Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TUTORIAL I

PKNI4317 HAK ASASI MANUSIA


GHERNALDI TAMPANI RAHMAN K
857494933
PGSD
BANDUNG
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka
2023.3
KATA PENGANTAR
Bissmilahirohmanirohim dengan adanya tugas ini saya Ghernaldi Tampani Rahman K
mahasiswa universitas terbuka semester 3 prodi pgsd S1 upbjj Bansung akan melaksanakan
kewajiban saya yaitu mengerjakan tugas 1 untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah HAK
ASASI MANUSIA
Dalam Tugas Tutorial I ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini saya
kerjakan sebagai bentuk pengaplikasian dari pembelajaran yang telah kami terima di kelas
tuweb. Dalam tugas ini, saya akan membahas tentang topik yang telah diberikan dan mencoba
untuk menampilkan hasil kerja terbaik saya. Saya berharap tugas ini dapat memberikan manfaat
bagi kami sebagai mahasiswa dalam memperdalam pemahaman kami tentang topik yang
dibahas, dan juga bagi pihak yang membaca untuk menambah pengetahuan mereka tentang topik
yang sama. Sekali lagi, terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memenuhi harapan dan standar yang telah
ditetapkan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

PEMBAHASAN
1. Salah satu Hak Asasi Manusia yang diatur dalam Kovenan
internasional adalah hak asasi politik (political rights).
a. Sebutkan 4 contoh dari hak politik tersebut. Jelaskan!
b. Apa yang terjadi jika hak asasi politik tidak terpenuhi?

a. Hak asasi politik adalah hak-hak yang berkaitan dengan partisipasi warga negara
dalam kehidupan politik suatu negara. Hak-hak ini penting untuk mewujudkan
pemerintahan yang demokratis dan perwakilan.

Berikut adalah 4 contoh hak politik yang diatur dalam Kovenan Internasional:

Hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum


Hak ini memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum untuk
memilih perwakilan mereka di pemerintahan. Pemilihan umum yang bebas dan adil
adalah dasar dari pemerintahan demokratis.

Hak untuk membentuk dan bergabung dengan partai politik


Hak ini memungkinkan warga negara untuk membentuk dan bergabung dengan partai
politik untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Partai politik adalah sarana penting
untuk partisipasi politik warga negara.
Hak untuk kebebasan berpendapat dan berekspresi
Hak ini memungkinkan warga negara untuk mengekspresikan pendapat mereka tentang
masalah politik. Kebebasan berpendapat dan berekspresi penting untuk memastikan
bahwa warga negara dapat berpartisipasi dalam proses politik secara efektif.

Hak untuk kebebasan berkumpul dan berserikat


Hak ini memungkinkan warga negara untuk berkumpul dan berserikat untuk tujuan
politik. Kebebasan berkumpul dan berserikat penting untuk memungkinkan warga negara
untuk berorganisasi dan memperjuangkan kepentingan mereka.

Selain 4 contoh tersebut, hak politik juga mencakup hak-hak lain, seperti:

Hak untuk mengakses informasi publik


Hak untuk mengajukan petisi
Hak untuk ikut serta dalam pengawasan pemerintahan
Hak untuk menolak ikut serta dalam perang
Hak-hak politik ini penting untuk memastikan bahwa warga negara dapat berpartisipasi
secara penuh dalam kehidupan politik suatu negara.

b. Jika hak asasi politik tidak terpenuhi, ini dapat memiliki konsekuensi serius baik pada
tingkat individu maupun pada tingkat masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak
dari ketidakpenuhan hak asasi politik meliputi:

1. Ketidaksetaraan dan Diskriminasi: Jika sekelompok individu atau kelompok


masyarakat dilarang untuk berpartisipasi dalam proses politik atau memiliki akses
terbatas ke hak politik, hal ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dan diskriminasi.
Orang-orang yang tidak memiliki hak politik yang sama dengan yang lain mungkin
merasa tidak diakui atau diabaikan oleh pemerintah.

