Anda di halaman 1dari 10

Kisi – Kisi SMA 1 Sumbar

1. ciri-ciri sejarah sebagai: ilmu, peristiwa, seni, kisah.

Sejarah sebagai peristiwa

Maksud dari sejarah sebagai peristiwa adalah merujuk pada kejadian yang sudah terjadi di
masa lalu. Adapun ciri-ciri sejarah sebagai peristiwa adalah unik, abadi, dan penting.

 Unik: berarti hanya terjadi satu kali dan tidak mungkin terulang kembali dengan bentuk
kejadian yang sama persis.
 Abadi: tidak pernah berubah dan akan selalu dikenang sepanjang masa.
 Penting: memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi masyarakat di masa mendatang.

Sejarah sebagai kisah

Selanjutnya adalah sejarah sebagai kisah yang berarti sejarah memuat narasi yang tersusun
berdasarkan ingatan manusia, berdasarkan kesan atau interpretasi terhadap peristiwa di masa lalu.
Sejarah sebagai kisah memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

 Bersifat subyektif, karena dipengaruhi oleh kepribadian, kepentingan, nilai, dan latar
belakang penulis atau penutur sejarah.
 Bersifat interpretatif, karena mengandung penjelasan atau makna dari peristiwa sejarah yang
disampaikan.
 Bersifat naratif, karena menggunakan gaya bahasa yang menarik dan mengalir untuk
menceritakan peristiwa sejarah.
 Bersifat selektif, karena tidak semua peristiwa sejarah dapat dimasukkan dalam sebuah
kisah. Penulis atau penutur sejarah harus memilih peristiwa yang relevan dan penting untuk
disampaikan.

Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu Sejarah juga disebut sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan yang
menyangkut masa lalu yang kemudian disusun secara sistematis sesuai dengan kaidah metode
ilmiah. Ciri - Ciri Sejarah Sebagai Pengetahuan

 Obyektif: berdasarkan keadaan yang sebenarnya.


 Bersifat empiris: dijadikan fakta yang kemudian tertulis atau dicatat dalam tulisan sejarah.
 Memiliki obyek kajian: obyek sejarah adalah waktu yang dianggap penting karena
merupakan pandangan sejarah yang tidak bisa dipisahkan dari manusia.
 Punya metode: cara menyusun pengetahuan dan kebenaran dari beragam peristiwa.
Mempunyai generalisasi: sejarah tidak terlepas dari kesimpulan secara umum. Memiliki
teori: memiliki teori pengetahuan yang didapat dari obyek sejarah, yaitu manusia dan waktu.

Sejarah Sebagai Seni

Sejarah sebagai seni Sejarah disebut sebagai seni karena mempunyai proses panjang dalam
pengumpulan data dan informasi. Ciri – cirinya :

 Membutuhkan intuisi: sejarawan atau penulis sejarah perlu intuisi yang berbentuk
pemahaman langsung dan memaknai insting tersebut selama proses penelitian.
 Membutuhkan imajinasi: sejarah memiliki gambaran yang terkait pada terjadinya sebuah
peristiwa di masa lampau.
 Membutuhkan emosi: emosi dibutuhkan untuk mendekatkan perasaan sang peneliti dengan
obyek penelitiannya.
 Membutuhkan gaya bahasa: penulisan sejarah lebih baik ditulis dengan gaya bahasa yang
mudah dipahami dan detail sehingga dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi

2. Ruang dan Waktu dalam Sejarah

Ruang : tempat terjadinya peristiwa sejarah

waktu: kapan terjadinya

3. Metode Penelitian Sejarah

1. Heuristik

Heuristik adalah proses pengumpulan informasi atau pengumpulan sumber untuk penelitian
sejarah yang dilakukan.

2. Verifikasi atau Kritik Sumber

Sumber sejarah yang sudah terkumpulkan itu akan diuji dari segi keaslian dan kredibilitasnya.
Ada dua macam kritik yang dilakukan. Pertama kritik eksternal, yaitu kritik terhadap keaslian sumber
meliputi aspek bahan pembuat sumber, pembuktian keaslian, dan waktu atau penanggalan. Lalu
yang kedua adalah kritik internal, yaitu kritik terhadap kredibilitas dengan menguji sumber baik
secara benda, tulisan ataupun lisan.

3. Interpretasi

Interpretasi adalah tahapan yang dilakukan untuk menganalisis dan mencoba untuk
membandingkan fakta yang satunya dengan fakta yang lainnya sehingga fakta-fakta yang ada dapat
dijadikan kesatuan yang masuk akal.

4. Historiografi

Historiografi adalah proses penulisan sejarah berdasarkan sumber sumber yang telah
ditemukan, dinilai, diseleksi dan dikritisi.

4. Masa Bercocok tanam dan beternak

Masa bercocok tanam dimulai sekitar 10.000 tahun lalu, bersamaan dengan Zaman Neolitikum.
Kehidupan masyarakat masa bercocok tanam ditandai oleh perubahan tradisi yang semula
mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan makanan (food producing). Jenis
manusia pendukung dari periode ini adalah Proto Melayu, antara lain suku Dayak, Toraja, Sasak, dan
Nias.

Ciri Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam :

 Teknologi dalam menghasilkan perkakas guna memenuhi kebutuhan hidup mengalami


perkembangan. Hal ini ditandai dengan adanya kapak lonjong dan kapak persegi yang
terbuat dari batu asahan.
 Di masa itu, manusia telah menetap di sebuah wilayah secara berkelompok. Hal tersebut
dipengaruhi oleh kehidupan ekonomi mereka berupa kegiatan berladang dan beternak,
sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan perpindahan tempat tinggal.
 Masyarakat di zaman ini telah mengenal sistem pembagian kerja mulai dari petani hingga
perajin alat pertanian.
 Sistem perdagangan berupa barter telah diterapkan di masa ini. Masyarakat di zaman ini
telah menguasai ilmu astronomi yang mereka gunakan untuk berpindah tempat tinggal.

5. Bangsa yang membawa neolitikum


6. Teori Masuknya Hindu Budha
 Teori brahmana : J.C. Van Leur
 Teori Ksatria : R.C Majundar
 Teori Waisya : N.J Krom
 Teori Sudra : Van Faver
 Teori Arus Balik : F.D.K Bosch

7. Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Salah satu sumber tertulis dari China yang sangat penting adalah catatan I-Tsing, seorang
biksu China yang menerjemahkan teks agama Buddha dan pernah belajar hingga India. Beberapa
sumber yang mencatat informasi mengenai Kerajaan Sriwijaya yakni, catatan Ibn Hordadzbeh (844-
848), catatan sudagar Sulayman (851), berita Ibn al-fakih (902), berita Ibn Rosteh (903), catatan Abu
Zayd (916), dan catatan ahli geografi bernama Mas'udi (935). Para pendatang dari Arab dan Persia
umumnya berprofesi sebagai pedagang. Oleh karena itu, catatan-catatan Arab dan Persia biasanya
menyebutkan tentang komoditas perdagangan Kerajaan Sriwijaya. Mereka juga menyebut raja
Sriwijaya sangat kaya dan memiliki wilayah kekuasaan yang luas.

8. Ekspedisi Pamalayu

Dilakukan oleh raja Kartanegara untuk memperluas wilayah kekuasaan di wilayah melayu
sumatra (Dhamasraya) serta membendung kubilai khan dari mongol

9. Ekonomi Masa Kerajaan Islam

Pada masa Islam, kehidupan perekonomian di berbagai wilayah kerajaan sangat bergantung
pada perdagangan. Komoditas yang dijual oleh masyarakat masa Islam terdiri dari rempah-rempah,
perhiasan, maupun keramik. Sementara itu, pedagang dari arab menjual permadani dan kain.
Mereka juga membentuk komunitas Arab. Komunitas yang dibentuk bernama Kampung Arab yang
sering ditemukan di area pesisir maupun dekat dengan pusat kota.

10. Sultan Hasanuddin sangat gigih melawan Belanda

VOC kerap melarang orang Makassar berlayar dan berdagang rempah-rempah. Hal ini
menimbulkan gangguan kebebasan perdagangan terhadap rakyat Gowa. Terkait hal ini, Sultan
Hasanuddin melakukan perlawanan karena dia menentang keras mengenai hak monopoli yang
hendak dijalankan oleh VOC. Sultan hasanudin dikenal dengan ayam jantan dari timur.

11. Renaissance memiliki dampak positif yang signifikan, seperti:


 Perkembangan Seni dan Budaya: Munculnya karya-karya seni yang menginspirasi dan
memengaruhi perkembangan seni selanjutnya.
 Peningkatan Ilmu Pengetahuan: Perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran rasional,
membawa perubahan besar dalam pemahaman tentang alam semesta.
 Pelebaran Wawasan Manusia: Renaissance mendorong pentingnya pendidikan dan
pengetahuan, memperkaya kehidupan intelektual dan sosial masyarakat.
 Revitalisasi Pemikiran Klasik: Renaissance memunculkan minat baru terhadap sastra, filsafat,
dan budaya klasik Yunani-Romawi, menginspirasi karya-karya baru.
 Pembaharuan Agama: Munculnya gerakan Reformasi Protestan yang dipengaruhi oleh
semangat kritis dan pembaruan agama.
 Perkembangan Teknologi: Kemajuan dalam teknologi, seperti pencetakan dengan mesin
cetak, mengubah cara penyebaran informasi dan pengetahuan.

12. Tujuan VOC

VOC didirikan pada tahun 1602 oleh pemerintah Belanda dengan tujuan menguasai dan
memperdagangkan rempah-rempah yang berlimpah di wilayah Asia Tenggara, khususnya di wilayah
Indonesia.

13. Tokoh melawan Belanda di Maluku


 Kapitan Pattimura
 Johannes Leimena
 Martha Christina Tiahahu
 Sultan Nuku
 Sultan baabullah
 Johannes Latuharhary

14. Perang Paderi

Perang Padri adalah sebuah peristiwa sejarah yang melibatkan kelompok ulama yang disebut
Kaum Padri dengan Kaum Adat di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya. Perang Padri
diketahui terjadi di Sumatera Barat, tepatnya di wilayah Kerajaan Pagaruyung pada tahun 1803-
1838.Perang Padri pada mulanya disebabkan adanya perbedaan prinsip mengenai ajaran agama
antara Kaum Padri dengan Kaum Adat.Pertentangan terjadi karena kaum Padri atau kelompok ulama
ingin mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang ada di masyarakat Kaum Adat. Namun kemudian
pada tahun 1821 Kaum Adat yang terdesak meminta bantuan pada pemerintah Kolonial Belanda.
Pada tanggal 4 Maret 1822, pasukan Belanda dibawah pimpinan Letnan Kolonel Raaff berhasil
memukul mundur Kaum Padri keluar dari Pagaruyung. Kesepakatan ini berbunyi "Adat Basandi
Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" yang artinya "adat Minangkabau berlandaskan kepada agama
Islam, dan agama Islam berlandaskan kepada Al-Qur'an" dan menjadi puncak revolusi Islam dalam
adat Minangkabau.

15. Benteng Belanda

Benteng Fort de Kock di Bukittinggi , Pemerintah Hindia Belanda juga membangun Benteng
Fort van der Capellen di Batusangkar.
16. Peran GAPI dalam pergerakan nasional dapat dilihat dari beberapa aspek:
 Penggalangan Semangat Kebangsaan:* GAPI berperan dalam menggalang semangat
kebangsaan di kalangan pemuda Indonesia untuk bersatu dan berjuang demi kemerdekaan.
 Perlawanan Terhadap Kolonialisme:* GAPI aktif dalam melakukan aksi-aksi perlawanan
terhadap penjajah Belanda, baik melalui demonstrasi, pemogokan, maupun kegiatan-
kegiatan lain yang bertujuan untuk melemahkan kekuasaan kolonial.
 Pendidikan Politik:* GAPI juga berperan dalam memberikan pendidikan politik kepada
anggotanya dan masyarakat umum, sehingga mereka memahami tujuan perjuangan nasional
dan mampu berkontribusi secara aktif dalam pergerakan tersebut.
 Pengembangan Kader:* GAPI menjadi wadah bagi para pemuda Indonesia untuk
mengembangkan diri, baik secara intelektual maupun sebagai pemimpin masa depan yang
siap memimpin bangsa setelah merdeka.
 Peran dalam Konstituante:* Setelah kemerdekaan, GAPI juga berperan dalam pemilihan
anggota Konstituante pada tahun 1955, yang merupakan langkah penting dalam
pembentukan negara Indonesia yang merdeka.

