Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Historiografi yang membahas tentang Historiografi Masa
Tradisional. Dalam penulisan makalah ini tentunya mendapat bantuan dari
berbagai pihak, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengasuh yaitu Yuver Kusnoto , M. Pd.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu kami sebagai penulis mengharap kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulis makalah selanjutnya.
Penulis juga berharap makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya, dan
pembaca pada umumnya, Semoga makalah ini bermanfaat.

Pontianak, Mei 2013

Kelompok I

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Maslah.......................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
D. Manfaat......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5

A. Pengertian Historiografi ............................................................................5


B. Historiografi Tradisional...........................................................................5
C. Ciri-Ciri Historiografi Tradisional.............................................................6
D. Priodesasi Historiografi Tradisional..........................................................7

BAB III PENUTUP............................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Historiografi merupakan pandangan sejarawan terhadap peristiwa sejarah,


yang dituangkan di dalam penulisannya itu akan dipengaruhi oleh situasi zaman
dan lingkungan kebudayaan di mana sejarawawan itu hidup. Dengan kata lain,
pandangan sejarawan itu selalu mewakili zaman dan kebudayaannya.

Historiografi dapat diartikan sebagai pencarian terhadap pemikiran


sejarawan pada zamannya. Historiografi mencari tentang ide, subyektifitas, dan
interprestasinya. Sebagai sebuah alat untuk melihat sejarah intelektual atau
mentalis seorang sejarawan, maka haruslah dilakukan sebuah studi mengenai
karya-karyanya.

Dalam sebuah penulisan sejarah sejarawan tidak diperbolehkan untuk


mengkhayal hal-hal yang menurut akal tidak mungkin telah terjadi. Dalam sebuah
penulisan sering harus mengkhayal hal-hal yang kiranya telah terjadi. Namun,
sering terjadi mengkhayal hal-hal yang kiranya pasti telah terjadi. Sehingga dalam
sebuah penulisan sejarah tidak mungkin untuk merumuskan mengenai aturan-
aturan penggunaan imajinasi. Di dalam sejarah kecuali dengan ketentuan-
ketentuan yang sangat umum sifatnya

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Historiografi ?


2. Apa yang dimaksud dengan Historiografi Tradisional ?
3. Apa saja ciri-ciri Historiografi Tradisional ?
4. Sebutkan Pembagian Priodesasi dalam Historiografi Tradisional ?

3
C. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan Historiografi.


2. Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan Historiografi Tradisional.
3. Mendeskripsikan apa saja ciri-ciri Historiografi Tradisional.
4. Mendeskripsikan Pembagian Priodesasi dalam Historiografi Tradisional.

D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan memahami Historiografi,
khususnya Historiografi Tradidsional.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan
tema yang dibahas.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Historiografi

Historiografi adalah ilmu yang mempelajari praktik ilmu sejarah. Hal ini dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk mempelajari metodologi sejarah dan
perkembangan sejarah sebagai suatu disiplin akademik. Istilah ini dapat pula
merujuk pada bagian tertentu dari tulisan sejarah. Sebagai contoh, "historiografi
Indonesia mengenai Gerakan 30 September selama rezim Soeharto" dapat
merujuk pada pendekatan metodologis dan ide-ide mengenai sejarah gerakan
tersebut yang telah ditulis selama periode tersebut. Sebagai suatu analisis meta
dari deskripsi sejarah, arti ketiga ini dapat berhubungan dengan kedua arti
sebelumnya dalam pengertian bahwa analisis tersebut biasanya terfokus pada
narasi, interpretasi, pandangan umum, penggunaan bukti-bukti, dan metode
presentasi dari sejarawan lainnya..

B. Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang berdasarkan tradisi


suatu etnis atau masyarakat setempat. Tentunya hasil penulisan sejarah yang
ditinggalkan, penulisannya yang digarap secara tradisional (tidak menggunakan
keilmuan analitis dan kritis modern). Historiografi tradisional adalah tradisi
penulisan sejarah yang berlaku pada masa setelah masyarakat Indonesia mengenal
tulisan, baik pada Zaman Hindu-Budha maupun pada Zaman Islam. pada abad 4
M sampai abad 17 M.

Perkembangan historiografi di indonesia dimulai pada zaman kerajaan yang


dipelopori oleh empu prapanca yang menulis kitab Negarakertagama. Pada zaman
ini yang menjadi penulis sejarah adalah para pujangga-pujangga yang bertujuan
untuk memuji dan mengkultuskan Raja sebagai pusat kosmik, dan lebih kepada
konsep Istana-sentris.

5
C. Ciri-Ciri Historiografi Tradisional
Adapun ciri-ciri historiografi tradisional yaitu:

1. Penulisannya bersifat istana sentris yaitu berpusat pada keinginan dan


kepentingan raja. Berisi masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja
yang berkuasa. Menyangkut raja dan kehidupan istana.
2. Memiliki subjektifitas yang tinggi sebab penulis hanya mencatat
peristiwa penting di kerajaan dan permintaan sang raja.
3. Etnosentris, Penulisan selalu bersifat kedaerahan, Hanya terpaut pada
suku bangsa tertentu. Dan sangaty berpusat pada kedaerahan
4. Bersifat melegitimasi (melegalkan/mensahkan) suatu kekuasaan
sehingga seringkali anakronitis (tidak cocok)
5. Supranatural,  Dalam hal ini kekuatan kekuatan gaib yang tidak bias
diterima dengan akal sehat sering terdapat di dalamnya
6. Kebanyakan karya-karya tersebut kuat dalam genealogi (silsilah)
tetapi lemah dalam hal kronologi dan detil-detil biografis.
7. Pada umumnya tidak disusun secara ilmiah tetapi sering kali data-
datanya bercampur dengan unsur mitos dan realitas (penuh dengan
unsur mitos).
8. Sumber-sumber datanya sulit untuk ditelusuri kembali bahkan
terkadang mustahil untuk dibuktikan.
9. Dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat dimana naskah tersebut
ditulis sehingga merupakan hasil kebudayaan suatu masyarakat.
10. Cenderung menampilkan unsur politik semata untuk menujukkan
kejayaan dan kekuasaan sang raja.

a) anonim (umumnya pengarangnya tidak jelas)


b) bentuk dari Historiografi tradisional: Babad Tanah Jawi, Babad
Kraton,  Babad Diponegoro, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Raja-
raja Pasai, Hikayat Silsilah Raja Perak, Hikayat Tanah Hitu,
Kronik Banjarmasin, dsb.

6
Ditinjau dari unsur-unsur yang terdapat didalam berbagai historiografi
tradisional antara lain:

1. genealogi, berfungsi sebagai faktor  legitimasi dan awal semua


penulisan sejarah tradisional.
2. asal usul rajakula yang mistis dan legendaris
3. mitodologi melayu polinesia: perkawinan dengan bidaddari atau orang
suci
4. legenda pembuangan anak
5. legenda permulaan kerajaan

Dilihat dari segi pemegang peran, tertutup tokoh pemegang peran tersebut juga
memiliki pula  riwayat yang sama:

1. kelahiran diliputi misteri


2. sering diketahui ibunya dan bukan ayahnya
3. terjadi supernatural pada saat kelahiran
4. tokoh yang bersangkutan  sejak bayi telah mengeluarkan cahaya
dalam perkembangannya dianggap sebagai wahyu atau pulung.
5. memiliki karisma atau wibawa yang khas, sehingga mampu menarik
pihak lain.

D. Priodesasi Historiografi Tradisional

1. Historiografi Tradisional Kuno

Ciri-ciri historiografi tradisional kuno sebagai berikut

1. Merupakan hasil terjemahan kebudayaan Hindu, misalnya sebagai


dampak  penyebaran agama hindu budha dari India  yang sampai ke
Indonesia berakibat juga dengan munculnya pengaruh pada hasil-hasil
kebudayaan hal ini tampak terlihat adanya kitab-kitab dari India  yang
diterjemahkan dalam bahasa setempat misalnya  kitab ramayana dan

7
mahabara. Ramayana merupakan  sebuak kitab yang ditulis  oleh
walmiki.
2. Bersifat Religiomagis, karya-karya historiografi didominasi oleh
unsur kepercayaan.  Hal ini dimaksudkan dalam rangka penyebaran
agama. Contoh historiografinya adalah Aji saka, bubuksa dan
sutasoma.
3. Bersifat karatonsentris. Karaton dijadikan sebagai pusat segala
kegiatan  masyarakat. contoh hal ini terlihat dalam kitab
negarakertagama yang isinya menceritakan  kerajaan Singasari pada
masa pemerintahan  Ken Arok sampai pemerintahan Hayam Wuruk
dari kerajaan Majapahit.
4. Untuk menaikkan martabat kasta brahmana, misalnya terdapat dalam
kitab calon arang dan ajisaka.

2. Historiografi Tradisional Tengah

Ciri-ciri historiografi tradisional misalnya terdapat terdalam  Kidung pararaton,


sundayana, pamancangan dan panji. Ciri-ciri kidung antara lain:

1. peristiwanya terjadi di luar keraton


2. bersifat etnosentris
3. bersifat naratif konsepsional
4. bersifat nonofficial

3. Historiografi Tradisional Baru

Historiografi tradisional baru biasanya  berupa babad, kronik dan hikayat. Ciri-
ciri historiografi tradisional baru antara lain:

1. unsur-unsur bergaya islam jawa


2. bersifat kronologi
3. bersifat etnosentris
4. bersifat feodalistik

8
Banyak sejarawan yang awalnya sampai tahun 1960-an tidak mau
menggunakan naskah-naskah tersebut sebagai sumber atau referensi karya ilmiah.
Akan tetapi, pada perkembangannya karena melalui berbagai penelitian
membuktikan bahwa bayak hal yang ditulis dalam naskah tradisional tersebut
dapat terungkap pula dalam sumber-sumber sejarah yang lain maka mereka mulai
menganggap bahwa naskah/ historiografi tradisional tersebut dapat pula dijadikan
sumber atau acuan sejarah.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang berdasarkan tradisi
suatu etnis atau masyarakat setempat. Tentunya hasil penulisan sejarah yang
ditinggalkan, penulisannya yang digarap secara tradisional (tidak menggunakan
keilmuan analitis dan kritis modern). Perkembangan historiografi di indonesia
dimulai pada zaman kerajaan yang dipelopori oleh empu prapanca yang menulis
kitab Negarakertagama. Pada zaman ini yang menjadi penulis sejarah adalah para
pujangga-pujangga yang bertujuan untuk memuji dan mengkultuskan Raja
sebagai pusat kosmik, dan lebih kepada konsep Istana-sentris.
Adapun ciri-ciri historiografi tradisional adalah penulisannya bersifat istana
sentris, memiliki subjektifitas yang tinggi, etnosentris, bersifat melegitimasi,
supranatural, kebanyakan karya-karya tersebut kuat dalam genealogi (silsilah)
tetapi lemah dalam hal kronologi dan detil-detil biografis, pada umumnya tidak
disusun secara ilmiah tetapi sering kali data-datanya bercampur dengan unsur
mitos dan realitas (penuh dengan unsur mitos), sumber-sumber datanya sulit
untuk ditelusuri kembali bahkan terkadang mustahil untuk dibuktikan,
dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat dimana naskah tersebut ditulis
sehingga merupakan hasil kebudayaan suatu masyarakat, cenderung menampilkan
unsur politik semata untuk menujukkan kejayaan.

B. Saran

Kami sadari dalam penyusunan makalah ini sangatlah belum sempurna,


kami masih memerlukan bimbingan dari teman teman serta dosen pembimbing.
Oleh sebab itu, bila ada kekurangan dalam makalah ini kami menerima saran dari
teman serta dosen pembimbing yang kami hormati.Akhir kata kami ucapkan
terimakasih atas perhatiannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Historiografi (Online). Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Historiografi (15


Maret 2013)

Papua New Guinea (Online). Tersedia: http:// www.oocities.org/ west_papua/


history.htm (15 Maret 2013)

11

Anda mungkin juga menyukai