Anda di halaman 1dari 7

Tari Kecak, Tarian Tradisional Bali

Di Bali terdapat sejenis tarian yang cukup unik, dan dimainkan terutama oleh laki-laki
dimana jumlah pemainnya mencapai puluhan atau lebih penari yang duduk berbaris dan
melingkar dengan irama tertentu menyerukan suara “cak” sambil mengangkat kedua
tangannya. Hal tersebut menggambarkan ketika barisan kera membantu Rama melawan
Rahwana dalam kisah Ramayana.
Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi dimana penarinya akan dalam keadaan
tidak sadar karena melakukan komunikasi dengan tuhan, atau roh para leluhur yang
kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Pada tari kecak tidak
menggunakan alat musik dan hanya menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki
para penari yang sedang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Sedangkan para penari
yang duduk melingkar mengenakan kain kotak-kotak yang melingkari pinggang mereka
Tari kecak ini di ciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak dan dengan seorang
pelukis Jerman Walter Spies. Mereka menciptakan tari tersebut berdasarkan tradisi
sanghyang kuno dan mengambil dari bagian-bagian kisah Ramayana. Tarian ini menjadi
populer ketika Wayan Limbak bersama penari Bali-nya tour berkeliling dunia
mengenalkan tarian Kecak tersebut. Hingga kini tari kecak menjadi tarian seni khas Bali
yang terkenal.
Tari Pendet
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura,
tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap
mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini
adalah I Wayan Rindi (? - 1967).

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara.
Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif,
Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun
gadis.

Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-
banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang
mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang
dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari
Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan
mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi,
cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.
Tarian PiringTarian Piring (Minangkabau: Tari Piriang) merupakan sebuah seni
tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah
satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan
keturunan Minangkabau.

Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk
tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa
gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak
cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu
yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar
ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut. Bagi
menambah unsur-unsur estetika , magis dan kejutan dalam tarian ini, penari lelaki dan
perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut dan tidak pula luka.
Penonton tentu akan berasa ngeri apabila kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil
menarik.
Tari Jaipongan
Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal
Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah
Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola
gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak
bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di
atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal
dengan nama Jaipongan.Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa
pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari
pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-
tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari
pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara
gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang
mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu
dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916.
Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur
sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah
ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola
gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan
kerakyatan.Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu
perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari
Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing
Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu
menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.
Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan
bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nama tarian "Saman" diperoleh dari salah
satu ulama besar Aceh, Syeh Saman.

Makna dan Fungsi

Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini
mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan
kebersamaan.

Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua
cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau
nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton.Lagu dan syair
pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang
masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga
dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup).
Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak,
tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan
Keterangan
Konon Tari Gambyong tercipta berdasarkan nama seorang penari jalanan (tledhek) yang
bernama si Gambyong yang hidup pada zaman Sinuhun Paku Buwono IV di Surakarta
(1788-1820). Sosok penari ini dikenal sebagai seorang yang cantik jelita dan memiliki
tarian yang cukup indah. Tak heran, dia terkenal di seantero Surakarta dan terciptalah
nama Tari Gambyong.

Tarian ini merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas pertunjukan Tari
Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat
indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang.
Sebab, kendang itu biasa disebut otot tarian dan pemandu gendhing.

Pada zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian jalanan dilengkapi dengan bonang dan
gong. Gamelan yang dipakai biasanya meliputi gender, penerus gender, kendang, kenong,
kempul, dan gong. Semua instrumen itu dibawa ke mana-mana dengan cara dipikul.

Umum dikenal di kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendang


bukanlah sesuatu yang mudah. Pengendang harus mampu jumbuh dengan keluwesan
tarian serta mampu berpadu dengan irama gendhing. Maka tak heran, sering terjadi
seorang penari Gambyong tidak bisa dipisahkan dengan pengendang yang selalu
mengiringinya. Begitu juga sebaliknya, seorang pengendang yang telah tahu lagak-lagu si
penari Gambyong akan mudah melakukan harmonisasi.
TUGAS KLIPING SENI BUDAYA
Tarian Tradisional

Nama : Julia Ruqoyyah


Kelas : 7.b

SMP NEGERI 6 CILEGON


TAHUN AJARAN 2009-2010

Anda mungkin juga menyukai