Melalui peran-peran tersebut, GAPI turut berkontribusi dalam mempercepat proses


kemerdekaan Indonesia dan membentuk bangsa yang memiliki semangat nasionalisme yang kuat.

17. Strategi dan perjuangan organisasi pergerakan

1. Strategi Pergerakan Nasional Radikal Non Kooperatif

Strategi pergerakan radikal non kooperatif adalah strategi perjuangan dengan memakai cara
yang keras untuk menentang kebijakan pemerintah kolonial Belanda. Non kooperatif memiliki arti
tidak mau melakukan kerja sama sedikitpun dengan pemerintah kolonial Belanda.

2. Strategi Pergerakan Nasional Moderat Kooperatif

Strategi bersifat moderat dengan taktik kooperatif ialah perjuangan yang dilakukan dengan
cara bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda dengan tujusn untuk menghindari tindakan
kekerasan yang bisa dilakukan oleh pihak pemerintah kolonial Belanda.

18. Tindakan Belanda dalam eksploitasi kekayaan alam indonesia

Belanda melakukan eksploitasi kekayaan alam Indonesia dengan menjalankan monopoli


perdagangan, menerapkan sistem tanam paksa, mengambil manfaat dari sumber daya alam seperti
hasil tambang dan kayu, menggunakan tenaga kerja paksa, dan melakukan penghisapan langsung
terhadap sumber daya alam lokal. Tindakan ini menyebabkan penderitaan dan kemiskinan di
kalangan penduduk pribumi, sementara keuntungan diekspor ke Belanda.

19. Arti Penting Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda mengikrarkan kepada bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi perasaan
dan sikap tentang satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Janji dalam Sumpah Pemuda tersebut
membangkitkan semangat rakyat Indonesia, terutama para anak muda untuk menegaskan
kemerdekaan Republik Indonesia.

20. Tokoh Penting Sekitar Proklamasi

1. Ir Soekarno
2. Drs Mohammad Hatta

3. Fatmawati

4. Soekarni

5. Ahmad Subardjo

6. Sayuti Melik

7. Latif Hendraningrat

8. Laksamana Maeda

21. upaya pemerintah untuk perbaikan ekonomi nasional pasca kemerdekaan

1. Melaksanakan Program Pinjaman Nasional

Pada saat itu Menteri Keuangan, yaitu Ir. Surachman melakukan program pinjaman nasional
Pinjaman yang direncanakan sebanyak 1 miliar rupiah dan dibagi atas dua tahap. Pinjaman akan
dibayar kembali paling lambat dalam kurun waktu 40 tahun.

2. Melakukan Diplomasi ke IndiaPada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah India


yang tengah menghadapi bahaya kelaparan dengan mengirimkan beras seberat 500.000 ton.
Bantuan beras Indonesia ini membuat kedudukan diplomatik Indonesia semakin kuat. Sebagai
balasannya, India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang dibutuhkan rakyat Indonesia.

3. Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri

Hubungan dagang luar negeri dirintis oleh Banking and Trading Coperation (BTC), badan
perdagangan semi pemerintah. Hubungan dagang ini berhasil membuat Amerika Serikat bersedia
membeli hasil ekspor Indonesia berupa gula, teh, dan karet.

22. Kerajaan Banten Vs Belanda

Latar belakang

 Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.


 Adanya Blokade dan gangguan yang dilakukan VOC terhadap kapal dagang dari China
dan Maluku yang akan menuju Banten

VOC melakukan Devide et Impera atau politik adu domba untuk mengambil alih daerah
Banten. VOC memanfaatkan putra mahkota bernama SUltan Haji untuk mendapatkan kelemahan
Sultan Ageng Tirtayasa. VOC melihat ambisi Sultan Haji untuk memimpin Banten, sehingga VOC
menghasut Sultan Haji untuk merebut kekuasaan dari ayahnya. Agar mendapat bantuan VOC, Sultan
Haji membuat perjanjian dengan VOC untuk menyingkirkan ayahnya dari Kesultanan Banten. Hal ini
dilakukan Sultan Haji karena dirinya takut bahwa takhta kerajaan akan dilimpahkan kepada Pangeran
Purbaya selaku saudara laki-lakinya

