FULLDAY SEMINAR

Diselenggarakan oleh
PENGURUS WILAYAH BALI - IKATAN NOTARIS INDONESIA
Badung, 7 Agustus 2023

PILIHAN HUKUM
DALAM HPI INDONESIA

OLEH:
Dr PIETER LATUMETEN, SH.MH.SpN
STAF PENGAJAR FAK EKONOMI DAN BISNIS UI

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 1

 LINGKUP PEMBAHASAN
KETERKAITAN HPI INDONESIA DI BIDANG KENOTARIATAN

SUMBER BACAAN TENTANG HPI

(SUDARGO GAUTAMA, SUNARYATI HARTONO, BAYU SETO
HARDJOWAHONO & HERLIEN BUDIONO)
1. MASALAH HPI LAHIR DISEBABKAN ADANYA HUBUNGAN HUKUM
KEPERDATAAN YANG MENGANDUNG UNSUR ASING (FOREIGN
ELEMENT), DENGAN STELSEL ATAU KAIDAH HUKUM DARI 2
(DUA) NEGARA ATAU LEBIH YANG BERBEDA:
KETERKAITAN HPI (DALAM HUBUNGAN HUKUM PERDATA, TERKANDUNG ADA 2
DAN HUKUM ATAU LEBIH STELSEL HUKUM DARI DUA NEGARA YANG
KENOTARIATAN BERBEDA ATAU SALING BERTENTANGAN (TITIK TAUT PRIMER
ATAU TITIK TAUT PEMBEDA):
2. PENERAPAN PRINSIP ATAU ASAS HPI DALAM MENENTUKAN
HUKUM YANG BERLAKU TERHADAP HUBUNGAN HUKUM YANG
MENGANDUNG UNSUR ASING TERSEBUT (TITIK TAUT SEKUNDER
ATAU TITIK TAUT PENENTU)

BIDANG KENOTARIATAN
TUGAS UTAMA NOTARIS ADALAH MEMBUAT AKTA AUTENTIK, YANG ISINYA MERUPAKAN PERBUATAN
HUKUM PARA PIHAK ATAU HUBUNGAN HUKUM PARA PIHAK, DAN JIKA HUBUNGAN HUKUM
MENGANDUNG UNSUR ASING DENGAN ADANYA 2 (DUA) ATAU LEBIH STELSEL HUKUM YANG BERBEDA,
MAKA LAHIR PERSOALAN HPI, MENGENAI:
HUKUM YANG BERLAKU, KECAKAPAN DAN KEWENANGAN BERTINDAK, STATUS HUKUM BENDA YANG
MENJADI OBJEK PERBUATAN HUKUM, BENTUK FORMIL PERBUATAN HUKUMNYA DAN VALIDITAS MATERIL
DARI ISI PERBUATAN HUKUMNYA.

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 2

 PRINSIP ATAU ASAS HPI SEBAGAI PARAMETER
DALAM MENENTUKAN HUKUM YANG BERLAKU

PRINSIP ATAU ASAS HPI SEBAGAI KAIDAH PENENTU HUKUM YANG BERLAKU
1. HPI INDONESIA TIDAK ADA DAN YANG DIPERGUNAKAN SEBAGAI KAIDAH PENUNJUK DALAM MENYELESAIKAN
MASALAH HPI INDONESIA YAITU PASAL 16, PASAL 17 DAN PASAL 18 ALGEMENE BEPALINGEN VAN WETGEVING
IN INDONESE (SINGKAT AB) BERDASARKAN ATURAN PERALIHAN PASAL I UUD 1945 (HASIL AMANDEMEN),
YAITU:
PASAL 16 AB:
STATUS PERSONAL SESEORANG DITENTUKAN BERDASARKAN HUKUM KEWARGANEGARAAN ATAU HUKUM
NASIONAL ORANG TERSEBUT (LEX PATRIAE). BAGI WNI DIMANAPUN BERADA MENGENAI STATUS
PERSONALNYA TUNDUK PADA HUKUM INDONESIA (SYARAT MATERILNYA)
PASAL 17 AB:
BENDA TIDAK BERGERAK BERLAKU HUKUM DARI NEGARA DIMANA BENDA TERSEBUT TERLETAK (LEX RAE
SITAE ATAU LEX SITUS):
PASAL 18 AB:
BENTUK FORMIL DARI SUATU PERBUATAN HUKUM, BERLAKU HUKUM NEGARA DIMANA PERBUATAN HUKUM
ITU DILAKUKAN (LEX LOCI ACTUS)
2. CHOICE OF LAW RULES (ATURAN PERUUAN INDONESIA YANG MEMUAT PEROSALAN HPI DAN ATAU PRINSIP HPI
)YAITU:
UU NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN; UU NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR
POKOK-POKOK AGRARIA (UUPA); UU NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL JO UU NOMOR 40
TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS; DAN UU NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN
INDONESIA
3. PRINSIP ATAU ASAS HPI YANG UMUM DIAKUI SECARA INTERNASIONAL TERUTAMA DALAM PENERAPAN SUATU
HUBUNGAN HUKUM YANG MENGANDUNG PRINSIP NASIONALITAS DAN PRINSIP DOMISILI, DIMANA PERSOALAN
HPI LAHIR JIKA ADA HUBUNGAN HUKUM ATAU PERISTIWA HUKUM ANTARA WNI (PRINSIP NASIONALITAS) DAN
WNA (PRINSIP DOMISILI) BERKAITAN DENGAN STATUS PERSONAL.

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 3

 TITIK TAUT PRIMER (TITIK TAUT PEMBEDA)
(FAKTA-FAKTA YANG MELAHIRKAN HUBUNGAN HPI)

TITIK TAUT PRIMER (TITIK TAUT PEMBEDA)

TITIK TAUT YANG MENENTUKAN SUATU PERSOALAN MASUK
KE DALAM LINGKUP HPI
INDIKATOR TITIK TAUT PRIMER:
1. KEWARGANEGARAAN (WNI DAN WNA):
PERBEDAAN WARGA NEGARA DARI PARA PIHAK MISALNYA
WNI DAN WNA MENIKAH, JUAL BELI SAHAM ANTARA WNA
DAN WNI
2. DOMISILI YANG SAH MENURUT HUKUM (PERBEDAAN
DOMISILI :
TITIK TAUT PRIMER MISALNYA WNI BERRDOMISILI DI INDONESIA MENIKAH
DENGAN WNA BERDOMISILI DI SINNGAPURA.
3. BENDERA KAPAL (BENDERA KAPAL SAMA DENGAN KE-
WARGANEGARAAN DENGAN PENUMPANG YANG BEDA
WARGA NEGARA DENGAN KAPAL TERSEBUT)
4. TEMPAT KEDIAMAN SEMENTARA (DUA WNA YANG BER-
DOMISILI DI INDONESIA AKAN MENIKAH DI INDONESIA)
5. TEMPAT KEDUDUKAN BADAN HUKUM
HUKUM YANG BERLAKU BAGI SUATU BADAN HUKUM
DITENTUKAN OLEH TEMPAT DIMANA BADAN HUKUM
TERSEBUT DIDIRIKAN DAN BERKEDUDUKAN
6. PILHAN HUKUM DALAM PERJANJIAN

