Anda di halaman 1dari 16

PENGOLAHAN

INFORMASI DAN
PRESEPSI KONSUMEN
Kelompok 1 :
SATRIA CATUR YOANDA
NPM 17-106
RABIAH AL ADAWADIYAH
NPM 21-017
Pengolahan Informasi dan Presepsi
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu
pancaindra konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus bisa
berbentuk produk, nama merek, kemasan, illan, dan nama produsen.
Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengutip pendapat William
McGuire menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan informasi :
1. Pemaparan (exposure) : pemaparan stimulus yang menyebabkan
konsumen menyadari stimulus tersebut melalui pancaindranya.
2. Perhatian (Attention): kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen
terhadap stimulus yang masuk
3. Pemahaman (comprehension) : interpretasi terhadap makna stimulus
4. Penerimaan (acceptance) : dampak persuasif stimulus kepada konsumen
5. Retensi (retention) : pengalihan makna stimulus dan persuasi ke ingatan
jangka panjang (long term memory)
• Mowen (1998) menyebut bahwa setiap pemaparan, perhatian, dan
pemahaman sebagai presepsi. Presepsi ini bersama keterlibatan konsumen
(level of consumer involvement) dan memori akan mempengaruhi pengolahan
informasi. Selanjutnya, ia mendefinisikan presepsi sebagai “pereception os the
process throught which individuals are exposed to information, attend to that
information, and comprehend it.”

• Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan sebagai “ preception is defined


as the process by which an individual selects, organize, and interprets stimuli
into a meaningful and coherent pitcure of the world.”
PEMAPARAN
Tahap pertama dari proses pengolahan informasi
adalah pemaparan. Pemaparan merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pemasar untuk menyampaikan stimulus


kepada konsumen. Stimulus ini dapat berupa iklan,
kemasan, merek, dan hadiah.

• Sensasi
Sensasi adalah respon langsung dan cepat dari
pancaindera terhadap stimulus yang datang. Pancaindera
konsumen atau senspry organs berfungsi untuk melihat,
mendengar, membaui, merasakan dan mencicipi. Seorang
konsumen akan memiliki tingkat sensasi yang berbeda-
beda.
AMBANG ABSOLUT (THE Absolute Thershold)
Sensasi dipengaruhi oleh ambang absolut (the absolute threshold) dan
perbedaan ambang (differential threshold). Ambang absolut adalah jumlah
minimum intensitas atau energi stimulus yang diperlukan oleh seorang konsumen
agar ia merasakan sensasi. Konsumen yang terus menerus menerima stimulus
sama dalam intensitas maupun jenisnya, mungkin awalnya akan menarik
perhatiannya. Selanjutnya, konsumen akan merasakan adaptasi ini menjadi
perhatian para pemasar dan pengiklan, karena akan berakibat tidak efektifnya
komunikasi yang disampaikan kepada konsumen.

Ambang Berbeda (The Differential Threshold)


Faktor kedua yang mempengaruhi sensasi adalah ambang berbeda. Batas
perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip
disebut sebagai ambang berbeda (Schiffman dan Kanuk, 2010).
PERHATIAN

Tahap kedua dari proses pengolahan informasi adalah perhatian.


Pada tahap pertama, produsen memaparkan stimulus kepada konsumen.
Tidak semua stimulus yang dipaparkan dan diterima konsumen akan
memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus tersebut.
Hal ini terjadi karena konsumen memiliki keterbatasan sumber daya
kognitif untuk mengolah sumber informasi mana yang akan
diperhatikannya dan akan diproses lebih lanjut. Terdapat dua faktor utama
yang mempengaruhi preceptual selection atau perhatian konsumen
Faktor Pribadi

Faktor pribadi adalah karakteristik konsumen yang muncul dari dalam


diri konsumen. Faktor ini ada di luar jangkauan pemasar. Tang pertama
adalah motivasi dan kebutuhan konsumen. Konsumen merasa lapar tentu
akan sangat cepat memperhatikan stimulus yang berkaitan dengan makanan,
misalnya aroma makanan dan restoram yang dijumpainya.

Faktor lainnya adalah harapan konsumen yang di pengaruhi oleh


pengalaman masa lalunya. Konsumen biasanya melihat apa yang mereka
harapkan untuk dilihat, dan apa yang mereka harapkan untuk dilihat
biasanya berdasarkan kepada pengalaman harapannya, dan yang telah
terbiasa dilihatnya (familiar).
Faktor Stimulus

Kelompok kedua yang mempengaruhi perhatian


adalah karakteristik stimulus. Faktor ini bisa dikontrol dan
dimanipulasi oleh pemasar dan pengiklan, dengan tujuan
utamanya untuk menarik perhatian konsumen. Para pemasar
harus keratif dalam berkomunikasi dengan konsumen, agar
apa yang disampaikan memperoleh perhatian yang serius
dari konsumen
Beberapa hal yang harus diperhatikan
• Ukuran (size)
• Warna (color)
• Intensitas
• Kontras (contrast)
• Posisi (position)
• Petunjuk (directionality)
• Gerakan
• Kebauran (novelty)
• Isolasi
• Stimulus yang disengaja
• Pemberi pesan yang menarik
• Perubahan gambar yang cepat
Pemahaman
Tahap ketiga dari proses pengolahan informasi yaitu
pemahaman. Pemahaman adalah usaha konsumen untuk
mengartikan atau menginterpretasikan stimulus. Engel, Blackwell,
dan Miniard (1995) menyebut tahap ini sebagai tahap memberikan
makna kepada stimulus. Pada tahap ketiga, konsumen melakukan
“preceptual organization”. Stimulus yang diterima konsumen
berjumlah puluhan bahkan ratusan, stimulus tersebut tidak
diperlakukan sebagai hal yang terpisah satu sama lainnya.

Ada tiga prinsip perceptual organization : figure and ground,


grouping, and closure.
1. Gambar dan latar belakang ( Figure and ground)
Gambar adalah objek atau stimulus yang ditempatkan dalam suatu
latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan nama objek yang
harus diperhatikan dan mana latar belakangnya. Orang biasanya
mengorganisasikan presepsi mereka kedalam hubungan antara objek
dan latar belakangnya
2. Pengelompokan (Grouping)
Biasanya orang akan lebih mudah mengingat informasi dalam
bentuk kelompok atau berkaitan dengan suatu hal dibandingkan
informasi yang terpisah-pisah.
3. Closure
Konsumen akan berusaha memahami suatu objek dalam arti yang
utuh, walaupun ada bagian dari objek tersebut yang hilang atau tidak
lengkap.
Penerimaan
Tahap keempat dari pengolahan informasi adalah
penerimaan. Seperti telah dikemukakan sebelumnya
bahwa tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman
merupakan presepsi konsumen. Presepsi konsumen
tersebut merupakan output dari penerimaan konsumen
terhadap stimulus. Dalam konteks pemasaran, presepsi
merek, presepsi pelayanan, harga dll.
Retensi
Tahap kelima dari proses pengolahan informasi adalah retensi, yaitu
proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang. Informasi yang
disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterimanya.
Selanjutnya, apa yang tersimpan didalam memori konsumen akan
mempengaruhi presepsinya terhadap stimulus yang baru. Memori terdiri atas
tiga sistem penyimpanan:

a. Sensory memory: Tempat penyimpanan informasi sementara, Misalnya


saat sekilas melihat restoran dijalan, atau mencium aroma parfume.

b. Short term memory :Tempat penyimpanan informasi untuk waktu yang


terbatas dan memiliki kapasitas terbatas.

c. Long term memory ; Tempat penyimpanan informasi dalam jangka


waktu yang lama dan memiliki kapasitas yang tidak terbatas
• Rehearsal
Rehearsal adalah kegiatan mental konsumen untuk mengingat-ingat
informasi yang diterimanya dan menghubungkannya dengan informasi
lainnya yang sudah tersimpan dimemorinya.

• Enconding
Enconding adalah proses untuk menyeleksi sebuah kata atau ambar
untuk menyatakan suatu presepsi terhadap objek. Misalnya McDonald
menggunakan simbol M untuk membantu konsumennya bisa meng-encode
merek McDonald.
Mengingat Kembali (Retrieval)

Setelah konsumen menyimpan informasi di dalam long term


memory, maka suatu saat ia akan memanggil kembali atau
mengingat informasi tersebut untuk dipakai sebagai
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Cara yang paling
efektif untuk dilakukan adalah dengan menayangkan iklan.
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai