Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Historiografi yang membahas tentang Historiografi Masa
Tradisional. Dalam penulisan makalah ini tentunya mendapat bantuan dari
berbagai pihak, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengasuh yaitu Yuver Kusnoto , M. Pd.
Kelompok I
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Maslah.......................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
D. Manfaat......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5
A. Kesimpulan.............................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan memahami Historiografi,
khususnya Historiografi Tradidsional.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan
tema yang dibahas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Historiografi
Historiografi adalah ilmu yang mempelajari praktik ilmu sejarah. Hal ini dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk mempelajari metodologi sejarah dan
perkembangan sejarah sebagai suatu disiplin akademik. Istilah ini dapat pula
merujuk pada bagian tertentu dari tulisan sejarah. Sebagai contoh, "historiografi
Indonesia mengenai Gerakan 30 September selama rezim Soeharto" dapat
merujuk pada pendekatan metodologis dan ide-ide mengenai sejarah gerakan
tersebut yang telah ditulis selama periode tersebut. Sebagai suatu analisis meta
dari deskripsi sejarah, arti ketiga ini dapat berhubungan dengan kedua arti
sebelumnya dalam pengertian bahwa analisis tersebut biasanya terfokus pada
narasi, interpretasi, pandangan umum, penggunaan bukti-bukti, dan metode
presentasi dari sejarawan lainnya..
B. Historiografi Tradisional
5
C. Ciri-Ciri Historiografi Tradisional
Adapun ciri-ciri historiografi tradisional yaitu:
6
Ditinjau dari unsur-unsur yang terdapat didalam berbagai historiografi
tradisional antara lain:
Dilihat dari segi pemegang peran, tertutup tokoh pemegang peran tersebut juga
memiliki pula riwayat yang sama:
7
mahabara. Ramayana merupakan sebuak kitab yang ditulis oleh
walmiki.
2. Bersifat Religiomagis, karya-karya historiografi didominasi oleh
unsur kepercayaan. Hal ini dimaksudkan dalam rangka penyebaran
agama. Contoh historiografinya adalah Aji saka, bubuksa dan
sutasoma.
3. Bersifat karatonsentris. Karaton dijadikan sebagai pusat segala
kegiatan masyarakat. contoh hal ini terlihat dalam kitab
negarakertagama yang isinya menceritakan kerajaan Singasari pada
masa pemerintahan Ken Arok sampai pemerintahan Hayam Wuruk
dari kerajaan Majapahit.
4. Untuk menaikkan martabat kasta brahmana, misalnya terdapat dalam
kitab calon arang dan ajisaka.
Historiografi tradisional baru biasanya berupa babad, kronik dan hikayat. Ciri-
ciri historiografi tradisional baru antara lain:
8
Banyak sejarawan yang awalnya sampai tahun 1960-an tidak mau
menggunakan naskah-naskah tersebut sebagai sumber atau referensi karya ilmiah.
Akan tetapi, pada perkembangannya karena melalui berbagai penelitian
membuktikan bahwa bayak hal yang ditulis dalam naskah tradisional tersebut
dapat terungkap pula dalam sumber-sumber sejarah yang lain maka mereka mulai
menganggap bahwa naskah/ historiografi tradisional tersebut dapat pula dijadikan
sumber atau acuan sejarah.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang berdasarkan tradisi
suatu etnis atau masyarakat setempat. Tentunya hasil penulisan sejarah yang
ditinggalkan, penulisannya yang digarap secara tradisional (tidak menggunakan
keilmuan analitis dan kritis modern). Perkembangan historiografi di indonesia
dimulai pada zaman kerajaan yang dipelopori oleh empu prapanca yang menulis
kitab Negarakertagama. Pada zaman ini yang menjadi penulis sejarah adalah para
pujangga-pujangga yang bertujuan untuk memuji dan mengkultuskan Raja
sebagai pusat kosmik, dan lebih kepada konsep Istana-sentris.
Adapun ciri-ciri historiografi tradisional adalah penulisannya bersifat istana
sentris, memiliki subjektifitas yang tinggi, etnosentris, bersifat melegitimasi,
supranatural, kebanyakan karya-karya tersebut kuat dalam genealogi (silsilah)
tetapi lemah dalam hal kronologi dan detil-detil biografis, pada umumnya tidak
disusun secara ilmiah tetapi sering kali data-datanya bercampur dengan unsur
mitos dan realitas (penuh dengan unsur mitos), sumber-sumber datanya sulit
untuk ditelusuri kembali bahkan terkadang mustahil untuk dibuktikan,
dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat dimana naskah tersebut ditulis
sehingga merupakan hasil kebudayaan suatu masyarakat, cenderung menampilkan
unsur politik semata untuk menujukkan kejayaan.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11