Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aprilia Dewi Almaulum

Nim : 2010411090
Kelas : Manajemen C
Mata Kuliah : Manajemen SDM Lanjutan
Dosen : bu Jekti Rahayu, SE., M.Si.

Pembahasan :
Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen strategis, dimana
suatu inti mengukurbdan membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa
unit lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal.

Meningkatkan Kinerja Melalui SISDM, mengetahui data seperti biaya per perekrutan adalah
menarik tetapi tidak berguna hingga diubah menjadi informasi. Akan tetapi, menghadirkan
data biaya per perekrutan dengan cara memperlihatkan apakah biaya tersebut mempunyai tren
naik atau turun dan bagaimana biaya tersebut dibandingkan dengan biaya pesaing, akan
memberikan informasi yang benar-benar dapat digunakan untuk mengambil keputusan.
SDM berbasis bukti dan cara bekerja secara ilmiah, Manajemen SDM berbasis bukti berarti
penggunaan data, fakta, analitik, prinsip ilmiah, evaluasi kritis, dan riset kasus yang dievaluasi
secara kritis untuk mendukung proposal, keputusan, praktik, dan kesimpulan manajemen
SDM. Cara bekerja secara ilmiah adalah dengan bekerja secara objektivitas, eksperimentasi,
dan prediksi.
Contohnya yaitu :

Melihat dari beberapa permasalahan yang terjadi oleh Bpk Asmawi pada PT. Ruyung Karya
Mandiri permasalahan bersumber kepada rendahnya gaji karyawan sehingga membuat
karyawan menjadi tidak mempunyai tanggung jawab dan mudah untuk tergoda dengan
penawaran kerja ditempat lain yang menawarkan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi dari
pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Padahal dengan merekrut karyawan baru sebenarnya akan
membuang lebih banyak waktu untuk mengajari dari awal hal-hal mendasar pada perusahaan
yang secara tidak langsung sama saja dengan pemborosan pada materi dan biaya tambahan.
Untuk mengatasi hal ini perusahaan tidak harus selalu menaikkan gaji tapi dapat digantikan
dengan memberikan kebebasan pada karyawan untuk dilibatkan dalam pengambilan
keputusan sehingga mereka merasa memiliki wewenang dan tanggung jawab atas
pekerjaannya. Selain itu, pemberian jaminan kesehatan dan pendidikan bagi yang sudah
memiliki anak juga perlu sebagai bentuk fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.
Selanjutnya, kesalahpahaman dan konflik pada expatriat dan staff asing, dapat dilakukan
dengan menjelaskan mengenai perbedaan budaya, karakteristik, pengharapan, dan etika dari
masing-masing budaya sehingga nantinya dapat meminimalisir konflik yang terjadi untuk
mencapai tujuan dari kedua belah pihak.
Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan cara pemetaan SDM. Perrusahaan melakukan
pemetaan SDM, agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan dan kompetensi
tiap karyawan. Sehingga penggolongan tingkat karyawan dapat dilakukan dengan baik dan
benar. Pemetaan SDM biasanya untuk mengukur kecepatan kerja, ketelitian, ketahanan kerja,
daya analisis, kepribadian, kepemimpinan, minat pekerjaan serta kesesuaian terhadap job
specification dari suatu jabatan. Dalam sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam
mengamati dan menganalisis SDM nya sehingga dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang
benar-benar berkarya dengan baik dan inovatif dalam perusahaan, atau malah individu yang
tidak banyak berkontribusi dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai