Anda di halaman 1dari 3

Ekonomi Mikro

Harga Telur Ayam Ras di Surabaya Naik

25 Jul 2010 13:14:26| Ekonomi | Dibaca 805 kali | Penulis : Ayu Citra
Surabaya - Harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Surabaya, Minggu, naik
Rp1.300,00 perkilogram dibandingkan harga pekan lalu (18/7) seiring meningkatnya permintaan
pasar pada pekan ini. "Kini, harga jual telur ayam ras di pasar ini naik menjadi Rp14.000,00
perkilogram," kata Pedagang Aneka Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar Jagir Baru Surabaya, Rini
Setyo, di Surabaya, Minggu.

Ia menjelaskan, kenaikan harga telur ayam ras juga dipicu kepanikan masyarakat yang
beranggapan harga komoditas tersebut akan naik jelang Ramadhan 1431 H mendatang.
Padahal, selama ini arus distribusi dari sentra komoditas itu ke sejumlah pasar tradisional di
Surabaya lancar."Kalau, harga telur ayam kampung justru bertahan dengan harga pekan lalu
(18/7) Rp1.800,00 per butir," ujarnya.

Di tempat lain, Pedagang Telur Ayam Ras di Pasar Wonokromo Surabaya, Hermin Anggraeni,
membenarkan, saat ini harga jual komoditas tersebut naik menjadi Rp14.000,00 perkilogram
dibandingkan pekan lalu (18/7)antara Rp12.700,00 perkilogram hingga Rp13.000,00
perkilogram.

"Kenaikan harga komoditas tersebut dipengaruhi meningkatnya permintaan konsumen di pasar


tradisional ini," katanya. Di sisi lain, Konsumen Telur Ayam Ras di Pasar Wonokromo Surabaya,
Susanti, merasa, kecewa dengan kenaikan harga telur ayam ras pekan ini menjadi Rp14.000,00
perkilogram. "Padahal, harga jualnya pada pekan lalu Rp12.700,00 perkilogram dan
pemberlakuan harga saat itu sudah mahal bagi saya. Kenapa sekarang harganya naik sebesar
itu," keluhnya.

Ia berharap, harga jualnya saat Ramadhan dan Lebaran 1431 H tidak mengalami peningkatan
menyusul tingginya permintaan konsumen saat itu. Jika harganya kian meninggi ia memprediksi
terjadi penimbunan telur ayam ras oleh masyarakat dan tengkulak.

"Bisa saja pedagang besar sengaja menahan pasokannya saat ini dan dikeluarkan pada H - 7
Ramadhan mendatang sehingga harga jualnya tinggi. Kami harap, pemerintah tak henti
mengawasi pergerakan harga di pasar," katanya.

Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Arifin T. Hariadi,
mengemukakan, sekarang harga jual telur ayam ras di Surabaya naik menjadi Rp14.000,00
perkilogram. Kalau pekan lalu harganya Rp12.700,00 perkilogram sedangkan telur ayam
kampung Rp1.800,00 per butir.

"Kenaikan harganya sungguh di luar dugaan kami mengingat saat ini pasokan telur di Jatim
diperkirakan mencukupi kebutuhan pasar. Untuk itu, kami terus memantau pergerakan harga
jualnya dan segera melakukan pasar murah jika harganya kian tak terjangkau pasar," katanya.

Kenaikan haraga beras di Malang

MALANG– Kenaikan harga beras secara nasional juga merambah Malang, dari data terakhir, dari
minggu ke minggu harga pokok ini terus mengalami kenaikan antara Rp 100 hingga Rp 500 per
kilogram. “Kenaikan ini termasuk cukup tinggi,” ucap Kasi Statistik dan Distribusi Badan pusat
Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini kemarin. Berdasarkan data terakhir BPS Kota
Malang, harga beras kualitas terendah tercatat Rp 5.500 per kilogram atau naik dari sebelumnya
Rp 5.000 per kg. Untuk beras kualitas terbaik tercatat Rp 6.500 per kg atau naik dari harga
sebelumnya, Rp 6.100 per kg.
Erny memprediksi, kenaikan harga beras banyak karena pertanian saat ini masih memasuki
musim tanam. Panen baru akan berlangsung di bulan Maret, sehingga otomatis stok beras di
pasaran sedikit menurun. Selain beras, bahan pangan lain yang mengalami kenaikan adalah
minyak goreng dan daun bawang. Dari survey pasar terakhir harga daun bawang mencapai Rp
21.000 per kilogram.
“Anomali cuaca sedikit banyak memberi pengaruh pada komoditas pertanian dan perkebunan,”
imbuhnya. Terkait Idul Adha, Erny mengatakan gejolak harga untuk komoditas daging baik, sapi,
ayam, maupun kambing belum banyak terlihat. Pasalnya, survey untuk minggu ini baru terlihat
minggu depan.
“Dampaknya belum terlihat, karena survey masih dilakukan minggu depan. Terakhir, harga ayam
Rp 22.000 per kilogram. Kalau untuk harga kambing kita survey bulanan karena fluktuasinya tak
secepat daging ayam,” ujar wanita berjilbab ini.

