Anda di halaman 1dari 4

1.

sebutkan 4 contoh dari hak politik tersebut

a. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian berpindah - pindah tempat

b. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat

c. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

d. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing

 apa yang terjadi jika hak asasi politik tidak terpenuhi?

Jika hak asasi politik sebuah individu atau kelompok tidak terpenuhi, itu berarti mereka mungkin
tidak memiliki kesempatan yang sepadan untuk berpartisipasi dalam proses politik, seperti hak
memilih, hak memilih dan dipilih, hak berkumpul bebas, hak menyampaikan pendapat, dan
lainnya. Hal ini dapat mengarah ke ketidakadilan, diskriminasi, dan bahkan penyalahgunaan
kekuasaan oleh mereka yang berada dalam posisi penguasa. Kurangnya pemenuhan hak asasi
politik juga bisa memicu ketidakstabilan sosial dan politik. Hak asasi politik adalah kebutuhan
mendasar dalam demokrasi sejati dan merupakan bagian dari hak asasi manusia universal. Jika
hak-hak ini tidak terpenuhi, dampaknya tidak hanya pada individu tetapi juga pada masyarakat
secara keseluruhan.

Pertama, masyarakat dapat menjadi tidak seimbang dan tidak adil, dengan sekelompok orang
yang memiliki sebagian besar kekuasaan dan kontrol, sementara kelompok lainnya hampir tidak
memiliki akses atau pengaruh dalam proses politik. Hak asasi politik yang tidak terpenuhi sering
berarti bahwa sebagian besar suara dan pendapat tidak didengar atau diabaikan, yang merugikan
prinsip paling dasar dari demokrasi.

Kedua, tanpa pemenuhan hak asasi politik, bisa terjadi konflik sosial dan politik. Ketika orang
merasa bahwa hak-hak mereka tidak dihargai atau dilanggar, mereka mungkin merasa perlu
untuk mencari jalan lain untuk mengekspresikan pandangan dan keyakinan mereka, yang
berpotensi bisa memicu konflik. Akhirnya, penyalahgunaan kekuasaan sangat mungkin terjadi
ketika hak asasi politik tidak dipenuhi. Penguasa bisa menggunakan kekuasaan mereka untuk
menekan oposisi politik atau menjaga status quo, ini bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Itulah mengapa pemenuhan hak asasi politik sangat penting dalam masyarakat yang adil dan
demokratis.

2. apa sesungguhnys prinsip dasar magna charta?

prinsip dasar nya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting
daripada kedaulatan raja

Referensi : PKN142 1 7

 apa relevansi dokumen-dokumen HAM ini dalam perlindungan HAM masa kini?

Dokumen-dokumen hak asasi manusia (HAM) memiliki relevansi yang sangat besar dalam
perlindungan HAM masa kini. Fungsi utamanya adalah sebagai dasar hukum dan pedoman yang
menjamin akan adanya perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia.
Dokumen ini juga berfungsi untuk mengatur hubungan antara individu dengan pihak berwenang
atau negara, memastikan bahwa kekuasaan yang dipegang oleh pihak-pihak tersebut tidak
disalahgunakan. Selain itu, dokumen ini memberikan instrumen bagi individu atau kelompok
untuk menuntut haknya jika dilanggar. Dokumen-dokumen HAM seperti Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia (DUHAM), Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR),
dan lain-lain, merupakan produk dari usaha bersama negara-negara di dunia untuk menciptakan
standar universal yang mengatur hak dan kebebasan setiap individu. Dokumen-dokumen ini
mewujud dalam bentuk perjanjian internasional, hukum, serta instrumen lainnya yang diadopsi
oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

Dengan adanya dokumen-dokumen HAM ini, standar perlindungan HAM telah diatur dan setara
di seluruh dunia, membuat setiap individu memiliki perlindungan yang sama, tanpa memandang
ras, agama, atau latar belakang lainnya. Dokumen-dokumen ini juga menjadi rujukan bagi negara
untuk menciptakan dan mengimplementasikan kebijakan yang berformat HAM. Selain itu,
dokumen-dokumen ini juga memberikan mekanisme bagi individu atau kelompok untuk
memperjuangkan hak-hak mereka jika dirasa telah dilanggar. Melalui berbagai lembaga dan
mekanisme yang diatur dalam dokumen-dokumen HAM, seseorang dapat menuntut dan
mendapatkan ganti rugi atas pelanggaran HAM yang mereka alami. Sehingga, dokumen-
dokumen HAM memiliki relevansi yang sangat besar dalam perlindungan HAM masa kini.
Referensi : https://www.nesabanesia.com/apa-relevansi-dokumen-dokumen-ham-ini-dalam-
perlindungan-ham-masa-kini/

3. apa syarat dari tahapan penandatanganan suatu perjanjian internasional?

1) kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya

2) kecakapan untuk membuat suatu perikatan

3) suatu pokok persoalan tertentu

4) suatu sebab yang tidak dilarang

 apa konsekuensi hukum ditandatanganinya suatu perjanjian internasional?

Jika ada yang melanggar perjanjian yang mereka buat, dianggap sama dengan melanggar
Undang, yang mempunyai akibat hukum tertentu yaitu sanksi hukum.

4. jelaskan apa itu protokol manusaka

protokol manasuka, yakni aturan hak-hak sipil dan politik, namun tidak mengharuskan suatu
bunyi mengandung arti tertentu, Selain itu, protokol manasuka merupakan perpanjangan dari
Konvensi Internasional tentang hak-hak sipil dan politik, yang berarti menjadi dokumen penting
dalam menjaga hak asasi manusia.

5.bagaimana kebiasaan bisa menjadi sumber hukum internasional ?

Kebiasaan internasional adalah kebiasaan umum yang diterima sebagai hukum Dengan
demikian tidak semua kebiasaan internasional menjadi sumber hukum. Untuk menjadi sumber
hukum, kebiasaan internasional harus memenuhi dua unsur berikut: (1) terdapat kebiasaan yang
bersifat umum dan (2) kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum Bila pola tingkah laku dalam
hubungan internasional telah dilakukan berulang- ulang, namun tidak diterima sebagai hukum,
maka tindakan ini semata-mata berperan sebagai kesopanan internasional (Kusumaatmadja 1990
102). Termasuk ke dalam kesopanan internasional misalnya sambutan kehormatan kepada tamu
negara, jamuan makan kenegaraan dan lain-lain. Dilihat secara praktis, suatu kebiasaan,
internasional dapat dikatakan diterima secara hukum apabila negara-negara menerimanya, dan
apabila keberatan, mereka akan mengungkapkan keberatannya dengan cara diplomatik (protes)
atau dengan cara mengajukan keberatan kepada Mahkamah Internasional Contoh hukum
internasional yang timbul melalui proses kebiasaan internasional adalah penggunaan bendera
putih sebagai bendera parlementer, maksudnya sebagai bendera yang memberi perlindungan
kepada utusan yang dikirim untuk mengadakan hubungan dengan musuh. Contoh lainnya adalah
perlakuan terhadap tawanan perang secara berperikemanusiaan sebagai perwujudan dari tindakan
yang memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai