Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI PEMBUATAN COURT CALENDAR DALAM

PERKARA PERDATA
PADA PENGADILAN NEGERI CILACAP

TUGAS PAPER PADA MAGANG 2


PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON HAKIM (PPC)
TERPADU
ANGKATAN III

Oleh:

HANIFA FERI KURNIA


NIP. 199009032017122002

Calon Hakim Pengadilan Negeri Cilacap

PENGADILAN NEGERI CILACAP KELAS IA


MAHKAMAH AGUNG
2019
IMPLEMENTASI PEMBUATAN COURT CALENDAR DALAM
PERKARA PERDATA
PADA PENGADILAN NEGERI CILACAP

I. PENDAHULUAN
Pengadilan Negeri diberikan kewenangan untuk memeriksa,
memutus dan menyelesaikan perkara perdata dan pidana sebagaimana
dalam ketentuan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum1. Kondisi yang dapat dipahami bersama saat ini bahwa
dalam proses penyelesaian perkara khususnya perkara perdata yakni
proses persidangan perdata terkadang atau bahkan sering berlarut-larut.
Hingga Mahkamah Agung melalui Surat Edaran Mahkamah Agung
Nomor 2 tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat
Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan yang
pada pokoknya telah ditentukan batas waktu penyelesaian perkara perdata
pada tingkat pertama yakni selama 5 (lima) bulan termasuk sampai pada
proses minutasi, diluar dari waktu mediasi2.
Pembatasan waktu penyelesaian perkara dilihat dari persepektif
asas dalam hukum acara perdata bahwa adanya usaha untuk perwujudan
dari asas peradilan sederhana, cepat dan berbiaya ringan. Mahkamah
Agung dalam teknis adminsitrasi perkaranya berusaha untuk mewujudkan
pelayanan proses administrasi perkara yang sederhana tidak berbelit – belit
yakni melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP). Bahwa SIPP
adalah bentuk peralihan administrasi pengadilan yang dilakukan secara
manual ke administrasi berbasis Teknologi Informasi pada seluruh badan
peradilan berdasarkan pada Surat Edaran Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Umum Nomor 3/DJU/HM02.3/6/2014 tentang Administrasi
Pengadilan Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Peradilan Umum.

1 Pasal 50 UU Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum “Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama” .
2 SEMA Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat

Banding pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan poin 1 “Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat
Pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan”.

2
Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin maju begitu
juga pengembangan aplikasi SIPP bagi seluruh badan peradilan.
Mahkamah Agung menghadirkan versi 3.2.-0.5 SIPP dengan
memunculkan fitur / kolom Court Calendar atau rencana jadwal sidang.
Bagi setiap satuan kerja diinstruksikan oleh Mahkamah Agung untuk
memenuhi atau mengisi kelengkapan data dalam SIPP masing-masing
satuan kerja, tak terkecuali bagi satuan kerja pada Pengadilan Negeri
Cilacap.
Munculnya kolom Court Calendar akan terpantau kelengkapan
isiannya pada aplikasi Monitoring Implementasi SIPP, namun
kelengkapan tersebut sama sekali tidak menjadi kriteria dalam penilaian
performa SIPP bagi setiap satuan kerja oleh Mahkamah Agung. Pada
Pengadilan Negeri Cilacap masih terdapatnya kekosongan isian dalam
court calendar untuk perkara perdata atau dengan kata lain belum
dimanfaatkan dengan baik fitur atau kolom court calendar tersebut
kemudian dalam pengiisian teknisnya dilakukan hanya dengan
menyamakan pengisian atau penginputan pada fitur atau kolom jadwal
sidang yang sesungguhnya hal tersebut berbeda terkait dengan tujuan
pengisiannya.
Pengisiaan jadwal sidang adalah untuk pengisiaan terkait dengan
penundaan sidang sesaat setelah setiap sidang selesai. Sedangkan yang
seharusnya dipahami bahwa Court calendar yang diperuntukkan dalam
perkara perdata adalah agar hakim yang memeriksa perkara perata tersebut
dapat mengatur jalannya persidangan dengan memberikan jadwal
persidangan atau target penyelesaian perkara (agar tidak lebih dari 5
bulan) kepada para pihak dengan dibuatkan seperti kesepakatan bagi para
pihak di mana jadwal tersebut haruslah dipatuhi oleh para pihak. Sehingga
penulis berusaha untuk mengangkat pembahasan terkait dengan teknis
pembuatan court calendar pada perkara perdata dengan ditambah
memberikan satu solusi yang sekiranya dapat dengan mudah untuk

