—-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suatu negara dikatakan sudah berdiri dan merdeka apabila negara tersebut memiliki
kedaulatan. Kedaulatan merupakan atribut dasar dari adanya negara merdeka. Antara
kemerdekaan dan kedaulatan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Pengertian
negara tidak dapat dipisahkan dari konsep dasar negara sebagai suatu kesatuan geografis
disertai dengan kedaulatan dan yurisdiksinya masing-masing.
9. Servitudes
Servitudes timbul apabila dalam wilayah suatu negara terdapat hak-hak (legal rights)
negara lain. Servitudes merupakan pembatasan terhadap kedaulatan teritorial suatu
negara yang mana harus diperjanjikan terlebih dahulu dengan negara pengguna hak
tersebut. Misalnya adalah hak bagi kapal asing untuk melintasi Terusan Suez dan Terusan
Panama.
1. Pengertian Yurisdiksi
Jurisdiction berasal dari kata “juris” dan “diction” yang berarti administration of justice.
Secara umum, yang dimaksud dengan yurisdiksi adalah kewenangan suatu negara untuk
menetapkan dan memaksakan ketentuan hukum nasionalnya terhadap orang, benda atau
peristiwa hukum. Dalam hubungannya dengan negara lain, wewenang tersebut diberikan
oleh hukum internasional. Dalam tingkatan yang paling mendasar, kesepakatan bersama
tentang penggunaan yurisdiksi suatu negara adalah apabila terdapat hubungan antara
suatu peristiwa dengan negara, atau kepentingan negara terhadap orang atau sesuatu yang
berkaitan dengan peristiwa tersebut.
5. Jenis Yurisdiksi
a. Yurisdiksi Perdata
Kewenangan hukum pengadilan negara terhadap perkara keperdataan, baik nasional
maupun internasional (contoh : perkawinan internasional).
b. Yurisdiksi Pidana
Kewenangan hukum pengadilan negara terhadap perkara kepidanaan, baik nasional
maupun internasional (contoh : tindak pidana).
1. Pengakuan dalam HI
Recognition ia a political act with legal consequences. Dalam pengakuan, unsur-unsur
politik dan hukum sangat sulit untuk dipisahkan secara jelas karena pemberian dan
penolakan pengakuan oleh suatu negara sering dipengaruhi pertimbangan politik,
sedangkan akibatnya mempunyai akibat hukum. HI tidak mengharuskan negara untuk
mengakui suatu negara atau pemerintahan lain, sebaliknya juga bahwa suatu negara atau
3. Definisi Pengakuan
Recognition is the formal acknowledgment of the status of an independent state by other
existing states.
a. J.B. Moore
Makna pengakuan adalah sebagai suatu jaminan yang diberikan kepada negara baru
bahwa negara baru tersebut diterima sebagai anggota masyarakat internasional.
b. Lauterpacht dan Chen
Pemberian pengakuan merupakan suatu kewajiban hukum.
c. Ian Brownlie
Pengakuan merupakan tindakan publik negara (as a public act of state) adalah suatu
pilihan (optional) dan politis.
d. D.J. Harris
Suatu negara tetap negara meskipun belum atau tidak diakui sama sekali.
4. Teori Pengakuan
a. Teori Konstitutif
5. Jenis Pengakuan
a. Pengakuan de jure
Dinyatakan secara resmi dan secara hukum. Bersifat permanen dan tidak dapat
ditarik kembali.
Contoh : tahun 1936, Inggris mengaku secara de facto penaklukan Italia atas
Ethiopia dan kemudian diikuti pengakuan de jure di tahun 1938.
b. Pengakuan de facto
Recognition of state on territorial claims or control. Bersifat sementara dan dapat
ditarik kembali.
Contoh : tahun 1945, Indonesia telah mendapat pengakuan sebagai negara baru
meskipun saat itu masih ada agresi militer Belanda.
6. Bentuk Pengakuan
9. Konsekuensi Hukum
Negara yang telah melakukan kesalahan secara internasional dapat dikenakan beberapa
konsekuensi hukum berupa:
➢ Menghentikan dan tidak melakukan lagi tindakannya (Pasal 30 ARSIWA).
➢ Melakukan reparasi (Pasal 31 ARSIWA), dengan bentuk-bentuk yang dapat berupa
restitusi, kompensasi, pengakuan atau permintaan maaf (satisfaction), dan
membayar bunga (interest).
Tuntutan ini dilakukan oleh negara-negara yang merasa dirugikan oleh tindakan negara
lain yang telah melanggar tanggung jawab internasional. Sayangnya, tidak ditentukan
lembaga yang berwenang untuk menyerahkan gugatan. Kemungkinan besarnya, gugatan
tersebut diserahkan kepada Mahkamah Internasional (ICJ).
Selain itu, terdapat pula instrumen HAM regional, yaitu sebagai berikut.
➢ European Convention on Human Rights.
➢ African Charter on Human and Peoples Rights.
➢ American Convention on Human Rights.
➢ ASEAN Human Rights Declaration.
PCIJ ICJ
PCIJ bagian yang terpisah dari LBB. ICJ bagian integral dari PBB.
Anggota LBB tidak otomatis menjadi Anggota PBB ipso facto atau
anggota PCIJ. otomatis menjadi anggota ICJ.