Anda di halaman 1dari 17

MATERI HUKUM JAMINAN Perjanjian Kredit : Bentuk Tertulis ; Konsensuil,

obligatoir
PERTEMUAN 1
Pinjam Meminjam : Pentuk Bebas, Riil
Pengertian Hukum Jaminan : Peraturan hukum
yang mengatur tentang jaminan piutang seorang JAMINAN KREDIT
kreditur terhadap debiturnya (J. Satrio).
Jaminan diperlukan untuk mengurangi risiko kredit
Istilah Jaminan merupakan terjemahan dari bahasa berupa kegagalan peminjam membayar
Belanda, yaitu ”Zekerheid”, sedangkan istilah kewajibannya kepada bank.
”Zekerheidsrechten” digunakan untuk hukum
jaminan atau hak jaminan. Ind, jaminan = Jaminan Pokok Dan Jaminan Tambahan :
tanggungan = agunan, dll. 1. Jaminan pokok adalah barang atau objek
Upaya memberikan perlindungan hukum yang dibiayai dengan kredit. Misalnya
(jaminan) kepada kreditur dalam mempertahankan saja jaminan pembelian rumah dengan
dan melaksanakan haknya guna mendapatkan kredit (kredit pemilikan rumah) maka
pelunasan piutangnya dari seorang debitur. yang dijaminkan adalah rumah yang dibeli
tersebut.
Jaminan (zekerheid) adalah macam-macam cara
agar kreditur dapat terjamin dalam pemenuhan 2. Jaminan Tambahan merupakan barang
tuntutan piutangnya. atau benda yang dijadiman jaminan untuk
menambah jaminan pokok. Hal ini
Dengan demikian yang dimaksud dengan hukum diperlukan apabila bank menilai jaminan
jaminan adalah peraturan hukum yang pokok dianggap nilainya masih kurang.
memberikan perlindungan, memberikan
kemudahan-kemudahan ataupun sarana-sarana Kegunaan jaminan diantaranya :
bagi kreditur untuk mendapatkan pememuhan
piutangnya dari seorang debitur.
1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada
accessoire verbintenis
bank untuk mendapat  pelunasan dari hasil
Perikatan jaminan disebut sebagai perikatan penjualan barang-barang jaminan tersebut,
acessoir, yaitu perikatan tambahan yang apabila debitur melakukan cidera janji,
bersangkutan dengan suatu perikatan pokok, yang yaitu untuk membayar kembali utangnya
diadakan sebagai jaminan pemenuhan dari pada waktu yang telah ditetapkan dalam
perikatan pokok itu. perjanjian;

J. Satrio menyebutkan bahwa perikatan asessoir 2. Menjamin agar debitur berperan serta
adalah perikatan yang adanya (lahir), berpindah dalam transaksi untuk membiayai
dan hapusnya mengikuti perikatan pokoknya usahanya, sehingga kemungkinan untuk
meninggalkan usaha atau  proyeknya
PENGERTIAN KREDIT dengan merugikan diri sendiri atau
perusahaannya dapat dicegah atau
UU NO.10 TAHUN 1998
sekurang-kurangnya kemungkinan untuk
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang berbuat demikian dapat diperkecil;
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
3. Memberikan dorongan kepada debitur
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
untuk memenuhi janjinya,
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
khususnya mengenai pembayaran kembali
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
sesuai dengan syarat-syarat yang telah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
disetujui agar debitur dan atau pihak
Perjanjian Kredit adalah perjanjian pemberian ketiga yang ikut menjamin tidak
kredit antara pemberi kredit (Bank) dan penerima kehilangan kekayaan yang telah
kredit (Nasabah). dijaminkan kepada bank.

Perbandingan Perjanjian Kredit dan Pinjam FUNGSI JAMINAN KREDIT :


Meminjam
1. Jaminan sebagai pengaman perlunasan
kredit;
2. Jaminan sebagai pendorong motivasi PENGATURAN 2
debitur;
 DI LUAR KUH PERDATA :
3. Fungsi yang terkait dengan pelaksanaan
ketentuan perbankan. UU 4/1996 : Hak Tanggungan

UU No.10 Tahun 1998, Bank adalah badan UU 42/1999 : Fidusia


usaha yang menghimpun dana dari masyarakat Fatwa Dewan Syariah Nasional no
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya 25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002 : Rahn
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka Pandhuis Reglement (Aturan Dasar
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pegadaian/ADP), Staatsblad Tahun 1928 Nomor
81.
PRINSIP KEHATI-HATIAN, FORMULA
5C PERTEMUAN 2

1. Watak (character) PRINSIP-PRINSIP HUKUM JAMINAN

2. Kemampuan (capacity) Pasal 1131 KUH. Perdata

3. Modal (capital) “Segala kebendaan si berhutang, baik yang


bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang
4. Jaminan (collateral) dan sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian
5. Kondisi ekonomi (condition of economy). hari, menjadi tanggungan untuk segala
perikatannya perseorangan”.
SK Direksi BI No 27/ 162/ KE/ DIR. 
 Seluruh kebendaan debitur sebagai
Semua Bank umum wajib untuk memiliki jaminan utang (asas schuldhaftung).
dan menerapkan Kebijaksanaan Perkreditan
Bank (disingkat KPB) dalam pelaksanaan Asas schuld haftung
kegiatan perkreditannya dan juga melampirkan Setiap orang bertanggungjawab terhadap hutang-
Pedoman Penyusunan Kebijaksanaan hutangnya, Tanggungjawab itu berupa
Perkreditan Bank (PPKPB) menyediakan seluruh harta kekayaannya sebagai
1. Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan. jaminan hutang

2. Organisasi dan manajemen perkreditan. Perikatan (jaminan) lahir karena UU :

3. Kebijaksanaan persetujuan kredit. Undang-undang mengikat seluruh kekayaan debitur


sbg jaminan atas hutang2nya kepada seorang
4. Dokumentasi dan administrasi kredit. kreditur.

5. Pengawasan kredit. Dasarnya adalah Asas keadilan dan asas


kepercayaan dalam hukum perjanjian : asas
6. Penyelesaian kredit yang bermasalah. keadilan bahwa hutang hrs dibayar, dan asas
PENGATURAN 1 kepercayaan bahwa setiap orang yang memberikan
piutang kepada seseorang, percaya bahwa orang
 BUKU II KUH PERDATA : tersebut dapat dipercaya akan memenuhi hutangnya
di kemudian hari (mau dan mampu).
Bab XIX : Tentang piutang2 yang diistimewakan.
Implementasi schuld haftung
Bab XX : Tentang gadai.
(dari sisi Kreditur)
Bab XXI : Tentang hipotik.
1. Seorang kreditur boleh mengambil
 BUKU III KUH PERDATA
pelunasan piutangnya dari setiap bagian
Bab XVII : Tentang penanggungan (borgtocht) dari harta kekayaan debitur;
2. Setiap bagian dari kekayaan debitur dapat
dijual guna pelunasan tagihan kreditur;
3. Tagihan kreditur hanya dijamin dengan 1. Kreditur pemegang hak istimewa,
harta benda debitur saja, tidak dengan
“persoon” debitur. 2. gadai dan

PERTEMUAN 3 3. hipotik

HAK JAMINAN UMUM (HJU)  mempunyai hak untuk mengambil


pelunasan lebih dahulu atas hasil eksekusi
Mengapa disebut Jaminan Umum ? kekayaan debitur, atau yang disebut
dengan kreditur preferen (Preferente
1. Lahir karena undang-undang, Schulden)
2. Hak semua kreditur,  Sekarang ditambah lagi kreditur penerima
3. Kedudukan kreditur sama, fidusia dan hak tanggungan.