2. Kekuasaan Tidak Terkendali: Ketidakpenuhan hak asasi politik dapat


memungkinkan pemerintah atau individu dalam posisi berkuasa untuk bertindak tanpa
pertanggungjawaban yang memadai. Ini dapat membuka pintu bagi penyalahgunaan
kekuasaan, korupsi, dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

3. Ketidakstabilan Politik: Ketika masyarakat merasa tidak memiliki cara yang efektif
untuk menyuarakan pendapat mereka atau untuk mengubah pemerintahan melalui
mekanisme politik yang sah, ini dapat menciptakan ketidakstabilan politik. Protes dan
konflik dapat menjadi lebih umum ketika orang-orang merasa bahwa satu-satunya cara
untuk mengatasi ketidakpuasan mereka adalah melalui tindakan di luar proses politik
yang sah.
4. Ketidaklegitiman Pemerintah: Pemerintahan yang tidak menghormati hak asasi
politik mungkin kehilangan legitimasinya di mata warga negara. Hal ini dapat
mengakibatkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan institusi-institusi politik, yang
pada gilirannya dapat merusak stabilitas sosial dan politik.

5. Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Ketidakpenuhan hak asasi politik seringkali


berhubungan dengan pelanggaran hak asasi manusia lainnya, seperti kebebasan
berpendapat, kebebasan pers, dan hak atas pengadilan yang adil. Ketidakpenuhan ini
dapat mengarah pada penindasan politik, penahanan sewenang-wenang, dan penggunaan
kekuatan militer atau polisi secara tidak sah.

6. Perkembangan Ekonomi Terhambat: Ketidakstabilan politik dan ketidakpercayaan


terhadap pemerintah dapat menghambat perkembangan ekonomi suatu negara. Investasi
asing dan domestik sering kali memerlukan kepastian politik untuk berkembang, dan
ketidakpenuhan hak asasi politik dapat mengurangi kepastian ini.

Dengan demikian, penting untuk melindungi dan memastikan pemenuhan hak asasi
politik sebagai bagian dari prinsip-prinsip demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia
yang kuat. Hal ini membantu memastikan partisipasi yang adil, pemerintahan yang
akuntabel, stabilitas politik, dan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

2. Maghna Charta, adalah satu diantara berbagai dokumen Hak Asasi


Manusia yang pernah ada. Disahkan pada 15 Juni 1215, Maghna
Charta ini dilatarbelakangi oleh tindakan sewenang-wenang dari Raja
John Lackland kepada rakyat dan para bangsawan.

a. Apa sesungguhnya prinsip dasar Magna Charta?


b. Apa relevansi dokumen-dokumen HAM ini dalam perlindungan
HAM masa kini?.

a. Prinsip dasar Magna Charta adalah bahwa tidak ada seorang pun yang berada di atas
hukum, termasuk raja. Dokumen ini juga menetapkan hak-hak tertentu bagi rakyat dan
para bangsawan, seperti hak untuk bebas dari penangkapan dan penahanan sewenang-
wenang, hak untuk mendapatkan keadilan yang adil, dan hak untuk memiliki properti.
Magna Charta adalah dokumen yang disahkan pada 15 Juni 1215 dan memuat prinsip
dasar bahwa tidak ada seorang pun yang berada di atas hukum, termasuk raja
Dokumen ini membatasi kekuasaan absolut raja Inggris dan menjadi tonggak awal
keberadaan hak asasi manusia Prinsip dasar Magna Charta adalah bahwa hukum dan
undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan rajaDokumen ini juga
memuat pembatasan kekuasaan raja dan menekankan bahwa hak asasi manusia lebih
penting daripada kekuasaan raja

b.Relevansi dokumen-dokumen HAM ini dalam perlindungan HAM masa kini adalah
bahwa mereka telah menjadi dasar bagi instrumen HAM internasional. Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada tahun 1948, misalnya, banyak terinspirasi oleh Magna Charta.
DUHAM menetapkan hak-hak dasar yang sama seperti yang dijamin oleh Magna Charta,
termasuk hak untuk hidup, hak untuk kebebasan, dan hak untuk persamaan di depan
hukum.

Berikut adalah beberapa contoh relevansi Magna Charta dalam perlindungan HAM masa
kini:

- Hak untuk diadili secara adil


Magna Charta menetapkan bahwa rakyat Inggris berhak untuk diadili secara adil oleh
para hakim yang adil. Prinsip ini relevan dengan perlindungan HAM masa kini karena
memastikan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan proses hukum yang adil,
terlepas dari status sosial atau ekonominya.

- Hak untuk memiliki properti


Magna Charta menetapkan bahwa rakyat Inggris berhak memiliki properti. Prinsip ini
relevan dengan perlindungan HAM masa kini karena memastikan bahwa setiap orang
berhak untuk memiliki dan menikmati harta bendanya.

- Hak untuk kebebasan beragama


Magna Charta menetapkan bahwa rakyat Inggris berhak untuk bebas beragama. Prinsip
ini relevan dengan perlindungan HAM masa kini karena memastikan bahwa setiap orang
berhak untuk mempraktikkan agamanya dengan bebas.

Magna Charta adalah dokumen penting dalam sejarah perlindungan HAM. Prinsip-
prinsipnya telah menjadi dasar bagi instrumen HAM internasional dan masih relevan
hingga saat ini.
3. Negosiasi, penandatanganan, dan pengesahan merupakan 3 tahapan
dalam pembuatan perjanjian internasional.
a.Apa syarat dari tahapan penandatanganan suatu perjanjian
internasional?
b. Apa konsekuensi hukum ditandatanganinya suatu perjanjian oleh
pihak-pihak?

a. Syarat Penandatanganan Perjanjian Internasional


Berikut adalah syarat-syarat penandatanganan suatu perjanjian internasional
- Perjanjian harus dibuat secara tertulis.
- Perjanjian harus memuat materi yang jelas dan tegas.
- Penandatanganan harus dilakukan oleh pihak yang berwenang.
- Penandatanganan harus dilakukan dengan sukarela dan tanpa paksaan.
- Penandatanganan harus dilakukan di hadapan saksi atau pejabat yang berwenang.

b. Konsekuensi Hukum Ditandatanganinya Suatu Perjanjian


Penandatanganan suatu perjanjian internasional menunjukkan kesepakatan antara pihak-pihak
yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Namun, penandatanganan belum menimbulkan akibat
hukum yang mengikat para pihak. Konsekuensi hukum ditandatanganinya suatu perjanjian
internasional baru akan terjadi setelah perjanjian tersebut disahkan atau diratifikasi oleh pihak-
pihak yang terlibat Setelah disahkan, perjanjian internasional akan menjadi bagian dari hukum
nasional dan mengikat para pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut Jika ada pihak yang
melanggar perjanjian internasional, maka pihak tersebut dapat dikenakan sanksi atau tindakan
hukum lainnya sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut

4. Jelaskan apa itu protokol Manasuka!


Protokol Manasuka adalah protokol opsional yang merupakan bagian dari Kovenan Internasional
tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR). Protokol ini diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada tanggal 16 Desember 1989 dan mulai berlaku pada tanggal 21 Maret 1994.
Protokol Manasuka memungkinkan individu yang menyatakan diri sebagai korban pelanggaran
hak-hak yang diatur dalam ICCPR untuk mengajukan komunikasi ke Komite Hak Asasi Manusia
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Komite kemudian akan memeriksa komunikasi tersebut dan
mengeluarkan rekomendasi kepada negara pihak yang bersangkutan.
Protokol Manasuka dinamai berdasarkan kota Manasuka, Malaysia, di mana konferensi
diplomatik untuk mengadopsi protokol ini diadakan.
Tujuan dari Protokol Manasuka adalah untuk memperkuat perlindungan hak asasi manusia di
tingkat internasional. Protokol ini memberikan mekanisme bagi individu untuk mengajukan
pengaduan tentang pelanggaran hak asasi manusia kepada Komite Hak Asasi Manusia
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Berikut adalah beberapa poin penting dari Protokol Manasuka:
- Protokol ini hanya berlaku untuk negara-negara yang telah meratifikasi atau melakukan
aksesi pada protokol tersebut.
- Individu yang mengajukan komunikasi ke Komite Hak Asasi Manusia harus menyatakan diri
sebagai korban pelanggaran hak asasi manusia yang diatur dalam ICCPR.
- Komite Hak Asasi Manusia akan memeriksa komunikasi tersebut dan mengeluarkan
rekomendasi kepada negara pihak yang bersangkutan.
- Negara pihak yang bersangkutan memiliki kewajiban untuk menanggapi rekomendasi Komite
Hak Asasi Manusia.
Hingga saat ini, 110 negara telah meratifikasi atau melakukan aksesi pada Protokol Manasuka.
Indonesia telah meratifikasi Protokol Manasuka pada tanggal 31 Mei 2005.
Berikut adalah beberapa manfaat dari Protokol Manasuka:
- Protokol ini memberikan mekanisme bagi individu untuk mengajukan pengaduan tentang
pelanggaran hak asasi manusia kepada Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-
Bangsa.
- Protokol ini dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia di seluruh
dunia.
- Protokol ini dapat mendorong negara-negara untuk mematuhi standar hak asasi manusia
internasional.

5. Kebiasaan internasional merupakan salah satu sumber atau dasar


pengambilan keputusan Mahkamah Internasional dalam memutuskan
suatu kasus. Bagaimana kebiasaan bisa menjadi sumber hukum
internasional?
Kebiasaan internasional adalah kebiasaan bersama negara-negara di dunia yang menjadi bukti
praktik umum yang diterima sebagai hukum. Kebiasaan internasional diakui sebagai salah satu
sumber hukum internasional oleh Pasal 38(1)(b) Piagam Mahkamah Internasional. Kebiasaan
internasional terdiri dari aturan-aturan hukum yang berasal dari tindakan negara-negara yang
konsisten yang muncul dari keyakinan bahwa tindakan mereka itu diwajibkan oleh hukum
Terdapat dua unsur yang harus dipenuhi untuk membuktikan keberadaan suatu kebiasaan
internasional, yaitu praktik atau kebiasaan negara-negara (usus) dan keyakinan dari negara-negara
bahwa kebiasaan tersebut dilakukan atas dasar kewajiban hukum (opinio juris).
Kebiasaan internasional dapat menjadi sumber hukum internasional karena mencerminkan
praktik negara-negara dan didasarkan pada keyakinan mereka tentang apa yang diperlukan secara
hukum. Kebiasaan internasional dapat digunakan untuk mengisi kesenjangan dalam hukum
internasional dan memberikan panduan tentang interpretasi dan aplikasi hukum internasional.
Kebiasaan internasional juga penting karena mencerminkan nilai dan norma masyarakat
internasional dan memberikan dasar bagi pengembangan hukum internasional baru. Meskipun
saat ini kebiasaan internasional semakin berkurang karena banyaknya perjanjian-perjanjian yang
menggantikannya, hukum kebiasaan tetap menjadi bagian penting dari hukum internasional.
DAFTAR PUSTAKA
PKNI4317 HAK ASASI MANUSIA
https://en.wikipedia.org/wiki/Customary_international_humanitarian_law
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebiasaan_internasional
https://journal.umy.ac.id/index.php/jmh/article/view/14942
https://fahum.umsu.ac.id/sumber-hukum-internasional
https://www.hukumonline.com/klinik/a/sumber-hukum-internasional-lt62b02e4990cb4
https://blog.unika.ac.id/blog_detail/benny/22
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/mengenal-protokol-manasuka-pada-hak-hak-sipil-
dan-politik-21PaxUcYkir
https://id.wikisource.org/wiki/Protokol_Opsional_pada_Kovenan_Internasional_tentang_Hak_S
ipil_dan_Politik
https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Opsional_Pertama_Kovenan_Internasional_tentang_Hak
-Hak_Sipil_dan_Politik
https://www.hukumonline.com/klinik/a/tahapan-perjanjian-internasional-cl4997
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2000/24tahun~2000uupenjel.htm
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/7226/uu0242000.htm
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2000/24tahun2000uu.htm
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/20/184500069/4-dokumen-ham-di-
inggris?page=all
https://e-jurnal.stih-pm.ac.id/index.php/cendekeahukum/article/download/242/187
https://prisma.kemenkumham.go.id/sejarah-ham-internasional
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?Itemid=180&catid=100&id=2941%3Ahak-
politik-warga-negara-sebuah-perbandingan-konstitusi&option=com_content&view=article
https://kids.grid.id/read/473499364/30-contoh-hak-dan-kewajiban-warga-negara-dalam-
bidang-politik?page=all
MODUL 8 KONVEKSI HAK ANAK

