NAMA/KELAS :
3) Isi karya Historiografi tradisional ada masa Hindu-Buddha berida istanasentris. Pada umumnya karya
Historiograi tradisional pada masa Hindhu-Buddha berusaha melegitiasi kekuasaan Raja dan keinginan
mewariskan pengalaman kepada generasi penerusnya. Contoh : Hikayat Aceh, Babad Demak.
2) Pararaton
Kitab Pararaton disebut juga dengan kitab pustaka raja. Ditulis pada 153 Saka atau 1613 Masehi. Kitab
Pararaton memaparkan kisah hidup Ken Arok dalam upaya membangun kerajaan Singasari. Dalam kitab ini
Ken Arok disebut sebagai keturunan Ken Endok dan Dewa Brahma. Cerita tersebut menunjukkan bahwa
konsep dewa-raja dalam karya ini sangat kuat.
3) Negarakertagama
Ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1287 Saka atau 1365 Masehi. Dalam kitab ini, dijelaskan peran Raja
Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada dalam membangun kejayaan Kerajaan Majapahit. Dalam kitab
ini juga disebutkan mengenai sumpah Amukti Palapa yang diikrarkan Mahapatih Gajah Mada.
2) Karya historiografi tradisional pada masa Islam sudah mengenal unsur kronologi. Unsur kronologi dapat
dilihat dari cerita asal usul raja atau latar belakang berdirinya sebuah kerajaan. Contoh ;
I. Hikayat Raja-Raja Pasal (menceritakan sejarah Kerajaan Samudera Pasai)
II. Idharul Haqq fi Mamlakat Perlak (menceritakan sejarah Kerajaan Perlak)
III. Izhar al-Haqq fi Silsilat Raja Perlak (menceritakan silsilah Raja Perlak)
3) Historiografi tradisional pada masa Islam bersifat etnosentris karena menceritakan lingkungan etnik
tertentu. Contoh : Babad Tanah Jawi, Hikayat Aceh, Kronik Wadjo, Serat Siti Jenar, Piatur Syeks Bari
2) Hikayat Aceh
Mengisahkan sejarah Kerajaan Aceh. Memuat silsilah raja-raja kerajaan Aceh, termasuk raja termahsyur di
Kerajaan Aceh, yaitu Sultan Iskandar Muda (1607-1636).
3) Babad Demak
Menceritakan proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Pulau Jawa. Memuat cerita sejarah
mengenai berdirinya kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yaitu Kerajaan Demak. Mengisahkan peran
Raden Patah atau Penambahan Jimbun sebagai pendiri Kerajaan Demak secara kronologis.
5) Babad Giyanti
Berbentuk tambang macapat. Ditulis oleh Yasadipura I, pujangga besar Kesunanan Surakarta. Masa
penulisan Babad Giyanti tdak diketahui secara pasti. Akan tetapi, diperkirakan karya sastra ini digubah.
b. Mitologis
Unsur mitos juga mewarnai historiografi kolonial. Sejarawan Belanda menggunakan unsur mitos dalam
tulisannya sehingga banyak kejadian pada tulisan yang tidak sesuai kejadian sebenarnya. Selain itu, mitos
digunakan untuk menonjolkan superioritas bangsa Belanda. Salah satu contoh mitos dalam historiografi
kolonial adalah adanya kesan bahwa kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia sudah dimulai sejak 1596,
ketika bangsa Belanda datang di Indonesia. Faktanya, kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia baru mulai
pada 1808, yaitu pada masa kekuasaan Gubernur Jenderal Daendels.
c. Bersifat Subjektif
Historiografi kolonial hanya menyoroti aktivitas orang Belanda di tanah jajahan sebagai fokus kajian,
menyebabkan historiografi colonial bersifat subjektif.
Contoh buku : Sejarah Hindia Belanda yang ditulis F.W. Stapel. Buku Sejarah Hindia Belanda terdiri atas
beberapa bab, yaitu :
1) Sejarah zaman purbakala dan Hindu, 25 halaman
2) Penyebaran agama Islam dan bangsa Portugis di Indonesia, 8 halaman
3) VOC kongsi dagang Belanda, 152 halaman
4) Pemerintah Belanda, 150 halaman
Dapat disimpulkan, jumlah halaman untuk bangsa Belanda lebih banyak daripada bangsa Indonesia
Kekuatan
1) Bedasarkan Fakta
Sejarawan kolonial menitikberatkan kejadian yang berkaitan dengan orang-orang Belanda dalam tulisannya
sehingga menimbulkan subjektivitas tinggi terhadap Belanda. Meskipun demikian, historiografi kolonial
tetap dapat digunakan sebagai sumber sejarah karena di dalamnya terdapat fakta-fakta sejarah.
Kelemahan
1) Subjektivitas Tinggi
Karya historiografi pada masa colonial memiliki subjektvitas tinggi karena berorientasi pada kejadian-
kejadian yang menyangkut kepentingan orang-orang Belanda. Misalnya, dalam sejarah VOC banyak
penjelasan yang menekankan ciri neerlandosentris dan eropasentris.
2) Kurangnya Data Kualitatif dan Sumber Lokal
Pada umumnya buku tentang sejarah kolonial menuliskan hal-hal yang kaku dan dibuat-buat. Sejarawan
kolonial juga tidak berusaha meneliti sumer lokal seperti syair, hikayat, babad, dan sejarah karena tulisan
pribumi tersebut dinilai terlalu rendah.
b. Bersifat Metodologis
Yaitu menggunakan teknik penulisan ilmiah dalam ilmu sejarah. Dengan demikian, isi karya istoriografi
modern dapat dipertanggunjawabkan secara ilmiah.
Menggunakan metode sejarah kritis yang obyektif. Terkadang indonesia sentrisnya berlebihan tanpa
Langkah ini dilakukan agar penulis tidak terjebak adanya penelitian mendalam, sebab biaya penelitain
subjektivitas tertentu tinggi (Sanusi Pane, Muh Yamin dan Soekanto)
8 Jelaskan mengenai peran penting historiografi modern dalam kaitannya mengembangkan pemahaman
indonesiasentris yang dapat mengembangkan nasionalisme!