resiko Meningkatkan Hubungan antara Sikap tidak terhadap Penggelapan Pajak
dengan Kepatuhan Pajak diterima. Hasil pengujian ini konsisten dengan penelitian terdahalu
Alabede et al. (2011), Hite dan Mcgill (1992) dan Alm dan Torgler (2006). Sikap wajib pajak
yang menolak kepatuhan pajak pada pemilik UMKM di kota Malang dipengaruhi oleh
bagaimana pemilik UMKM di kota Malang menganalisis resiko yang pernah ditempuh untuk
dijadikan pertimbangan terhadap sikap mendukung penggelapan pajak.
Hipotesis 5
Kondisi Keuangan Meningkatkan Hubungan antara Persepsi terhadap Kualitas Pelayanan Pajak
dengan Kepatuhan Pajak ditolak. Hal ini dapat diidentifikasi secara langsung setelah syarat 1
dalam penambahan efek mdoerasi tidak terpenuhi yakni tidak signifikannya variabel persepsi
atas kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
Kesimpulan

Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa norma subjektif dan sikap terhadap
penggelapan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Sikap terhadap
penggelapan pajak merupakan cerminan daripada perilaku yang dimiliki oleh wajib pajak yang
termasuk dalam responden. Hal ini ditambahkan oleh hasil efek moderasi preferensi risiko.

Persepsi atas Kualitas pelayanan pajak tidak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
Hal ini disebabkan oleh lama berdirinya usaha yang tidak signfikan dengan peningkatan kondisi
keuangan wajib pajak. Efek moderasi kondisi keuangan tidak memenuhi syarat untuk meningkatkan
interaksi karena tidak signifikan.

IMPLIKAS PENELITIAN

Penlitian ini memiliki implikasi dalam mendukung TBP melalui variabel norma subjektif dan sikap
tidak terhadap penggelapan pajak, dan juga mendukung TP melalui variabel moderasi preferensi
risiko. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah dalam menyusun rencana dan
strategi mengenai penggelapan pajak.