3
diterapkan di Pengadilan Negeri Cilacap serta membahas konsekuensi
adanya court calendar dalam perkara perdata.

II. PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian pendahuluan di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas oleh Penulis yaitu:
1. Bagaimanakan teknis pembuatan court calendar di PN Cilacap?
2. Apakah konsekuensi adanya court calendar dalam perkara perdata
bagi para pihak?

III. PEMBAHASAN
1. TEKNIS PEMBUATAN COURT CALENDAR PADA
PENGADILAN NEGERI CILACAP
Penginputan data court calander jangan disamakan dengan
penginputan data pada kolom jadwal sidang pada SIPP. Bahwa
pengisian atau pembuatan court calendar berbeda dengan peniginputan
data jadwal sidang dalam SIPP. Dalam latar belakang telah disebutkan
adanya target penyelesaian perkara perdata tidak melebih dari 5 bulan
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2
tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama
dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan, sekiranya
menurut penulis hal tersebut dijadikan sebagai dasar atau acuan dari
Mahkamah Agung memunculkan adanya kolom court calendar pada
aplikasi SIPP. Court calendar atau rencana jadwal sidang sebagai dasar
target penyelesian perkara perdata yang ditangani oleh Hakim yang
memeriksa perkara tersebut sehingga hal tersebut sangat berbeda dengan
kolom jadwal sidang yang ada dalam SIPP.
Kolom/fitur jadwal sidang dalam SIPP diinput untuk setiap
penundaan sidang dalam perkara tersebut, maka akan muncul tahapan –
tahapan dari perkara tersebut, sedangkan court calendar hanya data
tanggal serta tahapan penyelesaian perkara perdata tersebut sehingga

4
yang muncul adalah seperti formulir yang memuat tanggal sidang
dengan tahapan-tahapannya sampai pada tanggal pembacaan putusan
oleh Majelis Hakim yang diinput pada saat sidang pembacaan gugatan
dan mendapatkan kesepakatan para pihak (jika pihak hadir semua pada
saat itu, dan dapat dimintakan kesepakatan pada agenda sidang
selanjutnya jika belum hadir seluruhnya).
Lihatlah tampilan SIPP untuk kolom jadwal sidang dan court
calendar pada SIPP, dibawah ini:

Gambar : tampilan jadwal sidang dalam SIPP PN Cilacap dalam perkara


perdata Nomor 4/Pdt.G/2019/PN Clp

Menginput / mengisi Jadwal Sidang dilakukan setiap penundaan


sidang dengan melalui aplikasi SIPP: masuk sebagai user / log in akun
Panitera Pengganti  klik “perkara yang ditangani”  klik “detail”
terhadap perkara yang akan diisi penundaan sidangnya  klik
fitur/kolom “Jadwal Sidang”  klik “Edit”  masukkan data mulai
dari jam Pelaksanaan, Agenda, dihadiri oleh, Sidat sidang, Ruangan 
Simpan.

5
Gambar : tampilan Court Calendar dalam SIPP PN Cilacap dalam perkara
perdata Nomor 4/Pdt.G/2019/PN Clp

Membuat court calendar saat awal sidang pembacaan gugatan


melalui aplikasi SIPP: masuk sebagai user / log in akun Panitera
Pengganti  klik “perkara yang ditangani”  klik “detail” terhadap
perkara yang akan dibuatkan court calendar nya  klik fitur / kolom
“court calender”  klik “tambah court calender”  masukan data
rencana jadwal sidang sesuai dengan yang telah disebutkan oleh Hakim
saat persidangan dan disepakati oleh pihak  cetak  court calendar
tercetak dan dapat ditanda tangani oleh para pihak saat sidang nanti 
setelah ditandatangani dapat diunggah E-Dokumen.

Berikut penulis juga memberikan penjabaran tahapan pembuatan court


calendar saat dipersidangan :
1. Hakim dalam proses persidangan pada saat para pihak
(Penggugat dan Tergugat) telah datang menghadap dan
melewati proses mediasi dan dinyatakan gagal, maka Hakim
serta merta sebelum gugatan dibacakan atau beranjak
melanjutkan proses persidangan dibuat suatu aturan dan rencana
jadawal persidangan (court calendar);

6
2. Ketua Majelis pada saat itu menyampaikan kepada para pihak
bahwa rencana jadwal sidang ini dibuat agar persidangan dalam
perkara perdata berjalan secara efektif yang disepakati para
pihak seluruhnya dan apabila para pihak tidak hadir tanpa ada
pemberitahuan, maka sidang tetap dilanjutkan dan dianggap
pihak yang bersangkutan tidak akan menggunakan haknya;
3. Ketua Majelis memerintahkan Panitera Pengganti mencatat
tanggal-tanggal disertai dengan tahapan-tahapannya;
4. Pada sidang selanjutnya Panitera Pengganti telah membawa
formulir rencana jadwal sidang yang telah tercetak dari hasil
penginputan dalam SIPP untuk kemudian ditandantangani oleh
Para Pihak diruang sidang;
5. Atau menjadi solusi terbaru jika diruang sidang telah
disediakannya formulir Rencana Jadwal sidang yang kosong,
maka pada saat itu juga dapat dibuatkan atau diisi langsung
rencana jadwal sidangnya dan ditandatangani oleh para pihak
baik Penggugat, Tergugat / pihak yang hadir pada saat itu,
Ketua Majelis dan Panitera Pengganti, setelah sidang, maka
Panitera Pengganti akan melakukan penginputan data court
calendar pada SIPP dan mengunggah rencana jadwal sidang
yang telah lengkap tandatangan tersebut sebagai e-dokumen nya
segera setelah sidang.

2. KONSEKUENSI ADANYA COURT CALENDAR DALAM


PERKARA PERDATA BAGI PARA PIHAK
Hakim dalam proses persidangan pada saat para pihak
(Penggugat dan Tergugat) telah datang menghadap dan melewati proses
mediasi sebagaimana kewajiban yang disayaratkan oleh Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan dan dinyatakan gagal oleh mediator,
maka Hakim sebelum gugatan dibacakan atau beranjak melanjutkan

7
proses persidangan dibuat suatu aturan dan rencana jadawal persidangan
(court calendar) agar persidangan dalam perkara perdata berjalan secara
efektif yang disepakati oleh Para Pihak3.
Sebagaimana teknis pembuatan court calendar yang telah
dijabarkan pada pembahasan sebelumnya, bahwa court calendar atau
rencana jadwal sidang telah ditetapkan oleh Hakim bersama dengan para
pihak kemudian dicetak dan ditanda tangani oleh Para Pihak. Oleh
Hakim akan diperintahkan kepada Panitera Pengganti selain
mempersiapkan rencana sidang dalam bentuk telah tercetak juga
melakukan pencatatan atau menuangkan kesepakatan dalam Berita
Acara Persidangan dan lampiran rencana jadwal sidang tersebut
terpasang dalam berkas perkara perdata.
Kesepakatan berkenaan dengan rencana jadwal yang telah
ditetapkan oleh Hakim bersama dengan para pihak dalam perkara
perdata tertuang secara tertulis walaupun bukan dalam akta autentik
melainkan menjadi satu kesatuan dalam berkas perkara atau lampiran
dan yang dicatatkan dalam Berita Acara persidangan yang juga
merupakan dokumen penting dalam setiap perkara, sehingga
kesepakatan rencana jadwal persidangan tersebut apabila dikaji dalam
suatu kesepakatan sama seperti mengikatnya suatu kontrak kesepakatan,
bahwa kesepakatan tersebut mengikat bagi para pihak yang bersepakat,
sehingga dengan adanya court calendar atau rencana jadwal sidang
tersebut, maka para pihak memiliki konsekuensi untuk terikat pada
rencana jadwal sidang tersebut.
Mengikatnya kesepakatan bagi para pihak diatur didalam
ketentuan Pasal 1338 Ayat (1) KUHPerdata menyatakan bahwa: “Semua
persetujuan yag dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya” dari ketentuan tersebut tersirat asas kekuatan

3 Dr. Amirul Faqih Amza, SH., MH, Pengadilan Negeri Takalar. 2017. “Court Kalender Sebagai
Implementasi Dari Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Berbiaya Ringan Dalam Perkara Perdata”. http://pn-
takalar.go.id/main/index.php/berita/artikel-hukum/199-court-kalender-sebagai-implementasi-dari-asas-
peradilan-sederhana-cepat-dan-biaya-ringan-dalam-perkara-perdata. Akes tanggal 24 Februari 2019.

8
mengikat atau adegium yang dikenal yakni pacta sunt servanda yang
berarti janji yang mengikat. Asas tersebut haruslah dijalankan dengan
itikad baik, sebagaiman diatur dalam Pasal 1338 Ayat (3) KUHPerdata4
yang menegaskan perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik,
walaupun dalam perjalanan sidangnya nanti tak dapat dipungkiri
diantara pihak ada yang tidak hadir dan tidak menyampaikan alasannya
maka konsekuensinya sidang tetap dilanjutkan sesuai jadwal sidang
yang telah disepakati dan hal ini telah tertuang secara jelas dalam court
calendar atau rencana jadwal sidang dengan pernyataan sebagai berikut
: “Apabila para pihak tidak hadir (tanpa ada pemberitahuan) sidang
dilanjutkan sesuai jadwal sidang tersebut diatas”.
Klausul “Apabila para pihak tidak hadir (tanpa ada
pemberitahuan) sidang dilanjutkan sesuai jadwal sidang tersebut
diatas” yang tertuang dalam kesepakatan rencana jadwal sidang dirasa
menurut penulis masih belum cukup kuat. Bahwa dari klausul tersebut
tersiratnya hanya sekedar ada pemberitahuan saja, maka sidang dapat
ditunda, menurut Penulis klausul tersebut seharusnya diikuti dengan
adanya pertimbangan dari Ketua Majelis yang memeriksa perkara
tersebut apakah dapat diterimanya alasan / pemberitahuan dari pihak
yang akan tidak hadir tersebut atau alasannya tidak dapat diterima,
sehingga sidang tetap dilanjutkan sesuai rencana jadwal sidang? Atau
bagaimana seharusnya penyampaian pemberitahuan tersebut?.
Pelaksanaan kesepakatan harus dilaksanakan dengan itikad baik
sebagaiman telah dijelaskan sebelumnya. Ketua Majelis yang memeriksa
perkara perdata pada saat awal menyusun court calendar harus
menegaskan kepada para Pihak dalam pemeriksaan perkara ini akan
ditentukan jadwal sidangnya sebagai bentuk penegakan aturan
penyelesaian perkara yang dibatasi yakni selama 5 bulan termasuk
minutasi perkara tersebut dan semua pihak wajib untuk mematuhinya.
Menghindari berbagai alasan yang tidak penting dari para pihak yang

4 Pasal 1338 Ayat (3) KUHPerdata “Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”.

9
berkeinginan tidak hadir namun telah bersepakat dalam rencana jadwal
sidang, sudah seharunya Ketua Majelis yang memeriksa perkara tersebut
dapat menilai dengan baik dan bijak sikap dari masing-masing pihak.
Jika salah satu pihak baik dari Penggugat maupun Tergugat diwakili
oleh kuasa hukum tentunya pihak Kuasa Hukum Pengguat atau Tergugat
dapat memberikan kuasa substitusi kepada kuasa hukum lainnya yang
dapat menggantikan posisinya saat bersidangan sehingga tidak ada
alasan jika mereka meminta sidang untuk ditunda/diundur dan
memberitahukan jika tidak dapat hadir pada saat sidang tersebut. Bagi
prinsipal atau salah satu pihak tidak diwakili dengan Kuasa Hukumnya
maka Hakim harus dengan bijak dan baik untuk menilai pemberitahuan
dari pihak prinsipal tersebut apakah dapat diterima atau tidak alasan
ketidakhadiran pihak prinsipal tersebut, dan seharusnya pihak prinsipal
menyampaikan pemberitahuan ketidakhadirannya pada saat di ruang
sidang saat sidang sebelum sidang selanjutnya dimana pihak prinsipal
tersebut berencana tidak akan hadir, maka dengan penyampaian di ruang
sidang dapat dengan seketika itu juga Majelis Hakim akan menilai
permohonan tersebut. Sehingga menurut Penulis dalam formulir rencana
jadwal sidang perlu klausul sebagai berikut “Apabila para pihak tidak
hadir (tanpa ada pemberitahuan yang disampaikan dalam persidangan
dan persetujuan dari Majelis Hakim) sidang dilanjutkan sesuai jadwal
sidang tersebut diatas”.
Pemberitahuan tidak dapat hadir sidang selanjutnya dengan
alasan yang disampaikan saat disidang dan diterima oleh Ketua Majelis
bagi pihak (Penggugat atau Tergugat), maka menyebabkan sidang
selanjutnya akan ditunda dan dengan adanya penundaan tersebut rencana
jadwal sidang yang telah disusun pun akan berubah dengan mengikuti
penundaannya, sedangkan catatan untuk penundaan ditulis pada kolom
bagian keterangan dalam formulir rencana jadwal sidang.

10
Pembahasan diatas sekilas adalah terkait dengan ketidakhadiran
bagi para pihak (Penggugat atau Tergugat) lalu bagaimana dengan para
hakim yang memeriksa perkara tersebut apakah dengan
ketidakhadirannya juga menjadi tertundanya pemeriksaan perkara
tersebut? Bahwa perlu diberikan penegasan kepada para pihak pada saat
penyusunan rencana jadwal sidang oleh Ketua Majelis, bahwa apabila
Ketua Majelis yang berhalangan sementara untuk bersidang, maka
pemeriksaan perkara harus diundur sedagkan apabila berhalangan tetap
maka akan ada penunjukan dari Ketua Pengadilan Negeri untuk Ketua
Majelis yang baru dengan penetapan. Sedangkan apabila salah seorang
hakim anggota majelis yang berhalangan sementara maka dapat ditunjuk
hakim lain sebagai pengganti, namun apabila berhalan tetap maka ini
dapat digantikan oleh Hakim lain yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan
Negeri dengan Penetapan5. Sehingga Court calendar atau rencana
jadwal persidangan memiliki konsekuensi yang mengikat bagi para
pihak (Penggugat dan Tergugat) dan haruslah dijalani dengan itikad
baik, bagi Hakim yang memeriksa perkara dengan melalui court
calendar telah berupaya aktif atau berinisiatif mengatur agar berjalan
secara efektif dan efisien pemeriksaan perkara tersebut, sehingga target
penyelesaian perkara telah ada, maka diharapkan penyelesaian perkara
menjadi tidak berlarut-larut.

IV. PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. Bahwa teknis untuk pembuatan court calendar berbeda dengan
peninginputan data jadwal sidang dalam SIPP. Membuat court
calendar melalui aplikasi SIPP: masuk sebagai user / log in akun
Panitera Pengganti  klik “perkara yang ditangani”  klik “detail”
terhadap perkara yang akan dibuatkan court calendar nya  klik

5Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Dalam Empat Lingkungan Pengadilan,
Edisi 2007, Mahkamah Agung, Jakarta, 2009, halaman 21.