4. Membebani seluruh kekayaan debitur, Hak jaminan khusus (HJK)

5. Pembagian secara keseimbangan. Hak jaminan khusus dapat diartikan sebagai hak
yang memberikan kedudukan kepada kreditur
Tercantum dalam (Pasal 1131 jo 1132 KUH tertentu kedudukan yang lebih baik dibandingkan
Perdata) dengan kreditur lainnya.
Kelemahan HJU Pitlo menyebutkan bahwa hak jaminan adalah suatu
hak (een recht) yang memberikan kepada kreditur
1. Para kreditur harus berbagi dengan
kedudukan yang lebih baik dari pada kreditur-
kreditur lain (kreditur konkuren);
kreditur lain. (pengertian ini hanya tepat apabila
2. Kemungkinan tidak mendapatkan yang dimaksud adalah jaminan khusus).
pelunasan secara maksimal, atau tidak
Kedudukan yang lebih baik artinya artinya hak
mendapatkan bagian karena habis
atau kedudukan kreditur lebih terjamin atau dalam
digunakan untuk membayar tagihan
arti peluang terpenuhinya piutang lebih besar
kreditur preferen;
dibandingkan kreditur yang lain atau kreditur
3. Tidak adanya benda yang secara khusus konkuren. Tidak berarti pasti terjamin/terbayar.
diikat sebagai jaminan, sehingga debitur
Hak Jaminan Khusus yang Lahir dari Undang-
tetap memiliki kewenangan untuk berbuat
Undang adalah Privelegie
bebas atas harta kekayaannya;
Hak Jaminan Khusus yang Lahir dari
4. Kreditur tidak memiliki hak kebendaan
Perjanjian adalah Hak Jaminan Kebendaan dan
atas kekayaan debitur;
Hak Jaminan Perorangan.
5. Sangat dipengaruhi oleh iktikad (buruk)
PERTEMUAN 4
debitur;
Hak Istimewa (Privelegie)
6. Pelaksanaan eksekusinya (kecuali dalam
eksekusi dibawah tangan) harus melalui Hak jaminan khusus yang lahir karena undang-
gugatan ke pengadilan. undang adalah yang disebut Hak Istimewa
(Privelegie).
Pengecualian :“Ada alasan yang sah
untuk didahulukan” Pasal 1134 KUH. Perdata :“Suatu hak yang oleh
undang-undang diberikan kepada seorang
Pasal 1132 menyebutkan “. . . kecuali apabila
berpiutang sehingga tingkatannya lebih tinggi
diantara para berpiutang itu ada alasan yang sah
dari pada orang berpiutang lainnya, semata-mata
untuk didahulukan”.
berdasarkan sifatnya piutang”.
Penyimpangan terhadap asas paritas creditorium
Privelegie adalah hak kreditur untuk mendapatkan
:“Hak untuk didahulukan diantara orang-orang
pelunasan lebih dulu atas hasil penjualan kekayaan
berpiutang terbit dari hak istimewa, dari gadai dan
debitur.
dari hipotik” (Pasal 1133 KUH Perdata).

Kreditur Preferen (Preferente Schulden)


Privelegie bukan hak jaminan kebendaan dan 8. Upah tukang atas benda tak bergerak
bukan hak jaminan perorangan, isinya semata2 hak seperti tukang kayu, batu dan lain-lain;
untuk mengambil pelinasan lebih dahulu.
9. Tagihan atas penggantian serta
Berdasarkan sifat piutang. Artinya: yaitu kreditur pembayaran yang harus dipikul oleh
dengan hak tagih sebagaimana disebutkan secara pegawai yang memangku jabatan umum.
limitatif dalam Pasal 1139 dan 1149 KUH. Perdata.
Privelegie Umum : adalah privelegie yang tertuju
Privelegie lahir karena undang-undang, dan tidak pada semua benda-benda debitur (Pasal 1149 KUH.
dapat diperjanjikan. Perdata) :

Ciri privelegie : 1. biaya-biaya perkara karena pelelangan dan


penyelesaian suatu warisan, biaya-biaya
1. Isinya semata2 “hak untuk mengambil ini didahulukan dari pada Gadai dan
pelunasan lebih dulu” dari pada kreditur Hipotik;
lainnya,
2. biaya penguburan;
2. bukan merupakan jaminan kebendaan dan
bukan pula jaminan perorangan. 3. biaya pengobatan sakit yang terakhir;

3. tidak memberikan kewenangan untuk 4. tagihan upah buruh atau pekerja;


menjual sendiri benda atas mana ia
mempunyai hak didahulukan , tidak 5. tagihan atas penyerahan bahan makanan;
bersifat eksekutorial. 6. tagihan sekolah berasrama; dan
4. tidak bersifat droit de suite. 7. tagihan anak belum dewasa dan curandi
5. hanya dapat dituntut sepanjang bendanya atas wali dan curator.
masih menjadi milik debitur.  Nomor menunjukkan urutan tingkatan
Privelegie Umum Dan Privelegie Khusus kreditur.

Privelegie Khusus : adalah privelegie yang PERTEMUAN 5


tertuju pada benda-benda tertentu milik debitur (Ps. Gadai adalah Jaminan atas benda bergerak yang
1139 KUH Perdata). diwujudkan dalam bentuk penyerahan benda
1. biaya perkara yang semata-mata timbul sebagai jaminan dari Pemberi Gadai kepada
karena penghukuman untuk melelang Penerima Gadai.
(eksekusi) kekayaan debitur. Tagihan Pasal 1150 KUH Perdata, Gadai adalah:
semacam ini diambil dulu dari uang hasil
eksekusi diatas tagihan preferen yang lain suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas
bahkan dari Gadai dan Hipotik. suatu benda bergerak, yang diserahkan
kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang
2. Uang sewa atas benda-benda tak bergerak, lain atas namanya, dan yang memberikan
termasuk biaya perbaikan yang menjadi kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk
kewajiban si penyewa serta segala hal mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
yang berkaitan dengan kewajiban si didahulukan daripada orang-orang berpiutang
penyewa; lainnya; dengan kekecualian biaya untuk melelang
3. Harga pembelian benda-benda bergerak barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan
yang belum dibayar; untuk menyelamatkannya setelah barang itu
digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan.
4. Biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkan barang; Gadai adalah:

5. Upah tukang atas benda-benda bergerak; 1. hak (jaminan) seorang berpiutang/kreditur

6. Tagihan pemilik rumah penginapan; 2. atas suatu benda bergerak, yang


diserahkan kepadanya
7. Upah pengangkutan dan biaya-biaya
tambahan; 3. oleh seorang berutang atau oleh seorang
lain atas namanya (pihak III)
4. memberikan kekuasaan kepada si Syarat Pemberi Gadai
berpiutang itu untuk mengambil pelunasan
dari barang tersebut secara didahulukan - Hal tidak berkuasanya si pemberi gadai
daripada orang-orang berpiutang lainnya untuk bertindak bebas dengan barang
gadainya (bukan pemilik)
Perkecualian: - Tidaklah dapat dipertaggungjawabkan
kepada si berpiutang yang telah menerima
1. biaya untuk melelang barang tersebut dan
barang tersebuut dalam gadai (pemegang
(biaya lelang)
gadai dilindungi undang-undang)
2. biaya yang telah dikeluarkan untuk - Dengan tak mengurangi hak si yang
menyelamatkannya setelah barang itu kehilangan atau kecurian barang itu untuk
digadaikan, biaya-biaya mana harus menuntutnya kembali
didahulukan. (biaya penyelamatan barang) (Pasal 1152 ayat 4)

Pihak-Pihak Dalam Gadai : Terhadap benda bergerak yang tak berupa bunga,
maupun piutang yang tidak harus dibayar kepada si
1. Kreditur Penerima Gadai + Pemegang pembawa maka barangsiapa yang menguasainya
Gadai dianggap sebagai pemiliknya (Pasal 1977 ayat 1)
2. Debitur Pemberi Gadai
1. Kewenangan bertindak bebas atas benda
(Pemilik)
2. Kreditur tidak dapat dipersalahkan (asal
Objek Gadai dan Penyerahannya
beritikad baik)
Benda Bergerak Berwujud : Penyerahan Nyata
Pasal 1977 ayat 1 “Terhadap benda bergerak
Pasal 1152 ayat 1 spt : penyerahan
yang tidak berupa bunga, maupun piutang yang
barang,penyerahan simbolis,penyerahan kunci
tidak harus dibayar kepada si pembawa, maka
gudang.
barangsiapa yang menguasainya dianggap sebagai
Benda Bergerak Tak Berwujud (Hak Tagih) pemiliknya”

1. Tagihan Atas Nama (Op-Naam) Siapa yang menguasai benda bergerak (tidak atas
Pemberitahuan kepada debitur tagihan nama/bukan piutang bawa) dianggap sebagai
(Pasal 1153) pemilik.
2. Tagihan Atas Bawa (Aan-Tonder)
Ketentuan ini mempunyai 2 fungsi yaitu:
Penyerahan surat (Pasal 1152 ayat 1)
3. Tagihan Atas Tunjuk (Aan-Order) 1. Fungsi materiil = setiap orang boleh
Penyerahan surat dan Endossemen (Pasal beranggapan bahwa orang yag menguasai
1152bis) barang bergerak sebagai pemilik, dan
apabila terjadi peralihan hak (penerima
Syarat SAH Gadai
hak) dilindungi oleh undang-undang.
- Syarat Umum
2. Fungsi prosessuil = dalam hal pembuktian
Memenugi syarat sahnya perjanjian dalam Pasal hak, bezitter cukup berpegang pada fakta
1320 KUHPerdata bahwa dia yang menguasai barang, orang
lain yang harus membuktikan haknya.
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu Hapusnya Gadai
perikatan
- Hak gadai hapus, apabila barangnya gadai
3. Suatu hal tertentu
keluar dari kekuasaan si penerima gadai.
4. Suatu sebab yang halal
Apabila, namun itu barang tersebut hilang
- Syarat Khusus
dari tangan penerima gadai ini atau dicuri
1. Perjanjian pokok yang sah
daripadanya, maka berhaklah ia
2. Harus ada perjanjian untuk menyerahkan
menuntutnya kembali sebagaimana
benda gadai (pandoverenkomst) Pasal
disebutkan dalam Pasal 1977 ayat (2),
1151
sedangkan apabila barang gadai
3. Barang gadai harus dilepaskan / berada di
didapatnya kembali, hak gadai dianggap
luar kekuasaan dari si pemberi gadai
tidak pernah hilang (Ps. 1152 ayat 3).
(inbezitstelling) Pasal 1152 ayat 2
- Barang gadai keluar secara suka rela : Apabila oleh para pihak tidak telah
Gadai hapus diperjanjikan lain, maka si berpiutang adalah
- Barang gadai keluar karena hilang/dicuri : berhak jika si berutang atau si pemberi gadai
Kreditur pemegang gadai berhak menuntut bercidera janji, setelah tenggang waktu yang
pengembalian barang itu dari orang yang ditentukan lampau, atau jika tidak telah ditentukan
menguasainya. Asas droit de suite. suatu teggang waktu, setelah dilakukannya suatu
Dengan demikian hak gadai merupakan peringatan untuk membayar, menyuruh menjual
hak kebendaan (yang memberikan barang gadainya di muka umum menurut
jaminan). kebiasaan-kebiasaan setempat serta atas syarat-
syarat yang lazim berlaku, dengan maksud untuk
Ps. 1977 ayat (2) mengambil peluasan jumlah piutangnya beserta
bunga dan biaya dari pendapatan penjualan
Namun demikian, siapa yang kehilangan atau tersebut. (1155 ayat 1).
kecurian sesuatu barang, didalam jangka waktu tiga
tahun, terhitung sejak hari hilangnya atau dicurinya Menjual atas kekuasaan sendiri (parate eksekusi)
barang itu, dapatlah ia menuntutnya kembali melalui lelang.
barangnya yang hilang atau dicuri itu sebagai
HAK-HAK KEDITUR PENERIMA GADAI
miliknya, dari siapa yang dalam tangannya ia
ketemukan barangnya, dengan tak mengurangi hak “Jika barang gadainya terdiri atas barang-barang
si yang tersebut belakangan ini untuk minta ganti perdagangan atau efek-efek yang dapat
rugi kepada orang dari siapa ia memperoleh diperdagangkan di pasar atau di bursa, maka
barangnya, lagi pula dengan tak mengurangi penjualannya dapat dilakukan di tempat-tempat
ketentuan dalam Pasal 582 (Ps. 1977 ayat 2). tersebut, asal dengan perantaraan dua orang
makelar yang ahli dalam perdagangan barang-
1. Orang yang kehilangan/kecurian
barang itu.”( Pasal 1155 ayat 2).
barangnya dapat menuntut pengembalian
barang dari orang yang menguasai barang 1. Apabila barang gadai berupa barang
tersebut. perdagangan dapat dijual di pasar.
2. Orang yang tadinya menguasai barang
dapat menuntut ganti kerugian kepada 2. Apabila barang gadai berupa surat-surat
orang yang telah menyerahkan barang berharga dapat dijual melalui bursa.
tersebut. Syaratnya melalui perantaraan dua orang
makelar yang ahli dalam penjualan surat-
Pasal 582 surat berharga
“Barangsiapa menuntut kembalinya sesuatu HAK-HAK KEDITUR PENERIMA GADAI
kebendaan yang telah dicuri atau dihilangkan, tak (2,3) Bagaimanapun, apabila si berutang atau si
diwajibkan memberi pergantian kepada si yang pemberi gadai bercidera janji, si berpiutang dapat
memegangnya, untuk uang yang telah menuntut di muka Hakim supaya barang gadainya
dibayakannya guna membelinya, kecuali dijual menurut cara yang ditentukan oleh
kebendaan itu dibelinya di pasar tahunan atau pasar Hakim untuk melunasi utang beserta bunga dan
lainnya, dilelangan umum, atau dari seorang biaya,
pedagang yang terkenal sebagai seorang yang
biasanya memperdagangkan barang-barang sejenis ataupun Hakim, atas tuntutan si berpiutang, dapat
itu” (Ps. 582). mengabulkan bahwa barang gadainya akan tetap
pada si berpiutang untuk suatu jumlah yang akan
1. Orang yang menuntut pengembalian ditetapkan dalam putusan hingga sebesar utangnya
barang yang hilang/dicuri tidak wajib beserta bunga dan biaya. (1156 ayat 1).
membayar ganti kerugian kepada orang
yang menguasai barang tersebut. 1. Menuntut penjualan barang gadai tanpa
melalui lelang.
2. Kecuali apabila barang itu dibeli di pasar,
pelelangan, atau pedagang yang terkenal, 2. Menuntut untuk membeli barang gadai dengan
dapat dituntut memberikan ganti kerugian. harga yang ditentukan oleh Hakim.

HAK-HAK KEDITUR PENERIMA HAK-HAK KEDITUR PENERIMA GADAI (4)


GADAI (1)
Jika suatu piutang digadaikan, sedangkan piutang
ini menghasilkan bunga, maka si berpiutang boleh
memperhitungkannya dengan bunga yang harus Apabila si beruang atau si pemberi gadai tidak
dibayar kepadanya. (Pasal 1158 ayat 1). memenuhi kewajiban-kewajibannya. Maka tak
diperkenankanlah si berpiutang memiliki barang
Memperhitungkan bunga dari piutang yang yang di gadaikan. (Pasal 1154 ayat 1)
digadaikan dengan bunga pinjaman pokok.
Segala janji yang bertentangan dengan ini adalah
HAK-HAK KEDITUR PENERIMA GADAI (5) batal. (Pasal 1154 ayat 2)
Selama si pemegang gadai tidak menyalahgunakan 1. Janji milik dilarang.
barang, yang diberikan dalam gadai, maka si
berutang tidaklah berkuasa menuntut 2. Pelanggaran terhadap larangan ini
pengembaliannya, sebelum ia membayar berakibat batal demi hukum
sepenuhnya baik uang pokok maupun bunga dan
biaya uangnya, yang untuk menjamin barang LARANGAN DALAM GADAI
gadainya yang telah diberikan, beserta pula segala Apabila si beruang atau si pemberi gadai tidak
biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan memenuhi kewajiban-kewajibannya. Maka tak
barang gadainya. (Pasal 1159 ayat 1). diperkenankanlah si berpiutang memiliki barang
Hak Retensi : yaitu hak untuk menahan barang yang di gadaikan. (Pasal 1154 ayat 1)
gadai sampai debitur membayar semua Segala janji yang bertentangan dengan ini adalah
kewajiannya, meliputi : pokok pinjaman, bunga, batal. (Pasal 1154 ayat 2)
biaya tagihan dan biaya penyelamatan barang.
1. Janji milik dilarang.
KEWAJIBAN PENERIMA GADAI 1
2. Pelanggaran terhadap larangan ini
Tentang hal penjualan barang gadai dalam hal-hal berakibat batal demi hukum
termaksud dalam pasal ini dan dalam pasal yang
lalu, si berpiutang diwajibkan memberitahu si SIFAT GADAI
pemberi gadai selambat-lambatnya pada hari yang
1. Assessoir.
berikutnya apabila ada suatu perhubungan pos
harian ataupun suatu perhubungan telegrap, atau 2. Tak dapat dibagi-bagi.
jika tidak demikian halnya, dengan pos yang
berangkat pertama. (Pasal 1156 ayat 2). 3. Droit de preferent

Memberitahukan perihal penjualannya kepada 4. Droit de suite.


Debitur / Pemberi Gadai.
5. Separatis.
KEWAJIBAN PENERIMA GADAI 2
PERTEMUAN 6
Si berpiutang adalah bertanggung jawab untuk
FIDUSIA, berasal dari kata fides yang berate
hilangnya atau kemerosotan barangnya sekedar itu
kepercayaan.
telah terjadi karena kelalaiannya. (Pasal 1157 ayat
1). Lengkapnya adalah Fiduciaire
Eigendomsoverdacht adalah Penyerahan Hak Milik
1. Merawat barang gadai.
Secara Kepercayaan.
2. Bertanggung jawab atas hilang atau
KEPERCAYAAN
berkurangnya nilai barang gadai yang
timbul karena kelalaiannya dalam Pemberi Fidusia percaya bahwa penyerahan hak
merawat barang gadai. milik tersebut semata sebagai jaminan dan hak
tersebut akan Kembali apabila debitur pemberi
KEWAJIBAN DEBITUR PEMBERI GADAI
fidusia telah melunasi utangnya.
1. Membayar utang pokok, bunga dan biaya.
Kreditur Penerima Fidusia juga percaya bahwa
2. Membayar biaya penyelamatan barang debitur tidak akan menyalahgunakan
gadai. penguasaannya.

LARANGAN DALAM GADAI ZAMAN ROMAWI


Jaminan Romawi belum mengenal pranata Hukum Code Civil Perancis, BW Belanda, BW
Jaminan seperti sekarang. Indonesia :

Dalam Hukum Romawi dikenal dua bentuk Fidusia 1. Pembedaan benda menjadi benda bergerak
: dan benda tidak bergerak (jam. Gadai dan
Hipotik).
1. FIDUCIA CUM CREDITORE DAN
2. FIDUCIA CUM AMICO 2. Kreditur hanya sebagai pemegang
FCC merupakan pranata jaminan dalam jaminan, tidak dapat memanfaatkan
hukum adat Indonesia. kegunaan benda jaminan.

FCC : debitur menyerahkan barang kepada kreditur 3. Kreditur dilarang secara otomatis
(sebagai jaminan) dan kreditur berhak memiliki benda jaminan apabila debitur
memanfaatkan barang jaminan tersebut, dengan wanprestasi.
kewajiban mengembalikan barang apabila debitur
telah membayar kewajiban utangnya (kewajiban 4. Kreditur wajib mengembalikan benda
moral). jaminan apabila debitur telah membayar
utangnya.
FCA : Seseorang menyerahkan suatu barang dan
kewenangannya kepada orang lain untuk diurus. 5. Hak kred. untuk menjual benjam hanya
dpt dlkk setelah debitur wanprestasi.
Kelemahan FCC : adanya penyerahan barang
sekaligus hak miliknya (sebagai jaminan), 6. Penjualan benda jaminan hrs dilakukan
kedudukan kreditur sangat kuat dan pembatasan dimuka umum (lelang).
kewenangan kreditur hanya bdsr kekuatan moral 7. Kred. wajib mengembalikan uang sisa
bukan kekuatan hukum. hasil penjualan benjam setelah diambil
Hukum Jaminan Adat untuk pembayaran utang deb.

Hukum Adat mengenal jaminan berupa gadai (jual PERBANDINGAN


gadai) atau cekelan atau pemegangan, disini yang Gadai :
ada adalah transaksi jual yang bersifat sementara.
1. Benda Bergerak
Penjual gadai dapat menebus benda gadai, dan 2. Penguasaan Benda
apabila sampai waktu yang ditent. tidak ditebus, 3. Bentuk Bebas
pemegang gadai dapat memiliki benda gadai
tersebut. Hipotik

Dalam hukum Romawi dan hukum Adat belum 1. Tidak Bergerak


membedakan benda menjadi benda bergerak dan 2. Tanpa Penguasaan Benda
tidak bergerak, sehingga penjaminannya sama. 3. Akta Notaris dan Pendaftaran

Perbandingan Dengan munculnya gadai dan hipotik, maka


Fiducia cum Creditore dalam hukum Romawi
Hukum Romawi menjadi tidak populer lagi atau ditinggalkan.
1. Bentuk Tertulis Timbulnya krisis dibidang pertanian di negara2
2. Penguasaan Eropa pada abad 19, menghambat perusahaan2
3. Pemanfaatan pertanian dalam memperoleh kredit. (sejak abad 17
4. Landasan Moral usaha pertanian di Belanda sangat maju)
5. Dapat memiliki
Adanya kelemahan dalam jaminan GADAI
Hukum Adat
Dibutuhkan lembaga jaminan baru selain : Gadai
1. Tidak Tertulis dan Hipotik.
2. Penguasaan
3. Pemanfaatan Muncul konstruksi hukum Jual Beli Dengan Hak
4. Landassan Moral Membeli Kembali (Ps. 1519), yang diikuti dengan
5. Dapat memiliki Pinjam Pakai (Ps. 1740) (sebagai jaminan).

PERKEMBANGAN HUKUM DI EROPA Bierbrouwerij Arrest 29-01-1929


Perkara antara P. Bos dan perusahaan Bier, bahwa karena asas itu hanya berlaku thd
perusahaan Bier meminjamkan uang sejumlah f. kekayaan debitur.
6000 kepada Bos, pemilik warung kopi di Sneek;
dengan jaminan berupa: 1) hipotek keempat atas 2. Bahwa disini juga tdk ditemui suatu
tanah dan bangunan sbg tempat usaha Bos, dan penyelundupan undang-undang.

2) Bos juga menjual inventaris warungnya kepada 3. Bahwa pjj ini tdk bertent dg kesusilaan,
Bier dg hak membeli kembali dg syarat bhw barang krn uu memberikan kebebasan sepanjang
inventaris tetap dikuasai oleh Bos sbg peminjam hal tsb masih dianggap wajar.
pakai. PUTUSAN HR
Bos dijatuhi putusan Kepailitan, sehingga seluruh Bahwa yang dimaksud oleh para pihak adalah
kekayaannya disita oleh Kurator Kepailitan. perjanjian penyerahan hak milik sebagai
Keputusan Rechtbank jaminan dan hal ini merupakan titel yang sah.

Membatalkan perjanjian jual beli dg hak membeli Inti put HR di atas adl adanya pengakuan tentang
kembali; dg alasan bhw pr pihak hanya pura2 sahnya perjanjian penyerahan hak milik sbg
mengadakan pjj jual beli dg hak membeli kembali, jaminan (disamping Gadai dan Hipotik), sehingga
dianggap sbg tonggak lahirnya Fidusia berdasar
Yg sesungguhnya adl pjj pemberian jaminan dlm Yurisprudensi.
bentuk gadai, karena objeknya benda bergerak .
Oleh para sarjana jaminan tersebut diberi nama
Akan ttp gadai tsb adl tdk sah krn barangnya tetap Fiduciaire eigendomsoverdracht (FEO = Fidusia).
berada dlm kekuasaan pemberi gadai, shg bertent
dg larangan Ps. 1198 (2) BW Bld atau (Ps 1152 (2) Fidusia menurut Yurisprudensi
BW Ind). 1. Bentuk penjanjian bebas : lisan, tertulis
Keputusan GERECHTSHOF (dibawah tangan atau otentik).

Membatalkan keputusan Rechtbank. 2. Tidak ada pendaftaran fidusia.

Mengadili sendiri dan memutuskan bhw perjanjian 3. Obyeknya benda bergerak, barang
jual beli dengan hak membeli kembali tersebut inventaris dg pinjam pakai dan brng
adalah sah. dagangan dg konsinyasi (consignatie) atau
penitipan.
Keputusan HOGE RAAD
4. Penyerahan benda fidusia dilakukan
Pertimbangan : secara constitutum possessorium.

1. bahwa para pihak bermaksud mengadakan Kelemahan :


perjanjian jaminan atas pinjaman sebesar
f. 6000 sebagai jaminan kebendaan 1. Tidak menjamin kepastian hukum bagi
(disamping hipotik keempat). para pihak dan pihak ke III.

