Abstrak
Kata Kunci: Staf PBB; Hak Kekebalan dan Keistimewaan; Pertanggungjawaban Negara
Abstract
United Nations established based on many states interest for the purpose of achieve a common
state interest. In carrying out its duties, international organizations through their envoys are
protected by immunity and privileges as stipulated in the 1975 Vienna Convention and Convention
on the privileged and immunities of the United Nations in 1946. However, in practice the
application of immunity and privileges has not been optimally implemente. As happened in the
case of an attack on staff of the United Nations (United Nations) by the Taliban in Afghanistan
which killed 2 (two) UN delegates namely Lydia Wonwenne and Jossie Esto who were in charge of
guarding the presidential election in Afghanistan. Therefore, it is important to know about the
protection of UN staff according to the provisions of international law and the responsibility of
Afghanistan as the recipient country in the event of a violation of the immunity and privileges of
UN staff.
2230
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2231
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
5 7
Boer Mauna, Op.cit, hlm 477. Sumaryo Suryokusumo, Hukum
6
Sumaryo Suryokusumo, Studi Kasus Diplomatik Teori dan Kasus, (Bandung:
Hukum Organisasi Internasional, (Bandung: Almuni 2005) hlm 50.
8
Alumni, 2012) hlm 58. Ibid hlm. 22
2232
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
rasa aman. Namun dalam praktiknya sebagai negara penerima dalam hal
hak kekebalan dan keistimewaan terjadi pelanggaran terhadap hak
belum bisa terlaksana secara kekebalan dan keistimewaan staf
menyeluruh sebagaimana yang PBB.
terjadi dalam kasus penyerangan
wisma tamu oleh kelompok Taliban II. METODE
di Afghanistan. Kasus tersebut Metode pendekatan yang
terjadi pada tahun 2009 tepatnya digunakan dalam penulisan ini
pada dini hari tanggal 28 Oktober adalah metode yuridis normatif.
2009, di Kabul, Afghanistan. Pendekatan yuridis adalah suatu
Berawal dari tiga orang penyerang pendekatan yang dilakukan dengan
Taliban menyerbu sebuah wisma menelaah semua peraturan hukum
tamu yang digunakan oleh PBB, dan regulasi yang berkaitan dengan
menewaskan lima staf PBB, dua isu hukum yang sedang
personil keamanan Afghanistan dan ditangani.Metode ini merupakan
seorang warga sipil Afghanistan. pendekatan yang dilakukan dengan
Sembilan stafPBB lainnya juga cara meneliti bahan pustaka yaitu
terluka. Anggota staf PBB yang diperoleh dari studi kepustakaan
tewas berasal dari Ethiopia, Ghana, (library research) dan web
Liberia, Filipina, dan Amerika research.10Dalam penulisan hukum
Serikat. Warga sipil itu adalah ipar ini, bahan pustaka yang ditelaah
gubernur provinsi Gul Agha Sherzai, adalah peraturan hukum seperti
yang telah menyaksikan serangan itu konvensi-konvensi yang menjadi
dan terbunuh karena ada peluru sumber Hukum Internasional, yakni
nyasar. Dua dari tiga staf PBB Konvensi Wina 1975, Konvensi New
lainnya yang terbunuh dalam York 1973, Convention on the
serangan itu adalah Lydia Wonwene privilege and immunities of the
dari Liberia dan Jossie Esto dari United Nations dan UN Charteer.
Filipina, yang sedang bertugas dalam Spesifikasi penelitian yang
pemilihan presiden. Staf ketiga yang digunakan dalam penelitian hukum
terbunuh bekerja untuk UNICEF. ini adalah deskriptif analitis, yakni
Serangan itu merupakan bagian dari cara menggambarkan keadaan obyek
tindakan Taliban untuk menganggu yang diteliti berdasarkan fakta-fakta
putaran pemilihan Presiden di dan data yang aktual pada saat ini,
Afghanistan.9 dan untuk kemudian dikaji
Oleh karena itu, maka dalam menggunakan bahan-bahan hukum,
penulisan hukum ini akan dibahas baik primer maupun
pelindungan staf PBB menurut sekunder.11Dalam penelitian hukum
Ketentuan Hukum Internasionaldan ini akan diuraikan mengenai
pertanggungjawaban Afghanistan
10
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian
9
2009 UN guest house attack in Kabul, Hukum (Jakarta: Prenamedia Group, 2005),
https://en.m.wikipedia.org/wiki/2009_UN_g halaman 43
11
uest_house_attack_in_Kabul diakses Barda, Nawawi Arief, Instrumen
pertama kali pada tanggal 16 Januari 2019, Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta:
pada pukul 15.55 WIB. Universitas Gajah Mada Press, 1992),
halaman 47.
2233
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2234
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2235
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2236
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2237
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2238
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2239
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
maupun non fisik terhadap diri PBB Lydia Wonwene dan Jossie
pribadinya kapan pun dan dimana Esto oleh Taliban di Afghanistan,
pun selama dirinya berada di negara maka Afghanistan sebagai negara
penerima. Dengan demikian penerima telah melanggar Pasal 4
Afghanistan telah melanggar huruf a karena telah lalai untuk
ketentuan Pasal 1 ayat (1) huruf a & mengambil langkah-langkah praktis
b karena lalai dalam memberikan guna menjaga wilayahnya supaya
perlindungan terhadap orang-orang tidak menjadi tempat perencanaan
yang menurut pasal ini dilindungi dan tindakan kejahatan. Hal tersebut
yaitu seorang agen dari organisasi di buktikan dengan:
internasional antarpemerintah, dalam a. Gagal mengidentifikasi 3
hal ini Lydia Wonwene dan Jossie anggota Taliban yang menyamar
Esto. menjadi polisi dan menyusup masuk
Ditinjau dari pasal 2 Konvensi ke wisma tersebut.
New York 1973 bahwa penyerangan b. Terbunuhnya delegasi PBB
terhadap staf PBB yang dilakukan untuk mengawal jalannya pemilihan
oleh Taliban yang menewaskan presiden di Afghanistan
Lydia Wonwene dan Jossie Esto Dengan demikian Afghanistan
memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (1) telah melanggar Pasal 1 ayat (1)
huruf a, yaitu adanya pembunuhan huruf b yang mengatur mengenai
terhadap orang yang dilindungi orang-orang yang dilindungi secara
secara internasional, sehingga internasional. Pasal 2 ayat (1) huruf a
dikatakan bahwa Afghanistan lalai bahwa Afghanistan lalai dalam
terhadap pelindungan yang melakukan perlindungan terhadap
seharusnya dinikmati oleh Lydia orang-orang yang dilindungi secara
Wonwene dan Jossie Esto sebagai internasional dari ancaman terhadap
delegasi PBB. Afghanistan diri pribadi yang menyebabkan
seharusnya tidak melalaikan hilangnya nyawa dari Lydia
kewajiban perlindungan terhadap Wonwene dan Jossie Esto sebagai
ancaman yang dapat menghilangkan delegasi PBB. Pasal 4 huruf a berarti
nyawa seseorang. Afghanistan lalai dalam melakukan
Dalam Pasal 4 Konvensi New penjagaan wilayahnya supaya tidak
York 1973 menjelaskan bahwa setiap menjadi tempat perencanaan
negara pihak yang telah bersepakat pembunuhan terhadap delegasi PBB
untuk menyetujui konvensi ini harus Lydia Wonwene dan Jossie Esto.
saling berkoordinasi dan saling
bekerjasama untuk menjaga 2. Tanggung jawab Afghanistan
keamanan masing-masing negara. dalam hal terjadi Pelanggaran
Namun, lebih ditekankan untuk terhadap Hak Kekebalan dan
negara penerima supaya menjaga Keistimewaan terhadap Staf PBB
keamanan bagi orang-orang yang Dalam hukum internasional
dilindungi dalam konvensi ini, salah beberapa bentuk persetujuan negara
satunya adalah agen lain dalam untuk mengikatkan diri (consent to
organisasi internasional bersifat be bound) dapat dilakukan dengan
antarpemerintah. Berkaitan dengan beberapa upaya. Menurut Pasal 11
kasus penyerangan terhadap staf Konvensi Wina 1969, persetujuan
2240
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
negara untuk terikat secara hukum Lydia Wonwenne dan Jossie Esto
dapat dinyatakan dengan sebagai staf PBB yang sedang
penandatanganan (signature), bertugas di negaranya. Disini
ratifikasi (ratification), akseptasi konvensi yang mengandung Jus
(acceptance), approval, aksesi Cogens sifatnya adalah soft law,
(accesion) atau cara lain sesuai yakni mengikat secara moril,
kesepakatan para pihak peserta sehingga tidak dibutuhkan proses
perjanjian.16Dalam hal ini pengikatan secara formil.19
Afghanistan sebagai negara penerima Hak kekebalan dan
telah melakukan aksesi (accession) keistimewaan terhadap diri pribadi
terhadap Convention on the dari perwakilan PBB diatur dalam
privileges and immunities of the Pasal 58 Konvensi Wina 1975 dan
united nations 194617dan Konvensi Pasal 4 ayat (11) huruf f Convention
New York 197318. Namun on the privilege and immunities of
Afghanistan sebagai negara penerima the United Nations 1946.Namun
tidak melakukan beberapa upaya dalam praktiknya hak kekebalan dan
tersebut dalam Konvensi Wina 1975. keistimewaan tidak terpenuhi secara
Dalam hal ini Afghanistan menyeluruh sebagaimana yang
sebagai negara penerima tetap harus terjadi dalam kasus penyerangan
tunduk terhadap Konvensi Wina wisma tamu oleh kelompok Taliban
1975, karena dalam Konvensi Wina di Afghanistan. Dalam kasus ini
1975 terdapat unsur Jus Cogens yaitu Afghanistan dapat dikatakan
perlindungan terhadap diri pribadi melanggar:
(orang-orang yang dilindungi secara a. Pasal 58 Konvensi Wina 1975
internasional) dari tindak kejahatan yang mengatur mengenai
yang mungkin timbul terhadap diri perlindungan terhadap diri pribadi
mereka di tempat mereka bertugas. dari delegasi PBB
Berdasarkan uraian di atas b. Pasal 1 ayat (1) huruf b Konvensi
Afghanistan sebagai negara penerima New York 1973 yang mengatur
dapat dikenakan mengenai orang-orang yang
pertanggungjawaban atas dilindungi secara internasional.
kelalaiannya dalam melindungi c. Pasal 2 ayat (1) huruf a Konvensi
New York 1973bahwa
16
Juladies H.S. Watugopoh, “Tinjauan Afghanistan lalai dalam
Yuridis Atas Persetujuan atas Perjanjian melakukan perlindungan terhadap
Internasional melalui Ratifikasi”, Lex et orang-orang yang harus dilindungi
Societatis, Vol. IV/No. 2/Feb/2016/Edisi secara internasional dari ancaman
Khusus, hlm. 126
17
United Nation Treaty Collection, diakses terhadap diri pribadi yang
pertama kali pada 15 Juni 2019 pukul 20.58 menyebabkan hilangnya nyawa
WIB
https://treaties.un.org/Pages/ViewDetails.asp
19
x?src=TREATY&mtdsg_no=III- Hukum Perjanjian Internasional, diakses
1&chapter=3&clang=_en pertama kali pada tanggal 15 Juni 2019
18
United Nation Treaty Collection, diakses pukul 22.30 WIB
pertama kali pada 15 Juni 2019 pukul 20.58 http://syaichuhamid.blogspot.com/2012/07/h
WIB ukum-perjanjian-internasional.html
https://treaties.un.org/Pages/showDetails.asp
x?objid=080000028002a36b
2241
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2242
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2243
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2244
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
2245
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/
Organisasi Internasional
berdasarkan Hukum
Internasional”, Lex Privatum,
Volume 4, Nomor 2, UNSRAT,
2016
Website
2009 UN guest house attack in
Kabul, tersedia di
https://en.m.wikipedia.org/wiki/
2009_UN_guest_house_attack_i
n_Kabul
2246