11
fitur / kolom “court calender”  klik “tambah court calender” 
masukan data rencana jadwal sidang sesuai dengan yang telah
disebutkan oleh Hakim saat persidangan dan disepakati oleh pihak
 cetak  court calendar tercetak dan dapat ditanda tangani oleh
para pihak saat sidang nanti.
b. Kesepakatan berkenaan dengan rencana jadwal yang telah disusun
oleh Hakim dalam perkara perdata tertuang secara tertulis sehingga
kesepakatan rencana jadwal persidangan tersebut apabila dikaji
dalam suatu kesepakatan sama seperti mengikatnya suatu kontrak
kesepakatan walaupun bukan merupakan akta autentik tetapi
menjadi satu kesatuan dalam berkas perkara yang merupakan
dokumen penting bagi setiap perkara dan tentunya kesepakatan
tersebut mengikat bagi para pihak (Penggugat dan Tergugat) yang
bersepakat dan harus dijalani dengan itikad baik.

2. SARAN
a. Diperlukan adanya himbauan dari Ketua Pengadilan Negeri
Cilacap secara tertulis untuk memerintahkan seluruh Hakim agar
membuat court calendar dalam setiap menangani perkara perdata
seperti gugatan, perlawanan terhadap pihak ketiga, atau perkara
perdata lain yang berpotensi penyelesaian bisa lebih dari 5 bulan.
Selanjutnya bagi Panitera Pengganti yang bertugas membantu
Hakim agar dapat melakukan penginputan data tanggal court
calendar tersebut ke dalam SIPP dan menyiapkan dalam bentuk
tercetak untuk ditandatangani oleh Para Pihak saat diruang sidang,
sehingga data SIPP perkara perdata tersebut menjadi lengkap;
b. Di ruang sidang dapat disiapkan formulir kosong Rencana Jadwal
Sidang yang akan digunakan untuk pengisian court calendar
perkara perdata, sehingga pada saat sidang pembacaan gugatan telah
ada court calendar terisi dan langsung dapat ditandatangani oleh
para pihak baik Penggugat maupun Tergugat /atau pihak yang

12
hadir/pihak yang berperkara dan Ketua Majelis serta Panitera
Pengganti;
--00--

13
DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Dalam Empat


Lingkungan Pengadilan, Edisi 2007, Mahkamah Agung, Jakarta, 2009

JURNAL :

Dr. Amirul Faqih Amza, SH., MH, Pengadilan Negeri Takalar. 2017. “Court
Kalender Sebagai Implementasi Dari Asas Peradilan Sederhana,
Cepat dan Berbiaya Ringan Dalam Perkara Perdata”. http://pn-
takalar.go.id/main/index.php/berita/artikel-hukum/199-court-
kalender-sebagai-implementasi-dari-asas-peradilan-sederhana-cepat-
dan-biaya-ringan-dalam-perkara-perdata. Akes tanggal 24 Februari
2019

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN :

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum jo Undang –


Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 49 Tahun
2009 tentang Perubahan Kkedua Atas Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1986

Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 tahun 2014 tentang Penyelesaian


Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4
(empat) Lingkungan Peradilan

14
15
RENCANA JADWAL SIDANG
COURT CALENDAR
Nomor Perkara

Nama Pihak

No Hari/ Tanggal Sidang Acara / Agenda Sidang Keterangan

Catatan :
1. Rencana Jadwal Sidang (Court Calendar) ini merupakan kesepakatan dan para pihak akan
mentaatinya;
2. Apabila para pihak tidak hadir (tanpa ada pemberitahuan yang disampaikan dalam persidangan
dan persetujuan dari Majelis Hakim) sidang dilanjutkan sesuai jadwal sidang tersebut diatas;
3. Jadwal sidang diatas dapat berubah disesuaikan dengan situasi dan kondisi di persidangan;

Cilacap, .....................................................

Para Pihak yang berperkara


Penggugat / Pemohon/Pelawan Tergugat /Termohon/Terlawan

Ketua Majelis

( .......................................................)

16

Anda mungkin juga menyukai