OLEH :
NAMA : ESTER IRA WATI SIDABALOK
NIM : 856088096
Hak politik ialah hak dasar dan bersifat mutlak yang melekat di dalam setiap
warga Negara yangharus dijunjung tinggi dan di hormati oleh Negara dalam
keadaan apapun.
4.Negara Pihak dalam kovenan ini berjanji untuk menghormati kebebasan orang
tua dan apabila diakui, wali hukum yang sah, untuk memastikan bahwa
pendidikan agama dan moral bagi anak-anak mereka sesuai dengan keyakinan
mereka sendiri.
2. Maghna Charta, adalah satu diantara berbagai dokumen Hak Asasi Manusia yang
pernah ada. Disahkan pada 15 Juni 1215, Maghna Charta ini dilatarbelakangi oleh
tindakan sewenang-wenang dari Raja John Lackland kepada rakyat dan para
bangsawan.
Memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting
daripada kedaulatan raja.
Apa relevansi dokumen-dokumen HAM ini dalam perlindungan HAM masa kini?
Berikut adalah beberapa alasan mengapa dokumen-dokumen HAM bersejarah ini masih
relevan:
Mereka menggarisbawahi bahwa setiap individu memiliki hak-hak yang inheren dan
tidak dapat dicabut tanpa alasan yang sah.
Hal ini relevan dalam upaya melawan diskriminasi dan mempromosikan kesetaraan.
Protokol manasuka adalah aturan yang tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian
bunyi tetentu harus mengandung arti. Penerapan protocol manusia merupakan salah satu
penerapan yang mengharapkan kadilan hak semua orang
Kebiasaan internasional (bahasa Inggris: customary international law) adalah kebiasaan bersama
negara-negara di dunia yang menjadi bukti praktik umum yang diterima sebagai hukum.[1]
Kebiasaan internasional diakui sebagai salah satu sumber hukum internasional oleh Pasal 38(1)
(b) Piagam Mahkamah Internasional.[1] Pasal 92 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa juga
menyatakan bahwa kebiasaan internasional adalah salah satu sumber hukum yang akan
diterapkan oleh Mahkamah Internasional.[2]
Untuk dapat disebut sebagai sumber hukum maka kebiasaan internasional harus memuat unsur
sebagai berikut: Terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum, dan. Kebiasaan itu harus diterima
sebagai hukum.
Kebiasaan internasional terdiri dari aturan-aturan hukum yang berasal dari tindakan negara-
negara yang konsisten yang muncul dari keyaknian bahwa tindakan mereka itu diwajibkan oleh
hukum.[3] Maka dari itu, terdapat dua unsur yang harus dipenuhi untuk membuktikan
keberadaan suatu kebiasaan internasional:
1. Praktik atau kebiasaan negara-negara (usus)
2. Keyakinan dari negara-negara bahwa kebiasaan tersebut dilakukan atas dasar kewajiban
hukum
SUMBER PKNI 4317/MODUL 1 halaman 1.13 sampai hal. Berikutnya beserta beberapa artikel
disertai jawaban saya sendiri.