Anda di halaman 1dari 12

Pengakuan Negara Baru Ditinjau Dari Perspektif Hukum Internasional

(Studi terhadap kemerdekaan Kosovo)

Bayu Sujadmiko
Abstrak

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia, di Pristina. Deklarasi dibaca Perdana


Menteri Kosovo, Hashim Thaci, pada sidang parlemen yang dihadiri 109 anggota.
Permasalahan kemerdekaan Kosovo tidak terlepas dari permasalahan politik dan etnis yang
ada, namun apakah eksistensi Kosovo sebagai Negara baru ditentukan oleh keharusan adanya
pengakuan dari Negara lain? dan apakah sikap PBB terhadap lahirnya Negara baru seperti
Kosovo.

Metode Penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang dianalisis secara deskriftif.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengakuan yang merupakan masalah politik dan tidak
terlepas dari permasalahan hukum, terutama politik internasional namun tidak dapat disangkal
bahwa tindakan pengakuan itu berakibat hukum, terutama dalam kaitan hubungan antara pihak
yang mengakui dan pihak yang diakui. Selain itu, ada tidaknya pengakuan terhadap negara baru
tidak berpengaruh terhadap eksistensi negara baru tersebut, termasuk pengakuan dari PBB.

Pendahuluan didera konflik etnis yang berkepanjangan1


2
dan perang melawan Serbia selama tiga
Pada tanggal 17 Februari 2008, tahun antara tahun 1996-1999. Kosovo
parlemen Kosovo telah membuat sejarah, kemudian berada di bawah pengawasan
yaitu memproklamasikan Kosovo sebagai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa
negara merdeka, yang lepas dari Serbia1. Bangsa (DK PBB). Melalui Resolusi DK
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya PBB No. 1244 Kosovo mendapatkan status
dari Serbia, Minggu, di ibukota, Pristina. provinsi otonom. Dengan dukungan
3
Deklarasi itu dibacakan oleh Perdana Amerika Serikat, secara sepihak Kosovo
Menteri Kosovo, Hashim Thaci, pada sidang telah menyatakan merdeka dan sehari
parlemen yang dihadiri 109 anggota. kemudian telah mendapatkan pengakuan
Sebelumnya Kosovo adalah satu provinsi dari Norwegia, Denmark, Finlandia, Swedia,
dibawah kekuasaan Serbia yang mayoritas Jerman, Italia, Perancis, Inggris, Austria
beretnis Albania. Kosovo pada 16 tahun Albania, Turki, dan Afganistan.
yang lalu (tahun 1992) sudah
pernah menyatakan merdeka, namun hanya
Albania yang mengakui kemerdekaan 11http://www.detiknews.com/read/2008/09/2 0/
itu2.Kemerdekaan waktu itu seperti tidak 104308/1009385/10/pelopor-klaimsepihak-hak-
berarti apaapa karena dianggap hanya kemerdekaan.

pemberontakan biasa dan kemudian kosovo

1
Sementara yang menentang atau perbuatan politik dimana suatu Negara3
menolak mengakui adalah Serbia, Rusia, menunjukan kesediaannya untuk mengakui
Spanyol, Rumania, Slowakia dan Cyprus. suatu situasi fakta dan menerima akibat
Bahkan Serbia menarik seluruh diplomat hukum dari pengakuan tersebut.6 Kemudian
dari Negara-negara yang mengakui dalam praktek Negara modern pengakuan
kemerdekaan Kosovo. Sementara itu, PBB bukan sekedar mengetahui (cognition)7, atau
sendiri belum memberikan pengakuan resmi lebih daripada suatu pernyataan mengetahui
kepada Kosovo, bahkan Serbia dan Rusia bahwa suatu negara atau pemerintah
meminta Dewan Keamanan PBB untuk memenuhi syarat untuk diakui.
segera bersidang membahas Deklarasi
sepihak oleh parlemen Kosovo tersebut. Hal ini dibuktikan dengan fakta, antara lain
Dalam beberapa sidang Dewan Keamanan bahwa mungkin saja terjadi penundaan
PBB, Rusia sebagai salah satu anggotanya sebelum suatu Negara atau pemerintah
selalu saja memveto untuk tidak diakui, meskipun status Negara atau
memberikan kemerdekaan kepada Kosovo.4 pemerintah itu tidak diperlukan lagi. Tujuan
Permasalahan kemerdekaan Kosovo ini praktis pengakuan ialah diawalinya
memang tidak terlepas dari permasalahan hubungan resmi dengan Negara-negara lain
politik dan etnis yang ada, namun apakah yang mengakui. Sekali pengakuan itu
eksistensi Kosovo sebagai Negara baru diberikan, maka tindakan itu berarti
ditentukan oleh keharusan adanya menghilangkan kemungkinan negara yang
pengakuan dari Negara lain? dan apakah mengakui untuk mempersoalkan kembali
sikap PBB terhadap lahirnya Negara baru syaratsyarat untuk diakuinya negara atau
seperti Kosovo? pemerintah terkait.

Sebagai tambahan tentang bentuk


A. Pengertian Pengakuan
pengakuan tadi, masih terdapat pengakuan
Sebagaimana dikatakan oleh pakar terhadap suatu Negara seperti, pemberontak,
Hukum Internasional Amerika Serikat, organisasi pembebasan bangsa, pengakuan
MOORE, maka pengakuan berguna untuk atas wilayah, traktat baru dan lain-lain. ada
menjamin bahwa suatu Negara baru dapat juga pengakuan yang diberikan secara
menduduki tempatnya yang wajar sebagai terang-erangan dan secara diam-diam, dan
suatu organisme politik yang merdeka dan terakhir adalah pengakuan secara de jure dan
berdaulat ditengah keluarga bangsabangsa de facto.
sehingga ia dapat mengadakan berbagai
hubungan dengan negara-negara lain secara B. Teori-Teori tentang Pengakuan
aman dan sempurna, tanpa khawatir Dalam literatur-literatur hukum
kedudukanya sebagai kesatuan politik itu Internasional maupun hukum tata Negara,
akan diganggu oleh negara-negara yang secara garis besar dapat ditemukan dua teori
telah ada. Sementara itu pengakuan ialah
3
4 http://www.detiknews.com/read/2008/09/20/
104308/1009385/10/pelopor-klaim-sepihakhak-
kemerdekaan

2
terkenal mengenai pengakuan yaitu teori Pengakuan tidak menciptakan suatu
konstitutif dan teori deklaratif. Negara karena lahirnya suatu Negara
semata-mata merupakan suatu fakta murni
a. Teori Konstitutif dan dalam hal ini pengakuan hanya
Menurut pendukung teori konstitutif penerimaan fakta tersebut.
berpandangan bahwa suatu negara dianggap Mereka menegaskan bahwa suatu
lahir sebagai negara baru jika telah diakui Negara begitu lahir langsung menjadi
oleh negara lain, artinya sebuah negara anggota masyarakat internasional dan
belum dianggap ada sebagai Negara baru pengakuan hanya merupakan pengukuhan
sebelum adanya pengakuan dari Negara lain. dari kelahiran tersebut, jadi pengakuan tidak
Dengan demikian pengakuan semacam itu menciptakan suatu Negara. Pengakuan
memiliki kekuatan konstitutif. Brownlie bukan merupakan syarat bagi kelahiran
mengatakan “Constitutivist doctrine creates suatu Negara.13
a great many difficulties9
Menurut teori deklaratif ini
Dalam artian bahwa apa yang pengakuan hanya merupakan pernyataan
dikatakan oleh pendukung teori konstitutif atau pengesahan saja (to declare) dari
hanya menciptakan banyak kesulitan, jika Negara yang memberikan pengakuan bahwa
teori tersebut diterapkan. suatu Negara baru tersebut telah ada dalam
Bahkan teori tersebut semakin tidak populer pergaulan masyarakat internasional, asalkan
ketika pasal 3 Deklarasi Montevideo tahun secara objektif sudah memenuhi kualifikasi
1933 tentang Hak-Hak dan Kewajiban internasional dengan sendirinya sudah dapat
Negara menyebutkan bahwa keberadan diterima sebagai pribadi. Dengan demikian,
politik suatu Negara bebas dari pengakuan Negara baru tersebut sudah dapat menikmati
negara-negara lain. hakhak dan melaksanakan kewajiban-
kewajibannya menurut hukum internasional,
Pendukung utama teori ini ialah Prof. seperti Negara-negara lainya.14
Lauterpacht yang menyatakan bahwa “a
state is, and becomes, an international Teori deklaratif menetralisisasi
person through recognition only and eksistensi suatu Negara dari masalah
exclusively”, selanjutnya ditegaskan pula pengakuan yang nyata-nyata sangat subjektif
bahwa “Statehood alone does not imply itu. Teori deklaratif ini dapat dikatakan lebih
membership of the family of nations”, untuk objektif dan netral daripada teori konstitusif
menguatkan sifat hukum dari perbuatan yang dalam prakteknya sudah ditinggalkan
pengakuan, ia juga menegaskan bahwa karena eksistensi suatu negara tidak
“recognition is a quasi judicial duty and not ditentukan oleh ada atau tidak adanya
an act of arbitrary discreation or a political pengakuan Negara-negara lain.15
concession”.12 Ada beberapa kasus yang
b. Teori Deklaratif mencerminkan teori declaratory ini, salah

3
satunya yang terdapat dalam Arbitrase4 peristiwa yang tidak berkaitan langsung
Tinocco 1923. Dalam putusanya Arbitrator dengan hukum internasional, sedangkan
menyatakan bahwa pemerintahan Tinocco di pengakuan yang diberikan kepada Negara
Kosta Rika tidak diakui oleh inggris, namun yang baru lahir hanya bersifat politik,
tetap merupakan pemerintahan yang sah, semacam pengukuhan terhadap statusnya
sebagaiman dikutip dari keputusan arbitrase sebagai anggota masyarakat internasional
yang berbunyi :16 yang baru dengan segala hak dan kewajiban
yang dimilikinya sesuai dengan hukum
1. The rule that if a question arises in the internasional. Berdasarkan kedua teori diatas
courts of a new State as to the date at which ada beberapa pendapat para ahli hukum
the State came to existence, it will be internasional yang memaparkan beberapa
irrelevant to consider the date when treaties bentukbentuk pengakuan yang dilakukan
with other States recognizing it came into oleh negara-negara terhadap lahirnya Negara
operation. The date when the requirements baru:
of statehood were in fact first fulfilled is the
only material date. a. Pengakuan de facto dan de jure

2. The rule that recognition of a new State b. Pengakuan secara diam-diam (Implied
has retroactive effect, dating back to its Recognition)
actual inception as an independent state17
c. Pengakuan Kolektif
Sebagaimana diketahui salah satu
ciri pokok hubungan internasional sesudah d. Pengakuan Prematur
tahun 1945 adalah menjamurnya Negara- e. Pengakuan terhadap Pemberontak
negara baru setelah membebaskan diri dari (Insurgency and Belligerency)
kekuasaan colonial. Sehubungan dengan itu,
hukum internasional tidak melarang f. Pengakuan Bersyarat
gerakan-gerakan pembebasan nasional untuk
g. Pengakuan terhadap Pemerintahan dan
menentang kekuasaan penjajah dan bahkan
Demokrasi
mendorongnya seperti terdapat dalam
dokumen PBB terutama Resolusi 1514 Beberapa bentuk pengakuan diatas
(XV).18 Era bagian kedua abad ke-20 adalah realisasi dari kedua teori mengenai
adalah era dekolonisasi yang merombak pengakuan terhadap lahirnya Negara baru.19
komposisi masyarakat bangsa-bangsa
sebelumnya dan yang sekaligus merombak C. Pengakuan Terhadap Lahirnya
persyaratan untuk menjadi anggota Negara Baru
masyarakat Internasional.
Pada umumnya para pakar hukum
Uraian tersebut menegaskan bahwa Internasional sependapat bahwa pengakuan
kelahiran suatu Negara adalah suatu (recognition) ialah suatu lembaga yang
teramat penting artinya dalam hubungan
4
J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional, Edisi internasional. Apa lagi dalam masa
Kesepuluh, Sinar Grafika, Jakarta 2004, hal 177

4
globalisasi seperti ini, tampak sekali bahwa
tidak ada satu negara pun yang dapat hidup
terisolasi atau terasing dari negara-negara negaradisaat yang dikehendaki dan dalam
lainnya, dan berbagai media tekhnologi bentuk yang ditentukanya secara bebas.225
modern telah mendorong untuk Moore dalam tulisannya yang
mengembangkan hubungan antara negara- termuat dalam Digest of International Law,
negara di dunia ini. Vol 1, disebutkan bahwa suatu jaminan yang
Namun sebelum negara baru dapat telah diberikan kepada suatu Negara baru
mengadakan hubungan atau komunikasi bahwa ia akan diperkenankan mengambil
yang lengkap dan sempurna dalam berbagai tempat atau tingkatan yang layak dalam
bidang dengan negara-negara lain, baik karakteristiknya sebagai suatu orgnisasi
politis, ekonomi, sosial budaya, ilmu politik dalam masyarakat bangsa-bangsa23.
pengetahuan dan tekhnologi, terlebih dahulu Namun dalam perkembanganya
negara itu harus melalui pintu pengakuan20. sampai saat ini masih ada dua golongan dari
Pengakuan dalam hukum internasional pakarpakar hukum internasional yang
merupakan persoalan yang cukup rumit berbeda pendapat mengenai suatu
24
karena sekaligus melibatkan masalah hukum pengakuan Negara. Golongan pertama
dan politik. Dalam masalah pengakuan, berpendapat bahwa apabila semua unsur
unsur-unsur politik dan hukum sulit untuk kenegaraan (ada rakyat, ada wilayah dan ada
dipisahkan secara jelas karena pemberian pemerintahan yang berdaulat dan ada
dan penolakan pengakuan oleh suatu negara kemamapuan dalam melakukan hubungan
sering dipengaruhi pertimbangan politik, dengan Negara lain25) telah dipenuhi oleh
sedangkan akibatnya mempunyai ikatan masyarakat politik, maka dengan sendirinya
hukum. ia telah merupakan sebuah Negara dan harus
diperlakukan secara demikian oleh Negara-
Kesulitan juga berasal dari fakta negara lainya. Golongan pertama ini disebut
bahwa hukum internasional juga tidak sebagai penganut teori deklatoir
mengharuskan suatu negara untuk mengakui (declaratory theory).
negara lain atau pemerintah lain seperti juga
halnya bahwa suatu negara atau suatu Golongan kedua menyatakan bahwa
pemerintah tidak mempunyai hak untuk walaupun unsur kenegaraan telah terpenuhi
diakui oleh negara lain. oleh suatu masyarakat politik, namun
tidaklah ia secara otomatis dia dapat
Tidak ada keharusan untuk diterima sebagai Negara ditengah-tengah
mengakui seperti juga tidak ada kewajiban masyarakat internasional . Terlebih dahulu
untuk tidak mengakui.21Seperti harus ada pernyataan dari Negara-negara
dikemukakan Komisi Arbitrase, Konfrensi lain, bahwa masyarakat politik telah
Perdamaian mengenai Yugoslavia,
5
pengakuan merupakan suatu perbuatan L. Oppenheim, International Law, A Treaties,
berhati-hati yang dapat dilakukan 8th.ed., Longman, London 1955, hal 125-127 13 Boer
Mauna, Op.cit., hal 62

5
memenuhi persyaratan sebagai Negara.26 dalam praktek bahwa pemberian pengakuan
Kemudian barulah ia dapat menikmati dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip
haknya sebagai Negara baru. Golongan hukum, tidak lebih sebagai kedok bagi
kedua Ini disebut penganut teori Konstitutif sebuah keputusan politik.28
(constitutive theory).6
Lahirnya sebuah Negara baru dapat
Untuk mengakui Suatu Negara baru melalui bermacam cara, seperti melepaskan
pada umumnya Negara– negara memakai diri dari penjajah bagi bekas wilayah
kriteria, antara lain sebagai berikut; jajahan, pemisahan diri sebagian wilayah
suatu Negara dan berdiri sendiri sebagai
1. Keyakinan adanya stabilitas di Negara sebuah Negara merdeka, atau pecahnya
tersebut sebuah Negara menjadi beberapa Negara
2. Dukungan umum dari Masyarakat atau yang lebih kecil daripada Negara semula,
Penduduk maupun penggabungan beberapa Negara
menjadi sebuah Negara yang baru sama
3. Kesanggupan dan kemauan untuk sekali.29
melaksanakan kewajiban-kewajiban
Internasional.27 Kemerdekaan Kosovo dapat
digolongkan sebagai lahirnya Negara baru
jenis kedua, yaitu pemisahan diri sebagian
wilayah suatu Negara dan berdiri sendiri
Dalam kaitanya dengan itu, Ivan
sebagai sebuah Negara merdeka karena
Shearer menyatakan bahwa pengakuan yang
sebelumnya Kosovo adalah salah satu
akan diberikan oleh Negara-negara
provinsi dari Serbia. Kelahiran Negara baru
dihadapkan pada dilema dan pada umumnya
seperti Kosovo, dalam masyarakat
disebabkan oleh dua alasan. Pengakuan
internasional akan menimbulkan reaksi dari
lebih terkait dengan kebijakan dibanding
Negara-negara lain yang dimanifestasikan
persoalan hukum, sebagaimana yang terlihat
dalam pernyataan sikap menerima atau
dalam praktek Negara-negara. Kebijakan
mengakui kelahiran Negara baru tersebut
Negara yang memberikan pengakuan
atau sebaliknya ada negara yang menolak
didasarkan pada pertimbangan-
atau tidak mengakui kehadiran Negara baru
pertimbangan yang terkait dengan menjaga
tersebut.
kepentinganya sendiri.
Pengakuan dalam hukum
Dalam hal pemberian pengakuan
internasional merupakan persoalan yang
terdapat pertimbangan politis seperti
cukup rumit karena sekaligus melibatkan
persoalan perdagangan yang sangat
masalah hukum dan masalah politik. Dalam
mempengaruhi proses pengakuan.
masalah pengakuan, unsurunsur politik dan
Selanjutnya, terdapat sebuah kecenderungan
hukum sulit untuk dipisahkan secara jelas,
6
karena pemberian dan penolakan pengakuan
12 L. Oppenheim, International Law, A Treaties,
8th.ed., Longman, London 1955, hal 125-127 13 Boer
oleh suatu Negara sering dipengaruhi oleh
Mauna, Op.cit., hal 6 pertimbangan politik, sedangkan akibatnya
6
mempunyai ikatan hukum.30 Hal ini senada Pengakuan terhadap Negara baru
dengan apa yang dinyatakan oleh O’Connel lebih sering dan lebih banyak didasarkan
“Recognition is a political act with legal kepada pertimbanganpertimbangan politik
consequences”.31 subjektif dari pihak dari pihak yang ingin
memberikan pengakuan. Hal ini dapat kita
Permasalahan apakah pengakuan lihat pada kasus lahirnya Kosovo, ketika
masuk wilayah hukum atau masalah politik parlemen mendeklarasikan kemerdekaanya,
dapat dikembalikan kepada persoalan sehari kemudian Negara-negara yang selama
apakah lahirnya suatu Negara merupakan ini satu haluan politik, satu ideologi dengan
peristiwa hukum atau peristiwa politik. Ada Kosovo langsung memberikan pengakuan,
dua pendapat mengenai persoalan tersebut, dan sebaliknya Negara-negara yang
pertama menyatakan bahwa lahirnya suatu bermusuhan tidak satu ideologinya dan
Negara hanya merupakan suatu peristiwa berbeda haluan politiknya menolak memberi
fakta yang sama sekali lepas dari ketentuan pengakuan. Jika dianut bahwa lahirnya suatu
hukum internasional. Kelahiran Negara Negara hanya merupakan peristiwa fakta
hanya merupakan fakta politis.32 Sementara dan bukan peristiwa hukum maka akibatnya
pendapat kedua menyatakan lahirnya sebuah adalah tidak mungkin suatu Negara menolak
Negara merupakan suatu proses hukum yang lahirnya Negara baru dengan alasan hukum.
diatur oleh ketentuan-ketentuan hukum Akibat lain adalah lahirnya suatu Negara
Internasional.33 bebas dari pengakuan, dengan kata lain
Diantara kedua pendapat tersebut, pengakuan tidak ikut campur pembentukan
tampaknya pendapat pertama yang dianut Negara. Artinya, eksistensi suatu Negara
oleh para ahli hukum yang menyatakan yang baru lahir tidak ditentukan keharusan
bahwa kelahiran suatu Negara bukan adanya pemberian atau penolakan
merupakan peristiwa hukum. Tidak pengakuan dari Negara lain. Hal itu juga
mungkin hukum internasional mengatur berlaku bagi Kosovo, jadi jelas bahwa
lahirnya suatu Negara, karena Negara pengakuan adalah suatu kebijaksanaan
hukum itu ada atau lahir setelah adanya politik.34
Negara-negara. Negara-negara merdekalah Suatu Negara atau kelompok Negara
yang merumuskan hukum internasional dan mengakui atau tidak mengakui suatu Negara
bagi Negara-negara tersebut pulalah hukum lain sematamata didasarkan atas
itu berlaku. Bagi Negara-negara yang belum pertimbangan politik dari Negara atau
merdeka dan yang masih dibawah kelompok Negara yang bersangkutan.
kekuasaan asing, tentu saja hukum Mengenai hal tersebut, Amerika Serikat
internasional belum dapat diberlakukan. Jadi menunjukan sikap yang jelas dengan
lahirnya suatu Negara tidak mungkin diatur menyatakan. ”In the view of United States,
oleh ketentuan-ketentuan hukum International does not require a state to
internasional sehingga kelahiran tersebut recognize another entity as a state; it is a
tidak dapat dikatakan sebagai proses hukum. matter for judgment of each state whether
an entity merits recognitions as a state”35

