bentuk naskah, babad, wawacan dan lain sebagainya yang biasa disebut
zamannya.1
1
Sartono Kartodirdjo, Pemikiran Dan Perkembangan Historiografi
Indonesia Suatu Alternatif (Jakarta : PT Gramedia, 1982) P.10.
33
34
A. Historiografi Tradisional
dan ditulis ulang sehingga wajar ada banyak versi dan variasi.
partikulasi.2
2
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia (Yogyakarta : Ombak, 2015) p.17.
3
Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi
Indonesia Suatu Alternatif...,p.16.
36
Indonesia pada masa lalu dalam merekam apa yang terjadi di masa lalu
dalam bentuk yang biasa disebut dengan naskah atau yang disebut
bahan dalam menulis sejarah. Banyak hal yang bisa kita kaji dari
4
Agus Mulyana dan Darmiasti, Historiografi di Indonesia,...p.31.
5
Agus Mulyana dan Darmiasti, Historiografi di Indonesia,...p.32.
37
raja yang lama, peristiwa apa saja yang terjadi pada saat pergantian
karya sejarah, namun mendekati suatu tradisi asli dalam hal kesadaran
6
Agus Mulyana dan Darmiasti, Historiografi di Indonesia,...p.32-33.
38
raja tersebut memiliki kesaktian yang luar biasa yang berbeda dengan
Misalnya, bahasa yang digunakan, gaya bahasa, adat istiadat, dan unsur
7
Taufik Abduallah dan Abdurrachman Surjomihardjo, Ilmu Sejarah dan
Historiografi Arah dan Persfektif,...p.7.
8
Agus Mulyana dan Darmiasti, Historiografi di Indonesia,...p.34-38.
39
seperti itu sangat sulit digunakan sebagai fakta sejarah yang benar.
sastra lama. Mindset melihat bahwa karya babad adalah suatu karya
9
Agus Mulyana dan Darmiasti, Historiografi di Indonesia,...p.1.
40
pihak yang berkuasa secara politik, tetapi juga pihak yang memonopoli
sebagai pusatnya serta apa yang terjadi di luar itu sangat jarang
10
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.29.
11
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.25.
41
keritis.12
B. Historiografi Kolonial
orang barat sebagai pelaku atau pemeran pertama dalam cerita sejarah.
12
Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi
Indonesia Suatu Alternatif...,p.17.
13
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.36.
42
karena orang Indonesia dengan jumlah yang amat besar hanya menjadi
bangsa Belanda dan memberi tekanan pada aspek politis, ekonomis dan
bangsa Belanda di Negeri jajahan. Ada pula mata kuliah Indologi yang
14
Nursam, Membuka Pintu Bagi Masa Depan...,P.107.
15
Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi
Indonesia Suatu Alternatif...,,p.20.
43
rendah.16
16
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.37.
44
raja-raja.17
dari berbagai cabang ilmu sosial dan ilmu budaya. Kelima, sejarawan
sintesis.18
17
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.39.
18
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.40-43.
45
versi yang beda dari penulisan sejarah nasional. Hal ini nampak dalam
19
Henk Schulte Nordholt, Bambang Purwanto, Ratna Saptari, perspektif
baru penulisan sejarah indonesia (jakarta: yayasan pusataka obor indonesia, 2013)
p.7.
46
kolonial.20
yang sah dari proses yang terkendali yang akan membawa Indonesia ke
20
Henk Schulte Nordholt dkk, perspektif baru penulisan sejarah
indonesia..., p.8.
21
Henk Schulte Nordholt dkk, perspektif baru penulisan sejarah
indonesia..., p.11.
47
tahun 1970, buku sejarah nasional akhirnya terbit pada tahun 1975. Hal
konvensional.22
tetapi juga kegiatan dalam arti yang kongkrit, seperti diwujudkan dalam
beberapa perubahan kecil dalam jilid satu hingga lima, jilid enam
disusun ulang dan diperluas. Sejak 1984 Sartono Kartodirdjo tidak lagi
22
Henk Schulte Nordholt dkk, perspektif baru penulisan sejarah
indonesia..., p.12.
23
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah...,p.2.
48
umum SNI yang terbit pada tahun 1975. Sebagai ketua, ia memberi
24
Henk Schulte Nordholt dkk, perspektif baru penulisan sejarah
indonesia..., p.13.
49
solidaritas bangsa.25
depan.26
25
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.207.
26
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.208.
50
menjadi inti bagi penulisan sejarah yang baru. Perlu dicermati juga
struktural.27
di dalam kisah masa lampaunya ditulis sebagai bangsa yang heroik dan
27
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.212.
51
dengan tonggak sejarah penting yang terjadi pada tahun 1975. Tahun
28
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.209.
29
Sugeng Priyadi, Historiografi Indonesia...,p.210.