Anda di halaman 1dari 7

Nama Mahasiswa : Frances Erixon Malau

NIM : 041462787
Kode/ Nama Mata Kuliah : EKMA 4567 / Perilaku Konsumen
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : 54/ Manajemen - S1
UPBJJ-UT : 77 – Denpasar

Ajakan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi


mobilitas, menjadi protokol kesehatan di masa pandemi ini. Jelaskan dengan
menggunakan model Engel, Blackwell, Miniard (1995) tahapan pengolahan informasi yang dialami
masyarakat hingga masyarakat mengadopsi protokol kesehatan tersebut secara luas dan
konsisten!

Jawab : TAHAP PENGOLAHAN INFORMASI


1. Pemaparan (exposure) Konsumen menyadari stimulus melalui pancaindera : Iklan di media masa
mengenai covid 19, cara penanganan dan pencegahan.

2. Perhatian (attention) Kapasitas pengolahan stimulus yang masuk : Menyediakan masker,


menyediakan tempat pencucian tangan di tempat umum ataupun memasuki Gedung – Gedung.

3. Pemahaman (comprehension) Interpretasi makna stimulus : Rakyat dijelaskan cara pencegahan,


menggunakan masker dan menjalankan 3M.

4. Penerimaan (acceptance) Dampak persuasif stimulus terhadap konsumen : masyarakat mulai


menyadari pentingnya pencegahan selama pandemic.

5. Retensi (retention) Pengalihan makna stimulus dan persuasi (long-term memory) : Masyarakat mulai
terbiasa memakai masker keluar dan menjadis ebuah kebutuhan, menjaga jarak di tempat umum.

1. a Jelaskan pengertian pemaparan dalam model pengolahan informasi


konsumen! (2)

Jawab: Kegiatan pemasaran untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. Stimulus ini akan dirasakan
oleh satu atau lebih pancaindera konsumen.
 STIMULI Input yang berasal dari pemasar disampaikan melalui berbagai media seperti toko, iklan luar
ruang, tv, radio, majalah, surat kabar dll
 SENSASI Respon langsung, cepat dari pancaindera terhadap stimulus yang datang (iklan, kemasan,
merek)
b. Stimulus apa saja yang diterima masyarakat sehingga masyarakat
merasa perlu untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut? Jelaskan jawaban
Anda! (12)

Jawab :

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyusun beberapa kebijakan prioritas dalam mendukung percepatan
pemulihan ekonomi makro nasional. Salah satunya dengan memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit
hingga Maret 2022 dan restrukturisais pembiayaan hingga April 2022.

Langkah itu untuk meringankan beban debitur yang belum pulih dari dampak pandemi Covid-19, sekaligus
menjaga kinerja dan stabilitas sektor keuangan.

"OJK terus memonitoring pelaksanaan kebijakan restrukturisasi dan akan dilanjutkan hingga Maret 2022 untuk
Perbankan dan April 2022 untuk Perusahaan Pembiayaan dengan melihat beberapa hal yang perlu diperhatikan,"
kata Wimboh dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara daring beberapa waktu
lalu.

Selain itu, kebijakan lain yang akan dilakukan OJK ialah mempermudah dan mempercepat akses

2. Insentif Pajak

pembiayaan bagi pelaku usaha khususnya UMKM.

Pemerintah memberikan beberapa insentif pajak selama satu tahun pandemi. Ada enam insentif pajak yang pada
awal bulan lalu diperpanjang hingga 30 Juni 2021,

3. Diskon Tagihan Listrik

Pemerintah juga memberikan stimulus Tarif Tenaga Listrik (TTL) sosial, bisnis, dan industri dengan daya
dimulai dari 1.300 VA ke atas.

Sementara apabila pemakaian pelanggan di bawah kWh minimum, maka pelanggan cukup membayar sesuai
pemakaian kWh. Stimulus ini berlaku sejak rekening Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan
Desember Tahun 2020.

Selain itu, stimulus ini juga diberikan bagi pelanggan Sosial daya 220 VA sd 900 VA, Pelanggan Bisnis dan
Industri daya 900 VA berupa pengurangan biaya beban listrik.

Pemerintah kemudian memperpanjang pemberian stimulus ketenagalistrikan berupa diskon tarif tenaga listrik,
serta pembebasan ketentuan rekening minimum dan biaya beban atau adonemen hingga Maret 2021.

