A. Kebudayaan
Definisi yang dikemukakan oleh E.B. Tylor, Linton sebagai berikut : Kebudayaan adalah : Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan , seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Tylor, 1871).
Umumnya semua kebudayaan dari setiap suku bangsa di atas muka muka bumi ini terdapat 7 (tujuh) unsur universal (Cultural universals), yaitu : Bahasa, Sistem pengetahuan, Organisasi Sosial, Sistem peralatan hidup dan Teknologi, Sistem Mata pencahrian hidup, Sistem religi. Kesenian,
Sistem Perkawinan : Exogami Moeity dan Klen Sistem Pemilikan : Komunal Sistem Kepemimpinan :
o Sistem Big man atau pria wibawa, o Sistem Politik Kerajaan, o Sistem Politik Ondoafi, o Sistem Kepemimpinan Campuran
Beternak :
SISTEM RELIGI
Secara Tradisional orang Papua menganut sitem kepercayaan
Animisme. Orang Papua secara tradisional memiliki hubungan / relasi dengan yang kuasa / penguasa semesta Alam, relasi dengan sesama, dan relasi dengan lingkungan (ada nilai yang mengatur tentang hubungan-hubungan tersebut) Pada umumnya Orang Papua sekarang menganut 3 Agama Besar (Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik)
SISTEM KESENIAN
Kesenian Tradisional Kesenian Transisi Kesenian Modern / Kontemporer
Pendekatan Kebudayaan, yaitu : pendekatan yang mengutamakan kebudayaan sebagai media atau alat pembangunan. Melalui pendekatan ini di kemukakan bahwa kebudayaan asli dapat dan harus digunakan sebagai media yang memungkinkan pembangunan dapat berlangsung dengan sukses, karena: Unsur-unsur budaya mempunyai legitimasi tradisional di mata orang-orang yang menjadi sasaran program pembangunan. Unsur-unsur budaya secara simbolik merupakan bentuk komunikasi yang paling berharga dari penduduk setempat. Unsur-unsur budaya mempunyai aneka ragam fungsi yang sering dijadikan sebagai sarana yang paling berguna untuk perubahan Pendekatan Partisipatoris, yaitu: pendekatan yang mengutamakan partisipasi atau keterlibatan warga masyarakat dalm proyek-proyek pembangunan, mulai dari penyusunan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, monitoring program dan evaluasi hasil program. Dalam pendekatan ini lembaga-lembaga adat dapat pula diberdayakan sehingga kebudayaan dapat digunakan sebagai media atau alat komunikasi pembangunan masyarakat, terurtama masyarakat yang masih terikat dengan adat-istiadatnya.
Pendekatan Kebutuhan Mendasar, yaitu : pendekatan yang mengiginkan agar setiap program pembagunan seharusnya memeperhatikan apa yang merupakan kebutuhan masyarakat yang paling mendesak yang ingin dibangun, sehingga program pembagunan tersebut benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, misalnya : butuham air minum, sanitasi,angkutan, kesehatan serta fasilitas pendidikan dan kebudayaan.
Suku Kuruai