Historiografi Tradisional
Kelebihan:
1. Penulisan bertujuan untuk meninggikan dan menghormati derajat raja, sehingga raja tetap
dihormati, dipatuhi, dan dijunjung tinggi oleh rakyatnya.
2. Raja adalah keturunan dewa dan penjelmaan dewa, sehingga memunculkan anggapan bahwa setiap
perkataan raja adalah benar (sabda).
Kekurangan:
3. Penulisan hanya membahas tentang kehidupan bangsawan, sementara kehidupan rakyat sama sekali
tidak dibahas.
Contoh historiografi masa Hindu-Buddha adalah kitab Mahabrata dan Ramayana, Kitab
Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Arya Tabanan, Babad Tanah Jawi, dan
lainnya.
Contoh historiografi masa Islam antara lain adalah Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat
Aceh, Babad Demak, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.
Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah pada masa kolonial. Fokus utama
historiografi kolonial adalah kehidupan warga Belanda (Eropa) di Hindia Belanda karena
ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa.
Kelebihan:
1. Historiografi masa kolonial ikut serta dalam memperkuat proses naturalisasi historiografi di
Indonesia. Perkembangan historiografi Indonesia tidak bisa mengabaikan literatur historiografi dari
sejarawan kolonial.
1. Subyektifitas tinggi terhadap Belanda: Sejarawan kolonial berorientasi pada kejadian-kejadian yang
hanya menyangkut tentang orang Belanda.
2. Kekurangan kualitatif: Buku-buku yang ditulis hampir seluruhnya membahas tentang pejabat-pejabat
Belanda serta penduduk pribumi yang dijumpai.
3. Kekurangan kuantitatif: hanya sedikit karya-karya yang diterbitkan karena sistem kerahasiaan yang
berlaku pada abad ke-18. Berdasarkan jumlah arsip, sumber yang terbuka hanya sedikit sekali.
Ciri -ciri :
Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indi Karya A.J. Eijkman F.W
Stapel;
Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie karya G. Gonggrijp;
Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke.
Historiografi Modern
Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik untuk mendapatkan fakta-fakta
sejarah. Masa ini dimulai dengan munculnya studi sejarah kritis yang menggunakan prinsip-
prinsip metode penelitian sejarah.
Kelebihan:
1. Mengubah pandangan religiomagis dan juga kosmologis menjadi pandangan yang sifatnya ilmiah.
Kekurangan:
3. Belum tentu bertujuan untuk dapat meningkatkan rasa nasionalisme, terkadang hanya berfokus pada
tujuan akademis.
2
Historiografi Nasional
Sejak merdeka pada tahun 1945; penulisan historiografi menjadi Indonesia-sentris. Artinya,
bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia menjadi fokus perhatian. Bangsa Indonesia telah
menempuh perjalanan sejarah yang panjang.