Perlawanan

Pada tahun 1681, Istana Surosowan berhasil direbut Sutan Haji dan VOC dan Sultan Ageng
Tirtayasa pindah ke daerah Tirtayasa untuk mendirikan keraton baru. Di Istana baru tersebut, Sultan
Agung Trtayasa mengumpukan bekal dan kekuatan untuk merebut kembali Istana Surosowan.
Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (1981) karya M.C Ricklefs, Pasukan
Sultan Ageng mampu mendesak pasukan Sultan Haji dalam penyerangan tahun 1682, sehingga
Sultan Haji meminta bantuan VOC. Sultan Haji dan VOC mampu meredam perlawanan dan berhasil
memukul mundur pasukan Sultan Ageng dan Pangeran Purbaya hingga ke Bogor. Sultan Ageng
Tirtayasa akhirnya ditangkap oleh VOC pada 1683 dan ia dibawa ke Batavia sebagai tahanan. VOC
juga berhasil menjadikan Sultan Haji sebagai ‘’raja boneka’’ di kesultanan Banten, sehingga secara
tidak langsung VOC dapat menaklukan Banten serta memonopoli perdagangan di kawasan pesisir
Jawa.

23. Kebijakan Kabinet Sukiman

Kabinet Sukiman merupakan kabinet kedua setelah bubarnya Republik Indonesia Serikat
(RIS). Presiden Soekarno menunjuk dua orang formatur yaitu Sidik Joyokusumo (PNI) dan Dr. Sukiman
(Masyumi) untuk membentuk kabinet baru. Setelah perundingan pada tanggal 26 April 1951
diumumkan kabinet baru dibawah Sukiman Wiryosanjoyo (Masyumi) dan SSuwiryo (PNI). Kabinet
Sukiman terdiri dari dua koalisi partai yaitu Masyumi dan PNI. Kabinet Sukiman bertugas sejak 27
April 1951 hingga 3 April 1952.

Program Kerja Kabinet Sukiman :

Fokus program kerja dari Kabinet Sukiman adalah keamanan negara dan ketertiban negara.
Maka program kerja Kabinet Sukiman adalah sebagai berikut :

 Menjalankan secara tegas hukum negara untuk menjamin keamanan dan


ketentraman, serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara.
 Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek
untuk mempertinggi sosial ekonomi rakyat, membaharui hukum agraria sesuai
kepentingan petani, dan mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dalam
lapangan pembangunan.
 Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk konstituante dan
menyelenggarakan pemilu dalam waktu singkat.
 Mempercepat otonomi daerah.
 Menyiapkan undang-undang tentang Pengakuan Serikat Buruh dan Perjanjian Kerja
Sama (collectieve arbeidsovereenkomst).
 Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk perdamaian,
menyelenggarakan hubungan Indonesia-Belanda atas dasar Unite Statuut menjadi
hubungan berdasarkan perjanjian internasional, mempercepat peninjauan kembali
persetujuan KMB dan meniadakan perjanjian yang merugikan negara dan rakyat,
serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia secepatnya.
 Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan rakyat.

24. Kedatangan bangsa Portugis membawa dampak atau pengaruh lain bagi Indonesia dalam
bidang kebudayaan yaitu :

a.Berkembangnya agama Kristen/Katolik di Maluku yang disebarkan oleh Fransiscus Xaverius.

b.Berkembangnya musik Keroncong berasal dari Portugis.

c.Peninggalan bangunan yang berupa benteng-benteng Portugis.

d.Nama orang Indonesia menggunakan nama Portugis.


25. Kebijakan Ekonomi Liberal :

Masa ekonomi liberal di Hindia Belanda terjadi pada 1870-1900 yang ditandai dengan
diberikannya peluang kepada pemodal swasta untuk menanamkan modal dalam kegiatan usaha di
Hindia Belanda. Para pelaku usaha baik dari Belanda maupun negara Eropa lainnya menanamkan
modal di industri – industri perkebunan seperti kopi, teh, gula dan kina baik di Jawa maupun luar
Jawa.Pada masa pemerintahan sistem ekonomi liberal, sistem kerja paksa (cultuurstelsel) sudah
dihapuskan. Dengan dibebaskannya swasta menanamkan modal dan pengaruhnya membuat
perkembangan ekonomi Hindia Belanda maju sangat pesat terutama di Jawa. Penduduk pribumi
Jawa mulai menyewakan tanahnya kepada swasta Belanda untuk dijadikan perkebunan besar.

Kebijakan – Kebijakan Ekonomi Liberal

Berbagai kritikan dari kaum liberal swasta dan kaum humanis memaksa Belanda menghapus
sistem tanam paksa di Hindia Belanda. Pada tahun 1870 secara resmi sistem tanam paksa dihentikan.
Sebagai gantinya, parlemen Belanda menerapkan sistem open door policy (politik pintu terbuka),
sebagai kesempatan penanaman modal Hindia Belanda. Berikut adalah tiga peraturan utama dalam
kebijakan ekonomi liberal 1870 :

1. Indische Comptabiliet Wet 1867 (UU Perbendaharaan Negara) yaitu undang – undang yang
mengatur tentang kewajiban seluruh Anggaran Pendapatan Negara (APBN) Hindia Belanda disahkan
oleh parlemen dan melarang mengambil keuntungan dari tanah jajahan

2. Agrarische Wet 1870 (UU Agraria) yaitu undang – undang yang mengatur tentang dasar – dasar
pertanahan dengan ketentuan :

a. Larangan Gubernur Jenderal menjual tanah termasuk untuk tanah kecil seperti perluasan kota dan
desa untuk pendirian perusahaan dan bangunan

b. Gubernur Jenderal dapat menyewakan tanah termasuk pada tanah yang dibuka oleh rakyat
Indonesia dan tanah tempat menggembala ternak atau tanah desa untuk keperluan umum lainnya

c. Kebebasan pribumi untuk memiliki tanah. Pemodal dapat menyewa tanah melalui hak erfpacht
(hak guna usaha) dari pemerintah selama 75 tahun atau dari pribumi selama 5 hingga 20 tahun.

d. Gubernur Jenderal tidak diperkenankan mengambil tanah yang telah dibuka oleh rakyat untuk
kepentingan sendiri kecuali untuk keperluan umum yang susuai dengan peraturan yang berlaku

e. Tanah milik pribumi mendapat hak eigendom (hak mutlak) dengan syarat dan pembatasan yang
telah diatur dalam undang – undang.

3. Suiker Wet 1870 (UU Gula), menetapkan bahwa pemerintahan Belanda tidak diperbolehkan
memonopoli gula melainkan diperbolehkan swasta untuk ikut menjalankan usaha gula di Hindia
Belanda.

26. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945, hanya beberapa hari
sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, di sebuah rumah dinas milik Letnan Jepang di
Rengasdengklok, Jawa Barat. Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah
Indonesia karena terkait dengan persiapan untuk Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada saat itu, terdapat perbedaan pendapat di kalangan pemimpin pergerakan kemerdekaan
Indonesia mengenai strategi yang tepat untuk memperjuangkan kemerdekaan. Sebagian pemimpin,
terutama dari kalangan Pemuda, ingin segera menyatakan kemerdekaan setelah Jepang menyerah
kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Namun, sebagian lainnya, terutama dari kalangan pemimpin
senior, lebih memilih untuk menunggu kejelasan dari pihak Sekutu terkait nasib Indonesia setelah
Jepang.

Di tengah ketegangan ini, sejumlah pemimpin pemuda yang dipimpin oleh Soekarni dan
Wikana memutuskan untuk "mengamankan" beberapa pemimpin senior yang dianggap enggan
menyatakan kemerdekaan. Mereka melakukan penyanderaan terhadap tokoh-tokoh seperti
Soekarno, Mohammad Hatta, dan lainnya di Rengasdengklok dengan harapan agar mereka segera
menyatakan kemerdekaan.

Akhirnya, setelah adanya mediasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh Jepang, tokoh-tokoh
yang disandera dibebaskan. Peristiwa Rengasdengklok ini kemudian menjadi salah satu pemicu
terjadinya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh Soekarno dan Hatta pada tanggal
17 Agustus 1945, hanya beberapa jam setelah mereka dibebaskan dari penyanderaan di
Rengasdengklok.

27. Portugis Bidang kesenian

Salah satu pengaruh Portugis dalam bidang kesenian adalah musik keroncong. Keroncong
berasal dari musik Portugis abad ke-16 yang disebut fado. Pada awalnya, fado adalah nyanyian yang
dibawa para budak dari Afrika Barat ke Portugis mulai abad ke-15. Setelah itu, balada-balada
keroncong romantis yang dinyanyikan dengan gitar menjadi sangat terkenal di wilayah perkotaan
Portugis. Di Indonesia, pengenalan keroncong dimulai dari Pulau Banda, kemudian ke Kampung Tugu
di Jakarta.