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 4

 TITIK TAUT SKUNDER (TITIK TAUT PENENTU) DALAM PEMECAHAN
PERISTIWA HUKUM YANG TERMASUK KE DALAM HPI

TITIK TAUT SEKUNDER (TITIK TAUT PENENTU)

TITIK TAUT SEKUNDER YAITU TITIK TAUT YANG MENENTUKAN
HUKUM YANG BERLAKU DALAM PERSOALAN HPI
INDIKATOR TITIK TAUT SEKUNDER
1. TEMPAT BENDA TIDAK BERGERAK TERLETAK (LEX REI SITAE
ATAU LEX SITUS):
2. TEMPAT PERBUATAN HUKUM DILANGSUNGKAN (LEX LOCI
ACTUS) ;
3. TEMPAT PERKAWINAN DI LANGSUNGKAN (LEX LOCI
TITIK TAUT CELEBRATIONIS):
SEKUNDER 4. TEMPAT BADAN HUKUM DIDIRIKAN DAN BERKEDUDUKAN
5. STATUS PERSONAL BERDASARKAN ASAS NASIONALITAS
(KEWARGANEGARAAN) ATAU ASAS TERITORIALITAS
(DOMISLI) ;
6. TEMPAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM DILAKUKAN (LEX
LOCI DELICTI COMMISI)
7. ASAS MOBILIA SEQUNTUR PERSONAM (ASAS PEMBER-
LAKUKAN LEX PATRIAE TERHADAP BENDA BENDA
BERGERAK):

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 5

 HPI DALAM HUKUM NASIONAL (INDONESIA)

HPI DALAM PER UU AN INDONESIA DI BIDANG KENOTARIATAN

1. PRINSIP HPI DALAM PERKAWINAN CAMPURAN ANTARA WNI DAN WNA YANG MENIKAH DI
INDONESIA ATAU DI LUAR NEGERI, PERKAWINAN WNI DAN WNI YANG MENIKAH DI LUAR
NEGERI, KEABSAHAN PERKAWINAN, BERKAITAN DENGAN KECAKAPAN DAN KEWENANGAN
BERTINDAK, HARTA BENDA PERKAWINAN, PERJANJIAN KAWIN, PERCERAIAN DAN AKIBAT
PERCERAIAN;
2. PRINSIP HPI DALAM KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DAN ATAU HAK MILIK ATAS SATUAN
RUMAH SUSUN OLEH WNA YANG TIDAK MENIKAH, WNA YANG MENIKAH DENGAN WNI DALAM
PERKAWINAN CAMPURAN DENGAN ATAU TANPA PERJANJIAN KAWIN, OLEH WNI YANG MENIKAH
DENGAN WNA DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DENGAN ATAU TANPA PERJANJIAN KAWIN:
3. PRINSIP HPI DALAM PENENTUAN STATUS BADAN HUKUM YANG DIDIRIKAN DI INDONESIA
KHUSUS PT YANG DIDIRIKAN DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL ASING, VALIDITAS FORMIL
DAN MATERIL TERHADAP PERBUATAN HUKUM BERKAITAN DENGAN BADAN HUKUM
INDONESIA, KHUSUSNYA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA, MENGENAI KEPUTUSAN
PEMEGANG SAHAM DI LUAR RAPAT YANG DITANDATANGANI PEMEGANG SAHAM ASING DI LUAR
INDONESIA DAN KEPEMILIKAN SAHAM OLEH WNA MELALUI NOMINEE;
4. PRINSIP HPI BAGI WNI YANG MEMILIKI KEWARGANEGARAAN GANDA YANG BELUM BERUSIA 18
TAHUN ATAU BELUM MENIKAH DALAM PERKAWINAN CAMPURAN ANTARA WNI DAN WNA
BERKAITAN DENGAN KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DAN PEWARISAN SERTA PENDIRIAN
BADAN HUKUM PERORANGAN:
5. PENERAPAN PRINSIP DOMISILI DAN NASIONALITAS BERKAITAN DENGAN ADANYA SUATU
HUBUNGAN HUKUM DARI 2 (DUA) WARGA NEGARA YANG MENGANUT PRINSIP DOMISILI DAN
YANG MENGANUT PRINSIP NASIONALITAS:

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 6

 PRINSIP HPI DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DAN KEABSAHAN
PERKAWINANNYA

UU NO 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN:

PASAL 57:
PERKAWINAN CAMPURAN ADALAH PERKAWINAN ANTARA DUA ORANG YANG DI INDONESIA TUNDUK PADA HUKUM YANG
BERLAINAN KARENA PERBEDAAN KEWARGANEGARAAN DAN SALAH SATU PIHAK KEWARGANEGARAAN INDONESIA;
PASAL 56:
(1) PERKAWINAN YANG DILANGSUNGKAN DI LUAR INDONESIA ANTARA DUA ORANG WARGA NEGARA INDONESIA ATAU SEORANG
WNI DENGAN WNA ADALAH SAH BILAMANA DILAKUKAN MENURUT HUKUM YANG BERLKAKU DI NEGARA DIMANA
PERKAWINAN ITU DILANGSUNGKAN DAN BAGI WNI TIDAK MELANGGAR KETENTUAN UU INI.
(2) DALAM WAKTU 1 TAHUN SETELAH SUAMI ISTRI ITU KEMBALI DI WILAYAH INDONESIA, SURAT BUKTI PERKAWINAN MEREKA
HARUS DIDAFTARKAN DI KANTOR PENCATATAN PERKAWINAN TEMPAT TINGGAL MEREKA.
UU NO 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN YG DIUBAH DENGAN UU NO 24 TAHUN 2013,
PASAL 37 AYAT 4:
PENCATATAN PERKAWINAN DILAPORKAN OLEH YBS KEPADA INSTANSI PELAKSANA DI TEMPAT TINGGALNYA PALING LAMBAT 30
HARI SEJAK YBS KEMBALI KE INDONESIA
SE MA NO 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERLAKUAN RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR MA:
DALAM HAL TERJADI PERKAWINAN YANG DILAKUKAN DI LUAR NEGERI YANG TIDAK DICATATKAN DI KANTOR PENCATAT
PERKAWINAN DI INDONESIA MAKA PERKAWINAN ITU DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA

MASALAH DAN PRINSIP HPI

1. VALIDITAS FORMIL DAN MATERIL SUATU PERKAWINAN CAMPURAN DITENTUKAN BERDASARKAN HUKUM
DITEMPAT PERKAWINAN DILANGSUNGKAN (LEX LOCI CELEBRATIONIS), DAN BAGI WNI TIDAK BOLEH
BERTENTANGAN DENGAN HUKUM NASIONALNYA (PASAL 56 AYAT 1 UU PERKAWINAN) : SUDARGO GAUTAMA
MENGATAKAN MENGENAI STATUS PERSONAL BAGI WNI DAN WNA DALAM PERKAWINAN CAMPURAN WAJIB
MEMENUHI SYARAT YANG DITENTUKAN DALAM HUKUM NASIONALNYA.
2. PERKAWINAN YANG DILAKUKAN DI LUAR NEGERI ANTARA WNI DAN WNA ATAU WNI DENGAN WNI WAJIB
DICATAT OLEH PENCATAT PERKAWINAN DI TEMPAT TINGGALNYA DI INDONESIA, DALAM WAKTU 30 HARI
SEJAK TIBA DI INDONESIA, DAN JIKA TIDAK DICATAT MAKA PERKAWINANYA DIANGGAP TIDAK ADA
BERDASARKAN SE MA NOMOR 3 TAHUN 2015.
3. AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK ADA MAKA TIDAK ADA HARTA BERSAMA DAN ANAK YANG
DILAHIRKAN ADALAH ANAK LUAR NIKAH, DAN PERJANJIAN KAWIN YANG DIBUAT TIDAK BERLAKU;

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 7

 STATUS HARTA BENDA DALAM PERKAWINAN CAMPURAN

UU NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

1. PERKAWINAN SAH JIKA DILAKUKAN MENURUT HUKUM AGAMA DAN KEPERCAYAAN SERTA PENCATATAN
PERKAWINAN OLEH PEGAWAI PENCATAT NIKAH (PASAL 2 AYAT 1 DAN 2 UU PERKAWINAN):
2. VALIDITAS MATERIL DAN FORMIL PERKAWINAN CAMPURAN ANTARA WNI DAN WNA DITENTUKAN OLEH
HUKUM DITEMPAT PERKAWINAN DILANGSUNGKAN (LEX LOCI CELEBRATIONIS) DAN BAGI WNI TIDAK
BOLEH BERTENTANGAN DENGAN HUKUM NASIONALNYA (BERDASARKAN STATUS PERSONALNYA
BERLAKU HUKUM KEWARGANEGARAANNYA SESUAI DENGAN PASAL 16 AB), DAN WAJIB DICATAT OLEH
PEGAWAI PENCATAT PERNIKAHAN DITEMPAT TINGGALNYA DI INDONESIA, DALAM JANGKA WAKTU 30 HARI
SEJAK TIBA DI INDONESIA (SE MA NO 3 TAHUN 2015, JIKA TIDAK DICATAT MAKA PERKAWINANYA
DIANGGAP TIDAK ADA)
HARTA BENDA PERKAWINAN (PASAL 35 AYAT 1 DAN AYAT 2) UU PERKAWINAN
1. HARTA BERSAMA ADALAH HARTA YANG DIPEROLEH SEPANJANG PERKAWINAN BERUPA: PENDAPATAN ISTRI,
SUAMI, DAN ATAU SUAMI ISTRI, DAN ATAU PENDAPATAN DARI HARTA SUAMI ATAU ISTRI;
2. HARTA PRIBADI SUAMI ATAU ISTRI BERUPA HARTA BAWAAN SUAMI ATAU ISTRI DAN ATAU HARTA YANG
DIPEROLEH SUAMI ATAU ISTRI SEPANJANG PERKAWINAN KARENA HADIAH ATAU WARIS;

1. PASAL 17 AB: BENDA TIDAK BERGERAK TERMASUK HAK ATAS TANAH BERLAKU HUKUM DI NEGARA DIMANA
BENDA TERSEBUT TERLETAK (ASAS LEX RAE SITAE ATAU LEX SITUS):
2, BENDA BERGERAK (BERWUJUD ATAU TIDAK BERWUJUD) BERLAKU HUKUM DI TEMPAT PEMEGANG BENDA
TERSEBUT BERKEWARGANEGARAAN ATAU BERDOMISILI (SESUAI DENGAN ASAS MOBILLA SEQUNTUUR
PERSONAM (STATUS BENDA BERGERAK MENGIKUTI ORANGNYA),
(MASALAH HPI BERKAITAN DENGAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DAN ATAU HAK MILIK ATAS
SATUAN RUMAH SUSUN OLEH WNA DAN ATAU WNI DALAM PERKAWINAN CAMPURAN)

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 8

 STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WNI ATAU WNI YANG
MENIKAH DALAM PERKAWINAN CAMPURAN
SYARATNYA PERKAWINAN
CAMPURAN SAH
DENGAN ATAU TANPA
PERJANJIAN KAWIN
WNA TIDAK MEMENUHI SYARAT
SEBAGAI PEMEGANG HAK MILIK,
HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK
GUNA USAHA, KECUALI HAK PAKAI
DENGAN JANGKA WAKTU (UUPA)
8/5/2023
TANPA MEMBUAT PERJANJIAN KAWIN HARTA TERPISAH:
WNI DAPAT MEMPUNYAI:
1. HAK PAKAI DENGAN JANGKA WAKTU YANG BERASAL DARI TANAH
NEGARA, HAK PENGELOLAAN DAN HAK MILIK ORANG LAIN, BAIK
YANG DIPEROLEH SEBELUM DAN ATAU SELAMA PERKAWINAN: ;
2. HM, HGB, HGU YANG DIPEROLEH SEBELUM PERKAWINAN SEBAGAI
HARTA PRIBADI:
3. HM, HGB, HGU YANG DIPEROLEH SEPANJANG PERKAWINAN KARENA
WARISAN DAN ATAU HADIAH SEBAGAI HARTA PRIBADI;
4. HM ATAS SATUAN RUMAH SUSUN YANG BERDIRI DIATAS TANAH HAK
PAKAI;
5. HM ATAS SATUAN RUMUH SUSUN YANG BERDIRI DIATAS TANAH HM,
DAN HGB YANG DIPEROLEH SEBELUM ATAU SELAMA PERKAWINAN
KARENA HIBAH ATAU WARISAN SEBAGAI HARTA PRIBADI;
WNA HANYA DAPAT MEMPUNYAI :
HAK PAKAI DENGAN JANGKA WAKTU, UNTUK 1 BIDANG TANAH PER
ORANG ATAU KELUARGA DAN PALING LUAS 2.000 M2.
DENGAN MEMBUAT PERJANJIAN KAWIN HARTA TERPISAH:
WNI DAPAT MEMPUNYAI:
HAK ATAS TANAH YANG SAMA DENGAN WARGA NEGARA INDONESIA
LAINNYA, SEPERTI HM, HGB, HAK PAKAI DENGAN JANGKA WAKTU DAN
ATAU HGU;
WNA HANYA DAPAT MEMPUNYAI:
HAK PAKAI DENGAN JANGKA WAKTU, UNTUK 1 BIDANG TANAH PER
ORANG ATAU KELUARGA DAN PALING LUAS 2.000 M2.
Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 9
 PENERAPAN PASAL 26 AYAT 2 UUPA
BAGI WARGA NEGARA ASING

PASAL 26 AYAT 2 UUPA:

SETIAP JUAL BELI, PENUKARAN, PENGHIBAHAN, PEMBERIAN DENGAN WASIAT DAN PERBUATAN-
PERBUATAN LAIN YANG DIMAKSUDKAN UNTUK LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG
MEMINDAHKAN HM KEPADA ORANG ASING, KEPADA WARGA NEGARA YANG DISAMPING
KEWARGANEGARAAN INDONESIA MEMPUNYAI KEWARGANEGARAAN ASING ATAU KEPADA SUATU
BADAN HUKUM KECUALI YANG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH TERMASUK DALAM PASAL 21 AYAT
2 ADALAH BATAL KARENA HUKUM DAN TANAHNYA JATUH KEPADA NEGARA, DENGAN KETENTUAN
HAK-HAK PIHAK LAIN YANG MEMBEBANINYA TETAP BERLANGSUNG SERTA SEMUA PEMBAYARAN
YANG TELAH DITERIMA OLEH PEMILIK TIDAK DAPAT DITUNTUT KEMBALI.

LARANGAN KEPEMILIKAN HM BAGI WNA MELALUI PERBUATAN HUKUM & AKIBAT HUKUMNYA
1. PERBUATAN HUKUM PEMINDAHAN HM KEPADA WNA SECARA LANGSUNG (AKTA JUAL BELI):
2. PERBUATAN HUKUM PEMINDAHAN HM KEPADA WNA SECARA TIDAK LANGSUNG (KEPADA WNI YANG MENIKAH
DENGAN WNA TANPA PERJANJIAN KAWIN);
3. PERBUATAN LAIN YANG MAKSUDNYA MEMINDAHKAN HM KEPADA WNA (PERJANJIAN NOMINEE DAN ATAU
MELALUI PRANATA HUKUM NASIONAL SEPERTI SEWA MENYEWA DENGAN JANGKA WAKTU YANG CUKUP LAMA
ANTARA WNA DENGAN WNI, UNTUK LUAS TANAH YANG MELAMPAUI 2.000 M2);
4. BADAN HUKUM, KECUALI BADAN HUKUM YANG DITUNJUK BERDASARKAN PP 38 TAHUN 1963, YAITU BANK
BANK YANG DIDIRIKAN OLEH NEGARA; PERKUMPULAN KOPERASI PERTANIAN, BADAN BADAN KEAGAMAAN
DAN ATAU BADAN BADAN SOSIAL.
5. AKIBAT HUKUMNYA PERBUATAN HUKUMNYA BATAL DEMI HUKUM, TANAHNYA JATUH KEPADA NEGARA

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 10

 PENERAPAN PASAL 21 AYAT 3 UUPA
BAGI WARGA NEGARA ASING

PASAL 21 AYAT 3 UUPA:

ORANG ASING YANG SESUDAH BERLAKUNYA UU INI MEMPEROLEH HAK MILIK KARENA
PEWARISAN TANPA WASIAT ATAU PERCAMPURAN HARTA KARENA PERKAWINAN, DEMIKIAN
PULA WNI YANG MEMPUNYAI HAK MILIK DAN SETELAH BERLAKUNYA UU INI KEHILANGAN
KEWARGANEGARAANNYA, WAJIB MELEPASKAN HAK ITU DALAM JANGKA WAKTU 1 TAHUN
SEJAK DIPEROLEHNYA HAK TERSEBUT ATAU HILANGNYA KEWARGANEGARAAN ITU, JIKA
SETELAH JANGKA WAKTU TERSEBUT LAMPAU, HAK MILIK ITU TIDAK DILEPASKAN, MAKA
HAK TERSEBUT HAPUS KARENA HUKUM DAN TANAHNYA JATUH PADA NEGARA, DENGAN
KETENTUAN HAK HAK PIHAK LAIN YANG MEMBEBANINYA TETAP BERLANGSUNG
LARANGAN KEPEMILIKAN HAM OLEH WNA MELALUI PERISTIWA HUKUM
DAN AKIBAT HUKUMNYA:
1. LARANGAN WNA MEMEROLEH HM MELALUI PERISTIWA HUKUM (PEWARISAN);
2. AKIBAT HUKUMNYA DALAM 1 TAHUN SEJAK DIPEROLEHNYA HM TERSEBUT WAJIB
DILEPASKAN, DENGAN SANKSI JIKA WAKTU TERSEBUT LAMPU BELUM DILEPASKAN,
MAKA HAKNYA HAPUS DAN JATUH KEPADA NEGARA
3. WNA MEMPEROLEH HM SECARA BERSAMA SAMA DENGAN WNI SEBAGAI AHLI WARIS
(KEPEMILIKAN BERSAMA YANG TERIKAT), MAKA SETELAH LEWAT SATU TAHUN, WNA
TIDAK MELEPASKANNYA, MAKA SELURUH TANAHNYA TERKENA SANKSI PASAL 21 AYAT
3 UUPA ATAU HAPUS HAKNYA DAN MENJADI TANAH NEGARA