2. bahwa maksud para pihak adalah 2. Tidak ada sarana eksekusi yang kuat /
menyerahkan inventaris Bos sebagai sulit.
jaminan dan hal ini merupakan sebab 3. Dapat disalahgunakan oleh Debitur
(causa) perjanjian. pemberi Fidusia.
3. bahwa causa yang demikian adalah halal Fidusia menurut UU No. 42 Thn 99
Pertimbangan : 1. Bentuk perjanjian formil, dibuat dengan
1. Bahwa perjanjian yang dmkn tdk bertent akta notaris (Akta Jaminan Fidusia).
dg ketentuan mengenai gadai, juga tdk 2. Harus memenuhi asas spesialitas.
bertent dg asas paritas creditorium. Tdk
bertent dg gadai krn pr pihak tidak 3. Harus memenuhi asas publisitas, dengan
bermaksud membuat pjj gadai dan tdk didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
bertent dengan asas paritas creditorium Fidusia.

4. Pendaf dicatat dlm Buku Daftar Fidusia.


5. Diterbitkan Sertifikat Jaminan Fidusia  Asas spesialitas
dengan irah2 “Demi Keadilan
Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” Utang yang pelunasannya dijamin dengan
fidusia dapat berupa :
UU No. 42 Th 99 tentang Fidusia
1. utang yang telah ada;
Ketentuan Umum BAB I Pasal 1.
2. utang yang akan timbul dikemudian hari
1. Fidusia adl pengalihan hak kepemilikan yang telah diperjanjikan daalm jumlah
suatu benda atas dasar kepercayaan tertentu;
dengan ketent bhw benda yang hak
kepemilikannya dialihkan tsb tetap dalam 3. utang yang pada saat eksekusi dapat
penguasaan pemilik benda. ditent. jumlahnya (Ps. 7).

2. Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas Jaminan Fidusia dapat diberikan kepada lebih
benda bergerak baik yang berwujud dari satu Penerima Fid (kredit konsorsium,
ataupun yang tidak berwujud dan benda penj ps) (Ps. 8).
tidak bergerak khususnya bangunan yg tdk Jaminan Fidusia dapat diberikan terhadap satu
dpt dibebani hak tanggungan . . . yang atau lebih satuan atau jenis benda, termasuk
tetap berada dlm penguasaan Pemberi Fid, piutang, baik yang telah ada pada saat
sebagai agunan bagi pelunasan utang jaminan diberikan maupun yang diperoleh
tertentu, yg memberikan kedudukan yg kemudian (Ps. 9 ayat 1).
diutamakan kpd Penerima Fid thd kreditur
lainnya. Kecuali diperjanjikan lain :

Penyerahan dalam Akta Fidusia a. Jaminan Fidusia meliputi hasil dari


Benda yang menjadi objek Jaminan
Maka para penghadap Pihak Pertama Fidusia.
dengan bertindak selaku Pemberi Fidusia
menerangkan dengan ini memberikan jaminan b. Jaminan Fidusia meliputi klaim asuransi,
fidusia kepada Penerima Fidusia untuk dan dalam hal Benda yang menjadi obyek
atas nama siapa dan penghadap Pihak Kedua Jaminan Fidusia diasuransikan (Ps. 10).
dengan bertindak selaku Penerima Fidusia
Pendaftaran Jaminan Fidusia
menerangkan dengan ini menerima jaminan
fidusia dari Pemberi Fidusia, sampai dengan 1. Benda yang dibebani dengan Jaminan
nilai jaminan sebesar Rp. ………… Fidusia wajib didaftarkan (Ps. 11 ayat 1).
PEMBEBANAN FIDUSIA 2. Pendaftaran Jaminan Fidusia dilakukan
pada Kantor Pendaf Fidusia (Ps. 12 ayat
Jaminan Fidusia mrpk pjj ikutan dari suatu pjj
1).
pokok yang menimbulkan kwjb bg pr phk utk
memenuhi suatu prestasi (Ps. 4). 3. Permohonan pendaftaran Jaminan Fidusia
dilakukan oleh Penerima Fidusia, kuasa
Pembebanan Benda dg Jam Fid dibuat dg akta
atau wakilnya dengan melampirkan
notaris dlm bhs Ind dan mrpk Akta Jaminan
pernyataan Jaminan Fidusia (Ps. 13 ayat
Fidusia (Ps. 5 ayat 1).
1).
Akta Jam Fidusia (AJF) sekurang2nya
4. KPF mencatat pendaftaran JF dalam Buku
memuat :
Daftar Fidusia pada tanggal yang sama
1. identitas pemberi dan penerima fidusia; dengan tanggal penerimaan permohonan
pendaftaran.
2. data perjanjian pokok;
KPF menerbitkan dan menyerahkan kepada
3. uraian benda; Penerima Fidusia Sertifikat Jaminan Fidusia pada
4. nilai penjaminan; tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan
permohonan pendaftaran (Ps. 14 ayat 1).
5. nilai benda yang menjadi obyek fidusia
(Ps. 6). SJF merupakan salinan Buku Daftar Fidusia (Ps.
14 ayat 2).
Jaminan Fidusia lahir pada tanggal yang sama Pasal 1162: Hipotik adalah suatu hak
dengan tanggal dicatatnya Jaminan Fidusia dalam kebendaan atas benda-benda tak bergerak,
Buku Daftar Fidusia (Ps. 14 ayat 3). untuk mengambil penggantian daripadanya
bagi pelunasan suatu perikatan.
Dalam SJF dicantumkan kata2 “Demi Keadilan
Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” (Ps. 15 Pokok-pokok Hipotik
ayat 1).
● Sebagai hak kebendaan, dalam hal ini hak
SJF mempunyai kekuatan eksekutorial yang kebendaan yang bersifat memberikan
sama dengan putusan pengadilan yang telah jaminan, bukan hak kebendaan untuk
memperoleh kekuatan hukum tetap (Ps. 15 ayat 2). menikmati bendanya;
Pemberi Fidusia dilarang melakukan fidusia ● Objek hipotik adalah benda tak bergerak
ulang terhadap benda yang menjadi objek Jaminan atau benda tetap, untuk saat sekarang
Fidusia yang sudah terdaftar (Ps. 17). adalah benda tetap selain hak atas tanah,
karena sudah ada Hak Tanggungan;
Segala keterangan mengenai Benda yang menjadi
objek Jaminan Fidusia . . . terbuka untuk umum ● Untuk penjaminan suatu perikatan atau
(Ps. 18). (Asas Publisitas). utang, bersifat acessoir.
Sifat Jaminan Fidusia

1. Perjanjian accessoir (Ps. 4, 19 ayat 1, 25). SIFAT HIPOTIK


2. Jaminan kebendaan . Pasal 1163 (1): Hak tersebut pada hakikatnya tak
dapat dibagi-bagi dan terletak di atas semua benda
3. Mengikuti bendanya (droit de suite Ps.
tak bergerak yang diikatkan dalam keseluruhannya,
20),
di atas masing-masing dari benda-benda tersebut,
4. Droit de preverent (Ps. 27). dan di atas tiap bagian daripadanya.

5. Kreditur Penerima Fidusia sebagai ● Bersifat tidak dapat dibagi-bagi.


Kreditur Separatis (Ps. 27 ayat 3).
Pasal 1163 (2): Benda-benda itu tetap dibebani
6. Asas Spesialitas dan Publisitas. dengan hak tersebut, didalam tangan siapa pun ia
berpindah.
Hapusnya Jaminan Fidusia
● Bersifat droit de suite
Jaminan Fidusia hapus karena sbb :
● Artinya hak hipotik tetap melekat pada
1. Hapusnya utang,
bendanya, walaupun benda tersebut
2. Pelepasan hak atas Jaminan Fidusia, dialihkan kepada orang lain.

