SKRIPSI
Oleh :
UMBU KUDU
NIM : 1121005013
SKRIPSI
Oleh :
UMBU KUDU
NIM : 1121005013
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Umbu Kudu
(NIM : 1121005013)
Dr. Drs. I Nengah Punia, M.Si.. Dr.Drs. I Gst Pt Bagus Suka Arjawa, M.Si
NIP. 19661231 199403 1 020 NIP. 19640708 199203 1 003
Mengetahui
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
UMBU KUDU
NIM : 1121005013
Umbu Kudu
NIM. 1121005013
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Ikat Tradisional di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur” ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Usulan penelitian ini merupakan salah satu
persyaratan untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi Sosiologi Fakultas
Penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang penulis
1. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD selaku Rektor Universitas Udayana
2. Dr. Dra. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik dan sekaligus Pembimbing II, atas motivasi yang diberikan
3. Dr.Drs. I Nengah Punia, M.Si selaku pembimbing I penulis atas bimbingan dan
4. Dr. Dra. Ni Luh Nyoman Kabayantini, M.Si selaku ketua program studi
v
5. Seluruh Dosen Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik atas
ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan dan
6. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang telah
membantu penulis.
7. Keluarga besar yang telah membantu memberikan bantuan moral dan materi
serta semngat dan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan usulan
penelitian ini,
8. Teman-teman angkatan 2011 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan
9. Teman-teman sesama anak-anak Sumba Timur yang ada di PDM yang selalu
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari
Penulis
vi
ABSTRAK
PARTISIPASI KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN
KAIN TENUN IKAT TRADISIONAL DI DESA RINDI, KECAMATAN
RINDI, KABUPATEN SUMBA TIMUR
vii
ABSTRACT
PARTICIPATION OF THE COMMUNITY IN CONSERVATION OF
WOVEN FABRIC CLOTH TRADITIONAL IN THE VILLAGE RINDI,
DISTRICT RINDI, EAST SUMBA DISTRICT
This study, entitled Participation of the community in conservation of traditional
ikat in the village Rindi, District Rindi, East Sumba district. The purpose of this
study was to analyze the level of participation of community groups in the
preservation of traditional ikat in the village Rindi, District Rindi, East Sumba, and
describes the obstacles encountered in conservation efforts in the traditional ikat
Rindi Village, District Rindi, East Sumba district. The research location is in the
village of Rindi, District Rindi, East Sumba district. Source data from this study
are primary data and secondary data. The informant set by purposive. Interview
guides used only contains the central questions only, while questions derivatives
will evolve during the interview, with regard to the relationship with the principal
statement. The data used in this study comes from observation, interview, and
literature study. The data analysis was conducted on data reduction, data
presentation, draw conclusions and implement verification. The survey results
revealed Participation in terms of sharing information, working good comrade
control group that is in the preparation of equipment and materials, the weaving
process, promoting the production of weaving. Constraints facing a group
consisting of various aspects, namely technical constraints, social constraints,
social constraints, constraints of the availability of capital, human resource
constraints and constraints in terms of marketing.
Keywords: Participation, Conservation, Woven Fabric Cloth
viii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Fokus Penelitian ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
ix
III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 25
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 25
3.2 Lokasi Penelitian .......................................................................... 25
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 25
3.4 Kriteria dan Penentuan Informan ................................................. 26
3.5 Instrumen Penelitian ..................................................................... 27
3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 28
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................... 29
x
4.5.4 Kendala Sumber Daya Manusia ........................................... 57
4.5.5 Kendala Pemasaran .............................................................. 57
4.6 Analisis Penelitian Menggunakan Teori Strukturasi Giddens ..... 60
V PENUTUP
5.1 Simpulan ........................................................................................ 65
5.2 Saran.............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Pulau Sumba merupakan salah satu dari tiga pulau terbesar di provinsi
Nusa Tenggara Timur yaitu Pulau Flores, Pulau Timor dan Pulau Sumba. Pulau
Sumba terletak di sebelah Tenggara Pulau Bali dan sebelah Selatan Pulau Flores,
serta sebelah Barat daya Pulau Timor dan sebelah Barat Laut Darwin – Australia.
Pulau Sumba terbagi atas empat Kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Timur
dengan Ibu kota Waingapu, Kabupaten Sumba Barat dengan Ibu kota
Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat Daya dengan Ibu kota Waitabula dan
sebelah selatan terdapat empat pulau kecil yaitu Pulau Salura, Pulau Mengkudu,
Pulau Kotak dan Pulau Nusa. Jumlah penduduk Kabupaten Sumba Timur pada
umumnya masyrakat Sumba Timur terbagi atas tiga tingkat strata sosial yakni
Maramba (raja), Kabihu (pejabat adat) dan Ata (hamba). Mayoritas penduduk
beragama Kristen dan Katolik, namun masyarakat Sumba Timur masih tetap
memegang teguh adat istiadat yang berlandaskan kepercayaan asli Sumba yaitu
memiliki nilai sosial berkaitan dengan kepercayaan Marapu seperti Patung dan
Ukiran (Penji) dari kayu dan batu, anyaman dari daun lontar (tikar, tas, dan
mbuala pahapa/tempat sirih pinang) serta kerajinan tembikar dari tanah liat
1
2
terdapat juga salah satu kerajinan lokal yaitu kerajinan tenun ikat yang
tradisional.
Terdapat dua jenis tenun ikat Sumba Timur yaitu Hinggi (kain untuk pria)
dan Lau (kain untuk wanita). Tenun ikat Sumba Timur dikenal dengan motif-
motifnya yang unik yang memiliki arti dan cerita yang berbeda-beda seperti motif
yang tinggi) dan masih terdapat beberapa motif lainnya. Selain itu tenun ikat
Sumba Timur juga memiliki nilai budaya yaitu digunakan pada saat upacara adat
dan dapat juga dijadikan sebagai pemberian terhadap keluarga atau kerabat pada
sebagai mahar kawin (belis) pada acara perkawinan serta masih banyak lagi
masyarakat Sumba Timur itu dapat dilihat dengan banyakna keperluan akan tenun
ikat dalam berbangai upacara adat. Yaitu dalam upacara perkawainan adat, tenun
ikat ini sebagai mahar kawain, dimana mempelai pria akan membawa sarung atau
lau dalam prosesi adat meminang, kemudian mempelai wanita akan membalasnya
dangan kain atau hinggi sebagai tanda bahwa mempelai pria telah diterima. Dalam
3
acara adat kematian tenun ikat ini sebagai pembungkus jenasah dimana kerabat-
kerabat dari yang meninggal akan membawa selembar kain yang dimana kain
tersebut akan digunakan sebagai pembungkus jenasah. Kain tenun ikat ini juga
menjadi pakaian adar masyarakat Sumba Timur, kain atau hinggi adalah pakaian
adat untuk kaum pria sedangkan sarung atau lau digunakan pada kaum wanita.
wisatawan baik itu wisatawan lokan maupun manca negara itu dapat dilihat
dengan banyaknya wisatawan yang datang mulai membeli hasil tenun ini sebagai
cinderamata sebagai kenang-kenangan dari Sumba, banyak juga dari para kolektor
atau pemburu barang antik yang datang untuk membeli hasil-hasil tenun terbaik di
Sumba Timur.
yang mayoritas pengrajin tenun ikat salah satunya kelompok sadar wisata yang
ada di Desa Rindi ini terbentuk untuk mendukung program pemerintah dalam hal
masih terjaga kelestarian budayanya dan menjadi salah satu tujuan dari wisatawan
yang berkunjung ke Sumba Timur. wisatawan yang datang selain datang melihat
kampung juga mencari tenun ikat dari kampung ini. Dengan adanya program
Desa Rindi yaitu kelompok tenun ikat taluara wallahanggi, kelompok tenun ikat
Uma bokul, kelompok tenun ikat Kamaru Langga dan kelompok tenun ikat
dalam melestarikan budaya lokal khususnya Tenun Ikat Sumba Timur karena
terdapat pemahaman bahwa kerajinan tenun ikat hanya dikerjakan oleh orang-
orang tua yang berada di Desa/kampung saja, selain itu kurangnya fasilitas kerja
dan kecenderungan bahwa tenun ikat hanya dilakukan oleh kaum wanita serta
masih minimnya kreativitas dalam hal penyediaan bahan untuk proses tenun ikat
(zat pewarna kain dari bahan alam). Masyarakat lebih memilih untuk bekerja pada
bidang lain yang tidak menyita waktu dan tenaga yang banyak tetapi
menghasilkan keuntungan yang cepat sehingga sudah banyak yang bekerja di kota
atau bahkan diluar Pulau Sumba. Di sisi lain dengan bertambahnya wisatawan
yang berkunjung ke Sumba Timur seharusnya tenun ikat bisa menjadi sumber
penghasilan yang cukup untuk membantu perekonomian keluarga, selain itu juga
Timur.
Timur.
Terkait dengan tujuan penelitan diatas, maka manfaat yang diharapkan dari
2. Secara praktis, dari hasil penilitian ini dapat menjadi bahan masukan kepada