Anda di halaman 1dari 5

PKN

TUGAS 1

Disusun oleh :

Nama : Muchammad iskandar Z


NIM : 858446641
1. Hak asasi politik adalah hak yang melekat pada setiap manusia untuk
berpartisipasi dalam kegiatan politik dan pemerintahan. Berikut adalah 4 contoh
hak politik

 1. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan: Setiap warga negara
berhak memberikan suara dalam pemilihan umum dan juga berhak
mencalonkan diri sebagai calon dalam pemilihan umum.
2. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan: Setiap warga negara berhak
untuk memberikan pendapat dan saran dalam kegiatan pemerintahan.
3. Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya:
Setiap warga negara berhak untuk membuat dan mendirikan partai politik serta
organisasi politik lainnya.
4. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi: Setiap warga
negara berhak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi kepada
pemerintah.
 Jika hak asasi politik tidak terpenuhi, maka warga negara tidak dapat
berpartisipasi dalam kegiatan politik dan pemerintahan. Hal ini dapat
mengakibatkan ketidakadilan dalam pengambilan keputusan politik dan
pemerintahan, serta dapat menghambat perkembangan demokrasi di suatu
negara

2. *Magna Charta, atau sering disebut juga Magna Carta, adalah sebuah dokumen
yang disahkan pada 15 Juni 1215. Dokumen ini ditulis oleh sekelompok
bangsawan abad ke-13 untuk melindungi hak-hak dan properti mereka dari
seorang raja yang sewenang-wenang, yaitu Raja John Lackland. Magna Charta
berhubungan dengan banyak masalah praktis dan keluhan khusus yang relevan
dengan sistem feodal di bawahnya. Meskipun kepentingan rakyat biasa tidak
terlalu terlihat dalam pikiran para pria yang mengatur perjanjian ini, terdapat dua
prinsip yang diungkapkan dalam Magna Charta
 Rule of Law: Prinsip ini menyatakan bahwa raja dan pemerintahannya tidak
berada di atas hukum. Hal ini berarti bahwa pemerintah harus tunduk pada
hukum yang sama seperti warga negara biasa dan tidak boleh bertindak
sewenang-wenang.
 Perlindungan Hak: Magna Charta menjamin perlindungan hak-hak individu,
termasuk hak atas kebebasan beragama, hak atas keadilan yang adil, dan hak
atas kepemilikan properti.

*Relevansi Magna Charta dalam Perlindungan HAM Masa Kini

 Pengakuan HAM: Magna Charta adalah salah satu dokumen pertama yang
secara eksplisit mengakui hak-hak individu. Prinsip-prinsip yang
terkandung dalam dokumen ini telah menjadi dasar bagi perkembangan
konsep HAM yang lebih luas di seluruh dunia.
 Pembatasan Kekuasaan Pemerintah: Magna Charta menetapkan batasan-
batasan yang jelas terhadap kekuasaan pemerintah. Prinsip ini masih
relevan dalam memastikan bahwa pemerintah tidak bertindak sewenang-
wenang dan harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
 Perlindungan Hak Individu: Magna Charta menjamin perlindungan hak-
hak individu, termasuk hak atas kebebasan beragama, hak atas keadilan
yang adil, dan hak atas kepemilikan properti. Prinsip-prinsip ini masih
menjadi dasar bagi perlindungan HAM individu hingga saat ini.
3. * Syarat Penandatanganan Perjanjian Internasional
o Konsensus: Penandatanganan perjanjian internasional harus didasarkan pada
konsensus antara negara-negara yang terlibat. Hal ini berarti bahwa semua
pihak yang terlibat harus setuju dengan isi perjanjian dan komitmennya.
o Wewenang: Negara-negara yang menandatangani perjanjian internasional
harus memiliki wewenang hukum untuk melakukannya. Hal ini berarti bahwa
negara-negara tersebut harus memiliki kekuasaan dan kewenangan yang sah
untuk mengikat diri mereka dengan perjanjian tersebut.
o Niat untuk Terikat: Penandatanganan perjanjian internasional harus dilakukan
dengan niat untuk terikat. Hal ini berarti bahwa negara-negara yang
menandatangani perjanjian tersebut harus memiliki niat yang jelas untuk
mematuhi ketentuan-ketentuan perjanjian dan bertindak sesuai dengan
komitmennya.

*Konsekuensi Hukum Penandatanganan Perjanjian Internasional


 Kewajiban untuk Mematuhi: Dengan menandatangani perjanjian
internasional, negara-negara tersebut mengikat diri mereka untuk
mematuhi ketentuan-ketentuan perjanjian tersebut. Hal ini berarti bahwa
negara-negara tersebut harus bertindak sesuai dengan komitmennya dan
tidak boleh melanggar ketentuan-ketentuan perjanjian.
 Penyelesaian Sengketa: Jika terjadi sengketa antara negara-negara yang
terlibat dalam perjanjian internasional, pihak-pihak tersebut harus mencari
penyelesaian yang damai sesuai dengan ketentuan perjanjian tersebut. Hal
ini dapat melibatkan proses negosiasi, mediasi, atau arbitrase.
 Tanggung Jawab Internasional: Dengan menandatangani perjanjian
internasional, negara-negara tersebut menerima tanggung jawab
internasional atas tindakan mereka. Hal ini berarti bahwa negara-negara
tersebut dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat internasional jika
mereka melanggar ketentuan-ketentuan perjanjian.

4. Protokol Manasuka adalah aturan yang terkait dengan hak-hak sipil dan politik
yang tidak mengharuskan suatu bunyi mengandung arti tertentu. Protokol ini
merupakan perpanjangan dari Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan
Politik, yang menjadi dokumen penting dalam menjaga hak asasi manusia.
Protokol Manasuka berfungsi sebagai pelindung tambahan dalam hak asasi
manusia, seperti hak atas pengadilan yang adil, hak atas kebebasan beragama dan
berpendapat, hingga hak atas privasi

5. Kebiasaan internasional merupakan salah satu sumber hukum internasional yang


digunakan oleh Mahkamah Internasional dalam memutuskan suatu kasus.
Kebiasaan internasional adalah hukum yang berkembang dari praktik atau
kebiasaan negara-negara. Meskipun saat ini kebiasaan internasional semakin
berkurang karena banyaknya perjanjian-perjanjian yang menggantikannya, hukum
kebiasaan tetap menjadi bagian penting dalam sumber hukum internasional

Anda mungkin juga menyukai