3. Musnahnya Benda (Ps. 25 ayat 1). ● Salah satu ciri hak kebendaan.

Roya (Ps. 26 ayat 1 dan 2). OBJEK HIPOTIK

Eksekusi Jaminan Fidusia Pasal 1164: Yang dapat dibebani dengan hipotik
hanyalah:
1. Pelaksanaan titel eksekutorial dalam
Sertifikat Jaminan Fidusia (Ps. 15 ayat 2). 1. benda-benda tak bergerak yang dapat
dipindahtangankan, beserta segala
2. Hak Penerima Fidusia untuk menjual atas perlengkapannya, sekedar yang terakhir
kekuasaan sendiri atau parate eksekusi ini dianggap sebagai benda tak bergerak;
(Ps. 15 ayat 3).
2. hak pakai hasil atas benda-benda tersebut
3. Penjualan di bawah tangan, dasar beserta segala perlengkapannya;
kesepakatan dan harga lebih tinggi (Ps. 29
ay 1). 3. hak numpang karang dan hak usaha;

PERTEMUAN 9 4. bunga tanah, baik ……;

PENGERTIAN HIPOTIK 5. bunga sepersepuluh;


6. pasar-pasar yang diakui oleh Pemerintah, Pasal 1166: Bagian yang tak terbagi dalam
beserta hak-hak istimewa yang melekat suatu benda tak bergerak, yang menjadi
padanya. kepunyaan beberapa orang bersama-sama,
dapat dibebani hipotik. Setelah benda itu
Penerapan pada saat sekarang: dibagi, maka hipotik tersebut hanyalah tetap
1. berkaitan hak atas tanah sudah ada Hak terletak di atas bagian yang jatuh pada si
Tanggungan, Hipotik hanya untuk berutang yang memberikan hipotiknya, dengan
penjaminan Kapal Laut dan Kapal tidak mengurangi ketentuan Pasal 1341.
Terbang;
● Benda yang menjadi milik bersama dapat
2. hak pakai hasil juga hanya atas Kapal Laut dibebani hipotik;
dan kapal Terbang;
● Setelah dilakukan pembagian benda, hak
3. hak numpang karang dan hak usaha hipotik hanya membebani benda yang
(HGU) sekarang menggunakan Hak menjadi bagian si berutang / debitur;
Tanggungan;
● Dengan memperhatikan ketentuan Pasal
4. bunga tanah, … tidak dipakai lagi 1341 tentang actio pauliana.

5. bunga sepersepuluh tidak dikenal lagi; BENDA BERGERAK BUKAN OBJEK


HIPOTIK
6. usaha pasar atau tempat-tempat usaha
yang diakui Pemerintah Pasal 1167: Benda bergerak tidak dapat
dibebani dengan hipotik.
SYARAT BENDA SEBAGAI OBJEK
HIPOTIK ● Dalam KUHPerdata jaminan benda
bergerak menggunakan Gadai
1. Benda yang terdaftar; (1164)
● Sedangkan jaminan atas benda tak
2. Dapat dipindah tangankan atau dialihkan bergerak menggunakan Hipotik.
kepemilikannya; (1162 jo. 1168)
● Ini salah satu manfaat pembedaan benda
3. Mempunyai nilai ekonomis. (1162)
menjadi benda bergerak dan benda tetap
 Tindakan menjaminkan suatu benda atau tidak bergerak yang menimbulkan
adalah untuk menjamin pelunasan suatu perbedaan akibat hukum al dalam proses
utang, sehingga objek jaminan harus dapat peralihan hak, levering, penjaminan dan
dijual dan mempunyai nilai ekonomis. daluwarsa.

PERBAIKAN DAN BENDA TAMBAHAN SYARAT BAGI PEMBERI HIPOTIK

Pasal 1165: Setiap hipotik meliputi segala Pasal 1168: Hipotik tidak dapat diletakkan
perbaikan di kemudian hari pada benda yang selainnya oleh siapa yang berkuasa
dibebani, juga sebaga apa yang menjadi satu memindahtangankan benda yang dibebani.
dengan benda itu karena pertumbuhan atau
● Tindakan menjaminkan termasuk dalam
pembangunan.
tindakan kepemilikan (beschikking) yaitu
Catatan mengenai Objek Hipotik yaitu: tindakan yang bertujuan untuk
mengalihkan hak milik atau dapat
1. Meliputi setiap perbaikan, perubahan dan berakibat beralihnya hak milik.
penambahan pada benda yang menjadi
objek hipotik; ● Tindakan menjaminkan termasuk tindakan
yang dapat berakibat terjadinya peralihan
2. Kata karena pertumbuhan dan hak milik.
pembangunan hanya untuk hak atas tanah,
yang sekarang menggunakan jaminan hak ● Syaratnya harus orang yang berwenang
Tanggungan. mengalihkan hak milik atas benda, pada
umumnya adalah PEMILIK atau orang
BENDA MILIK BERSAMA – yang telah diberi kuasa untuk itu.
MEDEEIGENDOOM
TIDAK DAPAT MENGHIPOTIKKAN
Pasal 1169: Mereka yang di atas suatu benda dan tertentu, yaitu tentang: para pihak
tak bergerak hanya mempunyai hak yang (kreditur dan debitur), penyebutan benda
sedemikian, yang ditangguhkan oleh suatu (objek hipotik) dengan spesialisasinya,
syarat, atau yang dalam hal-hal tertentu dapat penyebutan utang yang dijamin, dan
dibatalkan maupun dihapuskan, tidaklah dapat penyebutan nijai jaminannya. (baca Pasal
memberikan suatu hipotik selainnya yang 1171 – 1177)
tunduk pada syarat-syarat pembatalan atau
penghapusan yang sama. ● Asas Publisitas artinya catatan tentang
hipotik atau penjaminannya harus
● Pemegang hak milik dengan syarat didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
tangguh yang dapat dibatalkan atau Hipotik, sehingga dapat diketahui oleh
dihapuskan tidak dapat bertindak sebagai pihak-pihak yang berkepentingan.
pemberi hipotik.
NILAI JAMINAN
● Apabila hipotik telah dibuat, maka tunduk
Pahami perbedaan tentang nilai benda (objek
pada syarat tangguh dengan kemungkinan
hipotik), nilai utang dan nilai penjaminan.
akibat menjadi batal atau hapus.
Nilai Penjaminan berfungsi untuk:
BENDA MILIK ANAK BELUM DEWASA,
ORANG TERAMPU DAN ● Menentukan besarnya beban jaminan yang
KETIDAKHADIRAN membebani objek jaminan;
● Benda-benda milik anak belum dewasa, ● Menentukan maksimal besarnya hak
orang-orang di bawah pengampuan dan preferen kreditur penerima hipotik atas
orang dalam keadaan tidak hadir tidak hasil eksekusi atau penjualan objek
dapat dibebani hipotik (Pasal 1170). hipotik.
● Kecuali terdapat alasan-alasan dan syarat- PERALIHAN TAGIHAN YANG DIBEBANI
syarat tertentu yang ditentukan oleh HIPOTIK
undang-undang.
Pasal 1172: Penjualan, penyerahan serta pemberian
● Baca ketentuan-ketentuan mengenai anak suatu piutang hipotik hanya dapat dilakukan
belum dewasa, orang di bawah dengan suatu akta otentik.
pengampuan dan orang yang tidak hadir.
● Pembuatan hipotik harus dilakukan
dengan akta otentik, sehingga peralihan
tagihan yang dibebani hipotik juga harus
PEMBUATAN HIPOTIK
dibuat dengan akta otentik.
● Pembuatan Akta Hipotik – tahap
PERJANJIAN DI LUAR NEGERI
pembebanan – dengan akta otentik oleh
dan di hadapan Notaris (Pasal 1171). Pasal 1173: Tak bolehlah berdasarkan suatu
persetujuan yang dibuat di suatu negeri asing,
● Tahap Pendaftaran Hipotik – dilakukan
dilakukan pembukuan hipotik atas benda-benda
di Kantor yang mencatat pendaftaran
yang terletak di wilayah Indonesia, kecuali apabila
benda atau objek hipotik.
didalam suatu traktat telah ditentukan sebaliknya.
● Untuk pendaftaran Pesawat Terbang dan
● Perjanjian yang dibuat di luar negeri tidak
Kapal Laut hipotik didaftarkan pada
dapat dijaminkan dengan hipotik atas
Kantor yang meregister Pesawat Terbang
benda-benda yang berada di wilayah
atau Kapal Laut tersebut dan dicatat pada
Indonesia.
dokumen kepemilikan benda.
● Dikecualikan dari larangan ini apabila
● Harus memenuhi asas spesialitas dan asas
telah ada perjanjian kerjasama antara
publisitas.
Pemerintah Indonesia dengan negara asing
ASAS SPESIALITAS DAN PUBLISITAS tersebut terkait pendaftaran hipotik ini.

