Anda di halaman 1dari 6

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN

10.1 SYARAT-SYARAT PELAPORAN


Informasi yang dilaporakan adalah bagian yang penting dari proses pengelolahan dan
pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak dapat
mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana atau apakah koektif
diperlukan.Meskipun pengamatan secara langsung dan audit yang mendadak kadang
digunakan, informasi yan di laporkan adalah cara paling umum untuk memperoleh informasi.

10.2 BAGAIMANA PERSYARATAN PELAPORAN MEMPENGARUHI PERILAKU


Para psikolog menyadari bahwa orang dapat merespon terhadap ”tuntutan” dari situasi
eksperimental dengan berperilaku secara berbeda dengan apa yang akan mereka lakukan
dalam situasi lain. Manajer dan badan regulasi secara aktif mencoba untuk memberikan
tuntutan kepada mereka untuk berperilaku dnegan cara tertentu. Manajer menggunakan
persyaratan pelaporan untuk menyediaan informasi yag dibutuhkan untuk mengevaluasi
perilaku dan kinerja. Pengirim bisa dengan sengaja melaporkan infomasi palsu, mereka bisa
saja berbohong, informasi yang di laporkan adalah fungsi penting dari audit laporan
keuangan oleh akuntan publik independen.

1. Antisipasi penggunaan informasi


Ketika persyaratan pelaporan dikenakan adalah umum bagi si pengirim untuk paling
tidak berfikir, jika tidak bertnya “ mengapa mereka menginginkan informasi ini ?
bagaimana mereka akan menggunakannya ? ‘ Si pengirim ingin mengetahui apakah si
penerima akan mengambil suatu tindakan yang berkaitan dengan atau memiliki pendapat
mengenai si pengirim karena informasi yang dilaporkan sebagai suatu dasar untuk
evaluasi kinerja dan penilaian lainnya.
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama sama dengan
informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadap
informasi yang dilaporkan.Karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara yang
mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan.
Persyaratan pelaopran kemungkinan besar akan mempengaruhi perilaku pengirim
ketika informasi yang dilaporkan merupakan deskripsi mengenai perilku pengirim atau
sesuatu yang dipengaruhi oleh si pengirim bertanggungjawab.
2. Insentif
Dalam beberapa kasus, seseorang mengetahui bahwa penerima tidak akan senang
dengan informasi tersebut, tetapi tidak ada yang dapat dilakukan mengenai hal
itu.Faktanya kadang orang yang menginginkan informasi tersebut bahkan tidak dapat
memaksakan persyaratan pelaporan dalam kasus mana “ pengirim kemungkinan besar
tidak akan mengirimkan informasi itu.Tetapi ketika penerima paling tidak memiliki
cukup kekuasaan langsung maupun tidak langsung untuk memaksakan persyaratan
pelaporan maka ia juga kemungkinan besar memiliki paling tidak suatu kekuasaan atas
tindakan si pengirim.
Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu yang
penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa si pengirim akan mengubah
perilakunya.Semakin besar potensi yang ada bagi si penerima untuk memberikan
penghargaan atau sanksi kepada si pengirim,semakin hati hati si pengirim akan bertindak
dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat diterima oleh si penerima.
3. Penentuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menentukan apakah persyaratan pelaporan akan
menyebabkan perubahan dalam prilaku pengirim atau tidak. Supaya pelaporan
persyaratan dapat menyebabkan pengirim mengubah prilakunya, ia harus mengetahui
persyaratan pelaporan tersebut sebelum bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya
terjadi setelah pengiriman telah bertindak, maka ia ada peluang untuk mengubah prilaku
masa lalu.
4. Strategi Respon Iteratif
Mengubah suatu perilaku memerlukan biaya yang bias dibilang mahal. Adanya
banyak tuntutan, batasan, dan keinginan bersaing satu sama lain. Perubahan apa pun itu
yang terjadi dalam perilaku melibatkan berbagai dimensi yang menghabiskan banyak
waktu, tenaga, uang dan banyak hal lainnya. Ketika suatu persyaratan pelaporan baru
dikenakan, strategi yang paling murah adalah untuk terus berpeilaku seperti biasa,
melaporkan sejujurnya perilaku tersebut dan menunggu respons penerima. Kemungkinan
pelapor mengubah perilakunya dalam menanggapi persyaratan pelaporan saja bergantung
sebagian pada :
a) Seberapa jelas apa yang diiinginkan oleh penerima untuk tejadi,
b) Seberapa jelas apa informasi yang dilaporakan tersebut akan digunakan oleh si
penerima.
c) Penghargaan atau saksi apa yang dapat diberikan oleh si penerima kepada si
pengirim.
d) Penghargaan atau saksi manakah yang mungkin digunakan oleh si penerima.
e) Seberapa besar perubahan dalam perilaku pada suatu dimensi dapat mempengaruhi
kinerja pada dimensi dimensi penting lainnya.
5. Pegarah Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatan dan
bukannya dampak dari pelaporan informasi karena dampak tersebut timbul dari
kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung kepada informsi yang dilaporkan
kepada siapapun. Tetapi dampak tersebut dipertimbangkan karena dampak tersebut dapat
terjadi respons terhadap persyaratan pelaporan dari luar, meskipun hal tersebut juga dapat
terjadi tanpa adanya persyaratan. Banyak “manajemen waktu“ menggunakan dampak
mengarahkan perhatian untuk menghasilkan perubahan prilaku. Meskipun dampak
menagarahkan perhatian mungkin kurang ampuh dan kurang rentan terhadap prediksi
dibandingkan dengan dampak antisipasi,dampak tersebut dapat mempengaruhi perilaku
dalam beberapa situasi.

10.3 DAMPAK DARI PERSYARATAN PELAPORAN


Komppleksitas dari lingkungan akuntansi adalah penghalang terhadap penilaian
dampak dari persyaratan pelaporan. Terdapat begitu banyak hal yang terjadi pada waktu yang
bersamaan sehingga sulit untuk mengatakan dengan pasti yang manakah yang menyebabkan
perilaku yang di amati. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua bidang
akuntansi yang mana diantaranya:
1. Akuntansi Keuangan
Adanya badan – badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan, seperti SEC,
FASB, GAAP. Beberapa prinsip akuntansi kemudian diterapkan setelah perdebatan
terlebih dahulu mengenai dampak yang ditimbulkan. Beberapa hal kontroversial dari
pernyataan standar akuntansi tersebut merupakan contoh bagaimana prinsip akuntansi
mempengaruhi prilaku.
Sebelum ditetapkan dan diakui sebagai biaya atau dikapitasasi,hal – hal tersebut
terlebih dahulu mengalami proses perdebatan yang melibatkan beberbagai kelompok (
pemerintah, praktisi bisnis, akademisi dan akuntansi praktisi ). Hal tersebut melahirkan
ISAK no 4 yang menginterpretasikan paragraf 32 dari PSAK no 10 mengenai transaksi
dalam mata uang asing.
Prinsip akuntansi yang kontroversial lainnya termasuj perlakuan atas biaya penelitian
dan pengembangan, serta persyaratan pelaporan akuntansi atas inflasi yang
mengharuskan dibuatnya penyesuaian dalam laporan keuangan.
2. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang yang sangat sensitive dalam kaitannya dalam
persyaratan pelaporan. Akuntasi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relatif
masih belum dieksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang
sensitif kaitannya dengan persyaratan pelaporan.
Beberapa persyaratan laporan telah dikenakan tidak hanya kepada pembayar pajak itu
sendiri,tetapi juga pada pihak lain seperti karyawan dengan maksud untuk membuat
hukuman pajak lebih dipatuhi. Pengetahuan bahwa informasi tersebut akan dilaporkan
kepada kantor pajak oleh orang lain diharapkan akan membuat pembayar pajak
kemungkinan kecil akan coba menghindari pajak. Perhaatikan bahwa hukum pajak tidak
berubah, persyaratan pelaporan menurunkan peluang untuk berbuat curang tanpa
mendapatkan hukuman.
3. Akuntansi Sosial
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial terhadap
pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial bagi public, dan
kebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap penerima dari
informasi yang dilaporkan. Karena akuntansi sosial eksternal masih bersifat sukarela,
maka tidak terdapat dampak apapun terhadap persyaratan pelaporan, meskipun masi
terdapat dampak terhadap pelaporan secara sukarela. Karena akuntansi social merupakan
bidang perhatian yang relative baru dan sering kali mengalami konflik ]dengan criteria
kinerja yang sudah lebih mapan, maka terutama sangat penting untuk menggabungkan
persyaratan pelaporan dengan pedoman keperilakuan dan sanksi untuk ketidakpatuhan
yang sangat eksplisit.
4. Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun yang
diinginkannya kepada bawahan. Pos-pos yang dilaporkan secara internal dapat bersifat
keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Akan tetapi, hanya terdapat sedikit
data akuntansi manajemen yabg tersedia bagi public karena data tersebut jarang
dilaporkan diluar organisasi. Sangat sulit juga untuk digeneralisasi karena setiap
organisasi memiliki system akuntansi manajemen, sekelompok persyaratan pelaporan,
dan hubungan organisasional yang unik.
10.4 PENILAIAN DAMPAK TERHADAP PENGIRIM INFORMASI
Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persyaratan pelaporan terhadap
pengirim informasi. Yang paling tersedia adalah pengambilan keputusan deduktif, yang
melibatkan pemikiran secara hati-hati mengenai bagaimana persyaratan pelaporan akan
berinterasksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna membentuk perilaku
manajer. Teknik ini sebaiknya selalu digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan
pelaporan.
Metode lain adalah dengan menanyakan kepada para pelapor mengenai perilaku
mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survey, yang dapat terdiri
atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas
pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas
pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas
gabungan dari keduanya.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan. . Akuntansi Keperilakuan Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai