Anda di halaman 1dari 10

Hakikat Kesadaran Politik

dan Contoh Budaya Partisipan


Nama Anggota :
Moch. Firmansyah
Qudsiah Qurrota A
Nida’ Aras Dianti
M. Faris Fachruddin
Lovy Dyanita
Vion Daffa Maulana
Kelas : XI-MIA 2
SOSIALISASI BUDAYA POLITIK

Suatu kebudayaan yang akan terus berkembang dan tidak akan musnah
jika di dalam masyarakat terjadi proses penanaman nilai-nilai kebudayaan
kepada setiap anggota masyarakat mulai dari anak-anak sampai kepada
orang tua. Penanaman nilai tersebut dilakukan sebagai upaya untuk
menyadarkan setiap anggota masyarakat bahwa kebudayaan itu penting bagi
kehidupan manusia. proses tersebut sering dinamakan sosialisasi budaya
politik.
A. Makna Sosialisasi Kesadaran Politik
Budaya politik yang berkembang di masyarakat akan selalu berkaitan dengan
kesadaaran politik. Pada hakikatnya budaya politik merupakan cerminan dari kesadaran
politik suatu masyarakat.
 Menurut M. Taufan
kesadaran politik merupakan proses batin yang menampakkan
keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan
bernegara. Kesadaran politik dapat tercipta salah satunya melalaui sosialisasi politik
(political socialization).
 Secara umum sosialisasi politik
dapat diartikan sebagai proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan
oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti
keluarga, sekolah, partai politik, media massa.
Beberapa pakar yang mendefinisikan sosialisasi politik, di antaranya:

a.  Michael Rush dan Phillip Althoff; Sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan sistem
politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukn tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap
gejala-gejala politik.
b.  David Easton dan Jack Dennis; Sosialisasi politik merupakan suatu proses perkembangan seseorang untuk
mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya.
c.  Jack Plano; Sosialisasi politik sebagai suatu proses belajar di mana setiap individu memperoleh orientasi-
orientasi berupa keyakinan, perasaan, dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik.
d.  Almond dan Powell; Sosialisasi politik sebagai proses di mana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan
kepada anak-anak sampai mereka dewasa, dan orang-orang dewasa tersebut direkrut ke dalam peranan-
peranan politik tertentu. 
 Kesimpulan :
Kesadaran politik merupakan hasil dari sosialisasi politik yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
sosial politik. Dengan demikian sosialisasi kesadaran politik mengandung makna proses penyadaran
seorang individu atau masyarakat untuk memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan
politik yang berlangsung dalam suatu sistem politik yang berlangsung di lingkungannya.
B.  Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik
Berupa cara-cara atau pembentukan nilai- nilai politik kepada individu atau anggota
masyarakat untuk memperkuat dan mengarahkan ke orientasi politik yang telah ada
dalam dirinya.
Menurut Robert Le Vine terdapat tiga mekanisme sosialisasi pengembangan
budaya politik, yaitu:
1. Imitasi, yaitu proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan
individu-individu lain.
2. Instruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran baik secara
formal (di sekolah), informal (pendidikan di keluarga) maupun dalam bentuk nonformal
(diskusi-diskusi kelompok, organisasi).
3. Motivasi, merupakan mekanisme proses sosialisasi yang dikaitkan dengan pengalaman
individu pada umumnya yang secara langsung mendorong dirinya untuk belajar dari
pengalaman-pengalamannya.
 Ketiga mekanisme di atas tidak bisa berjalan tanpa dibantu
lembaga yang bertugas menjalankan sosialisasi politik:
1. Keluarga; Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik
yang paling efisien dan efektif adalah keluarga (orang tua
dengan anak setiap hari melakukan obrolan- obrolan kecil).
2. Sekolah; Melalui pelajaran (pendidikan kewarganegaraan)
siswa dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam
membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai
politik teoritis.
3. Partai Politik; Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat
memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik. Ini berarti
partai politik tersebut mampu menanamkan nilai-nilai dan
norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Media Lainnya; Selain keluarga, sekolah, dan partai politik,
sosialisasi politik juga dapat dilakukan melalui peristiwa
sejarah yang telah berlangsung (perjuangan tokoh-tokoh politik
PERAN SERTA BENTUK BUDAYA
POLITIK PARTISIPAN
Budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik ideal, di mana dalam budaya
politik ini orientasi politik rakyat tidak hanya bersifat kognitif atau afektif saja, tetapi
sudah merupakan orientasi politik yang bersifat evaluative.
A. Bentuk-bentuk Budaya Politik Partisipan
Banyak ilmuwan politik yang mendefinisikan partisipasi politik diantaranya sebagai berikut:
a) Miriam Budiardjo; Partisipasi politik sebagai kegiatan seseorang atau sekelompok
orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih
pimpinan negara secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan
pemerintah.
b)  Michael Rush dan Phillip Althoff; Partisipasi politik ialah keterlibatan individu
sampai pada bermacam-macam tingkatan dalam system politik.
c)  Herbert Mc. Closky; Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari
warga masyarakat melalui mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan
secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.
d)  Norman H. Nie dan Sidney Verba; Partisipasi politik merupakan kegiatan pribadi
warga negara yang legal, yang tidak sedikit bertujuan untuk mempengaruhi pejabat-pejabat
negara atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.
e) Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson; Partisipasi politik sebagai
kegiatan warga negara yang bertindak secara pribadi- pribadi, yang dimaksud untuk
mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah.
B. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson berhasil mengidentifikasi lima
bentuk partisipasi politik, yaitu sebagai berikut:
a)  Kegiatan pemilihan; Mencakup memberikan suara, sumbangan-sumbangan untuk kampanye,
bekerja dalam suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon, atau melakukan tindakan yang
bertujuan mempengaruhi hasil proses pemilihan.
b)  Lobbying; Upaya-upaya perorangan atau kelompok untuk menghubungi pejabat-pejabat
pemerintah dan pemimpin-pemimpin politik dengan maksud untuk mempengaruhi keputusan-
keputusan mereka mengenai persoalan yang menyangkut sejumlah orang.
c)  Kegiatan organisasi; Menyangkut partisipasi sebagai anggota atau pejabat dalam suatu organisasi
dengan tujuan utamanya untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh pemerintah.
d)  Mencari koneksi; Tindakan perorangan yang ditujukan terhadap pejabat-pejabat pemerintah dan
biasanya dengan maksud memperoleh manfaat yang hanya dirasakan oleh satu orang atau beberapa
orang saja.
e)  Tindakan kekerasan; Upaya untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan
pemerintah dengan jalan menimbulkan kerugian fisik terhadap pejabatpemerintahan atau harta benda.
Sesi
Pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai