Anda di halaman 1dari 3

Pengertian sejarah lokal

Sejarah lokal adalah kisah masa lampau dari kelompok masyarakat tertentu yang berada pada lokasi
tertentu baik pada desa maupun kota.

Tipe –tipe sejarah lokal

1. Sejarah Lokal Tradisional.


Sejarah Lokal Tradisional adalah hasil penyusunan Sejarah dari berbagai kelompok etnik
yang tersebar diseluruh Indonesia yang sudah bersifat tertulis dan merupakan yang pertama muncul di
Indonesia. Sifat lokalitasnya mudah dimengerti karena belum berkembangnya kesadaran akan
kesatuan antar etnik, seperti sesudah kabangkitan nasional pada permulaan abad ke-20.Kelompok-
kelompok etnik ini biasanya membuat lukisan tentang asal-usul peristiwa-peristiwa yang telah dialami
oleh kelompoknya diwaktu yang lampau yang berawal dari Lisan yang diturunkan secara turun-
temurun namun sesudah adanya tulisan diabadikan dalam bentuk tulisan masih ada yang dalam
bentuk lisan. Di Indonesia sejarah tradisional dikenal dengan : babad, hikayat, tambo, lontara, dsb.

2. Sejarah Lokal Diletantis.


Karakteristik yang menonjol dalam Sejarah Lokal Diletantis adalah tujuan penyusunannya
yaitu untuk memenuhi rasa estetis individual melalui lukisan peristiwa masa lampau. Jika Serah lokal
tradisional lebih mementingkan kelompok disini lebih mementingkan Individu atau keinginan pribadi.
Untuk mencapai tujuannya biasanya mereka tertarik menulis sejarah Lingkungannya sendiri dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang sudah dikenalnya dengan baik.
Biasanya mengembangkan diri sebagai sejarawan diletantis adalah mereka itu termasuk
kalangan terdidik (tradisional maupun modern) dilingkunag masyarakatnya karena mempunyai
pandangan yang lebih luas, bisa membaca sumber-sumber sejarah dokumen dan mampu melukiskan
degan baik lukisan sejarah yang disusunnya. Biasanya yang dihasilkan adalah naratif kronologis
dengan sedikit banyak bumbu emosional yang mencerminkan kecintaannya akan lingkungannya.
3. Sejarah Lokal Edukatif Inspiratif
Sejarah lokal edukatif Inspiratif adalah jenis sejarah lokal yang disusun dalam rangka
mengembangkan kecintaan Sejarah Lingkunagnnya, yang menjadi pangkal bagi timbulnya kesadaran
(kesadaran lingkungan dalam rangka kesadaran sejaran nasional). Menyusun sejarah Lokal seperti
kata Edikatif dan Inspiratif, yang sering diangap merupakan aspek penting dalam mempelajari
sejarah. Menyadari guna edukatif dari sejarah sebagai makna gambaran peristiwa masa lampau yang
penuh arti. Sedangkan kata inspiratif mengandung makna yang hampir sama dengan edukatifr hanya
disini yang lebih ditekankan adalah “daya gugah” yang ditimbulkan oleh usaha mempelajari sejarah
itu. Jadi kedua kata itu menunjukan semangat yang bisa dikembangkan dalam sejarah.Biasanya
Lembaga pendidikan atau badan pemerintah daerah yang menggunakan Tipe ini sebagai upaya
pembangunan, khususnya pembangunan mental masyarakat dan pembanguna fisik karena apabila
mental berhasil memudahkan bagi pemerintah setempat untuk memotifasi masyarakat untuk
berpartisifasi dalam pembangunan fisik. Biasanaya dilakukan oleh para sejarawam non-profrsional
seperti guru-guru, khususnya guru Sejarah.
4. Sejarah Lokal Kolonial.
Sejarah lokal Kolonial merupakan kategori dalam tipologi sejarah lokal, terutama
karakteristik yang dimilikinya. Karakteristik jenis sejarah Lokal ini adalah sebagian besar
penyusunannya adalah pejabat-pejabat pemeerintah kolonial seperti Residen, asisten Residen,
Kontrolir atau pejabat-pejabat pribumi pejabat Hindia Belanda. Tulisan sejarah Lokal kolonial adalah
tulisan-tulisan dari pejabat-pejabat kolonial di daerah-daerah. Laporanya berupa memori serah
jabatan, atau laporan khusus kepada pemerintah pusan Batavia tentang perkembangan khusus di
daerah kekuasaan pejabat yang bersangkutan.
5. Sejarah Lokal Kritis Analitis
Karakteristik yang paling mudah dilihat adalah sifat uraian atau pembahasan masalahnya
menggunakan pendekatan Metodologis sejarah yang bersifat ketat. Mulai dari pemilihan obyek studi,
langkah-langkah atau proses kerja samapai kepada penulisan laporan. Pelaksanaan penelitiannya
umumnya ditangani oleh sejarawan Profesional. Profesionalisme ini ditentukan oleh latar belakang
pendidikan formal ke sejaranya dan keterampilan dilapangan yang dikembangkan. Hal kedua yang
ditekankan adalah pendidikan formal kesejateraan dan jaminan bagi pencapaian hasil yang
diharapkan.
Ada empat corak penulisan dalam sejarah lokal kritis analitis yaitu :
- Studi, difokuskan pada satu peristiwa tertentu (studi peristiwa khusus atau yang
disebut”evenemental”).
- Studi yang lebih menekankan pada struktur - Studi, mengambil perkembangan aspek tertentu dalam
kurun waktu tertentu (studi tematis dari masa ke masa).
- Studi sejarah umum, yang menguraikan perkembangan daerah tertentu (propinsi, kota, kabupaten)
dari masa ke masa.

Jenis jenis sejarah lokal di indonesia

Sejarah sebagai bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat diabaikan begitu saja, terbagi
menjadi dua jenis. Yakni pembagian berdasarkan ruang lingkup geografis dan pembagian berdasarkan
tematis. Pembagian sejarah berdasarkan ruang lingkupnya dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
sejarah dunia, wilayah regional, nasional, daerah, desa, dan sejarah kota. Sedangkan pembagian
sejarah berdasarkan tematis dibagi menjadi sejarah politik, ekonomi, budaya, soisal, hukum, militer,
maritime, konstitusi, pendidikan, dan aspek kehidupan tematis lainnya.

Di Indonesia, penulisan sejarah tradisionalnya memiliki beberapa ciri khas diantaranya:

1. Karya memiliki kekuatan dalam bidang geneologi, biografi, dan kronologi,


2. Tersirat ajaran agama di dalam gaya cerita sebuah karya,
3. Pertimbangan kosmologis dan strologis digunakan untuk menyimpangkan hubungan sebab
akibat dan ide kemajuan,
4. Konsep kemajuan raja dan loyalitas yang bersifat orodoks ditekankan lebih kuat.

Lain halnya dengan penulisan sejarah kolonial yang lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi,
dan institusional. Sedangkan sejarah nasional ditulis dengan dua ciri khas yang menonjol, yakni
metode ilmiah digunakan secara sistematis dan penggunaan histografi guna kepentingan nasional,
misalnya untuk menumbuhkan semangat nasionalisme. Disebutkan oleh Taufik Abdullah dan
Abdurrahman Surjomihardjo tahun 1985, penulisan sejarah nasional Indonesia dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu:

 Sejarah ideologis yang mempelajari masa lalu demi simbol-simbol dan lambang yang bisa
digunakan pada zaman sekarang.
 Sejarah pewarisan dengan ciri utama menampilkan kisah pahlawan yang memperjuangkan
kemerdekaan.
 Sejarah akademik, yakni sejarah yang ditulis dengan gambaran yang jelas terkait masa
lampau yang didasari oleh tradisi akademik.

A. Sejarah Berdasarkan Ruang Lingkup Geografis Beserta Contohnya

1. Sejarah lokal atau regional

Merupakan sejarah yang menggambarkan tragedi atau peristiwa di suatu daerah dan tidakk memiliki
dampak penyebaran di daerah yang lain. Misalnya pemberontakan petani di Banten tahun 1988, aksi
mogok buruh gula di Klaten tahun 1925, Banjir di Jakarta tahun 2007, dll.

2. Sejarah Nasional
Merupakan sejarah yang mengungkapkan kejadian di sebuah daerah namun dampaknya bisa
dirasakan di daerah lain bahkan di seluruh daerah di sebuah negara. Misalnya proklamasi
kemerdekaan NKRI, pemberontakan PKI tahun 1948, dll.

3. Sejarah Dunia

Merupakan peristiwa masa lampau yang pernah terjadi di sebuah daerah maupun negara dan
dampaknya mempengaruhi stabilitas dunia internasional. Misalnya perang dunia, perang salib,
revolusi industri, dll.

B. Jenis – Jenis Sejarah Berdasarkan Tematis Beserta Contohnya

1. Sejarah Politik

Merupakan sebuah peristiwa di masa lampau yang terjadi akibat masalah dan faktor politik. Sejarah
politik membahas tentang tokoh politik, ketatanegaraan, sistem pemerintahan, struktur kekuasaan,
peranan elite, jaringan politik, kepemimpinan, dan mobilisasi masa. Misalnya Indonesia saat
pemerintahan Belanda, Pilkada di Indonesia, Runtuhnya Kepemimpinan Suharto, dll.

2. Sejarah Sosial

Merupakan peristiwa di masa lampau yang terkait dengan isu sosial yang berkembang di masyarakat.
Misalnya isu tentang kedudukan seorang wanita di mata masyarakat pada zaman penjajahan Belanda.

3. Sejarah Ekonomi

Merupakan sejarah yang membahas tentang masalah dan konsep ekonomi yang terjadi di masa
lampau. Misalnya sistem perpajakan periode orde lama, perkembangan tanaman ekspor dan hasil
perkebunan periode pemerintahan Belanda, sistem perdagangan di Asia Tenggara, dll.

4. Sejarah Kebudayaan

Merupakan sejarah yang membahas tentang kehidupan manusia yang berkaitan dengan kebudayaan
yang berkembang di masyarakat. Misalnya kebudayaan upacara adat, gaya hidup manusia (pakaian
adat, rumah adat), dll.

5. Sejarah Intelektual

Merupakan sejarah yang membahas tentang ide, cara berpikir manusia terkait ideologi politik,
idealisme jiwa, dan pandangan terhadap norma dan nilai di masyarakat. Misalnya Adolf Hilter
dengan pemikirannya untuk mengembangkan NAZI, Karl Marx dengan pemikiran komunismenya,
dll.

Anda mungkin juga menyukai