KONVEKSI HAK ANAK LATAR BELAKANG KONVENSI


ANAK

PENGERTIAN SEJARAH
KONVENSI HAK ANAK PERKEMBANGAN/LATAR
BELAKANG KONVENSI HAK
KONVENSI HAK
ANAK DAN
PENDIDIKAN

JENIS JENIS HAK KONVENSI HAK ANAK


ANAK DAN PENDIDIKAN

Ada 3 pasal dalam KHA yang


membahas ketentuan mengenai masalah
pendidikan,waktu luang, dan dan
a.Langkah langkah Implementasi Umum kegiatan budaya bagi anak,yaitu pasal
b.Definisi Anak 28,29 dan 31
c.Prinsip-prinsip Umum
d.Hak-hak Sipil dan Kemerdekaan
e.Lingkungan Keluarga
f.Kesehatan dan Kesejahteraan dasar
g.Pendidikan,Waktu luang dan Kegiatan Budaya Tujuan pendidikan adalah untuk
h.Langkah-langkah Perlindungan mengembangkankepribadian ,bakat
dan kemampuan anak seoptimal
Khusus mungkin mengembangkan rasa hormat
terhadap hak hak asasi manusia
mempersiapkan ha untuk
hidup dan bertanggung jawab dalam
Pendidikan sebagai hak masyarakat
sosial dan budaya oleh yang bebas serta pluralistis,dan
konvensi hak anak menghormati orang tua
ditambah dengan
dimensi moral dan etis,
yaitu menguatkan hak
hak anak untuk
memperoleh pendidikan
tanpa diskriminasi, yang
sepenuhnya menghargai
identitas budaya serta
kebutuhan budaya anak
MODUL 10 IMPLIKASI
HAK ANAK DI SD

KB 1 Implikasi KB 2 contoh-contoh
pelaksanaan hak anak pelanggaran hak anak di SD
pada pembelajaran SD

Pengertian kurikuler perlindungan anak dalam


mutu pendidikan
kokurikuler dan pendidikan
ekstrakurikuler

Tujuan dilakukan sarana&prasarana semua anak wajib belajar


kegiatan kokurikuler dan belajar terbatas 9 tahun
ekstrakurikuler

Pelaksanaan hak anak ketersediaan tenaga begitupun untu orang


dalam kurikuler, pendidik belum memadai cacat fidik/mental
kokurikuler,
ekstrakurikuler
kondisi sekolah yang anak dalam lingkungan
rusak sekolah wajib dilindungi

pendanaan pendidikan
belum memadai

proses pembelajaran
belum efisien

pelaksanaan pendidikan
belum sesuai kebijakan
pemerintah

adanya tindak kekerasan


di sekolah
Menurut saya dari qoutes tersebut Mendidik anak adalah proses yang membutuhkan ketekunan,
kesabaran, dan dedikasi. Seperti mengukir di batu, membutuhkan waktu, ketelitian, dan keahlian
agar dapat menciptakan bentuk yang diinginkan. Dalam konteks pendidikan anak, ini berarti
memberikan nilai-nilai, prinsip, dan pengetahuan yang akan membentuk dasar moral, etika, dan
kecerdasan mereka

Anda mungkin juga menyukai