Anda di halaman 1dari 26

historiografi

Sejarah Pemintan kelas X


APERSEPSI
Penulisan setiap zamannya tentu memiliki
perbedaan karena di pengaruhi oleh ikatan
budaya, waktu ataupun jiwa dari jaman itu
hingga penulisan tersebut di sebut penulisan
sejarah atau Historiografi
Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis ciri-ciri dari historiografi
Tradisional, Kolonial dan Modern
4.8 Menyajikan hasil kajian ciri-ciri
Historiografi Tradisional, Kolonial dan Modern
dalam bentuk tulisan
Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi ciri-ciri dari Historiografi
Tradisional, Kolonial dan Modern
2. Menjelaskan pengertian dari Historiografi
Tradisional, Kolonial dan Modern
3. Menganalisis perbedaan dari Historiografi
Tradisional, Kolonial dan Modern
Apa itu
Historiogarfi?
Historiografi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu historia yang artinya
sejarah, dan graphia yang artinya
penulisan. Singkatnya, Historiografi
adalah penulisan sejarah.
Historiografi yaitu penulisan sejarah dari
masa lampau sampai sekarang (Sejarah
Kontemporer)
Dalam historiografi ini ada pendekatan
khusus oleh sejarawan yang menulisnya ,
seperti karya sejarah indonesia
Antara satu
sejarawan dengan
Muncul
sejarawan lainnya
beberapa
bisa saja terjadi
versi untuk Subyektifitas
berbeda
satu sejarah
pandangan dalam
peristiwa
menulis satu
sejarah
peristiwa yang
sama
Sejarah menggali fakta
Harus sumber- sejarah Subyektifitas
bersifat sumber yang lebih sejarah dapat
Obyektif sejarah akurat di tekan

Apa adanya
Sifat Historiografi
Karya sejarah yang ditulis bersifay ilmiah
dan berorientasi kepada pemecahan
Problem Oriented
masalah (Problem Solving) yang proses
penulisannya menggunakan metode
penelitian

Karya tulis sejarah yang ditulis tidak


No Preblem
berorientasi pada pemecahan masalah dan
Oriented
ditulis secara naratif atau cerita
Jenis-Jenis
historiografi
Historiografi
Historiografi Nasional
Tradisional

Historiografi Historiografi
Kolonial Modern
Historiografi Tradisional
Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang
umumnya dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan
bangsawan kerajaan.
Sedangkan dari segi karakteristiknya, historiografi tradisional
bersifat kultural dan politis, serta belum menggunakan metode ilmiah
dalam penyusunannya, sehingga unsur subjektivitasnya tinggi.
Ditulis dalam bentuk prasasti dan naskah kuno dan tulisannya
bersifat irasional dan bercampur dengan unsur mitos.
Historiografi Tradisional
Religio Magis
Raja memiliki
Istana Sentris kekuatan gaib
Cerita keluarga
kerajaan Regio Sentrisme
Menonjolkan
wilayah
CIRI-CIRI
kekuasaannya

Etno Sentrisme
Psiko Politis Sentrisme
Mengunggulkan
Alat bagi raja untuk
suku dan
mengokohkan
budayanya
kekuasaan
Historiografi Tradisional

Historiografi Tradisional berkembang sejak masa


Kerajaan Hindu dan Buddha sekitar abad ke-14 M
hingga masa Kerajaan Islam pada awal abad ke-20 M.
Historiografi Tradisional
Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu dan
Buddha
Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari
naskah-naskah dari India.
Bersifat religio magis.
Bersifat istanasentris.
Contoh : Kitab Mahabarata dan Ramayana, Kitab
Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Arya
Tabanan, Babad Tanah Jawi, dan lain sebagainya.
Historiografi Tradisional
Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam
Masih mengandung unsur mitos.
Sudah mengenal unsur kronologi.
Bersifat etnosentris.
Contoh : Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad
Demak, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.
Historiografi Kolonial
Historiografi Kolonial adalah penulisan sejarah yang
berkembang pada masa Kolonial Beland/VOC (1602) hingga
berakhirnya Pemerintahan Hindia Belanda (1942).
Fokus utama historiografi kolonial adalah kehidupan warga
Belanda (Eropa) di Hindia Belanda karena ditulis oleh orang-
orang Belanda atau Eropa. Tujuan penulisannya untuk
memperkuat kedudukan mereka di Indonesia.
Historiografi Kolonial
Ciri-ciri historiografi kolonial
Sudut pandang penulisannya adalah Neerdelandosentris atau
Eropasentris
Tulisannya bersifat subjektif pemerintah kolonial
Dalam penyusunannya cenderung mengabaikan sumber lokal
Mengisahkan sejarah dari orang-orang besar, misalnya Daendels
dan Raffles
Tulisannya bersifat diskriminatif terhadap rakyat Hindia Belanda
Historiografi Kolonial
Contoh karya pada zaman historiografi masa kolonial
Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M.
Vlekke.
Geschiedenis van Indonesie karya H. J. de Graaf.
History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles.
Historiografi Nasional
historiografi nasional. Ialah penulisan sejarah
dengan bangsa Indonesia sebagai subjek utama.
Model historiografi ini mulai marak setelah bangsa
ini merdeka pada agustus 1945
Penulisannya bersifat Indonesiasentris, dengan
tujuan untuk kepentingan menanamkan rasa
nasionalisme kepada seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan ciri dari historiografi nasional antara lain
menggunakan perspektif nasionalisme Indonesia.
Historiografi Nasional
Dari karakteristiknya, penulisan sejarah memiliki
tujuan untuk kepentingan bangsa Indonesia. Tulisan
sejarah sengaja dibuat berdasarkan perspektif bangsa
Indonesia.
Contoh historiografi nasional
6000 Tahun Sang Merah Putih karya Muhammad
Yamin
Gadjah Mada: Pahlawan Persatuan Nusantara
Karya Muhammad Yamin
Atjeh Sepintas Lalu Karya SM Amin
Historiografi Modern
Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik untuk
mendapatkan fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah didapat melalui
penetapan metode penelitian, memakai ilmu-ilmu bantu, adanya teknik
pengarsipan, dan rekonstruksi melalui sejarah lisan.
Masa ini dimulai dengan munculnya studi sejarah kritis, yang
menggunakan prinsip-prinsip metode penelitian sejarah.
Contoh historiografi modern adalah Pemberontakan Petani Banten
1888 karya Sartono Kartodirdjo dan Revolusi Pemuda karya
Benedict Anderson. l
Historiografi Modern
Historiografi modern tentunya berkembang sesuai dengan zaman. Historiografi
masa kini sudah semakin objektif dan kritis terhadap satu peristiwa sejarah.
Ciri-ciri historiografi modern
Bersifat metodologis: sejarawan diwajibkan menggunakan kaidah-kaidah
ilmiah.
Bersifat kritis historis: artinya dalam penelitian sejarah menggunakan
pendekatan multidimensional.
Sebagai kritik terhadap historiografi nasional: lahir sebagai kritik terhadap
historiografi nasional yang dianggap memiliki kecenderungan menghilangkan
unsur asing dalam proses pembentukan keindonesiaan.
Munculnya peran-peran rakyat kecil.
Mas Siti Eris Rismayani, S.IP
0812-9054-3066
eerismayani@gmailcom
B D
Terima Kasih

Selamat Belajar
Terimakasih anak-anakku
semua, senang bertemu
kalian semua.

Anda mungkin juga menyukai