28. Peran tokoh daerah dalam mempertahankan RI

Tokoh daerah memiliki peran penting dalam mempertahankan keutuhan negara, terutama
dalam konteks Indonesia yang memiliki beragam suku, budaya, dan agama. Berikut adalah beberapa
peran tokoh daerah dalam mempertahankan keutuhan negara:

1. *Menjaga Kedamaian dan Kestabilan*: Tokoh daerah dapat berperan dalam menjaga
kedamaian dan kestabilan di daerahnya dengan memediasi konflik antar kelompok atau antar suku.

2. *Melestarikan Budaya Lokal*: Dengan melestarikan budaya lokal, tokoh daerah dapat
memperkuat rasa kebangsaan dan identitas nasional di tengah keberagaman budaya.

3. *Mengedukasi Masyarakat*: Tokoh daerah dapat berperan sebagai agen perubahan sosial
dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam negara.

4. *Menjaga Keharmonisan Antarumat Beragama*: Dalam masyarakat yang pluralistik seperti


Indonesia, tokoh daerah dapat memainkan peran penting dalam menjaga keharmonisan antarumat
beragama.

5. *Mendorong Pembangunan Ekonomi*: Dengan memperjuangkan pembangunan ekonomi


di daerahnya, tokoh daerah dapat mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang bisa menjadi
pemicu ketegangan antardaerah.
6. *Mengawal Implementasi Kebijakan Pemerintah Pusat*: Tokoh daerah dapat menjadi
pengawas dalam implementasi kebijakan pemerintah pusat agar sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi di daerahnya.

7. *Menjaga Kedaulatan Negara*: Dalam situasi ekstrem, tokoh daerah dapat berperan
dalam membela kedaulatan negara dari ancaman separatisme atau serangan dari luar.

Dengan berbagai peran tersebut, tokoh daerah memiliki kontribusi yang sangat penting
dalam mempertahankan keutuhan negara Indonesia.

29. Perbedaan sistem pemerintahan Jepang dan belanda

Kebijakan politik ekonomi yang pernah diterapkan Belanda yakni monopoli perdagangan,
sistem tanam paksa, dan ekonomi liberal. Sedangkan kebijakan politik ekonomi yang pernah
diterapkan oleh Jepang adalah sistem ekonomi perang. Sistem pemerintahan yang diterapkan oleh
Jepang di Indonesia yaitu menggunakan sistem pemerintahan militer, sehingga yang berkuasa adalah
panglima tentara. Berbeda dengan masa kolonial Belanda sistem pemerintahan yang digunakan
pemerintahan sipil jadi yang berkuasa gubernur Jendral.

30. Perumusan proklamasi

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah dokumen penting yang menandai lahirnya
negara Republik Indonesia. Berikut adalah sejarah singkatnya:

1. *Perumusan Teks*: Teks Proklamasi disusun oleh Soekarno dan Mohammad Hatta pada
malam sebelumnya, tanggal 16 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Mereka
menyusun teks proklamasi sebagai manifestasi dari tekad bangsa Indonesia untuk meraih
kemerdekaan.

2. *Pembacaan*: Teks Proklamasi dibacakan oleh Soekarno pada pagi hari tanggal 17
Agustus 1945 di depan rumah Soekarno-Hatta, yang kini menjadi Museum Sejarah Indonesia, di Jalan
Imam Bonjol 1, Jakarta. Pembacaan teks proklamasi ini dilakukan setelah terjadi peristiwa
Rengasdengklok, di mana sejumlah pemuda menuntut agar Soekarno-Hatta segera menyatakan
kemerdekaan.

3. *Pengesahan*: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia secara resmi diakui oleh Pemerintah


Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui penetapan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia). Penetapan ini membuat Proklamasi resmi diakui sebagai dokumen yang sah yang
menegaskan kemerdekaan Indonesia.

4. *Dampak*: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi tonggak sejarah penting yang


mengubah nasib bangsa Indonesia dari menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat setelah
berabad-abad dijajah. Teks proklamasi ini menjadi dasar hukum bagi berdirinya negara Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai