Anda di halaman 1dari 10

BAHAN PERSENTASI

FIRDAN
1. Pengertian Partisipasi politik
Partisipasi politik merujuk pada keterlibatan individu atau kelompok dalam
proses politik dan pengambilan keputusan dalam konteks masyarakat atau negara. Ini
mencakup berbagai cara di mana warga negara berkontribusi atau terlibat dalam
kehidupan politik. Partisipasi politik merupakan elemen kunci dalam sistem
demokrasi, di mana suara rakyat dianggap penting dalam pembentukan kebijakan dan
pengelolaan negara.
Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-
pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh Pemerintah.
Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau
sporadik, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak
efektif .
LINDA

2. Tujuan Partisipasi politik

1. Mengartikulasi Suara dan Pendapat


Partisipasi politik memberikan platform bagi individu atau kelompok
untuk mengartikulasikan suara, pendapat, dan pandangan mereka terhadap isu-
isu politik dan sosial yang penting bagi mereka.

2. Mempengaruhi perbuatan kebijakan


Tujuan partisipasi politik adalah untuk memengaruhi pembuatan
kebijakan. Melalui pemilihan umum, advokasi, dan aktivisme, partisipasi
dapat menjadi sarana untuk memperjuangkan perubahan kebijakan yang
diinginkan.

3. Memastikan akunbilitas pemerintah


Partisipasi politik juga berfungsi sebagai alat untuk memastikan
akuntabilitas pemerintah. Dengan menyuarakan ketidakpuasan atau
memberikan dukungan terhadap kebijakan tertentu, warga dapat
mempengaruhi tindakan pemerintah dan lembaga publik.

4. Mendukung prinsip demokrasi


Partisipasi politik adalah prinsip dasar dalam sistem demokrasi. Dengan
berpartisipasi, warga negara berkontribusi pada proses pengambilan keputusan
kolektif dan menjaga kesehatan demokrasi.

5. Membentuk identitas politik


Melalui partisipasi politik, individu dapat membentuk identitas politik
mereka. Ini melibatkan pengenalan terhadap nilai-nilai politik dan afiliasi
terhadap partai politik atau kelompok advokasi tertentu.

6. Menyelesaikan konflik politik


Partisipasi politik dapat menjadi saluran untuk menyelesaikan konflik
politik. Melalui dialog, negosiasi, dan proses demokratis, partisipasi dapat
menjadi jalan keluar untuk ketegangan dan perselisihan.

7. Mengembangkan kesadaran politik


Partisipasi politik membantu dalam mengembangkan kesadaran
politik di kalangan warga negara. Ini termasuk pemahaman terhadap isu-isu
politik dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

8. Mempromosikan keadilan sosial


Partisipasi politik seringkali terkait dengan upaya untuk
mempromosikan keadilan sosial. Ini bisa mencakup advokasi untuk hak-hak
sipil, kesetaraan gender, hak minoritas, dan isu-isu sosial lainnya.

9. Membentuk Masyarakat yang berpartisipasi


Partisipasi politik dapat membentuk masyarakat yang berpartisipasi, di
mana warga negara aktif dalam kehidupan politik dan sosial mereka,
membangun solidaritas, dan menjalankan tanggung jawab masyarakat.

10. Menciptakan perubahan sosial


Partisipasi politik dapat menjadi alat untuk menciptakan perubahan sosial.
Melalui kampanye dan aktivisme, individu atau kelompok dapat berupaya
membawa perubahan positif dalam masyarakat.
ELSAH

BENTUK-BENTUK PARTISIPASI POLITIK

1. Pemilihan
Pemilihan adalah proses atau tindakan memilih atau memutuskan sesuatu dari
beberapa opsi atau alternatif yang tersedia
Memilih: yaitu Partisipasi politik yang paling mendasar adalah hak untuk memilih
dalam pemilihan umum atau pemilihan lainnya.
Kampanye: yaitu Mendukung kandidat atau partai politik melalui kegiatan
kampanye.
2. Aktivisme Sosial dan Politik
Aktivisme politik adalah bentuk partisipasi politik yang melibatkan tindakan atau
upaya individu atau kelompok untuk memengaruhi, mengubah, atau mendukung suatu
isu atau kebijakan politik
Protes: Berpartisipasi dalam protes atau demonstrasi untuk menyuarakan pandangan
atau menentang kebijakan tertentu.
Kelompok Advokasi: Bergabung dengan kelompok atau organisasi yang
memperjuangkan isu-isu tertentu dan melakukan advokasi politik.
3. Partisipasi Komunitas
Partisipasi komunitas merujuk pada keterlibatan aktif anggota komunitas dalam
kegiatan, proses pengambilan keputusan, dan inisiatif yang memengaruhi
kesejahteraan dan perkembangan komunitas mereka. Partisipasi ini dapat mencakup
berbagai bentuk, termasuk partisipasi dalam pertemuan komunitas, proyek-proyek
pembangunan lokal, atau inisiatif kegiatan sosial.
Rapat Umum: Menghadiri rapat umum atau forum komunitas untuk berdiskusi tentang
masalah-masalah lokal atau nasional.
Pertemuan Warga: Terlibat dalam pertemuan warga atau kelompok masyarakat untuk
membahas masalah-masalah setempat.
4. Media Sosial dan Internet:
Media sosial adalah platform atau layanan daring yang memungkinkan pengguna
untuk membuat, berbagi, dan berinteraksi dengan konten secara online.
Diskusi Online: Berpartisipasi dalam diskusi politik di platform media sosial atau
forum online.
Penyebaran Informasi: Berbagi informasi politik atau mengajak orang lain untuk
berpartisipasi melalui media sosial.
5. Pendidikan Politik
Pendidikan politik adalah suatu proses di mana individu memperoleh pemahaman dan
pengetahuan tentang aspek-aspek politik, sistem pemerintahan, serta hak dan
kewajiban sebagai warga negara
Mengajar atau Belajar: Terlibat dalam pendidikan politik, baik sebagai pengajar atau
sebagai peserta dalam seminar, lokakarya, atau program pendidikan politik.
6. Partisipasi dalam Organisasi Politik
Partisipasi dalam organisasi politik merujuk pada keterlibatan aktif individu atau
kelompok dalam kegiatan atau struktur organisasional yang memiliki fokus pada ranah
politik. Bergabung dengan Partai Politik: Menjadi anggota partai politik dan terlibat
dalam kegiatan partai.
Kampanye Politik: Berpartisipasi dalam kegiatan kampanye untuk mengangkat
kesadaran atau mendukung kandidat.
SISKA

1. Pengertian Pendekatan ilmu politik


Pendekatan dalam ilmu politik mengacu pada sudut pandang, metodologi, atau
perspektif tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk memahami fenomena politik.
Pendekatan ini membimbing cara para ilmuwan politik mengamati, menganalisis, dan
menginterpretasi kejadian-kejadian politik. Beberapa pendekatan utama dalam ilmu
politik melibatkan berbagai fokus dan asumsi, dan pemilihan pendekatan dapat
bervariasi tergantung pada tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang diajukan.

Pengertian pendekatan dalam ilmu politik mencakup berbagai metode dan


pandangan untuk memahami dan menganalisis fenomena politik, mulai dari
pendekatan struktural-fungsional hingga pendekatan konflik, serta pendekatan
normatif dan empiris. Pendekatan dalam ilmu politik merujuk pada suatu cara atau
metode yang digunakan untuk memahami, menganalisis, dan mendekati studi
tentang politik.
AYU
2. Tujuan Pendekatan Ilmu politik
Tujuan umum dari pendekatan ilmu politik adalah untuk memahami, menjelaskan,
dan/atau memprediksi fenomena politik di tingkat individu, kelompok, atau
masyarakat. Tujuan ini dapat bervariasi tergantung pada jenis pendekatan yang
diambil oleh peneliti dan pertanyaan penelitian yang diajukan. Berikut adalah tujuan
umum dari pendekatan ilmu politik:
a. Pemahamana Fenomena Politik
Pemahaman fenomena politik melibatkan analisis dan interpretasi terhadap
berbagai aspek yang terkait dengan kehidupan politik, baik itu dalam konteks
lokal, nasional, atau internasional. Tujuannya mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang berbagai aspek politik,termasuk struktur pemerintahan,proses
pembentukan kebijakan dan interaksi politik.
b. Penjelasan pola dan hubungan politik
Pola dan hubungan politik merujuk pada struktur dan dinamika interaksi
politik yang berkembang dalam suatu sistem politik. Tujuannya menjelaskan pola
pola dan hubungan antara variable politik untuk memahami penyebab dan
konsenkuensi dari fenomena politik tertentu.
c. Prediksi dan antisipasi politik
Prediksi dan antisipasi perilaku politik adalah upaya untuk memahami,
meramalkan, dan mengantisipasi bagaimana individu, kelompok, atau masyarakat
akan bertindak dalam konteks politik. Ini melibatkan analisis terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku politik dan perkiraan tentang bagaimana
perilaku tersebut dapat berkembang di masa depan. Tujuan memprediksi perilaku
politik individu atau kelompok dalam situasi tertentu berdasarkan analisis data dan
teori.
AISYAH
BENTUK BENTUK PENDEKATAN ILMU POLITIK
1. Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif dalam ilmu politik merujuk pada suatu perspektif atau
pendekatan yang bersifat evaluatif atau preskriptif.
Fokus: Penilaian tentang bagaimana politik "harus" berfungsi atau bagaimana
masyarakat "seharusnya" diatur berdasarkan nilai-nilai dan norma.
Contoh: Teori keadilan, teori hak asasi manusia.
2. Pendekatan Dekskriprif
Pendekatan deskriptif dalam ilmu politik merujuk pada suatu perspektif atau metode
penelitian yang fokus pada deskripsi atau penjelasan objektif tentang fenomena
politik.
Fokus: Deskripsi dan analisis fenomena politik tanpa memasukkan penilaian atau
evaluasi.
Contoh: Analisis struktur pemerintahan, penelitian kebijakan.
3. Pendekatan Behavioral
Pendekatan behavioral dalam ilmu politik merujuk pada suatu perspektif atau metode
penelitian yang fokus pada perilaku manusia dalam konteks politik.
Fokus: Perilaku politik individu dan kelompok.
Contoh: Studi pemilih, analisis partisipasi politik
4. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural dalam ilmu politik merujuk pada suatu perspektif atau metode
penelitian yang fokus pada struktur kelembagaan dan organisasi dalam sistem politik.
Fokus: Struktur kelembagaan dan distribusi kekuasaan dalam masyarakat atau
negara.
Contoh: Analisis konstitusi, penelitian struktur sosial.
5. Pendekatan Institusional
Pendekatan institusional dalam ilmu politik merujuk pada suatu perspektif atau
metode penelitian yang fokus pada peran dan fungsi institusi politik dalam
membentuk dan memengaruhi perilaku politik, kebijakan publik, dan dinamika sistem
politik secara keseluruhan.
Fokus: Peran lembaga politik dalam pembentukan kebijakan dan pengambilan
keputusan.
Contoh: Penelitian tentang sistem parlementer versus presidensial.
6. Pendekatan Global dan kompratif
Pendekatan global dalam ilmu politik mencakup studi dan analisis fenomena politik
dengan fokus pada skala internasional atau global. Pendekatan ini melibatkan
pemahaman tentang hubungan internasional, geopolitik, organisasi internasional, dan
isu-isu global.
Fokus: Membandingkan sistem politik dari berbagai negara atau menganalisis
fenomena politik secara global.
Contoh: Studi perbandingan tentang demokrasi di berbagai negara, analisis hubungan
internasional.
7. Pendekatan Feminis
Pendekatan feminis dalam ilmu politik adalah suatu perspektif atau kerangka kerja
analisis yang menekankan pada peran gender dan keadilan gender dalam konteks
kehidupan politik. Pendekatan ini berusaha untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
memahami ketidaksetaraan gender, diskriminasi, dan struktur kekuasaan gender
dalam berbagai aspek kehidupan politik
Fokus: Analisis peran gender dalam politik dan upaya untuk mengidentifikasi dan
mengatasi ketidaksetaraan gender.
Contoh: Penelitian tentang representasi perempuan dalam politik, analisis kebijakan
yang berfokus pada isu-isu gender.
8. Pendekatan Historis
Pendekatan historis dalam ilmu politik melibatkan pemahaman dan analisis fenomena
politik dengan menempatkannya dalam konteks sejarah waktu yang lebih luas.
Pendekatan ini menganggap bahwa untuk memahami fenomena politik suatu saat, kita
perlu memahami perkembangan sejarah dan perubahan yang terjadi sepanjang waktu.
Fokus: Memahami perkembangan politik melalui sejarah.
Contoh: Studi tentang perkembangan sistem politik sepanjang waktu, analisis sejarah
gerakan politik.
9. Pendekatan Kritis
Pendekatan kritis dalam ilmu politik melibatkan kajian yang menekankan pada
analisis kritis terhadap struktur kekuasaan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan sosial.
Fokus: Analisis kekuasaan, struktur sosial, dan konflik.
Contoh: Kritik terhadap struktur politik yang mendukung ketidaksetaraan sosial,
analisis konflik kelas.
10. Pendekatan Rasionalitas
Pendekatan rasionalitas dalam ilmu politik melibatkan analisis perilaku politik dan
pengambilan keputusan yang didasarkan pada asumsi bahwa individu atau kelompok
bertindak secara rasional.
Fokus: Analisis keputusan politik yang didasarkan pada pertimbangan rasional dan
perhitungan kepentingan.
Contoh: Analisis keputusan rasional dalam pengambilan keputusan politik.

Anda mungkin juga menyukai