Ekonomi Makro

Kenaikan Harga Cabai Pacu Inflasi

PALEMBANG - Badan Pusat Statistik Sumsel menyatakan kenaikan harga cabai sebesar 48,74
persen menyumbang angka inflasi tertinggi di Palembang yang saat ini mencapai 0,54 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel), Haslani Haris dihadapan media,
Senin (3/1) menjelaskan secara umum ada tiga komoditi utama yang kenaikan harganya memicu
pertumbuhan inflasi, yakni kenaikan harga cabai, perhiasan emas dan semen.

“Namun dari tiga komoditi itu yang angka penyumbang tertinggi untuk inflasinya adalah
kenaikan harga cabai,” katanya. Dia merinci kenaikan harga cabai sebesar 48,7449 persen
menyumbang inflasi sebesar 0,48 persen. Sedanf untuk emas kenaikan yang mencapai 2,4568
persen menyumbang perolehan inflasi sebesar

0,0928 persen sementara kenaikan harga semen sebesar 10,0671 persen mampu menyumbang
inflasoi hingga 0,06 persen.

“Sisanya adalah kenaikan cabe rawit yang menyumbang inflasi 0,05 persen, rokok kretek
sebesar 0,03 persen dan sisanya adalah kenaikan bumbu masak sebesar 0,03 persen. Dan jika
ditotal angka inflasinya mencapai 0,54 persen,” jelas Haslani. Dikatakan, kenaikan harga cabe
dikarenakan kondisi lingkungan sehingga pasokan cabe menjadi tersendat, ditambah dengan
keadaan cuaca ekstrim yang menyebabkan hasil panen berkurang.

Sementara untuk sumbangan inflasi menurut pengeluaran disumbang oleh kelompok bahan
makanan sebesar 0,28 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang 0,08
persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,08 persen, sandang sebesar 0,09
persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga mencapai 0,01 persen.

Ia menambahkan, dari sisi komoditas yang dilakukan pemantauan sebanyak 360 komoditas di
pasar tradisional kota Palembang dan beberapa toko modern, pihaknya mengatakan terdapat
56 komoditas yang mengalami kenaikan harga dan 27 komoditas yang justru mengalami
penurunan harga, sedangkan sisanya tidak mengalami penurunan harga.

Lebih lanjut menurut Haslani, kondisi Palembang yang mengalami inflasi hampir sama dengan
yang terjadi di 65 kota se-Indonesia, hanya ada satu kota yang justru mengalami deflasi  yaitu di
Sorong dengan persentase -1,30 persen, sedangkan untuk inflasi tertinggi terjadi di Kota
Lhokseumawe dengan persentase sekitar 2,97 persen.

LONDON: Harga emas naik selama 5 hari perdagangan berturut-turut, setelah serangan udara di
Libia kian mendorong permintaan investor atas logam mulia sebagai investasi tak merugi
(investment haven).
Keniakan Harga Emas Terus Berlanjut

Pejabat Amerika Serikat menyebutkan serangan terhadap Libia akan terus terjadi dalam
beberapa hari mendatang. Presiden Yaman mengingatkan adanya risiko negara tersebut
mengarah pada keadaan tragedi perang sipil.

Harga emas menyentuh rekor di level US$1.445 per ounce pada 7 Maret seiring dengan
meledaknya protes rakyat di Mesir dan Tunisia serta dampaknya menyebar di kawasan tersebut.

"Timur Tengah akan mengambil waktu untuk memilah-milah, sehingga harga emas sangat
didukung oleh ketegangan yang sedang berlangsung," kata Matt Zeman, seorang analis pasar di
Kingsview Keuangan di Chicago.

Kontrak emas untuk pengiriman April naik US$1,20, dan berada di level US$1.427,80 per ounce
pada pukul 1:37 di New York Mercantile Exchange. Harga emas telah naik 2,5% selama 5 hari
perdagangan terakhir.

Harga perak untuk pengiriman Mei naik 26,8 sen atau 0,7% menjadi US$36,269 per ounce di
Comex. Harga perak tersebut menjadi level tertinggi sejak Maret 1980, tahun di mana kontrak
berjangka perak mencapai rekor US$50,35.

Kontrak Palladium untuk pengiriman Juni turun US$4,45, atau 0,6% menjadi US$737,85 per
ounce di New York Mercantile Exchange. Platinum berjangka untuk pengiriman April turun
US$5,50, atau 0,3% menjadi US$1.739,40 per ons di Nymex.

Nama : Anastasia Audina Candra

Kelas : X-1 / 05

Anda mungkin juga menyukai