Anda di halaman 1dari 14

MODAL KOPERASI

Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman

1. Modal sendiri dapat berasal dari:


a. Simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Dana cadangan
d. Hibah

2. Modal pinjaman dapat berasal dari:


a. Anggota
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e. Sumber lain yang sah
Koperasi dapat pula memupuk modal dari modal penyertaan
SIMPANAN POKOK
Sejumlah uang yang sama jumlahnya yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi.

SIMPANAN WAJIB
Jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar anggota
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi

DANA CADANGAN
Sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU untuk memupuk modal
sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

HIBAH
Bantuan/pemberian dalam bentuk barang/dana yang tidak mengikat.
SELISIH HASIL USAHA
CONTOH PEMBAGIAN SHU
ALOKASI Persentase (%)
1. Dana cadangan 40,0
2. Anggota menurut perbandingan jasa transaksinya 25,0
3. Anggota menurut perbandingan simpanan 15,0
4. Dana Pengurus 5,0
5. Dana kesehatan karyawan 5,0
6. Dana pendidikan 5,0
7. Dana sosial 2,5
8. Dana pembangunan daerah kerja 2,5
JUMLAH 100,0
MODAL PINJAMAN
 DARI ANGGOTA
Pinjaman yang diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang
memenuhi syarat

 DARI KOPERASI LAIN/ANGGOTANYA


Pinjaman yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi

 DARI BANK/LEMBAGA KEUANGAN LAIN


Pinjaman yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku

 DARI PENERBITAN OBLIGASI & SURAT HUTANG LAIN


Dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

 DARI SUMBER LAIN YANG SAH


Pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran
secara umum
MODAL PENYERTAAN
Sumber : - pemerintah
- masyarakat

Memperkuat kegiatan usaha koperasi, terutama yang berbentuk


investasi

Pemilik modal ikut menanggung risiko

Pemilik modal tidak mempunyai hak suara dalam rapat


Anggota dan penentuan kebijakan koperasi

Pemilik modal dapat ikut serta dalam pengelolaan dan


pengawasan usaha yang investasinya didukung modal
penyertaan sesuai dengan perjanjian
MODAL (UU no 25 tahun 1992)
Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
(1) Modal sendiri dapat berasal dari:
a.simpanan pokok;
b.simpanan wajib;
c.dana cadangan;
d.hibah;
(2) Modal pinjaman dapat berasal dari:
a.anggota;
b.Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
c.bank dan lembaga keuangan lainnya;
d.penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
e.sumber lain yang sah.
(3) modal penyertaan
SELISIH HASIL USAHA DAN DANA CADANGAN
1. Surplus Hasil Usaha
 Surplus hasil usaha disisihkan terlebih dahulu untuk dana cadangan, sisanya
digunakan untuk:
anggota, sebanding transaksi usaha yang dilakukan
anggota, sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki
pembayaran bonus kepada pengawas, pengurus, karyawan
pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan koperasi dan kewajiban lain
penggunaan lain yang ditetapkan dalam AD.

 Koperasi dilarang membagi kepada anggota, surplus hasil usaha yang berasal dari
transaksi dengan non-anggota

 Surplus hasil usaha yang berasal dari non-anggota digunakan untuk


mengembangkan usaha koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada anggota.
2. Defisit Hasil Usaha

 Dalam hal terdapat defisit hasil usaha, koperasi dapat


menggunakan dana cadangan
 Penggunaan dana cadangan tersebut ditetapkan berdasar Rapat
Anggota
 Dalam hal dana cadangan tidak menutup defisit hasil usaha,
defisit tersebut diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran
pendapatan dan belanja koperasi pada tahun berikutnya.

Dalam hal terdapat defisit hasil usaha pada Koperasi Simpan


Pinjam, anggota wajib menyetor tambahan sertifikat modal
koperasi
3. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari


penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk
memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
Koperasi bila diperlukan.
Dana cadangan dikumpulkan dari penyisihan sebagian SHU
Koperasi harus menyisihkan Surplus hasil Usaha untuk dana
cadangan sehingga menjadi paling sedikit 20% nilai Sertifikat
Modal Koperasi (uu 17 2012)
Dana cadangan yang belum mencapai jumlah dimaksud,
hanya dapat digunakan menutup kerugian koperasi
JENIS-JENIS KREDIT
UNTUK KOPERASI/PENGUSAHA KECIL

1. Kredit Usaha Tani (KUT)


2. Kredit kepada Koperasi (KKOP)
3. Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA)
4. Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggota Tebu Rakyat (KKPA- TRI)
5. KKPA PIR Trans. Kawasan Timur (KKPA- PIR- TRANS- KTI)
6. KKPA Tenaga Kerja Indonesia (KKPA-TKI)
7. KKPA Bagi Hasil
8. Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/Rumah Sangat Sederhana (KPRS/RSS)
9. Kredit Modal Kerja Pengembangan BPR
10. Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro/ Pembiayaan Pengusaha Kecil dan Mikro
(KPKM/PPKM)
11. Kredit Penerapan Teknologi Tepat Guna (KPTTG) Taskin
12. Kredit Modal Kerja Usaha Kecil dan Menengah (KMK-PKM)
13. Kredit Penerapan Teknologi Produk Unggulan Daerah (KPT-PUD)
14. Kredit Taskin KOPPAS
15. KKPA Nelayan
16. KKPA Unggas
17. Kredit Usaha Angkutan
DANA LABA BUMN

BUMN PEMBINA DI PROPINSI LAMPUNG:

1. PT. Nusantara VII 12. PT. PP Berdikari


2. PT. Pos Indonesia 13. PT. Taba
3. PT. Jamsostek 14. PT. Dahana
4. PT. Angkasa Pura 15. PT. Gas Negara
5. PT. Pelindo II 16. PT. BRI
6. PT. Sucofindo 17. PT. Askrindo
7. PT. Jasa Raharja 18. PT. Semen Baturaja
8. PT. Nusantara X 19. PT. Pembangunan Perumahan
9. PT. PLN 20. Perum. Peruri
10. PT. Kimia Farma 21. Perum. Pegadaian
11. PT. Pusri
SYARAT POKOK PEMINJAMAN MODAL (5C)

CAPACITY kemampuan pengurus


CAPITAL modal
CHARACTER watak pengurus
COLLATERAL jaminan
CONDITION situasi ekonomi

Anda mungkin juga menyukai