4. Diskon Pajak Mobil dan Stimulus KPR

Menjelang satu tahun pandemi, pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi pajak baru. Bentuknya, penurunan
tarif Pajak Penjualan Nilai Barang Mewah (PPnBM) hingga nol persen.
Insentif PPnBM diberlakukan mulai 1 Maret 2021. Skenarionya, PPnBM 0 persen untuk Maret hingga Mei,
PPnBM 50 persen pada Juni hingga Agustus, dan 25 persen untuk September hingga November.

Stimulus baru lain yang diberikan menjelang satu tahun pandemi adalah Bank Indonesia melonggarkan ketentuan
loan to value kredit dan pembiayaan properti 100 persen. Melalui pelonggaran ini, maka uang muka atau down
payment (DP) 0 persen untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

5. Bansos

Staf Ahli PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati
mengatakan, peran bantuan sosial (bansos) dalam melindungi kelompok ekonomi rentan di tengah pandemi
Covid-19 sangat besar.

Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis

c. Berikan contoh sensasi apa saja yang mungkin diterima masyarakat


terkait dengan stimuli yang ada! jelaskan alasan Anda! (13)

Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi
atau dalam bahasa inggrisnya sensation, berasal dari kata latin, sensatus, yang
artinya dianugrahi dengan indra, atau intelek. Secara lebih luas, sensasi dapat
diartika sebagai aspek kedasaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra
kita, seperti temperatur tunggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat. Sebuah
sensasi dipandang sebagai knadungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan
spontan.

Apapun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan
sangat penting. Melalui alat indra, menusia dapat memahami kualitas fisik
lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh
pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa
alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan,
karena rumput juga mengindra cahaya dan humiditas (Lefrancois, 1974, dalam
rakhmat,1994).

Contoh : Masyarakat mengikuti program PSBB atau PPKM dikarenakan kasus Covid
yang melanda gelombang kedua, masyarakat mendengar banyak RS penuh, dan
kelangkaan oksigen sehingga ketakutan muncul dan masyarakat memilih untuk
berada di rumah sampai kasus menurun atau level turun di wilayah masing -masing.
2. a. Jelaskan pengertian perhatian dalam model pengolahan informasi
konsumen! (2)

• Pada tahap pertama, produsen memaparkan stimulus kepada konsumen, tidak semua stimulus yang
dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan
stimulus tersebut.
• Konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yang akan diperhatikan untuk diproses lebih
lanjut. Proses ini disebut perceptual selection
• Produsen harus berupaya merebut perhatian konsumen.

Proses Perhatian :
•  menyiratkan pilihan
•  Kesadaran
•  Intensitas dan ketertarikan
•  Perceptual selection
•  Faktor pribadi dan faktor stimulus

b. Bagaimanan proses perhatian terjadi pada contoh kasus di atas? (15)

Menyediakan masker, menyediakan tempat pencucian tangan di tempat umum ataupun memasuki Gedung –
Gedung.

• Pada tahap pertama, produsen memaparkan stimulus kepada konsumen, tidak semua stimulus yang
dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan
stimulus tersebut. Pada tahap ini pemerintah menjelaska pentingnya pemakaian masker dan
pencegahan covid-19, dengan menjaga jarak , mencuci tangan dan menjauhi kerumunan.
• Konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yang akan diperhatikan untuk diproses lebih
lanjut. Proses ini disebut perceptual selection. Pada tahap ini, masyarakat Sebagian percaya dan tidak
percaya akan covid-19.
• Produsen harus berupaya merebut perhatian konsumen. Pada tahap ini pemerintah harus meyakinkan
bahwa peranan masyarakat sangatlah penting untuk mencegah covid-19. Melalui iklan di media
cetak maupun elektronik.

3. a. Jelaskan pengertian pemahaman!(2)

• Tahap ketiga dari proses pengolahan informasi adalah pemahaman


• Pemahaman adalah usaha konsumen untuk mengartikan atau menginterpretasikan stimulus.
• Konsumen cenderung melakukan pengelompokan stimulus sehingga memandangnya sebagai satu
kesatuan. Inilah yang disebut perceptual organization
b. Bagaimanan proses pemahaman pada kasus di atas terjadi? (15)

Figure and ground ( gambar dan latar belakang) gambar adalah objek atau stimulus yang
ditempatkan dalam suatu latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan mana objek yang harus
diperhatikan dan mana latar belakangnya. Pada tahap ini, masyarakat melihat banyak iklan di media
masa mengenai ajakan untuk memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Grouping (pengelompokan) orang akan lebih muda mengingat informasi dalam bentuk kelompok
atau berkaitan dengan sesuatu hal dibandingkan informasi tersebut terpisah-pisah. Tiga prinsip
grouping adalah kedekatan, kesamaan, dan kesinambungan. Tahap ini, Akan ada pembagian usia,
anak -anak dan orang tua tidak boleh ke tempat umum, sedngkan orang usia muda masih bisa kerja
ataupun ke tempat umum.

Closure konsumen akan berusaha memahami suatu objek dalam arti yang utuh walaupun ada
bagian dari objek tersebut yang hilang/ tidak lengkap. Masyarakat memahami iklan walau
makna nya masih simpang siur.

4. a. Jelaskan pengertian penerimaan!(2)

• Persepsi konsumen terhadap objek atau images (citra) produk


• Persepsi tersebut output penerimaan konsumen terhadap stimulus
• Dalam konteks pemasaran, persepsi konsumen bisa berupa persepsi produk, merek, pelayanan,
harga, kualitas produk, toko dan persepsi terhadap produsen

b. Bagaimana proses penerimaan yang mungkin terjadi pada masyarakat


Indonesia terkait kasus di atas? (15)

Proses penerimaan terjadi masyarakat percaya jenis – jenis masker yang dapat
mencegah penyebaran covid -19, ada masker kain, masker 3 ply, KN95/94. Dan
masyarakat mengikuti pesan pemerintah tersebut. Masyarakat juga memahami
cara mencuci tangan yang benar dan melakukan pembatasan tempat duduk
dengan menyilang tempat duduk di sebelah.

• 5. a. Jelaskan pengertian retensi!(2)

Proses pemindahan informasi ke memori jangka panjang (long-term memory)

• Memori terdiri dari tiga sistem penyimpanan;


• - Sensory memory - Short-term memory - Long-term memory
b. Menurut Anda bagaimana retensi masyarakat pada umumnya
terhadap protokol kesehatan pada masa pandemi ini? Jelaskan jawaban Anda!
(10)

Masyarakat mulai menyadari pentingnya penggunaan masker di tempat umum,


masyarakat mulai memakai masker setiap ke luar rumah. Orang – orang mulai
menjaga jarak dan mencuci tangan setiap masuk ke bangunan/ fasilitas umum.

c. Jika Anda adalah anggota dari tim di suatu pemerintah daerah yang
ditugasi untuk mencegah meluasnya pandemi dengan cara mendorong
masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Langkah apa yang akan Anda
lakukan saat ini? Jelaskan jawaban Anda! (12)

1. Ikuti langkah pencegahan Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, siapa saja, termasuk orang yang sudah
mendapatkan dua suntikkan vaksin sebaiknya terus mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan virus
corona dengan baik.

2. Membatasi lingkaran sosial Mengurangi jumlah orang-orang dalam lingkaran sosial juga baik dilakukan
untuk mencegah risiko penularan virus corona apa pun variannya. Hal ini karena jika gelembung sosial
semakin besar, akan semakin menyulitkan pelacakan jika terjadi kondisi salah satu positif.

3. Batasi belanja secara langsung Di tengah situasi pandemi ini, sebaiknya seseorang mempersingkat waktu
yang dia habiskan untuk berbelanja.

4. Pikirkan kembali pengaturan kerja dan sekolah Ketika tak memungkinkan melakukan pertemuan secara
online dan memerlukan pertemuan secara offline, maka hal yang bisa dilakukan adalah memindahkan
pertemuan kerja di luar ruangan.

5. Perhatikan penggunaan masker yang benar Berdasarkan CDC, masker kain mungkin dapat menawarkan
perlindungan terhadap virus corona. Tapi, hal ini sangat bergantung dari jenis kain, jumlah lapisan kain, dan
seberapa cocok masker tersebut oleh masing-masing orang. Sebisa mungkin gunakan masker yang pas dan
lebih baik lagi jika Anda memakai masker bedah atau masker N95.

6. Sering-sering mencuci tangan CDC terus merekomendasi agar mempraktikan kebersihan yang baik
dengan sering mencuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik.

7. Vaksinasi Braunstein mengatakan vaksin mengkodekan sejumlah protein lonjakan, sehingga adanya
mutasi seharusnya tidak membatasi efektivitas vaksin.

Sumber :
http://wisynu.lecture.ub.ac.id/
https://health.kompas.com/read/

Anda mungkin juga menyukai