● Asas Spesialitas artinya catatan dalam JANJI-JANJI HIPOTIK


Akta Hipotik harus disebutkan secara jelas
Janji milik adalah dilarang (Pasal 1178 ayat 1);
Janji-janji hipotik meliputi: UU ini diadakan sebagai pelaksaan UU
Pokok Agraria yang mengatur tentang
● Janji sewa adanya pengaturan tentang jaminan untuk
penjaminan hak-hak atas tanah
● Janji untuk menjual atas kekuasaan sendiri
Dengan munculnya UU tentang Hak
● Janji asuransi
Tanggungan maka ketentuan tentang
● Janji untuk tidak dibersihkan hipotik sepanjang mengenai penjaminan
hak atas tanah tidak berlaku. Sehingga
ROYA HIPOTIK hipotik hnaya berlaku terhadap
penjaminan terhadap benda-benda tidak
Pasal 1195: Segala pembukuan hapus dengan
bergerak selain tanah.
dicoretnya didalam register. Pencoretan dilakukan
atas biaya si berutang, dengan izin para pihak yang Pengertian Hak Tanggungan :
berkepentingan, atau menurut suatu putusan Hakim
yang dijatuhkan dalam tingkatan penghabisan atau Pasal 1 Angka 1 : Hak jaminan yang
yang telah memperoleh kekuatan mutlak. dibebankan pada hak atas tanah
menurut UUPA .
● Roya adalah penghapusan beban hipotik
dengan mencoret catatan pada buku Berikut/tidak berikut benda-benda lain
pendaftaran hipotik dan dokumen yang merupakan satu kesatuan dengan
kepemilikan benda. tanah , sehingga dalam hal ini hak
tanggungan bisa hanya dijaminkan atas
● Biaya roya ditanggung oleh debitur. tanah nya saja tanpa benda-benda lain
yang merupakan kesatuan dengan tanah
● Roya dapat dilakukan apabila mendapat atau berikut dengan benda-benda lain yang
persetujuan kreditur atau atas penetapan menyatu dengan tanah.
Hakim.
Ketentuan ini didasarkan pada aturan
HAPUSNYA HIPOTIK dalam hukum adat yang mengatur benda
Hipotik hapus apabila: (Pasal 1209) mengatur tanah berdasarkan asas
pemisahan horizontal, membedakan antara
● Perikatan pokoknya hapus; tanah dan bukan tanah. Ketentuan seperti
ini berbeda dengan aturan KUHPerdata
● Pelepasan hipotik oleh kreditur; atau yang mengatur mengenai tanah yang
● Penetapan Hakim. didasarkan asas assesi atau asas pemisahan
vertical. Sehingga penjaminan atas tanah
EKSEKUSI OBJEK HIPOTIK menyangkut benda-benda lain yang
menyangkut dengan tanah.
Eksekusi atau penjualan objek hipotik dapat
dilakukan atas dasar: Untuk pelunasan utang tertentu, bahwa
perjanjian hak tanggungan ini diadakan
● Titel eksekutorial pada Sertifikat Hipotik; untuk menjamin pelunasan suatu utang,
untuk menjamin suatu nilai tertentu. Dari
● Penjualan berdasar janji menjual atas
ketentuan ini menunjukkan bahwa hak
kekuasaan sendiri atau parate eksekusi;
tanggungan adalah perjanjian yang
atau
bersifat assecoir yang diadakan semata-
● Eksekusi secara di bawah tangan. mata untuk perjanjian pokok tertentu.

● Pelajari tentang syarat-syarat dan prosedur Hak tanggungan Memberikan kedudukan


eksekusinya. yang diutamakan terhadap kreditur lain
dengan adanya diperjanjikan hak
PERTEMUAN 10 tanggungan maka kreditur hak tanggungan
memiliki kedudukan sebagai kreditur
HAK TANGGUNGAN
preference.
Jaminan Hak Tanggungan – UU No.4
Perjanjiian jaminan diatur dalam buku 2
Tahun 1996
sehingga berbeda dengan perjanjian
jaminan yang diatur dalam buku 3. Dalam 2. Utang yang telah diperjanjikan : dengan
perjanjian jaminan yang diatur dalam buku jumlah tertentu atau yang dapat ditentukan
3 merupakan perjanjian yang bersifat kemudian. Maksud utang yang telah
obligator, melahirkan hak dan kewajiban diperjnajikan adalah Utang piutang yang
antara para pihak. Perjanjian jaminan yang belum lahir namun sudah diperjanjikan.
diatur dalam buku 2 melahirkan perjanjian 3. Perjanjian lain yang menimbulkan
kebendaan yang melahirkan hak hubungan utang piutang (ayat 1)
kebendaan.
Utang yang berasal dari satu hubungan hukum, atau
Subyek Hak Tanggungan (Pasal 8 UU satu utang atau lebih yang berasal dari beberapa
Hak Tanggungan) hubungan hukum (ayat 2)

Pemberi Hak Tanggungan : perseorangan Peringkat Hak Tanggungan (Pasal 5)


atau badan hukum yang mempunyai
kewenangan melakukan perbuatan hukum (1) Suatu objek Hak Tanggungan dapat
terhadap obyek tanggungan (1) dibebani dengan lebih dari satu Hak
Tanggungan guna menjamin pelunasan
(Siapa Pemberi Hak Tanggungan : Debitur dari satu utang.
sendiri atau pihak ketiga pemberi jaminan) (2) Apabila suatu Objek Hak Tanggungan
dibebani dengan lebih dari satu Hak
Kewenangan itu harus ada pada saat Tanggungan, peringkat masing-masing
pendaftaran Hak Tanggungan (2) Hak Tanggunganditentukan menurut
WNI : (Hak Milik, HGB,HGU,Hak Pakai) tanggal pendaftarannya pada Kantor
Pertanahan.
Orang asing : Objek hak pakai (3) Peringkat Hak Tanggungan yang didaftar
pada tanggal yang sama ditentukan
Penerima /Pemegang Hak Tanggungan :
menurut tanggal pembuatan Akta
Perseorangan atau badan hukum yang
Pemberian Hak Tanggungan yang
berkedudukan sebagai pihak yang
bersengketa.
berpiutang (Pasal 9)
Sifat Jaminan Hak Tanggungan
(Siapa Penerima Hak Milik : Kreditur
penerima Hak Tanggungan) 1. Accessoir : Pasal 1 angka 1 jo Ps.16 jo.
Ps.18 ayat 1. Perjanjian Accessoir adalah
Objek Hak Tanggungan
Perjanjian yang diadakan untuk menjamin
Syarat : atau untuk mengabdi perjanjian pokok.
Bagaimana cara mengetahui bahwa
- Mempunyai Nilai Ekonomis perjanjian tersebut merupakan perjanjian
- Terdaftar accessoir, disebutkan dalam Pasal 1 angka
- Dapat dipindah tangankan 1 disebutkan bahwa jaminan hak
tanggungan merupakan perjanjian ikutan,
Macam : perjanjian yang semata-mata untuk
- Hak Milik ,Hak Guna, Hak Guna mengikuti menjamin suatu perjanjian
Bangunan (Pasal 4 ayat 1) Hak Pakai atas pokok tertentu.
tanah negara (Pasal 4 ayat 2). 2. Tidak dapat dibagi-bagi (Ps.2 ayat 1,
kecuali diperjnajikan secara khusus (ayat
Berikut atau tidak berikut benda-benda 2). Maksudnya adalah bahwa debitur
lain yang merupakan satu kesatuan dengan pembeli hak tanggungan tidak dapat
tanah (4) menuntut dilepaskannya objek hak
tanggungan dengan alas an karena telah
Satu Objek HT dapat dipasang lebih dari membayar Sebagian hutangnya.
satu HT (Pasal 5) 3. Droit de suite (Pasal 7), Hak tanggungan
mengikuti objeknya dalam tangan
Utang yang dijamin dengan Hak siapapun objek tersebut berada.
Tanggungan (Pasal 3) 4. Droit de preferent (Pasal 5 ayat 2),
1. Utang yang telah ada 5. Asas spesialitas artinya segala hal yang
berkaitan dengan pembebanan hak
tanggungan harus jelas terlebih dahulu 2. Nilai yang menunjukkan batas maksimal
(Pasal 11 ayat 1) dan Asas Publisitas kreditur memiliki hak preferen atas hasil
bahwa jaminan hak tanggungan harus penjualan objek Hak Tanggungan.
didaftarkan di kantor pertanahan, 3. Besarnya Nilai Tanggungan akan
tujuannya adalah dapat diketahui oleh menentukan besarnya biaya pembuatan
umum (Pasal 13 ayat 1) APHT.
6. Kreditur separatis (Pasal 21), Apabila
pemberi hak tanggungan dinyatakan pailit Janji-Janji Hak Tanggungan (Pasal 11 ayat 2)
maka pemegang hak tanggungan tetap 1. Janji sewa
berwenang melakukan segala hak yang 2. Janji untuk tidak mengubah bentuk dan
diperolehnya menurut ketentuan undang- tata susunan
undang. Artinya kedudukan sebagai 3. Janji pengelolaan objek Hak Tanggungan
kreditur pemegang hak tanggungan berada 4. Janji penyelamatan objek Hak
di atas kreditur-kreditur kepailitan, Tanggungan
sehingga keditur hak tanggungan tetap 5. Janji untuk menjual atas kekuasaan sendiri
dapat menggunakan hak preferennya 6. Janji untuk tidak dibersihkan
dibandingkan kreditur konkuren, kreditur 7. Janji untuk tidak melepaskan hak atas
atas dasar kepailitan. objek Hak Tanggungan
PERTEMUAN 11 8. Janji untuk mendapat ganti rugi
9. Janji asuransi
Pemberian Hak Tanggungan 10. Janji pengosongan objek Hak Tanggungan
11. Janji yang dimaksud Pasal 14 ayat (4)
Proses pemberian hak tanggungan dilakukan tentang penyerahan sertifikat objek Hak
melalui 3 Tahapan Tanggungan
1. Didahului dengan suatu janji, janji disini Janji milik dilarang (Pasal 12)
adalah ketika kreditur dan debitur
membuat suatu perjanjian pokokyang akan Pendaftaran Hak Tanggungan
dijamin dengan suatu hak tanggungan.
(Pasal 10 ayat 1) 1. APHT wajib didaftarkan pada Kantor
2. Pembuatan Akta Pemeberian Hak Pertanahan (Pasal 13 ayat 1), (asas
Tanggungan (APHT) oleh dan dihadapan publisitas).
PPAT (ayat 2) 2. PPAT wajib mengirimkan APHT berikut
3. Pendaftaran Hak Jaminan (Pasal 13 ayat warkah lain selambat-lambatnya 7 Hari
1) Kerja (Pasal 13 ayat 2)
3. Pembuatan Buku Tanah Hak Tanggungan,
Isi APHT, Wajib : (asas spesialitas), harus pencatatan dalam Buku Tanah Hak atas
terpenuhi semua Tanah dan Sertifikat Tanah (Pasal 13 ayat
3)
a. Identitas para pihak 4. Tanggal buku tanah Hak Tanggungan
b. Domisili adalah hari ketujuh setelah penerimaan
c. Utang yang dijamin lengkap surat-surat untuk pendaftaran
d. Nilai tanggungan sebagai tanggal lahirnya Hak Tanggungan
e. Uraian tentang objek hak tanggungan (Pasal 13 ayat 4 dan 5)
(Pasal 11 ayat 1)
Setelah dilakukan pendaftaran Hak Tanggungan,
Janji-janji Hak Tanggungan (Pasal 11 ayat 2), janji Pendfataran dicatat dalam 3 dokumen, yaitu : Buku
yang membatasi kewenangan seorang debitur Tanah Hak Tanggungan, Buku Tanah Hak Atas
pemberi hak tanggungan untuk bertindak atas objek Tanah dan dicatat dalam Sertifikat Hak Atas Tanah.
hak tanggungan.
Kantor Pertanahan menerbitkan Sertifikat Hak
Janji milik dilarang (Pasal 12) Tanggungan sebagai bukti Lahirnya Jaminan Hak
Nilai Tanggungan, maksudnya adalah : Tanggungan (Pasal 14 ayat 1), merupakan Salinan
dari Buku Tanah Hak Tanggungan, dipegang oleh
1. Nilai yang menunjukkan besarnya beban Kreditur Pemegang Hak Tanggungan.
jaminan yang membebani objek Hak
Tanggungan
Apa pentingnya Sertifikat Tanggungan bagi Gadai berati Penjualan Benda Gadai. Kalo dalam
Kreditur Pemegang Hak Tanggungan ? Dikatakan Fidusia berati Penjualan Objek Fidusia.
bahwa sertifikat Hak Tanggungan memuat irah-irah
“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang 1. Hak menjual atas kekuasaan sendiri atau
Maha Esa” sehingga Sertifikat Hak Tanggungan ini parate eksekusi (Pasal 6), parate artinya
memiliki kekuatan Eksekutorial (ayat 3). siap di tangan dan Eksekusi adalah
penjualan benda jaminan. Artinya Parate
Surat Kuasa Menjaminkan : Surat Kuasa Eksekusi adalah Penjualan benda jaminan
Menjaminkan Hak Tanggungan wajib dibuat yang siap dilakukan oleh kreditur.
dengan akta notaris atau PPAT (Pasal 15 ayat 1). 2. Titel eksekutorial dalam Sertifikat Hak
Tanggungan (Pasal 14 ayat 2)
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan 3. Penjualan di bawah tangan (Pasal 20 ayat
(Pasal 15) 2), jadi eksekusi yang tidak melalui kantor
1. Wajib dibuatkan dengan akta notaris atau lelang dan tidak melalui campur tangan
akta PPAT dan dengan syarat : tidak pengadilan. Dalam Pasal 20 ayat 2
memuat kuasa melakukan perbuatan dijelaskan bahwa para pihak bisa
hukum lain, kuasa subtitusi dan melakukan penjualan dnegan catatan
mencantumkan identitas para pihak. dengan syarat harus dengan
2. Tidak dapat ditarik kembali sepengetahuan debitur diharapkan untuk
3. Wajib diikuti pembuatan APHT, maksimal mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi
1 bulan untuk tanah yang sudah terdaftar apabila melalui penjualan lewat kantor
4. Wajib diikuti pembuatan APHT, maksimal lelang.
3 bulan untuk tanag yang belum terdaftar Kelebihan Eksekusi Parate :
5. Pembatasan waktu di atas tidak berlaku
terhadap kredit program tertentu 1. Eksekusi yang prosedurnya lebih mudah
6. Bila tidak diikuti pembuatan APHT karena kreditur bisa langsung mengajukan
berakibat batal demi hukum. permohonan di kantor lelang
2. Biayanya menjadi lebih ringan karena
Hapusnya Hak Tanggungan hanya terbebani biaya eksekusi
1. Hapusnya utang yang dijamin Kekurangan Eksekusi Parate :
2. Pelepasan oleh pemegang Hak
Tanggungan 1. Bendanya bermasalah
3. Pembersihan Hak Tanggungan 2. Debitur tidak mau mengosongkan tanah
4. Hapusnya Hak Atas Tanah Objek Hak 3. Debitur yang mengajukan gugatan ke
Tanggungan mahkamah pengadilan untuk
mempertahankan hak-haknya.
Hak menuntut pembersihan dari beban Hak
Tanggungan hanya dapat dilakukan oleh pembeli Kelebihan Titel Eksekutorial :
objek Hak Tanggungan dalam suatu pelelangan
1. Jika ada masalah mengenai pengosongan
Roya merupakan Tindakan hukum yang merupakan dan sebagainya maka jurusita pengadilan
pencoretan catatan tentang pembebanan Hak yang kemudian akan mengcover
Tanggungan di dalam dokumen-dokumen yang melakukan upaya paksa dan biasanya
mencatat Hak Tanggungan tadi, khususnya dalam didampingi oleh pihak kepolisian untuk
Buku Tanah Hak Tanggungan. (Pasal 22). Yang pengamanan proses eksekusi.
melakukan Tindakan Roya adalah Kantor
Pertanahan atas permohonan pihak yang Kekurangan :
berkepentingan. 1. Proses lebih lama
Eksekusi Hak Tanggungan 2. Biaya yang dikeluarkan juga lebih besar

Makna Eksekusi disini biasanya dikaitkan dengan


pelaksanaan putusan pengadilan.Kalo dalam
Hukum Jaminan berati adalah Penjualan Objek
Jaminan. Kalo dalam Hak Tanggungan berati
Penjualan Objek Hak Tanggungan. Kalo dalam

Anda mungkin juga menyukai