Anda di halaman 1dari 2

PROBLEMATIKA SEJARAH INDONESIA

Yang dimaksud problematika sejarah Indonesia dalam hal ini adalah dinamika penulisan sejarah
Indonesia dari masa ke masa. Misalnya penulisan sejarah Indonesia masa colonial, masa
pergerakan nasional. Perkembangan penulisan sejarah ini sangat dipengaruhi oleh kontektual
politik pada masa itu. Pada masa colonial maka penulisan sejarah Indonesia sangat dpengaruhi
oleh orang-orang Belanda. Artinya Belanda mendapat kedudukan yang strategis dalam penulisan
sejarah Indonesia. Orang-orang belandalah yang mengisi dan menjadi peran dalam penulisan
sejarah Indonesia. Penulisan sejarah Indonesia diisi untuk kepentingan dari bangsa colonial.
Penulisan sejarah Indonesia hanya menggunakan sudut pandang dari orang-orang Belanda dan
Eropa. Inilah yang disebut penulisan sejarah yang berpusat pada eropasentris atau
Nedherlansentris. Sedangkan penduduk pribumi dalam penulisan sejarah Indonesia sendir
cendrung diberi label konotasi merendahkan, disebut inlader, primitive, pribumi, Kehidupan
masyarakat pribumi Nusantara tidak berhubungan dengan kepentingan pemerintah kolonial sama
sekali, karena itu di dalam histriografi Indonesia (penulisan sejarah Indonesia), orang-orang
pribumi dianggap rendahan dan tidak bermain peran di dalam sejarahnya sendiri.

Dalam perekmbangannya penulisan sejarah Indonesia mengalami perubahan dari bentuk


penulisan sejarah yang bersifat eropasentris atau nedherlandsentria menjadi indonesiasentri.
Penulisan sejarah Indonesiasentris bawah orang-orang indonesialah yang menjadi peran
dominan, yang menjadi pemain dalam sejarahnya sendiri Jadi bukan orang Eropa atau Belanda.

Perubahan penulisan sejarah dari Nedherlandsentri ke Indonesiasentris bermula dari seminar


sejarah nasional pertama di Yogyakarta tanggal 14-18 Desember 1957 di Yogyakarta. Katar
belakang di adakannya seminar ini adalah

 Ketidakpuasan para sejarawan Indonesia terhadap penulisan sejarah kolonialistik pada


masa penjajahan Belanda atau yang disebut eropasentrin atau Indonesiasentri
 Kesadaran di kalangan sejarawan tentang perlunya penulisan sejarah Indonesia yang
nasionalistik atau indonesiasentris

Tujuan diadakannya Seminar Sejarah Nasional I adalah untuk merintis penulisan sejarah
nasional/ Indonesia-sentris. Melalui seminar ini para sejarawan membahas :
 Konsep filosofis dari sejarah nasional
 Periodisasi sejarah Indonesia.
 Syarat untuk penulisan buku pelajarah sejarah nasional Indonesia
 Pengajaran tentang sejarah nasional di sekolah.
 Pendidikan untuk sejarawan
 Penggunaan dan pemeliharaan bahan-bahan sejarah.

Penyelenggaraan Seminar Sejarah Nasional I menandai suatu periode baru dalam perkembangan
historiografi di Indonesia, diawali dengan munculnya studi sejarah yang kritis. Perubahan bukan
hanya terjadi pada pemikiran tentang bagaimana sejarah seharusnya ditulis, namun juga terjadi
perwujudan perkembangan ideologi, kelembagaan dan substansi sejarah.

Seminar Sejarah Nasional I yang merupakan tonggak kebangkitan penulisan sejarah Indonesia secara
garis besar adalah filsafat sejarah nasional, periodisasi sejarah dan pendidikan sejarah

Untuk selanjtunya para sejarawan Indonesia memiliki ide/ gagasan tersendiri tentang filsafat
sejarah nasional. Misalnya gagasan sujatmoko dengan gagasan M yamin tentang sejarah Filsafat
Nasional Indonesia. Untuk lebih jelasnya bagaimana gagasan M yamin dan Soejadtmoko dalam
mengemukakan filsafat sejarah nasional dapat di lihat dalam buku Mestika Zed Pengantar
Filsafat Sejarah hal.145

Anda mungkin juga menyukai