Anda di halaman 1dari 11

Historiograf

Historiograf adalah kajian mengenai metode sejarawan


dalam pengembangan sejarah sebagai disiplin akademis,
dan secara luas merupakan setiap karya sejarah
mengenai topik tertentu. Historiografi tentang topik
khusus melingkupi tentang bagaimana sejarawan
mengkaji topik tersebut dengan menggunakan sumber,
teknik, dan pendekatan teoretis tertentu.

Tujuan Historiograf

 Untuk mengkaitkan masa lalu dan sekarang dan


arsitektur yang terbentuk pada masa kini bukanlah hal
yang terpisah dari arsitektur masa dulu.
 Untuk memahami latar belakang terbentuknya artefak
atau pengaruh yang membentuk artefak-artefak
tersebut.
 Bermanfaat bagi peneliti dan pembuat karya ilmiah.
 Bermanfaat bagi arsitek untuk menambah inspirasi
dalam merancang.

Sejarah

 Kejadian kejadian masa lampau dengan aspek yang di


kaji adalah aktivitas manusia.
 Masa lampau atau dulu di pandang dengan masa
sekarang.

2 Aspek ilmu sejarah modern

1. Peristiwa-peristiwa masa silam.


2. Penyelidikan peristiwa masa silam dan
berhadapan dengan subjek dan predikat.

 Sejarah menyadarkan kita bahwa manusia dan


peradabanya berubah dari masa ke masa.
 Peradaban sekarang adalah buah atau produk
dari masa lampau.
 Masa lampau berpangkal pada ingatan kita
sendiri.

Kelemahan Dari Historiograf

Adapun dalam penyusunan historiografi mengalami


hambatan-hambatan yang disebabkan oleh kelemahan
dalam penulisan sejarah (historiografi) yaitu:

1) Sikap pemihakan sejarawan kepada mazhab-mazhab


tertentu.
2) Sejarawan terlalu percaya kepada penukil berita
sejarah.
3) Sejarawan gagal menangkap maksud-maksud apa
yang dilihat dan didengar serta menurunkan laporan
atas dasar persangkaan keliru.
4) Sejarawan memberikan asumsi yang tak beralasan
terhadap sumber berita.
5) Ketidaktahuan sejarawan dalam mencocokkan
keadaan dengan kejadian yang sebenarnya.

1. Historiograf Tradisional

Historiografi tradisional adalah karya tulis sejarah

yang dibuat oleh para pujangga dari suatu kerajaan, baik

itu kerajaan yang bernafaskan Hindu/Budha maupun

kerajaan/kesultanan yang bernafaskan Islam tempo dulu

yang pernah berdiri di Nusantara Indonesia. Seperti kita


ketahui di Nusantara Indonesia, bahwa sejak awal bangsa

Indonesia memasuki zaman sejarah, diiringi pula dengan

berdirinya kerajaan-kerajaan terutama yang dominan

dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Budha.

Ciri-Ciri Historiograf Tradisional


1. Regio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada
raja atau keluarga raja (keluarga istana).
2. Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang
dibicarakan hanyalah kehidupan kaum bangsawan
feodal, tidak ada sifat kerakyatannya dan tidak
memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak
membicarakan segi-segisosial dan ekonomi dari
kehidupan rakyat.
3. Regio magis, artinya dihubungkan dengan
kepercayaan dan hal-hal yang gaib.
4. Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan
hal-hal yang nyata.
5. Bersifat regio-sentris/etnosentrisme (kedaerahan),
maka historiografi tradisional banyak dipengaruhi
daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-
cerita dewa di daerah tersebut.

Tujuan darii Historiograf Tradisional adalah:


1. Untuk menunjukkan kesinambungan yang

kronologis.
2. Untuk meningkatkan solidaritas dan integrasi di

bawah kekuasaan pusat.


3. Untuk membuat simbol identitas baruUntuk

menghormati dan meninggikan kedudukan raja,

dan nama raja, serta wibawa raja.

Historiograf Kolonial

Historiografi Kolonial sering di sebut sebagai Eropa

Sentris, yang berasal darikarya-karya yang ditulis orang-

orang Belanda.

Ciri-ciri Historiograf Kolonial


1. Penulisan sejarahnya biasanya berisi tentang kisah

perjalanan atau petualangan untuk menemukan

daerah-daerah baru untuk dijadikan kolonialnya

(jajahannya).
2. Tulisan mereka lebih merupakan sarana propaganda

untuk kepentingan mereka (Belanda) dan sekaligus

untuk mengendurkasemangat perlawanan bangsa

Indonesia.
3. Bersifat Belanda Sentris, kepentingan kolonial sangat

mewarnaiinpretasi mereka terhadap suatu peristiwa

sejarah yang terjadi. Tujuan Historiografi kolonial


adalah semata-mata untuk memperkokoh kekuasaan

Belanda di Indonesia.

3. Historiograf Nasional

Historiografi Nasional penulisan setelah Indonesia

merdeka,bangsa Indonesia berusaha untuk menulis

sejarah nasionalnya sendiri.

Ciri-ciri Historiograf Nasional


1. Memanfaatkan semua sumber sejarah baik

yang bersal dari penulisan sejarah tradisional

(karya bangsa Indonesia) maupun sumber-

sumber yang berasal dari pemerintah kolonial

untuk melakukan rekontruksi ulang menjadi

sejarah nasional yang berorientasi kepada

kepentingan nasional.
2. Objek penelitian sejarah nasional meliputi

berbagai aspek dengan menggunakan


pendekatan multidemensional, baik aspek

ekonomi,politik, ideologi, sosial budaya, sistem

kepercayaan.
3. Le b i h m e n g u t a m a ka n ke p e n t i n g a n

nasional Indonesia atau b er s i f a t

Indonesia-sentris.

Tujuan Historiograf Nasional


1. Untuk memberikan legitimasi pada keberadaan

bangsa Indonesiasebagai bangsa yang

merdeka.
2. Untuk menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa

yang sederajat dengan bangsa-bangsa lain di

dunia.
3. Untuk memberikan pendidikan nasionalisme

kepada generasi muda sebagai warga negara

dan sebagai penerus bangsa.


Fungsi Historiograf
1. Fungsi Genetis
fungsi Genetis untuk mengungkapkan bagaimana asal

usul dari sebuah peristiwa. Fungsi ini terlihat pada

sejumlah penulisan sejarah seperti Babad Tanah Jawi,

Sejarah Melayu, dan Prasasti Kutai.


2. Fungsi Didaktis
Fungsi Didaktis merupakan fungsi yang mendidik

artinya dalam karya-karya sejarah banyak

memuatpelajaran, hikmah dan suri teladan yang

penting bagi para pembacanya.

3. Fungsi Pragmatis
fungsi yang berkaitan dengan upaya untuk melegitimasi

suatu kekuasaan agar terlihat kuat dan berwibawa.


Prinsip-Prinsip Historiograf
1. Kejadian diceritakan secara kronologis, dari awal

sampai akhir.
2. Ada penentuan fakta kausal (penyebab dan akibat)
3. Perlu adanya periodisasi berdasarkan kriteria

tertentu.
4. Perlu adanya seleksi terhadap peristiwa sejarah.
5. Memerlukan episode-episode tertentu.
6. Bila bersifat deskriptif maka perlu proses

mengurutkan peristiwa.
7. Bersifat deskriptif analitis.

Sejarah Perubahan Arsitektur


Arsitektur Tradisional dan Primitif

Ars. Primitif = Dibangun oleh masyarakat terisolir jauh


dari pengaruh luar,sejak zaman dahulu hingga sekarang
masih ada
Ars. Tradisional = dibangun oleh masyarakat agraris lebih
maju dari primitif, turun temurun berdasarkan
pengalaman empiris orang tua dan nenek moyang.

Karakteristik Dalam Arsitektur Primitif dan


Tradisional
Terbentuk oleh tradisi dan kebiasaan, dibangun
berdasarkan intuisi, naluri, dan kebiasaan, diwariskan
turun temurun dari waktu ke waktu (empiris)

• Tradisi terbentuk oleh ikatan/hubungan sosial dalam


tempat tertentu dan dalam kurun waktu lama.
• Konsep, pola pemikiran atau budaya berpikir ritual, spritual,
magis, dan religius.
• Tidak mendasarkan pada teori-teori dan ilmu
pengetahuan.
• Bahan dan proses pembangunan diambil dari alam,
diolah sederhana, tanpa melibatkan banyak orang. (atap
dari daun)
• Tidak diketahui kapan proses pembentukan,
perkembangan, dan perubahan terjadi, namun bagian dari
antropolgi (kebudayaan)
• Mengalami perubahan sangat lambat, tidak diketahui
proses
dan terjadinya.
• Keseluruhan bangunan dan bagian-bagiannya termasuk
dekorasi mempunyai fungsi majemuk = fungsi sosial,
spritual
Arsitektur Klasik

Sudah ada sejak zaman Yunani ribuan tahun sebelum


masehi, berkembang dalam masyarakat. Arsitektur =teori
dan ilmu pengetahuan (ilmu alam, matematik, ukur sudut,
ruang, biologi, teori keindahan, dan seni.

Karakteristik Dalam Arsitektur Klasik

Terbentuk oleh pengalaman, dipelajari, mempunyai teori


dan konsep nyata (konkrit) proporsi, komposisi, keindahan,
dll.
•Bahan dan proses pembangunan dipakai langsung dari
alam, namun diproses sederhana tidak terlalu banyak
melibatkan orang seperti batu yang dipahat.
•Bagian dari sejarah karena mempunyai data-data nyata,
kapan, siapa, untuk apa dibangun suatu bentuk arsitektur.
•Mengalami perubahan meski lambat (evolutif dalam
ukuran jaman abad)
•Bagian dari seni.
•Terbentuk berbagai aliran (masing-masing mempunyai
kaidah yang baku)
Arsitektur Modern

Perkembangan dari klasik barat, berubah secara revolusioner


sejalan dengan revolusi industri mulai awal abad XIX dengan
terjadinya perubahan dalam hidup dan pola pikir.

Karakteristik Dalam Arsitektur Klasik

Terbentuk oleh pengalaman, mempunyai teori yang


berkembang dan berubah dengan cepat, bahkan kadang
menentang teori-teori yang sudah ada sebelumnya,
menggabungkan berbagai teori. Teori baru dapat timbul
setiap saat.

•Gabungan dari seni, teknik, dan teknologi.


•Pembangunan, konstruksi dan bahan diolah dalam proses
sangat panjang, melibatkan jumlah orang yang tak
terhitung (kaca, baja, beton, metal dll)
•Perubahan sangat cepat dan dipercepat oleh
perkembangan budaya, teknologi, dan ilmu pengetahuan
dan penduduk secara kualitati maupun kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai