Anda di halaman 1dari 5

Materi ke 4 HOI

STATUS HUKUM

ORGANISASI INTERNASIONAL

 Organisasi Internasional dapat dibentuk/diciptakan


melalui suatu Perjanjian Internasional dalam bentuk
“Instrumen Pokok” dapat berupa :

1. Covenant
2. Charter
3. Statute
4. Constitution
5. Accord
6. Declaration

Atau instrumen hukum lainnya, akan memiliki suatu


Personalitas Hukum didalam Hukum Internasional.

 Personalitas Hukum ini penting bagi organisasi


internasional agar dapat berfungsi dalam hubungan
internasional, khususnya kemampuan untuk
melaksanakan fungsi hukum seperti :

1. membuat kontrak atau


2. membuat perjanjian dengan negara lain.

 Menurut Maryam Green :


“ Pemberian Personalitas Hukum kepada suatu
organisasi internasional pada hakekatnya merupakan
sine qua non untuk mencapai tujuan organisasi
internasional yang telah dibentuk tersebut.”
1
 Dalam membentuk organisasi internasional, negara-
negara anggotanya melalui organisasi tersebut akan
berusaha untuk mencapai tujuan mereka bersama
dalam berbagai aspek kehidupan internasional dan
bukan untuk mencapai tujuan masing-masing negara
ataupun suatu tujuan yang tidak disepakati bersama.

 Guna mencapai tujuan tersebut, sebagai suatu


kesatuan, organisasi internasional harus mempunyai
kemampuan untuk melaksanakannya atas nama
semua negara anggotanya.

 Tindakan yang dilakukan oleh organisasi internasional


itu pada hakekatnya merupakan hak yang dijamin oleh
hukum internasional.

 Menurut Weisberg :
“Suatu entitas yang melaksanakan hak internasional
dan terikat oleh kewajiban internasionalnya atau
singkatnya sebagai personalitas hukum (legal
personality), maka kepadanya diberikan kemampuan
dalam hukum internasional (internasional legal
capacity).

 Personalitas Hukum Organisasi Internasional dapat


dibedakan dalam 2 pengertian :

1. Personalitas hukum dalam kaitannya dengan hukum


negara, dimana negara itu menjadi tuan rumah atau
markas besar suatu organisasi internasional
(pesonalitas hukum dalam kaitannya dengan hukum
nasional)

2
2. Personalitas hukum dalam kaitannya dengan
negara-negara atau subyek hukum internasional
lainnya (personalitas hukum dalam kaitannya
dengan hukum internasional).

 Personalitas hukum organisasi internasional dalam


kaitannya dengan hukum nasional pada hakekatnya
menyangkut keistimewaan dan kekebalan bagi
organisasi internasional itu sendiri yang berada di
suatu wilayah negara anggotanya dan bagi pejabat-
pejabat sipil internasional yang bekerja pada
organisasi internasional tersebut.

 Hampir semua instrumen pokok mencantumkan


ketentuan bahwa organisasi internasional yang
dibentuk itu mempunyai kemampuan hukum dalam
rangka menjalankan fungsinya atau mempunyai
personalitas hukum.

 Ada kalanya ketentuan semacam itu dicantumkan


dalam perjanjian secara terpisah bagi beberapa
organisasi internasional.

 Personalitas hukum dalam kaitannya dengan hukum


nasional tersebut tidak perlu dikaitkan kepada
kesatuan-kesatuan yang dimiliki oleh personalitas
internasional.

 Personalitas hukum dalam kaitannya dengan hukum


internasional pada hakekatnya menyangkut
kelengkapan organisasi internasional tersebut dalam
memiliki suatu kemampuan untuk melakukan tindakan
hukum, baik dalam kaitannya dengan negara lain
maupun negara-negara anggotanya termasuk entitas
(entity) lainnya.

3
 Kemampuan tersebut telah diakui dalam hukum
internasional sebagai international legal capacity.

 Pengakuan tersebut tidak saja melihat bahwa


organisasi internasional itu sendiri sebagai subjek
hukum internasional, tetapi juga karena organisasi
internasional itu harus menjalankan fungsinya secara
efektif sesuai dengan mandat yang tekah
dipercayakan oleh para anggotanya.

 Dari segi hukum, organisasi internasional sebagai


entitas yang memiliki kedudukan personalitas
tersebut sudah tentu akan mempunyai wewenangnya
sendiri untuk mengadakan tindakan-tindakan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
instrumen pokoknya maupun keputusan organisasi
internasional tersebut yang disetujui oleh para
anggotanya, namun hal ini banyak menimbulkan
pertentangan karena secara eksplisit tidak
dicantumkan di dalam intsrumen pokoknya.

 Personalitas hukum dalam kaitannya dengan hukum


nasional lebih banyak menyangkut masalah
keistimewaan dan kekebalan organisasi internasional,
termasuk wakil-wakil negara anggotanya dan para
pejabat sipil internasional yang bekerja pada
organisasi internasional tersebut.

 Mahkamah Internasional menganggap bahwa


personalitas hukum (international legal personality)
dari organisasi internasional itu merupakan sifat yang
mutlak diperlukan guna mencapai tujuan-tujuan
piagam, sehingga memungkinkan entitas itu

4
menggunakan kesempatan kewajiban yang menjadi
tanggung jawab para anggota.

 Mahkamah Internasional berpendapat bahwa PBB


memiliki personalitas internasional dalam
hubungannya dengan negara-negara anggotanya,
karena mayoritas yang besar dari negara-negara itu
mempunyai kekuasaan sesuai dengan hukum
internasional, yaitu untuk menciptakan entitas
tersebut agar memiliki personalitas internasional
secara objektif dan bukan semata-mata personalitas
yang diakui mereka sendiri.

 Organisasi internasional memiliki personalitas


internasional sebagai hak, yang merupakan suatu
konsekwensi dari dasar pembentukan organisasi itu
yang berada dibawah hukum internasional.

 Personalitas hukum dari organisasi internasional


tersebut memungkinkan untuk melakukan tindakan-
tindakan internasional, bahkan bagi negara-negara
yang belum diketahui sebelumnya (baik secara
eksplisit maupun implisit) didalam instrumen
pokoknya.

Anda mungkin juga menyukai