KTEREBATASAN DAN SARAN

Keterbatasan pada penelitian ini adalah


A. Latar Belakang
Latar belakang permasalahan merupakan gejala (symptom) dari permasalahan yang akan
diteliti. Symptom merupakan tanda – tanda terjadinya permsalahan. Untuk riset yang
bertujuan menyelesaikan permasalahan yang ada, mengidentifikai symptom merupakan
hal yang terpenting dan pertama kali harus dilakukan. Sedangkan problem penelitian
menunjukkan kesenjangan diantara kenyataan dan keadaan ideal yang diinginkan.
Ketika kita menjelaskan sebuah problem, perlu ada pengetahuan dan teori yang bisa
menjelaskan problem tersebut. Problem itu disebabkan oleh apa? Selanjutnya kita harus
punya data untuk menjawab problem itu. Data ada dua macam, primer dan sekunder.
Definisi Masalah atau pernyataan masalah adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas,
tepat, ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan jawban atau solusi.
Salah satu rumusan masalah yang dinyatakan periset kurang jelas. Rumusan
masalah nomor 4 “Apakah Preferensi Resiko meningkatkan hubungan antara sikap
tidak mendukung dengan kepatuhan pajak ?”. Frasa “sikap tidak mendukung”
menyebabkan ambiguitas. Pemabaca tidak mengetahui dengan pasti apakah yang
maksud dari “sikap tidak mendukung” itu merujuk pada sikap tidak mendukung
penggelapan pajak.
Tujuan dari riset adalah apa yang ingin dicapai dengan melakukan penelitiannya. Secara
umum, tujuan dari riset adalah untuk mencapai sasaran dari isu riset.
Periset telah mengembangkan tujuan penelitian berdasarkan isu yang dijabarkan
dalam rumusan masalah.
Riset yang baik harus mempunyai kontribusi atau manfaat kepada pemakai hasil riset.
Periset telah mengemukakan kontribusi penelitian secara teoritis dan praktis.
Sebagaimana penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan pendidikan
akademis, Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis
Tinjauan literatur berasal atau bersumber dari penelitian yang relevan. Tinjauan pustaka
adalah bagian yang menyediakan panduan praktis tentang topik tertentu.
Dalam tinjauan pustaka ini, periset telah mendefinisikan problem penelitian yang
terkait dengan perpajakan ini berdasarkan definisi normative dan juga aturan
undang-undang yang berlaku. Selain itu, penulis juga mendefinisikan variabel-
variabel yang akan diteliti berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu.
Kerangka penelitian adalah konsep pada penelitian yang saling berhubungan, dimana
penggambaran variabel satu dengan lainnya bisa terkoneksi secara detail dan sistematis.
Periset telah menggambarkan kerangka penelitian melalui sebuah grafik yang
menghubungkan variabel-variabel independen beserta variabel yang memoderasi
dan variabel dependen.
Hipotesis (hypothesis) adalah perdiksi tentang fenomena. Dimaksudkan untuk diuji dan
dihubungkan dengan pengujian empiris.
Hipotesis yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut ini.
1. Dikembangkan dengan menggunakan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau
hasil penelitian sebelumnnya. Jika hipotesis merupakan hal yang baru yang belum ada
teorinya, penjelasan logis digunakan untuk membangun hipotesis ini.
2. hipotesis menunjukan maksudnya dengan jelas.
3. Hipotesis dapat diuji. Hipotesis dapat diuji jika tersedia alat analisis untuk
mengujinnya.
4. Hipotesis ini lebih baik dari hipotesis kompetisinya jika dapat menjelaskan dan
memprediksi lebih baik.
H1: Norma Subjektif berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
H2: Sikap Tidak Mendukung Penggelapan Pajak berpengaruh positif terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak.
H3: Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak.
H4: Preferensi Resiko Meningkatkan Hubungan antara Sikap tidak terhadap
Penggelapan Pajak dengan Kepatuhan Pajak.
H5: Kondisi Keaungan Meningkatkan Hubungan antara Persepsi terhadap
Kualitas Pelayanan Pajak dengan Kepatuhan Pajak
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
merupakan suatu pendekatan penelitian pada sebuah populasi atau suatu sampel yang
menggunakan instrumen peneltiain denagn analisis data yang bersifat statistik yang
menguji hipotesis atas variabel-variabel penelitian.
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui sumber data primer
berupa metode survei dengan terjun langsung ke lapangan (field Research). Data yang
diperoleh dari metode survei sesuai dengan pendekatan kuantitatif karena survei ini
kemudian dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam
data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numerik.
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian
dari populasi tersebut. Pada penelitian ini, populasi yang peneliti ambil sebagai objek
penelitian adalah pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Malang. Tidak
ada dari instansi pemerintahan yang memiliiki data pasti mengenai jumlah UMKM yang
ada di Kota Malang. Maka peneliti menggunakan data UMKM yang dimiliki oleh Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kota Malang.
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan populasi
itu sendiri. Sampel disebut juga contoh. Peneliti menggunakan teknik Nonprobability
sampling atau prosdeur penyampelan non-probabilitas. Dengan teknik penelitian ini,
sampel yang diambil tidak memiliki kesempatan yang sama bagi setiap unsur yang ada
pada populasi. Teknik ini juga hanya digunakan apabila peneliti tidak mengetahui
informasi jumlah populasinya. Peneliti meningkatkan jumlah sampel menjadi 200 untuk
meningkatkan keakuratan hasil penelitian
Dalam pengumpulan datanya, periset menggunakan metode terjun langsung ke lapangan
atau survei kuisioner (field research) dalam mengumpulkan data sehingga sumberdata
pada penelitian ini diklasifikaskan sebagai data primer. Sebelum peneliti menyusun
kuisioner untuk diberikan kepada jumlah sampel yang menjadi responden dalam
penelitian ini, berikut merupakan langkah peneliti dalam menyusun kuisioner:
1. Menentukan daftar pernyataan sesuai dengan indikator pengukuran yang ada pada
setiap variabel penelitian
2. Melakukan pilot test dengan maksud menguji validitas dan reliabilitas kuisioner serta
menguji seberapa jauh kuisioner mampu dipahami oleh responden.
3. Setelah pilot test dinyatakan valid dan reliable, maka peneliti menyesuaikan dengan
hasil pilot test dan kemudian menyebarkannya kepada responden yang menjadi sampel.

Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah variabel kepatuhan pajak, sementara variabel
bebas terdapat norma subjektif, sikap terhadap penggelapan pajak yang dipengaruhi oleh
variabel moderasi preferensi resiko, dan persepsi atas pelayanan pajak yang dipengaruhi
oleh variabel moderasi kondisi keuangan.
Semua variabel dala penelitian diukur dengan skala Likert yang merupakan skala berupa
ranking dengan urutan yang paling tinggi hingga yang paling rendah. Periset juga telah
mendefinikan setiap variabel berikut dengan indikator-indikatornya.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
D. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai