Anda di halaman 1dari 13

SOSIALISASI POLITIK DAN PARTISIPASI POLITIK

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Nurul Aulia (171011500234)
M. Iqbal (171011500117)
Riska mulanda sari (171011500209 )
Pengertian Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik adalah suatu proses dimana seseorang


memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik yang
berlaku dalam masyarakat, proses sosialisasi berjalan secara
berangsur-angsur dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
Sosialisasi politik juga diartikan sebagai cara-cara belajar
seseorang terhadap pola-pola sosial yang berkaitan dengan
posisi-posisi kemasyarakatan melalui bermacam-macam badan
masyarakat.
Konsep Sosialisasi Politik
Sosialisasi Politik merupakan proses yang sulit dipahami.
Secara luas dikatakan sosialisasi politik merupakan transmisi dari
budaya politik kepada generasi yang baru di suatu masyarakat
tertentu (Almond and Verba, 1963). Sosialisasi politik
merupakan produk dari fenomena mikro dan makro yang saling
bertautan.
Masyarakat politik membawakan pola-pola yang telah
terpola dari pemikiran, tindakan, hukum dan norma serta tradisi
melalui agen-agen sosialisasi politik seperti keluarga, sistem
pendidikan, kelompok bermain, organisasi masyarakaat, media,
lembaga politik, organisasi masyarakat, dan organisasi
keagamaan serta militer (Beck, 1977).
Agen Sosialisasi Politik

 Keluarga
Sekolah
Media Masa
Kontak-kontak Politik Langsung
Peoses Sosialisasi Politik

• Sosialisasi politik merupakan proses bagaimana


memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan
bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta
reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik. Melalui
sosialisasi politik, individu-individu diharapkan mau dan
mampu berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam
kehidupan politik. Dalam hal ini sosialisasi politik merupakan
suatu proses pedagogis ( proses pendidikan ), atau suatu
proses pembudayaan insan-insan politik.
partisipasi politik
partisipasi politik adalah kegiatan warganegara yang bertujuan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Partisipasi politik
dilakukan orang dalam posisinya sebagai warganegara, bukan politikus
ataupun pegawai negeri dan sifat partisipasi politik ini adalah sukarela,
bukan dimobilisasi oleh negara ataupun partai yang berkuasa.
Ruang bagi partisipasi politik adalah sistem politik. Sistem politik
memiliki pengaruh untuk menuai perbedaan dalam pola partisipasi politik
warganegaranya. Pola partisipasi politik di negara dengan sistem politik
Demokrasi Liberal tentu berbeda dengan di negara dengan sistem
Komunis atau Otoritarian.
Bahkan, di negara-negara dengan sistem politik Demokrasi Liberal juga
terdapat perbedaan, seperti yang ditunjukkan Oscar Garcia Luengo, dalam
penelitiannya mengenai E-Activism: New Media and Political Participation
in Europe. Warganegara di negara-negara Eropa Utara (Swedia, Swiss,
Denmark) cenderung lebih tinggi tingkat partisipasi politiknya ketimbang
negara-negara Eropa bagian selatan (Spanyol, Italia, Portugal, dan Yunani).
Bentuk-bentuk Partisipasi
Politik
• Partisipasi aktif
bentuk partisipasi ini berorientasi kepada segi masukan dan
pengeluaran suatu sistem politik.misalnya kegiatan warga
negara mengajukan usul mengenai suatu kebijakan
umum,mengajukan alternatif kebijakan umum yang berbeda
dengan kebijakan pemerintah,mengajukan kritik dan sran
perbaikan untuk meluruskan kebijakan,membayar pajak,dan ikut
serta dalam kegiatan pemilihan pimpinan pemerintah.
• partisipasi pasif
bentuk partisipasi ini berorientasi kepada segi keluaran suatu
sistem politik .misalnya,kegiatan mentaati
peraturan/perintah,menerima,dab melaksanakan begitu saja
setiap keputusan pemerintah.
Fungsi Partisipasi Politik
Sebagai suatu tindakan atau aktivitas, baik secara individual
maupun kelompok, partisipasi politik memiliki beberapa fungsi.
Robert Lane (Rush dan Althoff, 2005) dalam studinya tentang
keterlibatan politik , menemukan empat fungsi partisipasi politik
bagi individu-individu,Antara lain :
• Sebagai sarana untuk mengejar kebutuhan ekonomis.
• Sebagai sarana untuk memuaskan suatu kebutuhan bagi
penyesuaian sosial.
• Sebagai saran untuk mengejar nilai-nilai khusus.
• Sebagai sarana untuk memenuhi keutuhan alam bawah sadar
dan kebutuhan psikologis tertentu.
Manfaat Partisipasi Politik
Manfaat partisipasi politik menurut beberapa ahli:

Menurut Robert Lane:

sebagai sarana untuk mengejar kebutuhan ekonomi.


sebagai sarana untuk memuaskan suatu kebutuhn bagi penyesuaian sosial.
sebagai sarana mengejar niai-nilai khusus.
sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan alam bawah sadar dan kebutuhan
psikologis tertentu.

Menurut Arbi Sanit:

Memberikan dukungan kepada penguasa dan pemerintah yang dibentuknya beserta


sistem politik yang dibentuknya.
Sebagai usaha untuk menunjukkan kelemahan dan kekurangan pemerintah.
Sebagai tantangan terhadap penguasa dengan maksud menjatuhkannya sehingga
diharapkan terjadi perubahan struktural dalam pemerintahan dan dalam sistem politik
Manfaat Partisipasi Bagi
Pemerntah

• Mendorong program-program pemerintah


• Sebagai institusi yang menyuarakan kepentingan
masyarakat untuk masukan bagi pemerintah dalam
mengarahkan dan meninngkatkan pembangunan.
• Sebagai sarana untuk memberikan masukan, saran
dan kritik terhadap pemerintah dalam perencanaan
dan pelaksanaan program-proram pembangunan
Contoh Partisipasi Politik
Partisipasi politik secara konvensional
• Pemberian suara atau votting
• Diskusi politik
• Kegiatan kampanya
• Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
• Komunikasi individu dengan pejabat politik atau administratif.

Partisipasi politik secara nonkonvensional


• Pengajuan petisi
• Berdemontrasi
• Konfrontasi
• Mogok
• Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda
(perusahaan,pemboman,pembakaran)
THANKS FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai