PENDAHULUAN
Kedaulatan suatu negara tidak lagi bersifat mutlak atau absolut, akan tetapi pada batas-
batas tertentu harus menghormati kedaulatan negara lain, yang diatur melalui hukum
internasional. Hal inilah yang kemudian dikenal dengan istilah kedaulatan negara bersifat
relatif (Relative Sovereignty of State). Dalam konteks hukum internasional, negara yang
berdaulat pada hakikatnya harus tunduk dan menghormati hukum internasional, maupun
kedaulatan dan integritas wilayah negara lain
Kedaulatan teritorial atau kedaulatan wilayah adalah kedaulatan yang dimiliki Negara
dalam melaksanakan yurisdiksi ekslusif di wilayahnya. Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi
dan bersifat monopoli atau summa potestas atau superme Power yang hanya dimiliki Negara. Di
dalam wilayah mana berlaku hokum Negara tersebut terhadap wilayah ini otoritas tertinggi ada pada
Negara terkait. Kedaulatan dalam hubungan antara negara-negara menandakan kemerdekaan.
Kemerdekaan berkenaan dengan suatu bagian dari muka bumi ini adalah hak untuk
melaksanakan di dalamnya, tanpa campur tangan negara lain, fungsi-fungsi suatu negara".
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang termasuk kedaulatan territorial negra dan bagiman hak hak didalmnya?
2. Apa saja cara-cara untuk memperoleeh kekuasaan wilayah atau territorial?
3 Bagaimana kedaaulatan negra atas berbaagai wwilayah territorial negranya?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas kuliah paruh pertama
pada mata kuliah Ilmu Internaasional. Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini diharapkan
dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan telaah materi pada mata kuliah
Ilmu Hukum Internasional
1
BAB II
PEMBAHASAN
Atas wilayah ini, wewenang tertinggi diberikan kepada negara itu. Dengan demikian
timbullah konsep "Kedaulatan Teritorial" yang berarti bahwa di daerah teritorial ini yuridiksi
dijalankan oleh negara itu atas orang-orang dan harta benda.
Kekuatan teritorial dilukiskan oleh Max Huber, arbitrator dalam Island of Palmas
Arbitation, dengan istilah-istilah berikut:
"Kedaulatan dalam hubungan antara negara-negara menandakan kemerdekaan. Kemerdekaan
berkenaan dengan suatu bagian dari muka bumi ini adalah hak untuk melaksanakan di dalamnya,
tanpa campur tangan negara lain, fungsi-fungsi suatu negara".
2
Karena terjadinya klaim-klaim atas wilayah, terutama laut.
3
Mahkamah Internasional Permanen menetapkan bahwa agar berlaku suatu pendudukan di
pihak negara yang menduduki diperlukan dua unsur:
1. Suatu maksud atau keinginan untuk bertindak sebagai yang berkuasa;
2. Pelaksanaan atau penunjukkan kedaulatan secara memadai, yaitu mencakup:
a. Berlangsung secara damai;
b. Nyata dan langsung;
c. Berkesinambungan (terus menerus, tidak terputus-putus)
Teori Klaim Pendudukan
1. Teori Kontinuitas (continuity) di mana suatu tindakan pendudukan di suatu wilayah
memperpanjang kedaulatan negara yang menduduki itu sejauh diperlukan untuk keamanan
atau pengembangan alam wilayah yang diklaim itu.
2. Teori Hubungan (contiguity), di mana kedaulatan negara yang menduduki itu mencapai
wilayah-wilayah yang berdekatan yang secara geografis berhubungan dengan wilayah yang
diklaim itu.
Aneksasi (annexation)
Aneksasi adalah suatu metode memperoleh kedaulatan teritorial yang digunakan dalam
dua perangkat keadaan:
1. Di mana wilayah yang dianeksasi itu telah ditaklukan oleh negara yang menganeksasi.
Harus ada maksud menganeksasi yang dinyatakan secara resmi, yang biasanya diungkapkan
dalam suatu surat (nota) yang dikirimkan kepada semua negara lain yang berkepentingan.
2. Di mana wilayah yang dianeksasi itu benar-benar berada dalam posisi lebih rendah daripada
negara penganeksasi pada waktu pengumuman maksud negara penganeksasi.
Akresi (accretion)
Hak dengan akresi terjadi bila suatu negara bertambah wilayahnya, karena faktor-faktor
perubahan alam (melalui sebab-sebab alamiah), yang mungkin oleh pelebaran aliran sungai atau
faktor alam lain (misalnya endapan / sedimentasi, munculnya pulau setelah letusan gunung
berapi), ke wilayah yang telah berada di bawah kedaulatan negara yang memperoleh itu.
Sesi (cession)
Sesi (penyerahan) merupakan suatu metode yang penting untuk memperoleh kedaulatan
teritorial. Metode ini bersandar pada prinsip bahwa hak mengalihkan teritorialnya adalah sifat
fundamental dari kedaulatan suatu negara.
4
Preskripsi (prescription)
Hak clengan preskripsi (yaitu preskripsi akuistif) adalah hasil pelaksanaan kedaulatan de
facto secara damai untuk jangka waktu yang sangat lama atas wilayah yang tunduk pada
kedaulatan negara yang satu lagi.
Sejumlah yuris (termasuk Rivier dan cle Martens) telah menyangkal bahwa preskripsi
akuistif diakui oleh hukum internasional. Tidak ada keputusan suatu pengadilan internasional
yang secara meyakinkan mendukung doktrin preskripsi akuisitif.
lntegrasi
Integrasi adalah merupakan penggabungan sebuah kawasan atau wilayah ke dalam suatu
negara yang mana biasanya negara yang akan diajak bergabung atau berintegrasi tersebut tempat
atau letaknya berdekatan dengan wilayah yang akan berintegrasi tersebut. Hal ini di samping
untuk memudahkan hubungan antara wilayah yang akan berintegrasi tersebut dengan negara
yang akan diajak berintegrasi, suatu wilayah yang akan berintegrasi biasanya adalah merupakan
sebuah wilayah yang pernah dijajah dan diterlantarkan begitu saja oleh penjajahnya.
Revolusi (independen)
Sebuah negara independen adalah merupakan sebuah negara yang berdiri sendiri tanpa
ada bantuan dari negara lain maupun campur tangan dari pihak lain. Negara yang independen
biasanya mendapatkan kemerdekaan atau kebebasannya dari tangan penjajah dengan melalui
revolusi atau perjuangan untuk menggulingkan kekuasaan pemerintah penjajahannya dan untuk
mendirikan sebuah negara baru walaupun tidak diakui oleh negara penjajahnya.
Negara independen adalah merupakan negara yang mendapatkan kemerdekaannya
dengan melalui perjuangan baik fisik maupun diplomasi. Jadi negara independen tidak
mendapatkan kemerdekaannya berdasarkan hadiah ataupun pencaplokan atau pendudukan.
Keputusan Konvensi Negara-Negara
Hal ini biasanya terjadi di mana suatu konferensi negara-negara yang menang pada akhir
suatu perang, menyerahkan wilayah kepada suatu negara mengingat suatu penyelesaian
perdamaian umum. Misalnya pembagian wilayah Eropa dalam konferensi perdamaian Versailles,
1919.
5
negara yang meninggalkan untuk melepaskan penguasaan efektifnya), dengan penaklukan,
operasi alam (sesuai dengan akresi dipihak negara yang memperolehnya), dan dengan preskripsi.
Tetapi ada suatu cara kehilangan wilayah yang tidak sesuai dengan salah satu cara
memperolehnya, yaitu revolusi yang diikuti oleh pemisahan (secession) sebagian wilayah negara
yang bersangkutan
Dua cara berikutnya adalah:
1. Proses dekolonisasi
2. Keputusan konferensi internasional.
6
Barang siapa memiliki sebidang tanah dengan demikian juga memiliki segala sesuatu yang
berada di atas permukaan tanah tersebut sampai ke langit dan segala apa yang berada di dalam
tanah.
Kebebasan Udara ( International Air Services Transit Agreement ) :
1. Terbang melintasi wilayah negara asing tanpa mendarat.
2. Mendarat untuk tujuan komersial.
3. Menurunkan penumpang di wilayah negara asing yang berasal dari negara asal pesawat udara.
4. Mengangkut penumpang pada lalu lintas negara asing yang bertujuan ke negara asal pesawat
udara.
5. Mengangkut angkutan antara dua negara asing.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Unsur esensial dari negara ialah penguasaan suatu daerah teritorial, di mana hukum
negara itu beroperasi. Atas wilayah ini, wewenang tertinggi diberikan kepada negara itu. Dengan
demikian timbullah konsep "Kedaulatan Teritorial" yang berarti bahwa di daerah teritorial ini
yuridiksi dijalankan oleh negara itu atas orang-orang dan harta benda.
Ada tujuh cara yang diakui secara umum dan secara tradisional untuk mendapatkan
kedaulatan teritorial ialah:
1. Pendudukan (okupasi)
2. Penaklukan (aneksasi)
3. Akresi (accresion: perubahan karena faktor alam)
4. Preskripsi (prescription: pengalihan hak atau kadaluarsa)
5. Sesi (cession: penyerahan)
6. Integrasi atau sebaliknya disintegrasi.
7. Revolusi (independen).
3.2.SARAN
Oleh sebab pentingnya kedaultan territorial suatu negara maka keamanan harus dijaga
sebaik- baiknya dengan memberi upaya yang baik demi negra itu sendiri , karena nantinya akan
berpengaruh pada keamanan warga negara yang berada di territorial tersebut.Dan juga agar
wilayah suatu negara di diklaim oleh negara lain karena kurang perhatian negra yang
bersangkutan atau memang niat buruk dari negra lain tersebut, seperti yang pernah terjadi antara
Indonesia dan Malaysia
DAFTAR PUSTAKA
9
J.G Starke.Pengantar Hukum Internasional.Jakarta:Sinar Grafika,2000
Huala Adolf. Aspek-Aspek Negara dalam Hukum Internasional. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996.
10