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 11

 BERBAGAI KASUS
KEPEMILIKAN TANAH OLEH WNA DALAM BERBAGAI PUTUSAN PENGADILAN

1. PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 1290K/PDT/2022:

WNI MEMBELI TANAH HM DARI WNI DENGAN UANG WNA, YANG DIBUATKAN AKTA PERNYATAAN
(NOMINEE), KUASA MENJUAL, KUASA MENGHIBAHKAN DAN KUASA MENGURUS DARI WNI KE WNA
SEMUA AKTA BATAL DEMI HUKUM DAN TANAH TETAP MENJADI HAK MILIK WNI;
2. PUTUSAN PT DENPASAR NOMOR 68/PDT/2021/PT.DPS
AKTA PERNYATAAN WNI TELAH MENJUAL OBJEK TANAH HM KEPADA WNA DIIKUTI DENGAN AKTA
SEWA MENYEWA ANTARA WNI DAN WNA UNTUK JANGKA WKATU 25 TAHUN, PERPANJANGAN SEWA
MENYEWA, PERJANJIAN IKATAN JUAL BELI: SEMUA AKTA BATAL DEMI HUKUM;
3. PUTUSAN PT DENPASAR NOMOR 169/PDT/2019/PT.DPS:
AKTA PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA WNA DAN WNI UNTUK BUKA USAHA RESTAURANT:, DIIKUTI
DENGAN PERJANJIAN NOMINEE, PERJANJIAN SEWA MENYEWA ANTARA PEMILIK TANAH DAN
BANGUNAN DENGAN NOMINEE (UANG SEWA BERASAL DARI WNA), PENDIRIAN PT DENGAN
MENGGUNAKAN NOMINEE (PENYETORAN SAHAM BERASAL DARI WNA); BATAL DEMI HUKUM SEMUA
AKTA, MENGHUKUM WNI MEMBAYAR GANTI RUGI KEPADA WNA DAN MENGHUKUM YANG
MENYEWAKAN MENGEMBALIKAN UANG SEWA KEPADA WNA
4. PUTUSAN PN MENADO NO 271/PDT.G/2017/PN.MND
AJB ANTAR WNI (PEMBELI MEMBELI TANAH DENGAN UANG WNA), NOMINEE MENINGGAL DUNIA
DENGAN AHLI WARISNYA X, KEMUDIAN WNA MENJADI WNI, DAN WNI (ASAL WNA) MENGGUGAT AHLI
WARIS NOMINEE, DENGAN PUTUSAN AJB SAH DAN MENGHUKUM AHLI WARIS NOMINEE
MENYERAHKAN AJB DAN SERTIFIKAT UNTUK BALIK NAMA:
5. PUTUSAN MA NO 2457K/PDT/2020:
WNI MENIKAH DENGAN WNA DI LUAR NEGERI DENGAN PERJANJIAN KAWIN HARTA TERPISAH (DI
ITALIA), KEMUDIAN TELAH DIDAFTAR DI INDONESIA. WNI DAN WNA CERAI DI INDONESIA, DAN
SELAMA PERKAWINAN WNI (ISTRI) MEMBELI TANAH DENGAN HAK MILIK ATAS NAMA WNI,
DIDAHULUKAN DENGAN ADANYA KESEPKATAN BERSAMA BAHWA HM DIBELI OLEH UANG BERSAMA
WNI DAN WNA.. PUTUSAN MA BAHWA HM MILIK ADALAH MILIK BERSAMA MASING MASING UNTUK 1/2
BAGIAN (PASCA CERAI).

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 12

 LARANGAN KEPEMILIHAN SAHAM ASING DALAM PT PMA
MELALUI PERJANJIAN NOMINEE

UU NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

PASAL 33 AYAT 1 UUPM:
PMDN DAN PMA YANG MELAKUKAN PENANAMAN MODAL DALAM BENTUK PT, DILARANG
MEMBUAT PERJANJIAN DAN ATAU PERNYATAAN YANG MENEGASKAN BAHWA KEPEMILIKAN
SAHAM DALAM PT UNTUK DAN ATAS NAMA ORANG LAIN;
PASAL 33 AYAT 2 UUPM:
DALAM HAL PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING MEMBUAT
PERJANJIAN DAN ATAU PERNYATAAN ITU DINYATAKAN BATAL DEMI HUKUM,
MASALAH HUKUM:
PERJANJIAN NOMINEE INI BATAL DEMI HUKUM ATAU TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT
BAGI PARA PIHAK DAN TIDAK BERLAKU BAGI PT YANG DIDIRIKAN DALAM RANGKA PMDN ATAU
PMA
CONTOH KASUS
TUAN A (WNI) DAN TUAN B (WNA) TELAH MEMBUAT AKTA JUAL BELI SAHAM DALAM PT
PENANAMAN MODAL, DAN TUAN B DAN TUAN C (WNA) MEMBUAT PERJANJIAN NOMINEE YANG
ISINYA SAHAM ATAS NAMA TUAN B ADALAH MILIK TUAN C (WNA).
PERJANJIAN NOMINEE YANG DIBUAT OLEH TUAN B DAN TUAN C MENGANDUNG KAUSA
TERLARANG DAN AKIBATNYA BATAL DEMI HUKUM DAN PERJANJIAN NOMINEE TIDAK BERLAKU
BAGI PT PENANAMAN MODAL.

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 13

 KEPEMILIKAN SAHAM ASING DALAM PT NON PENANAMAN MODAL
MELALUI PERJANJIAN NOMINEE

UU NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

PASAL 48 AYAT 1 UUPT:
SAHAM PERSEROAN DIKELUARKAN ATAS NAMA PEMILIKNYA
PASAL 52 AYAT 4 :
SETIAP SAHAM MEMBERIKAN KEPADA PEMILIKNYA HAK YANG TIDAK DAPAT DIBAGI
MASALAH HUKUM:
UU PT TIDAK MENGAKUI ADANYA PERJANJIAN NOMINEE (PINJAM NAMA DALAM SAHAM PT) TAPI UU PT TIDAK
MELARANG ADANYA PERJANJIAN NOMINEE, HANYA JIKA ADA PERJANJIAN NOMINEE ANTARA TUAN A WNI
(TERCATAT DALAM DOKUMEN KORPORASI), DENGAN B WNI (PEMILIK MANFAAT), DIMANA B MEMENUHI SYARAT
SEBAGAI SUBJEK PEMEGANG SAHAM PT (NON PENANAMAN MODAL) MAKA PERJANJIAN NOMINEE TERSEBUT
HANYA BERLAKU BAGI PARA PIHAK DAN TIDAK BERLAKU BAGI PT (PASAL 1873 JO PASAL 1340 KUHPERDATA)
CONTOH KASUS
TUAN A (WNI) DAN TUAN B (WNI) TELAH MENANDATANGANI AKTA JUAL BELI SAHAM DALAM PT (NON PENANAMAN
MODAL). TUAN B DAN TUAN C (WNI) MEMBUAT PERJANJIAN NOMINEE DIMANA TUAN B MENYATAKAN SAHAM
SAHAM ATAS NAMANYA DIBELI DENGAN MENGGUNAKAN UANG TUAN C, DAN TUAN B MENGAKU SAHAM SAHAM
TERSEBUT ADALAH MILIK TUAN C.
DALAM KASUS INI PERJANJIAN NOMINEE HANYA BERLAKU BAGI TUAN B DAN TUAN C, DAN JIKA TUAN B MENJUAL
SAHAM TERSEBUT KEPADA PIHAK LAIN SESUAI DENGAN KETENTUAN ANGGARAN DASAR PT, MAKA JUAL BELI
SAHAM ANTARA TUAN B DENGAN PIHAK LAIN ADALAH SAH DAN MENGIKAT.

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 14

 VALIDITAS FORMIL DAN MATERIL
KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM DI LUAR RAPAT (PT PMA)

UU NO 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL PASAL 5 AYAT (2) :

PENANAMAN MODAL ASING WAJIB DALAM BENTUK PT BERDASARKAN HUKUM INDONESIA DAN BERKEDUDUKAN DI DALAM
WILAYAH NEGARA RI KECUALI DITENTUKAN LAIN OLEH UNDANG-UNDANG.
UU NO 40 TAHUN 2007 TENTANG PT
PASAL 91:
PEMEGANG SAHAM DAPAT JUGA MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG MENGIKAT DI LUAR RUPS DENGAN SYARAT SEMUA PEMEGANG
SAHAM DENGAN HAK SUARA MENYETUJUI SECARA TERTULIS DENGAN MENANDATANGANI USUL YANG BERSANGKUTAN.
PASAL 19 AYAT (1):
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DITETAPKAN OLEH RUPS:
PASAL 21 AYAT (4):
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DIMUAT ATAU DINYATAKAN DALAM AKTA NOTARIS DALAM BAHASA INDONESIA
UU NO 24 TAHUN 2009 TENTANG BENDERA, BAHASA DAN LAMBANG NEGARA SERTA LAGU KEBANGSAAN
PASAL 31:
(1) BAHASA INDONESIA WAJIB DIGUNAKAN DALAM NOTA KESEPAHAMAN ATAU PERJANJIAN YANG MELIBATKAN LEMBAGA NEGARA,
INSTANSI PEMERINTAH RI, LEMBAGA SWASTA INDONESIA, PERORANGAN WNI:
(2) NOTA KESEPAHAMAN ATAU PERJANJIAN YANG MELIBATKAN PIHAK ASING DITULIS JUGA DALAM BAHASA NASIONAL PIHAK
ASING TERSEBUT DAN ATAU BHASA INGGRIS;
UU NO 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS YANG DIUBAH DENGAN UU NO 2 TAHUN 2014
PASAL 43 AYAT (1) AKTA NOTARIS WAJIB DIBUAT DALAM BAHASA INDONESIA

KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM DI LUAR RAPAT PT PMA, DAPAT DILAKUKAN OLEH PEMEGANG SAHAM ASING DI NEGARANYA,
SEHINGGA MELAHIRKAN PERSOALAN HPI (WARGA NEGARA YANG BERBEDA DAN DOMISLI TANDA TANGAN DI NEGARA YANG
BERBEDA)
KEABSAHANNYA
1. PT PMA TUNDUK PADA HUKUM DI INDONESIA (ASAS TEMPAT BADAN HUKUM DIDIRIKAN ATAU DIBENTUK):
2. BENTUK FORMAL PERBUATAN HUKUM YANG DILAKUKAN DI NEGARA ASING BERLAKU HUKUM DI NEGARA TERSEBUT (PASAL 18
AB ATAU LEX LOCI ACTUS):
3. VALIDITAS MATERIL TERHADAP KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM DI LUAR RAPAT YANG DITANDATANGANI OLEH WNA DI
NEGARANYA TUNDUK PADA HUKUM INDONESIA (KHUSUS MENGENAI PENGGUNAAN BAHASA).

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 15

 PRINSIP HPI TERHADAP KEWARGANEGARAAN GANDA
(UU NOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN INDONESIA)

MASALAH HPI TERHADAP KEWARGANEGARAAN GANDA

UU NO 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN INDONESIA
(1) ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN YANG SAH DARI SEORANG AYAH WNI DAN IBU WNA (PASAL 1
HURUF C):
(2) ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN YANG SAH DARI SEORANG IBU WNI DAN AYAH WNA (PASAL 1
HURUF D):
(3) STATUS KEWARGANEGARAA ANAK TERSEBUT DARI HASIL PERKAWINAN CAMPURAN ITU, MEMILIKI
KEWARGANEGARAAN GANDA SAMPAI ANAK BERUSIA 18 TAHUN ATAU TELAH MENIKAH (PASAL 6)

MASALAH DAN PRINSIP HPI

1. STATUS HUKUM BENDA TIDAK BERGERAK BERLAKU HUKUM DARI NEGARA DIMANA BENDA TERSEBUT
TERLETAK (LEX RAE SITAE) :
2. STATUS HUKUM BENDA BERGERAK BERLAKU HUKUM DI TEMPAT PEMEGANG BENDA TERSEBUT
BERKEWARGANEGARAAN ATAU BERSOMISILI: (ASASNYA BENDA MENGIKUTI ORANGNYA)
3. WARGA NEGARA GANDA TIDAK MEMENUHI SYARAT SEBAGAI PEMEGANG HAK MILIK, HAK GUNA
BANGUNAN DAN HAK GUNA USAHA KECUALI HAK PAKAI DENGAN JANGKA WAKTU (LIHAT PASAL :PASAL 21
AYAT 3, PASAL 30 AYAT 2, PASAL 36 AYAT 2 DAN PASAL 26 AYA T2 UUPA):
4. BERDASARKAN PP 8 TAHUN 2021, YANG DAPAT MENDIRIKAN BADAN HUKUM PERSEROAN DENGAN KRITERIA
USAHA MIKRO DAN KECIL YAITU WNI, BERUMUR 17 TAHUN ATAU TELAH MENIKAH DAN CAKAP HUKUM.
ANAK BERUSIA 17 TAHUN DAN BERKEWARGANEGARAAN GANDA TIDAK DAPAT MENDIRIKAN BADAN
HUKUM PERORANGAN. (VALIDITAS MATERIL BADAN HUKUM DITENTUKAN BERDASARKAN HUKUM YANG
BERLAKU DI TEMPAT DIDIRIKAN ATAU DI BENTUK)

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 16

 PRINSIP DALAM HPI TENTANG STATUS PERSONAL SUBJEK HUKUM
BERDASARKAN PRINSIP KEWARGANEGARAAN DAN PRINSIP DOMISILI

PRINSIP KEWARGANEGARAAN (NASIONALITAS)

PRINSIP KEWARGANEGARAAN ATAU PRINSIP NASIONALITAS BERPENDAPAT BAHWA STATUS PERSONAL
SESEORANG DITENTUKAN OLEH HUKUM NASIONALNYA ATAU HUKUM ASAL YANGBERSANGKUTAN,
DIMANAPUN YANGBERSANGKTAN BERADA
PRINSIP DOMISILI
PRINSIP DOMISILI BERPENDAPAT BAHWA STATUS PERSONAL SESEORANG DITENTUKAN OLEH DOMISILNYA
ATAU HUKUM YANG BERLAKU BAGINYA ADALAH HUKUM DARI NEGARA DIMANA SESEORANG BERDOMISILI
ATAU HUKUM DITEMPAT SESEORANG BERDOMISLI
SISTIM CIVIL LAW DAN COMMON LAW
NEGARA NEGARA YANG MENGANUT SISTEM COMMON LAW MENGANUT PRINSIP DOMISILI YANG
MELETAKKAN TITIK TAUT PENENTU DALAM HPI DARI SEGI TERITORIALNYA SEDANGKAN NEGARA NEGARA
YANG MENGANUT SISTEM CIVIL LAW MENGANUT PRINSIP NASIONALITAS DENGAN TITIK TAUT PENENTU
DALAM HPI DARI SEGI KEWARGANEGARAANNYA

PRINSIP YANG DIANUT DI INDONESIA

INDONESIA MENGANUT PRINSIP NASIOLAITAS DENGAN MELETAKKAN TITIK TAUT PENENTU PADA SEGI
KEWARGANEGARAAN SESEORANG, SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 16 ALGEMEENE BEPALINGEN
(AB)
MASALAH HPI DARI NEGARA YANG MENGANUT PRINSIP BERBEDA
WNI (MENGANUT PRINSIP NASIONALITAS) DAN WN SINGAPURA (MENGANUT PRINSIP DOMISILI) MENIKAH
SECARA SAH, DAN WNI MENINGGAL DUNIA DAN MENETAP DI SENGAPURA MENGIKUTI SUAMINYA (WN
SINGAPURA), DIMANA HARTA KEKAYAANNYA ADA YANG DI INDONESIA DAN DI SINGAPURA, MAKA
PENENTUAN AHLI WARISNYA DAN DOKUMEN KETERANGAN WARISNYA BERLAKU
HUKUM INDONESIA BAGI WNI YANG MENGANUT PRINSIP NASIONALITAS .
(PENENTUAN AHLI WARIS BAGI WNI YANG MENGIKUTI TEMPAT TINGGAL SUAMI, KHUSUS HARTA YANG ADA
DI SINGAPURA BERLAKU PENENTUAN AHLI WARIS MENURUT HUKUM SEINGAPURA)

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 17

 KETERKAITAN HPI INDONESIA DI BIDANG KENOTARIATAN

1. VALIDITAS FORMIL DAN MATERIL PERKAWINAN CAMPURAN WNI DAN WNA, YANG MENIKAH DI LUAR NEGERI,
MENURUT HUKUM NEGARA DI MANA PERKAWINAN DILANGUSNGKAN (ASAS LEC LOCI CELEBRATIONIS),
DENGAN PERSYARATAN BAGI WNI HARUS MEMENUHI SYARAT HUKUM NASIONALNYA DAN DALAM JANGKA
WKATU 30 HARI SEJAK TIBA DI INDONESIA WAJIB DIDAFTARKAN UNTUK DICATAT DI PEJABAT PENCATAT NIKAH
DI TEMPAT TINGGALNYA DI INDONESIA, DAN JIKA TIDAK DICATAT MAKA PERKAWINANNYA DIANGGAP TIDAK
PERNAH ADA:.
DI BIDANG KENOTARIATAN:
(a) JIKA PERKAWINAN CAMPURAN TIDAK ADA (TIDAK SAH) , MAKA TIDAK ADA HARTA BERSAMA, TIDAK ADA
ANAK SAH, DAN MASING MASING PIHAK CAKAP DAN BERWENANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM
ATAS HARTA BENDANYA, SESUAI DENGAN HUKUM YANG BERLAKU BAGI MASING MASING PIHAK;
(b) JIKA PERKAWINAN CAMPURAN ADA DAN SAH, MAKA VALIDITAS MATERIL HARTA BENDA PERKAWINAN, BAGI
WNI TUNDUK DAN BERLAKU UU PERKAWINAN YAITU HARTA YANG DIBAWAH KE DALAM PERKAWINAN
MERUPAKAN HARTA DIBAWAH PENGUASAAN MASING MASING PIHAK, HARTA YANG DIPEROLEH SEPANJANG
PERKAWINAN KARENA HADIAH ATAU WARISAN MERUPAKAN HARTA DIBAWAH PENGUASAAN MASING
MASING PIHAK DAN HARTA YANG DIPEROLEH SEPANJANG PERKAWINAN KARENA USAHA SUAMI, ISTRI ATAU
SUAMI ISTRI SECARA BERSAMA SAMA MERUPAKAN HARTA BERSAMA;
2. VALIDITAS FORMIL DAN MATERIL PERJANJIAN KAWIN DARI PERKAWINAN CAMPURAN ANTARA WNI DAN WNA
YANG ADA DAN SAH. VALIDITAS FORMIL PERJANJIAN KAWIN, JIKA DIDASARKAN PADA HUKUM NEGARA DI
MANA PERBUATAN HUKUM ITU DILAKUKAN (ASAS LEX LOCI ACTUS, SESUAI PASAL 18 AB) ) DAN VALIDITAS
MATERIL JIKA PERJANJIAN KAWIN BAGI WNI TELAH MEMENUHI SYARAT MENURUT HUKUM INDONESIA (STATUS
PERSONAL TUNDUK PADA HUKUM KEWARGANEGARAANYA SESUAI PASAL 16 AB)
DI BIDANG KENOTARIATAN
(a) MENGENAI STATUS BENDA TIDAK BERGERAK BERLAKU HUKUM NEGARA DIMANA BENDA TERSEBUT
TERLETAK (LEX RAE SITAE ATAU LEX SITUS) , SEHINGGA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH ATAU HAK MAILIK
ATAS SATUAN RUMAH SUSUN TUNDUK DAN BERLAKU KETENTUAN UUPA DAN PERATURAN
PELAKSANAANNYA:
(b) MENGENAI STATUS BENDA BERGERAK BERLAKU HUKUM DITEMPAT PEMEGANG BENDA TERSEBUT
BERKEWRGANEGARAAN YAITU HUKUM INDONESIA:

