Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS 1

PKNI4317/ HAK ASASI MANUSIA

NAMA: KARMILAWATI

NIM: 859416215

UPBJJ: MAKASSAR

POKJAR: SELAYAR

PRODI: PGSD
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yanhg telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas 1 ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen selaku tuton
saya yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas 1. Semoga Tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita, kritik dan saran perbaikan kepada saya, sangat saya harapakan untuk
menyempurnakan tugas-tugas di masa mendatang.
1. Salah satu Hak Asasi Manusia yang diatur dalam kovenan intarnasional adalah hak
asasi poitik (political rights).
 Sebutkan 4 contoh dari hak politik tersebut. Jelaskan!
Jawaban:
a. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
b. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
c. Hak membuat dan mendirikan parpol/ partai politik dan organisasi
politik lainnya
d. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

 Apa yang terjadi jika hak asasi politk tidak terpenuhi?


Jawaban: Jika hak asasi politik tidak terpenuhi, maka akan terjadi dampak
negatif, antara lain:
1. Terbatasnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik dan
pemerintahan.
2. Terbatasnya kebebasan berekspresi, berdemostrasi, dan berkomunikasi.
3. Terbatasnya Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
4. Terbatasnysa Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
5. Terbatasnya Hak membuat dan mendirikan parpol/ partai politik dan
organisasi politik lainnya.

Dampak negatif tersebut dapat berdampak pada kurangnya kepercayaan


masyarakat terhadap pemerintah atau bada publik. Selain itu, terbatasnya
hak politik juga dapat menghasilkan pembatasan terhadap kebebasan
berpendapat . oleh kareana itu, pemenuha hak politik sangat penting untuk
memberikan kesempatan pada setiap individu untuk berpartisipasi dalam
kehidupan politik dan pemerintahan Negara serta memberikan suara dan
memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili kepentingan masyarakat
secara umum.

2. Maghna Charta, adalah satu diantara berbagai dokumen Hak Asasi Manusia yang
perna ada. Disahkan pada 15 Juni 1215. Maghna Charta ini dilatarbelakangi oleh
tindakan sewenang- wenang dari Raja John Lackland kepada rakyat dan para
bangsawan.
 Apa sesungguhnya prinsip dasar Magna Charta?
Jawaban: Isi Magna Charta adalah sebagai berikut:
1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan,
hak, dan kebebasan Gereja Inggris.
2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk
memberikan hak-hak.
3. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-
hak penduduk.
4. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntuk seseorang tanpa bukti dan
saksi yang sah.
5. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap,
dinyatakan bersalah tanpa perlindungan Negara dan tanpa alasan
hukum sebagai dasar tindakannya.
6. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan,
raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
 Apa relevansi dokumen-dokumen HAM ini dalam perlindungan HAM masa
kini?
Jawaban:
Dokumen-dokumen HAM memiliki relevansi yang sangat penting
dalam perlindungan HAM masa kini. Secara umum, dokumen-dokumen HAM
ini membentuk dasar hukum dan standar internasional dalam menghormati,
melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia. Mereka menyediakan
kerangka kerja dan pedoman bagi negara-negara untuk memastikan keadilan,
kesetaraan, dan kemerdekaan bagi semua individu.

Dokumen-dokumen seperti Universal Declaration of Human Rights


(Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia), International Covenant on Civil and
Political Rights (Pakta Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik), dan
Convention on the Rights of the Child (Konvensi Hak-Hak Anak) adalah
beberapa contoh dokumen HAM yang relevan. Dokumen-dokumen ini telah
menjadi acuan global dalam mempromosikan dan melindungi hak asasi
manusia di berbagai bidang kehidupan, termasuk hak sipil, politik, ekonomi,
sosial, dan budaya.

Dengan adanya dokumen-dokumen HAM ini, pemerintah, organisasi


internasional, dan masyarakat sipil memiliki landasan yang kuat dalam
menuntut perlindungan HAM, mendorong perubahan kebijakan, dan
memastikan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM. Mereka membantu
mengubah kesadaran dan pandangan masyarakat terkait pentingnya hak
asasi manusia serta memberikan alat bantu bagi individu untuk melawan
diskriminasi, penindasan, dan ketidakadilan.

Namun, penting untuk mencatat bahwa dokumen-dokumen HAM


tidak akan efektif jika tidak diimplementasikan dengan baik oleh negara-
negara dan lembaga-lembaga terkait. Oleh karena itu, upaya global terus
dilakukan untuk mempromosikan pemahaman dan implementasi yang lebih
baik terhadap dokumen-dokumen HAM dan memastikan perlindungan HAM
yang lebih efektif di masa kini.

3. Negosiasi, penandatanganan, dan pengesahan merupakan 3 tahapan dalam


pembuatan perjanjian internasional.
 Apa syarat dari tahapan penandatanganan suatu perjanjian internasional?
Jawaban:
a. Negosiasi: Tahap pertama adalah negosiasi, di mana pihak-pihak yang
terlibat dalam perjanjian berdiskusi dan mencapai kata sepakat
mengenai isi perjanjian.
b. Penandatanganan: Setelah negosiasi, pihak-pihak yang akan terikat oleh
perjanjian diminta untuk menandatanganinya.
Penandatanganan perjanjian ini menunjukkan kesepakatan pada
isi perjanjian tersebut.
c. Pengesahan: Setelah penandatanganan, perjanjian tersebut perlu dikirim
ke pihak yang berwenang atau organ pemerintah yang relevan
untuk mendapatkan pengesahan. Pengesahan ini akan
memberikan kekuatan hukum pada perjanjian tersebut.
 Apa konsekuensi hokum ditandatanganinya suatu perjanjian oleh pahak-
pihak?
Jawaban:
a. Kepatuhan: Dengan menandatangani perjanjian internasional, pihak-pihak
yang terlibat diharapkan untuk mematuhi isi perjanjian tersebut.
Pelanggaran perjanjian dapat memiliki konsekuensi hukum, seperti sanksi
ekonomi atau tuntutan hukum.
b. Kekuatan Hukum: Penandatanganan dan pengesahan perjanjian
internasional memberikan kekuatan hukum pada perjanjian tersebut di
tingkat nasional dan internasional. Pihak-pihak yang terlibat dapat
mengacu pada perjanjian tersebut dalam kasus sengketa atau
perselisihan.
c. Kewajiban Internasional: Penandatanganan perjanjian internasional juga
berarti menerima kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan isi
perjanjian tersebut. Pihak-pihak dapat saling mengharapkan pemenuhan
kewajiban dan kerjasama dalam mengimplementasikan perjanjian
tersebut.
4. Jelaskan apa itu protokol Manasuka!

Jawaban: Protokol Manasuka adalah istilah yang tidak dikenal dalam dunia hokum atau
politik. Meskipun ada beberapa sumber yang menyebutkan istilah ini, namu tidak
ada penjelasan yang jelas dan terpercaya mengenai arti atau makna dari protokol
manasuka. Oleh karena itu, tidak dapat memberikan penjelasan yang akurat dan
terpercaya mengenai protokol manasuka. Namun, terdapat informasi mengenai
prtokol obsional pada kovenan internasional tentang hak sipil dan politik yang
disebutkan dalam salah satu sumber. Protocol ini memberikan kewenangan pada
komite untuk menerika dan membahas komunikasi dari individu yang tunduk pada
wilayah hukunnya, yang menyatakan dirinya sebagai korban pelanggaran Hak yang
diatur dalam kovenan, oleh Negara pihak tersebut. Namun, hal ini tidak berkaitan
dengan protocol manasuka.

5. Kebiasaan internasional merupakan salah satu sumber atau dasar pengambilan keputusan
mahkama internasional dalam memutuskan suatu kasus. Bagaimana kebiassan biasa
menjadi sumber hokum internasional?

Jawaban:
1. Perjanjian internasional, baik bersifat umum ataupun khusus, yang mengandung
ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh Negara-negara yang bersengketa.
2. Kebiasaan internasional, sebagai bukti dari suatu kebiasaan umum yang telah diterima
sebagai hukum.
3. Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangasa yang beradab.
4. Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai
Negara sebagai sumber tambahan bagi penetapan kaidah hukum (Kusumaatmadja,
1990: 82).

Anda mungkin juga menyukai