Anda di halaman 1dari 4

HISTORIOGRAFI

A. Pengertian Historiografi
Historiografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu historia yang artinya sejarah,
dan graphia yang artinya penulisan. Singkatnya, Historiografi adalah
penulisan sejarah. Kisah-kisah pewayangan atau cerita Rama-Shinta dan
Hanoman adalah contoh dari historiografi. Historiografi sendiri adalah
tulisan sejarah. Menurut Louis Gottschalk, historiografi adalah bentuk
publikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, mengenai peristiwa atau
kombinasi peristiwa-peristiwa di masa lampau. 

B. Jenis-Jenis Historiografi
Pembagian jenis historiografi di Indonesia dibagi berdasarkan ciri dan
karakteristiknya. Berurutan dari historiografi tradisional, historiografi
kolonial, historiografi nasional dan historiografi modern. Ini dia penjelasan
dari 4 jenis historiografi tersebut:
1. Historiografi Tradisional
Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang umumnya
dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan
kerajaan. Sedangkan dari segi karakteristiknya, historiografi tradisional
bersifat kultural dan politis, serta belum menggunakan metode ilmiah
dalam penyusunannya, sehingga unsur subjektivitasnya tinggi.
 Ciri-ciri historiografi tradisional
a. Sudut pandang penulisannya berbentuk Istanasentris
b. Tujuan penulisannya sebagai alat legitimasi raja
c. Terdapat rasa anakronis atau ketidakpastian keterangan waktu
d. Banyak mengandung unsur mitos
e. Bersifat Regio-sentris atau kaya akan unsur kedaerahan
Historiografi Tradisional berkembang sejak masa Kerajaan Hindu dan
Buddha sekitar abad ke-14 M hingga masa Kerajaan Islam pada awal
abad ke-20 M.
 Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu dan Buddha
a. Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari
India.
b. Bersifat religio magis
c. Bersifat istanasentris.
Contoh historiografi masa Hindu dan Buddha adalah Kitab Mahabarata
dan Ramayana, Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Arya
Tabanan, Babad Tanah Jawi, dan lain sebagainya
 Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam
a. Masih mengandung unsur mitos.
b. Sudah mengenal unsur kronologi.
c. Bersifat etnosentris.
Contoh historiografi masa Islam adalah Hikayat Raja-Raja Pasai,
Hikayat Aceh, Babad Demak, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.
2. Historiografi Kolonial
Historiografi Kolonial adalah penulisan sejarah yang berkembang
pada masa Kolonial Belanda sejak abad ke-17 M hingga Pemerintahan
Hindia Belanda pada abad ke-20 M. Fokus utama historiografi kolonial
adalah kehidupan warga Belanda (Eropa) di Hindia Belanda karena
ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa. Tujuan penulisannya untuk
memperkuat kedudukan mereka di Indonesia.
 Ciri-ciri historiografi masa kolonial adalah:
a. Sudut pandang penulisannya adalah Neerdelandosentris atau
Eropasentris
b. Tulisannya bersifat subjektif pemerintah colonial
c. Dalam penyusunannya cenderung mengabaikan sumber local
d. Mengisahkan sejarah dari orang-orang besar, misalnya Daendels
dan Raffles
e. Tulisannya bersifat diskriminatif terhadap rakyat Hindia Belanda
Karakteristik historiografi kolonial berfokus pada kajian penguasaan
Belanda atau Eropa di Hindia Belanda, sedangkan kondisi rakyat Hindia
Belanda (Indonesia) yang terjajah tidak mendapat perhatian. 
 Contoh historiografi masa kolonial
a. Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-
Indie karya A.J. Eijkman dan F.W. Stapel.
b. Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-
Indie karya G. Gonggrijp.
c. Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke.
d. Geschiedenis van Indonesie karya H. J. de Graaf.
e. History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles.
3. Historiografi Nasional
Selanjutnya, yakni historiografi nasional. Ialah penulisan sejarah
dengan bangsa Indonesia sebagai subjek utama. Model historiografi ini
mulai marak setelah bangsa ini merdeka pada agustus 1945
Penulisannya bersifat Indonesiasentris, dengan tujuan untuk
kepentingan menanamkan rasa nasionalisme kepada seluruh rakyat
Indonesia. Sedangkan ciri dari historiografi nasional antara lain
menggunakan perspektif nasionalisme Indonesia.
Dari karakteristiknya, penulisan sejarah memiliki tujuan untuk kepentingan bangsa
Indonesia. Tulisan sejarah sengaja dibuat berdasarkan perspektif bangsa Indonesia.
 Contoh historiografi nasional
a. 6000 Tahun Sang Merah Putih karya Muhammad Yamin
b. Gadjah Mada: Pahlawan Persatuan Nusantara Karya
Muhammad Yamin
c. Atjeh Sepintas Lalu Karya SM Amin

4. Historiografi Modern
Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik untuk
mendapatkan fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah didapat melalui
penetapan metode penelitian, memakai ilmu-ilmu bantu, adanya teknik
pengarsipan, dan rekonstruksi melalui sejarah lisan. 
Masa ini dimulai dengan munculnya studi sejarah kritis, yang
menggunakan prinsip-prinsip metode penelitian sejarah. 
Contoh historiografi modern adalah Pemberontakan Petani Banten
1888 karya Sartono Kartodirdjo dan Revolusi Pemuda karya Benedict
Anderson. Historiografi modern tentunya berkembang sesuai dengan
zaman. Historiografi masa kini sudah semakin objektif dan kritis
terhadap satu peristiwa sejarah.
 Ciri-ciri historiografi modern
a. Bersifat metodologis: sejarawan diwajibkan menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah.
b. Bersifat kritis historis: artinya dalam penelitian sejarah
menggunakan pendekatan multidimensional.
c. Sebagai kritik terhadap historiografi nasional: lahir sebagai kritik
terhadap historiografi nasional yang dianggap memiliki
kecenderungan menghilangkan unsur asing dalam proses
pembentukan keindonesiaan.
d. Munculnya peran-peran rakyat kecil.

Anda mungkin juga menyukai