Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH 1

HAK ASASI MANUSIA PKNI4317.85

OLEH :
NAMA : ESTER IRA WATI SIDABALOK
NIM : 856088096

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UT


UPBJJ BATAM
1. Salah satu Hak Asasi Manusia yang diatur dalam Kovenan internasional adalah hak
asasi politik (political rights).

 Sebutkan 4 contoh dari hak politik tersebut. Jelaskan!

Hak politik ialah hak dasar dan bersifat mutlak yang melekat di dalam setiap
warga Negara yangharus dijunjung tinggi dan di hormati oleh Negara dalam
keadaan apapun.

1.Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama.


Hak ini mencakup kebebasan untuk menetapkan agama atau kepercayaan atas
pilihannya sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun bersama-sama
dengan orang lain, baik di tempat umum maupun tertutup, untuk menjalankan
agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan, pengamalan dan
pengajaran.

2.Tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu kebebasannya untuk


menganut atau menetapkan agama atau kepercayaannya sesuai dengan
pilihannya.

3.Kebebasan menjalankan dan menentukan agama dan kepercayaan seseorang


hanya dapat dibatasi oleh ketentuan berdasarkan hukum, dan yang diperlukan
untuk melindungi keamanan, ketertiban, kesehatan, atau moral masyarakat, atau
hak-hak dan kebebasan mendasar orang lain.

4.Negara Pihak dalam kovenan ini berjanji untuk menghormati kebebasan orang
tua dan apabila diakui, wali hukum yang sah, untuk memastikan bahwa
pendidikan agama dan moral bagi anak-anak mereka sesuai dengan keyakinan
mereka sendiri.

 Apa yang terjadi jika hak asasi politik tidak terpenuhi?

Bisa menimbulkan konflik baik secara individu dan sosial.

2. Maghna Charta, adalah satu diantara berbagai dokumen Hak Asasi Manusia yang
pernah ada. Disahkan pada 15 Juni 1215, Maghna Charta ini dilatarbelakangi oleh
tindakan sewenang-wenang dari Raja John Lackland kepada rakyat dan para
bangsawan.

 Apa sesungguhnya prinsip dasar Magna Charta?

Memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting
daripada kedaulatan raja.

 Apa relevansi dokumen-dokumen HAM ini dalam perlindungan HAM masa kini?
Berikut adalah beberapa alasan mengapa dokumen-dokumen HAM bersejarah ini masih
relevan:

-Pengakuan Hak Asasi Manusia Universal: Dokumen-dokumen HAM bersejarah,


seperti Magna Carta, membantu menegaskan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia
yang universal. Mereka menggarisbawahi bahwa hak-hak dasar, seperti hak atas keadilan,
kebebasan, dan perlindungan hukum, harus diakui dan dihormati oleh semua
pemerintahan, tanpa memandang waktu atau tempat.

- Pembatasan Kekuasaan Pemerintah: Dokumen-dokumen HAM sejarah menegaskan


pentingnya pembatasan kekuasaan pemerintah. Mereka menunjukkan bahwa pemerintahan tidak
boleh bertindak sewenang-wenang atau melampaui batas dalam tindakan mereka.

-Perlindungan Hak Individu: Dokumen-dokumen HAM menekankan pentingnya


melindungi hak-hak individu dari intervensi yang tidak sah.

Mereka menggarisbawahi bahwa setiap individu memiliki hak-hak yang inheren dan
tidak dapat dicabut tanpa alasan yang sah.

-Pengaruh dalam Pembentukan Konstitusi dan Hukum Modern: Dokumen-dokumen


HAM sejarah telah memengaruhi proses pembentukan konstitusi dan hukum modern di
banyak negara. Mereka menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi pembuat konstitusi
dalam memasukkan prinsip-prinsip HAM ke dalam hukum dasar.

-Pentingnya Akses ke Keadilan: Dokumen-dokumen HAM menyoroti pentingnya akses


setiap individu ke sistem peradilan yang adil. Ini relevan dalam upaya memastikan bahwa
setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan hakim yang adil.

-Perlawanan terhadap Diskriminasi: Dokumen-dokumen HAM menentang


diskriminasi berdasarkan berbagai kriteria, termasuk ras, agama, jenis kelamin, dan lain-
lain.

Hal ini relevan dalam upaya melawan diskriminasi dan mempromosikan kesetaraan.

3. Negosiasi, penandatanganan, dan pengesahan merupakan 3 tahapan dalam


pembuatan perjanjian internasional.

 Apa syarat dari tahapan penandatanganan suatu perjanjian internasional?

kesepakatan negara yang mengikatkan dirinya, kecakapan untuk membuat suatu


perikatan, suatu pokok persoalan tertentu, suatu sebab yang tidak dilarang.
 Apa konsekuensi hukum ditandatanganinya suatu perjanjian oleh pihak-pihak?

Berlaku sebagai Undang-Undang bagi pihak-pihak artinya pihak-pihak harus


mentaati perjanjian itu sama dengan mentaati Undang-Undang. Jika ada yang
melanggar perjanjian yang mereka buat, dianggap sama dengan melanggar
Undang, yang mempunyai akibat hukum tertentu yaitu sanksi hukum.

4. Jelaskan apa itu protokol Manasuka!

Protokol manasuka adalah aturan yang tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian
bunyi tetentu harus mengandung arti. Penerapan protocol manusia merupakan salah satu
penerapan yang mengharapkan kadilan hak semua orang

5. Kebiasaan internasional merupakan salah satu sumber atau dasar pengambilan


keputusan Mahkamah Internasional dalam memutuskan suatu kasus. Bagaimana
kebiasaan bisa menjadi sumber hukum internasional?

Kebiasaan internasional (bahasa Inggris: customary international law) adalah kebiasaan bersama
negara-negara di dunia yang menjadi bukti praktik umum yang diterima sebagai hukum.[1]
Kebiasaan internasional diakui sebagai salah satu sumber hukum internasional oleh Pasal 38(1)
(b) Piagam Mahkamah Internasional.[1] Pasal 92 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa juga
menyatakan bahwa kebiasaan internasional adalah salah satu sumber hukum yang akan
diterapkan oleh Mahkamah Internasional.[2]
Untuk dapat disebut sebagai sumber hukum maka kebiasaan internasional harus memuat unsur
sebagai berikut: Terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum, dan. Kebiasaan itu harus diterima
sebagai hukum.
Kebiasaan internasional terdiri dari aturan-aturan hukum yang berasal dari tindakan negara-
negara yang konsisten yang muncul dari keyaknian bahwa tindakan mereka itu diwajibkan oleh
hukum.[3] Maka dari itu, terdapat dua unsur yang harus dipenuhi untuk membuktikan
keberadaan suatu kebiasaan internasional:
1. Praktik atau kebiasaan negara-negara (usus)
2. Keyakinan dari negara-negara bahwa kebiasaan tersebut dilakukan atas dasar kewajiban
hukum

SUMBER PKNI 4317/MODUL 1 halaman 1.13 sampai hal. Berikutnya beserta beberapa artikel
disertai jawaban saya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai