Historiografi Kolonial biasanya ditulis oleh orang-orang Belanda. Bahkan banyak penulis
yang tidak pernah berkunjung ke Indonesia. Sumber yang mereka gunakan berasal dari arsip-
arsip di Batavia (Jakarta), arsip VOC, arsip pelayaran orang Belanda dan sumber arsip
lainnya di Negara Belanda. Sesuai dengan namanya, historiografi kolonial tidak pernah
menggunakan sumber-sumber dari Indonesia.
Dari penjelasan pengertian historiografi kolonial diatas, banyak para sejarawan Indonesia
berpendapat bahwa penulisan sejarah ini merupakan penulisan sejarah Bangsa Belanda di
Hindia Belanda. Tujuan penulisan historiografi kolonial adalah untuk memperkuat
kedudukan Belanda di wilayah Indonesia (Hindia Belanda).
Itulah beberapa ciri-ciri historiografi kolonial secara lengkap. Poin pertama mengenai sudut
pandang penulisan, historiografi kolonial bersifat Belanda Sentris dan untuk kepentingan
kedudukan Belanda di Indonesia. Poin kedua, bersifat subyektif. Ketiga, diskriminatif
terhadap pribumi. Keempat, sifatnya mitologis. Kelima, penulisan sejarah pada masa kolonial
tidak menggunakan sumber dari Indonesia. Keenam, sebagian karya historiografi kolonial
berisi mengenai tokoh-tokoh besar pada masa itu.
Selain kisah para tokoh terkenal, ciri-ciri historiografi kolonial lainnya yaitu berisi tentang
kisah petualangan atau perjuangan untuk mencari daerah baru sebagai wilayah jajahan atau
daerah koloni. Tulisan sejarah pada masa kolonial juga lebih kepada propaganda untuk
kepentingan Belanda dengan tujuan melemahkan semangat perlawanan bangsa Indonesia.
Itulah beberapa contoh historiografi kolonial beserta tokoh-tokoh penulisnya. Baca juga
contoh penulisan sejarah lainnya : Contoh Historiografi Tradisional dan Contoh Historiografi
Modern.