Anda di halaman 1dari 2

Kesenian tari tradisional Muna

(Tari Linda)

Tari Linda merupakan jenis tarian tradisional masyarakat Muna. Tari ini lahir sebagai
aplikasi dari rangkaian acara pingitan bagi gadis-gadis remaja yang memasuki usia dewasa.
Lahirnya tarian ini bersamaan dengan pelaksanaan tuturan Karia karena rangkaian akhir dari
prosesi Karia yaitu suatu acara 'Karunduno Samba'(membersihkan diri). Acara ini
dianalogikan dari perlakuan Bidadari yang baru selesai membersihkan diri/mandi, maka
bidadari mengeringkan badan sambil berputar dengan menggunakan sehelai kain yang
sekarang disebut selendang. Tari Linda berawal dari pelaksanaan acara karia anak Sang Raja
Ompuo Sangia atau La Ode Husein yang bernama Wa Ode Kamomo Kamba (wanita cantik
yang menyerupai bidadari). Pada akhir tutura, maka dilakukan acara Tari Linda untuk
mengenang perlakuan sang bidadari yang baru selesai mandi. Penari terdiri dari wanita yang
jumlahnya terbatas sampai enam atau delapan orang saja. Tarian Linda berfungsi sebagai
tarian adat dari daerah kabupaten muna yang selalu dilaksanakan dalam upacara karia,oleh
gadis-gadis remaja yang diupacarakan.
Pengiring dari tarian ini adalah alat musik gendang,irama Rambi Wuna (pukulan
gong,dan dengu-dengu).dengan cara di tabu dipukul. Dahulunya sebelum alat-alat musik
tersebut di kenal oleh masyarakat,orang-orang sering menggunakan mata tou,dengan nama
musik mata tou.
Tari linda memiliki keunikan tersendiri karena antara gerak tari bertolak belakang
dengan kecepatan irama gong. Ini mengandung makna bahwa para gadis yang telah disyarati
dengan tutura karia tidak boleh terpengaruh dengan pengaruh lingkungan. Dalam tarian ini
juga di nyanyikan sebuah lagu yang berjudul ’’kadandio’’ Serta Uniknya Tarian ini, ditengah
lingkaran di pertunjukan seni beladiri Balaba atau sejenis silat tradisional. Para pesilat saling
menunjukkan ketangkasan dan keahliannya, mereka memukul dengan keras dan menendang
dengan kekuatan, membentuk gerakan indah bermakna kejantanan yang mempesona.
Tari Linda adalah jenis tarian kerajaan karena berpakaian unik yang tidak bisa
digantikan pakaian lain, karena tarian ini merupakan simbolik dari penobatan wanita remaja
menjadi dewasa.

#selesai#
Tugas individu

MK.Teori Kebudayaan

Oleh:

Nama Rahmatia Bole


Nim N1C117077
Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya (FIB)


Universitas Halu Oleo
Kendari
2018

Anda mungkin juga menyukai