7
D. Lahirnya Kosovo Sebagai Negara melaksanakan kewajibankewajiban
Baru internasionalnya pada sisi yang lain.

Diawal tulisan ini telah dipaparkan Suatu negara baru untuk dapat
bahwa tanggal 17 Februari 2008 yang lalu dikatakan memiliki pribadi internasional
parlemen Kosovo mendeklarasikan atau sebagai negara baru memang tidak
kemerdekaan provinsi Kosovo sebagai membutuhkan pengakuan dari negara-
sebuah negara baru yang merdeka dan negara lain sesuai pandangan teori
berdaulat. Artinya, Kosovo telah deklaratif. Akan tetapi sebagai pribadi
memisahkan diri dari Serbia secara sepihak. internasional yang membutuhkan hubungan
Situasi tersebut, dimungkinkan karena selain dengan negara lain subjek hukum
Kosovo mendapatkan dukungan Amerika internasional lainya, negar baru itu
Serikat juga karena konflik etnis yang membutuhkan pengakuan dari negara-
berkepanjangan dan penindasan serta negara lain karena dengan pengakuan
ketidakadilan selama ini memicu munculnya tersebut, negara baru itu dapat mulai
deklarasi kemerdekaan. mengadakan hubungan yang akan
melahirkan hak-hak dan kewajiban-
Masalahnya, apakah Kosovo sah kewajiban internasional yang harus
menjadi sebuah negara baru? Haruskah ada dilaksanakan dalam pergaulan internasional.
pengakuan dari negara lain atas Itulah yang disebut jalan tengah untuk
keberadaanya? Bagaimana dengan belum menjembatani antara teori deklaratif dan
adanya pengakuan dari PBB? dan masalah konstitutif.36
lain yang mungkin timbul.
Setelah Proklamasi Kemerdeka-an
Apabila melihat uraian yang telah Kosovo, sudah banyak negara-negara lain
dikemukakan sebelumnya, sesungguhnya yang mendukung Kosovo sekaligus
kelahiran kosovo sebagai negara baru dapat mengakui dan mungkin saja ada negara-
dikatakan sah karena telah memenuhi negara lain yang secara diamdiam
kualifikasi yang melekat pada diri kosovo melakukan tindakan-tindakan yang
sebagai negara baru. Yakni ada penduduk, mencerminkan pengakuan terhadap
memliki wilayah, mempunyai pemerintahan keberadaan Kosovo, misalnya membuka
dan memiliki kemampuan untuk melakukan hubungan diplomatik, menandatangani
hubungan dengan negara lain. Hal ini sesuai perjanjian dengan Kosovo atau kepala
dengan apa yang dikemukakan oleh Boer negara/kepala pemerintahan negara lain
bahwa lahirnya suatu negara hanya tersebut secara resmi mengadakan
merupakan suatu peristiwa fakta yang sama kunjungan kenegaraan kepada Kosovo.
sekali lepas dari ketetuanketentuan hukum Namun semua itu bukan syarat atau
internasional, meskipun demikian keharusan bagi keberadaan Kosovo sebagai
hendaknya kita harus membedakan antara negara baru, tetapi hanya memperkuat fakta
negara sebagai pribadi internasional pada bahwa kosovo telah lahir dan ada yang
satu sisi dengan kemampuan negara baru itu
sebagai pribadi internasional dalam
8
menghormati Kosovo sebagai negara yang bagi Dewan Keamanan PBB selain
utuh.7 memberikan rekomendasi kepada majelis
umum untuk menetapkan kosovo sebagai
Bagaimana dengan belum adanya anggota PBB, sekaligus merupakan
pengakuan dari PBB? Sejarah telah pengukuhan bagi kosovo sebagai negara
membuktikan bahwa salah satu ciri pokok baru. Namun demikian, Jika PBB menolak
hubungan internasional setelah tahun 1945 mengakui Kosovo akan tidak berpengaruh
adalah menjamurnya negara-negara baru bagi eksistensi Kosovo sebagai negara baru.
setelah membebaskan diri dari kekuasaan
kolonial. Akibatnya sekitar 140 Negara baru D. Akibat Hukum Pengakuan
muncul dalam pergaulan internasional
selama waktu tersebut dan semuanya Pengakuan menimbulkan akibat-
menjadi anggota PBB.37 Diterimanya secara akibat atau konsekuensi hukum yang
langsung negara-negara yang baru lahir pada menyangkut hak-hak, kekuasaan-kekuasaan
waktu itu sebagai anggota PBB, dengan dan privilegeprivelege dari negara atau
jelas menunjukan bahwa teori konstitutif pemerintah yang diakui baik menurut
tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum internasional maupun menurut
zaman. Persyaratan yang diajukan oleh PBB hukum nasional negara yang memberikan
hanya bahwa negara baru tersebut harus Pengakuan. Adapun masalah yang harus
cinta damai (peace loving), menerima diperhatikan apabila masalah pengakuan
kewajiban yang ada dalam piagam, mampu timbul karena pengujian, meskipun sifatnya
dan bersedia melaksanakan kewajiban dan insindental, oleh pengadilan-pengadilan
ditetapkan oleh majelis umum atas Nasional, dengan persoalan-persoalan
rekomendasi Dewan Keamanan PBB.38 pembuktian dan penafsiran. Dalam hal ini
penting dipertimbangkan batas-batas antara
Persyaratan tersebut, hanya bersifat hukum internasional dan hukum nasional.
umum dan tidak pernah menimbulkan Pengakuan memberikan kepada negara atau
permasalahan bagi negara-negara baru. Bagi pemeritah yang diakui suatu status baik
negara baru, penerimaan sebagai anggota menurut hukum internasional maupun
PBB merupakan pengukuhan dari hukum nasional.39
kelahirannya.
Dalam hukum nasional, kemampuan
Demikian pula dengan kosovo, negara atau negara atau pemerintah yang
ketika negara tersebut akan mengajukan diakui dapat ditinjau dari aspek negatif,
permohonan menjadi anggota PBB setelah yaitu dengan mengemukakan
memenuhi syarat yang ditetapkan dalam ketidakmampuan kesatuan politik yang
piagam PBB maka tidak ada pilihan lain lagi disebut negara yang belum diakui.
Ketidakmampuan utam dari negara atau
7
14 Wayan Parthiana, Pengantar Hukum pemerintah itu menurut J.G. Starke, ialah
Internasional, Mandar Maju, Bandung 1990, hal 350 sebagai berikut:40
15 Setyo Widagdo, Op.cit, hal 224 16 David J.Harris,
Cases and Materials on International Law, Sweet and
Maxwell, London 1983, hal 132-4

9
1. Kesatuan Politik (baik berupa negara sebelumnya adalah kepunyaan
ataupun pemerintah) itu tidak dapat pemerintah yang tumbang.
dibawa kedepan pengadilan negara
yang tidak mengakuinya. Asas ini Dalam Hukum Internasional,
termuat dalam diktum keputusan kesatuan politik (negara atau pemerintah)
Pengadilan Tinggi New York, dalam yang diakui, menjadi anggota penuhdari
perkara ”Russian Socialist Federal masyarakat internasional. Dengan kata lain
Soviet Republic Vs Cibrario”. negara atau pemerintah baru itu dapat
Tindakan kesatuan politik yang tidak menjadi subjek hukum. internasional,
diakui itu pada umumnya tidak setelah diakui oleh negara lain. Oleh karena
menimbulkan akibat-akibat yang itu antara lain ia dapat mengadakan
lazim diberikan menurut komitas hubungan diplomatik dengan negara yang
(kehormatan). mengakuinya, dapat menutup atau
2. Wakil dari negara yang belum diakui menandatangani perjanjian internasional dan
tidak dapat menuntut imunitas dalam sebagainya. Dengan demikian Sejak adanya
perkara hukum. pengakuan dari negara-negara lain, negara
3. Harta milik negara yang tidak diakui atau pemerintah baru yang bersangkutan
dapat dimiliki oleh wakil rezim yang diwajibkan memenuhi kewajiban
ditumbangkan. internasionalnya.

Harta milik negara yang tidak diakui Dalam sebagian besar kasus
dapat dimiliki oleh wakil rezim yang mengenai lahirnya negara baru, pengakuan
ditumbangkan : adalah sebagai kebijaksanaan politik negara-
negara yang mengakui negara tersebut dan
1. Harta milik negara yang tidak dapat mempunyai akibat :
diakui dapat dimiliki oleh wakil
rezim yang ditumbangkan. 1. Pengakuan adalah suatu
2. Pertimbangan pengadilan negara kebijaksanaan individual dan dalam
yang mengakuinya akan hal ini negara-negara bebas untuk
dipengaruhi oleh tindakan badan mengakui suatu negara tanpa harus
eksekutif dan legislatif yang akan memperhatikan sikap negaranegara
dibentuk oleh pemerintah baru lain.
yang bersangkutan 2. Pengakuan adalah suatu
3. berhak akan imunitas dalam discretionary act yaitu suatu negara
perkara mengenai milik dan bagi mengakui negara lain kalau
wakil diplomatiknya dianggapnya perlu, sebagai contoh;
4. Berhak menuntut dan menerima  Spanyol baru mengakui Peru setelah
harta milik yang berada dalam 75 tahun negara tersebut
yurisdiksi negara yang memproklamasikan kemerdekaanya.
mengakuinya, milik mana

10
 Belanda baru mengakui Belgia pada DAFTAR PUSTAKA
tahun 1838 setelah negara tersebut
Boer Mauna, Hukum Internasional,
merdeka pada tahun 1831
Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era
 Amerika Serikat mengakui Israel
Dinamika Global, Alumni, Bandung 2000
hanya beberapa jam setelah negara
David J.Harris, Cases and Materials on
tersebut lahir tanggal 14 Mei 1948
International Law, Sweet and Maxwell,
 Amerika Serikat mengakui RRC
London 1983 Fred Isjwara, Pengantar
sete;lah 30 tahun terbentuknya
Hukum Internasional, Alumni, Bandung
negara tersebut.
1972
Perlu kiranya dicatat bahwa pengakuan
Gerhard Von Glahn, Law Among Nations,
negara hanya dilakukan satu kali. Perubahan
4th. ed. Mac Millan Publishing Inc, New
bentuk suatu negara tidak akan mengubah
York 1981 I.A. Shearer, Starke’s
statusnya sebagai negara. Perancis misalnya
International Law, Butterworth, London
yang dari tahun 1791 sampai tahun
1994 Ian Brownlie, Principles Of Public
1875beberapa kali berubah, dari kerajaan,
International Law, 3rd .ed., Oxford
republik, kekaisaran, kembali ke kerajaan
University Press, New York 1979 J.G.
dan republik dengan pembentukan Republik
Starke, Pengantar Hukum Internasional,
III pada tahun 1875, Republik IV tahun
Edisi Kesepuluh, Sinar Grafika, Jakarta
1941, dan semenjak tahun 1958 Republik V
2004 J.L. Brierly, The Law Nations, 5th.ed,
tetap merupakan negara Perancis dengan
Clarendon Press, Oxford 1955 Jawahir
hak-hak dan kewajiban yang sama sebagai
Thontowi., Pranoto Iskandar., Hukum
subjek hukum internasional dan yang tidak
Internasional Kontemporer, PT. Refika
memerlukan lagi pengakuan sebagai negara.
Aditama, Bandung 2006 John O’Brien,
Kesimpulan International law, Cavendish, London 2001
L. Oppenheim, International Law, A
Pengakuan yang merupakan masalah politik Treaties, 8th.ed., Longman, London 1955
dan tidak terlepas juga dari permasalahan Malcom N. Shawn., International Law,
hukum, terutama politik internasional 2nd.ed., Grotius Publication Limited,
namun tidak dapat disangkal bahwa Cambridge 1986 Myres S. Mc. Dongal, W.
tindakan pengakuan itu berakibat hukum, Michael Reisman, International Law in
terutama dalam kaitan hubungan antara Contemporary Perspective, The Foundation
pihak yang mengakui dan pihak yang diakui. Press, Inc, Mineola, New York 1981
Selain itu, ada tidaknya pengakuan terhadap
negara baru tidak berpengaruh terhadap Nguyen Quoc, Dinh, Patrick Daillier, Alain
eksistensi negara baru tersebut, termasuk Peller, Droit International Public, 5th.ed,
pengakuan dari PBB. Libraire Generale de Droit et de
Jurisprudence, Paris 1994 O’Connel,
International Law for Students, Steven &
Sons, London 1971 Setyo Widagdo,
Masalah-Masalah Hukum Internasional
11
Publik, Bayu Media Publishing, Malang
2008 Sri Setianingsih Suwardi, Pengantar
Hukum Organisasi Internasional, UI Press,
Jakarta 2004 Syahmin . A.K., Hukum
Internasional Publik dalam Kerangka Studi
Analitis 2, Binacipta, Bandung 1992 Tasrif.
S., Pengakuan Internasional dalam Teori dan
Praktek, PT. Media Raya, Jakarta 1966
Wayan Parthiana, Pengantar Hukum
Internasional, Mandar Maju, Bandung 1990
http://www.detiknews.com/read/200
8/09/20/104308/1009385/10/pe lopor-klaim-
sepihak-hakkemerdekaan.
http://agguss.wordpress.com/tag/kos ov/
http://www.kapanlagi.com/h/000020
4062.html

12

Anda mungkin juga menyukai