Anda di halaman 1dari 23

Sejarah Peminatan

“Perkembangan Historiografi di Indonesia”


Disusun Oleh :
Nama : Oktarika Abriani
NIM : 06121404019
Jurusan : Pendidikan IPS
Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan


Universitas Sriwijaya
Kampus Palembang
Tahun Ajaran 2015/2016
Historiografi
Tradisional

Perkembangan
Historiografi
Historiografi
Kolonial
Historiografi di Modern

Indinesia

Historiografi
Nasional
Umumnya penulis
Subjektivitas
Historiografi tidak disusun
tinggi
Tradisional secara ilmiah

Tujuannya Sumber-sumber
melegitimasi dan datanya sulit untuk
melanggengkan ditelusuri, bahkan
Istana-sentris terkadang mustahil
kekuasaan dan
kedudukan sang raja. dibuktikan.

Feodalis- Banyak mengandung Region-


anakronisme dalam
aristokratis penyusunannya. sentris
Berpusat pada keinginan dan
kepentingan raja.
Berfokus pada kehidupan kaum
bangsa feodal, bukan kehidupan
rakyat.
Sebab penulis hanya mencatat
peristiwa penting di kerajaan dan atas
permintaan sang raja.
Serta sering kali datanya bercampur-campur
antara unsur mitos dan realitas. Berbagai
mitos dan legenda diarahkan untuk
mengukuhkan kepercayaan bahwa raja tidak
sama dengan orang biasa.
Banyak dipengaruhi oleh fakta
budaya masyarakat tempat naskah
tersebut ditulis.
Kekurangan dari Historiografi
Tradisional

Penelitian sejarah Indonesia pada


historiografi tradisional lebih bersifat politis
dan ideologis melanggengkan status quo. Ciri
kritis dan ilmiah dalam historiografi yang kurang
diperhatikan, kalau tidak mau dikatakan nyaris
tidak ada.
Historiografi
Kolonial

Penulisannya
berisikan
tentang
kehidupan
warga Belanda
di Indonesia
(Hindia Kekurangan
Eropa- Belanda) dari
sentris Historiografi
Kolonial
Penulisan sejarah berdasarkan
kepentingan Belanda, serta banyak
penulisan tentang perlawanan rakyat
Indonesia terhadap Belanda berlawanan
dengan kenyataan sebenarnya.
Aktivitas-aktivitas warga Belanda,
pemerintahan kolonial, pegawai kompeni dan
kegiatan para gubernur jenderal dalam
menjalankan tugasnya di Hindia Belanda.
Kondisi rakyat Indonesia yang terjajah tidak
mendapatkan perhatian.
Penulisannya tidak menceritakan yang
sebenarnya terjadi pada saat itu atau memutar
balikkan fakta yang sebenarnya serta
menjadikan Belanda sebagai pahlawan dan
Indonesia sebagai pemberontak.
Indonesia-
sentris

Historiografi
Nasional

Isi Historiografi
Acuan dalam
Nasional
Historiografi
ditandai dengan
Nasional
??
Sejarah Indonesia dituliskan berdasarkan
pengalaman serta sudut pandang Indonesia
sendiri, bukan berdasarkan sudut pandang
bangsa penjajah dan penulisan sejarah
diarahkan pada kepentingan nasional bangsa
Indonesia.
Isi historiografi nasional ditandai beberapa hal
sebagai berikut:
a) Banyak istilah dari bahasa Belanda di Indonesiakan.
b) Penulisan diarahkan untuk kepentingan bangsa
Indonesia, diantaranya pembangunan jati diri, karakter
dan identitas bangsa, integrasi nasional, serta
pengembangan semangat nasionalisme dan patriotisme
c) Orang Indonesia menjadi subjek sejarah, bukan lagi
objek pelengkap atau penderitaan sebagaimana pada
historiografi kolonial.
d) Karakteristik dan watak tokoh sengaja dipertukatkan
dan diganti. Kalau dalam historiografi kolonial para
tokoh Belanda adalah pahlawan, pada historiografi
nasional mereka adalah penjahat dan tokoh Indonesia
adalah pahlawan.
Umumnya historiografi nasional memiliki beberapa
acuan, yaitu :

a. Sejarah berbagai suku bangsa yang ada di


Indonesia.
b. Memanfaatkan berbagai sumber yang ada, baik
sumber lisan, tulisan, maupun benda.
c. Objek penelitian mengacu pada beberapa aspek
kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial dan
budaya.
Historiografi Modern

Penulisan sejarah Indonesia yang bersifat kritis


atau memenuhi kaidah-kaidah ilmiah. Historiografi
modern lahir sebagai reaksi terhadap historiografi
tradisional, kolonial dan nasional yang dianggap
sedemikian kental bermuatan politis dan ideologis
sehingga menjadi tidak kritis dan objektif.
Tiga karakteristik utama historigrafi modern, yaitu :

a) Adanya upaya menuntut ketepatan metodologi dalam usaha


untuk mendapatka fakta sejarah secermat mungkin,
mengadakan rekonstruksi sebaik mungkin, serta
menerangkannya setepa mungkin sesuai dengan kaidah ilmiah.
b) Historiografi modern mengkritik historiografi nasional yang
dianggap berpotensi “menghilangkan” peran unsur asing dalam
proses membentuk ke Indonesiaan (dekolonialisasi sejarah).
c) Historiografi juga memunculkan suatu terobosan baru, yaitu
munculnya peranan-peranan rakyat kecil (wong cilik) sebagai
pelaku sejarah. Penulisan sejarah selama ini didominasi oleh
tokoh-tokoh besar seperti para pahlawan kemerdekaan,
ataupun politik yang berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai