PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan maklah ini, yaitu :
1.3.1 Untuk mengetahui tentang stimulasi pemasaran dan persepsi konsumen.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana proses persepsi.
1.3.3 Untuk mengetahui peran ekspektasi pada persepsi.
1.3.4 Untuk mengetahui pengertian semiotis.
1.3.5 Untuk mengetahui pengertian inferensi perseptual.
1.3.6 Untuk mengetahui implikasi pemasaran dari inferensi perseptual.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bau : bau suatu produk menetukan persepsi konsumen terhadap produk
tersebut.
Rasa : rasa akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek.
2. Faktor Struktural, meliputi ukuran iklan, posisi penempatan iklan, warna dan
kontras,yaitu :
Ukuran : ukurn iklan cetak yang lebih besar , lebih memungkinkan untuk
diperhaatikan.
Posisi : akan ada perhatian besar pada iklan dalam 10persen pertama halaman
majalah.
Warna : warna dalam iklan cetak diteliti sebgai factor structural
Kontras : kontras memungkinkan untuk mendapatkan perhatian.
4
pertama kali konsumen akan tertarik, tetapi jika iklan tersebut ditayangkan terus
menerus dan tidak ada perubahan tingkat potongan harga, konsumen sudah
terbiasa dan tidak memperhatikan iklan tersebut.
5. Generelisasi stimulus terjadi jika konsumen melihat dua atau lebih stimulus yang
mempunyai kesamaan (hubungan yang dekat) dan saling mempengaruhi satu
dengan lainnya sehinga dapat disubstitusikan. Proses generalisasi sangat dihindari
pemasar, karna pemasar berusaha mendiferensiasikan mereknya dengan merek
lain. Di pihak lain, pemasar juga mengharapkan generalisasi ketika mereka ingin
memperkenalkan produk baru, dengan harapan laku terjual seperti produk yang
lama. Kebijakan ini dinamakan family branding. Contoh: produsen sirup ABC
memperkenalkan produk baru berupa kecap, sambal, saus, sarden.
8
2.5 Pengertian Inferensi Perseptual
Perseptual adalah kemampuan memahami dan menginterprestasikan informasi
sensori atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna yang diterima oleh panca
indera. Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-
premis yang diketahui atau dianggap benar. Inferensi perseptual adalah tindakan yang
berasal dari pemahaman dan interprestasi informasi yang diterima oleh panca indera dan
dianggap benar.
Implikasi pemasaran dari inferensi perseptual yaitu konsumen cenderung untuk
membentuk citra terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka
yang diperoleh dari stimuli pemasaran dan lingkungan. Sebagaimana para individu
merasakan citra diri sendiri, mereka juga merasakan citra produk dan citra merk. Produk
dan merk mempunyai nilai simbolis bagi individu, yang menilainya atas dasar
konsistensi (kesesuaian) dengan gambaran pribadi mengenai diri sendiri.
Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan
memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Jadi pemasar harus secara
konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen.
10
Sering kita mendengar bahwa suatu organisasi mempunyai citra yang buruk
dan tidak jelas. Mereka berusaha menjawab mengapa citranya buruk dan tidak jelas.
Sering kali jawaban mereka tanpa disertai analisis yang benar dan alasan yang jelas
dibalik buruknya citra. Tentu saja hal ini akan menimbulkan tindakan yang salah.
Image adalah realitas. Oleh karena itu, program pengembangan dan perbaikan citra
harus didasarkan pada realitas. Jika salah (citra tidak sesuai dengan realitas), dan
kinerja kita baik, itu adalah kesalahan kita dalam berkomunikasi. Jika citra itu benar
dan merefleksikan kinerja kita yang jelek, itu berarti kesalahan kita dalam mengelola
organisasi.
Mengapa terlihat ada masalah citra? Ini dikarenakan pada dasarnya ada dua atau
lebih alasan diantaranya :
Organisasi dikenal, tetapi mempunyai citra yang buruk
Organisasi tidak dikenal dengan baik, tetapi mempunyai ciri yang tidak jelas atau
citra didasarkan pada pengalaman yang telah lama berlalu
Jika citra negatif, mungkin salah satunya disebabkan oleh pengalaman buruk
konsumen. Dalam hal demikian, terdapat masalah yang berkenaan dengan kualitas
teknis atau fungsional. Dalam situasi demikian, jika manajemen menggunakan biro
iklan dan menyampaikan pesan seperti perusahaan yaitu berorientasi pelayanan,
kesadaran konsumen, modern, atau apapun isinya, hal itu hanya akan menghasilkan
bencana bagi organisasi.
Citra adalah realitas, oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan
realitas, secara normal realitas akan menang. Komunikasi yang tidak didasarkan
pada realitas hanya akan menciptakan harapan yang lebih tinggi daripada kenyataan
yang dirasakan. Akibatnya, ketidakpuasan akan muncul dan akhirnya konsumen
mempunyai persepsi yang buruk terhadap citra organisasi.
Jika masalah citra ialah problem yang nyata, hanya tindakan nyata pula yang
akan menolong. Masalah nyata yang berkaitan dengan kinerja organisasi, yaitu
kualitas teknis atau fungsional yang sebenarnya menyebabkan masalah citra.
Tindakan internal yang memperbaiki kinerja organisasi dibutuhkan jika citra yang
buruk ingin diperbaiki. Jika citra tidak diketahui, berarti terdapat masalah
komunikasi.
11
Citra akhirnya akan menjadi baik, ketika konsumen mempunyai pengalaman
yang cukup dengan realitas baru. Realitas baru, yaitu bahwa sebenarnya organisasi
bekerja lebih efektif dan mempunyai kinerja yang baik.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Stimuli atau stimulus merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang
dapat mempengaruhi individu, sedangkan persepsi konsumen adalah suatu proses yang
membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-
rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang
dunianya.
Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan
mempengaruhi seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran,
pembauan, perasaan dan sentuhan. Proses seleksi dibagi menjadi tiga fase yaitu seleksi,
pengorganisasian dan interpretasi.
Setiap konsumen pasti mempunyai harapan dalam membuat suatu keputusan
pembelian. Harapan inilah yang mempunyai peran besar sebagai standar perbandingan
dalam mengevaluasi kualitas maupun kepuasan konsumen. Tentunya banyak faktor yang
mempengaruhinya, namun Valerie A. Zeithaml and Mary Jo Bitner mengelompokkan
faktor-faktor tesebut sebagai berikut: (1) Word of mouth, (2) Personal need, (3) Past
experience, dan (4) External communication.
Kompetensi semiotis dan pengetahuan semiotis adalah kebutuhan logis dari
sebuah kompetensi bahasa.
Inferensi perseptual adalah tindakan yang berasal dari pemahaman dan
interprestasi informasi yang diterima oleh panca indera dan dianggap benar.
Konsumen cenderung untuk membentuk citra terhadap merek, toko, dan
perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yang diperoleh dari stimuli pemasaran dan
lingkungan. Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan
memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Sasaran penting dari strategi
pemasaran adalah untuk mempengaruhi persepsi terhadap merek, took, atau perusahaan.
Jadi, pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen. Citra
tersebut tediri dari : citra merek, citra toko, dan citra korporasi.
13
3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini pemakalah buat dengan sesungguhnya, untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Konsumen tentang Persepsi Konsumen. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam memahami secara lebih baik
terhadap persepsi konsumen dalam perilaku konsumen. Pemakalah menyadari masih
terdapat banyak kekurangan pada makalah ini baik dari segi penulisan makalah,
kelengkapan isi, data yang disajikan, dan lainnya. Kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan dari para pembaca untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi
kedepannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://mialestarisholihat.wordpress.com/2011/07/04/persepsi-dalam-perilaku-
konsumen/ diunduh tanggal 20 Maret 2020
https://books.google.co.id/books?
id=HdxDDwAAQBAJ&pg=PA110&lpg=PA110&dq=implikasi+pemasaran+inferensi+perse
ptual&source=bl&ots=PlQjyd1NLT&sig=ACfU3U1le4JyhaFddbOgPkXsTx7wZYsbhA&hl=
en&sa=X&ved=2ahUKEwiTq8ORvaroAhXl7XMBHU8aAMcQ6AEwBnoECAsQAQ,
diunduh tanggal 21 Maret 2020
https://www.slideshare.net/dwie_radet/persepsi-
konsumen#13837836969351&hideSpinner, diunduh tanggal 21 Maret 2020
15