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 18

 KETERKAITAN HPI INDONESIA DI BIDANG KENOTARIATAN

(c) MASING MASING PIHAK CAKAP DAN BERWENANG MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM ATAS BENDA
YANG BERADA DI INDONESIA TANPA PERSETUJUAN DARI PASANGANNYA;
(d) JIKA WNI YANG MENINGGAL DUNIA MAKA HUKUM WARIS YANG BERLAKU ADALAH HUKUM
INDONESIA SESUAI DENGAN STATUS PERSONALNYA (PASAL 16 AB), DAN HARTA BENDA PERKAWINAN
YANG BERLAKU TUNDUK PADA HUKUM NASIONALNYA PEWARIS YAITU UU NO 1 TAHUN 1974
TENTANG PERKAWINAN, DIMANA HARTA WARISAN TERDIRI DARI HARTA YANG DIBAWAH KE DALAM
PERKAWINAN, HARTA YANG DIPEROLEH SEPANJANG PERKAWINAN KARENA HADIAH DAN ATAU
WARISAN DAN HARTA YANG DIPEROLEH DENGAN CARA APAPUN SELAMA PERKAWINAN, SESUAI
DENGAN PERJANJIAN KAWIN HARTA TERPISAH MERUPAKAN HARTA PRIBADINYA;
(e) JIKA PERKAWINAN CAMPURAN ADA DAN SAH, DENGAN DIIKUTI DENGAN PERJANJIAN KAWIN, MAKA
MASING MASING PIHAK CAKAP DAN BERWENANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM ATAS
HARTANYA MASING MASING, DENGAN KETENTUAN WNA TIDAK BOLEH MEMPUNYAI HAK ATAS
TANAH DENGAN STATUS HAK MILIK, HAK GUNA BANGUNAN DAN ATAU HAK GUNA USAHA, KECUALI
HAK PAKAI DENGAN JANGKA WAKTU SEDANGKAN WNI DAPAT MEMPEROLEH HAK ATAS TANAH
SAMA DENGAN WNI LAINNYA YANG TIDAK MENIKAH DENGAN PERKAWINAN CAMPURAN.
(f) JIKA PERKAWINAN CAMPURAN ADA DAN SAH, TANPA DIIKUTI DENGAN PERJANJIAN KAWIN, MAKA
PERBUATAN HUKUM ATAS HARTA BERSAMA HARUS DILAKUKAN OLEH KEDUA BELAH PIHAK SECARA
BERSAMA SAMA, DENGAN KETENTUAN WNA HANYA DAPAT MEMPUNYAI HAK ATAS TANAH DENGAN
STATUS HAK PAKAI DENGAN JANGKA WAKTU SEDANGKAN WNI DAPAT MEMPEROLEH HAK ATAS
TANAH DENGAN STATUS HAK PAKAI DENGAN JANGKA WAKTU, DAN DAPAT MEMERPOELH HAK
MILIK, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK GUNA USAHA YANG DIPEROLEH SEBELUM PERKAWINAN
ATAU SELAMA PERKAWINAN DENGAN CARA HIBAH ATAU WARISAN, YANG MERUPAKAN HARTA
PRIBADINYA BUKAN HARTA BERSAMA.;
2. STATUS KEWARGANEGERAAN GANDA BAGI ANAK YANG DILAHIRKAN DARI WNI DAN WNA YANG
MENIKAH SECARA SAH BERDASARKAN UU NO 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN
INDONESIA
DI BIDANG KENOTARIATAN:
(a) ANAK YANG MEMILIKI KEWARGANEGARAAN GANDA TIDAK DAPAT MEMPUNYAI HAK ATAS TANAH
DENGAN HAK MILIK, HAK GUNA BANGUNAN DAN ATAU HAK GUNA USAHA:

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 19

 KETERKAITAN HPI INDONESIA DI BIDANG KENOTARIATAN

(b) ANAK YANG MEMILIKI KEWARGANEGARAAN GANDA YANG TELAH BERUSIA 17 TAHUN TIDAK DAPAT
MENDIRIKAN BADAN HUKUM PERSEORANGAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PP 8 TAHUN 2021 YANG
MENSYARATKAN BAHWA PENDIRIAN BADAN HUKUM PERORANGAN YANG MEMENUHI KRITERIA
USAHA MIKRO DAN KECIL, DAPAT DIDIRIKAN OLEH WNI YANG BERUSIA 17 TAHUN ATAU TELAH
MENIKAH DAN CAKAP HUKUM:
3. VALIDITAS FORMIL DAN MATERIL DARI BADAN HUKUM KHUSUSNYA PT YANG DIDIRIKAN DALAM RANGKA
PENANAMAN MODAL ASING. VALIDITAS FORMIL DITENTUKAN OLEH HUKUM DI NEGARA DIMANA
PERBUATAN HUKUM ITU DILAKUKAN (LEX LOCI ACTUS, SESUAI PASAL 18 AB) SEDANGKAN VALIDITAS
MATERIL TUNDUK PADA HUKUM DIMANA BADAN HUKUM DIDIRIKAN ATAU DIBETUK (HUKUM INDONESIA)
DI BIDANG KENOTARIATAN:
(a) KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM DI LUAR RUPS MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT YANG SAMA
DENGAN KEPUTUSAN YANG DIAMBIL DALAM RUPS PT:
(b) KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM DI LUAR RUPS PT DILAKUKAN DENGAN CARA DIEDARKAN DAN HARUS
DISETUJUI DAN DITANDATANGANI OLEH SEMUA PEMEGANG SAHAM DENGAN HAK SUARA (PASAL 91
UU PERSEROAN TERBATAS):
(c) VALIDITAS FORMIL KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM DI LUAR RUPS PT YANG DITANDATANGANI OLEH
PEMEGANG SAHAM ASING DI NEGARANYA DITENTUKAN BERDASARKAN HUKUM YANG BERLAKU DI
TEMPAT PERBUATAN HUKUM ITU DILAKUKAN (ASAS LEX LOCI ACTUS, SESUAI PASAL 18 AB):
(d) VALIDITAS MATERIL BADAN HUKUM PT PMA DITENTUKAN BERDASARKAN HUKUM DINEGARA TEMPAT
BADAN HUKUM ITU DIDIRIKAN ATAU DIBENTUK (HUKUM INDONESIA):
(e) KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM DILUAR RUPS PT BERLAKU HUKUM INDONESIA YAITU N UU NOMOR 25
TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL, UU NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS, UU NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG BENDERA, BAHASA DAN LAMBANG NEGARA SERTA
LAGU KEBANGSAAN DAN UU NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS YANG DIUBAH
DENGAN UU NOMOR 2 TAHUN 2014.

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 20

 SELESAI

TERIMA KASIH

8/5/2023 Dr PIETER LATUMETEN SH MH SpN 21