4
Seputar persoalan teknis dan administrasi yudisial pada pengadilan
tingkat pertama.
Prosedur baru penyampaian berkas upaya hukum
kasasi/peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
Prosedur penyampaian panggilan sidang/pemberitahuan kepada
pihak yang berada di luar negeri.
Prosedur pembayaran biaya perkara kasasi/peninjauan kembali
menggunakan rekening virtual.
Penataan ulang prosedur penyampaian laporan kasasi perkara
pidana yang terdakwanya berada dalam status tahanan.
Dengan segala kekurangan yang ada dalam buku ini, kami berharap
dapat memberikan manfaat untuk membangun kesamaan pola pikir
dan pola tindak dalam penyelenggaraan administrasi peradilan. Di
kemudian hari, buku ini dapat ditambahkan dengan materi-materi
aktual yang bersumber dari kebijakan Mahkamah Agung.
Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap Pimpinan
Mahkamah Agung yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan
selama kami menunaikan tugas sebagai Panitera Mahkamah Agung.
Demikian pula kepada jajaran Kepaniteeraan MA, terutama
Koordinator Data dan Informasi Kepaniteraan, yang telah memberikan
kontribusinya dalam menyusun telaah atas persoalan teknis dan
administrasi yudisial.
Kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak atas partisipasinya sehingga buku ini
dapat diselesaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai
kita semua.
Jakarta, Januari 2021
Panitera Mahkamah Agung
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAGIAN 1 SEPUTAR PERSOALAN UPAYA HUKUM
KASASI/PENINJAUAN KEMBALI
Tidak tersedia upaya hukum peninjauan kembali dalam
perkara sengketa ganti kerugian pengadaan tanah
untuk kepentingan umum
Tenggang waktu permohonan upaya hukum kasasi
dalam perkara sengketa ganti kerugian dalam
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum
Prosedur penerimaan uang penitipan ganti kerugian
pengadaan tanah untuk kepentingan umum
Prosedur penyumpahan ditemukannya bukti baru
Prosedur penanganan permohonan PK Perdata/Perdata
Agama/TUN
6
Semua putusan harus dikirim untuk pemeriksaan
kasasi/peninjauan kembali;
Prosedur pemeriksaan perkara terkait Pasal 45 A ayat
(4) UU NO 5 Tahun 2004
Jangka waktu permohonan grasi tidak dibatasi
tenggang waktu tertentu;
Penyerahan memori peninjauan kembali
Prosedur penyampaian tambahan memori dan kontra
memori
Prosedur pencabutan perkara kasasi/peninjauan
kembali
Permohonan peninjauan kembali ke-2
Pembetulan kesalahan redaksional pada putusan
7
BAGIAN 2 SEPUTAR PERSOALAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
YUDISIAL PADA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA
Biaya pemeriksaan setempat
Penyampaian panggilan/pemberitahuan terhadap pihak yang
tidak hadir
Penyampaian panggilan/relaas pemberitahuan pihak yang tempat
tinggalnya tidak diketahui/tidak dikenal
Penyampaian panggilan pihak tidak diketahui alamatnya dalam
perkara perceraian
Solusi atas problematika penyampaian panggilan melalui kepala
desa
Perintah pengiriman salinan putusan perkara perceraian kepada
Panitera
Eksekusi putusan yang tidak memuat amar penghukuman
Eksekusi pembayaran sejumlah uang yang nilainya berkurang
akibat inflasi
Penggunaan kata “memerintahkan” dalam amar putusan apakah
dapat dikualifikasikan sebagai amar condemnatoir
Prosedur penanganan berkas perkara hilang
Penanganan bantuan panggilan
8
BAGIAN 3 SEPUTAR PEMBARUAN TEKNIS YUDISIAL
Penyempurnaan aturan tata cara penyelesaian gugatan
sederhana
Pedoman mengadili permohonan dispensasi kawin
Pengaturan kembali kewenangan mengadili perbuatan
melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintah
BAGIAN 4 PROSEDUR BARU PENGIRIMAN BERKAS
UPAYA HUKUM KE MAHKAMAH AGUNG
BAGIAN 5 PROSEDUR DAN PERMASALAHAN
PENYAMPAIAN RELAAS PANGGILAN/PEMBERITAHUAN
BAGI PIHAK BERPERKARA DI LUAR NEGERI
BAGIAN 6 PENGGUNAAN VIRTUAL ACCOUNT UNTUK
PEMBAYARAN BIAYA KASASI/PENINAJUAN KEMBALI
DAN HAK UJI MATERIEL
BAGIAN 7 PENATAAN ULANG PROSEDUR PENGIRIMAN
LAPORAN KASASI PERKARA PIDANA YANG
TERDAKWANYA DALAM STATUS TAHANAN
9
Bagian
Kesatu
SEPUTAR
PERSOALAN
UPAYA HUKUM
KASASI/PENINAJUAN
KEMBALI
TIDAK TERSEDIA UPAYA HUKUM PENINJAUAN
KEMBALI DALAM PERKARA SENGKETA GANTI
KERUGIAN PENGADAAN TANAH BAGI
PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
11
TENGGANG WAKTU PERMOHONAN UPAYA
HUKUM KASASI DALAM PERKARA SENGKETA
GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH
BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN
UMUM
12
PROSEDUR PENERIMAAN UANG
PENITIPAN GANTI KERUGIAN
PENGADAAN TANAH UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
Bahwa praktik penanganan penerimaan uang penitipan ganti
kerugian pengadaan tanah untuk kepentingan umum, antara
satu pengadilan dengan pengadilan yang lain menerapkan
prosedur penanganan yang berbeda. Sejumlah pengadilan
menerima uang penitipan ganti kerugian sebelum adanya
penetapan ketua pengadilan sedangkan di pengadilan lainnya
dilakukan setelah adanya penetapan pengadilan.
Bahwa ketentuan mengenai hal tersebut telah diatur dengan
jelas dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun
2016 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan dan Penitipan
Ganti Kerugian ke Pengadilan Negeri dalam Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Bahwa dalam BAB III Perma tersebut, ditentukan bahwa
penyimpanan uang ganti kerugian dilakukan setelah adanya
penetapan ketua pengadilan yang menyatakan sah dan
menerima penitipan ganti kerugian dan memerintahkan
Panitera untuk melakukan penyimpanan uang ganti kerugian.
Penetapan Ketua Pengadilan itu sendiri dilakukan setelah
melewati beberapa tahapan proses yaitu: permohonan
penitipan ganti kerugian oleh pemohon atau kuasanya,
registrasi permohonan dan penawaran pembayaran kepada
termohon oleh jurusita pengadilan namun penawaran
tersebut ditolak oleh termohon.
PROSEDUR PENYUMPAHAN
DITEMUKANNYA BUKTI BARU (NOVUM)
14
PROSEDUR PENANGANAN
PERMOHONAN PK
PERDATA/PERDATA AGAMA/TUN
15
SEMUA PUTUSAN HARUS DIKIRIM UNTUK
PEMERIKSAAN KASASI/PENINJAUAN
KEMBALI
16
Prosedur Pemeriksaan Perkara terkait
Pasal 45A ayat (4) UU Nomor 5 Tahun 2004
jo. Angka 4 SEMA 8 Tahun 2011 tentang
Perkara Yang Tidak Memenuhi Syarat Kasasi
dan Peninjauan Kembali
17
JANGKA WAKTU PERMOHONAN GRASI TIDAK
DIBATASI TENGGANG WAKTU TERTENTU
18
JANGKA WAKTU PERMOHONAN
GRASI
19
PENYERAHAN MEMORI
PENINJAUAN KEMBALI
20
PROSEDUR PENYAMPAIAN TAMBAHAN
MEMORI DAN KONTRA MEMORI
21
PROSEDUR PENCABUTAN
PERKARA KASASI/PK
22
PENGAJUAN PENINJAUAN
KEMBALI KE-2
Pada prinsipnya terhadap putusan peninjauan kembali tidak dapat
dilakukan peninjauan kembali (Vide Pasal 24 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman jo
Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung )
Pengajuan peninjauan kembali terhadap putusan peninjauan
kembali dapat diterima secara terbatas (limitatif) apabila terpenuhi
keadaan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung
Nomor 10 Tahun 2009 jo. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4
Tahun 2016, yaitu apabila terhadap satu objek perkara terdapat 2
(dua) atau lebih putusan berkekuatan hukum tetap yang saling
bertentangan satu dengan yang lain dan salah satu diantaranya
adalah putusan peninjauan kembali.
Berkaitan dengan pengajuan peninjauan kembali terhadap putusan
peninjauan kembali dengan alasan adanya putusan yang saling
bertentangan, berdasarkan SEMA Nomor 3 Tahun 2018 Pengadilan
Tingkat Pertama hanya berwenang menilai aspek formalitas
menyangkut jangka waktu pengajuan permohonan, sedangkan
penilaian substansi ada atau tidak adanya pertentangan antara dua
putusan atau lebih merupakan kewenangan majelis hakim
peninjauan kembali.
Bahwa berdasarkan Pasal 69 huruf d, tenggang waktu pengajuan
peninjauan kembali dengan alasan adanya putusan yang saling
bertentangan adalah 180 hari sejak putusan yang terakhir dan
bertentangan berkekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan
kepada pihak berperkara.
PEMBETULAN KESALAHAN REDAKSIONAL PADA
PUTUSAN
Bahwa kekeliruan dalam putusan pengadilan harus
dibedakan antara kekeliruan redaksional (clerical error)
dan kekeliruan substansial. Kekeliruan redaksional
adalah kekeliruan yang tidak mengubah makna
redaksional kalimat sehingga dapat diselesaikan dengan
prosedur renvoi sedangkan kekeliruan substansial dapat
mengubah makna redaksi kalimat putusan;
Kekeliruan yang bersifat substansial tidak dapat
diselesaikan dengan prosedur renvoi, namun harus
diperbaiki melalui putusan pengadilan. Apabila masih
tersedia upaya hukum peninjauan kembali maka
perbaikan tersebut berdasarkan salah satu praktik
peradilan dalam perkara Supersemar, dapat diajukan
upaya hukum peninjauan kembali;
Apabila tidak tersedia upaya hukum maka berdasarkan
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 04 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno
Kamar Mahkamah Agung Tahun 2013 sebagai Pedoman
Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, solusi hukum atas
kekeliruan substansial adalah dengan mengajukan
gugatan baru dengan posita mengacu pada amar
putusan berkekuatan hukum tetap yang salah ketik
tersebut. Apabila gugatan tersebut dikabulkan,
pengadilan dapat memutus dengan putusan serta merta.
24
PROSEDUR PENGAJUAN PERBAIKAN
REDAKSIONAL SALINAN PUTUSAN
(RENVOOI)
25
Bagian
Kedua
SEPUTAR
PERSOALAN
TEKNIS DAN
ADMINISTRASI
YUDISIAL PADA
PENGADILAN
TINGKAT PERTAMA
Biaya Pemeriksaan Setempat
27
Penyampaian
Panggilan/Pemberitahuan terhadap
Pihak yang tidak hadir
28
Penyampaian Panggilan/Relaas
Pemberitahuan Pihak Yang Tempat
Tinggal/Alamatnya Tidak Dikenal/Diketahui
29
PENYAMPAIAN PANGGILAN
PIHAK TIDAK DIKETAHUI
ALAMATNYA
DALAM PERKARA PERCERAIAN
30
SOLUSI ATAS PROBLEMATIKA
PENYAMPAIAN PANGGILAN MELALUI
KEPALA DESA
31
PERINTAH PENGIRIMAN SALINAN
PUTUSAN PERKARA PERCERAIAN
KEPADA PANITERA
32
EKSEKUSI PUTUSAN YANG TIDAK
MEMUAT AMAR PENGHUKUMAN
33
berdasarkan doktrin dan praktik peradilan,
pengajuan gugatan baru atas dasar putusan
berkekuatan hukum tetap yang tidak memuat amar
penghukuman (condemnatoir) dapat dikabulkan
dengan putusan serta merta berdasarkan Pasal 180
ayat (1) HIR/ Pasal 191 ayat (1) RBg jo. SEMA
Nomor 3 Tahun 2000
34
EKSEKUSI PEMBAYARAN SEJUMLAH
UANG YANG NILAINYA BERKURANG
AKIBAT INFLASI
Bahwa pada prinsipnya pelaksanaan putusan (eksekusi)
merujuk pada bunyi amar putusan berkekuatan hukum
tetap yang bersifat menghukum (condemnatoir), kecuali:
1. Amar putusan memuat klausul bahwa pembayaran
sejumlah uang disesuaikan dengan inflasi atau
harga emas atau bentuk perbandingan lainnya
sebagai upaya melindungi nilai mata uang karena
perbedaan waktu putusan dijatuhkan dengan
pelaksanaan amar putusan;
2. Jumlah yang harus dibayarkan menggunakan mata
uang asing.
Apabila dalam putusan tidak memuat klausul di atas,
namun Pemohon eksekusi meminta agar jumlah uang
yang dieksekusi dilakukan konversi dengan nilai harga
emas pada waktu putusan tersebut berkekuatan
hukum tetap pada (tahun 1993) merujuk pada
ketentuan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4
Tahun 1970 tanggal 1970 tentang Penegasan
Mahkamah Agung mengenai Pembayaran Uang
Menurut Nilai Uang Lama, dengan ini kami sampaikan
pandangan sebagai berikut:
35
1. Ide dasar dari SEMA 4 Tahun 1970 adalah
memberikan keadilan kepada dua belah pihak dimana
uang yang dibayarkan Tergugat nilainya sama dengan
jumlah kerugian yang diderita Penggugat, dengan
cara melakukan konversi nilai mata uang pada saat
putusan berkekuatan hukum tetap dengan nilai mata
uang pada saat putusan dilaksanakan;
2. Untuk kepastian hukum dan keadilan, penetapan
jumlah nilai konversi mata uang tersebut ditetapkan
melalui putusan pengadilan, karena dalam proses
eksekusi tidak tersedia forum yang memadai untuk
melakukan pemeriksaan mengenai hal tersebut;
3. Berdasarkan hal tersebut, pemohon eksekusi
(Penggugat) mengajukan gugatan baru kepada
pengadilan negeri dengan posita merujuk pada amar
putusan berkekuatan hukum tetap dan memohon
agar pengadilan menetapkan nilai konversi mata uang
yang tercantum dalam putusan dan menghukum
Tergugat untuk membayar dengan jumlah uang hasil
konversi nilai tersebut. Penggugat juga memohon
agar putusan tersebut dapat dilaksanakan meskipun
ada upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali
(serta merta)
36
PENGGUNAAN KATA “MEMERINTAHKAN”
DALAM AMAR PUTUSAN APAKAH DAPAT
DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI AMAR
CONDEMNATOIR
Bahwa yang dimaksud dengan putusan condemnatoir
adalah amar putusan yang mengandung perintah kepada
pihak yang dikalahkan untuk memenuhi prestasi yakni
perintah untuk melakukan suatu perbuatan tertentu, tidak
melakukan suatu perbuatan, menyerahkan suatu barang,
mengosongkan sebidang tanah dan/atau bangunan,
menghentikan suatu perbuatan/keadaan, atau membayar
sejumlah uang;
Amar putusan yang berbunyi “Memerintahkan kepada
Tergugat II untuk menyerahkan sertifikat No
1062/Kel.Labuan Bajo/1998 tanggal 21 -9-1998, luas
19.910 m2 an. SITI AISYAH Surat Ukur No 998/1994/Kel.
Labuan Bajo, tanggal 1 September 1994 kepada Penggugat”
dapat dikualifikasikan sebagai amar putusan yang bersifat
condemnatoir sesuai dengan poin 2 (dua) di atas. Kata
“memerintahkan” pada redaksi amar putusan tersebut
semakna dengan kata ”menghukum”, dan objek pemenuhan
prestasi juga spesifik sehingga putusan tersebut dapat
dilaksanakan (executable)
CATATAN apabila ada persoalan yang bersifat teknis
yudisial hendaknya disampaikan terlebih dahulu kepada
Ketua Pengadilan Tinggi sebagai kawal depan Mahkamah
Agung atau setidak-tidaknya Ketua Pengadilan Tinggi
mendapatkan tembusan atas surat yang saudara tujukan
kepada Mahkamah Agung.
37
PROSEDUR PENANGANAN BERKAS PERKARA
HILANG
38
PENINGKATAN KEPATUHAN
TERHADAP SEMA NOMOR 6 TAHUN 2014
SURAT PANITERA MA NOMOR
2214/PAN/HK.00/8/2019 TANGGAL 12
AGUSTUS 2019
39
Bahwa Ketua Pengadilan Tingkat Pertama
memaksimalkan fungsi pengendalian secara efektif
sehingga dapat memastikan seluruh proses
penanganan bantuan panggilan/pemberitahuan
yang ditujukan kepada pengadilan yang dipimpinnya
dapat dilaksanakan secara tepat waktu;
Bahwa Ketua Pengadilan Tingkat Banding
meningkatkan efektifitas pengawasan proses
penanganan bantuan delegasi
panggilan/pemberitahuan pada pengadilan yang
berada di bawahnya, antara lain dengan
melaksanakan rapat koordinasi reguler atau
pemberdayaan hakim tinggi pengawas daerah.
40
SEMA 6 TAHUN 2014
Penanganan Bantuan Panggilan
41
Panitera/Sekretaris Pengadilan bertanggung jawab
untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan delegasi panggilan/pemberitahuan
tersebut dan menyampaikan laporan secara berkala
paling sedikit sekali dalam sebulan kepada Ketua
Pengadilan;
Ketua Pengadilan Tingkat Pertama menyampaikan
laporan keadaan penanganan bantuan delegasi
panggilan/pemberitahuan kepada Ketua Pengadilan
Tingkat Banding setiap dua bulan sekali dan
tembusannya disampaikan kepada Ketua Mahkamah
Agung dan Direktur Jenderal Badan Peradilan terkait;
Ketua Pengadilan Tingkat Banding melakukan
pengawasan proses penanganan bantuan delegasi
panggilan/pemberitahuan pada pengadilan yang
berada di wilayah hukumnya;
42
Mekanisme penanganan bantuan delegasi
panggilan/pemberitahuan dilakukan sebagai
berikut:
43
Jurusita/Jurusita Pengganti menyampaikan relaas
panggilan /pemberitahuan yang telah
dilaksanakan pada hari yang sama dengan
pelaksanaan pemanggilan kepada koordinator
yang ditunjuk;
Koordinator melakukan pemindaian/scanning
relaas panggilan/ pemberitahuan dan
mengirimkannya melalui surat elektronik pada
hari yang sama dengan penyerahan relaas tersebut
dari Jurusita/Jurusita Pengganti. Apabila
pengiriman melalui surat elektronik (e-mail) tidak
memungkinkan, pengiriman relaas dapat
dilakukan menggunakan faximile;
Asli relaas panggilan/pemberitahuan dikirimkan
melalui jasa pengiriman dokumen tercatat paling
lama satu hari sejak koordinator menerima relaas
tersebut dari Jurusita/Jurusita Pengganti;
44
Koordinator delegasi bantuan
panggilan/pemberitahuan pada pengadilan peminta
bantuan menyampaikan print out relaas
panggilan/pemberitahuan yang dikirim melalui email
sebagaimana huruf (e) tersebut di atas kepada Ketua
Pengadilan untuk didistribusikan kepada Ketua
Majelis/Panitera Pengganti yang menangani perkara
yang bersangkutan, pada hari yang sama dengan
diterimanya surat elektronik;
Majelis Hakim dapat melangsungkan proses
pemeriksaan persidangan berdasarkan print out
dokumen elektronik relaas panggilan/pemberitahuan.
Sedangkan untuk proses pemberkasan/ minutasi
menggunakan relaas panggilan/pemberitahuan asli;
Koordinator melakukan pembaruan data/informasi
proses penanganan bantuan delegasi
panggilan/pemberitahuan dalam register atau sistem
informasi yang disediakan;
Untuk efektifitas penanganan bantuan delegasi
panggilan/ pemberitahuan, setiap pengadilan harus
mempublikasikan daftar radius wilayah dan biaya
pemanggilan untuk masing-masing radius wilayah
tersebut dalam situs web masing-masing;
45
PELIBATAN PENGADILAN TINGKAT
PERTAMA UNTUK QUALITY CONTROL
REDAKSIONAL PUTUSAN MA
Surat Panitera
Mahkamah Apabila dijumpai kesalahan
Agung Nomor redaksional dalam salinan putusan
153/PAN/Hk.0 Mahkamah Agung agar segera
2/9/2016 dikembalikan ke Panitera
tanggal 6 Mahkamah Agung untuk dilakukan
perbaikan;
September
2016
46
STANDARISASI PENOMORAN
PERKARA LINGKUNGAN HIDUP
(SEMA 2 TAHUN 2015)
47
SEMA 2 TAHUN 2015
Pemberlakuan Pasal 10 Keputusan Ketua
Mahkamah Agung Nomor 37/KMA/SK/III/2015
A. Perkara Pidana
1. Tingkat Pertama : 00/Pid.B/LH/tahun/inisial
pengadilan negeri
2. Tingkat Banding : 00/Pid.B/LH/tahun/inisial
pengadilan tinggi
3. Tingkat Kasasi : 00 K/Pid.Sus-LH/tahun
4. Peninjauan Kembali : 00 PK/Pid.Sus-LH/tahun
48
Ketentuan format penomoran khusus perkara
lingkungan hidup yang diatur dalam Pasal 10 SK KMA
037/KMA/SK/III/2015
B. Perkara Perdata
1. Tingkat Pertama : 00/Pdt.G/LH/tahun/inisial
pengadilan negeri
2. Tingkat Banding : 00/Pdt/LH/tahun/inisial
pengadilan tinggi
3. Tingkat Kasasi : 00 K/Pdt.Sus-LH/tahun
4. Peninjauan Kembali : 00 PK/Pdt.Sus-LH/tahun
49
Ketentuan format penomoran khusus perkara
lingkungan hidup yang diatur dalam Pasal 10 SK KMA
037/KMA/SK/III/2015
C. Perkara Tata Usaha Negara
1. Tingkat Pertama : 00/G/LH/tahun/inisial
pengadilan tata usaha negara
2. Tingkat Banding : 00/B/LH/tahun/inisial
pengadilan tinggi tata usaha negara
3. Tingkat Kasasi : 00 K/TUN/LH/tahun
4. Peninjauan Kembali : 00 PK/TUN/LH/tahun
50
Bagian
Ketiga
SEPUTAR
PEMBARUAN
TEKNIS YUDISIAL
PENYEMPURNAAN ATURAN TATA CARA
PENYELESAIAN GUGATAN SEDERHANA
Mahkamah Agung telah menerbitkan Perma Nomor 4 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun
2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 942). Beberapa
ketentuan baru terkait penyelesaian gugatan sederhana yang diatur
dalam Perma tersebut adalah sebagai berikut:
• Nilai maksimal gugatan materiil ditingkatkan dari
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) menjadi
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
• Pengajuan gugatan sederhana dapat dilakukan melalui layanan
administrasi dan persidangan elektronik.
• Penggugat yang berdomisili hukum di luar yurisdiksi pengadilan
yang mewilayahi tempat kediaman Tergugat dapat mengajukan
gugatan sederhana sepanjang menunjuk kuasa hukum, kuasa
insidentil, atau wakil yang beralamat di domisili hukum Tergugat.
• Tergugat dapat mengajukan verzet atas gugatan sederhana yang
diputus dengan verstek dalam tenggang waktu 7 hari setelah
pemberitahuan putusan.
• Dalam proses pemeriksaan perkara gugatan sederhana, dapat
diletakkan sita jaminan terhadap benda milik Tergugat dan/atau
milik Penggugat yang ada dalam penguasaan Tergugat.
• Upaya hukum terhadap putusan gugatan sederhana adalah
mengajukan keberatan kepada Ketua Pengadilan. Pemeriksaan
keberatan ini akan diperiksa oleh Hakim Majelis di pengadilan yang
bersangkutan. Upaya hukum keberatan juga dapat diajukan atas
putusan verstek.
52
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN
DISPENSASI KAWIN
53
PENGATURAN KEMBALI KEWENANGAN
MENGADILI PERBUATAN MELANGGAR
HUKUM OLEH BADAN DAN/ATAU
PEJABAT PEMERINTAH
54
Berdasarkan keadaan tersebut, Mahkamah Agung
menerbitkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2
Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian
Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili
Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan yang diundangkan pada
tanggal 20 Agustus 2019 dan dimuat dalam Berita
Negara Tahun 2019 Nomor 940. Perma ini pada
pokoknya mengatur kewenangan pengadilan tata
usaha negara untuk mengadili perkara
onrechtmatige overheidsdaad dan memberikan
pedoman mengadili sengketa tindakan
pemerintahan.
55
Bagian
Keempat
PROSEDUR BARU
PENGIRIMAN
BERKAS UPAYA
HUKUM KE
MAHKAMAH AGUNG
PENGALIHAN SELURUH PROSES
PENANGANAN PERKARA DI BAWAH
KEPANITERAAN MAHKAMAH AGUNG
57
PROSEDUR BARU
PENGIRIMAN BERKAS
UPAYA HUKUM KE
MAHKAMAH AGUNG
Bahwa terhitung mulai tanggal 3 Februari 2020
pengiriman berkas upaya hukum dari pengadilan ke
Mahkamah Agung yang semula ditujukkan kepada
Ketua Mahkamah Agung c.q Direktur Pranata dan
Tatalaksana Perkara, berubah menjadi ditujukan
kepada: Panitera Mahkamah Agung RI PO BOX
212 Jakarta Pusat 10000
Bahwa penggunaan alamat PO BOX sebagaimana
dimaksud pada angka 1, selain untuk pengiriman
berkas upaya hukum juga digunakan untuk
pengiriman dokumen lain sepanjang berkaitan
dengan proses upaya hukum di Mahkamah Agung,
antara lain: laporan adanya kasasi untuk perkara
pidana yang terdakwanya ditahan, permohonan
perbaikan redaksional putusan (renvoi), tambahan
memori/kontra memori, pengiriman penetapan
perkara tidak memenuhi syarat formal (SEMA 8
Tahun 2011) dan pencabutan permohonan upaya
hukum.
58
PENGGUNAAN STIKER WARNA
PEMBEDA JENIS PERKARA
Bahwa untuk efektifitas penanganan berkas upaya
hukum ke Mahkamah Agung, dengan ini kami minta
saudara memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pengiriman dokumen hanya diperkenankan
menggunakan jasa PT. Pos Indonesia;
Satu amplop berkas hanya berisi satu nomor
perkara dengan satu surat pengantar dan satu
barcode yang diproduksi oleh aplikasi Direktori
Putusan/SIPP;
Untuk mempermudah identifikasi visual berkas
perkara berdasarkan jenis perkara (panmud
perkara), pada amplop berkas diberikan tanda
pembeda berupa stiker warna, kode panmud dan
barcode, sebagai berikut:
59
Kode Asal Kode
N Panmu Pengadil Jenis Perkara Warn Keter
o
d an a
1 Pidana Pengadilan Negeri Kasasi, Peninjauan Kembali, #E30810
dan Grasi perkara pidana MERAH TERANG
yang diatur dalam KUHP
60
KODE WARNA AMPLOP
PENGADILAN NEGERI
PERKARA PIDANA
61
KODE WARNA AMPLOP
PENGADILAN NEGERI
PERKARA PERDATA
62
KODE WARNA AMPLOP
PENGADILAN
AGAMA/MAHKAMAH SYAR’IYAH
63
KODE WARNA AMPLOP
PENGADILAN MILITER
SYAR’IYAH
64
KODE WARNA AMPLOP
PENGADILAN TATA USAHA
NEGARA
65
STANDARISASI KLASIFIKASI
PERKARA PIDANA DAN PIDANA
KHUSUS PADA MAHKAMAH AGUNG
Perkara pidana adalah perkara yang berkaitan
dengan tindak pidana yang diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
66
Apabila Terdakwa didakwa bukan dengan
dakwaan tunggal tetapi dengan dakwaan
subsidaritas/dakwaan alternatif/dakwaan
kumulatif, atau dakwaan kombinasi) dimana
salah satu dakwaannya menggunakan Pasal
dalam KUHP sedangkan dakwaan lainnya
menggunakan Pasal Undang-Undang di luar
KUHP, maka untuk menentukan klasifikasi
perkara dan kode warna berkas didasarkan
pada Dakwaan yang terbukti. Apabila yang
terbukti dakwaan dalam KUHP maka perkara
tersebut diklasifikasikan sebagai perkara
Pidana Umum dengan kode warna stiker
merah. Sebaliknya jika yang terbukti adalah
dakwaan di luar KUHP, maka perkara tersebut
diklasifikasikan sebagai perkara Pidana
Khusus dengan kode warna stiker abu-abu.
Apabila dakwaan sebagaimana pada huruf
(d) tidak terbukti, maka untuk menentukan
klasifikasi perkara merujuk pada dakwaan
primer/dakwaan pertama.
67
Bahwa penentuan klasifikasi perkara pidana umum
dan pidana khusus sebagaimana disebutkan pada
angka 2 di atas agar dipedomani juga berkaitan
dengan penyampaian laporan kasasi perkara yang
terdakwanya ditahan. Perkara pidana umum
ditujukan kepada Panitera Muda Pidana Umum
sedangkan perkara pidana khusus ditujukan kepada
Panitera Muda Pidana Khusus.
Bahwa untuk efektifitas dan percepatan
penyampaian laporan kasasi perkara yang
terdakwanya ditahan, agar disampaikan
menggunakan sarana teknologi informasi dan
komunikasi, sebagai berikut:
a.Alamat surat elektronik Kepaniteraan Muda
Pidana Khusus: “panmud.pidsus@gmail.com”
b.Alamat surat elektronik Kepaniteraan Muda
Pidana Umum: “
panmud.pidana.umum@gmail.com”.
c.Aplikasi Komunikasi Direktori Putusan, pada
menu “Pertama” sub menu “Perpanjangan
Penahanan”.
68
PETUNJUK PENGIRIMAN BERKAS
PADA SAAT KONDISI DARURAT
1. Bahwa apabila karena keadaan darurat (misalnya situasi
pandemic COVID-19) berkas perkara kasasi/peninjauan
kembali atau dokumen terkait perkara lainnya yang ditujukan
kepada Mahkamah Agung tidak bisa dikirim sesuai
prosedur yang diatur dalam Surat Panitera Mahkamah Agung
Nomor 352/PAN/OT.01.3/2/2020 tanggal 13 Februari 2020
khususnya dalam ketentuan angka 2 huruf (a), maka
pengiriman berkas perkara atau dokumen lainnya yang terkait
perkara dapat menggunakan jasa pengiriman selain PT. Pos
Indonesia yang bersedia memberikan layanan.
2. Bahwa pengiriman dokumen yang menggunakan jasa
pengiriman selain PT Pos Indonesia tidak dikirim ke alamat
“Panitera Mahkamah Agung RI PO BOX 212 Jakarta Pusat
10000”, akan tetapi dikirim ke “Panitera Mahkamah Agung RI,
Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 9-13 Jakarta Pusat”.
3. Bahwa untuk memudahkan identifikasi dokumen agar dalam
sampul amplop diberi keterangan “Berkas Perkara
Kasasi/Peninjauan Kembali”.
4. Bahwa apabila di suatu tempat tidak ada satupun penyedia jasa
pengiriman dokumen yang beroperasi, maka hal tersebut agar
dilaporkan secara elektronik kepada kepaniteraan Mahkamah
Agung melalui email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id cc
kepaniteraan.mari@gmail.com.
69
Bagian
PROSEDUR &
Kelima
PERMASALAHAN
PENYAMPAIAN
RELAAS
PANGGILAN
/PEMBERITAHUAN
BAGI PIHAK
BERPERKARA YANG
BERADA DI LUAR
NEGERI
Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
terkait Pemanggilan Pihak
Berperkara
71
PEMANGGILAN PIHAK BERPERKARA
(BERADA DALAM WILAYAH HUKUM
PENGADILAN YANG MEMERIKSA PERKARA)
72
KETENTUAN
PEMANGGILAN PIHAK BERPERKARA
(BERADA DI LUAR WILAYAH HUKUM
PENGADILAN YANG MEMERIKSA PERKARA)
73
PEMANGGILAN PIHAK BERPERKARA
(BERADA DI LUAR WILAYAH HUKUM
NEGARA REPUBLIK INDONESIA)
74
BELUM MENDAPAT PENGATURAN !!!
75
LANDASAN HUKUM
PENYAMPAIAN BANTUAN TEKNIS HUKUM
(JUDICIAL ASSISTANCE) ANTAR
PENGADILAN LINTAS YURISDIKSI NEGARA
76
2 Konvensi Internasional tentang Penyampaian
Bantuan Teknis Hukum (judicial assistance)
77
Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler
(Consular Relations and Optional Protocols ( 24
3 April 1963), yang telah diratifikasi oleh Indonesia
melalu Undang-Undang No. 1 tahun 1982.
78
Perjanjian Bilateral untuk penanganan
4 bantuan hukum timbal balik dalam perkara
perdata
79
Beberapa Aturan dan Peraturan Perundang-
5 Undangan Republik Indonesia
• Pasal 20 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974
“Dalam hal tergugat bertempat kediaman di luar negeri,
gugatan perceraian diajukan kepada Pengadilan di tempat
kediaman penggugat. Ketua Pengadilan menyampaikan
permohonan tersebut kepada tergugat melalui Perwakilan
Republik Indonesia setempat.
• Pasal 66 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara
(1)Dalam hal salah satu pihak berkedudukan atau berada di
luar wilayah Republik Indonesia, Ketua Pengadilan yang
bersangkutan melakukan pemanggilan dengan cara
meneruskan surat penetapan hari sidang beserta salinan
gugatan tersebut kepada Departemen Luar Negeri Republik
Indonesia.
(2)Departemen Luar Negeri segera menyampaikan surat
penetapan hari sidang beserta salinan gugatan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) melalui Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri dalam wilayah tempat yang
bersangkutan berkedudukan atau berada.
(3)Petugas Perwakilan Republik Indonesia dalam jangka waktu
tujuh hari sejak dilakukan pemanggilan tersebut, wajib
memberi laporan kepada Pengadilan yang bersangkutan.
80
Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama
antara Mahkamah Agung dan Kementerian Luar
6 Negeri terkait Penanganan Permintaan Bantuan
Teknis Hukum dalam Masalah Perdata
81
Petunjuk Teknis Yang Dikeluarkan oleh
7 Panitera Mahkamah Agung
83
KETENTUAN UMUM PENYAMPAIAN BANTUAN TEKNIS
HUKUM (JUDICIAL ASSISTANCE) KEPADA PIHAK DI
LUAR NEGERI BERDASARKAN NOTA KESEPAHAMAN
MA-KEMLU
84
Dua Bentuk Penyampaian Bantuan Teknis Hukum
(judicial assistance) antar Pengadilan Lintas Yurisdiksi
Negara yang diatur dalam MoU MA –KEMLU Tahun 2018
85
Mekanisme Penyampaian Bantuan Teknis Hukum
dalam Masalah Perdata dari Pengadilan Indonesia
ke Pengadilan Asing
86
Penyampaian Surat Rogatori dari Pengadilan
Indonesia ke Pengadilan Asing (Pasal 4 Nota
Kesepahaman MA-Kemlu Tahun 2018)
87
Penyampaian Dokumen dalam Masalah Perdata dari
Pengadilan Indonesia ke Pengadilan Asing (Pasal 5
Nota Kesepahaman MA-Kemlu Tahun 2018)
88
Mekanisme Penyampaian Bantuan Teknis Hukum
dalam Masalah Perdata dari Pengadilan Asing ke
Pengadilan Indonesia
89
Penyampaian Surat Rogatori dari Pengadilan
Asing ke Pengadilan Indonesia (Pasal 6 Nota
Kesepahaman MA-Kemlu Tahun 2018)
1)Surat rogatori dalam masalah perdata dari Negara Asing harus
ditujukan kepada Mahkamah Agung dan disampaikan melalui
perwakilan diplomatiknya di Indonesia atau yang wilayah
rangkapannya meliputi Indonesia.
91
Penyampaian Dokumen dalam Masalah
Perdata dari Pengadilan Asing ke Pengadilan
Indonesia (Pasal 7 Nota Kesepahaman MA-
Kemlu Tahun 2018)
92
3)Permintaan penyampaian dokumen peradilan
masalah perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
beserta dokumen terkait lainnya harus disertai
terjemahan dalam Bahasa Indonesia, kecuali
ditentukan lain berdasarkan perjanjian bantuan
hukum timbal balik dalam masalah perdata dengan
Negara Asing tersebut.
4)Kementerian Luar Negeri menyampaikan permintaan
penyampaian dokumen peradilan dalam masalah
perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
Mahkamah Agung untuk ditindaklanjuti.
5)Mahkamah Agung mengirimkan bukti tanda terima
penyampaian dokumen peradilan dalam masalah
perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
Kementerian Luar Negeri untuk diteruskan kepada
perwakilan diplomatik dari Negara peminta.
93
Ketentuan Pembiayaan dan Standardisasi
Dokumen
94
Perbandingan Formalitas
Nota Kesepahaman MA – Kemlu
Tahun 2013 dan 2018
2013 2018
• ditandatangani oleh • ditandatangani oleh Ketua
Panitera Mahkamah Agung Mahkamah Agung dan
dan Dirjen Hukum dan Menteri Luar Negeri
Perjanjian Internasional • Dokumen Nota
Kemenlu RI. Kesepahaman tersebut
• Dokumen Nota diberi nama “Nota
Kesepahaman tersebut Kepahaman tentang
diberi nama :“ Nota Penanganan Permintaan
Kepahaman tentang Bantuan Teknis Hukum
Penanganan Surat dalam Masalah Perdata”
Rogatori dan Permintaan • Selain Nota Kesepahaman,
Bantuan Penyampaian kedua Pimpinan Lembaga
Dokumen Dalam Masalah tersebut juga
Perdata dari Pengadilan menandatangani 3 (tiga)
Negara Asing kepada Perjanjian Kerja Sama dan
Pengadilan di Indonesia 1(satu) Surat Keputusan
dan dari Pengadilan Bersama.
Indonesia ke Pengadilan
Negara Asing”
95
Perbedaan Prosedur dalam Nota Kesepahaman
2013 - 2018
Nota Kesepahaman
No Perihal Nota Kesepahaman 2018
2013
1 Mekanisme Surat ditujukan kepada Surat ditujukan kepada
Pengiriman Surat Kementerian Luar Panitera Mahkamah Agung
Negeri
2 Standar Dokumen Tidak diatur standar Permintaan bantuan teknis
dokumen hukum harus menggunakan
standar dokumen
3 Biaya - Pihak Berperkara - Pihak berperkara
Penyampaian hanya menanggung seluruh
Dokumen menanggung biaya penyampaian
biaya dokumen, meliputi:
penyampaian - Pengiriman dokumen
dokumen dari dari pengadilan ke
kantor pengadilan Jakarta (PP)
ke Kementerian - Pengiriman dokumen
Luar Negeri dari Jakarta ke Kantor
- Biaya pengiriman Perwakilan (PP)
dokumen dari - Pengiriman dokumen
Kementerian Luar dari kantor
Negeri ke luar Perwakilan ke alamat
negeri dibiayai pihak di luar negeri.
oleh anggaran
Kemlu
96
PETUNJUK TEKNIS PENYAMPAIAN BANTUAN TEKNIS
HUKUM (JUDICIAL ASSISTANCE)
DARI PENGADILAN INDONESIA KE PENGADILAN ASING
97
Surat Pengantar permintaan bantuan
teknis hukum ditujukan kepada Panitera
1 Mahkamah Agung RI (Pasal 5 ayat (1)
Nota Kesepahaman), dengan ketentuan:
√ X
Kepada Kepada
Yth. Panitera Mahkamah Agung Yth. Panitera Mahkamah Agung
Republik Indonesia Republik Indonesia
PO BOX 913 JAKARTA PUSAT PO BOX 212 JAKARTA PUSAT
10000
Nomor 1697/PAN/HM.01.1/7/2018
Nomor PKS.168/DIR-5/0718
98
Prosedur Pengiriman Surat
Nomor :
W23.A4/784/HT.01.08/VI/2018
Kepada
Yth. Panitera Mahkamah Agung
Republik Indonesia
PO BOX 913 JAKARTA PUSAT
99
Permintaan penyampaian dokumen peradilan
dalam masalah perdata ke pengadilan asing
harus memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan
2 oleh Negara tujuan ( Pasal 5 ayat (2) Nota
Kesepahaman):
101
Form Standar Yang Digunakan Untuk Bantuan
Penyampaian Panggilan/Pemberitahuan
102
Form Standar Yang Digunakan Untuk
Mengirim Surat Rogatori
103
FORM PERMOHONAN BANTUAN HUKUM
INTERNASIONAL PELAYANAN PENYAMPAIAN
DOKUMEN UNTUK TIONGKOK, HONGKONG
DAN TAIWAN MENGGUNAKAN BAHASA
MANDARIN
104
FORM PERMOHONAN BANTUAN HUKUM
INTERNASIONAL PELAYANAN PENYAMPAIAN
DOKUMEN UNTUK JEPANG MENGGUNAKAN BAHASA
JEPANG
105
FORM PERMOHONAN BANTUAN HUKUM
INTERNASIONAL PELAYANAN
PENYAMPAIAN DOKUMEN UNTUK SAUDI
ARABIA MENGGUNAKAN BAHASA ARAB
106
Biaya penyampaian dokumen
peradilan dalam masalah perdata ke
pengadilan asing menjadi beban pihak
4 Penggugat (Pasal 8 ayat 2 Nota
Kesepahaman)
4. Pihak berperkara (Penggugat) menanggung seluruh
biaya penyampaian dokumen, meliputi:
-Pengiriman dokumen dari pengadilan ke MA (PP)
-Pengiriman dokumen dari MA pengadilan ke Kemlu
(PP)
-Pengiriman dokumen dari Jakarta ke Kantor
Perwakilan (PP)
-Pengiriman dokumen dari kantor Perwakilan ke
alamat pihak di luar negeri.
- Mahkamah Agung telah menyiapkan aplikasi untuk
menghitung biaya penyampaian dokumen yang dapat
diakses pada aplikasi Direktori Putusan
- Penyetoran biaya penyampaian dokumen dilakukan
melalui rekening virtual;
- Mahkamah Agung telah menyiapkan aplikasi untuk
membuat rekening virtual pada Direktori Putusan
Mahkamah Agung
- Pengadilan tidak perlu membayar biaya kirim dokumen
ke PT. Pos. Pembayaran dilakukan secara terpusat oleh
Kepaniteraan Mahkamah Agung
107
5 Memperhatikan Jangka Waktu
yang Cukup
108
PETUNJUK TEKNIS PENANGANAN BANTUAN TEKNIS
HUKUM (JUDICIAL ASSISTANCE)
DARI PENGADILAN ASING KE PENGADILAN
INDONESIA
109
Permasalahan
Masih ada pengadilan yang melaksanakan bantuan
pemanggilan dari Pengadilan Asing tetapi masih
menggunakan form relaas yang digunakan oleh
Pengadilan Indonesia, sehingga oleh Kemlu berkasnya
dikembalikan
Dasar Hukum
1.Perjanjian Kerjasama antara Kementerian
Luar Negeri dengan Mahkamah Agung
Nomor PRJ/HI/00411/02/2019/55/08 –
Nomor 443/HM.01.1/2/2019 tanggal 20
Februari 2019 tentang Standardisasi Bukti
Penerimaan Dokumen Peradilan dalam
Masalah Perdata; [
https://rogatori.kemlu.go.id/assets/pdf/PK
S_Standardisasi_Bukti_Penerimaan_Dokume
n.pdf
]
110
Prosedur Penanganan Bantuan Penyampaian
Dokumen Pengadilan dalam Masalah
Perdata dari Pengadilan Asing
111
Prosedur pengiriman relaas/bukti penyampaian
dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 1
dilakukan menurut mekanisme pada angka 6 Surat
Panitera Mahkamah Agung Nomor
1747/PAN/HK.01/8/2018 tanggal 8 Agustus 2018.
112
Surat ditujukan
langsung kepada
Panitera MA melalui
PO BOX 913 Jakarta
Pusat
Prosedur Permintaan Penggantian Biaya
kepada Kepaniteraan MA
113
PROSEDUR PENENTUAN BIAYA
PENYAMPAIAN DOKUMEN PENGADILAN KE
LUAR NEGERI
Buka Admin Direktori Putusan
(https://putusan.mahkamahagung.go.id/admin)
114
Pilih Menu “VA Rogatori”
115
Pilih Menu Cek Taksiran Biaya
116
Tentukan Kota Pengadilan dan Negara Tujuan,
misalnya Samarinda, Negara Tujuan “Australia”,
kemudian klik Hitung
117
Tampil Taksiran Biaya Pengiriman
118
Prosedur: Pembuatan Virtual Account untuk
Pembayaran Biaya Penyampaian Relaas ke Luar
Negara
119
Pilih icon VA Rogatori
120
Pilih Menu “Tambah”
121
Isi Form dengan data yang benar, kemudian klik
simpan
122
Lakukan Pembayaran melalui rekening
virtual pada bank dan channel pembayaran
yang dipilih
123
Print Out Notifikasi Pembayaran disertakan
dalam Surat Pengantar yang disampaikan
kepada Panitera MA
124
Alur Penanganan Surat Bantuan
Penyampaian Dokumen ke Luar Negeri
125
• Majelis Hakim menentukan hari sidang dengan
memperhatikan ketentuan SOP Penanganan Bantuan
Teknis Hukum (PKS MA-KEMLU 2019) dan Ketentuan
Negara Setempat
• Memerintahkan Panitera/Jurusita untuk memanggil
126
Terjemahan
Dokumen dalam Surat
Bahasa Inggris Pengantar
- Surat Gugatan ditujukan
• Jurusita /Jurusita Pengganti membuat - Replik Kepada
form standar penyampaian dokuman ke - Kesimpulan
- Pemberitahua Panitera
luar negeri MA
• Menyiapkan lampiran dokumen yang n Isi Putusan
telah diterjemahkan oleh penerjemah
tersumpah
• Membuat surat pengantar ditujukan
kepada Panitera MA
• Membayar biaya penyampaian
dokumen menggunakan virtual account
127
• Tim Panitera MA meneliti
• Dokumen dikirimkan ke Panitera kelengkapan dokumen dan
Mahkamah Agung melalui PO BOX meneruskan kepada Kemlu
913 JAKARTA PUSAT • Jika tidak lengkap/tidak sesuai maka
• Pada amplop disertakan nomor PKS Dokumen dikembalikan ke pengadilan
MA dan PT POS Indonesia
4 5
128
• Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri
• Kementerian Luar Negeri menyampaikan surat kepada pihak
Meneruskan Surat ke Perwakilan di sesuai ketentuan negara setempat
luar negeri • Kantor Perwakilan membuat Tanda
Bukti Penerimaan Dokumen (relaas)
6 7
129
• Perwakilan di luar negeri
menyampaikan dokumen relaas • Kementerian Luar Negeri
(Tanda Bukti) ke Kementerian Luar Meneruskan Surat ke Panitera
Negeri Mahkamah Agung
• Panitera MA meneruskan ke
pengadilan
8 9
130
• Pengadilan dapat memantau proses
penanganan bantuan melalui
aplikasi ROM
• http://rogatori.kemlu.go.id
131
KETENTUAN PENYAMPAIAN
BANTUAN
PANGGILAN/PEMBERITAHUAN DI
BERBAGAI NEGARA
132
AUSTRALIA
Ketentuan :
Berdasarkan Pasal 131 Uniform Civil Procedure 1999,
Queensland, persyaratan- persyaratan yang harus
dilampirkan, yaitu:
1. Surat Permohonan dari Pengadilan Terkait dan
terjemahan bahasa Inggris (jikalau tidak berbahasa
Inggris);
2. Dua salinan terkait panggilan tersebut untuk
disampaikan kepada yang bersangkutan;
3. Dua dokumen terjemahan dalam bahasa Inggris;
4. Dua dokumen yang menerangkan nama, alamat
orang yang dituju, jenis dokumen dan nama pihak
yang terkait;
5. Panggilan sidang selambat-lambatnya disampaikan
4 (empat) bulan sebelum persidangan.
133
AMERIKA SERIKAT
Ketentuan :
1. Bagi negara-negara yang bukan menjadi pihak dalam the
Hague Convention 1970, penyampaian dokumen hukum
kepada pengadilan di Amerika hanya dapat disampaikan
melalui Kantor Bantuan Hukum Internasional (Office of
International Judicial Assistance/OIJA) Kementerian Hukum
AS selaku Central Authority dengan saluran diplomatik
melalui Kementerian Luar Negeri AS.
2. Permohonan disampaikan dengan menggunakan
format Letter of Request.
3. Kemlu AS meneruskan kepada OIJA yang selanjutnya OIJA
mengkaji apakah Surat Permintaan tersebut dapat
dieksekusi sesuai dengan ketentuan hukum di AS atau tidak.
4. Surat Permintaan harus menyatakan secara jelas bukti
134
135
AUSTRIA
Ketentuan :
1. Disampaikan bersama nota diplomatik
kepada Kementerian Luar Negeri Austria
untuk diteruskan kepada subyek hukum
Austria melalui instansi pemerintah
terkait seperti Kementerian Kehakiman
dan Kementerian Dalam Negeri.
2. Berkas asli dari pengadilan negara asing
kepada pengadilan di Austria dapat
disampaikan minimal 4 (empat) bulan
sebelum tenggat waktu yang ditetapkan
oleh pengadilan negara asing.
136
ALJAZAIR
Ketentuan :
1.Dokumen pengadilan dikirimkan
melalui Kemlu Aljazair, yang
seterusnya akan meneruskan
dokumen dimaksud kepada yang
bersangkutan.
2.Dokumen yang dikirimkan agar
diterjemahkan dalam bahasa Arab
atau Perancis.
138
Rogatory letter harus menyertakan dokumen-dokumen
sebagai berikut: (a) Laporan, pengaduan atau tuntutan
awal, sesuai jenis perkara; (b) Memori penjelasan, (c).
Dokumen yang mendasari penerbitan rogatory letter; (d).
Terjemahan resmi dari dokumen-dokumen yang
disertakan; (e)Dokumen lain yang dianggap perlu oleh
pengadilan pemohon sesuai dengan tindakan hukum
yang dimohonkan.
Rogatory letter harus memuat hal-hal sebagai berikut: (i)
Nama pengadilan pemohon dan pengadilan termohon;
(ii) Alamat pengadilan pemohon, penjelasan terperinci
mengenai tindakan hukum yang dimohonkan; (iii) Tujuan
yang ingin dicapai dari tindakan hukum yang
dimohonkan.
Dalam hal tindakan hukum yang dimohonkan meliputi
interogasi atau pencatatan kesaksian, guna menghindari
halangan dalam pelaksanaannya, rogatory letter perlu
memuat hal-hal sebagai berikut: a. Butir-butir
pertanyaan yang harus disampaikan oleh pengadilan
termohon; b. Penetapan tanggal pemeriksaan/audiensi
dengan tenggat waktu 90 (sembilan puluh) hari untuk
perkara pidana, dan 180 (seratus delapan puluh) hari
untuk perkara perdata, t.m.t. tanggal surat.
Dalam hal kerja sama perdata, apabila diperlukan,
rogatory letter, juga dapat memuat nama dan alamat
lengkap penanggung jawab pembayaran biaya perkara di
tempat perkara diadakan sebagai bentuk pelaksanaan
tindakan hukum yang dimohonkan.
139
CANADA
Ketentuan :
Berdasarkan Circular Note Biro Hukum Kementerian Luar
Negeri, Perdagangan dan Pembangunan Kanada (DFATD) No.
JLA-1446 tanggal 28 Maret 2014 mengenai Service of Originating
Documents in Judicial and Administrative Proceedings Against the
Government of Canada in Other States, adapun prosedur yang
ditetapkan oleh Pemerintah Kanada,yaitu:
1. Permohonan harus disampaikan dari Kementerian Luar
Negeri negara asing tersebut melalui perwakilannya di
Kanada kepada Kementerian Luar Negeri Kanada;
2. Perwakilan asing di Kanada hanya dapat meneruskan
dokumen tuntutan hukum dan tidak dapat menyampaikan
tuntutan hukum kepada Pemerintah Kanada;
3. Adanya tenggang waktu minimum 60 (enam puluh) hari
atau 2 (dua) bulan bagi suatu negara untuk mempersiapkan
pembelaan atas gugatan hukum yang disampaikan
pengadilan negara lain;
4. Diterjemahkan ke dalam salah satu bahasa nasional
Kanada, yaitu Bahasa Inggris atau Bahasa Perancis;
5. Disampaikan pada Pemerintah Kanada melalui Nota
Diplomatik kepada:
Departement of Foreign Affairs, Trade and Development Criminal,
security and Diplomatic Law Division (JLA) 125 ssex Drive,
Ottawa, ON, K1A 0G2, Canada
140
CHINA
Ketentuan :
1. Peraturan di RRT mewajibkan apabila suatu pengadilan negara
asing meminta bantuan dari pengadilan RRT untuk
menyampaikan dokumen peradilan termasuk surat panggilan
persidangan yang memiliki batas waktu, diwajibkan
memberikan waktu yang cukup panjang, dalam rangka
memastikan dokumen peradilan yang bersangkutan dapat
disampaikan dan diterima sebelum persidangan.
2. Syarat-syarat pengiriman dokumen pengadilan:
a. Nama dan alamat lembaga negara asing yang mengeluarkan
surat kuasa;
b. Nama pengadilan RRT yang menerima surat kuasa,apabila
namanya kurang jelas, dapat melimpahkan kuasa kepada
pengadilan yang berada di tempat tinggal orang yang
menerima kuasa;
c. Nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, alamat tinggal,
serta posisi dalam proses pengadilan orang yang menerima
surat kuasa; 141
Ketentuan :
1. Timor Leste bukan negara pihak The Hague Convention 1970,
oleh karena itu penanganan rogatory letter dan pemberian
bantuan yudisial kepada negara lain dilakukan dengan
mekanisme tersendiri.
2. Terkait dengan mekanisme tersebut, selama ini penanganan
terkait isu-isu hukum lintas negara selalu ditangani
oleh National Directorate for Protocol, Legal and Consular
Affairs di bawah Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama
Timor-Leste. Di dalamArticle 13 2(g) Decree-Law No. 4/2008,
Organizational Structure of the Ministry of Foreign Affairs,
Democratic Republic of Timor Leste IV Constitutional
Government juga disebutkan bahwa National Directorate for
Protocol, Legal and Consular Affairstermasuk menangani letters
rogatory.
3. Berdasarkan pembicaraan kami dengan counterpart dari 142
Ketentuan :
1. Estonia merupakan negara Pihak The Hague Convention 1970,
namun berdasarkan ketentuan hukum nasionalnya,
permohonan bantuan berupa penyampaian hukum di bidang
perdata bagi negara non-pihak dapat dilakukan melalui
Kementerian Luar Negeri (saluran diplomatik).
2. Sebagai bagian dari Uni Eropa, Estonia mengadopsi regulasi
yang dikeluarkan oleh Parlemen Uni Eropa dan the Council on
the service in the Member States of Judicial and Extrajudicial
Documents in Civil or Commercial Matters (Service of
Documents) No. 1393/2007. Ketentuan mengenai hal ini
tersedia dalam European Judicial Atlas in Civil Matters.
3. Penyampaian dokumen hukum di bidang perdata merupakan
salah satu tugas dari International Judicial Cooperation of the
Ministry of Justice of Estonia.
4. Ketentuan bantuan penyampaian dokumen hukum di bidang
143
Ketentuan :
1. Finlandia merupakan negara Pihak The Hague Convention 1970.
Berdasarkan ketentuan nasionalnya, permohonan bantuan berupa
penyampaian hukum di bidang perdata bagi negara non-pihak dapat
dilakukan melalui Kementerian Luar Negeri (saluran diplomatik).
Finlandia juga mengadopsi the Hague Convention of 1965 on the Service
Abroad of Judicial and Extrajudicial Documents in Civil and Commercial
Matters (Treaty Series 51/1969) yang mengatur bahwa permohonan
bantuan ditujukan kepada Kementerian Hukum Finlandia.
2. Sebagai bagian dari Uni Eropa, Finlandia mengadopsi regulasi yang
dikeluarkan oleh Parlemen Uni Eropa dan the Council on the service in the
Member States of Judicial and Extrajudicial Documents in Civil or
Commercial Matters (Service of Documents) No. 1393/2007. Ketentuan
mengenai hal ini tersedia dalam European Judicial Atlas in Civil Matters.
3. Finlandia telah menandatangani Mutual Legal Assistance in Service and
Taking of Evidence dengan negara di kawasan Nordic, seperti Denmark,
Islandia, Norwegia dan Swedia sesuai Treaty Series 26/1975.
4. Penyampaian dokumen hukum di bidang perdata merupakan salah
144
satu tugas dari the Finnish Central Authority dan the International Unit of
the Ministry of Justice of Finland.
5. Ketentuan bantuan penyampaian dokumen hukum di bidang perdata
kepada otoritas setempat di Finlandia dapat dilakukan melalui saluran
diplomatik, dengan memperhatikan Code of Judicial Procedure. Informasi
lebih lanjut mengenai hal tersebut dapat diunduh melalui website:
http://www.finlex.fi/fi/laki/kaannokset/1734/en17340004.pdf dan
www.oikeus.fi
ITALI
Ketentuan :
Dokumen hukum di bidang perdata dari pengadilan
asing atau Indonesia yang dialamatkan kepada subjek
hukum (individu/institusi) di Italia disampaikan melalui
saluran diplomatik yakni nota verbal dari perwakilan
asing kepada Kemlu Italia dengan melampirkan
dokumen hukum tersebut yang telah diterjemahkan
sebelumnya ke bahasa Italia.
Kemlu Italia c.q. DGIT akan meneruskan permintaan
bantuan penyampaian dokumen hukum di bidang
perdata dari perwakilan asing kepada pihak
Kementerian Kehakiman. Selanjutnya, Kementerian
Kehakiman Italia meneruskan berkas dokumen hukum
145
Ketentuan :
Berdasarkan Law No. 63 tahun Meiji ke 83 (13 Maret 1905) yang
diubah oleh Law No. 7 tahun Meiji ke 45 (29 Maret 1912) dan Law
No. 17 tahun Showa ke 13 (22 Maret 1938), prosedur yang
ditetapkan oleh Pemerintah, yakni :
Permintaan disampaikan melalui jalur diplomatik;
Surat permintaan dari pengadilan negeri Indonesia kepada
otoritas pengadilan Jepang berisi permohonan penyampaian
panggilan sidang kepada tergugat.
Materi dokumen hukum yang akan disampaikan ditulis dalam
bahasa Jepang atau melampirkan terjemahan dalam Bahasa
Jepang;
Permintaan penyampaian dokumen harus dibuat secara tertulis
dengan menyebutkan nama, kewarganegaraan, dan domisili atau
tempat tinggal dari orang yang dituju; 146
Ketentuan :
Praktik hukum Maroko mengatur bahwa penyampaian
dokumen hukum dilakukan melalui rogatory letter di
dalam kerangka hukum bilateral maupun multilateral.
Karena Indonesia bukanlah pihak dari the Hague
Convention 1970, permohonan untuk penyampaian
dokumen dalam perkara perdata atau bisnis antara
Maroko dan Indonesia tidak dapat dilaksanakan
selama belum terdapat perjanjian bilateral terkait
bantuan yudisial.
147
BELANDA
Ketentuan :
1. Harus melampirkan authorised translation dalam
bahasa Inggris.
2. Dokumen tersebut dikirim secara digital (email)
dengan Nota Diplomatik kepada Kemlu Belanda.
3. Pihak Kemlu Belanda menyampaikan kepada
Pihak Tertuju melalui Pengadilan sesuai alamat yg
dituju yang dilakukan oleh juru sita yang ditunjuk.
148
NEW CALEDONIA
Ketentuan :
1. New Caledonia adalah wilayah/komunitas
seberang lautan (Collectivites d’outre-mer) milik
Prancis yang terletak di Pasifik Selatan. Mengingat
kewenangan yudisial masih ditangani Negara dan
Prancis adalah negara pihak dalam The Hague
Convention 1970, maka mekanisme
penanganan rogatory letter dan pemberian bantuan
yudisial dalam perkara perdata atau bisnis dari
otoritas Indonesia ke New Caledonia dan sebaliknya
mengikuti ketentuan dalam konvensi tersebut.
2. Secara teknis, mekanisme penyampaian rogatory
letter dari pengadilan di Indonesia yang 149
Ketentuan :
Saat ini mekanisme yang berlaku di Norwegia bagi
pengaturan penanganan rogatory letters dan
penyampaian dokumen hukum dalam perkara
pidana dan perdata bagi negara-negara di luar
perjanjian Hague Convention tahun 1970:
Pengaturan tentang penanganannya bagi negara-
negara yang tidak memiliki perjanjian kerja sama
hukum dengan negara Norwegia dilakukan melalui
jalur diplomatik yang disampaikan melalui
Kementerian Luar Negeri negara tersebut.
150
PAKISTAN
Ketentuan :
Pakistan bukan pihak The Convention on the Taking of
Evidence Abroad in Civil or Commercial Matters 1970.
1. Praktek pengiriman dokumen dimaksud
dilaksanakan sesuai dengan kebiasaan yang berlaku.
KBRI menyampaikan dokumen dimaksud kepada
Kementerian Luar Negeri Pakistan disertai dengan
nota diplomatik. Dokumen tersebut diteruskan ke
Kementerian Dalam Negeri Pakistan untuk kemudian
disampaikan kepada pihak yang berkepentingan.
2. Kemlu Pakistan tidak mengenakan biaya untuk
penanganan dokumen tersebut 151
Ketentuan :
Pada dasarnya permintaan penyampaian dokumen hukum
bidang perdata di Filipina dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu:
pelayanan melalui register pos internasional (perlu dimintakan
bukti penerimaan dokumen), pelayanan melalui jasa pengacara,
pelayanan secara langsung oleh pengadilan (dijamin oleh The
Philippines Rules of Court ayat 3 bagian 13 dan ayat 17 bagian
14), dan pelayanan melalui publikasi.
Pelayanan dengan menggunakan surat rogatory prosesnya akan
memakan waktu yang sangat lama (lebih dari satu tahun.
Dimulai dari permintaan dengan menggunakan saluran
diplomatik dari Kementerian Luar Negeri RI kepada
Kementerian Luar Negeri Filipina (DFA) di Manila lalu
diteruskan ke Kementerian Kehakiman, selanjutnya Kementerian
Kehakiman akan memerintahkan dan meminta pengadilan
terkait untuk membalas dan memberikan dokumen sebagaimana
yang diminta melalui surat rogatory dimaksud. Penyiapan
dokumen akan memakan waktu lama karena pihak pengadilan153
harus berhubungan dengan sumber-sumber terkait dengan
kasus perdata yang diminta, dalam hal ini akan berhubungan
dengan perorangan dan/atau institusi terkait lainnya.
SAUDI ARABIA
Ketentuan :
Semua dokumen dari instansi asing yang akan
digunakan di pengadilan Arab Saudi harus
disampaikan oleh perwakilan asing melalui
jalur diplomatik. Dokumen tersebut kemudian
akan diteruskan oleh Kemlu Arab Saudi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
154
SWITZERLAND
Ketentuan :
1. Penyampaian dokumen bidang perdata di Thailand
dilakukan oleh Office of Judicial and Legal Affairs, Kantor
Peradilan (Office of the Judiciary) sebagai instansi yang
bersifat mandiri dan berperan sebagai koordinator pada
Pengadilan Pidana dan Perdata di setiap tingkatan.
2. Penyampaian dokumen dilakukan melalui 2 (dua) jalur:
a. Jalur diplomatik
b. Jalur langsung dari kantor pengadilan
Dalam hal ini suatu negara harus memiliki perjanjian
bilateral dengan Thailand, sebagaimana dipersyaratkan
dalam Pasal 34 KUHPerdata Thailand.
3. Thailand memiliki perjanjian kerja sama peradilan
(Agreement in Judicial Cooperation) dengan 4 (empat) 157
Ketentuan :
1. Wajib Menerjemahkan Dokumen ke dalam Bahasa
Resmi Negara Angola (Bahasa Portugis) dengan
menggunakan jasa penerjemah tersumpah.
2. Permohonan diterima minimal 3 bulan sebelum
jadwal sidang.
3. Harus mencantumkan alamat domisili tertuju
secara lengkap berikut dengan nomor telepon dan
alamat email pihak tertuju.
158
Britania Raya
Ketentuan :
1.Inggris merupakan negara pihak pada The Convention on
the Taking of Evidence Abroad in Civil or Commercial
Matters (the Hague Convention 1970), yang mengatur
mekanisme penanganan rogatory letter dan pemberian
bantuan yudisial dalam perkara perdata dari otoritas
hukum suatu negara ke negara lain. Namun demikian,
mengingat Indonesia bukan negara pihak pada Konvensi
dimaksud, pengaturan penanganan rogatory letter dan
bantuan penyampaian dokumen dalam masalah perdata
lainnya dari Indonesia dilakukan melalui jalur
diplomatik dan disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku di Inggris.
2.Bantuan penanganan dokumen hukum masalah perdata
kepada individu ataupun organisasi, termasuk kepada 159
Ketentuan :
1.Dokumen yang disampaikan kepada otoritas
terkaitharus menggunakan bahasa Melayu
maupun bahasa Inggris yang merupakan bahasa
resmi.
2.Dokumen yang disampaikan dapat berupa
salinan(copy) surat permohonan yang
ditambahkan dengan surat asli dari KBRI BSB
sebagai permohonan kepada otoritas terkait di
Brunei Darussalam.
3.Jika dokumen yang dikirim ditujukan
kepadaperorangan, Warga Negara Indonesia
maupun Warga Negara Asing, maka 163
Ketentuan :
1. Dokumen Rogatori dapat disampaikan
olehPerwakilan Negara Asing terkait di
Hongaria melalui Nota Diplomatik.
2. Seluruh kelengkapan dokumen harus
diterjemahkanoleh penerjemah tersumpah ke
dalam Bahasa hongaria (Magyar).
3. Dokumen dapat berupa salinan resmi yang
telahdilegalisasi
4. Proses penyampaian dokumen rogatori di
wilayahHongaria memakan waktu setidaknya
1-2 bulan, tergantung dari
kelengkapandokumen. 164
KAZAKHSTAN
Ketentuan :
Setiap Dokumen Pengadilan yang disampaikan
minimal diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris.
165
KOREA
Ketentuan :
Pemerintah Korea Selatan cq. Pengadilan Negeri
setempat meminta agar setiap penyampaian
dokumen panggilan sidang WN Korea Selatan
dilengkapi dengan terjemahan yang dilakukan oleh
penerjemah tersumpah ke dalam Bahasa Korea dan
dilegalisasi di Kedutaan Korea Selatan di Jakarta.
166
LIECHSTENSTEIN
Ketentuan :
Tidak terdapat pengaturan baku yang mengatur
penyampaian dokumen ke Liechtenstein. Praktik
yang berlangsung hingga saat ini adalah KBRI Bern
menyampaikan dokumen hukum di bidan perdata
yang ditujukan kepada warga negara maupun badan
hukum Liechtenstein melalui Kedutaan
Besar Liechtenstein yang ada di Bern, Swiss yang
kemudian akan meneruskan dokumen tersebut
kepada otoritas terkait di Liechtenstein
melalui Office of Justice, Ministry of Home
Affairs,Justice, and Economic Affairs. Bahasa resmi
yang digunakan di Liechtenstein adalah bahasa
Jerman. Oleh karena itu, penyampaian dokumen 167
Ketentuan :
1. Wajib Menerjemahkan Dokumen ke dalam
Bahasa Resmi Negara Namibia (Bahasa Inggris)
dengan menggunakan jasa penerjemah
tersumpah.
2. Permohonan diterima minimal 3 bulan sebelum
jadwal sidang.
3. Harus mencantumkan alamat domisili tertuju
secara lengkap berikut dengan nomor telepon
dan alamat email pihak tertuju.
168
PALESTINA
Ketentuan :
1. Permohonan harus disampaikan Perwakilan RI
kepada Kementerian Luar Negeri Palestina untuk
kemudian disampaikan kepada WN/Instansi terkait
di Palestina.
2. Pengiriman harus dilakukan dengan tenggat waktu
sesuai dengan kewajaran urgensi.
3. Otoritas setempat tidak dapat menerima salinan
berkas surat permohonan (harus asli).
4. Terdapat Kewajiban Penerjemahan Bahasa dokumen
ke dalam bahasa Inggris atau Arab oleh jasa 169
Bolivia
Pengiriman Dokumen bersifat perdata maupun 170
Ketentuan :
1. Sesuai dengan ketentuan hukum Vietnam, yaitu
Pasal 350 Prosedur Hukum Perdata 2004, dokumen -
dokumen perdata yang memerlukan pengakuan dan
pelaksanaan hukuman di Vietnam, keputusan perdata
pengadilan asing atau keputusan hakim asing harus
diteruskan ke Kementerian Kehakiman Vietnam.
2. Sesuai dengan Pasal 10 dari Undang-Undang
Mutual Legal Assistance 2007 di Vietnam, dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan mutual legal
assistance dalam masalah perdata seperti
pemanggilan saksi, penyediaan bukti serta
permintaan lain untuk mutual legal assistance
mengenai masalah perdata, juga harus diteruskan
kepada Kementerian Kehakiman Vietnam.
172
Ketentuan :
• Seluruh dokumen yang disampaikan (baik asli
maupun salinannya) diharuskan melampirkan
terjemahan bahasa Rusia.
• Bagi Indonesia yang tidak memiliki perjanjian
penanganan bantuan teknis hukum masalah
perdata secara bilateral maupun multilateral
dengan Rusia, penyampaian dokumen dilakukan
melalui jalur diplomatik. Dalam hal ini dokumen
dari Pemerintah Indonesia harus disampaikan
melalui KBRI Moskow.
• Tidak terdapat jangka waktu tertentu yang
173
174
SLOVENIA
Ketentuan :
•Penyampaian surat rogatori dan dokumen
pengadilan dalam masalah perdata disampaikan
dalam dua rangkap (2 salinan surat permintaan
beserta dokumennya) melalui saluran diplomatik
kepada MInistry of Justice of Slovenia. Setelah itu
akan dikirimkan oleh Pemerintah Slovenia kepada
otoritas berwenang (biasanya ditujukan kepada
pengadilan negeri yang berwenang).
•Keseluruhan dokumen yang disampaikan harus
diterjemahkan ke dalam bahasa Slovenia. Apabila
dokumen tidak diterjemahkan ke dalam bahasa
Slovenia maka Pihak tertuju berhak menolak 175
dokumen tersebut.
•Dokumen harus mencantumkan: nama, nama akhir,
alamat, dan nama kota tempat domisili. Jika
memungkinkan mencantumkan pula tanggal lahir
dan nomor kartu identitas Pihak tertuju untuk
memudahkan pencarian.
TURKI
Ketentuan :
1. Dokumen disampaikan melalui otoritas
kehakiman negara asal kepada kementeian
kehakiman turki.
2. Dokumen juga memuat surat dan lampiran
dokumen peradilan yang telah diterjemahkan
ke dalam bahasa inggris / turki oleh
penerjemah resmi yang tersumpah dan
disahkan oleh Notaris).
3. Surat permohonan harus jelas dan dilengkapi
dengan nomor telefon yang dapat dihubungi di
turki dan alamat email.
176
YORDANIA
177
Ketentuan :
1) Permohonan harus disampaikan oleh
Perwakilan RI kepada Kementerian Luar Negeri
Yordania di Amman untuk kemudian disampaikan
kepada WN/Instansi terkait di Yordania. 2) Tidak
terdapat pengaturan tenggat waktu minimal
penyampaian dokumen.
3) Otoritas setempat dapat menerima salinan
berkas surat permohonan namun lebih
mengutamakan menerima dokumen asli.
4) Terdapat Kewajiban Penerjemahan Bahasa
dokumen ke dalam bahasa Arab oleh jasa
penerjemah tersumpah dengan disertai dokumen
dalam bahasa indonesia.
YUNANI
Ketentuan :
1.Berdasarkan ketentuan Yunani, dokumen asli
panggilan sidang harus diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris dan dikirimkan kepada Direktorat E 3
(Urusan Administrasi dan Peradilan) Kementerian
Luar Negeri Yunani setidaknya enam bulan sebelum
jadwal persidangan melalui nota diplomatik.
2.Direktorat E 3 selanjutnya akan mengirimkan
panggilan sidang yang telah diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris tersebut kepada Kementerian
Kehakiman Yunani.
3.Kementerian Kehakiman kemudian akan
menerjemahkan panggilan sidang tersebut ke dalam
bahasa Yunani dan mengirimkannya kepada pihak 178
yang berperkara.
4.Penerjemahan dan pengiriman tersebut memakan
waktu empat sampai lima bulan jika pihak yang
berperkara tinggal di wilayah Athena dan sekitarnya.
5.Pengiriman panggilan sidang akan memakan waktu
yang lebih lama jika pihak yang berperkara bertempat
tinggal di luar wilayah tersebut.
BEBERAPA
PERMASALAHAN
YANG SERING
DITEMUKAN
SURAT PENGANTAR TIDAK DITUJUKAN
1 KEPADA PANITERA MAHKAMAH AGUNG
Salah Benar
180
Dokumen yang dilampirkan (Surat
2 Gugatan) tidak diterjemahkan ke dalam
Bahasa Inggris, sedangkan Surat
Pengantar kepada Panitera MA
diterjemahkan
Surat Pengantar
kepada Panitera
Mahkamah Agung
tidak perlu
diterjemahkan
kedalam Bahasa
Inggris
181
• TIDAK MENGGUNAKAN FORM STANDAR
3 PERMOHONAN BANTUAN HUKUM
INTERNASIONAL (TEMUAN PALING BANYAK)
182
Tenggang Waktu pelaksanaan
5
persidangan dengan pengiriman
dokumen terlalu sedikit
1. PERHATIKAN
KETENTUAN
TENGGANG WAKTU
DI MASING-MASING
NEGARA
2. PERHATIKAN PKS
MA-KEMLU TAHUN
2019 TENTANG
SOP PENAGANAN
SURAT ROGATORI
183
Tidak Menyertakan Bukti Setoran
Biaya Penyampaian Dokumen
4 menggunakan Virtual Account atau
Dikirim tidak menggunakan rekening
virtual
DIKIRIM
MENGGUNAKAN
WESEL POS
184
5 PENGIRIMAN SURAT/DOKUMEN
TIDAK MENGGUNAKAN ALAMAT
PO BOX
BENAR SALAH
185
SURAT DITUJUKAN
5 KEPADA KETUA MAHKAMAH AGUNG
C/Q PANITERA MUDA
186
TIDAK CERMAT DALAM MENULISKAN
6
ALAMAT PIHAK DI LUAR NEGERI
Binnehafen
Seharusnya
Binnenhafen
187
FORM STANDAR BANTUAN HUKUM
7 INTERNASIONAL TIDAK DITERJEMAHKAN
KE DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA
MANDARIN
188
Bagian
Keenam
PENGGUNAAN
VIRTUAL ACCOUNT
UNTUK PEMBAYARAN
BIAYA KASASI/
PENINJAUAN
KEMBALI/HAK UJI
MATERIIL
Apa itu Virtual Account?
190
Penggunaan Virtual Account
191
Alasan MA Menggunakan VA
• Rekening Giro Kepaniteraan
SISTEM PENYETORAN Menerima Uang lebih dahulu
BIAYA KASASI/PK dari pada menerima berkas
• Uang yang diterima tidak
disertai informasi rinci
mengenai perkara yang
TRANSFER KE REKENING diajukan upaya hukum
MA
• Pengiriman bukti transfer
tidak dipatuhi oleh semua
pengadilan
KIRIM BUKTI TRANSPER
• MA tidak mengetahui secara
real time kondisi setoran
biaya perkara
• Dalam rekening penampung,
BERKAS DATANG KEMUDIAN tercampur antara uang untuk
perkara yang berkasnya belum
datang, perkara belum
register, perkara sedang
proses dan sudah selesai
192
Alasan Penggunaan VA oleh MA
Kasasi 2016 Jm @Rp500.000
Perkara
Perdata 3817 Rp 1.908.500.000
Perdata Khusus 1125 Rp 562.500.000
• Transfer ke rekening
Perdata Agama 822 Rp 411.000.000
TUN 575 Rp 287.500.000 penampung biaya proses
6339 Rp 3.169.500.000 MA di BNI Syariah
• Uang diterima
Peninjauan Jm Perkara @Rp 2.500.000
mendahului berkas
Kembali 2016 perkara 1-
Perdata 788 Rp 1.970.000.000 • Setoran tidak disertai
Perdata Khusus 146 Rp 365.000.000 informasi yang lengkap
Perdata Agama 123 Rp 307.500.000
• Uang tercampur : perkara
TUN 2057 Rp 5.142.500.000
3114 Rp 7.785.000.000
belum diterima, perkara
sdg proses, perkara sdh
Rp 10.954.500.000 minutasi
2015
MA HARUS
AUDIT KEUANGAN BIAYA PERKARA MA MENCARI SOLUSI !!!
194
Proses Lahirnya Kebijakan
Mewajibkan
Pengadilan Mengirim
Bukti Setor Biaya Kasasi
Via e-mail
Surat Panitera
Perintah Ketua Surat Panitera
Surat Panitera Mahkamah Surat Ketua
Mahkamah Mahkamah
2015 MA Agung Nomor BPK RI Nomor
Agung Nomor Agung Nomor
1355/PAN/OT. 1661/PAN/KU. 419/S/XVI/11/
Rekomendasi 23.a/KMA/HK. 2167/PAN/KU.
00/10/2015 00/9/2016 2017 tanggal
Temuan BPK 01/IV/2015 00/8/2017
tanggal 20 tanggal 20 20 November
tanggal 15 April tanggal 23
Oktober 2015 September 2017
2015 Agustus 2017
2016
Mewajibkan
Pengadilan Kirim Biaya
Kasasi/PK
Menggunakan VA
195
LANDASAN KEBIJAKAN
Surat Panitera Mahkamah Agung Surat Ketua BPK RI Nomor
Nomor 419/S/XVI/11/2017 tanggal
2167/PAN/KU.00/8/2017
20 November 2017
tanggal 23 Agustus 2017
196
SKEMA PEMANFAATAN VIRTUAL ACCOUNT
Berbasis BNI E-Collection
MAHKAMAH
AGUNG
1. Integrasi yang menghubungkan Sistem Aplikasi Direktori Putusan Mahkamah Agung RI dengan Sistem
BNI e-Collection.
2. Mahkamah Agung RI menginformasikan nomor Virtual Account kepada pihak yang mengajukan upaya
hukum kasasi/peninjauan kembali.
3. Pemohon Kasasi/Peninjauan Kembali membayar biaya perkara menggunakan Virtual Account melalui
channel BNI Syariah ataupun channel Bank lain.
4. Dana diterima oleh rekening Giro Mahkamah Agung RI secara realtime dan dapat langsung efektif
digunakan.
5. Flagging pembayaran dikirimkan kepada Mahkamah Agung RI (Sistem Aplikasi Direktori Putusan )
secara realtime.
6. Notifikasi pembayaran email akan dikirimkan kepada Pemohon Kasasi, Pengadilan dan Mahkamah
Agung.
197
Format Rekening Virtual
Setoran Biaya Perkara
8 7 9 1 0 9 8 2 1 4 0 1 2 1 6 1
Virtual ID
Kode Mahkamah 12 kombinasi angka yang diproduksi oleh aplikasi Direktori Putusan
reken Agung yang
ing terhubung
MA, terdiri dari kode satuan kerja, nomor perkara tingkat pertama,
VA di dengan rekening bulan dan tahun putus dan kode pihak yang mengajukan upaya
BNI Giro Pooling hukum
Biaya Perkara
198
ALUR PROSEDUR PENGGUNAAN
VIRTUAL ACCOUNT
1 2 3
Pihak berperkara
• Pihak berperkara Petugas pengadilan berdasarkan email yang
mendaftarkan upaya membuat rekening virtual didaftarkan, mendapat
hukum ke pengadilan untuk setiap perkara yang notifikasi dari Bank BNI
tingkat pertama diajukan upaya hukum tentang Nomor Rekening
• Petugas pengadilan menggunakan aplikasi Virtual dan jumlah biaya
menaksir panjar biaya Direktori Putusan perkara yang harus
dibayar
199
4 5 6
Sistem Informasi
Sistem BNI akan Perkara menerima
Pihak berperkara, memberitahukan
membayar biaya perkara notifikasi dari sistem
kepada penyetor melalui BNI tentang uang yang
kasasi ke rekening virtual email bahwa uang sudah
yang telah dibuat, melalui sudah diterima di
diterima oleh rekening rekening pooling
counter bank , ATM, atau tujuan (Rekening
mobile banking KEpaniteraan disertai
Kepaniteraan) informasi penyetor
200
Mekanisme Pembuatan Rekening
Virtual oleh Petugas Pengadilan
201
Langkah-langkah
202
Lengkapi isian form pada menu virtual
account, kemudian klik simpan
203
Petunjuk Pengisian Form
204
Jika proses berhasil, menu status rekening
virtual akan terisi dengan informasi nomor VA
dan tanggal expired VA
NOMOR
VIRTUAL
ACCOUNT
205
Nomor Virtual Account
akan dikirim ke e-mail
yang didaftarkan, atau
dicetak dari aplikasi
Direktori Putusan oleh
staf pengadilan
TOMBOL UNTUK
MENCETAK
VIRTUAL ACCOUNT
206
Prosedur Pembayaran Biaya Kasasi/PK
207
PILIHAN CARA PEMBAYARAN BIAYA
KASASI/PK
208
Prosedur Pembayaran
209
Pembayaran Tunai
Melalui Counter BNI (Syariah)
210
Pembayaran Tunai
Melalui Counter selain BNI (Syariah) – contoh
Bank Mandiri
212
Pembayaran Melalui ATM
Bersama
1. Masukkan PIN, pilih bahasa
2. Pilih menu Transfer
3. Pilih `dari Rekening Tabungan’
4. Pilih `Rekening Bank Lain’
5. Masukkan kode bank BNI/BNI Syariah (009) diikuti
dengan 16 Nomor Virtual Account (8791
098214012161), kemudian tekan `Benar’
6. Masukkan Jumlah Pembayaran, sesuai dengan
nominal yang tertera pada email nasabah, kemudian
tekan `Benar’
7. Muncul Informasi Transfer, lanjutkan transaksi, tekan
`Ya’
8. Selesai.
213
Pembayaran Melalui Internet Banking
Non BNI (misalnya Bank Mandiri)
214
NOTIFIKASI PEMBAYARAN
Apabila sudah
dilakukan
pembayaran maka
sistem BNI e-
Collection akan
memberikan
notifikasi yang
disampaikan melalui
email
215
NOTIFIKASI PEMBAYARAN
216
Pendokumentasian Bukti
Pembayaran
217
Sistem BNI e-Collection memberikan notifikasi pembayaran
biaya perkara secara real tim ke Sistem Informasi Perkara
Mahkamah Agung dengan menyertakan informasi yang
lengkap, meliputi nomor perkara tingkat pertama, nama
pengadilan, nama pihak berperkara dan jenis upaya hukum
yang diajukan
218
Kepaniteraan Mahkamah Agung mempunyai
akses ke sistem BNI e-Collection untuk
memastikan akurasi data transaksi
219
PENCABUTAN PERKARA
220
PERMASALAHAN YANG SERING
TERJADI
221
Pembuatan Kembali VA
Daluwarasa
222
Form Pembuatan Akun
Virtual
Pembayaran Biaya Perkara
PK Pajak
https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/pk_pajak/
223
Bagian
Ketujuh
PENATAAN ULANG
PROSEDUR
PENGIRIMAN
LAPORAN KASASI
PERKARA PIDANA
YANG
TERDAKWANYA
BERADA DALAM
STATUS TAHANAN
ADANYA TEMUAN KETIDAKPATUHAN
PENGADILAN TERHADAP PROSEDUR
225
REGULASI TENTANG PROSEDUR
PENYAMPAIAN LAPORAN DAN
PENGIRIMAN BERKAS PERKARA PIDANA
YANG TERDAKWANYA BERADA DALAM
STATUS TAHANAN
226
SEMA NOMOR 1 TAHUN 1987
“Pengiriman
itu hendaknya
dilakukan
dengan sarana
pengiriman
“tercepat”
yang dapat
dilakukan dari
daerah
Saudara”
227
SEMA NOMOR 3 TAHUN 1987
“Permohonan
segera dikirimkan
ke Mahkamah
Agung setelah
terdakwa atau
penuntut umum
mengajukan
permohonan kasasi
dengan tidak usah
menunggu berkas
perkara siap
dikirim”
228
SEMA NOMOR 2 TAHUN 1998
229
MATERI MUATAN POKOK
YANG DIATUR SEMA
230
AWAL PENATAAN ULANG
PROSEDUR
231
KILAS BALIK IMPLEMENTASI
RINTISAN SPPT-TI
232
MOMENTUM PEMBARUAN PROSEDUR
233
SURAT EDARAN PANITERA
MAHKAMAH AGUNG
Nomor 2304/PAN/HK.01/12/2020 Tanggal 16
Desember 2020
234
MATERI MUATAN POKOK SURAT EDARAN
PANITERA MA
235
MONITORING DAN EVALUASI
236
PROSEDUR PELAPORAN PERKARA KASASI
PERKARA PIDANA YANG TERDAKWANYA
DALAM STATUS TAHANAN
237
Klik Tambah untuk membuat laporan kasasi: Input
data perkara dan data Terdakwa
238
Upload dokumen laporan kasasi dalam format pdf
(bertandatangan dan berstempel) dan file RTF
239
Klik Tambah apabila semua data dan dokumen
sudah diisi
240
Sistem Direktori Putusan akan menampilkan
daftar permohonan perpanjangan penahanan ke
Mahkamah Agung
241
Kepaniteraan Muda Pidana/Pidana Khusus akan
menerima daftar laporan kasasi dari seluruh
pengadilan di Indonesia
242
Mahkamah Agung memproses penetapan
perpanjangan penahanan dan mengupload ke
sistem Direktori Putusan
243
Kepaniteraan Muda Pidana mengupload Petikan
Putusan ke Direktori Putusan MA
244