DI SUSUN OLEH :
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam kita sampaikan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW
yang telah memberikan syafa'at bagi kita membimbing dari zaman kegelapan
menuju jalan yang terang benderang. Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Keilmuan. saya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Islam dan Keilmuan atas
kepercayaan bapak tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan saya
pribadi selaku penulis yang berkaitan dengan materi yang diberikan. Sebagai
penyusun, saya menyadari masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan
hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, dengan
rendah hati saya menerima saran dan kritikan dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................5
BAB II..................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Pengertian Ruang Lingkup Hukum Islam...................................................6
2.2 Ibadah..........................................................................................................7
2.3 Muamalah....................................................................................................9
2.4 Karakteristik Hukum Islam.......................................................................10
BAB III...............................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.2 Ibadah
Secara bahasa kata fiqih dapat diartikan al-Ilm, artinya ilmu, dan al-fahm,
artinya pemahaman. Jadi fiqih dapat diartikan ilmu yang mendalam.
Secara istilah fiqih adalah ilmu yang menerangkan tentang hukum-hukum
syar’i yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan para mukalaf yang
dikeluarkan dari dalil-dalilnya yang terperinci. Mukalaf adalah orang yang
layak dibebani dengan kewajiban. Seorang dianggap mukalaf setidaknya ada
dua ukuran; pertama, aqil, maksudnya berakal. Cirinya adalah seseorang sudah
dapat membedakan antara baik dan buruk, dan antara benar dan
salah. Kedua, baligh, maksudnya sudah sampai pada ukuran-ukuran biologis.
Untuk laki-laki sudah pernah ikhtilam (mimpi basah), sedangkan perempuan
sudah haid.
Sementara itu ibadah secara bahasa ada tiga makna; (1) ta’at (( ;)الطاعة2)
tunduk (وعMM( ;)الخض3) hina ( ذّلMM ;)الdan ( )التنّس كpengabdian. Jadi ibadah itu
merupakan bentuk ketaatan, ketundukan, dan pengabdian kepada Allah.
التقرب ألى هللا بامتثال أوامره واجتنا ب نواهيه والعمل بما أذن به الشا رع وهي عامة وخاصة
Ibadah dalam arti umum adalah segala perbuatan orang Islam yang halal
yang dilaksanakan dengan niat ibadah. Sedangkan ibadah dalam arti yang
khusus adalah perbuatan ibadah yang dilaksanakan dengan tata cara yang telah
ditetapkan oleh Rasulullah Saw. Ibadah dalam arti yang khusus ini meliputi
Thaharah, Shalat, Zakat, Shaum, Hajji, Kurban, Aqiqah Nadzar dan Kifarat.
Dari dua pengertian tersebut jika digabungkan, maka Fiqih Ibadah adalah
ilmu yang menerangkan tentang dasar-dasar hukum-hukum syar’i khususnya
dalam ibadah khas seperti meliputi thaharah, shalat, zakat, shaum, hajji, kurban,
aqiqah dan sebagainya yang kesemuanya itu ditujukan sebagai rasa bentuk
ketundukan dan harapan untuk mecapai ridla Allah.
Prinsip Ibadah
Adapun prinsip melaksanakan Ibadah sebagai berikut:
1. Niat lillahi ta’ala (Al-Fatihah/1:5)
) ِإَّي اَك٤( ِّديِنM) َم اِل ِك َي ْو ِم ال٣( َّر ِح يِمMMَّرْح َمِن الMM) ال٢( ) اْلَح ْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم يَن١( ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح يِم
)٥( َنْعُبُد َو ِإَّياَك َنْسَتِع يُن
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 2.
segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam. 3. Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. 4. yang menguasai di hari Pembalasan. 5. hanya Engkaulah yang
Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.
2. Ikhlas (Al-Bayinah/98:5)
َو َم ا ُأِم ُروا ِإال ِلَيْعُبُدوا َهَّللا ُم ْخ ِلِص يَن َلُه الِّد يَن ُح َنَفاَء َو ُيِقيُم وا الَّصالَة َو ُيْؤ ُتوا الَّز َكاَة َو َذ ِلَك ِد يُن اْلَقِّيَم ِة
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan (ikhlas) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian Itulah agama yang lurus.
3. Tidak menggunakan perantara (washilah) (Al-Baqarah/2: 186)
َو ِإَذ ا َس َأَلَك ِعَباِد ي َع ِّني َفِإِّني َقِر يٌب ُأِج يُب َد ْع َو َة الَّد اِع ِإَذ ا َدَعاِن َفْلَيْسَتِج يُبوا ِلي َو ْلُيْؤ ِم ُنوا ِبي َلَع َّلُهْم َيْر ُش ُد وَن
َو اْبَتِغ ِفيَم ا آَتاَك ُهَّللا الَّد اَر اآلِخ َر َة َو ال َتْنَس َنِص يَبَك ِم َن الُّد ْنَيا َو َأْح ِس ْن َك َم ا َأْح َس َن ُهَّللا ِإَلْي َك َو ال َتْب ِغ اْلَفَس اَد ِفي
األْر ِض ِإَّن َهَّللا ال ُيِح ُّب اْلُم ْفِس ِد يَن
َيا َبِني آَد َم ُخ ُذ وا ِز يَنَتُك ْم ِع ْنَد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َو ُك ُلوا َو اْش َر ُبوا َو ال ُتْس ِرُفوا ِإَّنُه ال ُيِح ُّب اْلُم ْس ِرِفيَن
ال ُيَك ِّلُف ُهَّللا َنْفًسا ِإال ُو ْس َعَها َلَها َم ا َك َسَبْت َو َع َلْيَها َم ا اْك َتَسَبْت َر َّبَنا ال ُتَؤ اِخ ْذ َنا ِإْن َنِس يَنا َأْو َأْخ َطْأَن ا َر َّبَن ا َو ال
َتْح ِم ْل َع َلْيَنا ِإْص ًرا َك َم ا َح َم ْلَتُه َع َلى اَّلِذ يَن ِم ْن َقْبِلَنا َر َّبَنا َو ال ُتَحِّم ْلَنا َم ا ال َطاَقَة َلَنا ِب ِه َو اْع ُف َع َّن ا َو اْغ ِف ْر َلَن ا
َو اْر َحْم َنا َأْنَت َم ْو الَنا َفاْنُصْر َنا َع َلى اْلَقْو ِم اْلَك اِفِر يَن
2.3 Muamalah
Muamalah dalam Islam adalah aturan-aturan dan hukum yang mengatur
tata cara memenuhi kebutuhan dunia dengan cara yang benar menurut syariat
Islam. Muamalah dapat membantu kita mengetahui mana yang haram dan mana
yang halal.
Secara etimologi, kata “muamalah” berasal dari kata “mu’aamalat” yang
berarti hubungan antara manusia dalam kegiatan ekonomi. Dalam ajaran Islam,
muamalah mencakup segala bentuk transaksi, perdagangan, keuangan, hukum
waris, dan lain sebagainya.
Ruang lingkup fiqh muamalah meliputi seluruh kegiatan muamalah
manusia yang berupa perintah-perintah maupun larangan-larangan dalam
bermuamalah, berdasarkan hukum-hukum Islam seperti wajib, sunnah, halal,
haram, makruh, dan mubah.
Sumber hukum muamalah terdiri dari tiga sumber utama:
Al-Qur’an : Al-Qur’an adalah sumber utama dalam Islam dan sebagai pedoman
utama dalam kehidupan dan aturan apapun yang ada di dunia. Termasuk sumber
hukum muamalah yang terdapat pada Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 58:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S. Ali-Imran ayat 3).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum dalam pengertian yang sederhana adalah merupakan perintah dan
larangan untuk berbuat dan tidak berbuat yang karenanya melahirkan hak dan
kewajiban, diskripsi hukum dalamlingkup Islam di Indonesia sering diistilahkan
dengan hukum Islam yang merupakan terjemahan dari kata syariat dan fikih,
sebagaimana kalangan ahli hukum Barat menyebut syariat dengan sebutan
Islamic Law dan fikih dengan Islamic Jurisprudance.
Pengertian syariat bersifat luas ia mencakup seluruh tatanan nilai dan
norma dalamkehidupan Islam yang menyangkut keimanan atau akidah yang
benar, amal perbuatan manusia, maupun akhlak yang menggambarkan
keseluruhan tatanan norma ajaran Islam.
Fikih merupakan penafsiran terhadap syariat, khususnya mengenai amal
perbuatan manusia yang bersumber dari dalil-dalil terperinci dari al-Qur’an dan
hadis yang kemudian dirumuskan dalam hukum-hukum, seperti wajib, sunnah,
mubah, makruh atau haram. Hukum Islam adalah segala macam ketentuan atau
ketetapan mengenai sesuatu hal yang telah diatur dan ditetapkanoleh agama
Islam yang berisi perintah dan larangan untuk berbuat atau tidak berbuat dan
jikadilanggar telah ditetapkan sanksinya.
Hukum Islam sering pula diterjemahkan dengan lima ketetapan yang
dibebankan padamanusia, yaitu: wajib, sunnah, makruh, mubah atau halal, dan
haram. Dengan demikian ruang lingkup hukum Islam dalam penerapannya
dapat diklasifikasi ke dalam dua kelompok besar,antara lain, hukum yang
berkaitan dengan persoalan ibadah, dan hukum yang berkaitan dengan persoalan
kemasyarakatan. Hukum ibadah adalah hukum yang mengatur hubungan
manusia dengan Tuhannya, yaitu iman, shalat, zakat, puasa, dan haji. Hukum
kemasyarakatan, yaitu hukum yang mengatur hubungan antar sesama manusia
maupun dengan mahluk ciptaan Allah yang lainnya, semisal muamalah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.referensisiswa.my.id/2020/10/pengertian-hukum-islam-beserta-
ruang.html
https://lpsi.uad.ac.id/fiqih-ibadah-dan-prinsip-ibadah-dalam-islam/#:~:text
https://fungsi.co.id/pengertian-muamalah/
https://wikipedia.co.id/pengertian-muamalah/
https://muamalah.iainpare.ac.id/2019/08/ruang-lingkup-muamalah.html
https://www.pendidik.co.id/muamalah/
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6501866/5-karakteristik-hukum-
islam-yang-berlaku-apa-saja