MATERI BAB 2 PERTEMUAN KE-2

KELAS XII MIPA/IPS

 HARI INI KITA MEMBAHAS TENTANG KASUS-KASUS
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA
KD 3.2. MENGEVALUASI PRAKTEK PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN
HUKUM UNTUK MENJAMIN KEADILAN DAN KEDAMAIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN:
• SISWA DAPAT MENGIDENTIFIKASI KEDUDUKAN DAN PERAN DARI
KEPOLISIAN, KEJAKSAAN, PENGACARA HAKIM DAN KPK DALAM
PENEGAKAN HUKUM UNTUK MENJAMIN KEADILAN DAN
KEDAMAIAN
• SISWA DAPAT MENGANALISIS PERAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM
DALAM MENJAMIN KEADILAN DAN KEDAMAIAN
AYO AMATI GAMBAR BERIKUT
 PERAN KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
DALAM RANGKA MELAKSANAKAN PERAN DAN KEWENANGANNYA, KEDUDUKAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIATUR DALAM UU NOMOR 2 TAHUN
2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, YAITU SEBAGAI
BERIKUT:

a. HAKIKAT KEPOLISIAN TERDAPAT PADA PASAL 5 AYAT (1), YAITU ALAT NEGARA
YANG BERPERAN DALAM MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN
MASYARAKAT, MENEGAKKAN HUKUM, SERTA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN,
PENGAYOMAN, DAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT DALAM RANGKA
TERPELIHARANYA KEAMANAN DALAM NEGERI.

b. TUGAS & FUNGSI KEPOLISIAN MENURUT UU NOMOR 2 TAHUN 2002, YAITU:

 PEMELIHARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DALAM MASYARAKAT
 PENEGAKKAN HUKUM
 PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN DAN PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT

c. BEBERAPA KEWENANGAN KEPOLISIAN MENURUT UU NOMOR 2 TAHUN 2002

PASAL 15 AYAT (1), ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
 MENERIMA LAPORAN DAN/ATAU PENGADUAN
 MENCARI KETERANGAN DAN BARANG BUKTI
 MENCEGAH DAN MENANGGULANGI TUMBUHNYA PENYAKIT
MASYARAKAT
 MELAKUKAN PENANGKAPAN, PENAHANAN, PENGGELEDAHAN, DAN
PENYIDIKAN
PERAN KEJAKSAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KEDUDUKAN DARI KEJAKSAAN DIATUR DALAM UU NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG
KEJAKSAAN. YANG MENJABARKAN HAKIKAT DAN TUGAS SERTA KEWENANGAN DARI
KEJAKSAAN, YAKNI SEBAGAI BERIKUT.
a. HAKIKAT KEJAKSAAN SESUAI DENGAN BUNYI PASAL 1 AYAT (1), ADALAH PEJABAT
FUNGSIONAL YANG DIBERI WEWENANG OLEH UNDANG-UNDANG UNTUK BERTINDAK
SEBAGAI PENUNTUT UMUM DAN PELAKSANA PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH
MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP SERTA WEWENANG LAIN BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG.
SELANJUTNYA DIJELASKAN PULA DALAM AYAT (2) PENUNTUT UMUM ADALAH JAKSA
YANG DIBERI WEWENANG OLEH UU UNTUK MELAKSANAKAN PENUNTUTAN DAN
PENETAPAN HAKIM.
KEMUDIAN DIBAHAS DALAM AYAT (3) PENUNTUTAN ADALAH TINDAKAN PENUNTUT
UMUM UNTUK MELIMPAHKAN PERKARA KE PENGADILAN NEGERI YANG BERWENANG
DALAM HAL DAN MENURUT CARA YANG DIATUR DALAM HUKUM ACARA PIDANA
DENGAN PERMINTAAN SUPAYA DIPERIKSA DAN DIPUTUS OLEH HAKIM DI SIDANG
PENGADILAN

b. TUGAS DAN WEWENANG KEJAKSAAN MENURUT UU NOMOR 16 TAHUN 2004, DIBAGI

MENJADI:
1. BIDANG PIDANA, YAITU:
 MELAKUKAN PENUNTUTAN
 MELAKSANAKAN PENETAPAN HAKIM
 MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP PIDANA LEPAS BERSYARAT
 MELENGKAPI BERKAS PERKARA TERTENTU DAN MELAKUKAN
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
2. BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA, JAKSA YANG DIBERIKAN KUASA
KHUSUS DAPAT MEWAKILI PEMERINTAH BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR
PERSIDANGAN
3. BIDANG KETERTIBAN DAN KETENTERAMAN UMUM, MENCAKUP: PENINGKATAN
KESADARAN HUKUM MASYARAKAT, PENGAWASAN ALIRAN KEPERCAYAAN YANG
DAPAT MEMBAHAYAKAN NEGARA, SERTA PENELITIAN & PENGEMBANGAN
HUKUM & STATISTIK KRIMINAL.
 PERAN HAKIM SEBAGAI PELAKSANA KEKUASAAN KEHAKIMAN
KEKUASAAN HAKIM DIATUR DALAM UU RI NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN
KEHAKIMAN PASAL 1 YAKNI ADALAH KEKUASAAN NEGARA YANG MERDEKA UNTUK
MENYELENGGARAKAN PERADILAN GUNA MENEGAKKAN HUKUM DAN KEADILAN BERDASARKAN
PANCASILA DAN UUD NRI TAHUN 1945.

a. PELAKU KEKUASAAN KEHAKIMAN TERTERA PADA UU NO. 48 TAHUN 2009 PASAL 18 , YAITU
OLEH SEBUAH MAHKAMAH AGUNG DAN BADAN PERADILAN YANG BERADA DI BAWAHNYA
DALAM LINGKUNGAN PERADILAN UMUM, LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA, LINGKUNGAN
PERADILAN MILITER , LINGKUNGAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA DAN OLEH SEBUAH
MAHKAMAH KONSTITUSI

b. HAKIKAT DAN JENIS HAKIM BERDASARKAN UU NOMOR 48 TAHUN 2009 PASAL 18, DIBAGI
BERDASARKAN LEMBAGA PERADILANNYA, YAKNI SEBAGAI BERIKUT.
1) HAKIM PADA MAHKAMAH AGUNG, DISEBUT DENGAN HAKIM AGUNG
2) HAKIM YANG BERADA PADA BADAN PERADILAN YANG ADA DIBAWAH MAHKAMAH
AGUNG, YAITU PERADILAN UMUM, PERADILAN AGAMA, PERADILAN MILITER DAN
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
3) HAKIM PADA MAHKAMAH KONSTITUSI, DISEBUT HAKIM KONSTITUSI

KESIMPULAN:HAKIM MEMILIKI PERANAN PENTING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN.

KARENA TIDAK HANYA DITUNTUT UNTUK DAPAT MEMAHAMI HUKUM-HUKUM POSITIF
YANG BERLAKU, MELAINKAN JUGA HARUS MEMPUNYAI RASA KEADILAN YANG TAJAM
SERTA MORALITAS YANG MUMPUNI.
PERAN ADVOKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM
a. HAKIKAT ADVOKAT MENURUT UU NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT, PASAL 1 TERTULIS
BAHWA ADVOKAT ADALAH ORANG YANG BERPROFESI MEMBERI JASA HUKUM, BAIK DI DALAM
MAUPUN DI LUAR PENGADILAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN UNDANG-UNDANG INI.

b. PERSYARATAN ADVOKAT SEPERTI YANG TERTUANG DALAM UU NOMOR 18 TAHUN 2003 PASAL 3,
ADALAH SEBAGAI BERIKUT.
1. WARGA NEGARA INDONESIA
2. BERTEMPAT TINGGAL DI INDONESIA
3. TIDAK BERSTATUS SEBAGAI PNS ATAUPUN PEJABAT NEGARA
4. BERIJAZAH SARJANA YANG BERLATAR BELAKANG PENDIDIKAN TINGGI HUKUM
5. LULUS UJIAN YANG DILAKSANAKAN OLEH ORGANISASI ADVOKAT
6. BERPERILAKU BAIK, JUJUR, BERTANGGUNG JAWAB, ADIL DAN MEMPUNYAI INTEGRITAS YANG
TINGGI
c. HAK DAN KEWAJIBAN ADVOKAT
1. HAK ADVOKAT, YAITU:
 ADVOKAT BEBAS MENGELUARKAN PENDAPAT ATAU PERNYATAAN DALAM PERKARA
YANG DITANGANINYA DI DALAM SIDANG PENGADILAN DENGAN TETAP BERPEGANG
PADA KODE ETIK DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
 ADVOKAT TIDAK DAPAT DITUNTUT BAIK SECARA PERDATA MAUPUN PIDANA DALAM
MENJALANKAN TUGAS PROFESINYA DENGAN ITIKAD BAIK UNTUK KEPENTINGAN
PEMBELAAN KLIEN DALAM SIDANG PENGADILAN

2. KEWAJIBAN ADVOKAT
 ADVOKAT DALAM MENJALANKAN TUGAS PROFESINYA DI LARANG MEMBEDAKAN
PERLAKUAN TERHADAP KLIEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN, AGAMA, POLITIK,
KETURUNAN, RAS, ATAU LATAR BELAKANG SOSIAL DAN BUDAYA
 ADVOKAT WAJIB MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU YANG DIKETAHUI ATAU DIPEROLEH
DARI KLIENNYA KARENA HUBUNGAN PROFESINYA, KECUALI DITENTUKAN OLEH
UNDANG-UNDANG
 ADVOKAT DILARANG MEMEGANG JABATAN LAIN YANG BERTENTANGAN DENGAN
KEPENTINGAN TUGAS DAN MARTABAT PROFESINYA
 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
HAKIKAT KPK, DIATUR DALAM UU NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI. BAHWA
KPK MERUPAKAN LEMBAGA NEGARA YANG BERSIFAT INDEPENDEN. DALAM MELAKSANAKAN TUGAS UNTUK
MENINGKATKAN DAYA DAN HASIL GUNA PEMBERANTASAN KORUPSI.

TUGAS ,WEWENANG, ASAS & KEWAJIBAN KPK

1. TUGAS KPK, DIANTARANYA:
 BERKOORDINASI DENGAN INSTANSI YANG BERWENANG DALAM MELAKUKAN PEEMBERANTASAN
KORUPSI
 MELAKUKAN PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI

2. WEWENANG KPK, DIANTARANYA:

 MENETAPKAN SISTEM PELAPORAN DALAM KEGIATAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
 MEMINTA LAPORAN DARI INSTANSI TERKAIT MENGENAI PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI
3. ASAS
 KEPASTIAN HUKUM, BAGI KPK DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA UNTUK MENINDAK PELAKU
TIPIKOR YANG HARUS SESUAI DENGAN PERATURAN YANG BERLAKU
 KETERBUKAAN, AKSES INFORMASI MENGENAI PROGRAM DAN UPAYA KPK DALAM MEMBERANTAS
KORUPSI DAPAT DIAKSES OLEH PUBLIK
 AKUNTABILITAS, ADANYA PERTANGGUNGJAWABAN KINERJA KPK KEPADA PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT
 KEPENTINGAN UMUM, BERARTI BAHWA UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI BERTUJUAN
MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA
 PROPORSIONALITAS, TERDAPAT KESEIMBANGAN ANTARA HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
YANG DILAKUKAN OLEH KPK DALAM MELAKSANAKAN UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI.

4. KEWAJIBAN
 MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA SAKSI YANG MELAPORKAN KETERANGAN MENGENAI TINDAK
PIDANA KORUPSI
 MENYUSUN LAPORAN TAHUNAN DAN MENYERAHKANNYA KEPADA PRESIDEN RI, DPR RI DAN BPK
 MENJALANKAN TUGAS. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANGNYA BERDASARKAN ASAS-ASAS KPK